Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengobatan Anak ADHD

Dalam buku Hyperactivity Hoax, Sydney Walker III, Direktur Institut


Neuropsikiatris California Selatan, menyatakan bahwa kesalahan mendasar dalam
penanganan ADHD adalah memandangnya sebagai suatu diagnosis. Sebenarnya
ADHD bukanlah suatu penyakit, melainkan sekumpulan gejalayang dapat disebabkan
oleh beragam penyakit dan gangguan sehingga tidaklah tepat bila memberikan obat
atau pendekatan yang sama kepada semua anak yang mengalami ADHD tanpa
memahami terlebih dahulu gangguan atau penyakit yang melatarbelakanginya.

Perlu diketahui, ADHD tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikurangi gejalanya.
Adapun cara yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Terapi
a. Terapi Medikasi atau Farmakologi
Terapi medikasi adalah penanganan dengan menggunakan obat-
obatan.terapi ini hendaknya hanya sebagai penunjang dan sebagai control
terhadap kemungkinan timbulnya impuls hiperaktif yang tidak terkendali.
Sebelum menggunakan obat ini, diagnosis ADHD harus ditegakkan
terlebih dahulu. Selain itu, pendekatan terapi okkupasi lainnya secara
stimulant juga harus dilaksanakan.
b. Terapi nutrisi
Terapi nutrisi adalah penanganan penderita dengan cara diet
keseimbangan karbohidrat, penanganan gangguan pencernaan ( Intestinal
Permeability or Leaky gut Syndrome ), penanganan alergi makanan
dan/atau reaksi simpang makanan lainnya.
c. Terapi Biomedis
Beberapa terapi biomedis dilakukan dengan suplemen nutirisi, defisiensi
mineral, aam lemak esensial (essential fatty acids), gangguan metabolism
asam amino, dan tosisitas logam berat. Terapi yang pernah diberikan
terhadap penderita ADHD adalah terapi EEG Biofed back, terapi herbal,
pengobatan homeopatik, dan pengobatan tradisional Cina seperti
akupuntur.
d. Terapi Bermain
Terapi bermain sangat penting untuk mengembangkan keterampilan,
kemampuan gerak, minat, dan terbiasa dengan suasana kompetitif dan
kooperatif dalam meakukan kegiatan kelompok. Bermain juga dapat
dipakai untuk sarana persiapan beraktivitas dan bekerja saat dewasa.

Berdasarkan jurnal identifikasi dan psikoterapi terhadap ADHD prespektif


psikologi pendidikan islam kontemporer didapat beberapa pilihan pengobatan yang
telah terbukti efektif bagi beberapa anak. Strategi yang efektif termasuk pendekatan
perilaku, farmakologi , dan metode multimodal.

1. Pendekatan perilaku

Pendekatan perilaku adalah satu set luas intervebsi tertentu yang memiliki
tujuan bersama meodifikasi lingkungan fisik dan sosial untuk mengubah atau
mengubah perilaku. Dalam pengobatan ADHD ini dilakukan untuk mmeberikan
struktur untuk anak dan untuk memperkuat perilaku yang sesuai. Penggunaan
strategi perilaku memegang janji tetapi juga menyajikan beberapa keterbatasan.
Teknik perilaku mungkin menarik bagi orang tuadan professional untuk alasan
berikut .

a. Startegi perilaku yang digunakan paling sering ketika orang tua tidak
ingin memberikan obat kepada anak mereka.
b. Strategi perilaku juga dapat digunakan bersama dengan obat-obatan
c. Teknik behavioral dapat diterapkan dalam berbagai peraturan
termasuk sekolah ,rumah dan masyarkat.
d. Strategi perilaku mungkin satu- satunya pilihan jika anak memiliki
reaksi yang merugikan terhadap obat-obatan .
2. Pendekatan farmakologi
Pendekatan farmakologi adalah bentuk yang paling umum dalam pengoabatan
ADHD. Pendekatan farmakologi termasuk penggunaan psikostimulan,
antidepresan, obat anti kecemasan , anti psikotik , dan suasana hati stabilisator
(MH,2000)

3. Pendekatan multimodal
Dari empat intervensi diselidiki, para peneliti menemukan bahwa gabungan
obat atau pengobatan perilaku dan pekerjaan perawatan obat secara signifikan
lebih baik daripada terapi perilaku sendiri atau kepedulian masyarakat sendiri
untuk mengurangi gejala – gejala ADHD.
4. Obat
a. Stimulant
Stimulant merupakan jenis obat yang paling banyak dipergunakan untuk
ADHD. Dalam kelompok ini terdapat Adderal/E, DextroStat/E, dan
Ritalin/E. stimulant bereaksi lebih cepat, berefek samping ringan, dan
dapat memberikan energy bagi mental anak dalam memusatka perhatian.
b. TCA (Tri cyclic Antideppressant)
TCA sangat efektif dalam mengatasi suasana hati karena merupakan jenis
antidepresi. Akan tetapi, TCA bekerja lebih lambat dan berisiko dalam
pengguanaanya.
c. Catapress (Clinidine)
Obat ini dapat dipergunakan untuk penderita ADHD hiperaktif dan
impulsive, tetapi belum mendapatkan persetujuan dari FDA ( Food and
Drug Administration—Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika
Serikat). Obat ini memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai.
Beberapa efek samping yang paling sering dan dapat diperkirakan dari
obat ADHD adalah berkurangnya nafsu makan , gangguan tidur, sakit
kepala, nyeri lambung, dan iritabilitas ( mudah marah ). Efek samping ini
biasanya membaik setelah beberapa bulan pengobatan.

5. Lingkungan
a. Rumah
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di rumah misalnya pengaturan
waktu, ruangan untuk melakukan aktivitas, dan mungkin tempat untuk
anak jika ingin menyendiri.
b. Sekolah
Beberapa hal yang pelu diperhatikan di sekolah misalnya ruang kelas serta
kerjasama dan perhatian guru. Ini dilakukan misalnya dengan
membuatkan karu yang berisi kegiatan anak dalam satu hari beserta
keterangan apakah ia melakukannya dengan baik.
c. Teman
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan teman seperti mengawasi
permainannya, misalnya mencari tahu apa yang akan ia mainkan dan
berapa jumlah temannya. Untuk menghindari agar anak berpasangna,
diusahakan agar teman yang ada setidaknya tiga orang atau berjumlah
ganjil.

6. Perubahan Tingkah Laku


a. Uraikan masalah dengan cara positif: jangan menyebutkan persoalannya,
tetapi katakan apa yang kita inginkan. Berikan contoh kelakuan yang baik.
b. Tentukan tujuan yang dapat dicapai: ketika anda menguraikan masalah
dengan cara posited sebaiknya anda sudah menentukan tujuan yang ingin
dicapai.
c. Bekerjalah sesuai dengan tujuan: anak dengan ADHD akan memberikan
reaksi jika diberi penghargaan, pujian, atau hadiah. Berikan pujian
sesering mungkin meski dia tidak mencapai tujuan ang kita inginkan.

Anda mungkin juga menyukai