Anda di halaman 1dari 21

SKEMA FILMMAKER FILM FIKSI PERAN SUTRADARA

DALAM FILM “MULA NENGAH PUNGKAS”


Indria Puspita Devi
Universitas Tidar
Jl. Kapten Suparman No. 39, Potrobangsan, Magelang, 56116
indriapuspita1@gmail.com
Abstrack
A person's mental, emotional and psychological condition can cause someone to become
blind, one of which is committing murder. Murder cases in Indonesia continue to increase
from year to year. Some murder cases are usually preceded by sexual abuse or harassment.
This fiction film with the title "Mula Nengah Pungkas" was made as a medium for conveying
a message. This message should be able to provide educational value to the public regarding
the dangers of criminal acts, especially sexual harassment and murder. The results of the
report show that the success of the work is determined by the director's performance
including: first, pre-production, production and post-production stages.

Keyword : Fiction films, directors, murder, mutilation, mental, mass communication.

Abstrak
Kondisi mental, emosional, dan psikologis seseorang dapat membuat seseorang menjadai
gelap mata salah satunya dengan melakukan pembunuhan. Kasus pembunuhan di Indonesia
terus mengingkat dari tahun ke tahun. Beberapa kasus pembunuhan biasanya didahului
dengan penganiayaan atau pelecehan seksual. Film Fiksi dengan judul “Mula Nengah
Pungkas” ini dibuat sebagai media dalam penyampaian pesan. Pesan tersebut hendaknya
dapat memberikan nilai pelajaran kepada masyarakat mengenai bahaya tindakan kriminal
khususnya pelecehan seksual dan pembunuhan. Hasil laporan menunjukkan keberhasilan
karya ditentukan dari kinerja sutradara meliputi: pertama, tahap pra produksi, produksi, dan
pasca produksi.

Kata kunci : Film fiksi, sutradara, pembunuhan, mutilasi, mental, komunikasi massa.
Pendahuluan

Menurut Wursanto (2001:31), komunikasi komunikasi publik, komunikasi massa,

adalah proses kegiatan komunikasi antarpersonal.

pengoperan/penyampaian

warta/berita/informasi yang mengandung Komunikasi massa adalah komunikasi

arti dari satu pihak (seseorang atau tempat) yang dilakukan melalui media massa

kepada pihak (seseorang atau tempat) lain modern, yang meliputi surat kabar yang

dalam usaha mendapatkan saling mempunyai sirkulasi yang luas, siaran

pengertian. Kamus Besar Bahasa radio dan televisi atau media elektronik

Indonesia menyatakan bahwa komunikasi lainnya yang ditujukan kepada umum, dan

adalah pengiriman atau penerimaan pesan film yang dipertunjukkan di gedung-

atau berita antara dua orang atau lebih gedung bioskop (Effendy, 2007: 79).

dengan cara yang tepat sehingga pesan Komunikasi massa memiliki peran

yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; yang sangat penting dalam dunia

kontak. Berlo (dalam Erliana Hasan perfilman. Film pertama kali ada adalah

(2005:18) mengemukakan komunikasi film bisu atau tanpa suara. Teknologi film

sebagai suasana yang penuh keberhasilan berkembang pesat pada tahun 1920-an.

jika dan hanya jika penerima pesan Pembuat film menemukan teknik

memiliki makna terhadap pesan tersebut memasukkan suara ke dalam film. Pada

dimana makna yang diperolehnya tersebut. tahun 1930-an film berwarna ditemukan.

Joseph A. De Vito dalam Wikonada Setelah itu produser film Hollywood

(2017) membagi konteks mencara komponis mumpuni untuk

komunikasi menjadi beberapa konteks, menciptakan musik ilustrasi sepanjang

meliputi komunikasi intrapersonal, 1930-1950-an.


Film sebagai bagian media massa Film memiliki beberapa genre yaitu:

yang sifatnya sangat kompleks. Film drama, romantis, thriller, komedi, musikal,

terdiri atas audio dan visual memiliki petualangan, horor, fiksi ilmiah, laga,

kemampuan dalam memengaruhi biografi, dan fantasi. Dalam karya ini

emosional penonton dari visual gambar penulis mengangkat film fiksi dengan

yang ditampilkan. Dengan seni audio genre thriller. Pilihan tersebut didasarkan

visual yang dimiliki oleh film dan pada kasus pembunuhan yang marak sekali

kemampuannya dalam menangkap realita terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Hal

sekitar, tentu membuat film menjadi utama yang menyebakan terjadinya

wadah alternatif untuk menyampaikan pembunuhan adalah faktor utamanya

sebuah pesan kepada penonton. karena sakit hati. Pelaku pembunuhan

Menurut Wibowo (dalam Rizal, biasanya memiliki sakit secara emosional

2014) film merupakan suatu alat untuk dan masalah mental. Penyebab dari

menyampaikan berbagai pesan kepada masalah mental sendiri beragam dan hal

khalayak umum melalui media cerita, dan inilah yang menyebakan kesedihan yang

juga dapat diartikan sebagai media mendalam lalu mejadi depresi dan rasa

ekspresi artistik bagi para seniman dan putus asa terhadap suatu hal atau masalah

insan perfilman untuk mengungkapkan yang sedang dihadapi (Kompas). Perasaan

gagasan dan ide cerita yang dimilikinya. tersebut bisa terjadi akibat adanya

Sedangkan menurut UU No. 33 tahun pengalaman buruk yang terus menerus

2009 tentang karya seni budaya atau film terjadi sehingga membuat empati

merupakan pranata sosial dan media seseorang tidak berkembang dengan baik

komunikasi massa yang dibuat dan menyerang sisi emosional orang

berdasarkan kaidah sinematografi dengan tersebut.

atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan.


Menurut data dari Badan Pusat jalan pintas untuk menyelesaikan sebuah

Statistika (2022) menjelaskan bahwa masalah yang sedang dihadapi.

peristiwa pembunuhan di Indonesia dari Beberapa kasus yang ramai

tahun ke tahun terus meningkat. Total ada belakangan tentang kasus mutilasi adalah

927 kasus sepanjang tahun 2021 dari yang Husen (28) karyawan disebuah depot air

awalnya tahun 2020 sebanyak 800 kasus. isi ulang yang membunuh bosnya sendiri

Beberapa kasus pembunuhan biasanya yaitu Irwan Hutagalung (53) dengan cara

didahului dengan penganiayaan atau memutilasi secara hidup-hidup lalu dicor.

pelecahan seksual. Namun, yang paling Ketika diminta keterangan Husen

disorot dan yang paling sadis adalah kasus mengatakan bawah motif ia membunuh

mutilasi. bos nya sendiri adalah karena sakit hati

Mutilasi sendiri adalah sebuah sering dipukuli dan dicaci-maki kasar

perbuatan yang mana pelaku membuat apabila melakukan kesalahan. Husen juga

korban menjadi mati atau membunuh mengatakan bahwa perasaannya setelah

dengan cara penganiayaan atau meracun melakukan pembunuhan tersebut ia merasa

setelah tubuh korban akan dipotong- puas dan tidak menyesal sama sekali.

potong. Biasanya tujuan dari mutilasi Dengan kejadian tersebut Husen dijatuhi

adalah untuk menghilangkan jejak dari hukuman mati.

pembunuhan tersebut. Dari banyaknya Kasus lain yang terjadi baru-baru ini

kasus yang terjadi, mutilasi bisa terjadi juga adalah Heru Prasetyo yang tega

dengan adanya perencaan maupun tidak memutilasi teman dekatnya sendiri yaitu

direncanakan atas dasar terdesak keadaan Ayu Indraswari menjadi 65 bagian. Ayu

dengan kata lain hal ini didasari oleh dihabisi lalu dimutilasi oleh Heru karena

emosi yang sudah tidak terbendung lagi Heru sedang terlilit pinjaman online.

dan berpikir membunuh adalah sebagai Tujuan Heru adalah untuk merampok Ayu
demi melunasi hutangnya karena ia sudah pengambilan gambar sesuai dengan yang

terdesak dan bingung membayar pinjol dikehendaki dalam skenario. Penata

tersebut. artistik bertanggung jawab untuk

Berangkat dari kasus kasus tersebut mendesain seluruh program produksi

yaitu pembunuhan dengan mutilasi, maka siaran televisi. Dengan demikian penata

penulis mempunyai ide untuk membuat artistik berperan dalam menampilkan cita

karya film fiksi yang berjudul Mula rasa artistik pada sebuah film yang

Nengah Pungkas. Pembuatan karya film diproduksi. Tugas penata artistik

ini bertujuan untuk memberikan informasi diantaranya menyediakan sejumlah sarana

kepada masyarakat agar bisa lebih bisa perlengkapan yang akan digunakan oleh

mengontrol emosi agar tidak gegabah pemeran dalam film. Tata artistik dalam

dalam berbuat sesuatu. Tujuan lain dari film juga melibatkan beberapa unsur

pembuatan karya ini adalah agar diantaranya yaitu: tata panggung, tata

masyarakat bisa lebih bijak dalam cahaya, tata musik, tata rias, dan tata

perbuatan maupun perbuatan terhadap busana.

siapapun termasuk orang terdekat, karena

tidak semua orang bisa menerima apa yang Dalam pembuatan film Mula Nengah

kita lakukan terhadap oranglain karena Pungkas ini penulis berperan sebagai

setiap orang memiliki tingkat emosi yang Sutradara. Menurut Habbert Zettl dalam

berbeda-beda. Naratama (2013 :7) Sutradara adalah

Dalam pembuatan film Mula Nengah seorang yang bertugas memberikan

Pungkas ini penulis berperan sebagai pengarahan kepada pengisi acara atau

penata artistik. Menurut Suprapto pemain dan teknis oprasional. Secara

(2013:64) penata artistik adalah seorang langsung bertanggungjawab dan

yang ahli dalam menata ruang atau lokasi memindahlan secara efektif apa yang ada
didalam naskah kedalam bentuk audio bukan hanya berperan sebagai sutradara, ia

visual. juga kerap berperan sebagai penulis

skenario, pemeran, dan juga produser film


Penulis terisnpirasi dari sosok
di Indoneisa. Banyak sekali film yang
Mouly Surya yaitu Sutradara dan juga
sudah ia sutradarai beberapa diantaranya
seorang penulis scenario yang sudah
adalah Stip & Pensil (2017), Gundala
menyutradarai banyak film. Film film yang
(2019), Perempuan Tanah Jahanam (2019),
penah ia Sutradari diantaranya Fiksi
Pengabdi Setan (2019), Pengabdi Setan 2
(2008), Something Old, New, Borrowed
(2019), dan ada beberapa Film Pendek
and Blue (2020, Marlina Si Pembunuh
seperti Jenny (2016), dan Jalanin Aja
dalam empat babak (2017), We See You
(2017). Joko Anwar juga kerap masuk
Jakarta(2018), dan masih banyak lagi film
nominasi dalam ajang Festival Film
yang pernah ia sutradarai.
Indosia sebagai sutradara terbaik. Pada

Menurut data dari Festival Film tahun 2015 dan 2020 ia meraih piala citra

Indonesia (2020) Mouly Surya juga kerap sebagai sutradara tebaik

masuk nominasi dalam ajang Festival Film


Dari latar belakang diatas, dapat
Indonesia (FFI). Pada tahun 2008 ia
disimpulkan bahwa penulis ingin
meraih tiga piala citra sekaligus melalui
menunjukkan kepada banyak orang
film Fiksi (2008). Selain penghargaan di
melalui film pendek tentang maraknya
Indonesia, film – film yang disutradari
kasus pembunuhan yaitu mutilasi yang
oleh Mouly Surya juga kerap masuk
kerap terjadi akhir-akhir ini, kasus tersebut
kedalam nominasi pengharaan di Eropa.
umumnya dilatarbelakangi karena berbagai

Selain Mouly Surya penulis juga faktor yaitu: (1) asmara dan percintaan

terinspirasi dari sosok Joko Anwar. Ia (termasuk selingkuh), (2) ekonomi

adalah seorang yang multitalent karena (hutang), (3) gangguan jiwa (bisikan-
bisikan gaib, sadisme), dan (4) dendam. berkomunikasi dengan para pembaca

Sehingga penulis mengambil rumusan untuk menyampaikan ide bahwa hakikat

masalah Bagaimana peran sutradara dalam sebuah komunikasi sebenarnya adalah

menerjemahkan naskah dan usaha membuat penerima atau pemberi

memvisualisasikannya menjadi sebuah komunikasi memiliki pengertian

karya visual berbentuk film. Tujuan dari (pemahaman) yang sama terhadap pesan

pembuatan film pendek Mula Nengah tertentu” (Suprapto, 2006 : 2-3).

Pungkas ini adalah untuk memberikan Sedangkan menurut Laswell dalam

informasi kepada masyarakat agar bisa Muhammad (2014) istilah terminologi

menjaga lisan dan perbuatan kepada orang mempunyai arti komunikasi adalah who

lain agar terhindar dari hal-hal yang tidak says what in which medium to whom with

diinginkan seperti pembunuhan. what effect yang artinya adalah siapa

mengatakan apa dalam media apa kepada


Metode Penelitian
siapa dengan apa efeknya”.

a. Teori Film sebagai Komunikasi Massa Maka dapat ditarik kesimpulan

Menurut Wilbur Schramm bahwa komunikasi adalah proses


komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) penyampaian pesan anatar komunikator

Latin communis yang berarti umum dengan komunikan dengan menggunakan

(common) atau bersama. Apabila kita media tertentu untuk mencapai tujuan agar

berkomunikasi, sebenarnya kita sedang pesan yang disampaikan sesuai dan sama

berusaha menumbuhkan suatu sehingga dapat memberikan efek tertentu

kebersamaan (commonnes) dengan untuk komunikan.

seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai Komunikasi terbagi menjadi

informasi, ide atau sikap. Seperti dalam beberapa bagian seperti yang diungkapkan

uraian ini, misalnya saya sedang berusaha oleh Joseph A. De Vito dalam Wikonanda
(2017) yaitu ada beberapa jenis media elektronik adalah televisi, internet

komunikasi yang meliputi komunikasi dan radio. Didalam media elektronik

interpersonal, komunikasi publik, tersebut masyarakat bisa melihat dan

komunikasi massa, dan komunikasi mendengarkan berbagai macam pesan

antarpersonal. Namun, dari berbagai jenis pesan seperti hiburan, berita, dan juga

komunikasi ada satu jenis komunikasi iklan. Salah satu yang paling banyak oleh

yang banyak juga digunakan oleh khalayak masyarakat tentunya hiburan dan berita

sebagai proses penyampaian pesan yaitu yang berupa menonton film, sinetron, atau

komunikasi massa. tayangan berita berita yang marak terjadi.

Komunikasi massa menurut Joseph Namun biasanya masyarakat bisa lebih

A. Devito adalah proses komunikasi atau memahami dan mengerti tentang pesan

penyampaian pesan yang ditujukan kepada yang disampaikan oleh media tersebut

massa atau kepada khalayak yang luar melalui film.

biasa banyaknya. Menurutnya, komunikasi Film adalah media komunikasi

massa menggunakan perantara alat masaa yang isinya adalah audio visual

komunikasi pemancar pemancar yang tentunya bertujuan untuk menyampaikan

berbentuk audio dan visual. Audio visul pesan kepada khalayak. Film dianggap

yang digunakan bisa menggunakan media ampuh dalam proses penyampaian pesan

cetak maupun elektronik seperti televisi, karena film yang menggunakan audio

radio, koran, dan media online lainnya visual mampu menceritakan dan

(Wikonanda, 2014). menyampaikan pesan dengan singkat dan

Saat ini alat perantara komunikasi mudah dimengerti. Pesan yang disampikan

massa yang paling utama digunakan oleh film biasanya bersifat positif dan banyak

masyarakat adalah media elektronik yang relevan dengan kehidupan sehari

modern. Media massa yang merupakan hari. Dengan menonton film, penonton
seperti bisa menembus ruang dan waktu akibat dari perilaku (sebagai jawaban

yang mebuat seolah olah penonton berada mengapa ). Jadi psikologi komunikasi

didalam film tersebut dan mengalami apa dapat melihat bagaimana respon yang

yang terjadi di film tersebut. Hal ini terjadi dimasalalu dan dapat meramalkan

membuat seperti jika menonton film horor respon yang akan datang.

akan merasa takut, jika menonton genre Dalam ruang lingkup psikologi

romantis akan ikut merasa senang dan komunikasi yang ditekankan adalah

sedih. Setelah menonton film penonton komunikator atau si penyampai pesan yang

akan masih membayangkan bagaimana mempunyai sifat yang berbeda dengan

jika diposisi yang ada didalam adegan, individu lainnya atau dengan komunikan si

sehingga film bisa berpengaruh terhadap penerima pesan. Sifat yang menunjukkan

penonton dan pengaruh yang didapat bisa pola bagaimana seorang berpikir,

positif dan negatif tergantung cara merasakan dan berperilaku dalam berbagai

menyikapi dan menikmati film tersebut situasi yang sedang dihadapinya. Sifat

(Asri, 2020). sering digunakan untuk memprediksi

b. Konsep Psikologi Komunikasi tingkah laku. Dalam konteks ini tingkah

Psikologi komunikasi adalah ilmu laku seseorang ditentukan oleh kombinasi

yang mempelajari tentang menguraikan, antara sifat yang dimilikinya dengan faktor

meramalkan, dan mengendalikan peristiwa yang ada pada saat itu.

mental dan tingkah laku (behaviorisme) Dengan pengertian tersebut maka

dalam komunikasi (Khairani, 2015). diambil teori psikologi komunikasi yang

Psikologi komunikasi memberikan sesuai dengan film yang diangkat yaitu

gambaran tentang perilaku (sebagai Mula Nengah Pungkas tentang

jawaban apa) dan menerangkan atau pembunuhan. Terdapat berbagai aspek

memberi penjelasan penyebab ataupun psikologis yang dapat berpengaruh


terhadap tindak kriminal seperti Dalam penelitian yang melakukan

pembunuhan. Film Mula Nengah Pungkas studi kasus terhadap narapidana Lapas

yang mana berisi tentang Sari yang Porong seorang laki-laki berusia 32 tahun

melakukan pembunuhan terhadap Parjo. dimana ia dihukum atas tuduhan

Pembunuhan kaitannya sangat erat mental pembunuhan berencana. Penelitian

seseorang dimana Sari si penerima pesan tersebut kemudian akan dikaji berdasarkan

(komunikan) tidak bisa menerima tindakan beberapa perspektif diantaranya adalah

Parjo membuat sari melakukan modeling & moral disengagement (Albert

pembunuhan didasari rasa emosional yang Bandura), kontrol terhadap perilaku

tinggi karena desakan keadaan dan situasi manusia, teori kepribadian Adler, dan

yang sedang dihadapi. kriminalitas.

Berbagai aspek psikologis yang Modeling melibatkan penambahan

dapat berpengaruh terhadap tindak dan atau pengurangan tingkah laku yang

kriminal seperti pembunuhan. Maka dari teramati, menggeneralisir berbagai

itu, sangat penting mengetahui dinamika pengamatan dan melibatkan proses

psikologi dan faktor-faktor yang dapat kognitif. Modelling dilakukan melalui

mendorong individu melakukan tindakan empat proses yaitu perhatian, representasi,

kriminal sangatlah penting. Hal ini peniruan tingkah laku, dan motivasi dan

kemudian dapat menjadi bahan penguatan. Individu juga dapat mengatur

pertimbangan dalam menentukan tindakan-tindakan diri sendiri melalui

rancangan intervensi bagi tersangka, standar-standar moral mengenai sikap

maupun melakukan langkah preventif guna tertentu. Dengan menjustifikasi moralitas

menurunkan angka tindak kriminal yang tindakannya sendiri, individu dapat

cenderung meningkat dari tahun ke tahun. memisahkan atau melepaskan diri dari
konsekuensi perilakunya. Perilaku individu kejahatan yang tidak hanya menghilangkan

dikontrol oleh desakan lingkungan. nyawa seseorang namun juga memotong-

c. Mutilasi motong bagian tubuh korban, sehingga

Pembunuhan menurut Wojqwaskito mutilasi didefinisikan sebagai

(2010) pembunuhan adalah perbuatan pembunuhan yang sangat sadis. Walaupun

perampasan menghilangkan nyawa mutilasi terjadi terkadang karena adanya

seseorang yang mana kehajatan ini emosi sesaat dan tidak direncakan dari

dilakukan dengan cara apa saja. Ada jauh jauh hari, kejadian tersebut termasuk

beberapa cara pelaku yang dilakukan dalam golongan pembunuhan berencana

untuk menhilangkan nyawa seseorang bisa karena pelaku mempunyai alat alat yang

dengan mutilasi, penganiayaan atau digunakan untuk memotong-motong

diracun. Namun yang marak terjadi dan bagian tubuh.

paling sadis adalah kejatan pembunuhan Dari banyaknya kasus yang terjadi,

dengan cara dimutilasi. mutilasi bisa terjadi dengan adanya

Mutilasi sendiri menurut Ahmad, perencanaan maupun tidak direncanakan

dkk., (2022) adalah sebuah perbuatan yang atas dasar terdesak keadaan dengan kata

mana pelaku membuat korban menjadi lain hal ini didasari oleh emosi yang sudah

mati atau membunuh dengan cara tidak terbendung lagi dan berpikir

penganiayaan atau meracun setelah tubuh membunuh adalah sebagai jalan pintas

korban akan dipotong-potong. Biasanya untuk menyelesaikan sebuah masalah yang

tujuan dari mutilasi adalah untuk sedang dihadapi.

menghilangkan jejak dari pembunuhan a. Sutradara

tersebut. Dalam pembuatan film Mula

Sedangkan menurut Indra dan Eva Nengah Pungkas ini penulis berperan

(2022) kejahatan mutilasi adalah jenis sebagai Sutradara. Menurut Habbert Zettl
dalam Naratama (2013 :7) Sutradara tanggung jawabnya, mulai dari pemilihan

adalah seorang yang bertugas memberikan jobdesk hingga mencari ide kreatif. Pra

pengarahan kepada pengisi acara atau produksi merupakan awalan dari setiap

pemain dan teknis oprasional. Secara produksi suatu karya. Produksi karya

langsung bertanggungjawab dan mampu berjalan dengan lancar dan sukses

memindahlan secara efektif apa yang ada karena berangkat dari persiapan pra

didalam naskah kedalam bentuk audio produksi yang matang. Naratama

visual. (2013:110) menyebutkan bahwa

“Sebagai Sutradara, diwajibkan


Sutradara adalah orang yang untuk mengulas semua permasalahan
dengan mengacu pada referensi tentang
berperan besar dalam suatu produksi industri televisi. Dengan demikian, Anda
telah mengurangi risiko kesalahan
progam televisi dalam film. Sutradara juga produksi karena klasifikasi yang salah.”

harus selalu berkoordinasi denga semua Pada fase ini sebuah proses

pihak yang terlibat dari proses pra produksi yang merupakan tahap awal dari

produksi, produksi, hingga pasca produksi. seluruh kegiatan yang akan datang seperti

Sutradar juga bertugas memandu dan penemuan ide, perencanaan dan persiapan.

memberikan instruksi penting dan kru baik Pada tahap ini juga sutradara mulai terlihat

didalam studio maupun diluar studio aktif mencari refrensi dan menemukan ide-

termasuk tim produski, kerabat teknis, ide kreatif yang akan di ciptakan.

maupun semua artis yang terlibat. Sutradara juga harus bisa menentukan

sebuah karya yang akan diciptakan dan


Hasil dan Pembahasan
harus di rundingkan kepada tim yang telah

a. Uraian Tahapan Proses Produksi di tentukan. Menurut Naratama (2013:40).

1. Pra Produksi “Berimajinasilah, berkreasilah,

berkaryalah seliar mungkin. Segila


Pada saat awal inilah, seorang
mungkin. Jangan pikirkan batasan.
sutradara harus menunjukan sikap dan
Biarkan semua inspirasi dan khayalan dengan tujuan untuk memfokuskan pemain

Anda menerawang menembus batas dunia. pada upaya penghayatan dan penghidupan

Semakin merdeka inspirasi Anda, semakin karakter tokoh melalui dialog sesuai

merdeka pula karya- karya visual Anda.” perannya. Hal itu didukung oleh hasil

kajian Yusriansyah (2022) yang


Salah satu kegiatan yang dilakukan
menyebutkan bahwa bedah naskah adalah
pada saat Pra Produksi adalah Bedah
suatu metode bagi pemain agar
Naskah. Bedah Naskah yang dimpimpin
memunculkan penghayatan atas peran
langsung oleh penulis sebagai Sutradara
yang dimilikinya. Oleh karena itu,
dan didampingi oleh semua team yang
sutradara perlu mengambil peran sebagai
terlibat. Bedah naskah ini dilakukan agar
koordinator kegiatan supaya pelaksanaan
semua talent yang terlibat bisa mengetahui
bedah naskah dapat berjalan intensif
bagaimana peran mereka dan talent
sehingga tujuan kegiatan dapat tercapai
oraktek secara langsung dengan script.
dengan maksimal, yakni pemeran dapat
Bukan hanya talent saja, namun penata
memiliki penghayatan terhadap peran yang
artistic juga bisa mengetahui property apa
akan dimainkan.
saja yang akan cocok digunakan sebagai

bahan produksi film Mula Nengah b. Produksi

Pungkas. Selain penata artistic ada juga


Sutradara memiliki peran vital
cameramen dan editing yang ikut serta
selama proses produksi film “Mula
dalam kegiatan ini agar mereka
Nengah Pungkas” berlangsung. Hal
mengetahui teknik apa yang akan
itu sesuai dengan Naratama
digunakan pada adegan adegan yang akan
(2013:33),
diamainkan, hal ini dilakukan agar adegan
“Buatlah suasana bahwa
dengan naskah bisa sesuai. tim produksi menyukai gaya
kepemimpinan Anda walaupun
Selain itu, bedah naskah dilakukan kadang kala mereka mengeluh,
namun mereka yakin bahwa membeerikan kebebasan agar penata
tujuan Anda adalah untuk
mencapai kepuasan kreativitas artistic bisa bebas dalam bereaksi
seni yang terbaik. Hindari
arogansi yang berlebihan.” dan berkembang dalam menentukan
Dengan demikian, sutradara segala keperluan yang digunakan.
diberikan kesempatan bertindak lebih Namun, disini Ketika semua busana
kreatif, memperhatikan lebih mamupun riasan dan keperluan yang
sempurna pada rincian bidang estetik dipakai teah siap sutradara juga tetap
atau penanganan peralatan. Sutradara menilai apakah semua yang telah
juga turut mengoordinasikan seluruh disiapkan sudah cocok dengan film
kru untuk mencapai efesiensi kerja ini atau belum. Contohnya adalah
dan terjaminnya mutu karya seluruh baju yang dikenakan Sari ada sedikit
tenaga kreatif. Wajib berada pada perubahan yang diganti oleh
saat produksi berlangsung dan sutradara karena dinilai terlalu
melakukan penilaian dan mecolok.
memberikan kata camera roll action
Selain itu, sutradara dalam film “Mula
dan juga cut atas mutu kerja seluruh
Nengah Pungkas” berperan aktif di dalam
unsur pendukung baik secara teknis
kegiatan produksi. Hal itu dibuktikan
maupun artistic.
dengan beberapa peran sutradara, baik

Di Film Mula Nengah Pungkas peran utama maupun pendukung, yang

ini, penulis sebagai sutradara dilakukan guna menyukseskan

memberikan kebebasan kepada terselenggaranya produksi film secara

petana artistic tentang busana maksimal.

mamupun yang diapakai oleh Sari,


Sutradara berperan dalam membantu
Parjo dan semua artis yang terlibat.
dan memastikan kesiapan pemain,
Penulis sebagai sutradara
termasuk dalam hal tata rias. Tata rias
merupakan suatu komponen dalam artistik penyampai komunikasi kepada khalayak.

pemain. Hal itu berkaitan dengan Hal tersebut ditunjukkan melalui cerita di

penggambaran karakter atau watak. Oleh dalam film tersebut yang diangkat

karena itu, sutradara sebagai pengoordinasi berdasarkan keresahan masyarakat atas

keseluruhan proses produksi turut serta permasalahan yang jamak ditemui pada

dalam memastikan tata rias pemeran harus beberapa waktu terakhir. Tidak hanya itu,

sesuai dengan setiap karakter pemain. Film “Mula Nengah Pungkas: Setiap

Bukan hanya tata rias saja, namun semua Pertemuan Harus Ada Akhirnya” sebagai

aspek termasuk lighting, memastikan angle salah satu karya dengan genre horor turut

kamera, dan mengarahkan para pemain . memberikan kesan kepada penonton yang

dapat dirasakan. Hal itu sesuai dengan Asri


c. Pasca Produksi
(2020) yang menegaskan bahwa film akan
Pasca produksi merupakan tahapan
memberikan efek pada penonton sesuai
akhir setelah produksi selesai dilakukan.
dengan apa yang digambarkan
Tugas penulis sebagai sutradara disini
didalamnya.
adalah memantau editor untuk editing.
Selain itu, Penggunaan Film “Mula
Memberi masukan kepada editor bagian
Nengah Pungkas: Setiap Pertemuan Harus
atau scene apa yang tidak cocok,
Ada Akhirnya” sebagai media komunikasi
pewarnaan, dan juga audio. Selain itu
massa mengangkat ide cerita berupa kasus
penulis juga selalu meriew setiap hasil
pembunuhan dan mutilasi. Hal ini juga
editing apakah sudah pas atau belum.
turut memberikan nilai pembelajaran

d. Implementasi Konsep Karya kepada masyarakat mengenai bahaya

Berdasarkan hasil produksi, Film “Mula tindakan kriminal berupa pembunuhan.

Nengah Pungkas: Setiap Pertemuan Harus Artinya, film tersebut telah memberikan

Ada Akhirnya” digunakan sebagai media efek yang berkaitan dengan penyadaran
terhadap masyarakat untuk menghindari membuatnya dengan mudah melakukan

tindakan-tindakan kriminal, khususnya aksi pembunuhan tersebut.

pembunuhan. Hal tersebut sesuai dengan Dengan demikian, berdasarkan uraian

Laswell dalam Muhammad (2014) bahwa di atas dapat disimpulkan bahwa antara

pesan di dalam media turut berdampak penerimaan pesan, kondisi emosional, dan

pada pemahaman masyarakat. kondisi mental dapat memengaruhi

Amanat atau nilai yang terkandung di seseorang untuk bertindak sebagai bentuk

dalam Film “Mula Nengah Pungkas: respons atas apa yang sedang dihadapinya.

Setiap Pertemuan Harus Ada Akhirnya” e. Evaluasi Konsep Karya

jika dilihat melalui perspektif psikologi Pada pembuatan film tentu saja selalu

komunikasi dapat dilihat keterkaitan antara mempunyai harapan pada tiap proses agar

penerimaan pesan, kondisi mental, dan bisa terlaksana dan tercapai sesuai rencana.

kondisi emosional. Sesuai dengan Khairani Akan tetapi kesalahan atau kelalaian dalam

(2015) karya film ini turut mengaitkan proses pembuatan film selalu terjadi, baik

kondisi mental dan emosional dengan kesalahan besar maupun kecil.

tingkah laku Tokoh Sari dalam Evaluasi pertama pada saat

tindakannya melakukan aksi kriminal. pembuatan film yakni pada proses pra

Tokoh Sari melakukan tindakan kriminal produksi. Dalam proses ini sutradara

berkaitan dengan penangkapan pesan yang seharusnya lebih bisa mengecek ulang

disampaikan oleh Tokoh Parjo sehingga memantau detail setiap scene mengenai set

menimbulkan persepsi yang membuat lokasi, properti yang digunakan, riasan

kondisi emosional Tokoh Sari menjadi wajah dan kostum yang disesuaikan

marah. Tidak hanya itu, kondisi mental konsep pada naskah. Sehingga dapat lebih

Tokoh Sari yang baru saja ditinggal Tokoh mempermudah dalam proses pembuatan

Badrun, suaminya yang meninggal, film. Lalu pada saat proses bedah naskah
seharusnya dilakukan lagi brainstrorming Pada tahap pra produksi pembuatan

berulang agar mencapi titik ide yang film, sutradara sedikit mengalami kendala

maksimal. karena penata artistik tidak menyiapkan

Evaluasi kedua pada saat detail setiap scene mengenai set lokasi

pembuatan film yakni proses produksi. menggunakan laporan tertulis. Namun hal

Dalam proses ini sutradara harus tersebut dapat diatasi pada saat shooting

meningkatkan ketelitian setiap scene langsung di set lokasi berdasarkan arahan

mengenai set lokasi agar proses produksi sutradara.

tidak berjalan dengan lambat. Pada proses Pada tahap ini juga ada beberapa

ini juga harus meningkatkan komunikasi properti yang tidak tersedia, misalnya pada

seluruh crew. naskah awal sutradara ingin menggunakan

Evaluasi ketiga yakni proses pasca properti sepeda jengki untuk pemeran sari

produksi, dalam proses ini tidak begitu berangkat bekerja, namun properti tersebut

mengalami kendala dan masalah yang sulit didapatkan dan kurang efisien apabila

mengganggu kinerja kerja dan seharusnya dibawa shooting berpindah tempat dan

penulis lebih mengecek tentang audio yang berhari-hari. Sehingga melalui keputusan

kurang jelas, dan saat pembayaran hak bersama properti tersebut ditiadakan dan

cipta sedikit mengalami kendala. mengubah beberapa properti dalam

Setelah melakukan evaluasi terhadap naskah.

proses-proses pada saat pembuatan film, - Kendala dan pemecahan masalah

berikut ini penulis uraikan secara singkat produksi

kendala dan pemecehan masalah dalam Pada tahap produksi pembuatan film,

proses pembuatan film, yaitu: set kurang terang karena pencahayaan dan

- Kendala dan pemecahan masalah banyak sekali noise yang membuat audio

pra produksi menjadi tidak jelas dan berkurang. Solusi


yang dilakukan dengan menggati set yang Adapun kesimpulan yang didapat

sudah ada cahaya lampu jalanan dan harus penulis dalam penulisan laporan tugas

me retake ber ulang ulang agar audio bisa akhir dan pembuatan film pendek “Mula

jelas. Nengah Pungkas” yakni seorang sutradara

- Kendala dan pemecahan masalah pada tahap pra-produksi mempunyai tugas

pasca produksi untuk memimpin jalanya bedah naskah

Pada tahap pasca produksi pembuatan dan bertanggungjawab seluruh apa yang

film, sutradara tidak begitu mengalami akan dilaksanakan sebelum proses

kendala atau masalah yang mengganggu produksi terlaksana. Pada saat proses

kinerja. Namun pada saat melakukan produksisutradara bertanggung atas semua

pembayaran hak cipta sedikit mengalami hal yang terlaksana dan ikut serta

masalah dikarenakan keterangan pada m- membantu seluruh team termasuk tata rias,

banking tertulis “masih diproses”. Akan lighting, dan berhak memulai dan

tetapi sudah teratasi ketika beberapa jam menyudahi proses shooting. Setelah itu

kemudian terdapat notifikasi melalui email pasca produksi sutradara bertugas untuk

mengenai Bukti Penerimaan Negara (BPN) memantau editor dan meriew ulang hasil

atas transaksi pembayaran hak cipta. editing. Ketiga tahapan dilaksanakan dua

Dan untuk kendala audio hasil editing (2) kali, dikarenakan dalam pembuatan

diatasi dengan cara menambahkan subtitle film ini penulis dan tim melakukan re-take

didalam film. Hal ini dilakukan agar untuk penyempurnaan film. Dalam tahap

penonton bisa mengerti maksud dari akhir pasca produksi ini sutradara dan

percakapan apabila audio terdengar kurang seluruh tim melakukan screening dan

jelas. pendaftaran hak cipta guna persyaratan

Kesimpulan kelengkapan sidang akhir.

Daftar Pustaka
Alfathoni, M. Ali Mursid, dan Dani Effendy, Onong Uchjana. (2007). Ilmu

Manesah. (2020). Pengantar Teori Komunikasi Teori dan Praktek.

Film. Yogyakarta: Deepublish. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rizal, M. (2014). Pengaruh Menonton film Hasan, Erlina. (2005). Komunikasi

5 Cm Terhadap Motivasi Kunjungan Pemerintah. Bandung: Refika

Wisata Ke Gunung Semeru. Aditama.

Universitas Islam Negeri Sunan Hasbi, Sawir. (2017). Analisis Hukuman

Kalijaga Yogyakarta. Pembunuhan Secara Mutilasi dalam

Subagiyo dan Sulistyo. (2013). Dasar Perspektif Hukum Pidana Islam.

Artistik 1. Jakarta: Kementerian Riau: Universitas Islam Negri Sultan

Pendidikan dan Kebudayaan. Syarif Kasim Riau.

Subroto, D. S. (1994). Produksi Acara Imran, Mohammad Fadil. (2015). Mutilasi

Televisi. Yogyakarta: Duta Wacana. dalam Perspektif Kriminologi:

Suprapto, Tommy. (2013). Berkarier di Tinjauan Teoretis Lima Kasus

Bidang Broadcasting. Yogyakarta: Mutilasi di Jakarta. Jakarta: Yayasan

Media Pressindo. Pustaka Obor Indonesia.

Ahmad, dkk. (2022). Tindak Pidana Khairani, Makmun. (2015). Psikologi

Pembunuhan dengan Mutilasi dalam dalam Pembelajaran. Surabaya:

Hukum Pidana di Indonesia. Aswaja Pressindo.

KRTHA Bhayangkara, Vol. 16, No. Ningsih, Diana. (2016) Respon

2, Hal. 429-444. Masyarakat Terhadap Acara

Alfathoni, M. Ali Mursid, dan Dani “Mozaik Islam” di TRANS TV

Manesah. (2020). Pengantar Teori (Studi Kasus pada Ibu-Ibu Rumah

Film. Yogyakarta: Deepublish. Tangga di Kelurahan Ngronggo Kota

Kediri. Kediri: IAIN Kediri.


Oktavia, Eva dan Indra Yuliawan. (2022). Suprapto, Tommy. (2013). Berkarier di

Analisis Yuridis Kewenangan Bidang Broadcasting. Yogyakarta:

Kepolisian dalam Penanganan Media Pressindo.

Perkara Pembunuhan dengan Cara Wikonanda, D. H. (2017). Penggambaran

Mutilasi. Jurnal Ilmiah Bidang Maskulinitas Pria Dalam Film

Hukum, Vol. 1, No. 2. Indonesia (Analisis Isi Pada Film

Rahman, Asri. (2020). Membaca Film Catatan Si Boy, Ada Apa Dengan

Sebagai Sebuah Teks: Analisis Isi Dan Axelerate The Series episode

Film “Nanti Kita Cerita Tentang The Finale). Malang: Universitas

Hari Ini (NKCTHI)”. Jurnal Al Muhammadiyah Malang.

Azhar Indonesia, Vol. 1, No. 2.


Wojowasito dan Tito Wasito. (2010).
Rizal, M. (2014). Pengaruh Menonton film
Kamus Lengkap Inggris-Indonesia.
5 Cm Terhadap Motivasi Kunjungan
Bandung: Hasta.
Wisata Ke Gunung Semeru.
Wursanto. (2001). Ilmu Komunikasi Teori
Universitas Islam Negeri Sunan
dan Praktek. Yogyakarta: Kanisius.
Kalijaga Yogyakarta.

Subagiyo dan Sulistyo. (2013). Dasar

Artistik 1. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Subroto, D. S. (1994). Produksi Acara

Televisi. Yogyakarta: Duta Wacana.

Suprapto, Tommy (2006). Pengantar Teori

Komunikasi. Yogyakarta:

Agromedia.

Anda mungkin juga menyukai