Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 merupakan peristiwa luar biasa yang terjadi di luar
sistem yang dapat dikendalikan manusia. Segala aspek kehidupan manusia di
dunia terdampak akibat kejadian ini, termasuk dunia pendidikan di Indonesia.
Pemerintah telah mengambil keputusan besar untuk mencegah penularan virus
meluas di masyarakat, salah satunya adalah membuat kebijakan bahwa
pembelajaran dialihkan dari pola tatap muka menjadi pola jarak jauh. Serangkaian
kebijakan telah di disusun untuk dijadikan sebagai pedoman atau panduan dunia
pendidikan sebagai konsekuensi dari pelaksanaan pembelajaran pola jarak jauh.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan
Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar
Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Surat Edaran Nomor 15
ini untuk memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19).
Tujuan dari pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) adalah memastikan
pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama
darurat Covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-
19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan dan
memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan
orang tua.
Terkait belajar dari rumah (BDR), Mendikbud menekankan bahwa
pembelajaran dalam jaringan (daring)/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
Mendikbud mengajurkan bagi daerah yang sudah melakukan belajar dari rumah
agar dipastikan guru juga mengajar dari rumah untuk menjaga keamanan para
guru. Sesuai dengan Surat Edaran Nomor 15, dalam pelaksanaan BDR, materi
dapat difokuskan pada: 1) literasi dan numerasi; 2) pencegahan dan penanganan
pandemi COVID-19; 3) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan
Masyarakat Sehat (Germas); 4) kegiatan rekreasional dan aktivitas fisik; 5)
spiritual keagamaan; dan/atau 6) penguatan karakter dan budaya. Amanat dari
Surat Edaran tersebut, sedapat mungkin dilaksanakan oleh sekolah dengan sebaik-
baiknya. Materi-materi pembelajaran diupayakan mampu mengintegrasikan fokus
dari pelaksanaan BDR yang sudah diuraikan sebelumnya.
Pendidikan karakter merupakan salah satu tujuan penting dari Pendidikan
Nasional Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Undang-undang tersebut jelas mengamanatkan bahwa tujuan
pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik cerdas secara intelektual, tetapi
juga harus mampu mencetak generasi yang bermoral dan berkarakter sesuai
dengan nilai, norma dan ajaran agama (cerdas spiritual dan emosional).
Pendidikan karakter telah tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 87
Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Dalam Pasal 3 PP tersebut
disampaikan bahwa PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Jadi dalam hal ini generasi bangsa diharapkan dapat menaruh atau menempatkan
nilai-nilai karakter Pancasila dalam pandangan, pola pikir, cara bertindak, dan
bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
Di masa sekarang, Pendidikan bukanlah lagi persoalan mentransfer
pengetahuan secara eksplisit dari guru ke siswa. Pembelajaran jarak jauh tidak
akan diperoleh hanya dengan mengubah proses pembelajaran dari papan tulis
menjadi papan virtual ataupun dari kelas konvensional tatap muka menjadi kelas
online. Sekolah sebagai lembaga ujung tombak pendidikan harus merubah pola
pembelajaran keterampilan sains dan teknologi yang selama ini dilakukan, dari
pembelajaran satu arah dan berorientasi hafalan menuju pembelajaran yang
mengedepankan keterampilan belajar secara mandiri dan berkelanjutan.
Pembelajaran harus senantiasa mengupayakan pengembangan kemampuan literasi
bagi peserta didik.
Sebelum adanya wabah corona peserta didik dapat langsung mendapatkan
role model dari karakter yang ditunjukkan melalui sikap dan tutur kata guru. Hal
ini mungkin terjadi karena kegiatan belajar mengajar dilakukan di sekolah secara
rutin dilakukan guru maupun siswa yang menyebabkan siswa lebih banyak waktu
di lingkungan sekolah sehingga kegiatan ini secara tidak langsung menanamkan
pendidikan karakter kepada siswa. Kegiatan literasi pada pembelajaran
konvensional juga lebih mudah dilaksanakan melalui kegiatan pembiasaan
membaca yaitu melalui kegiatan membaca buku selama 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai. Pola literasi tersebut merupakan kegiatan yang terstruktur
dan terukur.
Keberadaan belajar dari rumah (BDR) merupakan hal yang baru bagi guru
maupun siswa. Pola BDR mau tidak mau merubah semua strategi dan pola
pembiasaan di sekolah. Sehingga sekolah perlu menyusun strategi baru agar
kegiatan penanaman PPK dan literasi dapat tetap dilaksanakan dengan baik,
sesuai yang diamanatkan pemerintah melalui Menteri Pendidikan melalui Surat
Edaran Nomor 15. Upaya sekolah diimplementasikan melalui kegiatan kurikuler/
pembelajaran dan ekstrakurikuler serta melalui optimalisasi pelayanan Bimbingan
Konseling (BK). Sedangkan pengembangan literasi diintegrasikan pada
pembelajaran melalui pola belajar dari rumah. Berdasarkan hal tersebut, maka
sekolah perlu menuliskan pengalaman terbaiknya dalam upaya menanamkan PPK
melalui laporan Best Practice yang berjudul “Penanaman PPK dan
Pengembangan Literasi melalui pola Belajar dari Rumah (BDR)”.

B. Fokus Best Practice


Fokus dari Best Practice ini adalah:
1. Penerapan penanaman PPK pada pola belajar dari rumah (BDR)
2. Pengembangan literasi pada pola belajar dari rumah (BDR)
C. Tujuan Best Practice
Tujuan dari penulisan laporan Best Practice
1. Untuk mengetahui teknik penerapan penanaman PPK pada pola belajar dari
rumah (BDR)
2. Untuk mengetahui teknik pengembangan literasi pada pola belajar dari
rumah (BDR)
D. Manfaat Best Practice
Manfaat Best Practice bagi:
1. Sekolah
a. memberikan deskripsi tentang keberhasilan yang pernah dicapai sekolah
dalam hal mengimplementasikan teknik penanaman PPK dan literasi
pada pola belajar dari rumah (BDR)
b. dapat dijadikan sebagai referensi untuk memperbaiki program dan
kegiatan sekolah dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi peserta
didik di masa yang akan datang
2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
a. sebagai salah satu indikator keterlaksanaan kebijakan pemerintah pusat
melalui Surat Edaran Sesjen Nomor 15 Tahun 2020
b. sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan dalam
pelayanan masyarakat di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan
BAB II PELAKSANAAN

A. Deskripsi dan Ruang Lingkup Best Practice


Kegiatan pada laporan Best Practice ini adalah Penanaman PPK dan
Pengembangan Literasi. Kegiatan ini melibatkan guru mata pelajaran, guru
BK, dan Pembina ekstrakurikuler. Perangkat yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan ini adalah jaringan internet, aplikasi googke classroom,
aplikasi pesan singkat whatsapp. Best Practice yang dilaksanakan di sekolah
meliputi dua kegiatan yaitu, kegiatan penanaman PPK dan pengembangan
literasi. Penanaman PPK yang dimaksud implementasi dari nilai-nilai utama
PPK yaitu nasionalis, religius, integritas, mandiri, dan gotong royong. Kegiatan
penanaman PPK dilaksanakan melalui pembelajaran jarak jauh baik dalam
kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan literasi
yang dilaksanakan sekolah adalah literasi tahap pembelajaran yang dapat
mendukung pelaksanaan kurikulum di sekolah.

B. Langkah-langkah Pelaksanaan Best Practice


Langkah pelaksanaan kegiatan dijelaskan melalui uraian berikut:
a. Langkah pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut.
1) Sosialisasi program sekolah yang salah satunya juga ada sosialisasi
kegiatan penanaman PPK dan pengembangan literasi pada pola belajar
dari rumah (BDR). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus
2020 . Melalui kegiatan sosialisasi diharapkan semua guru memiliki
pemahaman yang sama tentang rencana sekolah dalam melaksanakan
penanaman PPK maupun pengembangan literasi.
Gambar 2 .1 Foto kegiatan sosialisasi program kerja sekolah
2) Revisi perangkat pembelajaran mulai dari silabus dan RPP. Guru mata
pelajaran dan guru BK merevisi perangkat pembelajarannya, sehingga
PPK dan pengembangan literasi dapat diintegrasikan dalam rancangan
pembelajaran dan pelayanan peserta didik.
b. Langkah pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut.
1) Guru melaksanakan pembelajaran dengan pola belajar dari rumah (BDR)
dengan memberikan materi esensial sesuai dengan RPP dan jadwal
pelajaran dengan menggunakan aplikasi google classroom.
2) Penanaman PPK dilakukan setiap kali dalam pembelajaran, melalui
kegiatan mengajak berdoa, mengajak bersyukur, menghimbau agar
peserta didik bekerja secara jujur, bertanggung jawab terhadap tugas-
tugasnya, dan himbauan lainnya. Penanaman PPK juga dapat
diintegrasikan dengan materi pelajaran.
Melalui uraian pelaksanaan penanaman PPK dan literasi di atas
dapat diketahui bahwa kedua kegiatan tersebut tetap dapat dilaksanakan
meskipun dalam kondisi pandemi melalui pembelajaran daring. Guru
berperan penting dalam kegiatan tersebut karena kreativitas guru sangat
diperlukan dalam mengintegrasikan PPK dan literasi dalam pembelajaran
mulai dari menyiapkan materi, mengajarkan, dan mengevaluasinya. Selain
itu, peran guru sebagai fasilitator dalam penanaman PPK dan pengembangan
literasi akan tampak dari teknik penyajian pembelajaran.
C. Hasil yang Telah Dicapai
Keterlaksanaan kegiatan Penanaman PPK dan pengembangan literasi
dapat dilihat melalui tabel 2.1 berikut:
No Mata Kelas Materi Teknik Penanaman Sub Nilai Tanggal
Pelajaran Karakter Karakter / Pelaksanaan
Karakter
Utama
1 Agama 7 Sholat Peserta didik disajikan Disiplin November
berjamaah video tata cara sholat minggu ke-1
yang benar, kemudian
siswa melaksanakan
sholat tepat waktu
8 Iman Peserta didik diberi Toleransi Juli minggu
kepada sajian video tentang ke-3
kitab kitab-kitab di dunia,
kemudian perserta didik
membuat perbandingan
kitab-kitab yang ada
didunia
9 Penyembeli Peserta didik diberi Peduli sosial November
han qurban sajian video tentang minggu ke-1
peyembelihan qurban,
kemudian perserta didik
membuat perbandingan
kitab-kitab yang ada
didunia
2 PPKn 8 Mentaati Peserta didik mengamati Taat November
peraturan video, kemudian peraturan minggu ke-1
perundang- menuliskan peraturan-
undangan peraturan yang harus
dipatuhi di sekolah,
masyarakat, dan negara
9 UUD Peserta didik mengamati Sikap positif Oktober
video dan menuliskan minggu ke-2
sikap positif
3 B. Indonesia 7 Cerita Peserta didik membaca peduli sosial September
Fantasi : cerita fantasi, kemudian minggu ke-3
mencari menuliskan pesan moral
pesan moral yang ada di dalam cerita
8 Iklan, Setelah mengamati Cinta Oktober
Slogan, dan beberapa lingkungan minggu ke-2
Poster iklan/slogan/poster
Membuat
iklan/slogan/poster
bertema lingkungan
No Mata Kelas Materi Teknik Penanaman Sub Nilai Tanggal
Pelajaran Karakter Karakter / Pelaksanaan
Karakter
Utama
9 Cerpen Setelah membaca Sopan santun November
cerpen, peserta membuat minggu ke-1
cerpen yang
mengandung pesan
moral
4 IPA 7 Energi Peserta didik disajikan Hidup sehat November
dalaam vieo tentang pentingnya (Mandiri) minggu ke-1
sistem sarapan melalui link
kehidupan https://www.youtube.co
m/watch?v=RoGs8NO
GIw0

9 Sistem Guru memberikan Berbakti Juli minggu


Reproduksi artikel yang diunduh kepada orang ke-4
pada melalui link berkut: tua
manusia https://nakita.gri (religiusitas)
(sub materi d.id/read/02416
proses 7/saat-mama-
melahirkan) melahirkan-
sakitnya-
seperti-20-
tulang-patah-
bersamaan
Guru memberi tugas
peserta didik yaitu:
Setelah membaca artikel
diatas, bagaimana
seharusnya sikap kalian
kepada ibumu?
5 IPS 7 Letak dan Menganalisis video Nasionalis Agustus
luas tentang kondisi alam minggu ke 1
Indonesia Indonesia yang dilihat
dari ketinggian drone
8 ASEAN Membaca berita tentang Mandiri Agustus
Covid 19, peserta didik minggu ke 1
dapat mencari alternatif
mencari tambahan uang
saku
9 Menjelajah Peserta didik diberi Cinta Tanah Oktober
peta dunia sajian video, kemudian Air minggu ke-1
membuat kesan tentang
karakter unggul Jepang
dan Amerika
6 B. Inggris 7 Greeting Peserta didik diberi Sopan santun Juli minggu
stimulasi tentang suatu ke-3
situasi/kondisi, peserta
didik dapat menentukan
ungkapan greeting yang
sesuai/baik
8 Rules Peserta didik video, Disiplin September
(Penegakan peserta didik minggu ke-4
Disiplin) mengidentifikasi
peraturan-peraturan di
sekolah
9 Teks Merekam teks procedure percaya diri September
procedure dengan suaranya siswa minggu ke-4
No Mata Kelas Materi Teknik Penanaman Sub Nilai Tanggal
Pelajaran Karakter Karakter / Pelaksanaan
Karakter
Utama
7 Seni Budaya 7 Ragam hias Mengidentifikasi cinta tanah September
aksesoris khas baju adat air minggu ke-4

8 Lagu daerah Peserta didik disajikan cinta tanah Oktober


: video tentang lagu air minggu ke-2
menghargai daerah, kemudian
budaya merekam dirinya yang
daerah menyanyikan lagu
daerah dengan diiringi
musik

9 Seni Tari Peserta didik disajikan Integritas November


video tarian, kemudian minggu ke-2
mengidentifikasi
pemanfaatan jenis tari
sesuai gender
8 PJOK 8 Lingkungan Peserta didik disajikan cinta November
Sehat : video dan dapat lingkungan minggu ke-2
Menjaga menjelaskan cara
kebersihan menjaga kebersihan
lingkungan
9 Informatika/ 8 Dampak Peserta didik diberikan Tanggung November
Prakarya media sosial suatu situasi yang Jawab minggu ke-2
sedang hangat di media
sosial, kemudian peserta
didik diajak untuk
memahami situasi,
melakukan
pertimbangan, dan
menentukan sikap
bagaimana cara
menggunakan media
sosial dengan
bertanggung jawab
9 Pengolahan Peserta didik disajikan Mandiri September
hewan contoh pengolahan minggu ke-2
ternak hewan ternak, kemudian
secara mandiri siswa
praktik pengolahan
hewan ternak dengan
memasak
10 B. Jawa 7 Tembang Peserta didik disajikan Jujur November
kreasi tembang kreasi, minggu ke-2
kemudian menuliskan
pesan moral yang
terkandung pada
tembang tersebut
8 Teks Peserta didik membuat Sopan santun November
Cerkak cerita cerkak yang minggu ke-2
mengandung pesan
moral
No Mata Kelas Materi Teknik Penanaman Sub Nilai Tanggal
Pelajaran Karakter Karakter / Pelaksanaan
Karakter
Utama
9 Drama Peserta didik disajikan Sopan santun Agustus
drama jawa, kemudian minggu ke 4
menuliskan pesan moral
yang terkandung pada
drama tersebut

Tabel 2.1 Keterlaksanaan Penanaman PPK pada Pembelajaran


Bukti keterlaksanaan kegiatan penanaman PPK dapat dilihat melalui gambar
berikut.

Gambar 2.2 Screenshoot bukti keterlaksanaan penanaman PPK pada


pembelajaran IPA
Persentase peserta didik yang dapat mengakses pembelajaran secara
kontinyu yang dibuktikan melalui pengisian daftar hadir melalui googleform
adalah 82%. Angka tersebut menunjukkan bahwa penanaman PPK telah
menjangkau 520 peserta didik. Sejumlah 110 siswa tidak dapat secara kontinyu
mengakses pembelajaran karena terkendala oleh berbagai faktor, antara lain
keterbatasan gawai yang sesuai untuk mengakses pembelajaran. Namun
sekolah tetap memfasilitasi peserta didik yang mengalami kesulitan gawai
dengan meminjamkan sarana di sekolah untuk dapat digunakan belajar.
Keterlaksanaan kegiatan pengembangan literasi dapat dilihat melalui
tabel 2.2 berikut:
NO MATA KELAS MATERI PELAKSANAAN LITERASI WAKTU
PELAJARAN PELAKSANAAN
1 Agama 7 Ilmu Resume dari video profil rokok Agustus minggu
pengetahuan ke 2
9 Kiamat Membaca artikel Infeksi Menular September minggu
Seksual (sumber : ke-4
https://id.berita.yahoo.com/bersiap-
hadapi-bonus-demografi-waspada-
120016501.html)
dan menganalisis tanda kiamat pada
artikel yang dibaca
2 PPKn 7 Perumusan dan Peserta didik disajikan gambar- Juli minggu ke-4
penetapan gambar sidang,
pancasila
sebagai dasar
negara
8 Makna tata Peserta didik disajikan video, Oktober minggu
urutan peraturan kemudian menganalisis artikel ke-1
peundang- tentang pelanggaran yang ada di
undangan masyarakat
nasional
9 Pancasila dari Peserta didik disajikan artikel- Juli minggu ke-4
masa ke masa artikel pancasila dari masa ke masa,
kemudian menganalisis artikel
tentang pelanggaran yang ada di
masyarakat
3 B. Indonesia 7 Teks prosedur Resume dari youtube tentang teks Oktober minggu
prosedur ke-2

8 Iklan, Slogan, Menelaah iklan, slogan, dan poster Oktober minggu


dan Poster ke-1
9 Teks Cerpen Membuat cerpen November minggu
ke-1
4 IPA 7 Kalor Resume dari artikel tentang alat
pemanas
8 Zat aditif dan Membaca artikel tentang bahaya November minggu
adiktif rokok, kemudian membuat poster ke-1
tentang bahaya rokok
9 Listrik statis Resume penerapan listrik statis dari Oktober minggu
artikel tentang mesin foto copy ke-3
5 IPS 7 Interaksi antar Pendataan produk unggulan kota Juli minggu ke-4
ruang Malang yang diperdagangkan antar
daerah
8 ASEAN Menulis tentang protokol kesehatan Agustus minggu
dalam menghadapi Covid di ke 1
ASEAN
9 Benua Eropa Membuat pertanyaan dari video Oktober minggu
dan Afrika tentang Eropa ke-1
6 B. Inggris 7 Intriduction Mengamati video dan Agustus minggu
mengidentifikasi vocab members of ke 2
family
8 Giving and Attention : identity some expresion Juli minggu ke-4
asking on video
9 Text procedure Mencari text procedure, menulis September minggu
text procedure tersebut dan ke-4
menjelaskan tujian text procedure
7 Seni Budaya 7 menyanyikan mendata lagu daerah November minggu
lagu dengan 1 ke-2
suara
NO MATA KELAS MATERI PELAKSANAAN LITERASI WAKTU
PELAJARAN PELAKSANAAN
8 Tari tradisional Menirukan gerak tari dari video November minggu
ke-1
9 Seni tari Mengembangkan gerak tari dari November minggu
video yang diamati ke-2
8 PJOK 8 Pola makan Mencari artikel makanan sehat di November minggu
sehat klub kebugaran/ sepak bola ke-2
9 Aktivitas fisik Meringkas dari video tentang September minggu
dalam pencehan penyakit ke-3
pencegahan
penyakit
9 Informatika/ 8 Dampak Media Menjelaskan dampak positif dan November minggu
Prakarya Sosial negatif media sosial ke-1
10 B. Jawa 7 Tembang kreasi Menuliskan pesan moral yang November minggu
terkandung pada tembang kreasi ke-2
8 Iklan Membuat iklan berdasarkan video November minggu
yang diberikan ke-2
9 Drama Menuliskan pesan moral yang Agustus minggu
terkandung pada drama jawa ke 4

Tabel 2.2 Keterlaksanaan Pengembangan Literasi pada Pembelajaran


Bukti keterlaksanaan kegiatan pengembangan literasi dapat dilihat
melalui gambar berikut

Gambar 2.2 Screenshoot bukti keterlaksanaan pengembangan literasi pada


pembelajaran IPA
Persentase peserta didik yang mengumpulkan tugas literasi di atas
adalah sejumlah 76% atau sekitar 480 peserta didik. Hal tersebut menunjukkan
bahwa antusiasme peserta didik dalam berliterasi cukup baik. Selain itu angka
persentase tersebut menunjukkan bahwa upaya sekolah untuk merancang
pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik cukup berhasil, karena
mampu membangun antusiasme peserta didik dalam belajar.
Sejumlah 150 peserta didik tidak mengumpulkan tugas literasi
karena terkendala keterbatasan gawai seperti yang sudah diuraikan
sebelumnya. Kendala lain yang dihadapi adalah motivasi yang rendah. Guru
mata pelajaran, wali kelas, dan BK melakukan koordinasi, untuk berupaya
mengatasi permasalahan tersebut. Upaya yang dilakukan adalah mengundang
peserta didik dan orang tua ke sekolah untuk diberikan motivasi secara
langsung. Upaya lainnya adalah BK atau wali kelas melakukan kunjungan ke
rumah peserta didik untuk dapat lebih mengetahui masalah yang
sesungguhnya, untuk selanjutnya BK atau wali kelas dapat memberikan saran
solusi. Pertemuan antara guru dan peserta didik atau orang tua tetap
diupayakan dengan menaati protokol kesehatan.
D. Nilai Penting dan Kebaruan Best Practice yang Telah Dilaksanakan
Berdasarkan hasil dari keterlaksanaan kegiatan penanaman PPK dan
pengembangan literasi pada pembelajaran daring maka ada nilai lebih yang
telah dicapai sekolah. PPK dan literasi tetap dapat diberikan kepada peserta
didik yang sedang belajar dari rumah.
Dalam kajian penelitiannya, Anggraeni (2018) menemukan bahwa
pengembangan nilai karakter dapat diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan
setiap mata pelajaran, dengan demikian pembelajaran tidak hanya pada tataran
kognitif, tetapi dapat menyentuh pada internalisasi dan pengalaman nyata
dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
Hal ini senada dengan yang disampaikan Suhartini (2020), yaitu
berdasrakan laporan yang berjudul The Impact of Reading for Pleasure and
Empowerment pada tahun 2005 menunjukkan bahwa kegiatan membaca yang
menyenangkan berdampak besar kepada kehidupan pribadi, sosial, dan relasi
anak di masa depan. Anak akan menjadi termotivasi, menikmati tantangan
kerja, berkeinginan membuat pencapaian besar, serta memiliki modal sosial
dan budaya. Semakin baik keterampilan membaca, maka semakin baik pula
prestasi belajarnya. https://benuanta.co.id/index.php/2020/07/26/jadikan-bdr-
lebih-bermakna-dengan-literasi/13067/16/02/04/
Dengan mengintegrasikan PPK dan literasi dalam pembelajaran
membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. Pembelajaran yang bermakna
akan menjadi menarik bagi peserta didik, sehingga meminimalkan kebosanan
belajar dari rumah.
Pola belajar dari rumah (BDR) menghambat guru memberikan teladan
langsung tentang nilai karakter. Oleh sebab itu harus ada perubahan stratregi
guru dalam perananya menanamkan karakter. Guru harus mencari teknik yang
tepat dalam mengintegrasikan karakter maupun literasi pada pembelajaran,
sehingga upaya guru tersebut akan menjadikan guru menjadi lebih kreatif.

E. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat


Kegiatan penanaman PPK dan pengembangan literasi terlaksana karena
beberapa faktor pendukung sebagai berikut:
1. Komitmen yang tinggi dari stakehoder di sekolah yaitu kepala sekolah,
guru, dan komite dalam mewujudkan keterlaksanaan program sekolah
2. Kemauan yang tinggi dari guru dalam mengintegrasikan PPK dan literasi
dalam pembelajaran
3. Peran serta orang tua dalam menyediakan perangkat atau gawai untuk
memfasilitasi pola belajar dari rumah (pembelajaran secara daring)
4. Motivasi belajar yang tinggi dari peserta didik sehingga dapat tetap belajar
meskipun dari rumah
Sedangkan faktor penghambat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut
1. Ketersediaan gawai yang kompatible untuk mengakses pembelajaran oleh
peserta didik
2. Kondisi jaringan internet di sekolah yang sering tidak stabil
3. Keterbatasan kuota internet peserta didik untuk mengakses sumber belajar
lainya yang dapat mendukung literasi
F. Tindak Lanjut
Tindak lanjut untuk mengatasi faktor penghambat di atas adalah
1. Sekolah meminjamkan sarana dan prasarananya (laboratorium komputer)
untuk memfasilitasi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
menyediakan gawai yang kompatibel
2. Sekolah perlu menyediakan bandwith internet yang lebih besar, sehingga
seluruh warga sekolah memiliki kemudahan akses internet. Selain itu guru
perlu mengoptimalkan paket kuota belajar bantuan dari pemerintah.
3. Sekolah melalui BK atau wali kelas perlu memotivasi orang tua agar
mengoptimalkan paket kuota belajar untuk peserta didik dari pemerintah
BAB III PENUTUP

A. Simpulan
Simpulan yang dihasilkan dari Best Practice ini adalah
1. Penanaman PPK dapat dilaksanakan pada pola belajar dari rumah (BDR),
dengan cara mengintegrasikannya pada pembelajaran yang dapat dilakukan
oleh seluruh mata pelajaran baik secara umum ataupun secara khusus yaitu
integrasi dengan materi pembelajaran.
2. Pengembangan literasi dapat dilaksanakan pada pola belajar dari rumah
(BDR), dengan cara mengintegrasikannya pada pembelajaran yang dapat
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran. Literasi diberikan dalam bentuk
penugasan, sehingga ada tagihan nilai dari guru.

B. Saran
Saran untuk perbaikan kegiatan yang serupa di masa mendatang adalah
penanaman PPK dan pengembangan literasi harus direncanakan oleh guru.
Rencana integrasi PPK dan literasi harus disusun dalam suatu rancangan yang
terperinci, sehingga akan sangat mudah dilaksanakan oleh guru. Dalam situasi
yang sama seperti saat ini, yaitu masa pandemi sebaiknya penugasan literasi juga
harus diberkan secara bijak, sehingga tidak membebani peserta didik namun tetap
bermakna.
DAFTAR PUSTAKA

 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang


Penguatan Pendidikan Karakter
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
 Surat Edaran Sesjen nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
BDR selama darurat Covid-19

Anda mungkin juga menyukai