Observasi
Monitor status
oksigenasi sebelum dan
sesudah mengubah
posisi
Monitor alat traksi agar
selalu tepat
Pengaturan posisi Nursing care
Tempatkan pada
matras/tempat tidur
terapiutik yang tepat
Tempatkan pada posisi
yang terapiutik
Tempatkan objek yang
sering digunakan dalam
jangkauan
Tempatkan bel atau
lampu panggilan dalam
jangkauan
Sediakan matras yang
kokoh/padat
Atur posisi tidur yang
disukai, jika tidak ada
kontraindikasi
Atur posisi untuk
mengurangi sesak (mis.
Semi fowler)
Atur posisi yang
meningkatkan drainase
Posisikan pada
kesejajaran tubuh yang
tepat
Imobilisasi dan topang
bagian tubuh yang
cedera dengan tepat
Tinggikan bagian tubuh
yang sakit dengan tepat
Tinggikan anggota gerak
20° atau lebih di atas
level jantung
Tinggikan tempat tidur
bagian kepala
Berikan bantal yang
tepat pada leher
Berikaan topangan pada
bagian edema (mis.
Bantal di bawah lengan
dan skrotum)
Posisikan untuk
mempermudah
ventilasi/perfusi (mis.
Tengkurap/good lung
down)
Motivasi melakukan
ROM aktif atau pasif
Motivasi terlibat dalam
perubahan posisi,
sesuaikan kebutuhan
Hindari menempatkan
pada posisi yang dapat
meningkatkan nyeri
Hindari menempatkan
stump amputasi pada
posisi fleksi
Hindari posisi yang
menimbulkan
ketegangan pada luka
Minimalkan gesekan dan
tarikan saat mengubah
posisi
Ubah posisi setiap 2 jam
Pertahankan posisi dan
integritas traksi
Jadwalkan secara tertulis
untuk perubahan posisi
Edukasi
Informasikan saat akan
dilakukan perubahan
posisi
Ajarkan cara
menggunakan postur
yang baik dan mekanika
tubuh yang baik selama
melakukan perubahan
posisi
Kolaborasi pemberian
premedikasi sebelum mengubah
posisi, jika perlu
Observasi
Identifikasi penurunan
tingkat energi,
ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau
gejala lain yang
menggangguu
kemampuan kognitif
Identifikasi teknik
relaksasi yang pernah
efektif digunakan
Identifikasi kesediaan,
kemampuan dan
penggunaan teknik
Terapi relaksasi sebelumnya
Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan
darah dan suhu sebelum
dan sesudah latihan
Monitor respons
terhadap terapi relaksasi
Nursing care
Ciptakan lingkungan
tenang tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan
sushu ruang yang
nyaman, jika
memungkinkan
Berikan informasi
tertulis tentang persiapan
dan prosedur teknik
relaksasi
Gunakan pakaian
longgar
Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan dan jenis
relaksasi yang tersedia
(mis. Musik, meditasi,
napas dalam, relaksasi
otot progresif)
Jelaskan secara rinci
intervensi yang dipilih
Anjurkan mengambil
posisi yang nyaman
Anjurkan relaks dan
merasakan sensasi
relaksasi
Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi
(mis. Napas dalam,
peregangan atau
imajinasi terbimbing)
B. NAUSEA
Definisi
Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang
dapat mengakibatkan muntah
Berhubungan Dengan
Gangguan biokimiawi (mis. Uremia, ketoasidosis diabetik)
Gangguan pada esofagus
Iritasi lambung
Gangguan pankreas
Peregangan kapsul limpa
Tumor terlokalisasi (mis. Neuroma akustik, tumor otak primer atau
sekunder, metastasis tulang di dasar tengkorak)
Peningatan tekanan intraabdominal (mis. Keganasan intraabdomen)
Peningkatan tekanan intrakranial
Peningkatan tekanan intraorbital (mis. Glaukoma)
Mabuk perjalanan
Kehamilan
Aroma tidak sedap
Rasa makanan/minuman yang tidak enak
Stimulus penglihatan yang tidak menyenangkan
Faktor psikologis (mis. Kecemasan, ketakutan, stres)
Efek agen farmakologis
Efek toksin
Ditandai Dengan
Gejala dan Tanda Mayor
Mengeluh mual
Merasa ingin muntah
Tidak berminat makan
Gejala dan Tanda Minor
Merasa asam di mulut
Sensasi panas/dingin
Sering menelan
Saliva meningkat
Pucat
Diforesis
Takikardia
Pupil dilatasi
Kondisi Klinis Terkait
Meningitis
Labirinitis
Uremia
Ketoasidosis diabetikum
Ulkus peptikum
Penyakit esofagus
Tumor intraabdomen
Penyakit meniere
Neuroma akustik
Tumor otak
Kanker
Glaukoma
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Implementasi
Keperawatan
Nausea Setelah dilakukan Manajemen mual Observasi
intervensi Identifikasi pengalaman
keperawatan mual
selama ......, tingkat Identifikasi isyarat non
nausea menurun verbal
dengan kriteria ketidaknyamanan (mis.
hasil : Bayi, anak-anak dan
Nafsu mereka yang tidak
makan meningkat dapat berkomunikasi
Keluhan secara efektif)
mual menurun Identifikasi dampak
Perasaan mual terhadap kualitas
ingin muntah hidup (mis. Nafsu
menurun makan, aktifitas,
Perasaan kinerja, tanggung jawab
asam di mulut peran dan tidur)
menurun Identifikasi faktor
Sensasi penyebab mual (mis.
panas/dingin Pengobatan dan
menurun prosedur
Frekuensi Identifikasi antiemetik
menelan menurun untuk mencegah mual
Diaforesis (kecuali mual pada
menurun kehamilan)
Jumlah Monitor mual (mis.
saliva menurun Frekuensi, durasi dan
Pucat dan tingkat keparahan)
dilatasi pupil Monitor asupan nutrisi
membaik dan kalori
tanda-tanda Nursing care
vital membaik Kendalikan faktor
mata lingkungan penyebab
cekung dan mual (mis. Bau tak
turgor kulit sedap, suara, dan
membaik rangsangan visual yang
tidak menyenangkan)
Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual
(mis. Kecemasan,
ketakutan, kelelahan)
Berikan makanan
dalam jumlah kecil dan
menarik
Berikan makanan
dingin, cairan bening,
tidak berbau dan tidak
berwarna, jika perlu
Edukasi
Anjurkan istirahat dan
tidur yang cukup
Anjurkan sering
membersihkan mulut,
kecuali jika
merangsang mual
Anjurkan makanan
tinggi karbohidrat dan
rendah serat
Ajarkan penggunaan
teknik
nonfarmakologos untuk
mengatasi mual (mis.
Biofeedback, hipnosis,
relaksasi, terapi musik,
akupressure)
Kolaborsi
Kolaborasi pemberian
antiemetik, jika perlu
Observasi
Identifikasi
karakteristik muntah
(mis. Warna,
konsistensi, adanya
darah, waktu, frekuensi
dan durasi)
Periksa volume muntah
Identifikasi riwayat diet
Manajemen muntah (mis. Makanan yang
disukai, tidak disukai,
dan budaya)
Identifikasi faktor
penyebab muntah (mis.
Pengobatan dan
prosedur)
Identifikasi kerusakan
esofagus dan faring
posterior jika muntah
terlalu lama
Monitor efek
manajemen muntah
secara menyeluruh
Monitor keseimbangan
cairan dan elektrolit
Nursing care
Kontrol faktor
lingkungan penyebab
muntah (mis. Bau tak
sedap, suara, dan
stimulasi visual yang
tidak menyenangkan)
Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab
muntah (mis.
Kecemasan, ketakutan)
Atur posisi untuk
mencegah aspirasi
Pertahankan kepatenan
jalan napas
Bersihkan mulut dan
hidung
Berikan dukungan fisik
saat muntah (mis.
Membantu
membungkuk atau
menundukkan kepala)
Berikan kenyamanan
selama muntah (mis.
Kompres dingin di dahi,
atau sediakan pakaian
kering dan bersih)
Berikan cair yang tidak
mengandung karbonasi
minimal 30 menit
setelah muntah
Edukasi
Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
Anjurkan
memperbanyak
istirahat
Ajarkan penggunaan
teknik
nonfarmakologis untuk
mengelola muntah
(mis. Biofeedback,
hipnosis, relaksasi,
terapi musik,
akupressur)
Kolaborasi pemberian
antiemetik, jika perlu
C. NYERI AKUT
Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan
Berhubungan Dengan
Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)
Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia iritan)
Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
Ditandai Dengan
Gejala dan Tanda Mayor
Mengeluh nyeri
Pengkajian nyeri dapat menggunakan instrumen skala nyeri
seperti :
o FLACC behavioral pain scale untuk usia kurang dari 3
tahun
o Baker wong faces scale untuk usia 3 – 7 tahun
o Visual analogue scale atau numeric rating scale untuk
usia di atas 7 tahun
Tampak meringis
Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghidar nyeri)
Gelisah
Frekuensi nadi meningkat
Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor
Tekanan darah meningkat
Pola napas berubah
Nafsu makan berubah
Proses berpikir terganggu
Menarik diri
Berfokus pada diri sendiri
Diaforesis
Kondisi Klinis Terkait
Kondisi pembedahan
Cedera traumatis
Infeksi
Sindrom koroner akut
Glaukoma
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Implementasi
Keperawatan
Nyeri akut Setelah Manajemen nyeri Observasi
dilakukan Identifikasi lokasi,
intervensi karakteristik, durasi,
keperawatan frekuensi, kualitas,
selama ......, intensitas nyeri
tingkat nyeri Identifikasi skala nyeri
menurun Identifikasi respons
dengan kriteria nyeri non verbal
hasil : Identifikasi faktor yang
Kemampuan memperberat dan
menuntaskan memperingan nyeri
aktifitas Identifikasi pengetahuan
meningkat dan keyakinan tentang
Keluhan nyeri
nyeri Identifikasi pengaruh
berkurang budaya terhadap respon
Meringis nyeri
berkurang Identifikasi pengaruh
Gelisah nyeri pada kualitas
berkurang hidup
Ketegangan Monitor keberhasilan
otot terapi komplementer
berkurang yang sudah diberikan
Tanda-tanda Monitor efek samping
vital penggunaan analgetik
membaik Nursing care
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis.
TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Pertimbangkan jenis dan
sumeber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
Observasi
Identifikasi karakteristik
nyeri (mis. Pencetus,
pereda, kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi,
Pemberian analgesik durasi)
Identifikasi riwayat
alergi obat
Identifikasi kesesuaian
jenis analgesik (mis.
Narkotik, non narkotik,
atau NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri
Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
anlagesik
Monitor efektifitas
analgesik
Nursing care
Diskusikan jenis
analgesik yang disukai
untuk mencapai
analgesia optimal, jika
perlu
Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu, atau bolus
opioid untuk
mempertahankan kadar
dalam serum
Tetapkan targget
efektifitas analgesik
dalam mengoptimalkan
respon pasien
Dokumentasikan respon
terhadap efek analgesik
dan effek yang tidak
diinginkan
Edukasi
Jelaskan efek samping
terapi dan efek samping
obat
Terapi relaksasi Kolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgesik, sesuai
indikasi
Observasi
Identifikasi penurunan
tingkat energi,
ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau
gejala lain yang
menggangguu
kemampuan kognitif
Identifikasi teknik
relaksasi yang pernah
efektif digunakan
Identifikasi kesediaan,
kemampuan dan
penggunaan teknik
sebelumnya
Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan
darah dan suhu sebelum
dan sesudah latihan
Monitor respons
terhadap terapi relaksasi
Nursing care
Ciptakan lingkungan
tenang tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan
sushu ruang yang
nyaman, jika
memungkinkan
Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
Gunakan pakaian
longgar
Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
Jelaskan tujuan,
manfaat, batasan dan
jenis relaksasi yang
tersedia (mis. Musik,
meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
Jelaskan secara rinci
intervensi yang dipilih
Anjurkan mengambil
posisi yang nyaman
Anjurkan relaks dan
merasakan sensasi
relaksasi
Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi
(mis. Napas dalam,
peregangan atau
imajinasi terbimbing)
Observasi
Identifikasi
kontraindikasi kompres
dingin (mis. Penurunan
Kompres dingin sensasi, penurunan
sirkulasi)
Identifikasi kondisi kulit
yang akan dilakukan
kompres dingin
Periksa suhu alat
kompres
Monitor iritasi kulit atau
kerusakan jaringan
selama 5 menit pertama
Nursing care
Pilih metode kompres
yang nyaman dan mudah
didapat (mis, kantong
plastik tahan air,
kemasan gel beku, kain
atau handuk)
Pilih lokasi kompres
Balut alat kompres
dingin dengan kain
pelindung, jika perlu
Lakukan kompres dingin
pada daerah yang cedera
Hindari penggunaan
kompres pada jaringan
yang terpapa terapi
radiasi
Edukasi
Jelaskan prosedur
penggunaan kompres
dingin
Anjurkan tidak
menyesuaikan
pengaturan suhu secara
mandiri tanpa
pemberitahuan
sebelumnya
Ajarkan cara
menghindari kerusakan
jaringan akibat dingin
Observasi
Identifikasi
kontraindikasi kompres
panas (mis. Penurunan
sensasi, penurunan
sirkulasi)
Identifikasi kondisi kulit
yang akan dilakukan
kompres panas
Kompres panas Periksa suhu alat
kompres
Monitor iritasi kulit atau
kerusakan jaringan
selama 5 menit pertama
Nursing care
Pilih metode kompres
yang nyaman dan mudah
didapat (mis, kantong
plastik tahan air, botol
air panas, bantalan
pemanas listrik)
Pilih lokasi komres
Balut alat kompres
panas dengan kain
pelindung, jika perlu
Lakukan kompres panas
pada daerah yang cedera
Hindari penggunaan
kompres pada jaringan
yang terpapa terapi
radiasi
Edukasi
Jelaskan prosedur
penggunaan kompres
panas
Anjurkan tidak
menyesuaikan
pengaturan suhu secara
mandiri tanpa
pemberitahuan
sebelumnya
Ajarkan cara
menghindari kerusakan
jaringan akibat dingin
Observasi
Identifikasi faktor
pencetus dan pereda
nyeri
Monitor kualitas nyeri
Monitor lokasi dan
penyebaran nyeri (mis.
Terasa tajam, tumpul,
diremas-remas, ditimpa
beban berat)
Monitor lokasi dan
penyebaran nyeri
Pemantauan nyeri Monitor intensitas nyeri
dengan menggunakan
skala
Monitor durasi dan
frekuensi nyeri
Nursing care
Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan
D. NYERI KRONIS
Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung lebih dari 3 bulan
Berhubungan Dengan
Kondisi muskuluskeletal kronis
Kerusakan sistem syaraf
Penekanan syaraf
Infiktrasi tumor
Ketidakseimbangan neurotransmitter, neuromodulator, dan reseptor
Gangguan imunitas (mis. Neuropati terkait HIV, virus varicella-
zoster)
Gangguan fungsi metabolik
Riwayat posisi kerja statis
Peningkatan indeks massa tubuh
Kondisi pasca trauma
Tekanan emosional
Riwayat penganiayaan (mis. Fisik, psikologis, seksual)
Riwayat penyalahgunaan obat/zat
Ditandai Dengan
Gejala dan Tanda Mayor
Mengeluh nyeri
Merasa depresi (tertekan)
Tampak meringis
Gelisah
Tidak mampu menuntaskan aktifitas
Gejala dan Tanda Minor
Merasa takut mengalami cedera berulang
Bersikap protektif (mis. Posisi menghidari nyeri)
Waspada
Pola tidur berubah
Anoreksia
Fokus menyempit
Berfokus pada diri sendiri
Kondisi Klinis Terkait
Kondisi kronis
Infeksi
Cedera medula spinalis
Kondisi pasca trauma
Tumor
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Implementasi
Keperawatan
Nyeri kronis Setelah Manajemen nyeri Observasi
dilakukan Identifikasi lokasi,
intervensi karakteristik, durasi,
keperawatan frekuensi, kualitas,
selama ......, intensitas nyeri
tingkat nyeri Identifikasi skala nyeri
menurun Identifikasi respons
dengan kriteria nyeri non verbal
hasil : Identifikasi faktor yang
Kemampuan memperberat dan
menuntaskan memperingan nyeri
aktifitas Identifikasi pengetahuan
meningkat dan keyakinan tentang
Keluhan nyeri
nyeri Identifikasi pengaruh
berkurang budaya terhadap respon
Meringis nyeri
berkurang Identifikasi pengaruh
Gelisah nyeri pada kualitas
berkurang hidup
Ketegangan Monitor keberhasilan
otot terapi komplementer
berkurang yang sudah diberikan
Tanda-tanda Monitor efek samping
vital penggunaan analgetik
membaik Nursing care
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis.
TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Pertimbangkan jenis dan
sumeber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
Observasi
Identifikasi karakteristik
nyeri (mis. Pencetus,
pereda, kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi,
durasi)
Identifikasi riwayat
Pemberian analgesik
alergi obat
Identifikasi kesesuaian
jenis analgesik (mis.
Narkotik, non narkotik,
atau NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri
Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
anlagesik
Monitor efektifitas
analgesik
Nursing care
Diskusikan jenis
analgesik yang disukai
untuk mencapai
analgesia optimal, jika
perlu
Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu, atau bolus
opioid untuk
mempertahankan kadar
dalam serum
Tetapkan targget
efektifitas analgesik
dalam mengoptimalkan
respon pasien
Dokumentasikan respon
terhadap efek analgesik
dan effek yang tidak
diinginkan
Edukasi
Jelaskan efek samping
terapi dan efek samping
obat
Kolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgesik, sesuai
Terapi relaksasi indikasi
Observasi
Identifikasi penurunan
tingkat energi,
ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau
gejala lain yang
menggangguu
kemampuan kognitif
Identifikasi teknik
relaksasi yang pernah
efektif digunakan
Identifikasi kesediaan,
kemampuan dan
penggunaan teknik
sebelumnya
Periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan
darah dan suhu sebelum
dan sesudah latihan
Monitor respons
terhadap terapi relaksasi
Nursing care
Ciptakan lingkungan
tenang tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan
sushu ruang yang
nyaman, jika
memungkinkan
Berikan informasi
tertulis tentang persiapan
dan prosedur teknik
relaksasi
Gunakan pakaian
longgar
Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
Jelaskan tujuan,
manfaat, batasan dan
jenis relaksasi yang
tersedia (mis. Musik,
meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
Jelaskan secara rinci
intervensi yang dipilih
Anjurkan mengambil
posisi yang nyaman
Anjurkan relaks dan
merasakan sensasi
relaksasi
Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi
(mis. Napas dalam,
peregangan atau
imajinasi terbimbing)
Observasi
Identifikasi
kontraindikasi kompres
dingin (mis. Penurunan
sensasi, penurunan
sirkulasi)
Kompres dingin Identifikasi kondisi kulit
yang akan dilakukan
kompres dingin
Periksa suhu alat
kompres
Monitor iritasi kulit atau
kerusakan jaringan
selama 5 menit pertama
Nursing care
Pilih metode kompres
yang nyaman dan mudah
didapat (mis, kantong
plastik tahan air,
kemasan gel beku, kain
atau handuk)
Pilih lokasi kompres
Balut alat kompres
dingin dengan kain
pelindung, jika perlu
Lakukan kompres dingin
pada daerah yang cedera
Hindari penggunaan
kompres pada jaringan
yang terpapa terapi
radiasi
Edukasi
Jelaskan prosedur
penggunaan kompres
dingin
Anjurkan tidak
menyesuaikan
pengaturan suhu secara
mandiri tanpa
pemberitahuan
sebelumnya
Ajarkan cara
menghindari kerusakan
jaringan akibat dingin
Observasi
Identifikasi
kontraindikasi kompres
panas (mis. Penurunan
sensasi, penurunan
sirkulasi)
Identifikasi kondisi kulit
yang akan dilakukan
kompres panas
Periksa suhu alat
kompres
Kompres panas
Monitor iritasi kulit atau
kerusakan jaringan
selama 5 menit pertama
Nursing care
Pilih metode kompres
yang nyaman dan mudah
didapat (mis, kantong
plastik tahan air, botol
air panas, bantalan
pemanas listrik)
Pilih lokasi komres
Balut alat kompres
panas dengan kain
pelindung, jika perlu
Lakukan kompres panas
pada daerah yang cedera
Hindari penggunaan
kompres pada jaringan
yang terpapa terapi
radiasi
Edukasi
Jelaskan prosedur
penggunaan kompres
panas
Anjurkan tidak
menyesuaikan
pengaturan suhu secara
mandiri tanpa
pemberitahuan
sebelumnya
Ajarkan cara
menghindari kerusakan
jaringan akibat dingin
Observasi
Identifikasi faktor
pencetus dan pereda
nyeri
Monitor kualitas nyeri
Monitor lokasi dan
penyebaran nyeri (mis.
Terasa tajam, tumpul,
diremas-remas, ditimpa
beban berat)
Monitor lokasi dan
penyebaran nyeri
Monitor intensitas nyeri
dengan menggunakan
skala
Monitor durasi dan
Pemantauan nyeri
frekuensi nyeri
Nursing care
Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan