Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK MATERNITAS

Di susun oleh :
Yanti (PO76301211001)
Herlindawati (PO76301211002)

POLTEKKES KEMENKES MAMUJU


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2022
B.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN1.
 Diagnosa Keperawatan
1.Nyeri akut b.d proses peradangan
2.Hipertermia b.d infasi kkuma
3.Resiko infeksi b.d ulkus pada genital
Intervensi
1. nyeri akut b.d proses
Diagnosa: nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan
Gejala dan tanda mayor
No Data subjektif Data objektif
1. Mengeluh nyeri 1.tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis,
waspada, posisi menghindari
nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur

Gejala dan tanda minor


No Data subyektif Data objektif
Tidak tersedia 1. tekanan darah meningkat
2. Pola nafas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berfikir terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforesis
Intervensi keperawatan nyeri akut b.d proses peradangan SIKI dan SIKI

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1. Nyeri akut b Setelah dilakukan Mengobservasi:
.d proses tindakan keperawatan  Mengidentifikasi
peradangan di harapkan nyeri akut lokasi, karakteristik
dengan indikator dari ngeri, durasi,
meningkatkan ke frekuensi, kualitas,
menurut (1-5). intensitas nyeri
 Mengidentifikasi
Kriteria yang skala nyeri
a. keluhan nyeri  Mengidentifikasi
menurun. respons nyeri non
b. Meringis verbal
c. Sikap protektif  Mengidentifikasi
d. Gelisa faktor yang
e. Kesulitan tidur memperberat dan
f. Menarik diri memperingan nyeri
g. Berfokus pada diri  Mengidentifikasi
sendiri pengetahuan dan
h. Diaforesis keyakinan tentang
i. Perasaan depresi nyeri
(tertekan)
 Mengidentifikasi
j. Perasaan Takut
pengaruh budaya
mengalami cedera
terhadap respon nyeri
berulang
 Mengidentifikasi
k. Anoreksia.
pengaruh nyeri pada
l. Perineum terasa
kualitas hidup
tertekan
Memonitor
m. Uterus teraba
membulat  Memonitor
n. Ketegangan otot keberhasilan terapi
o. Pupil dilatasi komplementer
p. Munta yang sudah di
q. Mual berikan
r. Frekuensi nadi  Memonitor efek
s. Pola napas samping
t. Tekanan darah penggunaan
u. Proses berfikir analgetik
v. Fokus Terapeutik:
w. Fungsi berkemih  Berikan tehnik non
x. Perilaku farmakologis untuk
y. Nafsu makan mengurangi rasa nyeri
z. Pola tidur (mis, TENS, hipnosis,
akupresur, Terapi
musik,biofeedback,
terapi pijat, aroma
terapi teknik,
imajinasi terbimbing,
kompres
hangat/dingin, terapi
bermain).
 Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitas istirahat dan
tidur
 Pertimbangan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri.
 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
 Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, Jika perlu

 Hipetermia b.d infasi infasi kuman

Gejala dan tanda mayor


No Data subjektif Data objektif
1. Tidak tersedia 1. suhu tubuh di atas nilai
normal

 Gejala dan tanda minor


No Data subjektif Data objektif
1. Tidak tersedia 1.kulit merah
2.kejang
3.takikardi
4.kulit terasa hangat

Intervensi keperawatan hipetermi berhubungan dengan infasi kuman SIKI dan SLKI
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Hipertermia b.d. Setelah dilakukan Observasi
infasi kuman tindakan keperawatan  Mengidentifikasi penyebab
diharapkan hipertermia hipertermia (mis, dehidrasi,
dengan indikator dari terpapar lingkungan, panas,
meningkatkan ke penggunaan inkubator)
menurut (1-5).  Memonitor suhu tubuh
 Kekuatan nadi  Memonitor kadar elektrolit
 Output urine  Memonitor haluran urine
 Saturasi  Memonitor komplikasi akibat
oksigen hipertermia
 PaO2 Terapeutik
 Peitting  Sediakan lingkungan yang
edema dingin
 Edema parief  Longgarkan atau lepaskan
 Hipotensi pakaian
ortostatik  Basahi dan kipas permukaan
 Bunyi nafas tubuh
tambahan  Berikan cairan oral
 Bruit  Ganti line setiap hari atau lebih
Pembuluh sering jika mengalami
darah hiperhidrosis (keringat berlebih)
 Distensi Vena  Lakukan pendidikan eksternal
jugularis (mis.selimut hipotermia atau
 Asites kompres dingin pada
 Fatigue dahi,leher,dada,abdomen,Aldila)
 Klaudikasio  Hindari pemberian antipiretik
internite atau aspirin
 Parestesia  Berikan oksigen,jika perlu
 Sinkop Edukasi
 Ulkus  Anjurkan titah baring
Kolaborasi
ekstremitas  Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena,jika
 Tekanan darah perlu.
sistolik

 Tekanan darah
diastolik

 Tekanan nadi

 Mean arterial
pressure

 Pengisian
kapiler

 Tekanan Vena
sentral

 Berat badan

 Resiko infeksi b.d ulkus pada genital


 Gejala dan tanda mayor

No Data subjektif Data objektif


Tidak tersedia Tidak tersedia

Intervensi keperawatan resiko infeksi berhubungan dengan ulkus pada genital SIKI dan SLKI
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan Observasi:
ulkus genital tindakan keperawatan  Memonitor tanda dan gejala
diharapkan resiko infeksi infeksi lokal dan sistemik
dengan indikator dari Terapeutik:
menun ke ke meningkat  Batasi jumlah pengunjung
(1-5).  Berikan perawatan kulit
 Kemampuan pada area edema
Mencari informasi  Cuci tangan sebelum dan
tentang faktor sesudah kontak dengan
risiko pasien dan lingkungan
 Kemampuan pasien
mengidentifikasi  Pertahankan teknik aseptik
faktor risiko pada pasien berisiko tinggi
 Kemampuan Edukasi:
melakukan  Jelaskan tanda dan gejala
strategi control infeksi
resiko  Ajarkan cara mencuci
 Kemampuan tangan dengan benar
mengubah  Ajarkan etika batuk
perilaku  Ajarkan cara memeriksa
 Komitmen kondisi luka atau luka
terhadap strategi operasi
 Kemampuan  Anjurkan meningkatkan
modifikasi gaya asupan nutrisi
hidup  Anjurkan meningkatkan
 Kemampuan asupan cairan
menghindari Kolaborasi:
faktor risiko  Kolaborasi pemberian
 Kemampuan imunisasi, Jika perlu
mengenali
perubahan status
kesehatan
 Kemampuan
berpartisipasi
dalam skrining
risiko
 Penggunaan
fasilitas kesehatan
 Penggunaan
sistem pendukung
 Kemauan
perubahan
pemantauan
perubahan status
kesehatan
 Imunisasi

Anda mungkin juga menyukai