OLEH :
ANISA ARMAN
P201701081
Masa remaja sebagai masa peralihan sering tidak terkontrol hingga mudah
terjerumus pada perilaku yang berdampak buruk bagi dirinya maupun orang lain.
Kecenderungan mencoba hal-hal baru akan sangat rentan bagi remaja untuk
menyalahgunakan NAPZA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
pola asuh permisif dengan risiko penyalahgunaan NAPZA pada remaja.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional
study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 413. Teknik penarikan sampel
secara Random Sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 81 responden. Metode
analisis menggunakan Uji Chi-Square.
Hasil uji statistik menggunakan Chi Square menunjukan hasil nilai X² hitung
lebih besar daripada X² tabel yaitu 25.903 > 2.705 dengan nilai p value (0.566) >
0.1 terdapat hubungan antara pola asuh permisif dengan risiko penyalahgunaan
NAPZA pada remaja.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pola asuh permisif
dengan risiko penyalahgunaan NAPZA pada remaja di Kelurahan Kampung Salo
Kota Kendari. Saran kepada seluruh orang tua untuk lebih memberikan perhatian
dan pengawasan kepada remajanya di Kelurahan Kampung Salo Kota Kendari.
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
skripsi Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Hubungan Pola Asuh Permisif
Kampung Salo Kota Kendari” guna memenuhi salah satu persyaratan untuk
Mandala Waluya.
dari kesempurnaan oleh karena itu saran-saran dari semua pihak yang sifatnya
harapkan.
Pada kesempatan ini Penulis tidak lupa pula menghaturkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ibu Sari Ari Lestari, S.Kep., Ns., M.Kes selaku
Pembimbing I dan kepada Ibu Dewi Sari Pertiwi, S.Kep., Ns., M.Kes selaku
Pembimbing II atas semua waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikan dalam
Tak lupa pula Penulis haturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
ix
5. Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
I, Armayani, S.Kep., Ns., M.Kes selaku penguji II, dan Ns. Umi
Permatasari, Iham Bryan Eldowartdo, Rini Widya Sari, Bau Intan, Wd.
Najwa Izati Wanianse, Suim Sak Kiar, Afdal Wahyudi, Rey Fonda
skripsi ini.
selesainya ini.
Demikian semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
Waluya, amin.
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................ii
ABSTRAK............................................................................................................iii
ABSTRACT.........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.........................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................ix
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................8
E. Kebaruan Penelitian...................................................................................10
A. Dasar Pikir.................................................................................................35
xi
B. Kerangka Konsep......................................................................................37
C. Variabel Penelitian....................................................................................37
E. Hipotesis Penelitian...................................................................................39
D. Pengumpulan Data.....................................................................................43
E. Instrument Penelitian.................................................................................44
H. Etika Penelitian..........................................................................................46
B. Hasil Penelitian..........................................................................................47
C. Pembahasan ..............................................................................................52
A. Kesimpulan................................................................................................55
B. Saran .........................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................57
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR SINGKATAN
KK : Kepala Keluarga
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 9. Dokumentasi
xv
BAB I
PENDAHULUAN
karena adanya rasa ingin tahu yang tinggi, yang kemudian menjadi kebiasaan.
Selain itu, penyalahgunaan NAPZA pada diri seseorang juga bias dipicu oleh
2018).
masukkan kedalam tubuh baik secara oral (diminum, dihisap, dan dihirup)
perilaku seseorang. Hal ini dapat menimbulkan gangguan keadaan social yang
NAPZA memang dapat menyerang kepada siapa saja, kapan saja dan
tapi sudah merambah sampai kepelosok Desa. Penggunanya pun bukan dari
kalangan yang mampu saja, tapi sudah sampai kepada pelajar tingkat paling
1
Penyalahgunaan NAPZA adalah salah satu masalah pada remaja yang di
temukan meningkat setiap tahun. Remaja adalah usia yang rentang terhadap
sebagian pengguna berusia 13-17 tahun dan 90% adalah laki-laki. Tetapi ada
juga yang sudah mulai menggunakan obat sejak usia 9 tahun. Penyalahgunaan
2020).
And Crime) tahun 2020 tercatat sekitar 269 juta orang di dunia
banyak dari tahun 2009 dengan jumlah pecandu NAPZA tercatat lebih dari 35
juta orang (the third booklet of the World Drug Report, 2020). UNODC juga
merilis adanya fenomena global dimana sampai dengan Desember 2019 telah
dilaporkan adanya penambahan temuan zat baru lebih dari 950 jenis (BNN,
2020).
menurut analisa yang dilakukan BNN tidak terjadi banyak perubahan yang
signifikan. Penyeludupan melalui jalur laut juga masi menjadi primadona. Oleh
sebab itu BNN berupaya kuat membangun sinergitas khususnya di wilayah laut
seperti Bea Cukai dan Polair pada bulan November lalu. Dari operasi gabungan
2
tersebut sejumlah 20 orang di amankan dan sejumlah barang bukti disita
diantaranya 85,5 kg sabu, 50.000 butir ekstasi, dan 30 gram ganja (BNN, 2020)
Berdasarkan hasil data yang di peroleh dari BNN Kota Kendari pada
tahun 2017 berjumlah 143 orang, tahun 2018 berjumlah 80 orang dan tahun
2019 berjumlah 93 orang, dan dilakukan dari remaja hingga orang tua. Kasus
Tramadol dan juga ada jenis baru yaitu medusa (tembakau gorila). Kelurahan
Kampung Salo Kota Kendari masuk dalam kategori bahaya (BNN Kota
Kendari 2020).
Masa remaja (adolescence) dimulai usia 10-24 tahun, masa ini adalah
masa transisi, yaitu peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, ditandai
sehingga ia ingin bebas, tidak mau di tekan, cenderung egosentris. Hal ini
mencoba segala sesuatu, dan mencoba segala sesuatu seperti cenderung ingin
3
bertualang, menjelajahi segala sesuatu, dan mencoba segala sesuatu yang
belum pernah mereka coba. Oleh sebab itu remaja perlu di bimbing agar rasa
ingin tahunya dapat di arahkan ke hal yang positif, jika tidak di khawatirkan
Salah satu faktor keluarga termaksud pengaruh orang tua pada anak-anak
tidak bahagia, tidak memiliki perhatian dan bila hubungan kurang harmonis
cepat atau lambat bisa menghancurkan generasi muda. Oleh karena itu, peran
semua pihak diperlukan untuk mengatasi hal ini, pertama dan terutama adalah
Harmoni keluarga, orang tua yang sibuk, orang tua yang permisif, ibadah
keluarga, ketaatan dan keterikatan orang tua. Salah satu peran utama orang tua
obat terlarang tidak lagi orang asing, karena alasan ini diharapkan agar
partisipasi dan kontrol orang tua diperlukan dalam memantau aktivitas sehari-
hari anak-anak. Remaja yang memiliki dukungan keluarga yang tinggi juga
bisa memiliki perilaku yang baik dalam mencegah penggunaan NAPZA, dan
sebaliknya peran keluarga memiliki resiko 2,2 kali lebih besar untuk pengguna
4
NAPZA terutama jika mereka memiliki keluarga yang kurang terlibat dalam
penggunaan NAPZA di kalangan remaja salah satunya adalah pola asuh orang
tua. Berdasarkan hasil penelitian Asmoro dan Melaniani (2016), remaja yang
Pola asuh permisif merupakan pola asuh dimana orang tua memberikan
kebebasan penuh kepada anak. Ciri dari pola asuh permisif yaitu, orang tua
kurang dan kendali anak sepenuhnya terdapat pada anak itu sendiri. Pola asuh
permisif cenderung memberi kebebasan terhadap anak untuk berbuat apa saja
ternyata sangat tidak kondusif bagi pembentukan karakter anak. (Fathi, 2011).
Penerapan pola asuh permisif dapat memnyebabkan anak usia remaja tidak
mempunyai kontrol diri yang baik atau bertindak sesuka hati dan merasa bukan
dengan yang tidak merokok dan perilaku remaja yang mengunjungi tempat
hiburan malam memiliki risiko 58 kali lebih tinggi untuk menggunaan NAPZA
5
lebih cepat dari seharusnya dan mempunyai risiko 20% lebih tinggi untuk
mengkomsumsi rokok, NAPZA, dan minuman alkohol dari pada anak yang
memiliki tidur yang cukup dan berkualitas setiap harinya (Rohmitriasih, 2016).
seperti serba boleh, tidak pernah melarang, selalu menuruti kemauan anak,
Kampung Salo Kota Kendari, terdapat 626 KK. Jumlah laki-laki sebanyak
1.144 orang dan jumlah permpuan sebanyak 1.188 orang. Sedangkan KK yang
memiliki anak remaja terdapat 413 KK. Terdapat beberapa pernyataan yang di
Tetapi dalam hal ini adanya pola asuh yang kurang baik (permisif) yang di
terapkan dari orang tua yaitu memberikan kebebasan penuh terhadap anak
tanpa adanya pengawasan sehingga anak cenderung melakukan apa saja yang
mereka inginkan termaksud dalam pergaulan yang tidak sehat maka remaja
6
bulan, selama di sana dia di karantina dan mengikuti beberapa kegiatan
keagamaan, dll dan alhamndulillah dia di nyatakan bersih dan terbebas dari
narkoba. Tetapi setelah Dia kembali ke sini (Kendari) dia kembali lagi
adanya dukungan dari keluarga yang di mana orang tua itu sendiri, mereka
terlalu sibuk akan dunia mereka sendiri tanpa memperhatikan dan bahkan tidak
memperdulikan akan anak mereka. Saya sangat kecewa akan hal tersebut (ujar
Kendari”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kota Kendari.
7
2. Tujuan Khusus
Kendari.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Kendari
di masyarakat
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
penyalahgunaan NAPZA
8
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
9
E. Kebaruan Penelitian
Penelitian ini tentang “Hubungan Pola Asuh Permisif Dengan Risiko Penyalahgunaan NAPZA Pada Remaja di Kelurahan
Kampung Salo Kota Kendari”. Adapun penelitian yang terlkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
No Nama Peneliti Judul Penelitian Desain Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Lina Madyastuti Hubungan Pola Asuh Penelitian ini menggunakan Pola asuh orang tua, Hasil perhitungan didapatkan nilai
R, Nurhani, dan Orang Tua Dengan design cross sectional. Metode kejadian penyalah spearman ranktest antara pola asuh
Yuanita Syaiful Kejadian Penyalahgunaan sampling menggunakan Total gunaan narkoba pada orang tua dengan kejadian
(2019 NAPZA Pada Remaja Di sampling, dengan jumlah sampel remaja penyalahgunaan narkoba remaja
Klinik Pratama BNN sebanyak 12 orang. Variabel
Gresik independen adalah pola asuh
orang tua. Variabel dependen
adalah kejadian penyalahgunaan
narkoba pada remaja.
2. Faridah, Ery Hubungan Pola Asuh Penelitian ini merupakan Pola asuh orang tua, Penelitian ini bertujuan untuk
Rosi Atakari Orang Tua Dengan penelitian observasional penggunaan mengetahui hubungan pola asuh
(2018) Penggunaan Narkotika, dengan pendekatan cross sectinal narkotika, orang tua
Psikotropika Dan Zat psikotropika dan zat dengan penggunaan NAPZA pada
Adiktif Lainnya (NAPZA) adiktif lainnya remaja
Pada Remaja (napza) pada remaja
10
3. Khamimatuz Pola Keluarga Remaja Metode pengambilan data Remaja berisiko Hasil menunjukkan bahwasecara umum
Zulfa dan Eny Berisiko yang dipakai dalam penelitian penyalahgunaan pola keluarga harmonis memiliki risiko
Purwandari Penyalahgunaan ini adalah menggunakan NAPZA penyalahgunaan NAPZA pada remaja.
(2016) NAPZA kuesioner tertutup, kuesioner
terbuka dan wawancara.
4. Muhamad Pengaruh Pola Asuh Penelitian yang digunakan Pola asuh orang tua, Hasil ini dapat dilihat dari uji Regresi
Sodikin (2016) Orang Tua Terhadap adalah penelitian kualitatif, penyalahgunaan Linier Sederhana dengan nilai
Penyalahgunaan proses peneitian bersifat narkoba pada remaja signifikansi. Karna nilai signifikan lebih
Narkoba Pada Remaja deduktif, domana untuk kecil dari alpha maka terdapat pengaruh
Di Lapas Kelas II A menjawab rumusan masalah antara pola asuh orang tua (X) terhadap
Narkotika Cipinang, di gunakan konsep atau teori narkoba (Y).
Jakarta Timur sehingga dapat di rumuskan
melalui hipotesis, selanjutnya
hipotesis diuji melalui
pengumpulan data lapangan.
5. Walimsyah Resiko Penyalahgunaan Dengan menggunakan Resiko Hasil penelitian ini menunjukan
Sitorus, M.Pd, NAPZA Pada Remaja metode kualitatif penelitian Penyalahgunaan bahwa terdapat hubungan antara tingkat
Putri Luthfiyah Ditinjau Dari ini berangkat dari data, NAPZA Pada religiusitas terhadap perilaku
Zahra Perkembangan Peran memanfaatkan teori yang ada Remaja, penyalahgunaan narkoba
Sosial, Gender, Moral sebagai bahan penjelas dan Perkembangan Peran
Dan Religi berakhir dengan sebuah teori. Sosial, Gender,
Moral Dan Religi
11
6. Rizky Adinda Hubungan Tingkat Penelitian ini merupakan Tingkat Pengetahuan Hasil penelitian menunjukan Pengetahuan
Ridwan (2019) Pengetahuan Dan penelitian analitik dengan Dan Sikap, Tindakan siswa tentang Pencegahan
Sikap Siswa Dengan menggunaka desain Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA baik (94,6%)
Tindakan penelitian Penyalahgunaan
Pencegahan cross sectional NAPZA
Penyalahgunaan
NAPZA Di SMA
Negri 1 Aek Kuasan
7. Sonia Meili Hubungan Pola Asuh Penelitian ini menggunakan Pola Asuh Keluarga, Hasil penelitian ini menemukan
Kamalin, Siti Keluarga Dengan desain penelitian deskriptif Resiko Penggunaan bahwa secara bersamaan, pola asuh,
Rahmalia Hairani Resiko Penggunaan korelasi dengan pendekatan Narkotika Pada disiplin dan motivasi memiliki hubungan
Damanik, Narkotika Pada cross sectional Remaja linier dengan kesehatan mental remaja
Yufitriana Amir Remaja
(2019)
8. Alya Nurmaya Penyalahgunaan Penelitian ini menggunakan Penyalahgunaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i)
(2016) NAPZA Di pendekatan kualitatif, jenis NAPZA Pada Faktor penyebab penyalahgunaan
Kalangan Remaja penelitian studi kasus Remaja NAPZA pada subyek pertama yaitu faktor
(Studi Kasus Pada 2 dengan teknik pengumpulan individu (kepribadian) dan faktor
Siswa Di MAN 2 data melalui wawancara, lingkungan pergaulan (teman sebaya).
Kota Bima) observasi dan dokumentasi Sedangkan faktor penyebab
penyalahgunaan NAPZA pada subyek
kedua yaitu faktor keluarga (broken
home) dan faktor lingkungan
12
tempat tinggal
9. Ikawati dan Sri Layanan sosial: Pola Jenis penelitian adalah Pola Asuh Orang responden. Sasaran objek penelitian
Wahyuni Asuh Orangtua penelitian komparasi dengan Tua, Pencegahan adalah layanan sosial berkaitan dengan
Dalam Pencegahan lokasi Daerah Istimewa penyalahgunaan pola asuh orangtua demokratis, pola asuh
Penyalahgunaan Yogyakarta Narkoba Pada otoriter, dan pola asuh permisif, baik pada
Narkoba Pada Remaja kelompok remaja pengguna narkoba
Remaja maupun kelompok remaja bukan
pengguna narkoba
10. Laode saltar, Kajian Upaya Penelitian studi kasus Upaya Pencegahan Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Sari Ari Lestari, Pencegahan digunakan untuk mengkaji Penyalahgunaan upaya pencegahan penyalahgunaan Napza
Dkk (2020) Penyalahgunaan permasalahan dengan NAPZA, melalui peningkatan kontrol
NAPZA Melalui pendekatan kualitatif, melalui Peningkatan sosial masyarakat di Kelurahan Kampung
Peningkatan Diskusi Kelompok Terarah Kontrol Sosial Salo Kota Kendar
Kontrol Sosial (focus group Masyarakat
Masyarakat Di discussion/FGD)
Kelurahan Kampung
Salo
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Remaja
WHO adalah 10-19 tahun, namun jika pada usia remaja telah menikah
usia remaja di bagi menjadi tiga yaitu : remaja awal (10-14 tahun), remaja
pertengahan (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-19 tahun) (WHO, 2018).
kapan mulainya dan berakhirnya masa remaja. Oleh karena itu, tidaklah
2. Karakteristik Perkembangan
dapat berfikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Dengan kata
14
lain berfikir operasi formal lebih bersifat hipotesis dan abstrak, serta
kongkret.
b. Perkembangan Emosi
berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada usia, remaja awal
mengendalikan emosinya.
15
memahami peran-perannya dan kurang mendapatkan perhatian dan
kasih sayang dari orang tua atau pengakuan teman sabaya, mereka
nyamanan emosional.
ditandai oleh: (1) emosi; cinta kasih, simpati, altruis (senang menolong
asa), dan dapat menghadapi situasi frustasi secara wajar (Dahlan, 2016).
c. Perkembangan Sosial
16
untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan mereka
percintaan (pacaran).
itu menampilkan sikap dan perilaku yang secara moral atau agama
beribadah, memiliki budi pekerti yang luhur, rajin belajar dan aktif
17
karena mereka bergaul dengan kelompok sebaya yang sudah biasa
berikut.
1. Di Lingkungan Keluarga
2. Di Lingkungan Sekolah
lainnya.
3. Di Lingkungan Masyarakat.
18
b) Memelihara jalinan persahabatan dengan orang lain
d. Perkembangan Moral
penentunya yang beragam juga. Salah satu faktor penentu atau yang
2. Ibu-ibu remaja yang tidak nakal mempunyai skor yang lebih tinggi
dalam tahapan nalar moralnya dari pada ibu-ibu yang anaknya nakal;
dan remaja yang tidak nakal mempunyai skor yang lebih tinggi
19
dalam kemampuan nalar moralnya dari pada remaja yang nakal
anak atau remaja, yaitu (a) orang tua yang mendorong anak untuk
e. Perekembangan Kepribadian
yang meberikan dasar bagi masa dewasa. Dapat juga dikatakan sebagai
kebudayaannya.
20
kemampuan memilih dan mengambil keputusan baik menyangkut
Pola asuh orang tua merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi
2017)
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
(Habibi, 2015).
Pola asuh otoriter ini orang tua mengharapkan kepatuhan dari anak
21
dipaksa secara ketat dan keras, orang tua berharap anaknya menerima
mungkin tidak konsisten, tidak jelas atau tidak ada. Orang tua permisif
itu hidup. Menentukan standar dan peraturan untuk diri mereka sendiri,
orang tua dapat bersikap hangat, dingin atau tidak terlibat. Terdapat
lebih banyak efek negatif dari pada efek positif, efek negatif
22
sekolah buruk, kurang bertanggung jawab serta kurang kemandirian
berikut :
perlakuan yang mereka terima keras dan kejam, maka pelakuan terhadap
c. Nilai-nilai yang dianut orang tua, ada sebagian orang tua yang menganut
kehidupan mereka, atau segi rohani dan lain-lain. Hal ini tentunya akan
2017).
1. Pengertian
Peraturan atau standar mungkin tidak konsisten, tidak jelas atau tidak ada.
23
Orang tua permisif mengizinkan anak-anak mereka menentukan standar
dan peraturan diri mereka sendiri untuk perilaku, disiplin dapat longgar,
orang tua dapat bersikap hangat, dingin atau tidak ada. Terdapat lebih
banyak efek negatif dari pada efek positif terkait dengan gaya menjadi
kurang bahagia, kinerja sekolah buruk dan kurang tanggung jawab serta
Pola asuh permisif adalah pola asuh yang orang tuanya berusaha
orang tua cendrung menghindari konflik dengan anak, sehingga orang tua
2015)
Profil perilaku anak yang terbentuk dari pola asuh permisif antara
rasa percaya diri dan pengendalian diri, suka mendominasi, tidak jelas arah
24
2. Tipe-Tipe Pola Asuh Permisif
Orang tua dengan tipe pola asuh ini akan melakukan apapun yang
menerima terhadap anak, tidak peduli pada apa yang telah, sedang atau
dari orang tua tanpa ada batasan untuk berperilaku sesuai dengan
tanpa ada pertimbangan dari orang tua, anak tidak tahu apakah
Orang tua dengan tipe pola asuh ini menunjukkan rasa sayang dan
25
disiplin. Mereka memberikan tuntutan rendah terhadap perilaku
seperti ini biasanya percaya bahwa kontrol terhadap anak hanya akan
tidak pernah menghukum anak saat anak berbuat salah. Orang tua
dengan pola asuh seperti ini tidak secara aktif membentuk perilaku
f. Anak diberi hak yang sama dengan orang dewasa, dan diberi kebebasan
26
4. Dampak Pola Asuh Permisif
g. Pemberontak
(Indragiri, 2017)
1. Pengertian NAPZA
adiktif lainnya, meliputi zat alami atau sintesis yang bila dikomsumsi
cara menggunakannya dan bersamaan dengan obat atau NAPZA lain yang
27
2. Jenis-Jenis NAPZA
a. Narkoba
Narkotika adalah suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
1) Narkotika Golongan I
2) Narkotika Golongan II
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan
28
b. Psikotropika
anti depresan dan anti psikosis. Zat psikotropika yang sering di salah
gunakan.
1) Golongan I
2) Golongan II
digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
3) Golongan III
digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
29
mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.
4) Golongan IV
digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
ketagihan dan thinner dan zat-zat lain, seperti lem kayu, penghapus cair,
aseton, cat, bensin, yang bila dihisap, dihirup, dan di cium, dapat
30
a. Faktor Genetik
dari orang tua kandung alkoholik mempunyai risiko 3-4 kali sebagai
b. Lingkungan Keluarga
dibandingkan dengan pola asuh orang tua dengan disiplin yang ketat.
31
hanya pada saat perkenalan pertama dengan NAPZA, dan yang
Bila hubungan orang tua dan anak tidak baik, maka anak akan
terlepas ikatan psikologisnya dengan orang tua dan anak akan mudah
kelompoknya.
d. Karakteristik Individu
1) Umur
kehidipan kelompok.
2) Pendidikan
dalam keluarga.
32
4. Dalam Upaya Pencegahan NAPZA
tidak baik, dan proses dalam diri remaja untuk mandiri dan menetukan jati
disambut oleh para pelaku kejahatan (sindikat) NAPZA yang tidak pernah
Untuk itu masyarakat dan bangsa ini harus lebih paham dan sadar,
kasih saying, menciptakan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak,
33
hal-hal yang baik. Perilaku orang tua sering menjadi inspirasi anak,
melakukan apa di sana, dengan siapa saja mereka melakukan kegiatan dan
orang tua untuk saling tukar menukar informasi sehingga terjadi hal-hal
34
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pikir
adalah singkatan dari narkotika alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Zat yang dapat memberikan efek samping negatif bagi penggunaya jika di
yang baik, sikap mental yang sehat serta ahlak yang terpuji. Orang tua sebagai
pembentuk pribadi yang baik, dan harus menjadi contoh teladan yang baik
bagi anak-anaknya. Pola asuh adalah cara yang di gunakan orang tua dalam
35
nilai moral, sikap dan perilaku yang harus di miliki anak hingga mereka
dewasa kelak.
Kondisi lingkungan masyarakat yang tidak sehat atau rawan, dapat menjadi
anak itupun kelihatan baik-baik, pintar dan cerdas tidak mudah terpengaruh
NAPZA. Hal tersebut di atas sesuai dengan pendapat Gunarsa (2008) bahwa
pada usia remaja terjadi perubahan biologis, Psikologi maupun social yang
36
B. Kerangka Konsep
Keterangan :
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu atribut, sifat atau nilai dari seserang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
variabel lain. Dengan kata lain variabel independent adalah variabel yang
oleh variabel lain. Dengan kata lain variabel dependent adalah variabel
37
(Sugiyono, 2017). Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu
a. Definisi Operasional
didasarkan atas jumlah pertanyaan yaitu 15 yang diberi skor atau bobot
b. Kriteria Objektif :
a. Definisi Operasiona
jumlah pertanyaan yaitu 1 yang diberi skor atau bobot dan penilaiannya
38
menggunakan skala Guttman. Jika menjawab Ya diberi nilai 1 dan
b. Kriteria Objektif :
dan lain-lain)
E. Hipotesis Penelitian
39
BAB IV
METODE PENELITIAN
(Dwiyanti, 2018).
Populasi
(Sampel)
(+) (-)
1. Waktu
2. Tempat
Kendari.
40
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
seluruh orang tua yang memiliki anak remaja yang berada di Kelurahan
2. Sampel
(Notoadmodjo, 2012).
N
n=
1+ N (d )2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
N = 413
d = 0.1
41
N
n = ------------------
1 + 413 (0,1)2
413
n = -----------------
1 + 4.13
413
n = -----------------
5.13
Jadi jumlah sampel yang harus diambil dalam penelitian ini adalah
sebanyak 81 orang.
a. Kriteria Inklusi
42
b. Kriteria Eksklusi
Pawestri, 2019).
D. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
remaja.
b. Data Sekunder
43
E. Instrument Penelitian
berisikan pertanyaan tentang variabel yang di teliti, yang meliputi pola asuh
permisif yang di adaptasi dari penelitian (Gelora Oktolia Sigiro, 2016). Dan
1. Pengolahan Data
a. Koding
tersebut.
b. Editing
c. Tabulasi Data
44
G. Teknik Analisa Data
1. Analisis Univariat
presentase dari tiap variabel (Sugiyono, 2012 dalam (Rika, 2016), yaitu
remaja.
2. Analisis Bivariat
X2 =∑ (fo-fh)
fh
Keterangan :
X2 = chi kuadrat
45
1) Jika X2 hitung > X2 tabel maka Ho ditolak Ha diterima yang bararti ada
2) Jika X2 hitung < X2 tabel maka Ho diterima Ha ditolak yang berarti tidak
H. Etika Penelitian
diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan
manfaat penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksa
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
kerahasaan oleh peneliti, hanya data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
46
BAB V
HASIL PENELITIAN
B. Hasil Penelitian
Analisi hasil penelitian ini dibagi atas data-data umum dan analisis
1. Karakteristik Responden
47
a. Usia Responden
Kampung Salo Kota Kendari tahun 2021 dapat terlihat pada tabel 2
berikut :
b. Jenis Kelamin
Kampung Salo Kota Kendari tahun 2021 dapat terlihat pada tabel 3
berikut :
48
2. Analisa Univariat
sebagai berikut.
b. Penyalahgunaan NAPZA
49
Tabel 5 menunjukan bahwa dari 81 responden, terdapat 47
NAPZA.
3. Analisa Bivariat
bivariat dari tiap variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
50
Tabel 6 menunjukan bahwa dari 81 responden terdapat 50 responden
nilai X² hitung lebih besar daripada X² tabel yaitu 25.903 > 2.705 dengan
nilai p value (0.566) > 0.1, maka H0 di tolak Ha diterima yang berarti
Kendari.
Dari hasil uji koefisien phi dengan hasil yang diperoleh adalah 0.566
yang berari ada hubungan antara pola asuh permisif dengan risiko
Kendari.
51
C. Pembahasan
Pola asuh orang tua adalah bentuk dasar interaksi orang tua dengan
paling dasar yang sangat penting artinya bagi anak di kemudian hari dalam
lebih bertanggung jawab dalam pendidikan anaknya, apa bila salah dalam
kebebasan pada anak atau tanpa memberikan kontrol sama sekali, anak
mempunyai hak yang sama seperti orang dewasa, anak diberi kebebasan
52
anaknya. Selain itu tumbuh di linkungan keluarga yang memiliki
merupakan hal yang biasa saja dan berada di lingkungan keluarga yang
2016).
pengalaman yang tidak mudah dilupakan. Peran orang tua dan keluarga
konflik yang terjadi pada orang tua, dan melakukan control pada anak
dengan cara menghubungi ketika anak diluar atau bermain, mengenal dan
53
Hasil pola asuh permisif berhubungan dengan risiko penyalahgunaan
asuh tidak permisif sebanyak 31 responden (38.3%). Hal ini didukung oleh
Kendari menunjukan bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua
Kampung Salo Kota Kendari, dengan hasil nilai X² hitung lebih besar dari
pada X² tabel yaitu 25.903 > 2.705 dengan nilai p-value (0.566) > 0.1.
54
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Ada hubungan pola asuh permisif dengan risiko penyalahgunaan NAPZA pada
B. Saran
sebagai berikut :
keluhan remaja, namun tetap berdasarkan aturan. Hal tersebut dapat dimulai
b. Bagi Peneliti
55
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
56
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, N. (2015) Hubungan Pola Asuh Orang Tu a Dengan Konsep Diri Anak
Usia Sekolah. Jurnal Psikologi Forum UMM. 1: 222-225
Ahmad dan Mubiar, (2011). Dinamika perkembangan anak dan remaja (Tinjauan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan). Bandung: Refika Aditama.
Ali, M., & Asrori, M. (2012). Psikologi remaja: perkembangan peserta didik. Ed.
8. Jakarta: Bumi Aksara.
Azmiardi, A, Taufik, M., & Abrori. (2015). Perilaku berisiko yang mempengaruhi
tingkat risiko penggunaan narkotika pada siswa SMKN 1 Singkawang.
Diperoleh tanggal 7 Desember 2017 dari
http://repository.unmuhpnk.ac.id/2871/JURNAL%20AKHMAD
%20AZMIARDI.pdf
Badan Narkotika Nasional. (2010). Pelajar dan Bahaya Narkotika. Jakarta: BNN.
57
BNN RI. (2018). World Drug Report 2018: Krisis Opioid, penyalahgunaan
Narkoba meningkat, kokain dan Opium Mencatatatkan Rekor Tertinggi
(UNODC). Jakarta
BNN RI. (2020). World Drug Report 2020: Krisis Opioid, penyalahgunaan
Narkoba meningkat, kokain dan Opium Mencatatatkan Rekor Tertinggi
(UNODC). Jakarta
Djamarah, Syaiful Bahri . 2014 . Pola Asuh Orangtua dan Komunikasi Dalam
Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
Dadang Hawari. (2006). Manajemen Stres Cemas Dan Depresi. Jakarta: Sagung
Seto.
Fathi. (2011). Mendidik anak dengan Al-Qur’an Sejak Janin. Jakarta : Coasis
Habibi, M. M. (2015). Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini (Buku Ajar S1 PAUD).
Yogyakarta : Deepublish.
Kyle. T & Carman. S. (2012). Buku Bahan Ajar Keperawatan Pediatri, ed. 2.
Jakarta : EGC
58
Lesari, S. (2014). Psikologi keluarga: penanaman nilai & penanganan konflik
dalam keluarga. Jakarta: Prenada Media Group
Oktalia Gelora. S. (2016). Gambaran Pola Asuh Orang Tua Dalam Upaya
Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA Di Desa Begading, Kabanjahe,
Sumatera Utara
PERDA-PROV-SULTRA-NO-7-TAHUN-2019-TENTANG-PAGN.fdf
Rohmitriasih. (23 September 2016). Anak yang kurang tidur berisiko jadi perokok
& konsumsi narkoba. Vemale. Diperoleh tanggal 24 November 2017 dari
59
http://www.vemale.com/keluarga/97883-anak-yang-kurang-tidur-berisiko-
jadi-perokok-konsumsi-narkoba.html
Razak, A., Sayuti, W. (2006). Remaja dan Bahaya Narkoba. Jakarta: Prenada
Media Group.
Yuniarty, Sri. Asuhan Tumbuh Kembang Neonatus Bayi: Balita dan Anak
Prasekolah. Bandung : PT Refika Aditama.
Buku :
60
LAMPIRAN
Lampiran 1
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
inidengan suka rela tanpa adanya paksaan dan memeberikan jawaban yang
Responden
Lampiran 2 Kuisioner Pola Asuh Permisif
Pada Remaja
Berilah tanda checklist(√) pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pola
Petunjuk Pengisian :
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan ibu untuk menjawab seluruh
2. Berilah tanda cheek list (√) pada jawaban yang anda pilih
Nama (Inisial) :
Pertanyaan :
79 An. A Ny. W 2 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 13 TP 2 0 0 0 0 TB 2
80 An. E Ny. S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 53 P 1 0 0 0 0 TB 2
81 An. B Tn. L 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 9 60 P 1 0 0 0 0 TB 2
Keterangan :
Pola Asuh Permisif Risiko Penyalahgunaan NAPZA Usia Orang Tua Jenis Kelamin
Permisif = 1 Berisiko = 1 26-34 = 1 Laki-laki = 1
Tidak permisif = 2 Tidak Berisiko = 2 35-45 = 2 Perempuan = 2
Lampiran 5 Hasil Uji Statistik
Frequency Table
Usia Orang Tua
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 26-35 Tahun 32 39.5 39.5 39.5
36-45 Tahun 49 60.5 60.5 100.0
Total 81 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 27 33.3 33.3 33.3
Perempuan 54 66.7 66.7 100.0
Total 81 100.0 100.0
UNIVARIATE
Pola Asuh
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Permisif 50 61.7 61.7 61.7
Tidak Permisif 31 38.3 38.3 100.0
Total 81 100.0 100.0
Penyalahgunaan NAPZA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Beresiko 47 58.0 58.0 58.0
Tidak Beresiko 34 42.0 42.0 100.0
Total 81 100.0 100.0
BIVARIATE
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 25.903a 1 .000
Continuity Correction b
23.600 1 .000
Likelihood Ratio 27.036 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 25.584 1 .000
N of Valid Casesb 81
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.01.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Phi .566 .000
Cramer's V .566 .000
Contingency Coefficient .492 .000
N of Valid Cases 81
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Dari Kampus Mandala Waluya Kendari
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian Dari Kesbangpol Kota Kendari
Lampiran 8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampirang 9. Dokumentasi Penelitian
Gambar B. Foto Pertemuan Dengan Kepala Lurah Kampung Salo Kota Kendari
Gambar C. Foto Pengantaran Surat Penelitian Di Kantor Kelurahan Kampung
Salo Kota Kendari