OLEH:
Musdalifah
06520200306
PENDAHULUAN
2014 : 143).
Dalam arti lain, film juga dapat diartikan sebagai karya seni yang
film sebagai cerminan dari realitas dapat kita lihat dari pengaruh film
bagi khalayak. Film yang baik tentunya akan berpengaruh baik pula
buruk bagi khalayak, maka secara sadar atau tidak, akan menjadi
yang terlihat jelas maupun kasat mata ini dapat memicu terjadinya
seseorang.
tayangan fisik, verbal maupun non verbal oleh media dimana tayangan
media massa lain seperti film. Padahal film merupakan salah satu
pada jumlah penonton film Indonesia dari tahun 2015 ke 2016. Film
siaran internasional di ABC, CBC, Fox dan NBC. Potter & Warren
selain terlihat pada program comedy juga pada tayangan film animasi
melakukan agresi dari menonton program televisi dan film, cara- cara
menjadi dua yaitu non verbal dan verbal. Non verbal terdiri dari
serangan fisik kecil, serangan fisik besar dan kerusakan properti yang
merupakan penggabungan dua atau lebih genre film (Film sub genres
tentang seseorang yang terjebak dalam situasi yang tidak biasa, seperti
terlibat dalam perkara kriminalitas. Umumnya film genre ini
Soleh Solihun dan Bayu Skak, mereka diundang oleh seorang pria
mereka, akan tiba lima hari kemudian. Mereka pun terjebak dalam
lebih dari 2,5 juta penonton Indonesia. Hal inilah yang membuat film
karena tidak ada batasan kategori usia yang jelas saat penayangannya.
seringkali tidak sadar, karena menurut Astuti (2006) humor itu adalah
dan pemaknaan.
media yang menarik untuk dibahas karena merupakan salah satu media
dan simbol humor kekerasan non verbal serta pemaknaan nya pada
film tersebut. Peneliti fokus pada adegan non verbal saja karena dalam
tanda. Serta objek, sesuatu yang merujuk pada tanda. Penelitian ini
RADITYA DIKA.
TINJAUAN PUSTAKA
tafsirkan maknanya”.
mengenai perbedaan”.
suatu objek yang akan diteliti ataupun diamati oleh peneliti dengan
organisme.
tanda tersebut muncul konsep lain yang melekat pada tanda (penanda).
yang bisa dipakai untuk berbohong, karena jika sesuatu tidak bisa
dipakai untuk berbohong, sebaliknya itu tidak bisa dipakai untuk jujur;
dan pada kenyatannya tidak bisa dipakai untuk apapun juga". Walau
inginkan melalui tanda- tanda, pun dengan cara penuh dusta atau yang
untuk memanggil rujukan yang tidak ada, atau merujuk ke hal-hal apa
tetapi setelah dikaji ulang oleh Umberto Eco dan Paul J. Thibault
mendinamisasi.
semiotika deskriptif (terfokus pada tanda yang tetap dari dulu hingga
dengan mitos), natural (sistem tanda dari alam), normatif (sistem tanda
musik, film, televisi, komputer dan internet, iklan, hingga media sosial.
kajian yang tepat. Model semiotika yang dipilih adalah milik Peirce
yang fokus pada proses pemaknaan, sesuai dengan penelitian ini untuk
berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan
merupakan sesuatu yang merujuk hal lain di luar tanda itu sendiri.
muncul dari perwakilan fisik) dan indeks (tanda yang muncul dari
antara tiga titik yaitu representamen (R) - objek (O) - interpretant (I). R
adalah bagian tanda yang dapat dipersepsi secara fisik atau mental,
yang merujuk pada sesuatu yang diwakili olehnya. Oleh karena itu
suatu yang lain, oleh Peirce disebut objek. Tanda baru dapat berfungsi
segitiga pemaknaan.
komunikasi tidak serius. Humor adalah salah satu hal yang tak dapat
kesadaran di dalam diri kita, atau bisa juga berupa hasil cipta dari
dalam atau luar diri kita (Setiawan dalam Rahmanadji, 2007, h. 213).
Humor adalah tawa fisik yang mucul tanpa dipahami yang merupakan
juga bisa terlihat dari berbagai aspek lain seperti ekspresi, suara,
gambar, misalnya humor dalam film. Humor dalam film juga kini
melalui skenario atau dialog para pemain, dan juga setting tempat,
ekspresi pemain, dan perpaduan banyak hal lain dalam suatu adegan.
dua, yaitu humor verbal dan humor nonverbal. Humor verbal adalah
gambar.
yang hingga kini masih menghiasi layar kaca Indonesia. Gauter (dalam
indrawi berupa humor verbal, humor visual, dan humor auditif. Humor
dianggap sebagai hal yang bisaa oleh penonton. Humor kekerasan juga
tongkat mainan badut sirkus. Namun menurut Potter & Warren (1998)
adalah humor kekerasan non verbal menurut Potter & Warren yaitu :
dan memiliki keunikan. Genre film yang ada saat ini beraneka ragam,
bahkan kini dibagi menjadi tiga bagian yaitu genre utama atau dikenal
dan lain sebagainya. Selain itu, dikenal istilah sub genre, yaitu kategori
Misalnya, genre utamanya adalah action dilansir dari laman New York
Film Academy (Zeke, 2015), maka sub genre nya diantaranya adalah
banyak lagi.
genre film adalah penggabungan dua atau lebih genre dalam satu film.
Hybrid genre juga sering dikenal dengan mixed genre atau cross
genre.
film hanya dengan satu genre, sehingga Hollywood memiliki ide untuk
Hollywood bisa membuat lebih banyak jenis film dan menuai untung
berlebih.
tergabung dari dua jenis genre. Genre ini merupakan dua jenis yang begitu
tertawa.
diarahkan oleh pelawak melalui lelucon dan sketsa. Kedua, situasi comedy
yang disajikan melalui konsep narasi. Kedua unsur comedy tersebut dapat
dengan membuat penonton tertawa. Genre satu ini menjadi salah satu
genre film yang paling digemari, dan mampu menarik perhatian banyak
penonton.
Neale dan Krutnik (dalam Stokes, 2007) juga sepakat dengan hal
tersebut, bahkan menurut mereka genre ini adalah satu-satunya genre yang
Plot cerita pada genre thriller bisaanya tidak bisa ditebak, karena penuh
misteri dan pemecahan masalah. Meski demikian, genre ini tak kalah
namun dalam hybrid genre semua jenis genre dapat dijadikan satu dalam
sebuah film. Sehingga sisi comedy yang ditampilkan dalam film ber-genre
adrenalin dan berpikir mengenai misteri dalam film. Seperti hal nya film
Hangout yang menjadi objek penelitian ini, film tersebut mengusung genre
comedy thriller yang kemudian berdampak juga pada konten dalam film
memahami tokoh secara baik tidak mungkin melihat pribadi tokoh semata-
mata, tetapi perlu dipahami melalui relasi hubungan antara tokoh yang satu
fisik sang tokoh melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh sentral,
melalui aktivitas tokoh sentral, dan melalui jalan pikiran tokoh sentral,
tersebut.
Film Hangout
Adegan Humor Kekerasan Non Verbal
Tanda
Objek
Interpretant
pemain dalam film beresiko tinggi untuk mengalami kematian. Hal inilah
merupakan kajian tepat untuk menganalisis tanda dan makna nya. Peneliti
pun memilih model Peirce sebagai bahan analisis data, karena model ini
kompleks. Peneliti akan memilih beberapa adegan dalam film yang berisi
pemaknaan yaitu tanda, objek, dan intepretant. Hal ini bertujuan untuk
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan segala
yang akan digunakan adalah milik Charles Sanders Peirce yang digunakan
Raditya Dika. Kajian Peirce ini terbagi menjadi tiga bidang yaitu tanda,
kualitatif adalah karena data yang digunakan adalah data yang tidak
subjektif, dan besar populasi atau sampel bukanlah suatu hal utama yang
relatif sedikit. Sampel dalam penelitian ini bukanlah elemen yang dapat
diukur. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan
2007, h. 58).
1. Motivation
pemirsa.
3. Composition
(colour).
4. Sound
6. Continuity
Peirce yang terdiri dari tanda, objek, dan intepretant untuk mengetahui
memilih adegan humor dalam film yang memiliki muatan kekerasan lalu
DAFTAR PUSTAKA
http://www.filmbioskop.co.id.
Film sub genres types (and hybrids). (2017). Diakses pada 5 Maret 2017 dari
http://www.filmsite.org.
http://www.hipwee.com.
Golan. (2016). Sinopsis Film Hangout 2016 Comedy Thriller Ala Raditya Dika.
Haryati, H., Mustafa, M. 2020. Analisis Semiotika Kekerasan Dalam Film Dilan
dari http://onjimarnazira.blogspot.co.id.
(Skripsi, Universitas Islam Riau, 2022). Diakses pada 28 September 2023 dari
https://repository.uir.ac.id/14252/1/189110150.pdf.
Raturia, Severa (2017) Humor Kekerasan dalam Film (Analisis Semiotika pada
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/5045/1/SEVERA%20RATURIA.pdf.
Rizky, A. (2016). Raditya Dika Ungkap Alasan Mengapa Hangout Laris Manis.
Yogyakarta : Kanisius.
https://repository.unsri.ac.id/93691/9/
RAMA_70201_07031281722138_0005118401_0022089205_01_front_ref.pdf
http://portaluqb.ac.id:808/86/4/4.%20BAB%20II.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekerasan_di_media_massa
file:///Users/macbookair/Downloads/116-Article%20Text-172-2-10-20200223.pdf