Berdasarkan uraian diagnosis keperawatan diatas berikut luaran keperawatan dan perencanaan keperawatan sebagai berikut
(Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2018; Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018).
Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Rencana Keperawatan Rasional
Nyeri Akut berhubungan Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
dengan agen pencedera Ekspektasi : Menurun Tindakan :
fisiologis, kimiawi dan fisik Kriteria Hasil : Observasi Observasi
dibuktikan dengan: a. Kemampuan a. Identifikasi lokasi, karakteristik, a. Untuk mengetahui tindakan apa
1. Mengeluh nyeri menuntaskan aktivitas durasi, frekuensi, kualitas, intensitas yang selanjutnya akan dilakukan
2. Tampak meringis meningkat nyeri
3. Bersikap protektif (mis. b. Keluhan nyeri menurun b. Identifikasi skala nyeri b.Untuk mengetahui tingkat nyeri
waspada, posisi c. Meringis menurun c. Identifikasi respons nyeri non verbal c. Untuk mengetahui tingkat nyeri
menghindari nyeri) d. Sikap protektif menurun d. Identifikasi faktor yang memperberat d.Untuk mencegah nyeri
4. Gelisah e. Gelisah menurun dan memperingan nyeri
1.
5. Frekuensi nadi meningkat f. Kesulitan tidur menurun e. Identifikasi pengetahuan dan e.Untuk mengetahui pemahaman
6. Sulit tidur g. Menarik diri menurun keyakinan tentang nyeri pasien terhadap nyeri
7. Tekanan darah meningkat h. Berfokus pada diri sendiri f. Identifikasi pengaruh budaya f. Untuk mengetahui tindakan
8. Pola napas berubah menurun terhadap respon nyeri selanjutnya
9. Nafsu makan berubah i. Diaforesis menurun g. Identifikasi pengaruh nyeri pada g.Untuk mengetahui kondisi pasien
10. Proses berpikir j. Perasaan depresi kualitas hidup terhadap nyeri
terganggu (tertekan) menurun h. Monitor keberhasilan terapi h.Untuk mengetahui terapi yang
11. Menarik diri k. Perasaan takut komplementer yang sudah diberikan diberikan berhasil atau tidak
12. Berfokus pada diri mengalami cedera i. Monitor efek samping penggunaan i. Untuk mencegah bertambahnya
sendiri berulang menurun analgetik masalah keperawatan
13. Diaforesis l. Anoreksia menurun Terapeutik Terapeutik
m. Perineum terasa tertekan a. Berikan teknik nonfarmakologis a. Untuk mengurangi nyeri
menurun untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
n. Uterus teraba membulat TENS, hipnosis akupresur, terapi
menurun musik, biofeedback, terapi pijat,
o. Ketegangan otot menurun aromaterapi, teknik imajinasi
p. Pupil dilatasi menurun terbimbing, kompres hangat/dingin,
q. Muntah menurun terapi bermain)
r. Mual menurun b. Kontrol lingkungan yang b. Untuk meringankan nyeri
s. Frekuensi nadi membaik memperberat rasa nyeri (mis. suhu
t. Pola napas membaik ruangan, pencahayaan, kebisingan)
u. Tekanan darah membaik c. Fasilitasi istirahat dan tidur c. Untuk meringankan nyeri
v. Proses berpikir membaik d. Pertimbangkan jenis dan sumber d. Untuk mengetahui terapi yang
w. Fokus membaik nyeri dalam pemilihan strategi cocok untuk meringankan nyeri
x. Fungsi berkemih meredakan nyeri
membaik Edukasi Edukasi
y. Perilaku membaik a. Jelaskan penyebab, periode dan a. Agar pasien dan keluarga
z. Nafsu makan membaik pemicu nyeri mengerti kapan nyeri muncul
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri b. Agar pasien dan keluarga secara
mandiri dapat meringankan nyeri
yang dirasakan
c. Untuk mengetahui hal apa yang
c. Anjurkan memonitor nyeri secara bisa menyebabkan nyeri
mandiri bertambah
d. Untuk mengurangi nyeri
d. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat e. Untuk meringankan nyeri
e. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi
Kolaborasi a. Untuk menghilangkan nyeri
a. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
Gangguan Integritas Penyembuhan Luka Perawatan Luka (I.14564)
Jaringan/Kulit berhubungan (L.14130) Tindakan :
dengan perubahan sirkulasi, Ekspektasi : Meningkat Observasi Observasi
perubahan status nutrisi Kriteria Hasil : a. Monitor karakteristik luka (mis. a. Untuk mengetahui kondisi luka
(kelebihan atau kekurangan), a. Penyatuan kulit drainase, warna, ukuran, bau)
kekurangan/kelebihan meningkat b. Monitor tanda-tanda infeksi b. Untuk mengetahui luka
volume cairan, penurunan b. Penyatuan tepi luka terinfeksi atau tidak
mobilitas, bahan kimia meningkat Terapeutik Terapeutik
iritatif, suhu lingkungan c. Jaringan granulasi a. Lepaskan balutan dan plester secara a. Agar pasien merasa nyaman
yang ekstrem, faktor meningkat perlahan
mekanis (mis. penekanan d. Pembentukan jaringan b. Cukur rambut disekitar daerah luka, b. Untuk mencegah infeksi
pada tonjolan tulang, parut meningkat jika perlu
2.
gesekan) atau faktor elektris e. Edema pada sisi luka c. Bersihkan dengan cairan NaCl atau c. Merangsang penyembuhan luka
(elektrodiatermi, energi menurun pembersih nontoksik, sesuai lebih cepat
listrik bertegangan tinggi), f. Peradangan luka menurun kebutuhan
efek samping terapi radiasi, g. Nyeri menurun d. Bersihkan jaringan nekrotik d. Mempercepat kesembuhan luka
kelembaban, proses penuaan, h. Drainase purulen e. Berikan salep yang sesuai ke e. Mempercepatkan kesembuhan
neuropati perifer, perubahan menurun kulit/lesi, jika perlu luka
pigmentasi, perubahan i. Drainase serosa menurun f. Pasang balutan sesuai jenis luka f. Mencegah infeksi
hormonal, kurang terpapar j. Drainase sanguinis g. Pertahankan teknik steril saat g. Untuk mencegah kontaminasi
informasi tentang upaya menurun melakukan perawatan luka mikroorganisme
mempertahankan/melindungi k. Drainase serosanguinis h. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat h. Mencegah infeksi
integritas jaringan menurun dan drainase
dibuktikan dengan: l. Eritema pada kulit sekitar i. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 i. Mencegah dekubitus
1. Kerusakan jaringan menurun jam atau sesuai kondisi pasien
dan/atau lapisan kulit m. Peningkatan suhu kulit j. Berikan diet dengan kalori 30-35 j. Mempercepat kesembuhan luka
2. Nyeri menurun kkal/kgBB/hari dengan protein 1,25-
3. Perdarahan n. Bau tidak sedap pada 1,5g/kgBB/hari
luka menurun k. Berikan suplemen vitamin dan k. Mempercepat kesembuhan luka
o. Nekrosis menurun mineral (mis. vitamin A, vitamin C,
p. Infeksi menurun Zinc, asam amino), sesuai indikasi
l. Berikan terapi TENS (stimulasi saraf l. Untuk menghilangkan nyeri
transkutaneous), jika perlu
Edukasi Edukasi
a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi a. Menambah informasi terkait
penyakit yang diderita
b. Anjurkan mengkonsumsi makanan b. Untuk mempercepat kesembuhan
tinggi kalori dan protein luka
c. Anjurkan prosedur perawatan luka c. Agar keluarga dan pasien mampu
secara mandiri secara mandiri melakukan
perawatan luka
Kolaborasi Kolaborasi
a. Kolaborasi prosedur debridement a. Membantu mempercepat
(mis. enzimatik, biologis, mekanis, penyembuhan luka
autolitik), jika perlu
b. Kolaborasi pemberian antibiotik, jika b. Mencegah infeksi
perlu
Gangguan Mobilitas Fisik Mobilitas Fisik (L.05042) Perawatan Tirah Baring (I.14572)
berhubungan dengan Ekspektasi : Meningkat Tindakan :
3. kerusakan integritas struktur Kriteria Hasil : Observasi Observasi
tulang, perubahan a. Pergerakan ekstremitas a. Monitor kondisi kulit a. Untuk mengetahui kondisi kulit
metabolisme, meningkat pasien
ketidakbugaran fisik, b. Kekuatan otot meningkat b. Monitor komplikasi tirah baring b. Untuk mengetahui apakah terjadi
penurunan kendali otot, c. Rentang gerak (ROM) (mis. kehilangan massa otot, sakit masalah pada tirah baring
penurunan massa otot, meningkat punggung, konstipasi, stress, depresi,
penurunan kekuatan otot, d. Nyeri menurun kebingungan, perubahan irama tidur,
keterlambatan e. Kecemasan menurun infeksi saluran kemih, sulit buang air
perkembangan, kekakuan f. Kaku sendi menurun kecil, pneumonia)
sendi, kontraktur, malnutrisi, g. Gerakan tidak Terapeutik Terapeutik
gangguan muskuloskeletal, terkoordinasi menurun a. Tempatkan pada kasur terapeutik, a. Untuk membuat pasien merasa
gangguan neuromuskular h. Gerakan terbatas jika tersedia nyaman
indeks massa tubuh diatas menurun b. Posisikan senyaman mungkin b. Memberikan rasa nyaman pada
persentil ke-75 sesuai usia, i. Kelemahan fisik menurun pasien
efek agen farmakologis, c. Pertahankan seprei tetap kering, c. Untuk menjaga agar tidak
program pembatasan gerak, bersih dan tidak kusut lembab
nyeri, kurang terpapar d. Pasang sideralis, jika perlu
informasi tentang aktivitas e. Posisikan tempat tidur dekat dengan d. Untuk mencegah pasien jatuh
fisik, kecemasan, gangguan nurse station, jika perlu e. Untuk memudahkan perawat
kognitif, keengganan f. Dekatkan posisi meja tidur mengontrol pasien
melakukan pergerakan, f. Untuk memudahkan pasien
gangguan sensori persepsi g. Berikan latihan gerak aktif atau pasif mengambil sesuatu
dibuktikan dengan: h. Pertahankan kebersihan pasien g. Untuk melatih mobilisasi pasien
1. Mengeluh sulit i. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan h. Untuk menjaga kebersihan
menggerakkan sehari-hari pasien
ekstremitas j. Berikan stocking antiembolisem, jika i. Untuk memfasilitasi kebutuhan
2. Kekuatan otot menurun perlu harian pasien
3. Rentang gerak (ROM) k. Ubah posisi setiap 2 jam j. Untuk mencegah terjadi gesekan
menurun antara kulit pasien dan seprei
4. Nyeri saat bergerak Edukasi k. Untuk memberikan posisi yang
5. Enggan melakukan a. Jelaskan tujuan dilakukan tirah nyaman
pergerakan baring Edukasi
6. Merasa cemas saat a. Untuk memberi tahu pasien
bergerak tentang tujuan dilakukan
7. Sendi kaku intervensi
8. Gerakan tidak
terkoordinasi
9. Gerakan terbatas
10. Fisik lemah
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah
disusun pada tahap perencanaan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara
optimal. Pada tahap ini perawat menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan
antar manusia (komunikasi) dan kemampuan teknis keperawatan, penemuaan perubahan
sistem tubuh, pemantapan hubungan pasien dengan lingkungan, implementasi pesan tim
medis serta mengupayakan rasa aman, nyaman dan keselamatan pasien (Sudarmanto, 2018).
Evaluasi Keperawatan