“SEPSIS NEONATORUM”
Oleh :
(…………………) (…………………)
Perubahan nutrisi :
Glukosa daalam darah kurang dari
menurun kebutuhan tubuh
Keletihan
Bilirubin meningkat
Peningkatan
Ikterus
garam empedu
dalam darah
Perubahan
Pruritus kenyamanan Eksresi ke Bilirubinuria
dalam kemih dan kemih
berwarna gelap
DAFTAR PUSTAKA
Abdelaal, A. M., Abd El Raouf, M., Aref, M. A., & Moselhy, A. A. (2019).
Clinical and ultrasonographic investigations of 30 water buffaloes (Bubalus
bubalis) with hepatomegaly. Veterinary World, 12(6), 789–795.
https://doi.org/10.14202/vetworld.2019.789-795
Daely, H., & Utomo, D. P. (2020). Sistem Pakar Diagnosa Hepatomegali
Menerapkan Metode Fuzzy Logic Sugeno. KOMIK (Konferensi Nasional
Teknologi Informasi Dan Komputer), 4(1), 211–214.
https://doi.org/10.30865/komik.v4i1.2682
Longo, L, D., & Fauci. (2014). Gastroenterologi Dan Hepatomegali. Alih Bahasa,
Pediatrik. Jakarta: EGC.
Utami, W. N. (2016). Etika Keperawatan Dan Keperawatan Profesional. Jakarta:
Pusdik SDM Kesehatan.
Asuhan Keperawatan pada By. R dengan Diagnosa Sepsis
Neonatorum di Ruangan Perinatologi RS.Ibnu Sina
Oleh :
(…………………) (…………………)
No. RM : 21 98 87
Tanggal : 18-06-2021
Tempat : RS.Ibnu Sina
I. Data Umum
1. Identitas Klien
Nama : By. R
Tempat/Tanggal lahir : 09-06-2021
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir :-
Alamat : Jl. Borong Raya Baru 3 no.23
Telp. :-
Tanggal masuk RS : 13-06-2021
Tanggal Pengkajian : 18-06-2021
Golongan darah :-
2. Identitas Orang Tua
a. Ayah
Nama : Tn. T Umur : 30 Thn
Pendidikan terakhir : S1 Pekerjaan : PNS
b. Ibu
Nama : Ny. S Umur : 30 Thn
Pendidikan terakhir : S2 Pekerjaan : PNS
3. Diagnosa Medis
Hiperbilirubin + Sepsis Neonatorum
II. Riwayat Bayi
a. Riwayat masa lalu :
1. Apgarskor :-
2. Usia gestasi : 37 minggu
b. Riwayat sekarang : Bayi berusia 0 bulan - 5 hari dirawat diruang
perinatologi dengan ibu mengeluhkan seluruh badan anak mengalami
kekuningan disertai sesak. Ibu anak juga mengeluhkan bahwa anak
demam disertai kejang.
c. Antropometri
1. Berat badan : 3100 gram
2. Panjang badan : 49 cm.
d. Riwayat komplikasi persalinan
1. Ketubahan dini : Tidak mengalami ketuban pecah dini
2. Aspirasi : Iya
3. Denyut jantung janin : DJJ Normal 151x/mnt
4. Masalah lain yang ditemukan : Bayi tidak segera menangis
5. Prolapse tali pusat/lilitan tali pusat : tidak
6. Ketubahan pecah dini : Klien tidak mengalami ketuban pecah dini
(bayi lahir kondisi ketuban dalam keadaan utuh).
e. Riwayat Ibu
Usia Gravida Partus Abortus
30 thn 1 1 0
f. Jenis persalinan :
1. Pervaginan : (Iya) bayi lahir secara normal pervaginam dengan
bantuan dorong abdomen.
2. Section cesarea : Tidak
g. Komplikasi Kehamilan
1. Perawatan antenatal : Dirawat inap dan mendapatkan terapi sebelum
kelahiran.
2. Rupture plasenta/plasenta previa : Tidak ada
3. Pre eklamsia : Tidak ada
4. Susped sepsis : ada
5. Persalinan Pre Mature/Post Mature : Cukup bulan.
6. Masalah lain bila ada : Tidak ada.
h. Pengkajian Fisik Neonatus
1. Refleks : Baik
2. Menggenggam : Lemah
3. Menghisap : Malas dan lemah
4. Tonus/aktivitas : Bayi tampak lesu
5. Kepala/leher
a. Frontanel anterior : (Normal) ada ruang antara tulang frontal dan
tulang pariental bayi.
b. Sutura Sagitalis : Ada
c. Gambaran wajah : Wajah bayi tampak simetris
6. Mata : Tampak adanya ikterus dan mata cekung
7. Bibir : Bibir tampak normal tidak adanya kelainan dan kering diarea
permukaan bibir.
8. THT : Tidak ada sekresi atau sumbatan yang menyumbat jalan
napas.
9. Abdomen : Tampak abdomen membesar dan mengeras dikarenakan
bayi mengalami kelainan pada hati (terjadinya pembesaran hati).
10. Toraks :
a. Bentuk toraks tampak simetris.
b. Paur-paru : Pernapasan bayi normal dengan freukensi 42x/menit.
11. Wajah :
a. Wajah tampak simetris dengan keadaan seluruh area permukaan
wajah bayi tampak ikterus.
12. Jantung :
a. Denyut Nadi : Cepat dan dangkal.
b. Frekuensi nadi : 166x/i.
13. Ekstermitas : Ekstermitas atas dan bawah tampak normal dan
simetris namun tampak lemah.
14. Umbilikus : Tampak menonjol, dan tali pusat belum terlepas.
15. Genetalia : Skrotum bayi membesar.
16. Kulit :
a. Kulit tampak ikterus disemua permukaan
b. Kulit teraba panas (Suhu 38,2oC)
c. Turgor kulit kurang elastis.
RIWAYAT SOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Perempuan P : Pasien
2. Riwayat Ibu
IBU TINGKAH LAKU AYAH
Ya Menyentuh Ya
Ya Memeluk Ya
Ya Berbicara Ya
Ya Berkunjung Ya
Ya Memanggil nama Ya
Ya Kontak mata Ya
3. Riwayat imunisasi
a. Ibu saat hamil : tidak dikaji
b. Bayi : Imunisasi Hb 0 blan
4. Data tambahan
a. Pemeriksaan laboratorium
H.B : 17,3 g/dL
WBC : 10,8 uL
RBC : 5,01 uL
PLT : 310 uL
b. Pemeriksaan X-Ray (foto torax) :
1. Pulmo : Bronchopneumonia.
2. Cor : sinun costophrenicus dan diafragma normal.
c. USG : Hati membesar.
d. Penatalaksanaa Terapi
1. Infus : 62,4/24 jam, 2,6 cc/jam
2. Ampicilin 155 mg/8 jam/iv
3. Gentamicin 12,4 mg/24 jam /iv
4. Metronidazole 28 mg/24 jam/iv
e. Pengumpulan dan Klasifikasi Data
Data subjektif Data objektif
1. Ibu mengeluhkan seluh badan 1. Menggenggam : Lemah
anak mengalami kekuningan ± 1 2. Menghisap : Malas dan
bulan yang lalu. lemah
2. Ibu anak juga mengeluhkan 3. Tonus/aktivitas : Bayi
bahwa anak demam dan anak tampak lesu.
susah menyusu 4. Tampak adanya ikterus
3. Ibu anak juga mengeluhkan dan mata cekung.
kondisi anak yang kadang-kadang 5. Kering diarea permukaan
muntah sehabis menyusu. bibir.
6. Tampak abdomen
membesar dikarenakan
bayi mengalami kelainan
pada hati (terjadinya
pembesaran hati).
7. Wajah bayi tampak
ikterus.
8. Ektermitas tampak
lemah.
9. Kulit tampak ikterus
disemua permukaan.
10. Kulit teraba panas (Suhu
38,2oC).
11. Turgor kulit kurang
elastis.
12. Bilirubin total : 27,30
13. USG : Hati membesar.
f. Pathway
Perubahan nutrisi :
kurang dari
kebutuhan tubuh
Kerusakan konjugasi
Ikterus
g. Analisa Data
Teraupetik
c. Tingkatkan intake cairan dan c. Untuk mengganti cairan yang
nutrisi adekuat. hilang akibat panas.
d. Kompres air hangat. d. Untuk melepaskan panas
melalui konveksi.
Kolaborasi e. Membantu menurunkan
e. Kolaborasi pemberian panas.
paracetamol
2 Ikterus neonatus berhubungan Integritas kulit dan jaringan Foto terapi neonatus
dengan bilirubin tidak Kriteria hasil :
terkonjugasi masuk kedalam a. Kerusakan jaringan menurun. Observasi a. Agar pasien mendapatkan
sirkulasi. b. Kerusakan lapisan kulit a. Monitor ikterik dan sklera dan keperawatan yang sesuai
menurun. kulit bayi. sedini mungkin.
b. Monitor suhu dan tanda-tanda b. Mengetahui kondisi umum
vital. klien.
c. Monitor efek samping foto c. Melihat adanya tanda-tanda
fisioterapi efek samping dari fisioterapi.
Teraupetik
d. Berikan penutup mata pada d. Mengetahui secara dini
bayi. adanya infeksi mata akibat
pemakaian penutup mata.
e. Ukur jarak antara lampu dan e. Untuk memastikan
permukaan kulit bayi. efektivitas terapi.
f. Biarkan tubuh bayi terpapar f. Untuk membantu
sinar fototerapi secara mengurangi bilirubin.
berkelanjutan.
Edukasi
g. Anjurkan bayi menyusui g. Memberikan terapi sedini
sekitar 20-30 menit. mungkin terhadap dehidrasi
yang merupakan efek
samping dari fisioterapi.
3 Resiko nutrisi kurang dari Manajemen nutrisi
kebutuhan tubuh. Observasi Observasi
a. Identifikasi status nutrisi a. Membantu mengidentifikasi
status nutrisi klien.
b. Identifikasi makanan yang b. Merencanakan modifikasi
disukai. pemberian makanan.
c. Identifikasi kebutuhan kalori c. Mengidentifikasi jumlah
dan jenis nutrient kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan klien.
d. Monitor berat badan d. Mengidentifikasi perubahan
berat badan.
Teraupetik Teraupetik
a. Sajikan makanan secara a. Membantu meningkatkan
menarik dan suhu sesuai selera makan klien.
b. Berikan makanan tinggi kalori b. Membantu meningkatkan
dan tinggi protein. kalori dan protein yang
dibutuhkan tubuh.
j. Implementasi
Jum’at, 18 Juni 2021
23.05 Teraupetik
c. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi adekuat.
Hasil :
Kebutuhan intake cairan dan nutrisi
terpenuhi.
23.15
d. Kompres air hangat.
Hasil :
Ibu atau keluarga klien dapat mengaplikan
teknik kompres hangat kepada bayi apabila
10.40 suhu tubuh bayi meningkat.
Kolaborasi
e. Kolaborasi pemberian paracetamol.
Hasil :
Pemberian paracematomol 60mg/kg/hari/IV.
2 13.25 WITA Observasi S:
13.30 a. Monitor ikterik dan sklera dan kulit bayi. a. Ibu Mengeluhkan Seluh Badan Anak
Hasil : Mengalami Kekuningan ± 1 Bulan
Sklera dan kulit bayi tampak ikterus diseluruh Yang Lalu.
tubuh. O:
a. Tampak Adanya Ikterus Dan Mata
15.00 b. Monitor suhu dan tanda-tanda vital. Cekung.
Hasil : b. Wajah Bayi Tampak Ikterus.
Suhu tubuh bayi 38,2oC c. Bilirubin Total : 27,30
d. Usg : Hati Membesar.
c. Monitor efek samping foto terapi.
11.40
Hasil : A : Masalah Belum Teratasi.
Untuk melihat adanya efek samping dalam P : Lanjutkan intervansi.
penggunaan foto terapi yang dilakukan.
Edukasi
d. Anjurkan bayi menyusui sekitar 20-30 menit.
11.45
Hasil :
Ibu bayi menyusui dalam reantang 2 jam
setiap hari.
3 11.50 WITA Observasi S:
a. Identifikasi status nutrisi a. Ibu Anak Mengeluh Anak Susah
11.55 Hasil : Menyusu.
Pemenuhan nutrisi bayi cukup terpenuhi. b. Ibu Anak Mengatakan Bahwa Anak
12.00 b. Monitor berat badan Kadang-Kadang Memuntahkan Asi
Hasil : Setelah Menyusu.
Berat badan bayi 2300g. O:
Edukasi a. Menggenggam : Lemah.
c. Anjurkan bayi menyusui sekitar 20-30 menit. b. Menghisap : Malas Dan Lemah.
12.10 Hasil : c. Tonus/Aktivitas : Bayi Tampak Lesu.
Ibu bayi menyusui dalam reantang 2 jam d. Turgor Kulit Kurang Elastis.
setiap hari.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
Rabu, 9 Mei 2021
1 10.00 Wita Pengaturan Suhu S:
Observasi a. Ibu anak mengeluh anak demam.
10.10 a. Monitor suhu paling tidak setiap 2 jam, sesuai
kebutuhan. O:
Hasil : a. Kulit teraba panas.
suhu anak 38,6 C
o b. Kulit teraba panas (Suhu 38,6oC).
c. Turgor kulit kurang elastis.
10.15 b. Monitor suhu dan warna kulit.
Hasil : A : Masalah tidak teratasi.
Suhu teraba panas dan kekuningan. P : Lanjutkan intervensi
10.20 Teraupetik
c. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi adekuat.
Hasil :
Kebutuhan intake cairan dan nutrisi
10.25 terpenuhi.
d. Kompres air hangat.
Hasil :
Ibu atau keluarga klien dapat mengaplikan
teknik kompres hangat kepada bayi apabila
suhu tubuh bayi meningkat.
10.40
Kolaborasi
e. Kolaborasi pemberian paracetamol.
Hasil :
Pemberian paracematomol 60mg/kg/hari/IV.
2 11.25 WITA Observasi S:
11.30 WITA a. Monitor ikterik dan sklera dan kulit bayi. a. Ibu Mengeluhkan Seluh Badan Anak
Hasil : Mengalami Kekuningan ± 1 Bulan Yang
Sklera dan kulit bayi tampak ikterus diseluruh Lalu.
tubuh. O:
a. Tampak Adanya Ikterus Dan Mata
11.35 b. Monitor suhu dan tanda-tanda vital. Cekung.
Hasil : b. Wajah Bayi Tampak Ikterus.
Suhu tubuh bayi 38,2oC c. Bilirubin Total : 27,30.
d. USG : Hati Membesar.
c. Monitor efek samping foto terapi.
11.40
Hasil : A : Masalah Belum Teratasi.
Untuk melihat adanya efek samping dalam P : Lanjutkan intervansi.
penggunaan foto terapi yang dilakukan.
11.45 Edukasi
d. Anjurkan bayi menyusui sekitar 20-30 menit.
Hasil :
Ibu bayi menyusui dalam reantang 2 jam
setiap hari.
3 11.50 WITA Observasi S:
a. Identifikasi status nutrisi a. Ibu Anak Mengeluh Anak Susah
11.55 Hasil : Menyusu.
Pemenuhan nutrisi bayi cukup terpenuhi. b. Ibu Anak Mengatakan Bahwa Anak
12.00 b. Monitor berat badan Kadang-Kadang Memuntahkan Asi
Hasil : Setelah Menyusu.
Berat badan bayi 2300g. O:
Edukasi a. Menggenggam : Lemah.
12.10 c. Anjurkan bayi menyusui sekitar 20-30 menit. b. Menghisap : Malas Dan Lemah.
Hasil : c. Tonus/Aktivitas : Bayi Tampak Lesu.
Ibu bayi menyusui dalam reantang 2 jam d. Turgor Kulit Kurang Elastis.
setiap hari.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
Kamis, 10 Mei 2021
1 10.00 Wita Pengaturan Suhu S:
Observasi a. Ibu anak mengluh anak demam.
10.10 a. Monitor suhu paling tidak setiap 2 jam, sesuai
kebutuhan. O:
Hasil : b. Kulit teraba panas.
suhu anak 38,2 C
o c. Kulit teraba panas (Suhu 38,2oC).
d. Turgor kulit kurang elastis.
10.15
b. Monitor suhu dan warna kulit. A : Masalah tidak teratasi.
Hasil : P : Lanjutkan intervensi
Suhu teraba panas dan kekuningan.
10.20
Teraupetik
c. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi adekuat.
Hasil :
Kebutuhan intake cairan dan nutrisi
terpenuhi.
10.25
d. Kompres air hangat.
Hasil :
Ibu atau keluarga klien dapat mengaplikan
10.40 teknik kompres hangat kepada bayi apabila
suhu tubuh bayi meningkat.
Kolaborasi
e. Kolaborasi pemberian paracetamol.
Hasil :
Pemberian paracematomol 60mg/kg/hari/IV.
2 11.25 WITA Observasi S:
11.30 WITA a. Monitor ikterik dan sklera dan kulit bayi. a. Ibu Mengeluhkan Seluh Badan Anak
Hasil : Mengalami Kekuningan ± 1 Bulan Yang
Sklera dan kulit bayi tampak ikterus diseluruh Lalu.
tubuh. O:
a. Tampak Adanya Ikterus Dan Mata
11.35 b. Monitor suhu dan tanda-tanda vital. Cekung.
Hasil : b. Wajah Bayi Tampak Ikterus.
Suhu tubuh bayi 38,2oC c. Bilirubin Total : 27,30.
d. USG : Hati Membesar.
11.40 c. Monitor efek samping foto terapi.
Hasil : A : Masalah Belum Teratasi.
Untuk melihat adanya efek samping dalam P : Lanjutkan intervansi.
penggunaan foto terapi yang dilakukan.
Edukasi
11.45 d. Anjurkan bayi menyusui sekitar 20-30 menit.
Hasil :
Ibu bayi menyusui dalam reantang 2 jam
setiap hari.
3 11.50 WITA Observasi S:
d. Identifikasi status nutrisi e. Ibu Anak Mengeluh Anak Susah
11.55 Hasil : Menyusu.
Pemenuhan nutrisi bayi cukup terpenuhi. f. Ibu Anak Mengatakan Bahwa Anak
12.00 e. Monitor berat badan Kadang-Kadang Memuntahkan Asi
Hasil : Setelah Menyusu.
Berat badan bayi 2300g. O:
Edukasi a. Menggenggam : Lemah.
12.10 f. Anjurkan bayi menyusui sekitar 20-30 menit. b. Menghisap : Malas Dan Lemah.
Hasil : g. Tonus/Aktivitas : Bayi Tampak Lesu.
Ibu bayi menyusui dalam reantang 2 jam h. Turgor Kulit Kurang Elastis.
setiap hari.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.