Anda di halaman 1dari 8

Analisis Data

No Data Penyebab Masalah

1. Data Subjektif : Perubahan Gangguan


Pasien mengatakan awalnya
hormonal integritas kulit
kemerahan pada pipi dan
lehernya bertambah lebar
setelah satu minggu disertai
rasa nyeri.
Data Objektif
a. Tampak kemerahan pada
pipi dan leher.
b. Terlihat kerusakan pada
lapisan kulit.

2. Data Subjektif Agen pencedera Nyeri akut


P : Pasien mengeluh
fisiologis
nyeri pada bagian yang
(Inflamasi)
kemerahan.
Q : Nyeri seperti terbakar
R : Pada ruam atau
kemerahan di pipi dan
leher
S: pasien mengatakan
nyeri skala 7
T : terjadi secara terus
menerus dan bertambah
nyeri saat terkena panas
matahari
Data Objektif
a. Pasien tampak meringis
b. Pasien terlihat gelisah
c. Pasien terlihat berusaha
melindungi agar tidak
menyentuh bagian yang
kemerahan karena nyeri
d. Hasil TTV :
Nadi : 100x/menit

3. Data Subjektif Proses penyakit Hipertermi


Pasien mengatakan
setelah satu minggu
disertai demam.
Data Objektif
a. Hasil TTV
Suhu tubuh : 38,5oC
Nadi : 100x/menit
WBC : 15.000/mm3

4. Data Subjektif Kondisi fisiologis Keletihan


a. Pasien mengatakan tidak
berenergi walaupun
sudah tidur.
b. Pasien mengatakan
merasa tidak bertenaga.
c. Pasien mengatakan selalu
merasa lelah
d. Pasien mengatakan nyeri
pada sendi

Data Objektif
a. Pasien tampak lesu

Diagnosa
Gangguan Integritas Kulit b/d Perubahan hormonal d/d Pasien mengatakan
awalnya kemerahan pada pipi dan lehernya bertambah lebar setelah satu
minggu disertai rasa nyeri, tampak emerahan pada pipi dan leher dan terlihat
kerusakan pada lapisan kulit.
Nyeri akut b/d agen cedera fisiologis d/d tampak meringis, frekuensi nadi
meningkat, sulit tidur, bersifat protektif (posisi menghindari nyeri).
Hipertemi b/d proses penyakit d/d suhu tubuh diatas nilai normal dan takikardi

Keletihan b/d kondisi fisiologis d/d pasien mengatakan merasa tidak bernergi
walaupun sudah tidur, merasa kurang tenaga, mengeluh lelah dan tampak lesu.

Intervensi
No. SDKI SLKI SIKI
1. Gangguan Integritas Setelah dilakukan a. Identifikasi
Kulit b/d Perubahan intervensi keperawatan penyebab gangguan
hormonal d/d Pasien selama 1x 24 jam maka integritas kulit
mengatakan awalnya integritas kulit dan b. Anjurkan
kemerahan pada pipi jaringan membaik menggunakan
dan lehernya bertambah dengan kriteria hasil : pelembap
lebar setelah satu a. Kerusakan jaringan c. Anjurkan minum air
minggu disertai rasa cukup menurun yang cukup
nyeri, tampak emerahan b. Kerusakan lapisan d. Anjurkan
pada pipi dan leher dan kulit cukup menurun meningkatkan
terlihat kerusakan pada c. Nyeri cukup asupan buah dan
lapisan kulit. menurun sayur
d. Kemerahan cukup e. Anjurkan untuk
menurun menghindari suhu
ekstrem
f. Anjurkan
menggunakan tabir
surya SPF minimal
30 saat berada di
luar rumah
g. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
h. Indentifikasi skala
nyeri
i. Identifikasi faktor
yang memperberat
dan memperingan
nyeri
j. Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri (akupresur,
kompres
hangat/dingin)
k. kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
l. kolaborasi
pemberian analgesic
2. Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan a. Identifikasi lokasi,
cedera fisiologis d/d intervensi keperawatan karakteristik, durasi,
tampak meringis, selama 1x 24 jam maka frekuensi, kualitas,
frekuensi nadi tingkat nyeri menurun intensitas nyeri
meningkat, sulit tidur, dengan kriteria hasil : b. Indentifikasi skala
bersifat protektif (posisi a. Keluhan nyeri cukup nyeri
menghindari nyeri). menurun c. Identifikasi faktor
b. Meringis cukup yang memperberat
menurun dan memperingan
c. Sikap protektif nyeri
cukup menurun d. Berikan teknik
d. Gelisah cukup nonfarmakologis
menurun untuk mengurangi
nyeri (akupresur,
kompres
hangat/dingin)
e. kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
f. kolaborasi
pemberian analgesic
3. Hipertemi b/d proses Setelah dilakukan a. Identifikasi
penyakit d/d suhu tubuh intervensi keperawatan penyebab hipertermi
diatas nilai normal dan selama 1x 24 jam maka (proses penyakit)
takikardi. termoregulasi membaik b. Monitor suhu tubuh
dengan kriteria hasil : c. Longgarkan atau
a. Suhu tubuh cukup lepaskan pakaian
menurun d. Kolaborasi
b. Kemerahan cukup pemberian cairan
menurun dan elektrolit
c. Takikardi cukup intravena
menurun e. Kolaborasi
pemberian
antipiretik
4. Keletihan b/d kondisi Setelah dilakukan a. Monitor pola dan
fisiologis d/d pasien intervensi keperawatan jam tidur
mengatakan merasa selama 1x 24 jam maka b. Monitor kelelahan
tidak bernergi walaupun tingkat keletihan fisik dan emosional
sudah tidur, merasa membaik dengan c. Anjurkan tirah
kurang tenaga, kriteria hasil : baring
mengeluh lelah dan a. Verbalisasi d. Kolaborasi dengan
tampak lesu. kepulihan energi ahli gizi tentang cara
cukup meningkat meningkatkan
b. Tenaga cukup asupan makanan.
meningkat
c. Verbalisasi lelah
cukup menurun
d. Lesu cukup
menurun

