Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEKNIK IBU MENYUSUI

Oleh :

Ajeng Galuh Ramadhani


010114A005
PSIK A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDI WALUYO UNGARAN

2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topic : Tehnik Menyusui bayi

Waktu : 30 menit

Hari/tgl : Sabtu, 3 Juni 20117

Tempat: Ruang Flamboyan

Sasaran : Keluarga Ny.S

A. Latar Belakang

Menyusui adalah salah satu komponen dari proses reproduksi yang


terdiri atas haid, konsepsi, kehamilan, persalinan, menyusui, dan
penyapihan (Prawirohardjo, 2009).
Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu sekaligus
memberikan manfaat yang tidak terhingga pada anak (Yuliarti, 2010).
Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi dan
pengeluaran (Perinasia, 2004).
B. Tujuan:
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit,
Ny.S mampu mengetahui tehnik menyusui yang baik dan benar.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit,
peserta dapat memahami materi tentang tehnik menyusui bayi
dengan criteria :
a. Keluarga / pasien Menjelaskan Tentang Pengertian
Menyusui Bayi.
b. Keluarga / pasien Menjelaskan Tentang Manfaat
Menyusui bayi.
c. Keluarga / pasien Menjelaskan Tentang tehnik
menyusui bayi.
d. Keluarga / pasien Menjelaskan Tentang Beberapa Jenis
posisi saat Menyusui Bayi.
e. Keluarga / pasien dapat melakukan demontrasi ulang
mengenai tehnik menyusui bayi dengan benar.

C. Kegiatan Belajar Mengajar

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan :

a) Memberi salam Menjawab salam


b) Perkenalan
c) Menjelaskan tujuan pembelajaran Mendengarkan dan
memperhatikan

2 15 menit Pelaksanaan : Menyimak dan


mendengarkan
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur Materi :

1. Pengertian menyusui bayi


2. Manfaat Menyusi Bayi
3. Tehnik menyusi bayi
4. Beberapa jenis posisi saat
Menyusui Bayi.
5. Dapat melakukan demontrasi
ulang mengenai tehnik menyusui
bayi dengan benar.
3 5 menit Evaluasi :

Meminta masyarakat untuk menjelaskan Bertanya dan


kembali atau menyebutkan : menjawab

1. Pengertian menyusui bayi


2. Manfaat Menyusi Bayi
3. Tehnik menyusi bayi
4. Beberapa jenis posisi saat
Menyusui Bayi.
5. Dapat melakukan demontrasi
ulang mengenai tehnik menyusui
bayi dengan benar.

Pertanyaan yang akan diberikan untuk


mengetahui apakah keluarga mengerti
Menjawab
dengan materi yang telah diberikan
pertanyaan
diantaranya :

1. Apakah manfaat dari menyusui


tersebut ?
Jawaban :
A. Bagi ibu :
1. Lebih Sedikit Kehilangan Darah
dan Rahim Lebih Cepat Kembali
ke Ukuran Normal
2. Mengurangi Depresi setelah
Melahirkan
3. Mengurangi Pertambahan Berat
Badan setelah Melahirkan.
B. Bagi bayi

1. Kolostrum (susu pertama di hari


pertama) banyak mengandung zat
kekebalan yang melindungi bayi
terhadap penyakit dan infeksi.

2. Bayi yang diberi ASI lebih jarang


menderita sakit. ASI terutama
mengurangi risiko:

a. muntah, diare, gastroenteritis,


sembelit kronis, kolik, dan
gangguan perut lainnya.

b. usus buntu akut, artritis


rematik, hernia inguinalis,
stenosis pilorus, diabetes tipe
I, alergi, asma dan eksim.

c. infeksi telinga, penyakit


pernapasan, pneumonia,
bronkitis, infeksi ginjal,
septicaemia (keracunan
darah).

d. SIDS (sindrom kematian bayi


mendadak). Statistik
menunjukkan bahwa untuk
setiap 87 kematian akibat
SIDS, hanya 3 pada bayi
yang diberi ASI.

e. meningitis, botulisme,
limfoma masa kanak-kanak
dan penyakit Crohn.

f. kerusakan gigi (gigi


berlubang).

g. penyakit jantung di kemudian


hari.

3. Menyusui menyebabkan anak


memiliki respon antibodi lebih
baik terhadap vaksin.

4. ASI memiliki komposisi dan


jumlah gizi yang paling sesuai
untuk bayi. Komposisi ASI
bervariasi sesuai dengan
pertumbuhan individual bayi dan
perubahan kebutuhan gizinya.

2. Bagaimana tehnik menyusui yang


baik dan benar ?
Jawaban :

a) Cuci tangan bersih dengan


sabun.
b) Atur posisi bayi.
Bayi diletakkan menghadap
ke ibu dengan posisi
sanggah seluruh tubuh bayi.
Lengan ibu pada belakang
bahu bayi, tidak pada dasar
kepala, leher tidak
menengadah.
Hadapkan bayi ke dada ibu,
sehingga hidung bayi
berhadapan dengan puting
susu, sedangkan telinga dan
lengan bayi terletak pada
satu garis lurus.
c) Dekatkan badan bayi ke badan
ibu (menempel).
d) Pegang payudara kanan
dengan tangan kiri, dan
sebaliknya.
Ibu jari pada ibu berada di atas
puting, sedangkan keempat jari
lain di bawah puting. Jangan
menjepit puting dengan jari
telunjuk dan jari tengah,
karena posisi puting dalam
mulut bayi yang tidak benar
mengakibatkan ASI yang
keluar tidak lancer.
e) Beri rangsangan bayi untuk
membuka mulut dengan cara
menyentuhkan puting susu
pada pipi atau sudut mulut
bayi.
Setelah mulut bayi terbuka
lebar, cepat masukkan puting
ke mulut bayi. Usahakan
areaola dapat masuk ke dalam
mulut bayi. Dagu bayi
menempel payudara, hidung
dekat dengan payudara, tetapi
lubang hidung jangan sampai
tertutup payudara.
f) Setelah selesai pada satu
payudara, lepaskan dengan
menggunakan jari kelingking
ibu yang bersih, jari
dimasukkan ke dalam sudut
mulut bayi. Cara lain adalah
dengan menekan dagu bayi ke
bawah atau menutup lubang
hidung bayi, jangan menarik
puting untuk melepaskannya.
g) Susui bayi dengan dua
payudara secara bergantian
( misalnya, kiri kanan,
kanan- kiri, kiri kanan, dan
seterusnya)
h) Sendawakan bayi dengan
cara :
Menyandarkan bayi di
pundak ibu lalu ditepuk
tepuk punggungnya pelan
pelan
Bayi ditengkurapkan di
pangkuan ibu sambil
digosok gosok
punggungnya.
4 5 menit Penutup :

Mengucapkan terima kasih dan Menjawab salam


mengucapkan salam

D. Materi (Terlampir)

E. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet

F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab

G. Setting Tempat

Keterangan
: Penyaji

: Keluarga / Pasien

H. Evaluasi

a. Evaluasi Stuktur

a. Satuan pengajar sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya


kegiatan
b. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan.

c. Struktur organisasi atau pembagian peran sudah dibentuk sebelum


kegiatan dilaksanakan.

d. Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan.

b. Evaluasi Proses

a. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana.

b. Klien mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah


direncanakan.

c. Evaluasi Hasil

1. Keluarga pasien Menjelaskan Tentang Pengertian Menyusui Bayi.


2. Keluarga pasien Menjelaskan Tentang Manfaat Menyusui bayi.
3. Keluarga pasien Menjelaskan Tentang tehnik menyusui bayi.
4. Keluarga pasien Menjelaskan Tentang Beberapa Jenis posisi saat
Menyusui Bayi.
5. Keluarga / pasien dapat melakukan demontrasi ulang mengenai
tehnik menyusui bayi dengan benar.

I. Sumber
J.
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Menyusui Bayi

Menyusui adalah salah satu komponen dari proses reproduksi yang


terdiri atas haid, konsepsi, kehamilan, persalinan, menyusui, dan
penyapihan (Prawirohardjo, 2009).
Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu
sekaligus memberikan manfaat yang tidak terhingga pada anak (Yuliarti,
2010).
Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi dan
pengeluaran (Perinasia, 2004).

2. Manfaat Menyusi Bayi

a. Bagi ibu :
1. Lebih Sedikit Kehilangan Darah dan Rahim Lebih Cepat Kembali
ke Ukuran Normal
Manfaat kesehatan ini dimulai segera setelah persalinan. Ibu
melahirkan lebih sedikit kehilangan darah setelah melahirkan jika
segera menyusui bayinya. Dengan menyusui, rahim juga menyusut
kembali ke ukuran normal lebih cepat.
2. Mengurangi Depresi setelah Melahirkan
Kondisi psikologis ibu juga akan mendapat dorongan lewat
menyusui bayinya. Sebuah penelitian tahun 2003 dari Australia
menunjukkan adanya peningkatan depresi setelah melahirkan pada
ibu yang tidak menyusui bayinya dan ibu yang menyapih bayinya
sejak dini.
3. Mengurangi Pertambahan Berat Badan setelah Melahirkan
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 14.000 orang wanita
melahirkan yang memberi ASI eksklusif selama sedikitnya enam
bulan menemukan bahwa para ibu hanya sedikit mengalami
kenaikan berat badan dibandingkan ibu yang tidak menyusui.
4. Menurunkan Risiko Terserang Diabetes
Di antara perempuan yang mengalami diabetes, penelitian juga
telah menemukan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 4 - 12
persen setiap tahun pada ibu yang menyusui bayinya.
5. Mengurangi Risiko Radang Sendi
Wanita yang menyusui selama setidaknya 12 bulan selama
hidupnya akan berkurang risikonya terserang rheumatoid arthritis
atau radang sendi sebesar 20 persen. Dan ibu yang menyusui
selama setidaknya 24 bulan berkurang resikonya sebesar 50%.
Demikian hasil penelitian besar jangka panjang yang dilakukan
Nurses Health
6. Menurunkan Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung
Penelitian lain menunjukkan bahwa menyusui bermanfaat bagi
jantung wanita. Penelitian yang melibatkan 139.000 orang
perempuan menemukan penurunan hipertensi sebesar 11 persen,
penurunan lemak dalam darah seebsar 19 persen, dan pengurangan
risiko penyakit jantung secara keseluruhan sebesar 10 persen.
7. Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Wanita yang menyusui bayinya selama lebih dari satu tahun
mengalami penurunan risiko kanker payudara dan kanker ovarium
sebesar 28 persen. American Academy of Pediatrics
merekomendasikan agar bayi diberi ASI eksklusif sampai usia 6
bulan, dan kemudian terus diberi ASI ditambah makanan lain
sampai usianya 1 tahun.

5. Bagi bayi :

1. Kolostrum (susu pertama di hari pertama) banyak mengandung


zat kekebalan yang melindungi bayi terhadap penyakit dan
infeksi.

2. Bayi yang diberi ASI lebih jarang menderita sakit. ASI terutama
mengurangi risiko:

a. muntah, diare, gastroenteritis, sembelit kronis, kolik, dan


gangguan perut lainnya.

b. usus buntu akut, artritis rematik, hernia inguinalis,


stenosis pilorus, diabetes tipe I, alergi, asma dan eksim.
c. infeksi telinga, penyakit pernapasan, pneumonia,
bronkitis, infeksi ginjal, septicaemia (keracunan darah).

d. SIDS (sindrom kematian bayi mendadak). Statistik


menunjukkan bahwa untuk setiap 87 kematian akibat
SIDS, hanya 3 pada bayi yang diberi ASI.

e. meningitis, botulisme, limfoma masa kanak-kanak dan


penyakit Crohn.

f. kerusakan gigi (gigi berlubang).

g. penyakit jantung di kemudian hari.

3. Menyusui menyebabkan anak memiliki respon antibodi lebih


baik terhadap vaksin

4. ASI memiliki komposisi dan jumlah gizi yang paling sesuai


untuk bayi. Komposis\

5. ASI bervariasi sesuai dengan pertumbuhan individual bayi dan


perubahan kebutuhan gizinya.

6. ASI mudah dicerna dan selalu memiliki suhu yang tepat

7. ASI selalu steril, tidak memiliki kuman. Ada unsur dalam ASI
yang menghancurkan E coli, salmonella, shigella, streptokokus,
pneumokokus dan banyak lainnya\

8. Menyusui merangsang perkembangan rahang dan struktur


wajah, pertumbuhan gigi yang tegak dan meningkatkan
penglihatan.

9. Menyusui mengembangkan IQ lebih tinggi dan meningkatkan


perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Keuntungan IQ akibat
menyusui adalah 10-12 poin. Menyusui disebut sebagai
trimester ke-4 dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. Ada
protein tertentu dalam ASI yang merangsang perkembangan
otak bayi.

10. Menyusui menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak.
Anak merasa memiliki tempat yang aman. Menyusui juga
berperan penting dalam perkembangan emosional dan spiritual
anak.

3. Tehnik Menyusi Bayi

a) Cuci tangan bersih dengan sabun.


b) Atur posisi bayi.
Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah
seluruh tubuh bayi.
Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala,
leher tidak menengadah.
Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan
dengan puting susu, sedangkan telinga dan lengan bayi terletak
pada satu garis lurus.
c) Dekatkan badan bayi ke badan ibu (menempel).\
d) Pegang payudara kanan dengan tangan kiri, dan sebaliknya.
Ibu jari pada ibu berada di atas puting, sedangkan keempat jari
lain di bawah puting. Jangan menjepit puting dengan jari
telunjuk dan jari tengah, karena posisi puting dalam mulut bayi
yang tidak benar mengakibatkan ASI yang keluar tidak lancer.
e) Beri rangsangan bayi untuk membuka mulut dengan cara
menyentuhkan puting susu pada pipi atau sudut mulut bayi.
Setelah mulut bayi terbuka lebar, cepat masukkan puting ke mulut
bayi. Usahakan areaola dapat masuk ke dalam mulut bayi. Dagu
bayi menempel payudara, hidung dekat dengan payudara, tetapi
lubang hidung jangan sampai tertutup payudara.
f) Selama menyusui ibu harus selalu kontak mata dengan bayi untuk
menumbuhkan bornding attachmen atau hubungan kasih sayang
dengan bayi.
g) Setelah selesai pada satu payudara, lepaskan dengan
menggunakan jari kelingking ibu yang bersih, jari dimasukkan ke
dalam sudut mulut bayi. Cara lain adalah dengan menekan dagu
bayi ke bawah atau menutup lubang hidung bayi, jangan menarik
puting untuk melepaskannya.
h) Susui bayi dengan dua payudara secara bergantian ( misalnya, kiri
kanan, kanan- kiri, kiri kanan, dan seterusnya)
i) Sendawakan bayi dengan cara :
Menyandarkan bayi di pundak ibu lalu ditepuk tepuk
punggungnya pelan pelan
Bayi ditengkurapkan di pangkuan ibu sambil digosok gosok
punggungnya.
4. Beberapa Jenis Posisi Saat Menyusui Bayi.

Ada beberapa 4 posisi menyusui yang dapat dicoba, masing-masing


memiliki kelebihan dan dapat dicoba sesuai dengan keadaan ibu dan
bayi. ibu dapat mencobanya dan memilih posisi yang paling nyaman
dan praktis bagi ibu dan bayi, dan tentu dapat menggunakan posisi
yang berbeda-beda sesuai situasi ibu pada saat itu.
1. Posisi Cradle (Klasik) Posisi ini adalah yang paling banyak
dipraktekkan ibu menyusui.
a) Cara: Ibu duduk pada kursi berlengan yang nyaman, punggung
tegak (boleh disangga dengan bantal agar dapat bersandar dengan
nyaman). Jaga agar posisi tidak membungkuk karena akan cepat
lelah. Punggung hingga bokong bayi ditempatkan pada lengan
bawah ibu. Lengan yang digunakan adalah lengan pada sisi yang
sama dengan payudara yang akan digunakan untuk menyusui
(lengan kanan saat akan menyusui dengan payudara kanan). Kepala
dan leher bayi ditempatkan pada lekuk siku. Dekatkan kepala
(bibir) bayi pada payudara dengan mengangkat lengan (bukan
membungkuk).
b) Tips: Untuk lebih nyaman, siku dapat ditumpangkan pada lengan
kursi, atau dapat menggunakan bantal pada pangkuan atau bantal
menyusui sebagai penyangga. Terbaik untuk: Bayi secara umum:
sehat, cukup bulan lahir spontan (normal). Wanita yang baru saja
operasi Caesar mungkin merasa agak sakit karena tekanan pada
perut lebih tinggi dengan posisi ini. Lebih mudah dilakukan pada
bayi berusia satu bulan atau lebih, karena otot leher lebih kuat.
Menyusui saat sedang bepergian, karena tidak terlalu memerlukan
bantal atau penyangga (lengan ibu berfungsi sebagai penyangga).
2. Posisi Cross-Cradle
a) Cara: Ibu duduk pada kursi berlengan yang nyaman, punggung
tegak (boleh disangga dengan bantal agar dapat bersandar dengan
nyaman). Jaga agar posisi tidak membungkuk karena akan cepat
lelah. Tangan ibu pada sisi yang berseberangan dengan payudara
yang menyusui, memegang kepala dan leher bayi (tangan kanan
digunakan bila akan menyusui dengan payudara kiri, dan
sebaliknya) Punggung dan bokong bayi disangga dengan lengan
bawah ibu pada tangan yang sama. Tangan dapat digunakan untuk
mengarahkan bayi ke payudara.
b) Tips: Jangan mendorong kepala bayi terlalu kuat ke payudara
karena kadang bayi justru secara refleks akan melawan. Duduk
tegak, bayi didekatkan pada payudara, bukan sebaliknya Anda
membungkuk untuk mendekatkan payudara pada bayi Terbaik
untuk: Hari-hari pertama setelah kelahiran Ibu yang baru belajar
menyusui Bayi prematur dan berat lahir rendah yang refleks isap
serta otot lehernya masih lemah, serta sering terlepas dari puting.
Dengan posisi ini telapak tangan Anda menyangga kepala dan
leher bayi dengan cukup baik
3. Posisi Football Dinamakan football karena ibu memegang bayi seperti
memegang bola football (menurut saya kalau versi perempuan: tas
tangan, mungkin seharusnya dinamakan Handbag Position agar lebih
komunikatif bagi para wanita), yaitu pada sisi tubuh (di bawah ketiak).
a. Cara: Punggung hingga bokong bayi ditempatkan pada lengan
bawah ibu, dengan daerah bokong pada lipat siku ibu. Lengan yang
digunakan adalah lengan pada sisi yang sama dengan payudara
yang akan digunakan untuk menyusui (lengan kanan saat akan
menyusui dengan payudara kanan). Lengan ibu tidak ditempatkan
di depan tubuh, namun di samping (seperti mengempit tas) Telapak
tangan ibu menyangga kepala dan leher bayi, seluruh tubuh bayi
menghadap ke payudara (sisi tubuh) ibu Letakkan penyangga
(bantal atau bantal menyusui) pada sisi tubuh yang digunakan, di
bawah lengan ibu dan tubuh bayi.
b. Tips: Pada saat akan mulai menyusui, mungkin tangan sisi yang
berseberangan perlu menyangga payudara dengan membuat bentuk
seperti huruf C, untuk membantu mempertemukan mulut bayi dan
puting. Gunakan kursi yang agak lebar dengan sandaran tangan
yang rendah. Posisi ini adalah satu-satunya yang memungkinkan
wajah bayi menghadap wajah Anda (bukan tubuhnya), sehingga ibu
dapat menjalin kontak mata yang mesra dengan bayi. Terbaik
untuk: Ibu yang baru menjalani operasi Caesar (yang sudah boleh
duduk), karena bayi tidak menyentuh daerah luka, dan posisi ini
tidak membuat tekanan pada perut meningkat. Bayi kembar Ukuran
payudara sangat besar Posisi.
4. Berbaring Miring
Posisi ini merupakan posisi favorit sebagian ibu, terutama saat sedang
sangat lelah dan mengantuk namun berjuang untuk tetap menyusui
bayi secara langsung.
a. Cara: Berbaringlah miring pada satu sisi tubuh, tangan bagian
bawah dilipat ke atas atau menyangga kepala. Kepala boleh
berbaring pada bantal atau disangga oleh telapak tangan. Dengan
tangan bagian atas, posisikan tubuh bayi juga miring menghadap
tubuh ibu, perut bayi menempel pada perut ibu. Arahkan kepala dan
mulut bayi pada puting, dapat menggunakan bantal bayi yang
diletakkan di bawah kepala bayi atau di bawah payudara,
tergantung ukuran payudara, dengan tujuan agar mulut bayi sama
tinggi dengan puting.
b. Tips: ibu dapat meletakkan guling untuk menyangga punggung ibu,
dan juga guling bayi di belakang bayi untuk menyangga
punggungnya, sehingga tangan ibu tidak perlu terus menahan tubuh
bayi agar tetap miring. Tubuh ibu sebaiknya tidak terlalu miring ke
arah bayi, untuk berjaga-jaga bila ibu tertidur, agar tidak menimpa
bayi atau membuat hidungnya tertutup. Bayi sebaiknya tidur di
tempat tidur/boks tersendiri, untuk meminimalkan risiko SIDS
(sudden infant death syndrome). Jadi bila selesai menyusui, segera
kembalikan bayi ke boksnya. Terbaik untuk: Ibu pada 24 jam
pertama setelah menjalani operasi Caesar, saat masih disarankan
berbaring.
5. Dapat melakukan demontrasi ulang mengenai tehnik menyusui bayi
dengan benar.
(Demonstrasi)

Anda mungkin juga menyukai