Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Identitas klien
  Nama, jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama, suku, dll
b. Keluhan utama
Demam, mual muntah, perdarahan menstruasi yang tidak teratur, kram karena
menstruasi, nyeri BAK, nyeri saat hubungan, sakit pada perut bagian bawah, lelah,
nyeri punggung bagian bawah, nafsu makan berkurang.
c. Riwayat kesehatan

a) Riwayat kesehatan sekarang Pengumpulan data yang dilakukan untuk


menentukan sebab dari penyakit radang panggul, yang nantinya membantu
dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa terjadi
kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan apa
yang terjadi. Pada pasien Penyakit Radang Panggul, pasien bisa mengeluhkan
Nyeri yang terus menerus  pada perut bagian bawah, Demam yang sering
muncul, Keluarnya keputihan dari organ intim, Nyeri yang dirasakan saat
berhubungan intim, Keluarnya darah selesai dan sesaat  berhubungan intim,
dll
b)  Riwayat kesehatan dahulu KET, Abortus Septikus, Endometriosis.Pernah
menderita  penyakit kelamin, abortus, pernah kuret, aktivitas seksual pada
masa remaja, berganti-ganti pasangan seksual, pernah mengunakan AKDR.
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
d) Riwayat menstruasi Perdarahan menstruasi yang tidak teratur, Disminore,
Fluor albus.
e) Riwayat obstetric dan KB Pernah abortus, kuretase, keguguran,Pernah atau
sedang menggunakan AKDR
f) Riwayat menstruasi Kaji menarche, siklus haid, jumlah darah yang keluar,
dismenorea,dan HPHT.
g) Riwayat Ginekologi Kaji keluhan yang pernah dirasakan berkaitan dengan
organ reproduksi, berapa lama keluhan ibu rasakan, ada tidaknya upaya yang
dilakukan untuk mengatasi keluhan itu. Seperti menanyakan apakah ibu
pernah mengalami keputihan yang berbau dan gatal, operasi yang dialami.
h) Riwayat kesehatan Kaji penyakit-penyakit yang pernah diderita ibu, suami,
dan keluarga baik dari ibu maupun suami seperti : penyakit jantung,
hipertensi, DM, TBC, asma dll. Kaji apakah ibu pernah kontak dengan
penderita HIV/AIDS, TBC, hepatitis.
i) Pemeriksaan fisika.
1. Suhu tinggi disertai takikardia
2. Nyeri suprasimfasis terasa lebih menonjol daripada nyeri di kuadran atas
abdomen. Rasa nyeri biasanya bilateral. Bila terasa nyeri hanya uniteral,
diagnosis radang panggul akan sulit dirtegakkan.
3. Bila sudah terjadi iritasi peritoneum, maka akan terjadi reburn
tenderness”, nyeri tekan dan kekakuan otot sebelah bawah.
4. Tergantung dari berat dan lamanya peradangan, radang  panggul dapat
pula disertai gejala ileus paralitik.
5. Dapat disetai Manoragia, Metroragia.
6. Nyeri tekan dan nyeri goyang genitalia eksterna ( unilateral dan bilateral)
7. Daerah adneksa teraba kaku
8. Teraba massa dengan fluktuasi
j) Pemeriksaan sistematis dan Ginekologis
 Didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh  pemeriksa
dan hasil pemeriksaan dengan tehnik palpasi, inspeksi, auskultasi, dan perkusi
. Pemeriksaan sistematis ini meliputi:
a. Pemeriksaan Kepala dan Wajah Kaji keadaan mata, hidung, mulut dan
bibir ibu
b. Pemeriksaan pada leher Periksa apakah ada pembesaran kelenjar pada
leher seperti kelenjar limfe, tiroin atau pelebaran pembluh vena.
c. Pemeriksaan Dada dan Payudara: Inspeksi: lihat berntuk payudara
(simetris/ asimetris), warna (kemerahan atau normal), pengeluaran, puting
susu (menonjol, datar, masuk), retraksi.
d. Pemeriksaan Abdomen: Kaji adaya masa atau benjolan dan nyeri tekan
pada abdomen,  jaringan parut , bekas luka operasi.
e. Pemeriksaan Anogenital Kaji pengeluaran pervaginam : jumlah, warna,
konsistensi dan  bau kaji adanya tanda-tanda infeksi pada daerah genital,
perhatikan ada tidaknya varises dan oedema pada genetalia, inspikulo,
dinding vagina (rugae vagina less), karsinoma. Portio.Lakukan
pemeriksaan adneksa dengan menekan daerah shympisis , apakah terasa
nyeri atau tidak .
f. Pemeriksaan Genitalia
1. Ada cairan flour albus yang berbau, dan berwarna kehijauan
2. Nyeri pada servik, uterus dan kedua adnexa saat pemeriksaan
bimanual.
3. Terdapat masa iflamatoris daerah pelvis
k) Pemeriksaan penunjang
a. Periksa darah lengkap : Hb, Ht, dan jenisnya, LED.
b. Urinalisis
c. Tes kehamilan
d. USG panggul
 
2. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermia b/d efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada hipotalamus,perubahan
pada reagulasi temperatur.
b. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan sepsis akibat infeksi.
c. Disfungsi seksual b/d perubahan kesehatan seksual.
d. Perubahan kenyamanan b/d infeksi pada pelvis.
e. Resiko terhadap infeksi (sepsis) b/d kontaak dengan mikroorganisme
f. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi Doengoes, Marilyn.
E. 2001.  Rencana Keperawatan. Jakarta. EGC.
3. Intervensi NOC-NIC

N DX. Tujuan NOC NIC


O Keperawatan
1 Hipertermi b/d Setelah Thermoregulation Fever Treatment
efek langsung dilakukan
sirkulasi tindakan a. Suhu kulit turun 1. monitor suhu
keperawata b. Perubahan warna kulit minimal setiap
n selama c. Radang 2 jam.
1x24 jam d. Dehidrasi 2. monitor warna
diharapkan e. Denyut dan suhu kulit
suhu f. Denyut nadi radial 3. monitor
pasien akan g. Melaporkan TD,N,RR,dan
turun atau ketidaknyamanan panas tingkat
normal kesadaran
4. monitor intake
dan output.
5. berikan
pengobatan
untuk
mengatasi
demam
6. tingkatkan
sirkulasi udara
7. kompres pasien
pada lipat paha
dan aksila
8. kolaborasi
pemberian
cairan intravena
dan anti  piretik

2 Nyeri akut b/d Setelah Pain Control Pain Management


proses infeksi dilakukan
asuhan a. Mengenali serangan nyeri 1. observasi reaksi
keperawata b. Menggambar kan sebab nonverbal dari
n selama akibat ketidaknymana
2x24 jam c. Gunakan tindakan n
diharapkan pencegahan 2. lakukan
nyeri d. Gunakan non analgesic pengkajian
menurun e. Laporkan  perubahan nyeri secara
nyeri komprehensif
f. Laporkan  pengontrolan 3. gunakan teknik
nyeri komunikasi
terapeutik
4. kaji yg
mempengaruhi
nyeri
5. ajarkan teknik
non
farmakologi
6. tingkatkan
istirahat
7. kontrol
lingkungan yg
dapat
mempengaruhi
nyeri
8. pilih dan
lakukan
penanganan
nyeri
9. kolaborasi dg
dokter  jika ada
keluhan

3 Gangguan rasa Setelah Anxiety Level Anxiety Reduction


nyaman  b/d dilakukan
TIK meningkat asuhan a. Kegelisahan 1. Gunakan
keperawata b. Kelelahan pendekatan yang
n selama c. Kesulitan menenangkan
1x24 jam di d. Kecemasan verbal 2. Jelaskan semua
harapkan e. Gangguan tidur prosedur dan apa
f. Pusing yang dirasakan
selama prosedur
3. Temani pasien
untuk memberikan
keamanan dan
mengurangi takut
4. Identifikasi tingkat
kecemasan
5. Bantu pasin
mengenali situasi
yg menimbulkan
kecemasan
6. Instruksikan pasien
menggunakan
teknik relaksasi
7. Kolaorasi obat
untuk mengurangi
kecemasan

4 Disfungsi Setelah Sexuality Pattern, Ineffektif  Sexuality counseling.


seksual  b/d dilakukan Kriteria hasil:
kesehatan asuhan 1. Membangun
seksual keperawata a. Mengetahui masalah hubungan
n selama reproduksi terapeutik
2x24 jam b. kontrol resiko  penyakit 2. memberikan
diharapkan mmenular informasi
tentang fungsi
seksual
3. diskusikan efek
dari  perubahan
seksualitas pada
orang lain yang
signifikan
4. diskusikan
tingkat
pengetahuan
pasien tentang
seksualitas pada
umumnya.

5 Resiko infeksi Setelah a. Immune status Infecction Control


(sepsis)  b/d dilakukan b. Knowledge: infection (Kontrol Infeksi)
hubugan dengan asuhan control
mikroorganism keperawata Kriteria hasil : 1. Cuci tangan setiap
e n selama sebelum dan
2x24 jam 1. Klien bebas dari tanda dan sesudah tindakan
diharapkan gejala infeksi keperawatan
2. Jumlah leukosit dalam batas 2. Gunakan baju,
normal sarung tangan
3. Menunjukkan  perilaku sebagai alat
hidup sehat pelindung
3. Berikan terapi
antibiotik bila
perlu Infection
Protection
4. Tingkatklan intake
nutrisi.
5. Monitor hitung
granulosit, WBC
6. Ajarkan cara
menghindari
infeksi

4. Evaluasi Keperawatan
a. Klien dapat meningkatkan kesehatan di buktikan dengan bertambahnya kemampuan dan
pemahaman klien dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
b. klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang.
c. Klien memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dalam menigkatkan kemampuannya
dalam memelihara kesehatan.

Penyakit radang Panggul adalah keadaan terjadinya infeksi pada genetalia interna,
yang disebabkan berbagai mikroorganisme dapat menyerang endometrium, tuba, ovarium
parametrium, dan peritoneum  panggul, baik secara perkontinuinatum dan organ
sekitarnya, secara homogen, ataupun akibat penularan secara hubungan seksual.
Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, dimana  bakteri masuk melalui
vagina dan bergerak ke dalam rahim lalu ke tuba fallopi 90 –  95 % kasus PID
disebabkan oleh bakteri yang juga menyebanbkan terjadinya penyakit menular seksual
(misalnya klamidia, gonare, mikroplasma, stafilokokous, streptokus). Gejala biasanya
muncul segera setalah siklus menstruasi. Penderita merasakan nyeri pada perut bagian
bawah yang semakin memburuk dan disertai oleh mual atau muntah. Biasanya infeksi
akan menyumbat tuba fallopi. Tuba yang tersumbat bisa membengkak dan terisi cairan.
Sebagai akibatnya bisa terjadi nyeri menahun, perdarahan menstruasi yang tidak teratur
dan kemandulan, infeksi bisa menyebar ke struktur di sekitarnya, menyebabkan
terbentuknya jaringan perut dan perlengketan fibrosa yang abnormal diantara organ-
organ perut serta menyebabkan nyeri menahun. Jauhi seks bebas karena itu sangat
berpotensi pada PMS. Jadi lindungi diri kita sendiri karena masa depan yang cerah
sedang menanti kita semua.

Anda mungkin juga menyukai