Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 8

DELIRIUM

NAMA KELOMPOK:
Fanis fitriyah
M. Rifki budiyono
Llyga Mikhail Nuach
Sherly pebi puspa wati
Shafna agiska
Definisi delirium ( FANIS FITRIYAH)
Delirium adalah kondisi penurunan kesadaran yang bersifat akut dan fluktuatif.
Pengidap mengalami kebingungan parah dan berkurangnya kesadaran terhadap
lingkungan sekitar. Kondisi mental ini dapat memburuk atau terjadi secara tiba-tiba
selama satu hingga dua hari. 

Orang yang alami kondisi ini dapat merasa bingung, atau bahkan lebih dari biasanya.
Jika pengidap masalah ini tidak segera mendapatkan penanganan, orang-orang di
sekitarnya bisa merasa kesusahan, terutama saat penyebabnya tidak diketahui.

Faktor risiko delirium (sherly)


berikut adalah beberapa faktor risiko yang memicu delirium:

 Memiliki kelainan pada otak, seperti demensia, stroke, atau penyakit Parkinson.
 Berusia lanjut atau di atas usia 65 tahun.
 Memiliki riwayat mengidap delirium sebelumnya.
 Mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran.
 Mengidap kombinasi beberapa penyakit.

Penyebab delirium (Llyga Mikhail Nuach)


Beberapa penyebab delirium antara lain:

 Konsumsi obat-obatan tertentu atau keracunan obat, seperti obat pereda nyeri,
obat tidur, anti-alergi (antihistamin), obat asma, kortikosteroid, obat untuk kejang,
obat penyakit Parkinson, serta obat untuk gangguan mood.
 Kecanduan alkohol dan gejala putus alkohol.
 Keracunan, misalnya sianida atau karbon monoksida.
 Operasi atau prosedur medis lainnya yang melibatkan pembiusan.
 Penyakit kronis atau berat, seperti gagal ginjal.
 Malnutrisi.
 Dehidrasi.
 Gangguan tidur atau gangguan emosi.
 Gangguan elektrolit, seperti hiponatremia.
 Demam akibat infeksi akut, khususnya pada anak.
 Infeksi pada organ yang menyebar ke seluruh tubuh.
 Kadar gula dalam darah yang rendah (hipoglikemia).
 Penyakit cerebrovascular, seperti stroke.
 Perubahan lingkungan atau perpindahan ruangan.

Gejala delirium ( M. Rifki budiyono)

Beberapa gejala tersebut, antara lain:

 Penurunan kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya, seperti mudah teralihkan


oleh hal yang tidak penting, sulit fokus pada suatu topik pembicaraan, dan sering
melamun.
 Kemampuan berpikir yang buruk (gangguan kognitif), seperti buruknya daya
ingat terutama untuk jangka pendek, disorientasi, kesulitan berbicara atau
mengingat kata-kata, bicara bertele-tele, serta kesulitan dalam memahami
pembicaraan, membaca, dan menulis.
 Gangguan emosional, seperti gelisah, takut atau paranoid, depresi, mudah
tersinggung, apatis, perubahan mood mendadak, dan perubahan kepribadian.
 Terjadi perubahan perilaku, seperti gelisah dan menjadi lebih agresif, senang
berhalusinasi, menjadi penutup atau pendiam, pergerakan menjadi lambat serta
terganggunya kebiasaan tidur.

Pencegahan delirium ( shafnah)

Pendekatan yang paling berhasil untuk mencegah delirium adalah dengan mengatasi
berbagai faktor risiko yang dapat menjadi pemicunya. Salah satunya adalah lingkungan
rumah sakit jika pengidapnya harus dirawat di rumah sakit. Ada beberapa cara yang
bisa diterapkan untuk mencegah delirium terjadi, yaitu:

 Perhatikan kondisi kesehatan seseorang, terutama orang lanjut usia dan anak-
anak.
 Hindari konsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang.
 Rutin kontrol ke dokter jika memiliki riwayat penyakit kronis, seperti diabetes,
hipertensi, atau gagal ginjal.
 Konsumsi makanan dengan gizi seimbang serta cukupi kebutuhan cairan tubuh.
 Miliki pola hidup sehat dengan rutin berolahraga serta istirahat yang cukup.
 Atasi infeksi dengan segera mencari pertolongan dokter.

Anda mungkin juga menyukai