Anda di halaman 1dari 29

Jurnal An-Nida, Vol. 10, No.

1, Januari-Juni 2018

STUDI ANALISIS POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL


DALAM FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN
KARYA KUNTS AGUS TAHUN 2015

Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara


Jl. Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara
muslimin@unisnu.ac.id

Abstract
Impersonal communication is the most basic thing. Through the good impersonal
communication, the relationship that tied in is good too. In “Surga yang Tak Dirindukan”
movie, there are some scene that describe impersonal communication among the actors.
Besides as the place of impersonal communication, “Surga yang Tak Dirindukan” contains
the preaching contents that can be use for faundation of attitude and standing. The movie
was released on July 2015 that directed by Kuntz Agus. The purpose of the research is to
know how the pattern of impersonal communication in “Surga yang Tak Dirindukan”
movie, and search the preaching contents that contained in it. The kind of the research
is descriptive qualitative and semiotic data analysis of Roland Barthes type. The result
of the research is the communication that used among the actors of “Surga yang Tak
Dirindukan” movie. It is diadic communication (communication between two people),
that happen on primer and secunder. But sometimes also use triadic communication
(communication among three people). Some preaching contents that contained in it are
helping someone who needs, being a good leader, being a loyal wife, being a good sincer
kind mother and sincerity to yield.
Keywords : impersonal communication, preaching contents, Surga yang Tak Dirindukan
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

Abstrak
Komunikasi interpersonal merupakan hal yang paling mendasar. Melalui
komunikasi interpersonal yang baik, hubungan yang terjalin pun akan baik.
Dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” terdapat beberapa scene yang
menggambarakan komunikasi interpersonal antar pemain. Selain sebagai
wahana komunikasi interpersonal, “Surga yang Tak Dirindukan” mengandung
muatan dakwah yang dapat dijadikan landasan bersikap dan berpijak. Film
tersebut dirilis pada bulan Juli 2015 yang disutradarai oleh Kuntz Agus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi
interpersonal dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”, serta menggali muatan
dakwah yang terkandung didalamnya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif
yang bersifat deskriptif serta analisis data Semiotik model Roland Barthes. Hasil
penelitian ini adalah komunikasi yang digunakan antar pemain “Surga yang
Tak Dirindukan” adalah diadic communication (komunikasi dua orang), yang
berlangsung secara primer dan sekunder. Namun, kadang pula memakai bentuk
triadic communication (komunikasi tiga orang). Beberapa pesan dakwah yang
terkandung didalamnya, yaitu menolong orang yang membutuhkan, menjadi
imam yang baik, menjadi istri yang setia, menjadi ibu yang baik, ikhlas, baik hati
dan kebesaran hati untuk mengalah.
Kata kunci : Komunikasi Interpersonal, Pesan Dakwah, Surga yang Tak Dirindukan

A. PENDAHULUAN Film telah menjadi bagian kehidupan


Film merupakan suatu karya, media sehari-hari kita dalam banyak hal, bahkan
efektif untuk pembelajaran dan pengajaran. cara kita bicara sangat dipengaruhi oleh
Dalam suatu film, tak terlepas oleh adanya metafora film. Skenario pribadi terentang
proses komunikasi baik antar tokoh maupun dalam urutan flashback, percakapan dan
penulis terhadap khalayak. sebagaimana peran. Kita mendekat, memilah-milah, lalu
komunikasi, film memiliki peran edukatif, menghilang. Karena adanya pengaruh film
informatif, persuasif dan rekreatif. yang sebagian riil dan sebagian tidak, maka
penting untuk mengetahui tentang industri
Dunia perfilman terus berkembang yang membuatnya (Vivian, 2008:160).
dari waktu ke waktu. Bisnis perfilman
pun kian bertambah besar, karena minat Lebaran tahun 2015 dunia perfilman
masyarakat akan film kian hari kian besar merilis sebuah film bernuansa religi
(Malaki, 2004:116). Film merupakan media berjudul “Surga yang Tak Dirindukan”,
audio visual, oleh karena itu pesan yang diangkat dari sebuah novel karya Asma
terkandung di dalamnya lebih mudah Nadia dengan judul yang serupa. Film
diserap oleh masyarakat dibandingkan yang disutradarai Kuntz Agus ini berhasil
dengan media lainnya. Masyarakat dapat mencapai kesuksesannya. Di bulan pertama,
menikmati tayangan film secara mendalam, film ini telah ditonton sekitar 1.523.700
sehingga secara tidak langsung masyarakat penonton (movie.co.id, 10/12). Berkat
telah mengambil pelajaran dari setiap pencapaian tersebut, film “Surga yang Tak
tayangan film tersebut. Dirindukan” memenangkan penghargaan

42 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

Box Office Movie Award (IBOMA) 2016 Kemampuan komunikasi interpersonal


hingga Piala Antemas 2016 di puncak adalah hal yang paling mendasar.
peringatan Hari Film Nasional sebagai film Adanya perbedaan pendapat, konflik
terlaris 2015 (cinemags.id, 15/12). serta pertikaian merupakan wujud
Film ini bercerita mengenai kehidupan kesalahfahaman berkomunikasi. Seperti
rumah tangga Arini dan Pras, yang hal nya kisah Arini dan Pras dalam film
mencoba membangun surga dunia yang “Surga yang Tak Dirindukan” karya Kuntz
mereka impikan melalui kejujuran dan Agus. Ketidak jujuran Pras atas pernikahan
kebersamaan. Namun, ujian menghampiri keduanya kepada Arini telah membuat
tatkala Meirose datang. Kemunculan prahara besar dalam rumah tangganya.
Meirose telah menodai kepercayaan Pras yang menikahi Meirose atas dasar
Arini kepada Pras. Dongeng ber-ending menolong menuntut Arini untuk bisa ikhlas
bahagia yang Arini impikan telah hancur berbagi suami dengan Meirose, tanpa ada
oleh keputusan Pras menikahi Meirose. komunikasi sebelumnya.
Kekecewaan harus diterima Arini, tatkala Kemampuan komunikasi interpersonal
ia harus berbagi suami, cinta dan perhatian diperlukan manusia untuk menunjang
dengan orang lain. segala aktifitas dan kegiatannya agar
Komunikasi yang kurang baik antara lancar. Komunikasi yang baik dapat
Arini dan Pras telah membuat kehidupan mempengaruhi persepsi seseorang
rumah tangga mereka hancur. Pras yang maupun orang lain. Dalam tayangan film
begitu saja menikahi Meirose secara diam- “Surga yang Tak Dirindukan”, terdapat
diam telah menciptakan rahasia besar beberapa scene yang menggambarkan pola
dalam keluarganya. Namun, sedalam- komunikasi interpersonal antar tokoh, yang
dalamnya mengubur bangkai, akan dikupas dalam penelitian ini.
tercium juga. Arini yang mengetahui pras Alasan penulis tertarik untuk
telah membagi cintanya, mendadak sakit, menjadikan film “Surga yang Tak
rapuh dan kecewa. Bagaimana mungkin Dirindukan” sebagai subyek dalam
suami yang selama ini ia banggakan telah penelitian ini karena film tersebut
membohonginya. Namun, dengan adanya mengandung nilai-nilai keagamaan yang
pengertian, rasa cinta dan sayang Arini pun cukup bagus untuk dikupas lebih lanjut,
memaaafkan Pras, suaminya. ceritanya sederhana, alur cerita yang
Komunikasi interpersonal merupakan menarik, kisah yang menyentuh jiwa
salah satu bentuk komunikasi yang berarti sehingga mampu membawa penonton
proses komunikasi yang berlangsung seakan-akan mengalami hal tersebut.
dua orang atau lebih secara tatap muka, Oleh karena itu, penulis ingin
yang memungkinkan setiap pesertanya mengkaji pola komunikasi interpersonal
menangkap reaksi orang lain secara yang dimuat dalam film indonesia yaitu
langsung, baik verbal maupun non verbal “Surga yang Tak Dirindukan” yang
(Mulyana, 1999:15). disutradarai Kuntz Agus hasil karya tulis
Asma Nadia dengan judul Studi Analisis

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 43
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film yang digunakan adalah referensi yang
“Surga yang Tak Dirindukan” Karya Kuntz berkaitan dengan penelitian ini, berupa
Agus Tahun 2015. buku-buku, kumpulan skripsi, internet,
Bertitik tolak dari latar belakang serta dokumen-dokumen yang dapat
pemikiran di atas, ada dua pokok dijadikan bahan rujukan penulisan skripsi
permasalahan yang dibahas, yaitu: sebagai faktor pendukung.
Bagaimana komunikasi interpersonal dalam Penelitian ini menggunakan
film “Surga yang Tak Dirindukan”? dan apa studi kepustakaan. Studi ini, dilakukan
saja pesan dakwah yang terkandung dalam untuk mendapatkan landasan teori yang
film “Surga yang Tak Dirindukan”? diperlukan berdasarkan buku-buku atau
literatur yang terkait dengan penelitian
B. METODE PENELITIAN
skripsi ini. Dengan memanfaatkan
Bodgan dan taylor dalam Basrowi perpustakaan, yang berarti dengan
(2008:21) mendefinisikan metodologi melakukan penelusuran kepustakaan dan
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menelaahnya. Studi kepustakaan dalam
menghasilkan data deskriptif berupa kata- penelitian ini adalah dengan menggali data
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan yang berhubungan dengan komunikasi
perilaku yang diamati. Menurut mereka, interpersonal dan film “Surga yang Tak
pendekatan ini diarahkan pada latar dan Dirindukan”, mengambil serta mengamati
individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dari beberapa skripsi dan buku-buku yang
dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan berhubungan dengan penelitian ini.
individu atau organisasi ke dalam variabel
Penelitian ini menggunakan analisis
atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya
semiotika, yaitu ilmu yang mempelajari
sebagai bagian dari suatu keutuhan.
simbol dan tanda. Simbol dan tanda tidak
Subjek penelitian disini adalah hanya terdapat dalam bahasa, tetapi juga
film “Surga yang Tak Dirindukan” dalam bentuk lain, seperti kebudayaan,
yang disutradarai oleh Kuntz Agus . ritual, gambar, seni dan lainnya. Semiotika
Sedangkan Objek penelitiannnya adalah digunakan untuk menganalisis bagaimana
pola komunikasi interpersonal antar tokoh tanda dan simbol disepakati dan digunakan
dalam film Indonesia “Surga yang Tak bersama serta bagaimana keterkaitannya.
Dirindukan”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Data primer adalah data yang analisis semiotik model Roland Barthes,
diperlukan dalam melakukan penelitian yang mengembangkan dua tingkatan
atau istilah lain dari data utama. Dalam penandaan yang disebut dengan denotasi
penelitian ini, data utama yang digunakan dan konotasi.
adalah film “Surga yang Tak Dirindukan” Denotasi merupakan sistem
karya Kuntz Agus yang rilis pada tahun penandaan tingkat pertama (first- order
2015. Data sekunder adalah data pendukung signification) yang terdiri dari hubungan
yang fungsinya sebagai pelengkap atas data antara penanda (signifier) dan petanda
primer. Dalam penelitian ini, data sekunder

44 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

(signified) dengan realitas eksternal yang Tabel 2


ada di sekitarnya. Konotasi adalah sistem Denotasi, konotasi dan makna
penandaan tingkat kedua (second-order Denotasi Konotasi Makna
signification), di mana penanda dan petanda Narasi/dialog Interprestasi Penyebutan
maupun peneliti atau penamaan
pada tingkat denotasi menjadi penanda pendeskripsian dengan cara sikap, yang
untuk petanda yang ada di wilayah-wilayah adegan yang menjelaskan mendeskripsikan
mengindikasikan maksud dari pola komunikasi
budaya. adanya narasi/dialog interpersonal,
Tabel 1 komunikasi maupun seperti apakah
interpersonal adegan dialog dan
Sistem penandaan Roland Barthes antar pemain. pemain. adegan yang
diteliti tersebut.

