Anda di halaman 1dari 10

RESUME

INFEKSI VAGINA

Dosen Pengampu: Ns. Beti Haerani, M.Kep

OLEH

Nama: Weni Ari Wijayanti

NIM: 1420118015

Prodi: S1 Keperawatan

Semester: VI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS QOMARUL HUDA BADARUDDIN

TAHUN AJARAN 2019/2020


BAB I

1. KONSEP

Infeksi vagina atau yang biasa disebut vaginitis merupakan peradangan pada vagina yang
ditandai dengan rasa gatal di vagina dan keputihan.keputihan yang dialami penderita vaginitis
ini berbau tidak sedap. Vagina terus menerus memproduksi cairan secara alami. Jumlah dan
tekstur cairan vagina tersebut bisa berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi. Oleh karena
itu, normal seorang wanita mengalami keputihan, namun keputihan seorang wanita yang
normal seharusnya tidak berbau.

2. ETIOLOGI

Vaginitis disebabkan karena kurangnya pengetahuan remaja putrid tentang perawatan


genetalia seperti mencebok yang benar yaitu dari arah depan ke belakang, hal ini dilakukan
untuk mencegah berpindahnya kuman kuman dari anus ke vagina, memakai pembilas secara
berlebihan, menggunakan celana dalam yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti
celana dalam (Aulia, 2012).

3. TANDA DAN GEJALA

a. Leukorea yang terdiri cairan bercampur lendir yang dapat menjadi mukopurulen dan
berbau anyir.

b. gatal

c. panas dan pedih

d. gejala vukvovaginitis: vagina dan vulva merah dan bengkak, bintik-bintik merah

e. flour yang keluar banyak mengandung leukosit.


4. PATOFISIOLOGI

Flora vagina terdiri atas banyak jenis kuman, antara lain: doderline yang menjadi PH vagina
rendah, streptococcus, stafilococcus, defteroid, yang dalam keadaan normal hidup dalam
simbiosis antara mereka. Jika simbiosis ini terganggu dan kuman kuman yang berkembang
biak maka terjadilah vaginitis.

Keadaan yang menyebabkan vaginitis: coitus, pembalut, hygiene yang kurang, corpus
aleneum pada anak- anak dan alat-alat perangsang sex pada orang dewasa, altropi epitel
vagina.
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Identitas klien nama, alamat, tempat/tgl lahir

2. Keluhan utama nyeri, luka, perubahan fungsi seksual, demam.

3. Riwayat penyakit

 Riwayat penyakit sekarang keluhan klien menderita infeksi alat kelamin.

 Riwayat penyakit dahulu penyakit yang pernah diderita

 Riwayat penyakit keluarga

 Riwayat keluarga mempunyai penyakit serupa, gangguan reproduksi.

4. Pemeriksaan fisik

a. Pemeriksaan bagian luar

 Insfeksi:

1. rambut pubis, distribusi, bandingkan sesuai usia perkembangan klien.

2. Kulit dan area pubis, adakah lesi, eritema, visura, leokoplakia, eksoria.

3. Labia mayora, minora, klitoris, meatus uretra terhadap pembengkakan


ulkus, keluaran dan nodul.

b. Pemeriksaan bagian dalam

 Insfeksi

 Serviks: ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warna.

 Palpasi

1. Raba dinding vagina: nyeri tekan dan nodula

2. Serviks: posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas dan nyeri tekan.


3. Uterus: ukuran, bentuk, konsistensi dan mobilitas

4. Ovarium: ukuran, mobilitas, bentuk, konsistensi, dan nyeri tekan.

Serviks: ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa, keluaran dan warna.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. nyeri akut berhubungan dengan infeksi pada sistem reproduksi

2. hipertermi berhubungan dengan proses peradangan pada sistem reproduksi

3. Risiko infeksi berhubungan dengan kontak dengan mokroorganisme

4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai


penyakit, prognosis, dan kebutuihan pengobatan.

C. RENCANA KEPERAWATAN

NO Diagnose kep Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)

1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri


berhubungan keperawatan diharapkan klien
- Kaji secara konperhensif
denganinfeksi dapat mengontrol nyeri
tentang nyeri.
pada system dengan criteria hasil:
reproduksi - Observasu isyarat-isyarat
a. Klien dapat
non verbal dari
mengetahui penyebab
ketidaknyamanan,
nyeri, onset nyeri,
khususnya dalam
mampu menggunakan
ketidakmampuan untuk
teknik non
komunikasi secara efektif
farmakologiuntuk
mengurangi nyeri,dan - Gunakan komunikasi
tindakan pencegahan terapeutik agar klien dapat
nyeri mengekspresikan nyeri

b. Klien mampu - Kaji latar belakang budaya


mengenal tanda tanda klien
pencetus nyeri untuk
- Tentukan dampak dari
mencari pertolongan.
ekspresi nyeri terhadap
c. Melaporkan bahwa kualitas hidup.
nyeri berkurang
- Berikan dukungan terhadap
dengan menggunakan
klien dan keluarga.
menejemen nyeri.

2 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan Penanganan demam lanjutan


berhubungan keperawatan diharapkan klien
- Kompres klien pada lipat
dengan proses dapat menunjukkan
paha dan aksila
peradangan termoregulasi yang baik
pada system dengan criteria hasil: - Tingkatkan sirkulasi udara
reproduksi
a. Suhu kulit dalam batas - Berikan pengobatan untuk
normal mencegah terjadinya
menggigil
b. Suhu tubuh dalam
batas normal Pengaturan suhu

c. Tidak sakit kepala - Monitor suhu minimal tiap


2 jam
d. Nadi dalam batas
normal - Monitor TTV

e. Respirasi rate dalam - Monitor warna dan suhu


batas normal kulit

f. Tidak ada perubahan - Monitor tanda-tanda


warna kulit hipertermi dan hipotermi

g. Hidrasi cukup - Tingkatkan intake cairan


dan nutrisi
h. Otot tidak nyeri
- Ajarkan cara mencegah
i. Tidak mengantuuk.
keletihan akibat panas

- Diskusikan tenyang
pentingnya pengaturan
suhu dan kemungkinan
efek negative dari
kedinginan
- Beri antipiretik jika perlu.

3 Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Control infeksi


berhubungan keperawatan diharapkan klien
- Bersihkan lingkungan
dengan kontak dapatmeningkatkan
secara tepat setelah
dengan pertahanan tubuh dengan
digunakanoleh klien
mokroorganism criteria hasil:
e - Ganti peralatan klien setiap
a. Status respirasi dalam
selesai tindakan
rentang normal
- Ajarkan cuci tangan unuk
b. Status genitourinary
menjaga kesehatanindividu
dalam rentang normal
- Gunakan sabun
c. Suhu tubuh dalam
antimicrobial untuk cuci
rentang normal
tangan
d. Integritas kulit,
- Anjurkan pengunjung
membrane mukosa
untuk cuci tangan sebelum
normal
dan sesudah kontak dengan
e. Nilai WBC dalam klien
batas normal
- Gunakan sarung tangan
f. Tidak ada infeksi steril
ulang
- Anjurkan istirahat

- Berikan terapi antibiotic

Proteksi infeksi

- Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik

- Monitor keretanan terhadap


infeksi

- Batasi pengunjungsesuai
kebutuhan

- Pertahankan tehnik aseptic

- Pertahankan tehnik isolasi


sesuai kebutuhan

- Ajarkan klien dan keluarga


bagaimana menghindario
infeksi.

4 Kurang Setelah dilakukan tindakan Pendidikan kesehatan: proses


pengetahuan keperawatan diharapkan penyakit
berhubungan pengetahuan klien
- Kaji tingkat pengetahuan
dengan tentangproses penyakitnya
klien berhubungan dengan
kurangnya meningkat, dengan kriteia
proses penyakitnya yang
informasi hasil:
spesifik
mengenai
a. Menjelaskan proses
penyakit, - Jelaskan proses perjalanan
penyakitnya
prognosis dan penyakit dan penyebabnya
kebutuhan b. Menjelaskan
- Jelaskan tanda-tanda dan
pengobatan penyebab,
gejala penyakityang
patofisiologi
dialami klien
penyakitnya
- Berikan informasi kepada
c. Menjelaskan tanda dan
klien tentang kondisinya
gejala penyakitnya
- Berikan informasi tentang
d. Menjelaskan tindakan
tindakan diagnostic yang
untuk meminimalkan
dilakukan
keluhan dan
penatalaksanaannya - Diskusikan perubahan
perilaku yang dapat
mencegah komplikasi.
BAB III

KESIMPULAN
Infeksi vagina atau yang biasa disebut vaginitis merupakan peradangan pada vagina yang
ditandai dengan rasa gatal di vagina dan keputihan.

Vaginitis disebabkan karena kurangnya pengetahuan remaja putri tentang perawatan


genetalia.

Tanda dan gejala vaginitis: Leukorea yang terdiri cairan bercampur lendir yang dapat menjadi
mukopurulen dan berbau anyir, gatal, panas dan pedih, vagina dan vulva merah dan bengkak,
bintik-bintik merah, flour yang keluar banyak mengandung leukosit.

Diagnosa keperawatan pada materi ini ada 4:

a. nyeri akut berhubungan dengan infeksi pada sistem reproduksi

b. hipertermi berhubungan dengan proses peradangan pada sistem reproduksi

c. Risiko infeksi berhubungan dengan kontak dengan mokroorganisme

d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai penyakit,


prognosis, dan kebutuihan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai