Anda di halaman 1dari 6

Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa
Intervensi
1.
Nyeri
(akut) 1. Puasakan pasien di 6jam
berhubungan
pertama,
dengan
inflamasi
mukosa
lambung.
Tujuan:
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1 x 24 jam
- Nyeri klien
berkurang atau
hilang.
- Skala nyeri 0.
- Klien dapat relaks.
- Keadaan umum
klien baik.

Rasional
1. Mengurangi
inflamasi pada mukosa
lambung,

2. Berikan makanan lunak sedikit


demi sedikit dan berikan minuman
2. Dilatasi gaster dapat
hangat,
terjadi bila pemberian
makanan setelah puasa
terlalu cepat,
3. Atur posisi yang nyaman bagi
klien.
3. Posisi yang tepat dan
dirasa nyaman oleh
klien dapat mengurangi
resiko klien terhadap
nyeri.
4. Ajarkan teknik distraksi dan
reklasasi.
5. Kolaborasi dalam pemberian
analgetik.

4. Dapat membuat klien


jadi lebih baik dan
melupakan nyeri.
5. Analgetik dapat
memblok reseptor nyeri
pada susunan saraf
pusat.

2.

Volume cairan
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan intake yang
tidak adekuat dan
output cair yang
berlebih (mual dan
muntah)
- Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
1x24jam,masalah
kekurangan volume
cairan pasien dapat
teratasi.

Kriteria Hasil :
Mempertahankan
volume cairan
adekuat dengan
dibuktikan oleh
mukosa bibir
lembab, turgor kulit
baik, pengisian
kapiler berwarna
merah muda, input
dan output
seimbang.

1. Penuhi kebutuhan individual.


Anjurkan klien untuk minum
(dewasa : 40-60 cc/kg/jam).

1. Intake cairan yang


adekuat akan
mengurangi resiko
dehidrasi pasien

2.Awasi tanda-tanda vital, evaluasi


turgor kulit, pengisian kapiler dan 2. menunjukkan status
membran mukosa
dehidrasi atau
kemungkinan
3. Pertahankan tirah baring,
peningkatan kebutuhan
mencegah muntah dan tegangan
penggantian cairan.
pada defekasi
3. Aktivitas/muntah
meningkatkan tekanan
intra abdominal dan
4. Berikan terapi IV line sesuai
dapat mencetuskan
indikasi
perdarahan lanjut.
5. Kolaborasi pemberian
cimetidine dan ranitidine

4.Mengganti kehilangan
cairan yang hilang dan
memperbaiki
keseimbanngan cairan
segera.
5. Cimetidine dan
ranitidine berfungsi
untuk menghambat
sekresi asam lambung

3.

Nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh b/d
anorexia

1. Anjurkan pasien untuk makan


sedikit demisedikit dengan porsi
kecil namun sering.

Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 3x24
jam kebutuhan
nutrisi pasien dapat
terpenuhi

2. Berikan makanan yang lunak


dan makanan yang di sukai
pasien/di gemari.
3. lakukan oral higyne 2x sehari
4. timbang BB pasien setiap hari
dan pantau turgor kulit,mukosa
bibir dll

Kriteria hasil :
- Keadaan umum
cukup
5. Konsultasi dengan tim ahli gizi
-Turgor kulit baik
dalam pemberian menu.
- BB meningkat
- Kesulitan menelan
berkurang

4.

Intoleransi aktifitas
b/d kelemahan fisik
Tujuan : Klien dapat
beraktivitas.
Kriteria hasil :
- Klien dapat
beraktivitas tanpa
bantuan,
- Skala aktivitas 0-1

1. Observasi sejauh mana klien


dapat melakukan aktivitas.
2. Berikan lingkungan yang
tenang.
3. Berikan bantuan dalam
aktivitas.
4. Jelaskan pentingnya
beraktivitas bagi klien.
5. Tingkatkan tirah baring atau
duduk dan berikan obat sesuai
dengan indikasi

1. Menjaga nutrisi tetap


terpenuhi dan
mencegah terjadinya
mual dan muntah yang
berlanjut.
2. Untuk
mempermudah pasien
dalam mengunyah
makanan.
3. kebersihan mulut
akan merangsang nafsu
makan pasien.
4. Mengetahui status
nutrisi pasien.
5. Mempercepat
pemenuhan kebutuhan
nutrisi dengan
pemberian menu yang
tepat sasaran.

1. Mengetahui aktivitas
yang dapat dilakukan
klien.
2. Menigkatkan
istirahat klien.
3. Membantu bila perlu,
harga diri ditingkatkan
bila klien melakukan
sesuatu sendiri.
4. Klien tahu
pentingnya beraktivitas.
5.Tirah baring dapat
meningkatkan stamina
tubuh pasien sehinggga
pasien dapat
beraktivitas kembali.

5.

Ansietas b/d
perubahan status
kesehatan,ancaman
kematian dan nyeri.

1. Awasi respon fisiologi


misalnya: takipnea, palpitasi,
pusing, sakit kepala, sensasi
kesemutan.

Tujuan :
2.Dorong pernyataan takut dan
Setelah dilakukan
ansietas, berikan umpan balik.
tindakan keperwatan 3. Berikan informasi yang akurat.
1x24jam pasien
4.Berikan lingkungan yang tenang
Kriteria hasil :
untuk istirahat.
-Mengungkapkan
perasaan dan
5. Dorong orang terdekat untuk
pikirannya secara
tinggal dengan pasien.
terbuka
6. Tunjukan teknik relaksasi.
-Melaporkan
berkurangnya cemas
dan takut
-Mengungkapkan
mengerti
tentangpeoses
penyakit
-Mengemukakan
menyadari terhadap
apa yang
diinginkannya yaitu
menyesuaikan diri
terhadap perubahan
fisiknya

1. Dapat menjadi
indikator derajat takut
yang dialami pasien,
tetapi dapat juga
berhubungan dengan
kondisi fisik atau status
syok.
2.Membuat hubungan
terapeutik
3.Melibatkan pasien
dalam rencana asuhan
dan menurunkan
ansietas yang tak perlu
tentang ketidaktahuan.
4.Memindahkan pasien
dari stresor luar,
meningkatkan relaksasi,
dapat meningkatkan
keterampilan koping.
5.Membantu
menurunkan takut
melalui pengalaman
menakutkan menjadi
seorang diri.
6.Belajar cara untuk
rileks dapat membantu
menurunkan takutdan
ansietas

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan
secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut.
Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang
kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut
merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan
borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi factor factor lain seperti trauma fisik dan
pemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan
gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan tanda tanda
penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya.

B.

KRITIK DAN SARAN


Guna penyempurnaan makalah ini,saya sangat mengharapkan kritik dan serta saran dari Dosen
Pembimbing beserta teman-teman kelompok lain.

DAFTAR PUSTAKA
Doengoes,Marilyn.E.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Mansjoer.Arief,Triyanti.K.dkk.2001.Kapita Selecta Kedokteran edisi ketiga jilid 1 : Media
Aesculapius fakultas Kedokteran UI
Syaifudin.2006.Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan,edisi 3.jakarta :Penerbit buku
kedokteran EGC
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria NOC. Jakarta : EGC
Nuzulul. 2011. Askep Gastritis. http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_ detail-35839-KepPencernaan-Askep-Gastritis.html. Diakses pada tanggal 11 Nopember 2013 Jam 09.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai