Anda di halaman 1dari 2

PDGK4303

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Perspektif Global
PDGK4303

No. Soal Skor


1. Globalisasi membawa pengaruh dalam berbagai lini kehidupan baik yang negatif maupun positif, 20
termasuk di dalamnya adalah dunia pendidikan. Untuk menunjang dan menghadang globalisasi,
maka perlu adanya strategi dalam pendidikan. Pendidikan sebagai sebuah sistem untuk proses
perubahan individu memiliki nilai penting di dalam kehidupan setiap manusia. Untuk mewujudkan
perubahan yang mampu menjangkau semua aspek dalam diri manusia dibutuhkan kurikulum
yang mampu rnenunjangnya. Kurikulum perlu didesain agar proses kehidupan yang ada
mendapat porsi yang imbang, antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Pertanyaan:
Berdasarkan keadaan tersebut, maka bagaimanakah sebaiknya desain kurikulum yang sesuai
dengan keadaan di Indonesia? Buatlah analisis mengenai metode pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai alternatif pembelajaran dalam menghadapi era globalisasi!

2. Pandemi corona virus disease (covid-19) mengakibatkan terjadinya perubahan kebijakan secara 25
mendasar dalam dunia pendidikan di tanah air. Surat edaran Mendikbud No 04 Tahun 2020
menyatakan bahwa pada masa pandemic covid-19, siswa belajar dari rumah melalui
pembelajaran daring/jarak jauh. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan melalui Learning
Management System, E-Learning, Google Classroom, E-mail, sampai dengan Whattshapp
Group. Untuk dapat bertemu wajah di dunia maya, maka guru dan siswa dapat menggunakan
aplikasi zoom meeting, google meet dan aplikasi lainnya sebagai media pembantu dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Namun demikian, tidak adanya kuota dan inftrastruktur
yang memadai membuat seluruh stakeholders pendidikan harus berfikir keras untuk
menyampaikan materi pelajaran pada masa pandemi covid-19.

Pertanyaan:
Berdasarkan keadaan tersebut, maka:
a. Analisis bagaimana pemerataan perkembangan alat komunikasi yang dapat digunakan
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di Indonesia!
b. Analisis dampak positif dan negatif dari perbedaan perkembangan komunikasi tersebut
bagi pembelajaran di era covid-19 pandemi!

1 dari 1
PDGK4303

3. Panduan penyelenggaraan pembelajaran pada semester genap tahun ajaran dan tahun 25
akademik 2020/2021 di masa pandemi covid-19 memberikan prinsip kebijakan pendidikan
dengan mengutamakan: 1) kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, keluarga dan masyarakat, 2) tumbuh kembang peserta didik dan kondisi
psikososial dalam rangka pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi covid-19.
Berdasarkan hal tersebut, maka kebijakan pembelajaran tatap muka dimulai dengan pemberian
izin oleh pemerintah daerah/kanwil/kantor kemenag, dan tetap dilanjukan dengan izin berjenjang
dari satuan pendidikan dan orang tua. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan tetap
hanya diperbolehkan untuk satuan pendidikan yang telah memenuhi daftar periksa dan mengikuti
protokol kesehatan yang ketat. Dengan demikian, perlu partisipasi aktif dari seluruh pemangku
kepentingan dalam mempersiapkan transisi pembelajaran tatap muka pada persekolahan.
Karena realitas dilapangan, banyak satuan pendidikan yang tidak memenuhi kriteria protokol
kesehatan tetap ingin melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka dengan berbagai asumsi.
Ketidaksesuaian kondisi tersebut, membuat dilema orang tua murid untuk memutuskan akan
mengizinkan anaknya untuk sekolah dengan tatap muka atau tetap menggunakan pembelajaran
daring sampai dengan covid-19 ini selesai.

Pertanyaan:
Berdasarkan fenomena yang terjadi, maka:
a. Evaluasi isu tentang pembelajaran tatap muka bagi satuan pendidikan yang tidak
memenuhi standar protokol kesehatan covid-19!
b. Evaluasi masalah global tentang kesiapan infrastruktur dan SDM tenaga medis di
Indonesia sebagai garda terdepan dalam menangani masalah covid-19!

4. Nina adalah siswa kelas lima yang berasal dari keluarga dengan kemampuan ekonomi lemah. 30
Karena ketidakmampuan orang tuanya dalam memberikan fasilitas pendidikan, akhirnya Nina
jarang mengganti seragam sekolah dalam setiap tahunnya, pada saat teman kelas yang lainnya
mengganti seragam sekolah. Nina pun selalu menggunakan tas yang sudah tidak layak pakai
karena tidak ada lagi tas yang bisa dia gunakan. Setiap jam istirahat datang, Nina selalu duduk di
kelas karena tidak memiliki uang untuk jajan ke kantin dan tidak membawa bekal dari rumah.

Melihat keadaan yang demikian, Pak Budi yang merupakan wali kelas enam berinisiatif untuk
membantu Nina memberikan makanan dan membelikan tas serta seragam untuk digunakan Nina
setiap hari nya dengan menggalang dana dari teman-teman kelas enam secara sukarela sesuai
keikhlasan masing-masing.

Dalam rangka menilai aspek keterampilan sosial siswa kelas enam, Pak Budi juga membuatkan
lembar penilaian observasi siswa sebagai acuan dalam memberikan skor nilai dan pollow up atau
pembinaan terkait aspek sosial siswa. Selanjutnya, setelah siswa kelas enam memberikan
makanan, tas dan seragam untuk Nina, Pak Budi meminta seluruh siswa untuk
mempresentasikan kegiatan yang sudah dilakukan bersama di depan kelas.

Pertanyaan:
Dari kasus tersebut, buatlah instrumen evaluasi untuk menilai dan mengukur aspek keterampilan
sosial siswa pada saat melakukan observasi dan diskusi di depan kelas tentang tugas yang
sudah diberikan oleh Pak Budi tersebut disertai kategori nilai dan perhitungan hasil evaluasi
nya dengan menggunakan rumus!

Skor Total 100

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai