PENDAHULUAN
Kebijakan bekerja dan belajar dari rumah ini sangat merubah kebiasaan,
ataupun prilaku guru dan siswa selama ini. Bagaimana tidak, selama ini guru
mengajar di kelas dalam artian mengajar di sebuah banguanan sekolah yang
memiliki fungsi belajar mengajar, dengan didukung oleh sarana penunjang proses
belajar mengajar tersebut. Dengan kebijakan baru ini guru dibuat kelimpungan
karena masih mencari pola yang tepat bagaimana pembelajaran dari rumah itu bisa
dilakukan. Jalan terbaik yaitu melakukan atau mengupayakan pembelajaran
diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab”. Pedoman ini adalah Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan menjadi
pegangan untuk para pendidik di ruang belajar yang lebih kecil. Profil ini tidak
hanya dimiliki oleh murid berprestasi secara akademik atau murid yang menonjol
dalam bakat lainnya, profil pelajar Pancasila ini diharapkan dimiliki oleh seluruh
murid di dalam kelas. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2013 perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu
kepada Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan berpedoman pada
panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang mengacu kepada standar
nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana Dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian Pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi
(SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan ditingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di
World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan
ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan
pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta
mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia
dalam studi International Trends in International Mathematics and Science
2. Faktor Pendukung
1) Jumlah peserta didik selalu bertambah setiap tahunnya.
2) Semua guru sudah berkualifikasi S -1, bahkan ada yang S-2
3) Berada di lingkungan Pondok Pesantren.
4) Berada di wilayah persawahan dekat pantai Muncar.
5) Lingkungan belajar yang strategis, nyaman dan kondusif.
Penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Muncar berhasil apabila
kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai
dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan
menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila
dilaksanakan dengan persiapan yang baik dan terencana sehingga dapat diterima
untuk memenuhi:
1. Kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global
2. Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia global
3. Sebagai proses untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
Hal ini sangatlah mungkin dapat direalisasikan di SMA Negeri 1 Muncar
mengingat potensi yang besar yang dimiliki sekolah ini, baik berupa lahan tanah,
sarana prasarana maupun tenaga pendidik/tenaga kependidikan yang dimiliki.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah raga, dan olah
rasa/karsa agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan
yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam
Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui
penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan
pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
45. Nota Kesepahaman antara Menteri LHK, Mendikbud, Menristek Dikti, Menag
& Mendagri No: PK2/7/2016,99/VII/NK/2016, 11a/M/NK/2016, 9 th 2016,
660/2688A/SJ ttg Pengembangan Pendidikan Lingkungan
47. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Penyebaran Virus Corona
Disease (Covid-19). tertanggal 07 Februari 2020.