Implementasi dan evaluasi


No Diagnosa Waktu Implementasi Evaluasi
1 Gangguan Integritas 08.00 a. Mengidentifikasi S : Pasien
Kulit b/d Perubahan penyebab mengatakan
hormonal d/d Pasien gangguan kemerahan pada pipi
mengatakan intregritas kulit dan leher yang
awalnya kemerahan pada pasien disertai nyeri sedikit
pada pipi dan berkurang
b. Menganjurkan
lehernya bertambah 08.30 kepada pasien O : Pipi dan leher
lebar setelah satu
menggunakan pasien terlihat masih
minggu disertai rasa
pelembap kemerahan namun
nyeri, tampak
tidak seperti
emerahan pada pipi c. Menganjurkan
09.00 sebelumnya yang
dan leher dan minum air putih
parah kemerahannya
terlihat kerusakan yang cukup
pada lapisan kulit. A : Masalah belum
09.00 d. Menganjurkan
teratasi
pasien untuk
meningkatkan P : Intervensi
konsumsi buah dilanjutkan
dan sayur
e. Memberitahu
13.00 pasien agar
menghindari suhu
yang ekstrem
f. Menganjurkan
pasien untuk
13.00
menggunakan
tabir surya SPF
minimal 30 saat
keluar rumah
g. Mengidentifikasi
15.30 lokasi,
karakteristik,
durasi, frekuensi
kualitas, dan
intensitas nyeri
pada pasien
h. Mengidentifikasi
16.00 skala nyeri pasien
i. Mengidentifikasi
faktor yang
19.30 memperberat dan
memperingan
nyeri pasien
j. Memberikan
teknik
nonfarmakologis
21.30
untuk mengurangi
nyeri (akupresur,
kompres
hangat/dingin)
k. Mengontrol
lingkungan yang
memperberat nyeri
05.00 pada pasien
l. Berkolaborasi
untuk pemberian
analgesik
06.30
2 Nyeri akut b/d agen a. Mengidentifikasi S : Pasien
cedera fisiologis d/d lokasi, mengatakan bahwa
tampak meringis, karakteristik nyeri sudah
frekuensi nadi durasi, frekuensi, berkurang
meningkat, sulit kualitas dan
O : Pasien sudah
tidur, bersifat intensitas nyeri
tidak tampak
protektif (posisi pada pasien
meringis.
menghindari nyeri).
b. Mengidentifikasi
A : Masalah teratasi
skala nyeri
sebagian
c. Mengidentifikasi
P : Intervensi
faktor yang
dilanjutkan
memperberat dan
memperingan
nyeri pada pasien
d. Memberikan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri (akupresur,
kompres
hangat/dingin)
e. Mengontrol
lingkungan yang
memperberat nyeri
pada pasien
f. Berkolaborasi
untuk pemberian
analgesik
3 Hipertemi b/d a. Mengidentifikasi S : Pasien
proses penyakit d/d penyebab mengatakan bahwa
suhu tubuh diatas hipertermi (proses suhu badannya
nilai normal dan penyakit) sudah tidsk panas
takikardi seperti sebelumnya
b. Memonitor suhu
tubuh pasien O : Suhu tubuh
pasiem dari 38,5°C
c. Menganjurkan
menjadi 37,3°C
pasien untuk
melonggarkan atau A : Masalah teratasi
melepas pakaian sebagian
d. Berkolaborasi P : Intervensi
pemberian cairan
dan elektrolit dilanjutkan
intravena
e. Berkolaborasi
memberikan
antipiretik
4 Keletihan b/d a. Memonitor pola S : Pasien
kondisi fisiologis dan jam tidur mengatakan tidur
d/d pasien pasien masih sering
mengatakan merasa terbangun namum
b. Memonitor
tidak bernergi bisa tidur kembali
kelelahan fisik dan
walaupun sudah
emosional O : Pasien terlihat
tidur, merasa kurang
kurang nyenyak saat
tenaga, mengeluh c. Menganjurkan
tidur
lelah dan tampak pasien untuk tirah
lesu. baring A : Masalah belum
teratasi
d. Berkolaborasi
dengan ahli gizi P : Intervensi
tentang dilanjutkan
meningkatkan
asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai