1, Januari-Juni 2018
Abstract
Impersonal communication is the most basic thing. Through the good impersonal
communication, the relationship that tied in is good too. In “Surga yang Tak Dirindukan”
movie, there are some scene that describe impersonal communication among the actors.
Besides as the place of impersonal communication, “Surga yang Tak Dirindukan” contains
the preaching contents that can be use for faundation of attitude and standing. The movie
was released on July 2015 that directed by Kuntz Agus. The purpose of the research is to
know how the pattern of impersonal communication in “Surga yang Tak Dirindukan”
movie, and search the preaching contents that contained in it. The kind of the research
is descriptive qualitative and semiotic data analysis of Roland Barthes type. The result
of the research is the communication that used among the actors of “Surga yang Tak
Dirindukan” movie. It is diadic communication (communication between two people),
that happen on primer and secunder. But sometimes also use triadic communication
(communication among three people). Some preaching contents that contained in it are
helping someone who needs, being a good leader, being a loyal wife, being a good sincer
kind mother and sincerity to yield.
Keywords : impersonal communication, preaching contents, Surga yang Tak Dirindukan
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
Abstrak
Komunikasi interpersonal merupakan hal yang paling mendasar. Melalui
komunikasi interpersonal yang baik, hubungan yang terjalin pun akan baik.
Dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” terdapat beberapa scene yang
menggambarakan komunikasi interpersonal antar pemain. Selain sebagai
wahana komunikasi interpersonal, “Surga yang Tak Dirindukan” mengandung
muatan dakwah yang dapat dijadikan landasan bersikap dan berpijak. Film
tersebut dirilis pada bulan Juli 2015 yang disutradarai oleh Kuntz Agus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi
interpersonal dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”, serta menggali muatan
dakwah yang terkandung didalamnya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif
yang bersifat deskriptif serta analisis data Semiotik model Roland Barthes. Hasil
penelitian ini adalah komunikasi yang digunakan antar pemain “Surga yang
Tak Dirindukan” adalah diadic communication (komunikasi dua orang), yang
berlangsung secara primer dan sekunder. Namun, kadang pula memakai bentuk
triadic communication (komunikasi tiga orang). Beberapa pesan dakwah yang
terkandung didalamnya, yaitu menolong orang yang membutuhkan, menjadi
imam yang baik, menjadi istri yang setia, menjadi ibu yang baik, ikhlas, baik hati
dan kebesaran hati untuk mengalah.
Kata kunci : Komunikasi Interpersonal, Pesan Dakwah, Surga yang Tak Dirindukan
42 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 43
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film yang digunakan adalah referensi yang
“Surga yang Tak Dirindukan” Karya Kuntz berkaitan dengan penelitian ini, berupa
Agus Tahun 2015. buku-buku, kumpulan skripsi, internet,
Bertitik tolak dari latar belakang serta dokumen-dokumen yang dapat
pemikiran di atas, ada dua pokok dijadikan bahan rujukan penulisan skripsi
permasalahan yang dibahas, yaitu: sebagai faktor pendukung.
Bagaimana komunikasi interpersonal dalam Penelitian ini menggunakan
film “Surga yang Tak Dirindukan”? dan apa studi kepustakaan. Studi ini, dilakukan
saja pesan dakwah yang terkandung dalam untuk mendapatkan landasan teori yang
film “Surga yang Tak Dirindukan”? diperlukan berdasarkan buku-buku atau
literatur yang terkait dengan penelitian
B. METODE PENELITIAN
skripsi ini. Dengan memanfaatkan
Bodgan dan taylor dalam Basrowi perpustakaan, yang berarti dengan
(2008:21) mendefinisikan metodologi melakukan penelusuran kepustakaan dan
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menelaahnya. Studi kepustakaan dalam
menghasilkan data deskriptif berupa kata- penelitian ini adalah dengan menggali data
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan yang berhubungan dengan komunikasi
perilaku yang diamati. Menurut mereka, interpersonal dan film “Surga yang Tak
pendekatan ini diarahkan pada latar dan Dirindukan”, mengambil serta mengamati
individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dari beberapa skripsi dan buku-buku yang
dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan berhubungan dengan penelitian ini.
individu atau organisasi ke dalam variabel
Penelitian ini menggunakan analisis
atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya
semiotika, yaitu ilmu yang mempelajari
sebagai bagian dari suatu keutuhan.
simbol dan tanda. Simbol dan tanda tidak
Subjek penelitian disini adalah hanya terdapat dalam bahasa, tetapi juga
film “Surga yang Tak Dirindukan” dalam bentuk lain, seperti kebudayaan,
yang disutradarai oleh Kuntz Agus . ritual, gambar, seni dan lainnya. Semiotika
Sedangkan Objek penelitiannnya adalah digunakan untuk menganalisis bagaimana
pola komunikasi interpersonal antar tokoh tanda dan simbol disepakati dan digunakan
dalam film Indonesia “Surga yang Tak bersama serta bagaimana keterkaitannya.
Dirindukan”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Data primer adalah data yang analisis semiotik model Roland Barthes,
diperlukan dalam melakukan penelitian yang mengembangkan dua tingkatan
atau istilah lain dari data utama. Dalam penandaan yang disebut dengan denotasi
penelitian ini, data utama yang digunakan dan konotasi.
adalah film “Surga yang Tak Dirindukan” Denotasi merupakan sistem
karya Kuntz Agus yang rilis pada tahun penandaan tingkat pertama (first- order
2015. Data sekunder adalah data pendukung signification) yang terdiri dari hubungan
yang fungsinya sebagai pelengkap atas data antara penanda (signifier) dan petanda
primer. Dalam penelitian ini, data sekunder
44 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 45
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
46 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 47
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
harus ada dan tidak boleh tertinggal dalam Unsur komunikasi interpersonal telah
proses komunikasi interpersonal. nampak dalam percakapan tersebut, yakni
Unsur-unsur tersebut tergambarkan terdiri antara dua orang, terdapat informasi
dalam cuplikan tayangan film “Surga yang yang disampaikan oleh komunikator (yang
Tak Dirindukan”. Dari saat komunikator ditanya) serta kepahaman komunikan (yang
menyampaikan pesan atau informasi bertanya) atas informasi yang didapat.
kepada komunikan, si komunikan mencerna Meski mereka belum pernah mengenal
pesan atau informasi, dilanjut penyimpanan sebelumnya, akan tetapi komunikasi harus
pesan atau informasi oleh komunikan dilakukan dengan baik, mengingat Amran
hingga tindak lanjut komunikan atas pesan adalah pendatang baru yang memerlukan
atau informasi yang telah ia terima. sebuah bantuan. Dari percakapan tersebut,
Gambar 1 telah terjadi komunikasi interpersonal
yang baik, terbukti ketika Bapak tersebut
menjawab pertanyaan Amran dengan baik.
Secara semiotik, komunikasi
interpersonal di atas adalah denotasi,
karena mendeskripsikan adegan telah
mengindikasikan adanya komunikasi
interpersonal, tanpa perlu adanya
interprestasi dari peneliti.
“Masjid Nurul Huda Bantul masih jauh Salah satu jenis komunikasi yang
pak?” Tanya Amran kepada seorang Bapak. frekuensinya terjadi cukup tinggi
Lantas Bapak itu menjawab, “Tidak. Gak ada adalah komunikasi interpersonal. Oleh
5 KM. Sampean ngidol aja, nanti ketemu karena frekuensinya yang cukup tinggi,
panggung Krapyak, kandang Manjangan tidak mengherakan apabila banyak
namanya. Nah, nanti ngidol lagi. Udah deket
orang menganggap bahwa komunikasi
dari situ. Nanti tanya aja orang disana.”
interpersonal mudah dilakukan, semudah
Amran menimpali “Matur suwun Bapak”.
orang makan dan minum (Suranto, 2011:3).
Lalu Bapak tersebut menjawab, “Nggeh”.
Gambar 2
Kutipan film di atas menggambarkan
adanya komunikasi interpersonal antara
Amran (Kemal Palevi) dengan seorang
Bapak separuh baya. Dalam percakapan
tersebut, Amran bertanya tentang sebuah
alamat, mengingat Jogjakarta bukanlah
tempat tinggalnya, akan tetapi ke Jogja
sebagai bagian dari tanggungjawab
kerjanya.
48 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 49
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
50 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
Pras yang telah resmi menjadi suami tanda bahwa ia menyetujui permintaan
Arini berjanji untuk selalu berusaha mertuanya, untuk tidak menyakiti Arini.
membahagiakan dan menjaga Arini, terlihat Hal yang lumrah tatkala seorang ayah
ketika ia mengamini doa dan harapan Arini. berpesan demikian, manakala seorang anak
Masa lalunya yang lara menguatkannya yang biasanya dielus-elus dalam buaian
menjadi sosok yang bertanggungjawab dan kasih sayang, akan pergi meninggalkan
lemah lembut. orang tua. Setiap orang tua pasti ingin
Gambar 5 anaknya bahagia, meski tak selamanya
hidup itu indah. Karena kecintaan dan
ketulusan Pras, ia berjanji pada dirinya
dan dihadapan mertuanya, untuk menjaga
Arini, tidak menyakitinya.
Komunikasi diadik dapat bersifat
sebagai interaksi intim dan longgar.
Interaksi intim ditandai oleh adanya
kedekatan hubungan kedua belah pihak
“Jangan pernah sakiti Arini”, pesan ayah yaitu dengan adanya ikatan emosional yang
Arini kepada Pras. Dengan menganggukkan kuat diantara keduanya. Interaksi yang
kepala, Pras menjawab, “Iya”. bersifat longgar dkarenakan yang menjadi
ikatan interaksi itu semata-mata kebutuhan
Scene tersebut saat Pras sungkem
fungsional, tidak ada ikatan emosional
kepada mertuanya, ayah Arini. Sudah
(Suranto, 2011:18).
menjadi tradisi jawa setelah ijab kabul,
sepasang prngantin baru sungkem kepada Gambar 6
orang tua dan mertua sebagai bentuk bakti
dan tunduk seseorang. Ketika sungkem,
ayah Arini berpesan untuk tidak menyakiti
Arini, menjaganya sebaik yang Pras bisa,
melepaskan tanggungjawab yang selama
ini ia emban kepada suaminya, Pras. Ketika
seorang perempuan telah menikah, maka
seluruh tanggungjawab dibebankan kepada
sang suami, sebagai imam dan nahkoda
dalam mengarungi bahtera rumah tangga. “Pras, ini tuh duitnya gede, bisa buat
Ayah Arini sebagai komunikator dan operasional kita setahun ke depan kenapa
sih loe”, ucap Hartono. “ Har, kalau mall
Pras sebagai komunikan. Dalam proses
itu dibangun, radius 5 KM pasar tradisional
komunikasi tersebut, telah adanya pesan
disana bakalan mati. Pedagang-pedagang
yang dikirim, yaitu pesan untuk tidak kecil itu bakalan kehilangan pendapatan”,
menyakiti Arini. Feedback atas pesan tersebut tangkis Pras. “Pras, kita tuh arsitek, bukan
adalah anggukan kepala dari Pras, sebagai badan sosial. Buat apa kita mikirin orang
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 51
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
52 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
temennya. Masuk akal gak?”, tambah Lia. meminta tabayyun (penjelasan) kepada
“Kamu udah ngajak mas Ivan ngomong baik- suaminya, bisa jadi itu hanyalah sebuah
baik belum?” saran Arini. “Ngomong apa? kesalahpahaman.
Ini sudah jelas-jelas ada buktinya”, bantah
Lia. “Siapa tahu Hpnya emang dipenjem?”, Menurut Julia T. Wood (2013:185)
ucap Sita. dalam bukunya “Komunikasi Teori dan
Praktik” mengemukakan mengenai
Terjadi komunikasi interpersonal
persahabatan stabil, yaitu ketika teman-
yang terdiri dari tiga orang, yaitu Arini
teman merasa stabil pada kehidupan satu
(Laudya Chintya Bella), Sita (Zaskia Adya
sama lain. Persahabatan stabil terintegrasi
Mecca) dan Lia (Vitta Mariana) yang disebut
ke dalam konteks sosial yang lebih besar dari
the triad. Komunikasi interpersonal dapat
kehidupan teman, sehingga mereka menjadi
terjadi oleh lebih dua orang, karena dalam
bagian dari jaringan sosial keseluruhan.
komunikasi interpersonal paling sedikit
Patokan dari tahapan ini adalah asumsi
melibatkan dua orang (Bungin, 2014:32).
adanya keberlanjutan dan kepercayaan.
Komunikasi yang terdiri dari tiga Dalam pertemanan Arini, Lia dan Sita
orang disebut sebagai triadic communication, terdapat keterbukaan dan kepercayaan,
dimana satu orang sebagai komunikator apa yang mereka keluhkan mengenai
dan dua orang sebagai komunikan. Dalam kehidupan pribadi masing-masing, akan
cuplikan gambar tersebut, Lia sebagai tercurahkan kepada ketiganya.
komunikator dan Sita serta Arini sebagai
Secara tersurat komunikasi yang
komunikan. Bila dibandingkan antara triadic
terjalin antara Arini, Sita dan Lia merupakan
communication (komunikasi tiga orang)
interaksi intim, karena mereka memiliki
dengan diadic comunication (komunikasi dua
ikatan emosional yang kuat. Ketika satu
orang), diadic communication lebih efektif,
orang merasakan kesedihan, yang lain pun
karena perhatian komunikator terpusat
ikut merasakakannya, bagai satu tubuh.
pada satu komunikan saja, sehingga mampu
Komunikasi yang mereka bangun sangat
menguasai frame of reference komunikan
baik, karena memahami situasi dan kondisi
sepenuhnya.
yang sedang terjadi. Ketika Lia sedang
Arini, Sita dan Lia merupakan sahabat menggebu-gebu dengan kemarahannya,
dekat, sehingga apapun keluh kesah yang Arini dan Sita tetap diam tenang, tanpa
mereka rasakan, tumpahan kesedihan menggurui atau mencampuri pandangan-
akan mereka bagi bersama. Lia, seorang pandangan Lia mengenai suaminya.
Ibu dari satu orang anak menganggap
bahwa suaminya tidak setia lagi.
Menganggap telah mengkhianati cinta dan
kesetiannya, lantaran menemukan isi pesan
handphondnya berisi kata-kata mesra.
Dengan nada tersedu, Lia mengungkap
bahwa ia ingin bercerai dengan suaminya.
Namun, Arini menyarankannya untuk
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 53
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
54 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
sifatnya yang dialogis berupa percakapan. kuat, menjadi orang besar sebagaimana
Arus balik bersifat langsung, komunikator namanya.
mengetahui tanggapan komunikan ketika Salah satu tujuan komunikasi
itu juga (Effendy, 2003:30). interpersonal adalah membantu. Dengan
Komunikasi interpersonal merupakan adanya komunikasi interpersonal, dapat
proses pengiriman pesan dari seseorang membantu orang lain. Misalnya, psikiater
kepada orang lain atau beberapa orang, dengan pasien. Dengan bercerita mengenai
baik secara verbal maupun non-verbal keluhan pasien, psikiater dapat membantu
yang ditanggapi orang lain dan merupakan mengahadapi masalahnya, memberikan
interaksi antara pribadi-pribadi yang solusi yang tepat untuk sang pasien.
terlibat secara utuh dan langsung satu Gambar 11
sama lain dalam menyampaikan maupun
menerima pesan secara nyata.
Hakikatnya, komunikasi
interpersonal terjadi karena setiap manusia
membutuhkan manusia lain untuk
berinteraksi, sebagai upaya memenuhi
kebutuhan dan bekerjasama dengan orang
lain. Dengan kerjasama, akan tercipta
kesatuan komunikasi yang efektif.
“Demi Allah, aku akan menikahimu, aku
Gambar 10 janji”, ucap Pras pada Meirose. “Bohong”,
ungkap Meirose tak percaya. Untuk
meyakinkan, Pras kembali berucap, “Demi
Allah, aku akan menikahimu, sekarang”.
Setiap individu memiliki kepribadian
yang berbeda, termasuk dalam hal
penyelesaian masalah. Ada yang bersikap
santai, acuh, emosi bahkan melakukan suatu
hal yang membahayakan dirinya sendiri.
“Kamu harus kuat, kamu harus menjadi
Meirose, perempuan yang dikhianati calon
orang besar”, ucap Pras pada Akbar.
suaminya, pergi saat pesta pernikahan
Bayi Meirose, perempuan yang sedang berlangsung. Berasal dari keluarga
ditolong Pras saat kecelakaan mobil. broken home, membuat pribadi Meirose
Dengan lembut, menyapa Akbar sesaat serasa terguncang, jauh dari kasih sayang
setelah ia dilahirkan. Akbar Muhammad orang tua.
merupakan nama yang diberikan Pras, saat
Kejadian yang menimpanya membuat
ditanya dokter mengenai nama bayi. Telah
Meirose tidak dapat berpikir jernih.
terjadi kontak sederhana antara Pras dan
Usai melahirkan Akbar, Meirose berniat
Akbar, saat Pras berkata bahwa Akbar harus
mengakhiri hidupnya. Untungnya, Pras
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 55
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
tiba tepat waktu. Dengan sigap, Pras hidup yang baru. Secara tidak langsung,
mengingatkan bahwa ada Akbar yang komunikasi interpersonal pun telah
membutuhkan Meirose, namun Meirose membantu Meirose saat ia akan bunuh diri.
acuh. Kesedihannya sudah tak terbendung Saat itu, Pras berkata bahwa tempat Meirose
lagi. Semua kesedihannya dikarenakan berdiri saat itu setinggi 19,5 M. Jika beratnya
satu, laki-laki. Sejak peristiwa yang terjadi hanya 50-55 Kg, ketika jatuh, ia tidak mati
dengannya, Meirose seakan sudah tak tapi akan cacat. Mungkin, beberapa kalimat
percaya lagi dengan laki-laki. Pras tersebut sedikit mengagetkan Meirose,
Saat Meirose meloncat dari ketinggian, dilihat dari raut mukanya yang terhenyak.
Pras menolongnya, memegang tangan Terdapat dua jenis kecakapan yang
Meirose dengan kuat dan menariknya ke harus dimiliki seseorang agar mampu
atas. Masa kecil Pras yang ditinggalkan berkomunikasi interpersonal dengan
Ibunya, melintas dipikirannya. Seketika, baik dan benar, yaitu meliputi kecakapan
ia yakin bahwa harus menolong Meirose, kognitif dan behavioral. Kecapakan kognitif
meski harus dengan menyakiti Arini. “Demi adalah kecapakapan tingkat pemahaman
Allah, aku akan menikahimu”, ucap Pras mengenai cara mencapai tujuan personal
saat itu. Pernikahan atas dasar menolong maupun relasional, sedangkan behavioral
telah menyelamatkan jiwa Meirose, namun adalah kecakapan berkomunikasi pada
menyakiti hati Arini. tingkat tindakan, mengarahkan pelaku
Pernikahan kedua Pras dilakukan komunikasi untuk mencapai tujuan
secara diam-diam, hanya mengundang personal maupun relasional.
dua teman dekatnya, Hartono dan Amran. Sesuai gambar, Pras memiliki dua
Keputusannya memadu Arini telah menjadi kecakapan komunikasi tersebut, yaitu
prahara besar dalam rumah tangganya, kognitif dan behavioral. Kecakapan
namun Pras berpikir bahwa memang itu kognitif saat Pras memberikan pemahaman
yang harus ia lakukan, menikahi Meirose kepada Meirose, dan behavioral saat Pras
untuk menyelamatkan dan menyembuhkan menarik tangan Meirose saat meloncot dari
jiwanya. ketinggian.
Memiliki latar belakang yang sama, Gambar 12
ditinggalkan oleh orang tua, membuat
Pras memberikan perhatian lebih kepada
Meirose. Bersikap lemah lembut dan
baik hati, layaknya ia bersikap kepada
Arini. Menganggap Akbar sebagai anak
kandungnya, tanpa memperhatikan asal
usulnya.
Komunikasi interpersonal Pras telah
membantu hidup Meirose, melupakan
masa lalu kelamnya dengan menjalani
56 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
“Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu dua, tiga atau empat. Nih, baca nih surat
anna muhammadarrasulullah”, ucap Meirose An-Nisa”, bela Amran pada Pras. “Eeh, ente
sebagai tanda masuknya ia ke dalam agama kalau baca ayat, jangan setengah-setengah
islam. dong, baca juga berikutnya. Dan jika takut
tidak bisa berlaku adil, maka nikahilah satu
Sebelum melangsungkan pernikahan, wanita saja”, balas Hartono atas argumen
Meirose membaca dua syahadat, sebagai Amran.
bukti bahwa kini ia seorang muallaf.
Terjadi komunikasi triadik antara
Sungguh, pernikahan telah membuatnya
Pras, Hartono dan Amran. Pras sebagai
menjadi orang yang mendapatkan hidayah.
komunikator, dan Hartono serta Amran
Lewat Pras, hidayah itu datang.
sebagai komunikan. Pernikahan kedua Pras
Atas dasar empati, Pras mampu menimbulkan pertentangan dari Hartono.
memberikan motivasi dan secercah harapan Ia tidak setuju dengan keputusan yang Pras
kepada Meirose. Menuntun Meirose ke ambil, menikahi seseorang yang belum
arah yang benar, meninggalkan kehidupan pernah ia kenal dan tanpa sepengetahuan
gelapnya sebelum bertemu Pras. Arini. Di sisi lain, Amran sepakat dengan
Mampu berinteraksi dengan orang keputusan Pras, atas dasar surat An-
lain merupakan anugerah terindah, Nisa:129, bahwa boleh seorang laki-laki
meski kadang terdapat kendala menikahi perempuan lebih dari satu.
dalam berkomunikasi. Menjadi suatu Namun, tangkisan dari Hartono datang,
permasalahan tatkala komunikasi saat ia berkata bahwa seseorang tersebut
interpersonal mempertemukan dua orang haruslah bisa berlaku adil.
yang memiliki perbedaan karakter, sifat Seseorang memiliki karakter dan cara
dan sikap, sehingga menimbulkan situasi komunikasi yang berbeda, dan hal tersebut
yang kurang nyaman. yang terjadi antara Pras, Hartono dan Amran.
Gambar 13 Hal tersebut sering menjadi penghambat
terjalinnya komunikasi yang efektif, karena
emosional dari masing-masing individu
dapat memperburuk proses komunikasi.
Ketidaksatuan pandangan mengenai
poligami yag dilakukan Pras, membuat
sedikit pertengkaran antara ia dan Hartono.
Namun untuk memecah suasana, Pras
berkeyakinan bahwa ia menikahi Meirose
atas dasar menolong, menyelamatkan
“Gila loe Pras, gila. Kenapa loe harus..”,
jiwa seseorang. Bagi Pras, apa yang telah
ungkap Hartono. “Gue ngerti Har”, jawab
Pras lesu. “Sssttt Har, sudah, gak usah dilakukannya adalah tanggungjawab
didebat. Pras itu gak salah, nih, coba ente pribadinya dengan Allah SWT.
baca surat an-nisa’. Dan jika kamu takut Komunikasi interpersonal dapat
berlaku adil, menikahi perempuan yatim , membentuk hubungan yang baik dengan
maka nikahilah wanita yang kamu senangi,
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 57
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
seseorang, jika proses komunikasi bersifat “Kamu kenapa gak ngasih kabar mas?”, tanya
terarah. Hubungan yang kurang harmonis Arini pada Pras dalam telpon. “Maaf sayang,
dapat diperbaki dengan komunikasi. Meski aku bener-bener gak sempet kemaren”, jawab
Pras. “Kamu dimana sekarang?”, tanya
Pras dan Hartono sering berbeda pendapat,
Arini lagi. “Menuju Muntilan”, jawab
namun ikatan emosional mereka kuat,
Pras. “Aku tunggu sekarang”, ucap Arini
sehingga apapun yang telah mereka hadapi,
mengakhiri telpon.
tak memupus tali persahabatan mereka.
Percakapan melalui handphone saat
Efektifitas komunikasi interpersonal
Pras dalam perjalanan pulang dari rumah
merupakan interaksi antara dua individu
sakit. Dalam percakapan itu, dengan
atau lebih yang saling menukar informasi
terisak Arini menanyakan kabar Pras yang
dan saling mempengaruhi, sehingga dapat
tidak memberinya kabar. Pras tidak begitu
memperoleh umpan balik secara langsung
saja jujur dengan apa yang dialaminya,
demi tercapainya suatu tujuan.
lantas ia berucap bahwa pekerjaannya
Kualitas umum dari efektifitas sedang banyak, sehingga ia tidak sempat
komunikasi interpersonal salah satunya mengabari keluarganya. Untuk pertama
adalah keterbukaan (opennes), kesediaan kalinya, Pras berbohong. Namun, ia tidak
diri mengungkapkan informasi yang mungkin mengatakan yang sebenarnya.
ditutupi dan disembunyikan. Pras bersifat Dalam benak Pras, ia akan mengatakan
terbuka kepada dua sahabatnya atas yang sesungguhnya di waktu yang tepat.
pernikahan keduanya dengan Meirose,
Secara tersirat, percakapan tersebut
mengindikasikan bahwa telah terjadi
merupakan komunikasi interpersonal.
komunikasi yang efektif dan klasifikasi
Meski tidak secara langsung, namun hal
interaksi intim antara ketiganya.
tersebut termasuk kriteria komunikasi
Komunikasi yang efektif ditandai interpersonal. Dalam berkomunikasi,
dengan hubungan atau emosional yang diperlukan pula adanya kepahaman situasi
baik. Kegagalan komunikasi terjadi ketika dan kondisi komunikan, tepat tidaknya
isi pesan tersampaikan, namun hubungan menyampaikan pesan atau informasi saat
personal rusak. Ketidaksatuan pendapat tersebut. Tidak pantas seorang komunikator
dan konflik harus dilihat sebagai upaya jika menyampaikan informasi gembira saat
memahami perbedaan yang ada tanpa sang komunikan sedang berada dalam
meninggikan ego masing-masing. situasi yang menyedihkan, hal tersebut
Gambar 14 justru akan membuat komunikan merasa
bertambah kesedihannya dan menjadi
emosi.
Menurut Joseph A. Devito dalam
bukunya The Interpersonal Communication
Book salah satu kualitas umum dalam
meraih keefektifan komunikasi adalah
58 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 59
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
60 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
keduanya belum saling mengenal satu yang kurang, nah rencananya hari ini mau
sama lain. saya kirim. Bisa minta tolong minta alamat
dan nomor rumahnya mbak?”, jawab Arini.
Bahasa merupakan alat verbal yang
“Sebentar ya mbak”, pinta petugas apotek.
digunakan seseorang sebagai komunikasi
tentunya memiliki peranan penting. Dengan Arini menemukan nota pembelian
menggunakan bahasa, seseorang dapat obat milik Pras yang ditemukan di kantong
berinterkasi, sosialisasi dan berkomunikasi celananya. Mencurigai hal tersebut, Arini
dengan pihak lain. Namun, selain bahasa, menelpon Contact Person (CP) yang tertera
komunikasi juga dapat berupa non dalam nota tersebut. Dengan mengaku
verbal, misal tulisan. Akan tetapi, bahasa sebagai pegawai apotek, Arini minta nomor
merupakan alat yang paling efektif dalam handphone dan alamat rumah Meirose.
berkomunikasi. Dengan segera, untuk membuktikan
kekhawatirannya, Arini menelpon rumah
Komunikasi interpersonal sangat
Meirose, dan betapa terkejutnya ia ketika
penting dilakukan untuk mendukung
Pras yang mengangka telpon tersebut.
kelancaran berorganisasi, kerja dan
menjalani hidup. Komunikasi yang dsertai Di seberang telepon, Meirose
hubungan baik akan meminimalisisr bertanya kepada Pras mengenai siapa yang
kesenjangan dari berbagai pihak dan menelpon, namun Pras menjawab bahwa
mengurangi adanya pertikaian yang terjadi. tidak ada jawaban suara. Bibir Arini kelu,
Komunikasi yang baik merupakan mediator tak mampu berkata sepatah katapun. Pras
dalam transformasi pesan atau informasi yang selama ini ia agungkan ternyata telah
untuk pihak lain dalam mendukung mengkhianatinya, mengulang kembali
kerjasama atau kepentingan lain. kisah pengkhianatan yang telah ayahnya
lakukan semasa hidup.
Gambar 19
Sebuah nota telah mengungkap
segala kebenaran yang ada. Melalui nota
pembelian, Arini sadar bahwa selama ini
Pras telah berkhianat, membagi cintanya
dengan orang lain tanpa sepengetahuannya.
Aspek kepercayaan yang selama ini
Arini yakini telah luluh lantak, keputusan
Pras untuk membagi cintanya telah
membuat Arini lemah, rapuh. Ia merasa
“Selamat pagi, maaf mengganggu mbak. teramat kecewa dengan lelaki yang telah
Saya mau tanya, apa ada obat untuk Akbar memberinya satu anak tersebut. Ia tak habis
Muhammad Prasetya dari dokter Anita pikir mengapa Pras dapat melakukan hal
Ekowati?”, tanya Arini pada petugas apotek jahat tersebut.
yang tertulis dalam nota. “Maaf, mbak dari
mana ya?”, tanya balik sang petugas apotek.
