28
f. Kulit m. monitor TD, nadi, suhu, dan RR
n. catat adanya fluktuasi tekanan darah
o. monitor hidrasi seperti turgor kulit,
kelembapan membran mukosa.
29
e. Fokus menyempit (penurunan d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri menentukan intervensi
persepsi waktu, kerusakan berkurang f. Ajarkan tentang teknik non farmakologi :
proses berpikir, penurunan e. Tanda vital dalam rentang normal nafas dala, relaksasi, distraksi, kompres
interaksi dengan orang dan f. Tidak mengalami gangguan tidur hangat/ dingin
lingkungan) g. Berikan analgetik untuk mengurangi
f. Tingkah laku distraksi, contoh nyeri
jalan-jalan menemui orang lain h. Tingkatkan istirahat
dan/ atau aktivitas, aktivitas i. informasi tentang nyeri seperti penyebab
berulang-ulang) nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang
g. Respon autonom (seperti dan antisipasi ketidaknyamanan dari
iaphoresis, perubahan tekanan prosedur
darah, perubahan nafas, nadi j. Monitor vital sign sebelum dan sesudah
dan dilatasi pupil ) pemberian analgesik pertama kali
h. Perubahan autonomic dalam
tonus otot (mungkin dalam
rentang dari lemah ke kaku)
i. Tingkah laku ekspresif (contoh
: gelisah, merintih, menangis,
30
waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
j. Perubahan dalam nafsu makan
dan minum
31
e. Setelah makan h. Monitor turgor kulit
i. Monitor kekeringan, rambut kusam, total
DO :
protein, Hb dan kadar Ht
a. Diare j. Monitor mual dan muntah
b. Rontok rambut yang berlebih k. Monitor pucat, kemerahan , dan
c. Kurang nafsu makan kekeringan jaringan konjungtiva
d. Bising usus berlebih l. Monitor intake nutrisi
e. Konjungtiva pucat m. Informasikan pada klien dan keluarga
f. Denyut nadi lemah tentang manfaat nutrisi
n. Kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan
o. NGT/TPN sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan
p. Atur posisi semi fowler atau fowler
tinggi selama makan
q. Kelola pemberan anti emetik
r. Anjurkan banyak minum
s. Pertahankan terapi IV line
32
t. Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oval
33
nadi normal i. Dorong keluarga untuk membantu pasien
d. Pengisian vena menurun g. elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal makan
e. Perubahan status mental pH urin dalam batas normal j. Kolaborasi dokter jika tanda cairan
f. Kosentrasi urine meningkat h. intake oral dan intravena adekuat berlebih muncul memburuk
g. Temperatur tubuh meningkat k. Atur kemungkinan tranfusi
h. Kehilangan berat badan secara persiapan untuk tranfusi
tiba-tiba l. Pasang kateter jika perlu
i. Penurunan urine output m. Monitor intake dan urin autput setiap 8
j. HMT meningkat jam
k. kelemahan
34
dipertahankan disertai peningkatan tekanan darah, nadi fisik dan emosi secara berlebihan
dan RR e. Monitor respon kardivaskuler terhadap
DS :
b. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari aktivitas (takikardi, distrimia, sesak
a. Melaporkan secara verbal (ADLs) secara mandiri nafas, diaporesis, pucat, perubahan
adanya kelelahan atau c. Keseimbangan aktivitas dan istirahat hemodinamik )
kelemahan f. Monitor pola tidur dan lamanya tidur dan
b. Adanya dyspnea atau lamanya tidur/ istirahat pasien
ketidaknyamanan saat g. Kolaborasi dengan tenaga
beraktivitas h. Rehabilitasi medik dalam
merencanankan program terapi yang
DO :
tepat 11j
a. Respon abnormal dari tekanan i. Bantu klien untuk mengidentifikasi
atau nadi terhadap aktifitas aktivitas yang mampu dilakukan
b. Perubahan ECG : Aritmia, j. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
iskemia yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan sosial
k. Bantu untuk mengidentivikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan
35
untuk aktivitas yang diinginkan
l. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
m. Bantu untuk mengidentifikasi aktifitas
yang disukai
n. Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
o. Bantu klien pasien/ untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
p. Sediakan penguatan positif bagi yang
aktif beraktivitas
q. Bantu pasien untuk mengembangkan
motivitas diri dan poenguatan
r. Monitor respon fisik, emosi, social dan
spiritual.
36
ditandai dengan mual jam di harapkan mual
Nausea management
muntah pasien berkurang
Dengan kriteria hasil.
a. Lakukan pengkajian mual secara lengkap
termasuk frekuensi,durasi, tingkat
NOC : Nausea & Vomiting mual,dan faktor penyebab mual.
b. .Evaluasi efek mual terhadap nafsu
Control
makan, aktivitas sehari-hari dan tidur
pasien
a. Pasien dapat mengetahui dan menghindari c. Berikan istirahat dan tidur yang adekuat
penyebab mual untuk mengurangi mual
b. Menggunakan obat antiemetik d. Kolaborasi pemberian obat
antiemetik:Metoclopramide 0,5mg/berat
Nausea & Vomiting badan sebanyak 3xsehari
e. Anjurkan muakan sedikit tapi sering dan
Severity dalam keadaan hangat
f. .Anjurkan pasien rutin minum air putih
sesuai anjuran
a. Frekuensi mualpasien berkurang
b. Intensitas mual pasien berkurang
Vomiting Management
c. .Frekuensi muntah pasien berkurang
d. Intensitas muntah pasien berkurang
a. Lakukan pengkajian muntah dari warna,
e. Tidak ada peningkatan sekresi air liur
konsistensi, ada tidaknya darah, waktu
dan kekuatan muntahnya.
Nutritional Status :
b. Mengukur volume muntah pasien
c. Mempertahankan kebersihan mulut
Food & Fluin Intake
pasien dengan tetap menggosok gigi
37
a. Pemasukan makanan dan minuman secara selama sakit dan berkumur setelah
oral kedalam tubuh terpenuhi sesuai muntah
dengan indikasi d. Membersikan setelah pasien muntah
b. Terpenuhinya pemasukan nutrisi lewat untuk menghilangkan bau dari muntahan
parenteral jika tidak dapat lewat oral dengan berkumur
e. Ajari menggunakan tehnik non
farmakologi seperti relaksasi dan
mendengarkan musik untuk pengalih
perhatian terhadap mual muntah pasien
f. Menganjurkan menghirup wangi
aromateraphy untuk menangani muntah.
Nutritional Monitoring
38
berlemak)
f. Melakukan pemantauan uji lab seperti
hematokrit, hemoglobin, leukosit,
trombosit dan LED
39
F. Telah Evidence Based Pranctice (EBP)
Pada kasus dikatakan bahwa jumlah platelet (trombosit) pasien yaitu 130.000sel/mm3, sedangkan rentang nilai normal platelet
pada orang dewasa yaitu 150.000-400.000sel/mm3 (Kusuma & Nurarif, 2014).
Sehingga dari data tersebut dapat diketahui bahwa pasien mengalami trombositopenia. Trombositopenia adalah suatu keadaan
dimana jumlah trombosit dalam tubuh menurun atau berkurang dari jumlah normalnya (Henilayati, 2015).
1. Subenthiran/2 Carica papaya Penelitian dalam jurnal Hasil penelitian Hasil penelitian
013 Leaves Juice tersebut dilakukan pada menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa
Significantly 145 pasien yang setelah pemberian jus setelah pemberian jus dari
Accelerates the mengalami DHF di Rumah dari daun papaya daun papaya (carica
Rate of Increase Sakit Tengku Ampuan (carica papaya) terjadi papaya) terjadi peningkatan
in Platelet Count Rahimah, Klang, Selangor, peningkatan yang yang signifikan terhadap
among Patients Malaysia dengan rentang signifikan terhadap jumlah trombosit pada pasien
with Dengue umur 18 sampai 60 tahun. jumlah trombosit pada yang mendapatkan intervensi
40
Fever and Pasien-pasien tersebut pasien yang tersebut dibandingkan dengan
Dengue nantinya dibagi ke dalam mendapatkan intervensi kelompok kontrol.
Haemorrhagic dua kelompok yaitu tersebut dibandingkan
Fever kelompok kontrol dan dengan kelompok
kelompok intervensi. kontrol.
Untuk kelompok
intervensi, disamping
mendapatkan perawatan
standar manajemen DHF
iberikan pula intervensi
pemberian jus segar dari
daun papaya (carica
papaya), yang dibuatdari
50 gram daun papaya.
Nantinya jus tersebut
diberikan selama 3 hari
berturut-turut dengan
frekuensi pemberian satu
41
kali sehari, yang diberikan
15 menit setelah sarapan.
Sedangkan untuk
kelompok kontrol hanya
mendapatkan standar
manajemen penanganan
DHF yang standar.Hasil
yang didapatkan dari
penelitian tersebut
menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan yang
signifikan dalam jumlah
trombosit rata-rata 40 jam
setelah pemberian jus dari
daun papaya (carica
papaya) dibandingkan
dengan kelompok kontrol
yang hanya mendapatkan
42
manajemen standar
penanganan DHF tanpa
adanya intervensi
tambahan.
Interv
2. Kasture/2016 AMulti-centric, pada 300 pasien di 5 pusat Pada saat proses pemberian
ensi intervensi daun pepaya di
Double-blind, termasuk pasien anak
denga pasien anak agak sulit
Placebo- berjumlah 150, untuk dikarenakan rasa dalam
n kandungan daun pepaya yang
controlled,Rand mengevaluasi khasiat dan
pembe dianggap tidak enak,sehingga
omized, keamanan ekstrak daun saat intevensi pun hanya
rian sedikit yang diminum oleh
Prospective papaya carica sebagai
daun pasien anak-anak
Study to terapi empiris untuk
papay
Evaluate the trombositopenia yang
a
Efficacy and terkait dengan demam
Safety of Carica berdarah. Seluruh subyek (carica papaya) aman
papaya Leaf yang dibagi menjadi untuk dikonsumsi
Extract, as kelompok kontrol dan karena daun yang
Empirical intervensi tersebut diikuti digunakan bebas dari
Therapy for perkembangannya selama
43
Thrombocytope 5 hari. Hasilnya setelah herbisida dan pestisida.
nia associated perawatan pada akhir hari Hal tersebut dibuktikan
with Dengue ke-5, jumlah rata-rata dengan tidak adanya
Fever trombosit dan nilai WBC pasien yang
menunjukkan peningkatan mengundurkan diri
yang signifikan pada dari penelitian karena
kelompok intervensi efek samping yang
dibandingkan dengan ditimbulkan dari
kelompok kontrol. pemberian jus daun
papaya (carica papaya)
tersebut.
44
45