Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KEEFEKTIFAN PERKULIAHAN DARING TERHADAP

MATERI PEMBELAJARAN MAHASISWA MELALUI SURVEY SECARA


ONLINE DI FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah


Pandemi Covid-19 di Indonesia telah membuat sistem pembelajaran berubah
secara drastis dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran di rumah secara
daring. Sejak munculnya kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia, Pemerintah
melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama
Republik Indonesia., menerapkan kebijakan belajar dan bekerja dari rumah sejak
pertengahan Maret 2020. Banyak kampus termasuk Universitas Medan Area yang
melakukan perkuliahan secara daring, dan terpaksa mengubah system tatap muka
menjadi perkuliahan jarak jauh daring akibat Pendemi Covid-19 yang melanda
Indonesia di tengah keterbatasan infrastruktur yang ada.
Hal ini menyebabkan pembelajaran yang dilakukan menjadi kurang efisien,
peserta didik lebih sulit memahami materi yang diberikan dosen, kurangnya
interaksi antara dosen dan mahasiswa membuat mereka sulit memahami materi yang
diberikan, mahasiswa lebih sulit menanyakan materi yang belum paham dan
kurangnya konsentrasi mahasiswa jika dilakukan pembelajaran secara daring
(Mastuti et al., 2020; Limbong & Simarmata, 2020).
Selain itu masalah jaringan kerap kali terjadi sehingga sedikit banyaknya
mengganggu proses belajar mengajar yang tentunya ini mempengaruhi efektivitas
dalam memahami pembelajaran yang sedang berlangsung. Ciri-ciri keefektifan
program pembelajaran adalah berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan
instruksional yang telah ditentukan, memberikan pengalaman belajar yang atraktif,
melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional
dan memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar (Rohmawati,
2015).
Keefektifan program pembelajaran tidak hanya ditinjau dari segi tingkat
prestasi belajar saja, melainkan harus pula ditinjau dari segi proses dan sarana
penunjang. Efektivitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang
berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran.
Keefektifan dapat diukur dengan melihat minat mahasiswa terhadap kegiatan
pembelajaran (Nguyen, 2015). Laporan ini akan menganalisis masalah efektivitas
pembelajaran online selama Pandemi Covid-19 dari perspektif mahasiswa melalui
survey secara online dengan menyebarkan kuesioner ke beberapa mahasiswa
Fakultas Teknik Industri di Universitas Medan Area.

I.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan
dikaji dalam penelitian ini ialah bagaimanakah tingkat keefektifitasan mahasiswa
terhadap materi pembelajaran yang dilakukan secara daring di Fakultas Teknik
Industri Universitas Medan Area.

I.3. Batasan Masalah


Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini agar terfokus pada
pemecahan masalah, yaitu :
1. Penelitian ditujukan di Fakultas Teknik Industri Universitas Medan Area.
2. Data penelitian didapat dari penyebaran kuesioner.
3. Responden merupakan mahasiswa stambuk 2017-2020 Fakultas Teknik Industri
Universitas Medan Area.
4. Menggunakan metode survey secara online.

I.4. Tujuan Penelitian


Berdasarkan Rumusan Masalah yang dituliskan sebelumnya, tujuan dari
penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat keefektifan mahasiswa terhadap materi
pembelajaran yang dilakukan secara daring dan atribut yang mempengaruhinya.
I.5. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai implementasi penerapan teori – teori
yang sebelumnya telah didapat selama kegiatan perkuliahan dan sebagai referensi
yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat dijadikan masukan dan pertimbangan bagi pihak Universitas
dalam menyempurnakan kebijakan perkuliahan yang dilakukan secara daring
terutama pada bagian efektifitas mahasiswa dalam memahami materi selama
proses perkuliahan secara daring berlangsung. Masukan tersebut berupa usulan
perbaikan cara mengatasi masalah kurangnya efektifitas pembelajaran secara
daring.

I.6. Sistematika Penelitian


Pada penulisan Tugas Akhir ini sistematika penulisan disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisi latar belakang kenapa penelitian ini diangkat, selain
itu juga berisi permasalahan yang akan diangkat, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berisi tentang rangkuman hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu juga berisi
konsep dan prinsip dasar yang diperlukan untuk memecahkan masalah
penelitian, dasar teori yang mendukung kajian yang akan dilakukan dalam
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada BAB ini berisi tentang materi, alat, tata cara penelitian dan data apa saja
yang akan digunakan dalam mengkaji dan menganalisis sesuai dengan bagan
alir yang telah dibuat.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi tentang uraian data – data apa saja yang dihasilkan selama penelitian
yang selanjutnya diolah menggunakan metode yang telah ditentukan.
BAB V PEMBAHASAN
Membahas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan pada saat pengolahan
data.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan hasil penelitian.
Selain itu juga terdapat saran atau masukan – masukan yang perlu diberikan,
baik terhadap penelitian sendiri maupun penelitian selanjutnya yang
dimungkinkan penelitian ini dapat dilanjutkan.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisikan tentang sumber – sumber yang digunakan dalam
penelitian ini, baik itu berupa jurnal, buku, kutipan - kutipan dari internet
ataupun dari sumber – sumber yang lainnya.
LAMPIRAN
Lampiran berisikan kelengkapan alat dan hal lain yang perlu dilampirkan atau
ditunjukkan untuk memperjelas uraian dalam penelitian.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

II.1 Deskripsi Teori


A. Pandemi COVID-19
Terhitung sejak awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan wabah virus
Corona (COVID-19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia.WHO
semenjak Januari 2020 telah menyatakan dunia masuk ke dalam darurat global
terkait virus ini. Virus corona yang menyerang sistem pernapasan ini telah
mencatat lebih dari 28 juta kasus dari 213 negara di dunai yang terinfeksi.
Dikutip PikiranRakyat.com dari laman Worldo Meters, per Minggu, 13
September 2020, jumlah total tepatnya telah mencapai 28.916.010 kasus positif
COVID-19 secara global. Wabah global telah melanda dunia, begitu pula yg
terjadi di Indonesia, sehingga program stay at home dilaksanakan sebagai upaya
menekan perluasan Covid-19. Untuk menaati program pemerintah, modus
pembelajaran dialihkan menjadi kelas virtual, agar mahasiswa tetap
mendapatkan haknya memperoleh ilmu tetapi tetap aman dengan di rumah saja.
Buana (2020) menjelaskan Langkah-langkah telah dilakukan oleh pemerintah
untuk dapat menyelesaikan kasus luar biasa ini, salah satunya adalah dengan
mensosialisasikan gerakan social distancing. Konsep ini menjelaskan bahwa
untuk dapat mengurangi bahkan memutus mata rantai infeksi Covid-19
seseorang harus menjaga jarak aman dengan manusia lainnya minimal 2 meter,
dan tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain, menghindari
pertemuan massal.

B. Pembelajaran Daring
Kondisi pandemi saat ini menuntut pendidik untuk berinovasi menggubah
pola pembelajaran tatap muka menjadi pola pembelajaran tanpa tatap muka.
Pembelajaran elektronik daring atau dalam jaringan dan ada juga yang
menyebutnya online learning merupakan kegiatan pembelajaran yang
memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian,
interaksi dan fasilitas serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar
lainnya (Brown dalam Waryanto, 2006: 12). Pembelajaran online berguna
terhadap kegiatan pembelajaran di kelas (classroom instruction).
Menurut Hanum (2013: 92) pembelajaran online atau e-learning adalah
salah satu bentuk model pembelajaran yang difasilitasi dan didukung
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Elearning dapat didefinisikan
sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan
dalam bentuk dunia maya (Hanum, 2013: 92). Munir (dalam Hanum, 2013:92)
mengatakan bahwa istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk
membuat sebuah transformasi pembelajaran yang ada di sekolah atau perguruan
tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani teknologi internet. Seok (dalam
Hanum, 2013: 93) menyatakan bahwa “e-learning is a new form of pedagogy for
learning in the 21th century. E-teacher are e-learning instructional designer,
facilitator of interaction, and subject matter experts”. E-learning merupakan
sistem pembelajaran yang open sourece, sistem pembelajaran yang
menggunakan aplikasi web yang dapat dijalankan dan diakses dengan web
browser (Wulandari & Rahayu, 2010: 71). E-learning adalah sistem pendidikan
yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar
dengan media jaringan komputer lain (Wulandari & Rahayu, 2010: 72).

C. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada
responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner
kemudian dicatat atau direkam. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data
yang efisien bila peneliti mengetahui secara pasti data atau informasi apa yang
dibutuhkan dan bagaimana variabel yang menyatakan informasi yang dibutuhkan
tersebut diukur. Pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner harus jelas dan
mudah dimengerti untuk mengurangi kesalahan interpretasi responden dalam
pengisian kuisioner.

D. Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang hendak diukur. Demikian pula kuisioner sebagai alat ukur
harus bisa mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui apakah kuisioner
yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka
perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan)
dengan skor total kuisioner tersebut.

E. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejuh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. . Alat ukur
dikatakan reliabel jika menghasilkan hasil yang sama meskipun dilakukan
pengukuran berkali-kali.
Suatu kuisioner dikatakan reliabel jika jawaban dari kuisioner tersebut
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Demikian juga kuisioner sebagai alat
ukur harus mempunyai reliabilitas yang tinggi. Perhitungan reliabilitas hanya
bisa dilakukan jika kuisioner tersebut sudah valid. Dengan demikian harus
menghitung validitas dahulu sebelum menghitung reliabilitas, jadi jika tidak
memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas.
BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam
pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang
diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan
mengumpulkan data yang ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui
faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.
(Nazir, 1998: 51).

III.2 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam
kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui
formulirformulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban
atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008:
66) Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioer, daftar pertanyaannya
dibuat secara berstruktur dengan bentuk pertanyaan pilihan berganda
(multiple choice questions) dan pertanyaan terbuka (open question). Metode
ini digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi desain interior dari
responden.

III.3 Populasi dan Sampel


A. Populasi
Menurut Warsito (1992: 49), populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang dapat terdiri dari mausia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes,
atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu
dalam suatu penelitian.
Populasi yang digunakan sebagai objek penelitian adalah Mahasiswa
Fakultas Teknik Industri Stambuk 2017 – 2020 Di Universitas Medan Area
(UMA).
B. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, (Arikunto,
2002: 29 109). Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan jenis metode random sampling. Teknik sampling ini diberi
nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya, peneliti
“mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek-subjek
dalam populasi dianggap sama. Adapun caranya adalah dengan memberikan
kuisoner kepada Mahasiswa Fakultas Teknik Industri Stambuk 2017 – 2020
Di Universitas Medan Area (UMA).

III.4 Skala Pengukuran Variabel


Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini mengacu pada Skala Likert
(Likert Scale), dimana masing-masing dibuat dengan menggunakan skala 1 – 5
kategori jawaban, yang masing-masing jawaban diberi score atau bobot yaitu
banyaknya score antara 1 sampai 5, dengan rincian:
1. Jawaban SS sangat setuju diberi score 5.
2. Jawaban S setuju diberi score 4.
3. Jawaban R ragu-ragu diberi score 3.
4. Jawaban TS tidak setuju diberi score 2.
5. Jawaban STS sangat tidak setuju diberi score 1 (Singarimbun, 1994: 249).

III.5 Teknik Pengolahan Data


Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah. Semua data yang terkumpul
kemudian disajikan dalam susunan yang baik dan rapi. Tahap-tahap pengolahan
data tersebut adalah:
1. Penyuntingan
Semua daftar pertanyaan wawancara, data kuesioner yang berhasil
dikumpulkan selanjutnya diperiksa terlebih dahulu dan dikelompokkan.
2. Penyusunan dan Perhitungan Data
Penyusunan dan perhitungan data dilakukan secara manual dengan
menggunakan alat bantu berupa komputer.
3. Tabulasi
Data yang telah disusun dan dihitung selanjutnya disajikan dalam
bentuk tabel. Pembuatan tabel tersebut dilakukan dengan cara tabulasi
langsung karena data langsung dipindahkan dari data ke kerangka tabel yang
telah disiapkan tanpa proses perantara lainnya. (Singarimbun, 1994: 248).

III.6 Analisis Data


Tahap-tahap pengolahan data hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan akan kelengkapan jawaban.
Pada tahap ini data yang diperoleh diperiksa kembali untuk mencari
jawaban dari kuesioner yang tidak lengkap.
2. Uji Reliabilitas dan Validitas
Uji Validitas dan reliabilitas merupakan salah satu uji yang digunakan
untuk menguji tingkat kevalidan butir kuesioner dan seberapa besar hasil
pengukuran kuesioner peneliti dapat dipercaya. 
Uji Validitas 
a. Apabila nilai r hitung >= r tabel maka butir kuesioner yang dimaksud
valid
b. Apabila nilai r hitung <= r tabel maka butir kuesioner yang dimaksud
tidak valid 

Uji Reliabilitas
Untuk pengukuran kehandalan kuesioner mengacu pada tabel berikut.

Anda mungkin juga menyukai