Analisis pola komunikasi


interpersonal dalam penelitian ini akan
diidentifikasi berdasarkan tanda-tanda
yang terdapat daam film “Surga yang Tak
Dirindukan” untuk mengetahui makna
yang terkandung dalam film tersebut,
baik tersirat maupun tersurat. Tanda
yang dimaksud disini adalah tanda verbal
ataupun non verbal. Penelitian ini akan
Berdasarkan peta tanda Roland mencoba mengulas bagaimana pola
Barthes diatas, terlihat bahwa tanda komunikasi interpersonal dalam film
denotatif (3), terdiri atas penanda (1) dan “Surga yang Tak Dirindukan” berdasarkan
petanda (2). Akan tetapi, saat bersamaan, komunikasi yang terjadi antar pemain
tanda denotatif juga penanda konotatif dengan menggunakan analisis semiotik
(4). Dalam konsep Roland Barthes, tanda metode Roland Barthes.
konotatif tidak sekedar memiliki makna Beberapa tahapan dalam
tambahan, namun juga mengandung kedua menganalisis data dalam penelitian ini,
bagian makna denotatif yang melandasi yaitu:
keberadaannya. Denotasi adalah apa yang
a. Mengamati film “Surga yang Tak
digambarkan tanda pada suatu objek,
Dirindukan” dengan memutar film
sedangkan konotasi adalah bagaimana
tersebut, sekaligus mengidentifikasi
menggambarkan tanda pada suatu objek.
data dan mengelompokkannya. Data
Berikut adalah tabel untuk tersebut berupa adegan dan dialog
mempermudah memahami tanda-tanda dalam scene film yang menggambarkan
dalam film, dari sistem denotasi, konotasi, komunikasi interpersonal.
dan makna:
b. Setelah data terkumpul, langkah
selanjutnya adalah mengkaji isi film
dengan menafsirkan makna dari dialog

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 45
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

dan adegan dengan menggunakan teori Seorang perempuan yang merenggut


yang sudah ada. kebahagian Arini, menjadi orang ketiga
c. Langkah terakhir adalah penarikan dalam pernikahannya. Meirose, perempuan
kesimpulan dari penelitian yang telah yang dinikahi oleh Pras atas dasar menolong,
dilakukan berupa data deskriptif. telah membawa duri dalam rumah tangga
Arini dan Pras yang telah dibangun sejak
C. HASIL DAN PEMBAHASAN lama.
Sinopsis Film “Surga yang Tak Saat perjalanan menuju kantor, Pras
Dirindukan”
melihat sebuah kecelakaan mobil yang jatuh
Film “Surga yang Tak Dirindukan” ke jurang. Dengan sigap, Pras menolong
merupakan sebuah film karya sutradara korban kecelakaan tersebut dan alangkah
Kuntz Agus yang terinspirasi dari sebuah kagetnya, saat ia mengetahui bahwa
novel karya tulis Asma Nadia dengan korban tersebut adalah seorang perempuan
judul yang serupa. Film ini bercerita dalam balutan baju pengantin. Perempuan
mengenai kehidupan rumah tangga Arini tersebut adalah Meirose, seorang calon
(Laudya ChinTya Bella) dan Prasetya (Fedi pengantin yang dikhianati oleh kekasihnya,
Nuril) yang diimpikan layaknya dongeng meninggalkan Meirose begitu saja dalam
Cinderella yang happy ending. keadaan mengandung janin tujuh bulan.
Pertemuan atas dasar Akibat kecelakaan yang terjadi,
ketidaksengajaan membawa mereka pada Meirose mengalami koma, sementara
istana cinta. Kisah cinta pada pandangan Akbar, bayinya lahir dalam keadaan
pertama mengantarkan Arini dan Pras selamat. Selama Meirose koma, Akbar
untuk mengikat janji suci pernikahan atas berada dalam penjagaan Pras, sebagaimana
nama cinta. Kebahagiaan bertambah tatkala anaknya sendiri. Setelah sadar, tak disangka
Nadia (Sandrinna Michelle) hadir sebagai Meirose melakukan percobaan bunuh diri
pelengkap kehidupan bahagia mereka. dengan melompat dari ketinggian, namun
Pras merupakan sosok yang ideal hal tersebut berhasil diketahui Pras. Pras
di mata Arini. Baik, setia dan mencintai mengingat masa lalunya, ditinggalkan
keluarga. Dengan kebersamaan dan seorang ibu karena kecelakaan, sehingga
kepercayaan, keharmonisan mereka dari masa kanak-kanak ia telah menjadi
dapatkan dalam mengarungi bahtera yatim piatu. Masa lalu tersebut secara tidak
rumah tangga. Kepercayaan Arini kepada sengaja membawa keyakinan kepada Pras,
Pras begitu kuat, hingga berbagai isu menikahi Meirose atas dasar menolong,
perselingkuhan yang melibatkan teman mempertahankan nyawa seseorang agar
dekatnya, Lia (Vitta Mariana) tak mengusik bisa terus hidup bersama keluarganya.
sedikitpun dari rasa percayanya kepada Pernikahan kedua Pras tersebut
Pras, suaminya. membawa dilema baginya, bagaimana
Namun, cinta mereka harus diuji mungkin ia menceritakan hal itu kepada
tatkala Meirose (Raline Shah) datang. Arini, istri yang dicintainya. Namun disisi

46 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

lain, kebahagiaan datang dari Meirose, Kerukunan terjadi antara Meirose


mendapat seorang suami sekaligus ayah dan Arini, terlihat saat mereka menjenguk
yang baik bagi anaknya Akbar, meski Pras yang saat itu berada di Rumah Sakit
ia tahu bahwa ia bukanlah satu-satunya karena menolong seseorang dari jambret.
perempuan yang ada di kehidupan Pras. Tak disangka, Meirose yang sebelumnya
Rahasia Pras atas pernikahan mengurai rambut panjangnya, kini telah
keduanya dengan Meirose pun akhirnya menutupinya dengan hijab. Nadia pun
diketahui Arini. Seketika Arini rapuh, menyambut Akbar, adiknya dengan senang
istana dongeng yang selama ini ia impikan hati.
runtuh bersamaan keputusan Pras memadu Usai sembuh dari sakitnya, Pras
cintanya. Tangisan kekecewaan menemani, memboyong Meirose dan Akbar ke
namun Arini harus tetap tersenyum rumahnya, tempat tinggal yang selama
dihadapan Nadia, anak semata wayangnya. ini ia singgahi bersama Arini dan Nadia.
Untuk memastikan keyakinannya, Keikhlasan Arini telah membuat segala
Arini mendatangi Meirose, perempuan hal yang buruk dipikirannya menjadi hal
yang ia anggap sebagai pengahancur surga yang positif. Menerima keluarga keduanya
dunianya. Dalam pertemuan mereka, sebagai keluarga barunya. “Siapa yang bisa
Meirose menceritakan kisah hidupnya. menjamin orang itu baik atau tidak kalau
Hidup sebatang kara, hanya ditemani bukan kita sendiri yang mempercayainya”.
seorang Asisten Rumah Tangga, serta Diakhir kisah, Meirose pergi.
ditinggalkan calon suaminya saat pesta Meninggalkan Pras, Arini serta Akbar
pernikahan sedang berlangsung. Arini anaknya. Dengan keikhlasan dan kebesaran
tertegun, namun sekali lagi, ia merasa hatinya, ia melangkah mundur, membiarkan
bahwa dirinyalah yang menjadi korban dongeng Arini berlanjut bahagia, meski ia
dalam masalah ini. tahu dongengnya akan berakhir dengan
Pasrah atas apa yang terjadi kepada kesendirian dan kesedihan. Namun, ia rela.
dirinya, membuat Arini sedikit merasa Baginya, kebahagiaannya adalah ketika
tenang, ditambah wejangan sang ibu Pras dan Arini bahagia.
untuk bisa ikhlas menerima takdir Tuhan, Unsur Komunikasi Interpersonal
mengingat bahwa ayahnya semasa hidup Unsur komunikasi merupakan hal-
juga melakukan hal yang sama, membagi hal yang harus ada dalam komunikasi
cinta ibunya dengan orang lain, tanpa interpersonal. Terdapat perbedaan
sepengetahuan Arini. Lambat laun, Arini pendapat dari beberapa ahli mengenai
ikhlas menerima keadannya, mengizinkan unsur dalam komunikasi interpersonal.
Pras mengurusi Akbar yang sedang sakit, Menurut Jalaluddin Rakhmat (2009:49-67),
meski saat itu Nadia, anak kandung unsur komunikasi interpersonal adalah
Pras tengah mengikuti pertunjukan sensasi, persepsi, memori dan berpikir.
mendongeng. Menurutnya pula, keempat unsur tersebut

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 47
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

harus ada dan tidak boleh tertinggal dalam Unsur komunikasi interpersonal telah
proses komunikasi interpersonal. nampak dalam percakapan tersebut, yakni
Unsur-unsur tersebut tergambarkan terdiri antara dua orang, terdapat informasi
dalam cuplikan tayangan film “Surga yang yang disampaikan oleh komunikator (yang
Tak Dirindukan”. Dari saat komunikator ditanya) serta kepahaman komunikan (yang
menyampaikan pesan atau informasi bertanya) atas informasi yang didapat.
kepada komunikan, si komunikan mencerna Meski mereka belum pernah mengenal
pesan atau informasi, dilanjut penyimpanan sebelumnya, akan tetapi komunikasi harus
pesan atau informasi oleh komunikan dilakukan dengan baik, mengingat Amran
hingga tindak lanjut komunikan atas pesan adalah pendatang baru yang memerlukan
atau informasi yang telah ia terima. sebuah bantuan. Dari percakapan tersebut,
Gambar 1 telah terjadi komunikasi interpersonal
yang baik, terbukti ketika Bapak tersebut
menjawab pertanyaan Amran dengan baik.
Secara semiotik, komunikasi
interpersonal di atas adalah denotasi,
karena mendeskripsikan adegan telah
mengindikasikan adanya komunikasi
interpersonal, tanpa perlu adanya
interprestasi dari peneliti.

“Masjid Nurul Huda Bantul masih jauh Salah satu jenis komunikasi yang
pak?” Tanya Amran kepada seorang Bapak. frekuensinya terjadi cukup tinggi
Lantas Bapak itu menjawab, “Tidak. Gak ada adalah komunikasi interpersonal. Oleh
5 KM. Sampean ngidol aja, nanti ketemu karena frekuensinya yang cukup tinggi,
panggung Krapyak, kandang Manjangan tidak mengherakan apabila banyak
namanya. Nah, nanti ngidol lagi. Udah deket
orang menganggap bahwa komunikasi
dari situ. Nanti tanya aja orang disana.”
interpersonal mudah dilakukan, semudah
Amran menimpali “Matur suwun Bapak”.
orang makan dan minum (Suranto, 2011:3).
Lalu Bapak tersebut menjawab, “Nggeh”.
Gambar 2
Kutipan film di atas menggambarkan
adanya komunikasi interpersonal antara
Amran (Kemal Palevi) dengan seorang
Bapak separuh baya. Dalam percakapan
tersebut, Amran bertanya tentang sebuah
alamat, mengingat Jogjakarta bukanlah
tempat tinggalnya, akan tetapi ke Jogja
sebagai bagian dari tanggungjawab
kerjanya.

48 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

“Assalamu’alaikum”, salam Arini. berkomunikasi tidaklah terlalu penting,


“Wa’alaikumsalam. apa kabar Arini?”, jawab karena komunikasi sebelumnya telah
Pras. Arini menjawab, “Alhamdulillah aku terbentuk dan adanya saling pengertian
baik. Kamu gimana mas?”. Pras menjawab,
antar individu (Bungin, 2014:32).
“Aku baik, alhamdulillah. Gimana kabar
Hasbi?”. Arini menimpali, “Hasbi Sebagaimana unsur komunikasi yang
alhamdulillah sudah sehat. Dia sudah bisa mengikutsertakan media sebagai bagiannya.
lari-lari lho. Dia sekarang sudah menjadi Sehingga, telpon merupakan salah satu
asistenku, kemana-mana bawa boneka”. media untuk dapat berkomunikasi dengan
“Kamu kenapa suka banget mendongeng?”,
sesseorang, terlebih jika orang tersebut
tanya Pras pada Arini. “Dongeng itu sedekah
berada pada cakupan wilayah yang sulit
aku mas. Dengan mendongeng, aku nitipin
ilmu pada anak-anak”, jawab Arini. “Kamu dijangkau.
cerdas dan puitis”, ucap Pras pada Arini. Gambar 3
Dengan tersenyum, Arini menjawab “Mas
Pras bisa aja”.
Cuplikan film tersebut ketika Pras
untuk pertama kalinya menelpon Arini,
wanita yang telah membuatnya jatuh cinta
pandangan pertama. Dalam percakapan
tersebut, keduanya saling bertanya kabar,
kesukaan serta keseharian mereka masing-
masing. Arini merasa terenyuh, ketika Pras
menceritakan kesendiriannya, yatim piatu
“Rin, kamu serius dengan anak Solo itu?”,
sejak kecil dan hidup di panti asuhan.
tanya ayah Arini. “Maksud Bapak mas
Bagi Arini, mendongeng adalah Pras?”, jawab Arini. “Huum. Kamu yakin
sedekahnya. Dengan mendongeng, ia dia bisa menjadi imam yang baik buat
dapat menitipkan ilmu kepada anak-anak kamu?” tambah ayah Arini. Dengan sedikit
jeda, Arini menjawab, “Siapa sih yang dapat
didiknya secara tidak langsung. Mendengar
menjamin baik buruknya seseorang pak,
pengakuan Arini, Pras seketika memuji
kalau bukan kita yang mempercayainya”.
Arini dengan berkata bahwa Arini adalah Ayah Arini seketika menimpali, “Dan, kamu
perempuan yang cerdas dan puitis. Dari percaya sama dia?”. Arini menjawab, “Atas
hubungan yang sekejap namun serius, Pras ridho Bapak”.
memantapkan diri untuk memilih Arini
Secara nyata, telah terjadi kontak
sebagai calon Ibu dari anak-anaknya kelak.
komunikasi interpersonal antara Arini
Meski komunikasi tersebut terjadi dengan ayahnya (Landung Simatupang).
tidak langsung (face to face) melainkan Terdiri dari dua orang serta terdapat pesan
melalui telpon, namun komunikasi tersebut yang tersampaikan. Dalam percakapan
dianggap sebagai komunikasi interpersonal, tersebut, ayah bertanya kepada Arini
sebagaimana pendapat Richard L. Weaver. mengenai keyakinannya menerima
Menurutnya, kehadiran fisik dalam pinangan Pras, orang yang baru saja

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 49
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

dikenalnya. Tanpa ragu Arini menjawab” Cuplikan gambar tersebut ketika


Siapa sih pak yang dapat menilai baik usainya ijab kabul Pras dan Arini. Dalam
buruknya seseorang? Kalau bukan kita narasi, terjadi komunikasi antara Pras dan
sendiri yang mempercayainya,” Jawaban Arini. Ucapan terima kasih Pras kepada Arini
bijak Arini itu pun mengundang senyum atas kepercayaannya menjadi pendamping
ayahnya seraya memeluk Arini dengan hidupnya. Dalam narasi tersebut, Pras
rona wajah bahagia. berkata bahwa ia tidak bisa memberikan
Komunikasi interpersonal yang baik kebahagian apa-apa kepada Arini, kecuali
telah membuahkan hubungan yang baik diri Pras sendiri. Bagi Arini, kebahagian
pula, terbukti dengan kedekatan Arini dan bukanlah sesuatu yang diberikan. Akan
ayahnya. Kemantapan jawaban Arini telah tetapi, sama-sama menciptakan saling
memantapkan pula hati ayahnya, untuk percaya, disitulah surga cinta.
menyerahkan Arini kepada Pras, calon Kepercayaan dan keyakinan telah
suaminya. membuat segalanya menjadi indah.
Menurut William C. Schutz dalam Kepercayaan Pras memilih Arini, dan
Arni Muhammad (2014:161) terdapat tiga keyakinan Arini mendampingi Pras. Dengan
kebutuhan interpersonal yang didapat keyakinan, segala hal yang tabu menjadi
melalui komunikasi interpersonal, yaitu layak, dan dengan kepercayan segala hal
kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan yang lemah bisa menjadi kuat. Dengan
diikutsertakan, dan kebutuhan akan keyakinan dan kepercayaan, keindahan
kekuasaan atau kontrol. bagai surga dunia akan tergenggam.

Gambar 4 Secara analitik, cuplikan tersebut


merupakan kontak komunikasi
interpersonal, meski tidak langsung
lewat lisan. Namun, narasi tersebut telah
menggambarkan adanya komunikasi antara
Arini dan Pras, ibarat dari hati ke hati.
Semiotik menurut pandangan Roland
Barthes terbagi dalam dua bagian, yaitu
denotasi dan konotasi. Denotasi secara
“Terima kasih Arini, sudah percaya sama singkat diartikan sebagai yang tampak,
aku. Tidak ada yang bisa aku berikan dan konotasi berarti hal yang masih perlu
untuk membahagiakanmu, kecuali diriku diinterprestasikan. Untuk cuplikan gambar
sendiri”, ucap Pras dalam Narasi. “Buat
di atas, konotasi menjadi hal yang pas
aku, kebahagiaan tidak diberikan mas, tapi
diterapkan, mengingat komunikasi tersebut
bersama-sama kita ciptakan dengan saling
percaya. Disitulah surga kita mas”, timpal tidak nampak, namun masih memerlukan
Arini. “InsyaAllah, aku akan menjaganya interprestasi dan penjelasan narasi.
bersamamu”, tambah Pras. “Amin”, jawab
Arini.

50 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

Pras yang telah resmi menjadi suami tanda bahwa ia menyetujui permintaan
Arini berjanji untuk selalu berusaha mertuanya, untuk tidak menyakiti Arini.
membahagiakan dan menjaga Arini, terlihat Hal yang lumrah tatkala seorang ayah
ketika ia mengamini doa dan harapan Arini. berpesan demikian, manakala seorang anak
Masa lalunya yang lara menguatkannya yang biasanya dielus-elus dalam buaian
menjadi sosok yang bertanggungjawab dan kasih sayang, akan pergi meninggalkan
lemah lembut. orang tua. Setiap orang tua pasti ingin
Gambar 5 anaknya bahagia, meski tak selamanya
hidup itu indah. Karena kecintaan dan
ketulusan Pras, ia berjanji pada dirinya
dan dihadapan mertuanya, untuk menjaga
Arini, tidak menyakitinya.
Komunikasi diadik dapat bersifat
sebagai interaksi intim dan longgar.
Interaksi intim ditandai oleh adanya
kedekatan hubungan kedua belah pihak
“Jangan pernah sakiti Arini”, pesan ayah yaitu dengan adanya ikatan emosional yang
Arini kepada Pras. Dengan menganggukkan kuat diantara keduanya. Interaksi yang
kepala, Pras menjawab, “Iya”. bersifat longgar dkarenakan yang menjadi
ikatan interaksi itu semata-mata kebutuhan
Scene tersebut saat Pras sungkem
fungsional, tidak ada ikatan emosional
kepada mertuanya, ayah Arini. Sudah
(Suranto, 2011:18).
menjadi tradisi jawa setelah ijab kabul,
sepasang prngantin baru sungkem kepada Gambar 6
orang tua dan mertua sebagai bentuk bakti
dan tunduk seseorang. Ketika sungkem,
ayah Arini berpesan untuk tidak menyakiti
Arini, menjaganya sebaik yang Pras bisa,
melepaskan tanggungjawab yang selama
ini ia emban kepada suaminya, Pras. Ketika
seorang perempuan telah menikah, maka
seluruh tanggungjawab dibebankan kepada
sang suami, sebagai imam dan nahkoda
dalam mengarungi bahtera rumah tangga. “Pras, ini tuh duitnya gede, bisa buat
Ayah Arini sebagai komunikator dan operasional kita setahun ke depan kenapa
sih loe”, ucap Hartono. “ Har, kalau mall
Pras sebagai komunikan. Dalam proses
itu dibangun, radius 5 KM pasar tradisional
komunikasi tersebut, telah adanya pesan
disana bakalan mati. Pedagang-pedagang
yang dikirim, yaitu pesan untuk tidak kecil itu bakalan kehilangan pendapatan”,
menyakiti Arini. Feedback atas pesan tersebut tangkis Pras. “Pras, kita tuh arsitek, bukan
adalah anggukan kepala dari Pras, sebagai badan sosial. Buat apa kita mikirin orang

