Anda di halaman 1dari 2

WOC GASTROENTRITIS

DISUSUN OLEH

MIRZA FAKHRI KUSUMA

P1337420922091

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PENDIDIKAN PROFESI NERS

TAHUN 2023
Manifestasi Klinis Penatalaksanaan
Intervensi Keperawatan
Menurut Sodikin (2011), Beberapa tanda dan gejala Menurut Arif Mansjoer
yang terjadi pada kasus gastroenteritis, antara lain : (2007), penatalaksanaan Dx 1 : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan
a. Bayi atau anak menjadi cengeng, rewel, gelisah diare akut akibat infeksi cairan sekunder tehadap diare.
b. Suhu badan meningkat terdiri atas : Intervensi :
Definisi a. Rehidrasi sebagai 1. Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit
c. Nafsu makan berkurang atau tidak ada
prioritas utama pengobatan, 2. Pantau intake dan output
d. Timbul diare
Gastroenteritis adalah peradangan Empat hal penting yang 3. Timbang BB setiap hari
e. Feses makin cair, mungkin mengandung darah 4. Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada klien
pada lambung, usus kecil dan usus dan atau lendir perlu diperhatikan adalah :
besar dengan berbagai kondisi 1) Jenis cairan 5. Kolaborasi : Pemeriksaan laboratorium serum elektrolit, cairan parenteral (iv line) sesuai
f. Warna feses berubah menjadi kehijau-hijauan dengan umur, obat-obatan (antisekresin, antispasmolitik, antibiotic)
patologis dari saluran 2) Jumlah cairan
karena bercampur empedu.
gastrointestinal dengan manifestasi 3) Jalan masuk atau cara
g. Muntah baik sebelum maupun sesudah diare Dx 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare.
diare, dengan atau tanpa disertai pemberian cairan
muntah, serta ketidaknyamanan h. Terdapat gejala dan tanda dehidrasi : ubun-ubun Intervensi :
besar cekung pada bayi, tonus otot dan turgor kulit 4) Jadwal pemberian cairan 1. Diskusikan dan jelaskan tentang pembatasan diet.
abdomen (Arif Muttaqin, 2011).
berkurang, selaput lendir pada mulut dan bibir b. Identifikasi penyebab 2. Ciptakan lingkungan yang bersih, jauh dari bau yang tak sedap atau sampah, sajikan
terlihat kering diare akut karena infeksi makanan dalam keadaan hangat.
i. Berat badan menurun c. Terapi simtomatik 3. Berikan jam istirahat (tidur) serta kurangi kegiatan yang berlebihan
j. Pucat, lemah 4. Monitor intake dan output dalam 24 jam
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain : terapi gizi, obat – obatan atau vitamin A
Komplikasi
Dx 3 : Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dampak
a. Dehidrasi sekunder terhadap diare.
(ringan,sedang,berat,hipotonik,isotonic,hipert Intervensi :
Etiologi 1. Monitor suhu tubuh setiap 2 jam.
onik)
b. Renjatan hipovolemik 2. Berikan kompres hangat.
Menurut Arif Muttaqin (2011) dan Suriadi 3. Kolaborasi pemberian antipiretik.
c. Hipokalemia
(2010), penyebab dari gastroenteritis sangat
d. Hipoglikemia
beragam , antara lain sebagai berikut :
e. Intoleransi laktosa sekunder
a. Faktor infeksi :
f. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik Daftar Pustaka
1) Infeksi berbagai macam bakteri yang
g. Malnutrisi energi dan nutrisi
disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun
air minum (enteropathogenic, escherichia coli, Carpenito, Lynda Juan.2007.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Edisi 10.Jakarta : EGC.
salmonella, shigella, V. Cholera, dan Crain, William.2007.Teori Perkembangan:Konsep dan Aplikasi ed.3.Yogyakarta. Pustaka
clostridium). pelajar.
2) Infeksi berbagai macam virus :enterovirus, Pengkajian Muttaqin, Arif. 2011.Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi asuhan keperawatan Medikal
echoviruses, adenovirus, dan rotavirus. Bedah.Jakata : Salemba Medika.
Penyebab diare terbanyak pada anak adalah 1. Identitas Mansjoer, Arif. 2007.Kapita Selekta Kedokteran.FKUI : Media Aesculapius.
virus Rotavirus. 2. Keluhan utama Nanda Internasional.2011.Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-
3) Jamur : kandida 3. Riwayat penyakit sekarang 2011.Jakarta:EGC.
4. Riwayat penyakit dahulu Newfield Susan A., dkk.2007.Cox’s Clinical Applications of Nursing
4) Parasit (giardia clamblia, amebiasis,
5. Riwayat nutrisi Diagnosis.Philadhelpia:F.A. Davis Company.
crytosporidium dan cyclospora) Pemeriksaan Diagnostik
6. Riwayat kesehatan keluarga Potter & Perry.2005.Fundamental Keperawatan 1.Jakarta: EGC.
b. Faktor non infeksi/ bukan infeksi : Saia et al. BMC Public Health 2010, 10:636 http://www.biomedcentral.com/1471-2458/10/636
1. Pemeriksaan tinja 7. Riwayat Kesehatan lingkungan
1) Alergi makanan, misal susu, protein 8. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan Suriadi dan Yuliani, Rita.2010.Asuhan Keperawatan Pada Anak.Edisi 2.Jakarta : Sagung Seto.
2) Gangguan metabolik atau malabsorbsi : a. Makroskopisdan
9. Pemeriksaan fisik Sodikin.2011Asuhan Keperawatan Anak : Gangguan Sistem Gastrointestinal dan
penyakit mikroskopis
10.Pemeriksaan penunjang Hepatobilier.Jakarta : Salemba Medika.
b. PH dan kadar gula dalam
3) Iritasi langsung pada saluran pencernaan Webb, Annette dan Mike Starr.2005.Acute gastroenteritis in children.Reprinted from
tinja
oleh makanan Australian Family Physician Vol. 34, No. 4, April 2005 -227.
c. Uji bakteri untuk
4) Obat-obatan : Antibiotik, Laksatif, Wong, Donna L, dkk.2009.Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Volume 2. Edisi 6.Jakarta :
mengatahui bakteri penyebab.
Quinidine, Kolinergik, dan Sorbital. EGC.
5) Penyakit usus : colitis ulcerative, crohn 2. Pemeriksaan laboratorium
disease, enterocolitis a. Pemeriksaan darah lengkap Diagnosa Keperawatan
6) Emosional atau stress b. Pemeriksaan kadar ureum
7) Obstruksi usus dan kreatinin 1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan sekunder terhadap diare.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare.
3. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi sekunder terhadap diare.

Anda mungkin juga menyukai