“Dari apotek mbak. Kemaren obatnya ada
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 61
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
62 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 63
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
64 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
“Kamu suruh aku pakai ini?”, tanya meirose kamu tidak kekurangan sesuatu apapun,
pada pras sembari melihat pemberian segala yang sulit terasa lebih ringan”,
Pras. “Huum”, jawab Pras singkat, lalu jawab Ibu Arini dengan tenang. “Ibu sudah
memakaikan jilbab pada Meirose. “Bulet?”, memilih, mengikhlaskan dan mema’afkan. Ibu
tanya Meirose pada Pras. “Gak, kamu cantik tidak ingin kamu tumbuh dalam kebencian
banget Pake hijab.”, jawab Pras terpukau. Ibu sama Bapak. Kamu punya pilihan sendiri
“Apa setiap perempuan muslim harus pakai Arini, tapi apapun yang menjadi pilihan
hijab?”, tanya Meirose. “Iya”, respon Pras. kamu sebaiknya kamu tabayyun dulu dengan
“Kenapa dilepas?”, tanya Pras pada Meirose Pras”, nasihat Ibu Arini pada anaknya.
saat ia melepaskan jilbabnya. “Masak
di rumah pakai jilbab”, jawab Meirose. Sulastri, sebagai Ibu selalu
Lalu Meirose memberikan buku tuntunan mendampingi Arini saat ia menghadapi
shalat pada Pras, seketika Pras bertanya, masalah. Dengan sabar dan lemah lembut,
“Kenapa?”. “Kan kamu imamku, kamu yang Sulastri memberikan nasihat dan saran
ngajarin aku, oke?”, jawab Meirose. “Oke”, untuk anaknya. Menjadi Ibu yang baik,
ucap Pras terheran. menimbulkan jiwa keIbuan yang baik pula
Usai menikahi Meirose, Pras dalam diri Arini.
memberikan Jilbab dan buku panduan d) Menjadi istri yang setia
shalat untuk Meirose. Pras berharap dengan
Gambar 27
begitu Meirose dapat menjalani hidup
yang baik. Melalui perlakuan tersebut,
mengindikasikan bahwa Pras telah menjadi
imam yang baik, mampu membawa istrinya
ke jalan benar. Menyarankan Meirose untuk
menggunakan hijab dan melaksanakn
shalat.
c) Menjadi Ibu yang baik
Gambar 26
“Mas, ini aku Arini mas. Kamu harus kuat,
kamu harus kuat mas”, ucapa Arini, berharap
Pras bisa segera sadar.
Ketika Pras dirawat di rumah sakit,
Arini mendampingi Pras dengan sepenuh
hati. Ia menyayangkan yang terjadi
kepada Pras. Menolong orang lain dan
mengorbankan dirinya sendiri. Kesetian
Arini teruji ketika Pras sakit. Namun, Arini
“Sebenernya Ibu menyikas diri Ibu sendiri”, tetap merawat dan menunggu Pras dengan
ucap Arini pada Ibunya. “Ibu tidak tahu apa sabar, sebagai istri yang baik dan setia
yang terjadi, jika Ibu mengambil keputusan bagaimanapun kondisinya.
yang sebaliknya. Selama kamu sehat, selama
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 65
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
e) Tetap bersikap baik di depan anak, yang dialami orang tuanya, karena hal
meski sedang dalam pertikaian tersebut dapat mengganggu psikis anak.
Gambar 28 Orang tua sebaiknya tidak bersikap kasar,
atau menampakkan pertengkaran dengan
pasangan di depan anak. Anak kecil ibarat
kertas putih, apapun yang ditulis di atasnya
akan tertuang dan selanjutnya akan ditiru
oleh sang anak.
f) Menjadi pribadi yang ikhlas
Ikhlas tentu bukan perkara yang
mudah. Butuh keyakinan dan kepercayaan
dalam menumbuhkan sikap ikhlas. Sedikit
“Ayah”, panggil Nadia pada Pras yang sekali orang yang dapat bersikap ikhlas,
saat itu keluar dari rumah. Menghampiri tak terkecuali Arini. Saat pertama kali
Nadia, Pras bertanya, “Tuan putri kenapa mengetahui Pras menikah lagi, ia marah
bangun?”. “Ayah mau pergi ya?”, tanya besar dan tak dapat mengikhlaskannya.
balik Nadia pada Pras. “Kalau ayah dan
Namun, seiring berjalannya waktu, Arini
bunda marahan, nanti Nadia gak punya adek
dapat mengikhlaskannya.
kecil”, tambah Nadia. “Nadia, bunda sama
ayah gak lagi marahan kok”, ucap Arini dari Gambar 29
balik pintu. Menghampiri Nadia dan Pras,
Arini menambahkan, “Nadia, ayah malam ini
gak akan kemana-mana. Ayah disini nemenin
tuan putri kecil”. “Bener yah?”, tanya Nadia
pada ayahnya. Pras menengok ke arah Arini,
dan menjawab, “Iya sayang ayah gak akan
kemana-mana”. “Yes, hore...!!! akhirnya
sang raja gak jadi pergi. Ayo masuk”, ucap
Nada girang seraya menggandeng tangan
Arini dan Pras.
Meski dalam pertikaian, namun Pras “Ini orang tua kamu?”, tanya Arini pada
dan Arini tidak sedikitpun menampakkan Meirose saat memandangi foto yang tertempel
pertikaian tersebut di depan Nadia. Di di dinding. “Iya”, jawab Meirose. “Papaku
depan Nadia, mereka bersikap baik dan pergi saat aku ulang tahun yang ke-12, dan
harmonis, seakan tidak terjadi apa-apa. mamaku bunuh diri. Sejak saat itu, aku
tinggal sendirian, dan sama mbok”, tambah
Arini tetap menyunggingkan senyum
Arini seraya mempelkenalkan mboknya pada
kepada Pras saat Nadia meminta tidur
Arini. “Trus, sekarang papamu dimana?”,
bersama. Nadia berpikir bahwa orang tanya Arini lagi. “Papaku sekarang di Jakarta,
tuanya dalam kondisi bak-baik saja. bersama keluarga barunya. Dia lumpuh.”,
Anak kecil seharusnya memang jawab Meirose. Meminum seteguk airnya,
lalu Meirose bertanya balik, “Gimana mbak,
tidak perlu mengetahui permasalahan
66 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
ada apa?”, dengan senyum yang tersungging Setelah menikah dengan Pras,
di bibir. “Aku datang kesini karena mas Pras Meirose perlahan menjadi pribadi yang baik.
memintamu datang ke rumah sakit membawa Ia mulai sholat, mengaji dan mengenakan
Akbar”, jawab Arini menjelaskan. “Mbak,
hijab. Bagi Meirose, Pras adalah imam yang
aku harusnya gak ada disana. Gak ada di
baik, mampu membawanya pada hidayah
kehidupan mbak Arini dan mas Pras”, ucap
Meirose terkejut. “Semua sudah terjadi Allah dan menjadikannya perempuan yang
Mei, sekarang kita fikirkan gimana caranya baik.
menjalani hidup kita ke depan. Unutuk h) Baik hati
Akbar, untuk Nadia”, jelas Arini. “Kenapa
mbak melakukan ini?”, tanya Meirose heran. Gambar 31
“Hidup itu pilihan, dan ini adalah pilihanku”,
jawab Arini bijak. “Ayo Mei, sekarang kita ke
rumah sakit, dan jangan lupa kamu ngajak
Akbar. Aku tunggu disini ya”, ucap Arini
pada Meirose, mengalihkan perhatian.
Sikap ikhlas Arini terlihat ketika
ia mendatangi rumah Meirose untuk
mengajaknya menjenguk Pras bersama-
sama. Dengan nada lembut dan sopan,
Arini meminta Meirose untuk bersiap-siap.
“Tante Mei, malem ini nginep ya, biar
Selanjutnya, Arini juga mengajak Akbar Nadia bisa main bareng dedek Akbar”, pinta
ikut serta. Sikap Arini telah bersahabat Nadia pada Meirose. “Dedek Akbar nya aja
dengan Meirose. Bagi Arini, Meirose adalah ya yang main, tante Mei pulang. Ntar yang
adiknya. jagain rumah tante Mei siapa?”, jawab
Meirose. “Gak mau, Nadia mau dongengin
Tentu bukan perkara mudah untuk
putri Sabrina sama tante Mei”, ujar Nadia.
ikhlas, namun demi kesembuhan Pras, Arini “Bosen ah, dongengnya itu-itu terus”, ucap
ikhlas melakukannya. Secara lisan, Arini Pras ikut menimbrung. “Kali ini beda. Kali
tak mengungkapkan keikhlasannya berbagi ini putri Sabrina berteman dengan peri yang
suami, namun sikap dan tindakannya baik banget. Mau ya, mau ya tante Mei,
mengindikasikan bahwa ia telah ikhlas. pliss..”, harap Nadia. “Ya udah, sekarang
Nadia duduk dulu, makan yang banyak. Nanti
g) Menjadi orang yang lebih baik dari selesai makan, bunda siapin kamar buat tante
sebelumnya Mei”, ucap Arini menengahi pembicaraan.
Gambar 30 “Yee...!!!”, teriak Nadia senang.
Arini merupakan perempuan yang
baik, terlihat ketika ia menyarankan Meirose
memberikan obat pada Akbar yang sedang
sakit, meski ia sadar bahwa saat itu Meirose
adalah madunya. Selanjutnya, saat Meirose
bersama Akbar betandang ke rumah Arini.
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 67
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah
68 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....
DAFTAR PUSTAKA
ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 69