Anda di halaman 1dari 2

MACAM – MACAM VIOLENCE MEDIA

Kekerasan bisa didefinisikan sebagai prinsip tindakan yang mendasarkan diri pada kekuatan
untuk memaksa pihak lain tanpa persetujuan (P. Lardellier, 2003 :18). Dalam kekerasan
terkandung unsur dominasi terhadap pihak lain dalam berbagai bentuknya fisik, verbal,
moral, psikologis atau melalui gambar. Tindakan kekerasan terdapat tontonan sehari - sehari
yang kita saksikan tetapi mungkin kita tidak menyadari. hal tersebut terdapat pada kartun,
sinetron,komedi, Film, permainan video game, video klip musik, komik, iklan, dll.
Kekerasan dalam media menurut Haryatmoko terbagi 3 yaitu :

Kekerasan dokumen
Menampilkan berbagai Fakta kekerasan baik perbuatan kata-kata.menampilkan gambar
kekerasan yang dipahami pemirsa atau pembaca dangan mata telanjang sebagai dokumentasi
atau rekaman fakta kebenaran. Menampilkan berbagai tindakan kekerasan yang di
skenariokan. Dapat di presentasikan melalui tindak pembunuhan, pertengkaran, kerusuhan,
tembakan. situasi yang di alami adalah konflik,luka, tangis. dan tulisan pemberitaan media
yang merugikan kehidupan pribadi atau kelompok.

Kekerasan fisik
Menampilkan berbagai tindakan kekerasan yang di skenariokan. kekerasan ini dibuat seolah-
olah sama dengan kekerasan dalam kehidupan nyata. dapatditemukan dalam berbagai adegan
kekerasan di film, sinetron, reality show, smackdown dan tayangan kartun.

Kekerasan simulasi
Kekerasan dalam permainan peran (simulasi) seolah-olah kita yang mengalami. kekerasan ini
berasal dari dunia virtual yaitu permainan dari video game dan permainan online. permainan
ini menampilkan permainan dan peranannya masing-masing berbagai hal yang tidak dapat
dilakukannya di dunia nyata, sehingga apabila tidak dikontrol akan sulit untuk membedakan
kenyataan rill dan peran dari dunia virtual.
DAMPAK DARI VIOLENCE MEDIA

Efek kognitif

Efek kognitif mengenai tayangan kekerasan berupa citra atau persepsi yang dibangun
khalayak saat dan sesudah menonton tayangan kekerasan di televisi. (Gerbner (Rakhmat,
2004)
melaporkan penelitian berkenaan dengan persepsi penonton televisi tentang realitas sosial.
Citra tentang lingkungan sosial kita terbentuk berdasarkan realitas yang ditampilkan media
massa.Persepsi tentang dunia dipengaruhi oleh apa yang dilihatnya dalam televisi.
Efek kognitif dari tayangan kekerasan di televisi meliputi pengetahuan teknis khalayak akan
tindak kekerasan.Khalayak yang menonton tayangan kekerasan akan mengetahui bagaimana
gaya berkelahi, penggunaan senjata, bahkan pelajaran tentang modus operan di kejahatan.
Efek kognitif tayangan kekerasan berhubungan dengan penilaian khalayak mengenai realitas
yang ditampilkan televisi dengan realitas sebenarnya.

Efek Afektif

Tayangan kekerasan dan kekerasan di layar televisi, telah lama menimbulkan kegelisahan.
menurut penelitian, khalayak yang telah menonton tayangan kekerasan di televisi mengalami
susah tidur, karena terbayang peristiwa tersebut. yang terjadi pada anak-anak, rupanya adegan
itu sampai terbawa dalam mimpi. Fenomena tersebut mengambarkan meningkatnya
kecemasan pada diri seseorang sesudah menonton tayangan kekerasan (Arix, 2006).
Penelitian yang dilakukan Garbner dan kawan-kawan (Mc Buail, 2000) menunjukkan bahwa
penonton berat kekerasan di televisi merasa menjadi penakut di dunia.
Efek afektif yang dirasakan khalayak mengenai tayangan kekerasan di televisi yakni toleransi
khalayak akan tindak kekerasan. Hal ini berarti bagaimana empati khalayak mengenai
kekerasan yang terjadi pada realitas di televisi dengan realitas nyata, terutama kepada korban
atau pelaku kekerasan.Media Televisi dapat memberikan efek yang tajam dari tayangan
kekerasan terhadap khalayak salah satunya yakni de-sensitication effects, berkurang atau
hilangnya kepekaan kita terhadap kekerasan itu sendiri (Pitaloka, 2006)

https://www.academia.edu/13076882/
ETIKA_DAN_KEKERASAN_DOKUMEN_PADA_MEDIA_ELEKTRONIK_2

Anda mungkin juga menyukai