Analisis Data, Diagnosa, Interv Fix
Analisis Data, Diagnosa, Interv Fix
Data Objektif
a. Pasien tampak lesu
Diagnosa
Gangguan Integritas Kulit b/d Perubahan hormonal d/d Pasien mengatakan
awalnya kemerahan pada pipi dan lehernya bertambah lebar setelah satu
minggu disertai rasa nyeri, tampak emerahan pada pipi dan leher dan terlihat
kerusakan pada lapisan kulit.
Nyeri akut b/d agen cedera fisiologis d/d tampak meringis, frekuensi nadi
meningkat, sulit tidur, bersifat protektif (posisi menghindari nyeri).
Hipertemi b/d proses penyakit d/d suhu tubuh diatas nilai normal dan takikardi
Keletihan b/d kondisi fisiologis d/d pasien mengatakan merasa tidak bernergi
walaupun sudah tidur, merasa kurang tenaga, mengeluh lelah dan tampak lesu.
Intervensi
No. SDKI SLKI SIKI
1. Gangguan Integritas Setelah dilakukan a. Identifikasi
Kulit b/d Perubahan intervensi keperawatan penyebab gangguan
hormonal d/d Pasien selama 1x 24 jam maka integritas kulit
mengatakan awalnya integritas kulit dan b. Anjurkan
kemerahan pada pipi jaringan membaik menggunakan
dan lehernya bertambah dengan kriteria hasil : pelembap
lebar setelah satu a. Kerusakan jaringan c. Anjurkan minum air
minggu disertai rasa cukup menurun yang cukup
nyeri, tampak emerahan b. Kerusakan lapisan d. Anjurkan
pada pipi dan leher dan kulit cukup menurun meningkatkan
terlihat kerusakan pada c. Nyeri cukup asupan buah dan
lapisan kulit. menurun sayur
d. Kemerahan cukup e. Anjurkan untuk
menurun menghindari suhu
ekstrem
f. Anjurkan
menggunakan tabir
surya SPF minimal
30 saat berada di
luar rumah
g. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
h. Indentifikasi skala
nyeri
i. Identifikasi faktor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri
j. Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri (akupresur,
kompres
hangat/dingin)
k. kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
l. kolaborasi
pemberian analgesic
2. Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan a. Identifikasi lokasi,
cedera fisiologis d/d intervensi keperawatan karakteristik, durasi,
tampak meringis, selama 1x 24 jam maka frekuensi, kualitas,
frekuensi nadi tingkat nyeri menurun intensitas nyeri
meningkat, sulit tidur, dengan kriteria hasil : b. Indentifikasi skala
bersifat protektif (posisi a. Keluhan nyeri cukup nyeri
menghindari nyeri). menurun c. Identifikasi faktor
b. Meringis cukup yang memperberat
menurun dan memperingan
c. Sikap protektif nyeri
cukup menurun d. Berikan teknik
d. Gelisah cukup nonfarmakologis
menurun untuk mengurangi
nyeri (akupresur,
kompres
hangat/dingin)
e. kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
f. kolaborasi
pemberian analgesic
3. Hipertemi b/d proses Setelah dilakukan a. Identifikasi
penyakit d/d suhu tubuh intervensi keperawatan penyebab hipertermi
diatas nilai normal dan selama 1x 24 jam maka (proses penyakit)
takikardi. termoregulasi membaik b. Monitor suhu tubuh
dengan kriteria hasil : c. Longgarkan atau
a. Suhu tubuh cukup lepaskan pakaian
menurun d. Kolaborasi
b. Kemerahan cukup pemberian cairan
menurun dan elektrolit
c. Takikardi cukup intravena
menurun e. Kolaborasi
pemberian
antipiretik
4. Keletihan b/d kondisi Setelah dilakukan a. Monitor pola dan
fisiologis d/d pasien intervensi keperawatan jam tidur
mengatakan merasa selama 1x 24 jam maka b. Monitor kelelahan
tidak bernergi walaupun tingkat keletihan fisik dan emosional
sudah tidur, merasa membaik dengan c. Anjurkan tirah
kurang tenaga, kriteria hasil : baring
mengeluh lelah dan a. Verbalisasi d. Kolaborasi dengan
tampak lesu. kepulihan energi ahli gizi tentang cara
cukup meningkat meningkatkan
b. Tenaga cukup asupan makanan.
meningkat
c. Verbalisasi lelah
cukup menurun
d. Lesu cukup
menurun