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 51
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

miskin. Kalau tiba-tiba negeri ini miskin, Klasifikasi Komunikasi Interpersonal


bakal jadi apa, jadi tanggung jawab kita
Menurut Arni Muhammad (2013:159),
juga?”, jawab Hartono. “Seenggaknya,
kalau kita gak bisa nyelesain masalah, jangan klasifikasi komunikasi interpersonal ada
memperparah”, pungkas Pras. tiga yaitu interaksi intim, percakapan
sosial, interogasi atau pemeriksaan dan
Perdebatan kadang terjadi karena
wawancara. Secara singkat, interaksi intim
adanya perbedaan pendapat, pandangan
terjadi antara seseorang dengan orang
dan keputusan antara beberapa pihak.
yang memiliki ikatan emosional yang kuat,
Namun, perdebatan ini akan terselesaikan
seperti sahabat dekat, keluarga, suami/
dengan baik jika menggunakan bahasa
istri dan sanak famili. Percakapan sosial
komunikasi yang baik pula. Perdebatan
hanya sebatas komunikasi sederhana, tidak
terjadi antara Pras dan Hartono (Tanta
terlalu mendalam layaknya interaksi intim.
Ginting) karena perbedaan pendapat.
Selanjutnya interogasi atau pemeriksaan
Hartono ingin mengambil proyek
adalah komunikasi dalam lingkup resmi,
pembangunan Mall, namun Pras sebaliknya.
dan wawancara adalah tanya jawab untuk
Pras menolak, karena pembangunan
mendapat sebuah informasi.
tersebut tidak jauh dari pasar tradisional,
sehingga memungkinkan para pedagang Setiap komunikasi interpersonal
kecil kehilangan pendapatannya. pastinya memiliki klasifikasi yang berbeda-
beda, karena perbedaan komunikator dan
Komunikasi yang kurang baik
komunikan. Secara tersurat, klasifikasi
akan berujung pula dengan hubungan
komunikas interpersonal dapat dimengerti
interpersonal yang kurang baik pula. Sama-
dengan mudah.
sama mempertahankan ego tanpa ada
Gambar 7
yang merendahkan suara, bisa jadi akan
menjadi sebuah pertengkaran. Namun,
segala sesuatu akan menjadi baik jika ada
komunikasi yang baik pula. “Setidaknya,
jika tak mampu menyelesaikan masalah,
jangan memperparah”. Kutipan dialog Pras
sebagai bentuk respond atas pernyataan
sahabatnya, Hartono.
Pada hakikatnya pola hubungan
interpersonal merupakan sebuah siklus,
“Kamu kenapa Li?”, tanya Arini pada Lia.
dari perkenalan, menuju kebersamaan,
“Aku mau tuntut cerai mas Ivan”, jawab
menuju perpisahan, kembali rujuk, menuju Lia. “MasyaAllah, memangnya kenapa?”,
kebersamaan lagi, dan seterusnya. Pada Arini bertanya lagi. “Nih, coba kamu lihat.
setiap tahap dalam suatu hubungan Menurut kamu aku sebagai istri gimana baca
interpersonal, komunikasi memainkan sms itu?”, jawab Lia sambil menyodorkan
peran yang berbeda (Suranto, 2011:41). Hp nya pada Arini. “Setiap aku tanya, selalu
aja alasan katanya Hp nya dipinjem sama

52 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

temennya. Masuk akal gak?”, tambah Lia. meminta tabayyun (penjelasan) kepada
“Kamu udah ngajak mas Ivan ngomong baik- suaminya, bisa jadi itu hanyalah sebuah
baik belum?” saran Arini. “Ngomong apa? kesalahpahaman.
Ini sudah jelas-jelas ada buktinya”, bantah
Lia. “Siapa tahu Hpnya emang dipenjem?”, Menurut Julia T. Wood (2013:185)
ucap Sita. dalam bukunya “Komunikasi Teori dan
Praktik” mengemukakan mengenai
Terjadi komunikasi interpersonal
persahabatan stabil, yaitu ketika teman-
yang terdiri dari tiga orang, yaitu Arini
teman merasa stabil pada kehidupan satu
(Laudya Chintya Bella), Sita (Zaskia Adya
sama lain. Persahabatan stabil terintegrasi
Mecca) dan Lia (Vitta Mariana) yang disebut
ke dalam konteks sosial yang lebih besar dari
the triad. Komunikasi interpersonal dapat
kehidupan teman, sehingga mereka menjadi
terjadi oleh lebih dua orang, karena dalam
bagian dari jaringan sosial keseluruhan.
komunikasi interpersonal paling sedikit
Patokan dari tahapan ini adalah asumsi
melibatkan dua orang (Bungin, 2014:32).
adanya keberlanjutan dan kepercayaan.
Komunikasi yang terdiri dari tiga Dalam pertemanan Arini, Lia dan Sita
orang disebut sebagai triadic communication, terdapat keterbukaan dan kepercayaan,
dimana satu orang sebagai komunikator apa yang mereka keluhkan mengenai
dan dua orang sebagai komunikan. Dalam kehidupan pribadi masing-masing, akan
cuplikan gambar tersebut, Lia sebagai tercurahkan kepada ketiganya.
komunikator dan Sita serta Arini sebagai
Secara tersurat komunikasi yang
komunikan. Bila dibandingkan antara triadic
terjalin antara Arini, Sita dan Lia merupakan
communication (komunikasi tiga orang)
interaksi intim, karena mereka memiliki
dengan diadic comunication (komunikasi dua
ikatan emosional yang kuat. Ketika satu
orang), diadic communication lebih efektif,
orang merasakan kesedihan, yang lain pun
karena perhatian komunikator terpusat
ikut merasakakannya, bagai satu tubuh.
pada satu komunikan saja, sehingga mampu
Komunikasi yang mereka bangun sangat
menguasai frame of reference komunikan
baik, karena memahami situasi dan kondisi
sepenuhnya.
yang sedang terjadi. Ketika Lia sedang
Arini, Sita dan Lia merupakan sahabat menggebu-gebu dengan kemarahannya,
dekat, sehingga apapun keluh kesah yang Arini dan Sita tetap diam tenang, tanpa
mereka rasakan, tumpahan kesedihan menggurui atau mencampuri pandangan-
akan mereka bagi bersama. Lia, seorang pandangan Lia mengenai suaminya.
Ibu dari satu orang anak menganggap
bahwa suaminya tidak setia lagi.
Menganggap telah mengkhianati cinta dan
kesetiannya, lantaran menemukan isi pesan
handphondnya berisi kata-kata mesra.
Dengan nada tersedu, Lia mengungkap
bahwa ia ingin bercerai dengan suaminya.
Namun, Arini menyarankannya untuk

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 53
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

Gambar 8 komunikasi antar-pribadi merupakan


suatu keahlian istimewa, tidak hanya bagi
pengembangan pribadi dan keluarga,
akan tetapi juga bagi peningkatan karir
(Riswandi, 2009:22).
Gambar 9

“Ayah kok gak ikutan? Ntar Nadia mau


dongeng bareng eyangkung”, tanya Nadia
pada Pras. “Maaf tuan putri. Ayah harus ke
Kulon Progo, nengok jembatan ayah disana.
Nanti ayah nyusul hari sabtu ya”, jawab
Pras. “Ya udah deh, aku sekarang menuju kesana.
Kamu urus bag...”, ucap Pras saat di telpon
Keintiman terjadi antara Pras dan
Amran.
anaknya, Nadia. Kecintaanya kepada
keluarga membuat rumah tangganya Komunikasi interpersonal dapat
harmonis, tentu dengan adanya rasa melalui media, seperti handphone, karena
saling percaya. Dalam gambar tersebut, dalam karakteristiknya, komunikasi
tampak Pras sedang menggendong Nadia, interpersonal tidak harus berada pada
buah hatinya bersama Arini. Saat itu, Pras tempat yang sama, tidak harus tatap muka
mengantakan Nadia masuk mobil untuk (face to face).
pergi ke rumah neneknya, ayah (Sutedja) Komunikasi interpersonal dua orang
dan Ibu Arini (Sulastri). Saat itu, Pras tidak dapat terjadi secara primer maupun
bisa mendampingi Arini dan Nadia, karena sekunder. Apabila pihak-pihak yang
ia akan ke Kulon Progo mengunjungi mengadakan komunikasi dapat langsung
proyek jembatannya. bertemu dan berhadapan muka, hal itu
Pras merupakan seorang arsitektur, dikataan bersifat primer. Sedangkan
bersama dengan dua rekannya, Hartono apabila dalam kontak itu diperlukan suatu
dan Amran. Sebagai leader Pras memiliki perantara yang berupa orang-perorangan
kewenangan untuk menerima atau atau media, dikatakan kontak tersebut
menolak proyek yang ditawarkan, sebagai bersifat sekunder (Suranto, 2011:18). Dalam
contoh pembangunan Mall. Pras tetap komunikasi Pras tersebut, sifat komunikasi
bersikukuh untuk tak menerimanya, karena interpersonal tersebut adalah sekunder,
pertimbangan tempat yang masih berada di karena melalui media perantara.
area pasar tradisional. Komunikasi interpersonal merupakan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling efektif dalam mengubah sikap,
kemampuan meningkatkan manfaat pendapat dan perilaku seseorang, karena

54 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

sifatnya yang dialogis berupa percakapan. kuat, menjadi orang besar sebagaimana
Arus balik bersifat langsung, komunikator namanya.
mengetahui tanggapan komunikan ketika Salah satu tujuan komunikasi
itu juga (Effendy, 2003:30). interpersonal adalah membantu. Dengan
Komunikasi interpersonal merupakan adanya komunikasi interpersonal, dapat
proses pengiriman pesan dari seseorang membantu orang lain. Misalnya, psikiater
kepada orang lain atau beberapa orang, dengan pasien. Dengan bercerita mengenai
baik secara verbal maupun non-verbal keluhan pasien, psikiater dapat membantu
yang ditanggapi orang lain dan merupakan mengahadapi masalahnya, memberikan
interaksi antara pribadi-pribadi yang solusi yang tepat untuk sang pasien.
terlibat secara utuh dan langsung satu Gambar 11
sama lain dalam menyampaikan maupun
menerima pesan secara nyata.
Hakikatnya, komunikasi
interpersonal terjadi karena setiap manusia
membutuhkan manusia lain untuk
berinteraksi, sebagai upaya memenuhi
kebutuhan dan bekerjasama dengan orang
lain. Dengan kerjasama, akan tercipta
kesatuan komunikasi yang efektif.
“Demi Allah, aku akan menikahimu, aku
Gambar 10 janji”, ucap Pras pada Meirose. “Bohong”,
ungkap Meirose tak percaya. Untuk
meyakinkan, Pras kembali berucap, “Demi
Allah, aku akan menikahimu, sekarang”.
Setiap individu memiliki kepribadian
yang berbeda, termasuk dalam hal
penyelesaian masalah. Ada yang bersikap
santai, acuh, emosi bahkan melakukan suatu
hal yang membahayakan dirinya sendiri.
“Kamu harus kuat, kamu harus menjadi
Meirose, perempuan yang dikhianati calon
orang besar”, ucap Pras pada Akbar.
suaminya, pergi saat pesta pernikahan
Bayi Meirose, perempuan yang sedang berlangsung. Berasal dari keluarga
ditolong Pras saat kecelakaan mobil. broken home, membuat pribadi Meirose
Dengan lembut, menyapa Akbar sesaat serasa terguncang, jauh dari kasih sayang
setelah ia dilahirkan. Akbar Muhammad orang tua.
merupakan nama yang diberikan Pras, saat
Kejadian yang menimpanya membuat
ditanya dokter mengenai nama bayi. Telah
Meirose tidak dapat berpikir jernih.
terjadi kontak sederhana antara Pras dan
Usai melahirkan Akbar, Meirose berniat
Akbar, saat Pras berkata bahwa Akbar harus
mengakhiri hidupnya. Untungnya, Pras

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 55
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

tiba tepat waktu. Dengan sigap, Pras hidup yang baru. Secara tidak langsung,
mengingatkan bahwa ada Akbar yang komunikasi interpersonal pun telah
membutuhkan Meirose, namun Meirose membantu Meirose saat ia akan bunuh diri.
acuh. Kesedihannya sudah tak terbendung Saat itu, Pras berkata bahwa tempat Meirose
lagi. Semua kesedihannya dikarenakan berdiri saat itu setinggi 19,5 M. Jika beratnya
satu, laki-laki. Sejak peristiwa yang terjadi hanya 50-55 Kg, ketika jatuh, ia tidak mati
dengannya, Meirose seakan sudah tak tapi akan cacat. Mungkin, beberapa kalimat
percaya lagi dengan laki-laki. Pras tersebut sedikit mengagetkan Meirose,
Saat Meirose meloncat dari ketinggian, dilihat dari raut mukanya yang terhenyak.
Pras menolongnya, memegang tangan Terdapat dua jenis kecakapan yang
Meirose dengan kuat dan menariknya ke harus dimiliki seseorang agar mampu
atas. Masa kecil Pras yang ditinggalkan berkomunikasi interpersonal dengan
Ibunya, melintas dipikirannya. Seketika, baik dan benar, yaitu meliputi kecakapan
ia yakin bahwa harus menolong Meirose, kognitif dan behavioral. Kecapakan kognitif
meski harus dengan menyakiti Arini. “Demi adalah kecapakapan tingkat pemahaman
Allah, aku akan menikahimu”, ucap Pras mengenai cara mencapai tujuan personal
saat itu. Pernikahan atas dasar menolong maupun relasional, sedangkan behavioral
telah menyelamatkan jiwa Meirose, namun adalah kecakapan berkomunikasi pada
menyakiti hati Arini. tingkat tindakan, mengarahkan pelaku
Pernikahan kedua Pras dilakukan komunikasi untuk mencapai tujuan
secara diam-diam, hanya mengundang personal maupun relasional.
dua teman dekatnya, Hartono dan Amran. Sesuai gambar, Pras memiliki dua
Keputusannya memadu Arini telah menjadi kecakapan komunikasi tersebut, yaitu
prahara besar dalam rumah tangganya, kognitif dan behavioral. Kecakapan
namun Pras berpikir bahwa memang itu kognitif saat Pras memberikan pemahaman
yang harus ia lakukan, menikahi Meirose kepada Meirose, dan behavioral saat Pras
untuk menyelamatkan dan menyembuhkan menarik tangan Meirose saat meloncot dari
jiwanya. ketinggian.
Memiliki latar belakang yang sama, Gambar 12
ditinggalkan oleh orang tua, membuat
Pras memberikan perhatian lebih kepada
Meirose. Bersikap lemah lembut dan
baik hati, layaknya ia bersikap kepada
Arini. Menganggap Akbar sebagai anak
kandungnya, tanpa memperhatikan asal
usulnya.
Komunikasi interpersonal Pras telah
membantu hidup Meirose, melupakan
masa lalu kelamnya dengan menjalani

56 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

“Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu dua, tiga atau empat. Nih, baca nih surat
anna muhammadarrasulullah”, ucap Meirose An-Nisa”, bela Amran pada Pras. “Eeh, ente
sebagai tanda masuknya ia ke dalam agama kalau baca ayat, jangan setengah-setengah
islam. dong, baca juga berikutnya. Dan jika takut
tidak bisa berlaku adil, maka nikahilah satu
Sebelum melangsungkan pernikahan, wanita saja”, balas Hartono atas argumen
Meirose membaca dua syahadat, sebagai Amran.
bukti bahwa kini ia seorang muallaf.
Terjadi komunikasi triadik antara
Sungguh, pernikahan telah membuatnya
Pras, Hartono dan Amran. Pras sebagai
menjadi orang yang mendapatkan hidayah.
komunikator, dan Hartono serta Amran
Lewat Pras, hidayah itu datang.
sebagai komunikan. Pernikahan kedua Pras
Atas dasar empati, Pras mampu menimbulkan pertentangan dari Hartono.
memberikan motivasi dan secercah harapan Ia tidak setuju dengan keputusan yang Pras
kepada Meirose. Menuntun Meirose ke ambil, menikahi seseorang yang belum
arah yang benar, meninggalkan kehidupan pernah ia kenal dan tanpa sepengetahuan
gelapnya sebelum bertemu Pras. Arini. Di sisi lain, Amran sepakat dengan
Mampu berinteraksi dengan orang keputusan Pras, atas dasar surat An-
lain merupakan anugerah terindah, Nisa:129, bahwa boleh seorang laki-laki
meski kadang terdapat kendala menikahi perempuan lebih dari satu.
dalam berkomunikasi. Menjadi suatu Namun, tangkisan dari Hartono datang,
permasalahan tatkala komunikasi saat ia berkata bahwa seseorang tersebut
interpersonal mempertemukan dua orang haruslah bisa berlaku adil.
yang memiliki perbedaan karakter, sifat Seseorang memiliki karakter dan cara
dan sikap, sehingga menimbulkan situasi komunikasi yang berbeda, dan hal tersebut
yang kurang nyaman. yang terjadi antara Pras, Hartono dan Amran.
Gambar 13 Hal tersebut sering menjadi penghambat
terjalinnya komunikasi yang efektif, karena
emosional dari masing-masing individu
dapat memperburuk proses komunikasi.
Ketidaksatuan pandangan mengenai
poligami yag dilakukan Pras, membuat
sedikit pertengkaran antara ia dan Hartono.
Namun untuk memecah suasana, Pras
berkeyakinan bahwa ia menikahi Meirose
atas dasar menolong, menyelamatkan
“Gila loe Pras, gila. Kenapa loe harus..”,
jiwa seseorang. Bagi Pras, apa yang telah
ungkap Hartono. “Gue ngerti Har”, jawab
Pras lesu. “Sssttt Har, sudah, gak usah dilakukannya adalah tanggungjawab
didebat. Pras itu gak salah, nih, coba ente pribadinya dengan Allah SWT.
baca surat an-nisa’. Dan jika kamu takut Komunikasi interpersonal dapat
berlaku adil, menikahi perempuan yatim , membentuk hubungan yang baik dengan
maka nikahilah wanita yang kamu senangi,

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 57
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

seseorang, jika proses komunikasi bersifat “Kamu kenapa gak ngasih kabar mas?”, tanya
terarah. Hubungan yang kurang harmonis Arini pada Pras dalam telpon. “Maaf sayang,
dapat diperbaki dengan komunikasi. Meski aku bener-bener gak sempet kemaren”, jawab
Pras. “Kamu dimana sekarang?”, tanya
Pras dan Hartono sering berbeda pendapat,
Arini lagi. “Menuju Muntilan”, jawab
namun ikatan emosional mereka kuat,
Pras. “Aku tunggu sekarang”, ucap Arini
sehingga apapun yang telah mereka hadapi,
mengakhiri telpon.
tak memupus tali persahabatan mereka.
Percakapan melalui handphone saat
Efektifitas komunikasi interpersonal
Pras dalam perjalanan pulang dari rumah
merupakan interaksi antara dua individu
sakit. Dalam percakapan itu, dengan
atau lebih yang saling menukar informasi
terisak Arini menanyakan kabar Pras yang
dan saling mempengaruhi, sehingga dapat
tidak memberinya kabar. Pras tidak begitu
memperoleh umpan balik secara langsung
saja jujur dengan apa yang dialaminya,
demi tercapainya suatu tujuan.
lantas ia berucap bahwa pekerjaannya
Kualitas umum dari efektifitas sedang banyak, sehingga ia tidak sempat
komunikasi interpersonal salah satunya mengabari keluarganya. Untuk pertama
adalah keterbukaan (opennes), kesediaan kalinya, Pras berbohong. Namun, ia tidak
diri mengungkapkan informasi yang mungkin mengatakan yang sebenarnya.
ditutupi dan disembunyikan. Pras bersifat Dalam benak Pras, ia akan mengatakan
terbuka kepada dua sahabatnya atas yang sesungguhnya di waktu yang tepat.
pernikahan keduanya dengan Meirose,
Secara tersirat, percakapan tersebut
mengindikasikan bahwa telah terjadi
merupakan komunikasi interpersonal.
komunikasi yang efektif dan klasifikasi
Meski tidak secara langsung, namun hal
interaksi intim antara ketiganya.
tersebut termasuk kriteria komunikasi
Komunikasi yang efektif ditandai interpersonal. Dalam berkomunikasi,
dengan hubungan atau emosional yang diperlukan pula adanya kepahaman situasi
baik. Kegagalan komunikasi terjadi ketika dan kondisi komunikan, tepat tidaknya
isi pesan tersampaikan, namun hubungan menyampaikan pesan atau informasi saat
personal rusak. Ketidaksatuan pendapat tersebut. Tidak pantas seorang komunikator
dan konflik harus dilihat sebagai upaya jika menyampaikan informasi gembira saat
memahami perbedaan yang ada tanpa sang komunikan sedang berada dalam
meninggikan ego masing-masing. situasi yang menyedihkan, hal tersebut
Gambar 14 justru akan membuat komunikan merasa
bertambah kesedihannya dan menjadi
emosi.
Menurut Joseph A. Devito dalam
bukunya The Interpersonal Communication
Book salah satu kualitas umum dalam
meraih keefektifan komunikasi adalah

58 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

dengan berempati, yaitu kemampuan Arini tidak bisa menerima kenyataan


seseorang untuk mengetahui yang sedang pahit tersebut. Selama 15 tahun, ayahnya
dialami orang lain pada saat tertentu. telah membagi cinta Ibunya dengan orang
Komunikasi empati melalui dua hal, yaitu lain tanpa sepengetahuan Arini. Namun,
verbal dan non verbal. Secara non verbal, Arini mempertanyakan keadilan yang
sikap empati dapat diperlihatkan melalui dikatakan Ibunya, keadilan seperti apa
ekpresi wajah, kedekatan fisik, serta belaian ketika seorang laki-laki menyembunyikan
yang sepantasnya. pernikahan keduanya dengan orang lain
Gambar 15 selama bertahun-tahun .
Arini berlari menghampiri Pras, dan
mempertanyakan kembali ketulusan dan
kesetian cinta Pras. Arini merasa terpukul
dengan apa yang terjadi terhadap Ibunya,
dimadu dengan orang yang tidak pernah
ia kenal. Dengan sedikit tertegun, Pras
menyembunyikan cincin pernikahannya
dengan Meirose, lantas mengamini
pernyataan Arini sebagai sebuah jawaban.
Pras berpikir, bahwa saat itu bukanlah
“Rin, Bapak tuh orang baik, dan Ibu tahu
apa alasan Bapak”, Ibu Arini memulai waktu yang tepat untuk berterus terang
pembicaraan. Namun, belum selesai kepada Arini mengenai Meirose, karena
berbicara, Arini memutus “Bu, apa menolong saat itu jiwa Arini sedang terguncang.
orang harus dengan cara menikahinya? Apa
Gambar 16
gak ada cara lain bu, gak ada jalan lain?”,
tanya Arini sedikit marah. “Bapak sudah
berlaku adil”, tambah Ibu Arini. “Adil?
Selama 15 tahun menutupi istri keduanya
bu, dan melukai hati anaknya, Ibu bilang
itu adil? Adil macam apa sih bu? Hal begini
mana bisa disebut adil?”, bantah Arini.
Ketika ayah Arini meninggal, datang
dua orang perempuan yang mengaku
sebagai anak dan istri Sutedja, ayah Arini. “Buruh bangunan bertopi bertanya, “Eh,
Seketika, Arini kaget dan menanyakan poligami kui opo tho?”. “Poligami gak ngerti.
kebenaran hal tersebut. Dengan nada Iku lho poligami”, jawab buruh satunya
pelan, Ibu Arini membenarkan kenyataan sambil menunjuk sepeda yang diparkirkan.
tersebut. Namun, ia bersikukuh bahwa “Oh, merk pit”, respond buruh bertopi
selama dimadu, ayah Arini selalu bersikap mengerti.
adil terhadap keduanya. Komunikasi sederhana terjadi antara
dua buruh bangunan proyek jembatan
yang dibangun Pras. Saat itu Amran dan

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 59
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

Hartono lagi-lagi mempersoalkan poligami Pras menemani Meirose untuk


Pras. Bagi Hartono, poligami Pras telah imunisasi Akbar. Dengan sedikit berlari,
menghambat pekerjaan Pras. Di tempat ia menghampiri Meirose dan duduk di
yang sama, buruh bangunan tersebut sebelahnya. Pras menyayangi Akbar
mendengar pembicaraan merek, dan salah sebagaimana anaknya sendiri. Perhatian
satu buruh bertanya mengenai poligami serta kebaikan Pras telah melunakkan hati
itu apa. Dengan enteng, buruh lainnya Meirose. Meirose merasa bahagia Pras telah
menjawab bahwa poligami adalah merk memilihnya menjadi seorang istri dan ayah
sepeda, dengan menunjuk kearah sepeda. dari anaknya, meski ia tahu bahwa ia adalah
Tanpa pikir panjang, penanya mengiyakan yang kedua.
jawaban tersebut. Gambar 18
Banyak informasi yang dapat
diketahui melalui komunikasi, terlebih
komunikasi interpersonal. Komunikais
interpersonal memiliki banyak kelebihan,
diantaranya feedback yang diterima cepat.
Dalam percakapan tersebut, jawaban atas
pertanyaan yang diajukan berlangsung
cepat dan tidak memerlukan biaya layaknya
komunikasi melalui handphone. Namun,
jawaban tersebut tentulah salah, poligami
bukan merk sepeda, akan tetapi memiliki “Saat bertemu, Arini dan Meirose saling
istri lebih dari satu. tatap dan tersenyum, lalu Arini berucap
  Gambar 17 “Lucu sekali bayinya”.
. Secara tidak sengaja, Arini bertemu
dengan Meirose yang sedang menunggu
Pras mengambil uang di ATM. Namun,
mereka belum saling mengetahui bahwa
mereka adalah madu Pras, sama-sama istri
yang telah sah secara agama dinikahi Pras.
Dalam pertemuan tersebut, Arini sedikit
menyapa Meirose dan Akbar, disambut
senyum dari Meirose.
Pertemuan yang tidak terduga
“Maaf, mobilku dipinjem temen gak balik-
menimbulkan komunikasi sederhana antara
balik, jadi aku naik ojek”, ucap Pras seraya
menghampiri Meirose. “ Gak apa-apa kok”, mereka berdua. Dalam klasifikasinya,
jawab Meirose dengan senyuman. “Udah percakapan tersebut masuk dalam
dipanggil imunisasi?”, tanya Pras pada percakapan sosial, yang mana interaksi
Meirose. Dengan geleng kepala, Meirose masih berlangsung sederhana, karena
menjawab, “Belum”.

60 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

keduanya belum saling mengenal satu yang kurang, nah rencananya hari ini mau
sama lain. saya kirim. Bisa minta tolong minta alamat
dan nomor rumahnya mbak?”, jawab Arini.
Bahasa merupakan alat verbal yang
“Sebentar ya mbak”, pinta petugas apotek.
digunakan seseorang sebagai komunikasi
tentunya memiliki peranan penting. Dengan Arini menemukan nota pembelian
menggunakan bahasa, seseorang dapat obat milik Pras yang ditemukan di kantong
berinterkasi, sosialisasi dan berkomunikasi celananya. Mencurigai hal tersebut, Arini
dengan pihak lain. Namun, selain bahasa, menelpon Contact Person (CP) yang tertera
komunikasi juga dapat berupa non dalam nota tersebut. Dengan mengaku
verbal, misal tulisan. Akan tetapi, bahasa sebagai pegawai apotek, Arini minta nomor
merupakan alat yang paling efektif dalam handphone dan alamat rumah Meirose.
berkomunikasi. Dengan segera, untuk membuktikan
kekhawatirannya, Arini menelpon rumah
Komunikasi interpersonal sangat
Meirose, dan betapa terkejutnya ia ketika
penting dilakukan untuk mendukung
Pras yang mengangka telpon tersebut.
kelancaran berorganisasi, kerja dan
menjalani hidup. Komunikasi yang dsertai Di seberang telepon, Meirose
hubungan baik akan meminimalisisr bertanya kepada Pras mengenai siapa yang
kesenjangan dari berbagai pihak dan menelpon, namun Pras menjawab bahwa
mengurangi adanya pertikaian yang terjadi. tidak ada jawaban suara. Bibir Arini kelu,
Komunikasi yang baik merupakan mediator tak mampu berkata sepatah katapun. Pras
dalam transformasi pesan atau informasi yang selama ini ia agungkan ternyata telah
untuk pihak lain dalam mendukung mengkhianatinya, mengulang kembali
kerjasama atau kepentingan lain. kisah pengkhianatan yang telah ayahnya
lakukan semasa hidup.
Gambar 19
Sebuah nota telah mengungkap
segala kebenaran yang ada. Melalui nota
pembelian, Arini sadar bahwa selama ini
Pras telah berkhianat, membagi cintanya
dengan orang lain tanpa sepengetahuannya.
Aspek kepercayaan yang selama ini
Arini yakini telah luluh lantak, keputusan
Pras untuk membagi cintanya telah
membuat Arini lemah, rapuh. Ia merasa
“Selamat pagi, maaf mengganggu mbak. teramat kecewa dengan lelaki yang telah
Saya mau tanya, apa ada obat untuk Akbar memberinya satu anak tersebut. Ia tak habis
Muhammad Prasetya dari dokter Anita pikir mengapa Pras dapat melakukan hal
Ekowati?”, tanya Arini pada petugas apotek jahat tersebut.
yang tertulis dalam nota. “Maaf, mbak dari
mana ya?”, tanya balik sang petugas apotek.
“Dari apotek mbak. Kemaren obatnya ada

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 61
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

Gambar 20 telah menghancurkan dongeng yang telah


dibangunnya bersama Pras hanya untuk
menghidupkan dongeng Meirose.
Saat itu Arini sedang dalam puncak
emosinya, ia tidak dapat berpikir jernih.
yang ada dalam pikirannya saat itu adalah
Meirose telah menjadi penghancur rumah
tangganya. Nada tinggi yang diucapkan
Arini membungkam Meirose.
Gambar 21
“Sudah berapa lama kalian menikah?”, tanya
Arini membuka percakapan. “Sejak Akbar
lahir”, jawab Meirose singkat. “Apa? Jadi,
selama ini kamu dan suamiku berzina?”,
tuduh Arini. “ Bukan seperti itu mbak,
Akbar bukan darah daging mas Pras”, Jelas
Meirose. “Apapun itu, pada kenyataannya
kamu telah menikah dengan suamiku”, ucap
Arini marah. Meirose mencoba menjelaskan,
“Gini ya mbak, mas Pras telah menghentikan
usaha saya bunuh diri. He safe my life. Dan “Rin...”, panggil Pras. “Tega kamu mas”,
sekarang dia mengajarkan saya agama”. balas Arini. “Aku bisa jelasin semua ini”,
“Dengan cara menikahi kamu? Iya? Hebat harap Pras. “Kamu sudah janji mas, jangan
kamu, hebat kamu..!!!”, pungkas Arini pegang aku. Pergi....”, pinta Arini pada Pras.
marah berlalu pergi. “Rin, dengerin dulu penjelasanku Rin...”,
pinta Pras pada Arini. “Enggak...pergi
Untuk meyakinkan hati dan
kamu”, usir Arini.
pikirannya, Arini mendatangi rumah
Meirose. Disana, ia mendapati gambar Pengkhinatan Pras atas ketulusan
suaminya yang sedang berduaan dengan cinta yang diberikan Arini, membuat Arini
Meirose. Hatinya serasa panas bagai api marah besar. Baginya, poligami yang telah
berkobar. Dengan suara yang tertahan, Arini dilakukan Pras telah menghancurkan surga
menanyakan pernikahan Pras, suaminya cinta yang telah dibangun selama bertahun-
dengan Meirose. Meirose pun menceritakan tahun. Kehadiran perempuan lain telah
yang sebenarnya, bahwa Pras menikahinya mengiris-iris hati dan jiwa Arini.
atas dasar menolong dan menyelamatkan Pras tidak dapat membendung
hidupnya. Segala hal ia curahkan kepada kemarahan Arini. Ia menyadari bahwa
Arini, bahwa ia hanya hidup sebatang pangkal dalam masalah rumah tangganya
kara, dan Pras datang sebagai penyelamat adalah dirinya sendiri. Ia mencoba
hidupnya. Mendengar pengakuan tersebut, berulang kali menjelaskan, namun Arini
Arini marah. Ia tidak bisa menerima tidak bisa menerimanya. Bagi Arini, Pras
alasan Meirose, ia menganggap Meirose telah melukai hatinya, membagi cinta dan

62 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

perhatiannya dengan orang lain. Ibu Arini. “Apa perempuan dilahirkan


hanya untuk mengikhlaskan hati kita
Memiliki latar belakang sosial yang
disakiti bu? Arini tidak sekuat Ibu”, jawab
sama membuat Pras memantapka diri Arini. “Ibu juga tidak ingin kamu menjadi
menyelamatkan Meirose, meski dengan cara seperti Ibu, tapi ada hal yang harus kamu
menikahinya. Saat itu, tujuan utamanya pikirkan, masa depan Nadia”, Ibu Arini
hanyalah menolong seseorang yang akan mengingatkan. “Banyak kisah anak yang
bunuh diri. Namun, kenyataan tersebut sukses dari keluarga single parent”, balas
dilihat lain oleh Arini. Untuk meredam Arini. “Astagfirullahaladzim....”, ucap
Ibu Arini. “Dongeng madani yang Arini
emosi, Pras memutuskan diri untuk keluar
bangun bersama mas Pras telah hancur”,
dari rumah, surga dunia yang ia bangun
tambah Arini. “Ibu tahu itu. Tapi, dongeng
bersama Arini dan Nadia. itu belum berakhir”, ucap Ibu Arini kembali
Pertikaian dalam rumah tangga mengingatkan.
biasa terjadi, entah karena hal sepele, Mengetahui apaa yang terjadi dengan
salah paham atau masalah besar. Untuk Arini, Ibu Sulastri memberikan dukungan
mengatasi masalah tersebut, komunikasi moril kepada anaknya. Memberikan
yang baik menjadi jalan keluar, akan tetapi wejangan yang dapat menenangkan hati
jika tidak berhasil, berpikir dingin dengan Arini. Sebagai seorang Ibu dan pernah
menenangkan pikiran menjadi hal yang dimadu pula cintanya, tentu ia merasakan
mudah diambil. Saat itu, Pras memilih pula apa yang dirasakan Arini, anaknya.
pisah rumah dengan Arini sebagai bentuk Ibu berpikir, bahwa ikhlas merupakan obat
penyelesaian masalah. Ia berharap dengan sakit hatinya, mengingat masa depan Nadia
begitu Arini dapat menenangkan pikiran yang masih panjang.
dan dapat berpikir jernih.
Arini berontak dengan saran Ibunya
Gambar 22 tersebut, ia berpikir apakah perempuan
harus selamanya mengalah dan ikhlas
melepaskan seseorang yang disayanginya.
Sejak pernikahan kedua suaminya, Sulastri
berusaha untuk mengikhlaskannya, namun
tidak begitu dengan Arini. Ia merasa bahwa
dongengnya telah berkahir, mati.
Tujuan komunikasi interpersonal
adalah mengubah sikap dan perilaku.
“Sudah berapa lama Pras tidak pulang?”, Disini, Ibu Arini mencoba untuk mengubah
tanya Ibu Arini pada anaknya. “Ibu tahu pikiran Arini, ia berharap Arini bisa
darimana?”, tanya Arini heran. “Ibu tahu mengikhlaskan peristiwa yang telah terjadi
kekecewaanmu, tapi tidak ada masalah di hidupnya.
yang tidak dapat terselesaikan, agama
mengajarkan kita untuk menghadapi
masalah dengan sabar dan ikhlas ”, nasihat

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 63
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

Pesan Dakwah dalam Film “Surga yang Gambar 24


Tak Dirindukan”
“Surga yang Tak Dirindukan”
merupakan sebuah film yang bergenre
Islami, mengangkat kisah yang kadang
beberapa orang alami. Kisahnya yang
menyentuh, membuat setiap adegannya
termemori di pikiran. Selain kisah yang
mengharu biru, terdapat pula banyak
ibrah (pelajaran) yang dapat diambil dan
dijadikan sebuah pijakan dalam bertindak.
Berikut pesan-pesan dakwah yang termuat “Lari, cepat lari kamu”, teriak Pras
dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”: pada seorang perempuan yang menjadi
korban. Seketika terdapat tiga kawanan
a) Menolong orang yang membutuhkan
perampok, dan menghajar Pras. Pras tidak
Gambar 23 dapat melawan, dan akhirnya salah satu
perampok tersebut menusuk Pras dengan
sebilah pisau di bagian perutnya.
Sifat penolong Pras juga terlihat saat
ia menolong seorang wanita di kegelapan
malam dari perampok. Meski pada
akhirnya, ia dibawa ke rumah sakit karena
ditusuk oleh para perampok tersebut.
Tanpa memikirkan keselamatan dirinya,
Pras menolong orang yang membutuhkan
“Tolong...tolong...”, teriak Pras meminta bantuan, tanpa pamrih dan minta imbalan.
pertolongan.
b) Menjadi imam yang baik
Jiwa penolong terlihat saat Pras di
Gambar 25
perjalanan. Ia melihat sebuah mobil yang
masuk jurang. Dengan cepat dan sigap,
Pras menyusuri Jurang dan menyelamatkan
pengemudi mobil. Karena tidak ada
orang lain selain dirinya, Pras membantu
korban kecelakaan tersebut sendirian dan
membawanya berobat ke rumah sakit.

64 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

“Kamu suruh aku pakai ini?”, tanya meirose kamu tidak kekurangan sesuatu apapun,
pada pras sembari melihat pemberian segala yang sulit terasa lebih ringan”,
Pras. “Huum”, jawab Pras singkat, lalu jawab Ibu Arini dengan tenang. “Ibu sudah
memakaikan jilbab pada Meirose. “Bulet?”, memilih, mengikhlaskan dan mema’afkan. Ibu
tanya Meirose pada Pras. “Gak, kamu cantik tidak ingin kamu tumbuh dalam kebencian
banget Pake hijab.”, jawab Pras terpukau. Ibu sama Bapak. Kamu punya pilihan sendiri
“Apa setiap perempuan muslim harus pakai Arini, tapi apapun yang menjadi pilihan
hijab?”, tanya Meirose. “Iya”, respon Pras. kamu sebaiknya kamu tabayyun dulu dengan
“Kenapa dilepas?”, tanya Pras pada Meirose Pras”, nasihat Ibu Arini pada anaknya.
saat ia melepaskan jilbabnya. “Masak
di rumah pakai jilbab”, jawab Meirose. Sulastri, sebagai Ibu selalu
Lalu Meirose memberikan buku tuntunan mendampingi Arini saat ia menghadapi
shalat pada Pras, seketika Pras bertanya, masalah. Dengan sabar dan lemah lembut,
“Kenapa?”. “Kan kamu imamku, kamu yang Sulastri memberikan nasihat dan saran
ngajarin aku, oke?”, jawab Meirose. “Oke”, untuk anaknya. Menjadi Ibu yang baik,
ucap Pras terheran. menimbulkan jiwa keIbuan yang baik pula
Usai menikahi Meirose, Pras dalam diri Arini.
memberikan Jilbab dan buku panduan d) Menjadi istri yang setia
shalat untuk Meirose. Pras berharap dengan
Gambar 27
begitu Meirose dapat menjalani hidup
yang baik. Melalui perlakuan tersebut,
mengindikasikan bahwa Pras telah menjadi
imam yang baik, mampu membawa istrinya
ke jalan benar. Menyarankan Meirose untuk
menggunakan hijab dan melaksanakn
shalat.
c) Menjadi Ibu yang baik
Gambar 26
“Mas, ini aku Arini mas. Kamu harus kuat,
kamu harus kuat mas”, ucapa Arini, berharap
Pras bisa segera sadar.
Ketika Pras dirawat di rumah sakit,
Arini mendampingi Pras dengan sepenuh
hati. Ia menyayangkan yang terjadi
kepada Pras. Menolong orang lain dan
mengorbankan dirinya sendiri. Kesetian
Arini teruji ketika Pras sakit. Namun, Arini
“Sebenernya Ibu menyikas diri Ibu sendiri”, tetap merawat dan menunggu Pras dengan
ucap Arini pada Ibunya. “Ibu tidak tahu apa sabar, sebagai istri yang baik dan setia
yang terjadi, jika Ibu mengambil keputusan bagaimanapun kondisinya.
yang sebaliknya. Selama kamu sehat, selama

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 65
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

e) Tetap bersikap baik di depan anak, yang dialami orang tuanya, karena hal
meski sedang dalam pertikaian tersebut dapat mengganggu psikis anak.
Gambar 28 Orang tua sebaiknya tidak bersikap kasar,
atau menampakkan pertengkaran dengan
pasangan di depan anak. Anak kecil ibarat
kertas putih, apapun yang ditulis di atasnya
akan tertuang dan selanjutnya akan ditiru
oleh sang anak.
f) Menjadi pribadi yang ikhlas
Ikhlas tentu bukan perkara yang
mudah. Butuh keyakinan dan kepercayaan
dalam menumbuhkan sikap ikhlas. Sedikit
“Ayah”, panggil Nadia pada Pras yang sekali orang yang dapat bersikap ikhlas,
saat itu keluar dari rumah. Menghampiri tak terkecuali Arini. Saat pertama kali
Nadia, Pras bertanya, “Tuan putri kenapa mengetahui Pras menikah lagi, ia marah
bangun?”. “Ayah mau pergi ya?”, tanya besar dan tak dapat mengikhlaskannya.
balik Nadia pada Pras. “Kalau ayah dan
Namun, seiring berjalannya waktu, Arini
bunda marahan, nanti Nadia gak punya adek
dapat mengikhlaskannya.
kecil”, tambah Nadia. “Nadia, bunda sama
ayah gak lagi marahan kok”, ucap Arini dari Gambar 29
balik pintu. Menghampiri Nadia dan Pras,
Arini menambahkan, “Nadia, ayah malam ini
gak akan kemana-mana. Ayah disini nemenin
tuan putri kecil”. “Bener yah?”, tanya Nadia
pada ayahnya. Pras menengok ke arah Arini,
dan menjawab, “Iya sayang ayah gak akan
kemana-mana”. “Yes, hore...!!! akhirnya
sang raja gak jadi pergi. Ayo masuk”, ucap
Nada girang seraya menggandeng tangan
Arini dan Pras.
Meski dalam pertikaian, namun Pras “Ini orang tua kamu?”, tanya Arini pada
dan Arini tidak sedikitpun menampakkan Meirose saat memandangi foto yang tertempel
pertikaian tersebut di depan Nadia. Di di dinding. “Iya”, jawab Meirose. “Papaku
depan Nadia, mereka bersikap baik dan pergi saat aku ulang tahun yang ke-12, dan
harmonis, seakan tidak terjadi apa-apa. mamaku bunuh diri. Sejak saat itu, aku
tinggal sendirian, dan sama mbok”, tambah
Arini tetap menyunggingkan senyum
Arini seraya mempelkenalkan mboknya pada
kepada Pras saat Nadia meminta tidur
Arini. “Trus, sekarang papamu dimana?”,
bersama. Nadia berpikir bahwa orang tanya Arini lagi. “Papaku sekarang di Jakarta,
tuanya dalam kondisi bak-baik saja. bersama keluarga barunya. Dia lumpuh.”,
Anak kecil seharusnya memang jawab Meirose. Meminum seteguk airnya,
lalu Meirose bertanya balik, “Gimana mbak,
tidak perlu mengetahui permasalahan

66 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

ada apa?”, dengan senyum yang tersungging Setelah menikah dengan Pras,
di bibir. “Aku datang kesini karena mas Pras Meirose perlahan menjadi pribadi yang baik.
memintamu datang ke rumah sakit membawa Ia mulai sholat, mengaji dan mengenakan
Akbar”, jawab Arini menjelaskan. “Mbak,
hijab. Bagi Meirose, Pras adalah imam yang
aku harusnya gak ada disana. Gak ada di
baik, mampu membawanya pada hidayah
kehidupan mbak Arini dan mas Pras”, ucap
Meirose terkejut. “Semua sudah terjadi Allah dan menjadikannya perempuan yang
Mei, sekarang kita fikirkan gimana caranya baik.
menjalani hidup kita ke depan. Unutuk h) Baik hati
Akbar, untuk Nadia”, jelas Arini. “Kenapa
mbak melakukan ini?”, tanya Meirose heran. Gambar 31
“Hidup itu pilihan, dan ini adalah pilihanku”,
jawab Arini bijak. “Ayo Mei, sekarang kita ke
rumah sakit, dan jangan lupa kamu ngajak
Akbar. Aku tunggu disini ya”, ucap Arini
pada Meirose, mengalihkan perhatian.
Sikap ikhlas Arini terlihat ketika
ia mendatangi rumah Meirose untuk
mengajaknya menjenguk Pras bersama-
sama. Dengan nada lembut dan sopan,
Arini meminta Meirose untuk bersiap-siap.
“Tante Mei, malem ini nginep ya, biar
Selanjutnya, Arini juga mengajak Akbar Nadia bisa main bareng dedek Akbar”, pinta
ikut serta. Sikap Arini telah bersahabat Nadia pada Meirose. “Dedek Akbar nya aja
dengan Meirose. Bagi Arini, Meirose adalah ya yang main, tante Mei pulang. Ntar yang
adiknya. jagain rumah tante Mei siapa?”, jawab
Meirose. “Gak mau, Nadia mau dongengin
Tentu bukan perkara mudah untuk
putri Sabrina sama tante Mei”, ujar Nadia.
ikhlas, namun demi kesembuhan Pras, Arini “Bosen ah, dongengnya itu-itu terus”, ucap
ikhlas melakukannya. Secara lisan, Arini Pras ikut menimbrung. “Kali ini beda. Kali
tak mengungkapkan keikhlasannya berbagi ini putri Sabrina berteman dengan peri yang
suami, namun sikap dan tindakannya baik banget. Mau ya, mau ya tante Mei,
mengindikasikan bahwa ia telah ikhlas. pliss..”, harap Nadia. “Ya udah, sekarang
Nadia duduk dulu, makan yang banyak. Nanti
g) Menjadi orang yang lebih baik dari selesai makan, bunda siapin kamar buat tante
sebelumnya Mei”, ucap Arini menengahi pembicaraan.
Gambar 30 “Yee...!!!”, teriak Nadia senang.
Arini merupakan perempuan yang
baik, terlihat ketika ia menyarankan Meirose
memberikan obat pada Akbar yang sedang
sakit, meski ia sadar bahwa saat itu Meirose
adalah madunya. Selanjutnya, saat Meirose
bersama Akbar betandang ke rumah Arini.

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 67
Khoirul Muslimin, Lailiyatuzzahroh Al Jannah

Di sana, Arini menjamu Meirose dan D. SIMPULAN


memperlakukannya dengan baik sebagai
Berdasarkan pembahasan di atas,
tamu dan menganggapnya sebagai adik.
maka kesimpulan dari kajian Studi Analisis
Atas saran Nadia, Arini memperbolehkan
Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film
Meirose dan Akbar menginap di rumahnya.
“Surga yang Tak Dirindukan” Karya Kuntz
Melakukan shalat berjamaah bersama
Agus Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Meirose dan Pras, tak menodai hati Arini
sedikitpun untuk marah atau kecewa 1.
Komunikasi interpersonal yang
kepada Meirose, ia malah menyambutnya dipakai para pemain “Surga yang Tak
dengan bahagia. dirindukan adalah diadic communication,
yaitu komunikasi yang terjadi antara
i) Kebesaran hati untuk mengalah
dua orang. Dalam diadic communication,
Gambar 32 terdapat dua jenis komunikasi
yang digunakan, yaitu primer dan
sekunder. Secara primer terlihat ketika
Komunikasi terjadi secara langsung (face
to face) dan sekunder ketika komunikasi
terjadi melalui media/perantara.
Namun, kadang pula memakai jenis
triadic communication, yakni komunikasi
yang terdiri dari tiga orang. Klasifikasi
komunikasi interpersonal yang
“Hari ini, aku tutup dongengku dengan
kesedihan, agar dongeng wanita lain berakhir tergambar dalam film “Surga yang
dengan kebahagiaan. Karena buatku, Tak Dirindukan” berupa interaksi
kebahagiaan adalah ketika kita bisa membuat intim, karena antara komunikator dan
orang lain bahagia”. komunikan memiliki ikatan emosional
yang kuat.
Meirose memutuskan pergi dari
kehidupan Pras dan Arini, mencoba 2. Terdapat banyak muatan Islami dalam
mengalah untuk tak merusak kebahagian film “Surga yang Tak Dirindukan”,
Arini yang selama ini telah ia sakiti dengan diantaranya sebagai berikut: (1)
kehadirannya. Ia tidak ingin mengorbankan menolong orang yang membutuhkan;
Pras dan Arini. Meirose menyadari bahwa (2) menjadi imam yang baik; (3) menjadi
selama ini yang dilakukan telah menyakiti ibu yang baik; (4) menjadi istri yang
perempuan lain. Dengan besar hati, Meirose setia; (5) keikhlasan; (6) kebesaran hati
pergi, berharap dongeng Arini dapat untuk mengalah.
berlanjut bahagia.

68 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054
Studi Analisis Pola Komunikasi Interpersonal dalam Film Surga ....

DAFTAR PUSTAKA

Aw, Suranto, Komunikasi Interpersonal,


Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian
Kualitatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2008. Bungin, Burhan, Sosiologi
Komunikasi, Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2014.
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan
Filsafat Komunikasi, Bandung: PT
Citra Aditya Bakti, 2003.
Malaki, Ekky, Why Not: Remaja Doyan
Nonton: Seri Penuntun Remaja,
Bandung: Mizan Uyana Kreatif, 2004.
Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi,
Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Mulyana, Deddy, Nuansa-Nuansa
Komunikasi: Meneropong Politik dan
Budaya Masyarakat Kontemporer,
Bandung: PT Remaja Rosdakaraya,
1999. Movie.co.id/surga-yang-tak-
dirindukan.
Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
Riswandi, Ilmu Komunikasi, Jakarta: Graha
Ilmu, 2009.
Vivian, John, Teori Komunikasi Massa,
Jakarta: Kencana, 2008.
Wood, Julia T., Komunikasi Teori dan Praktik,
Jakarta: Salemba Humanika, 2013.

ISSN : 2085-3521, E-ISSN : 2548-9054 Jurnal An-Nida, Vol. 10, No. 1, Januari-Juni 2018 69

Anda mungkin juga menyukai