Disusun Oleh:
NIM. P1337420922159
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah Bersihan jalan napas tidak efektif (D. 0001)
(D.0038)
SIKI:
SIKI: Manajemen jalan napas (I. 01011).
Manajemen hiperglikemia (I.03115) 1. Observasi
Mengidentifikasi dan mengelola kadar - Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
glukosa darah di atas normal usaha napas)
1. Observasi - Monitor bunyi napas tambahan (mis.
- Identifikasi kemungkinan penyebab Gurgling, mengi, weezing, ronkhi kering)
hiperglikemia - Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Monitor kadar glukosa darah 2. Terapeutik
- Monitor tanda dan gejala - Posisikan semi-Fowler atau Fowler
hiperglikemia - Berikan minum hangat
2. Terapeutik - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Berikan asupan cairan oral - Lakukan hiperoksigenasi sebelum
- Konsultasi dengan medis jika tanda - Berikan oksigen, jika perlu
dan gejala hiperglikemia tetap ada 3. Edukasi
atau memburuk 1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika
3. Edukasi tidak kontraindikasi.
- Anjurkan monitor kadar glukosa 2. Ajarkan teknik batuk efektif
darah secara mandiri 4. Kolaborasi
- Ajarkan pengelolaan diabetes - Kolaborasi pemberian bronkodilator,
4. Kolaborasi ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
- Kolaborasi pemberian insulin SLKI:
- Kolaborasi pemberian cairan IV Bersihan jalan napas (L. 01001)
SLKI: - Batuk efektif meningkat
Kestabilan kadar glukosa darah (L. 03022) - Gelisah menurun
- Pusing menurun - Produksi sputum menurun
- Lelah/lesu menurun
- Kadar glukosa dalam darah membaik
Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005) Risiko ketidakseimbangan cairan (D. 0036)
SIKI: SIKI:
Manajemen Jalan Napas (I. 01011) Manajemen cairan (I. 03098)
1. Observasi 1. Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, - Monitor status hidrasi (frekuensi nadi,
kedalaman, usaha napas) kekuatan nadi, akral, kelembaban
- Monitor bunyi napas tambahan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
(mis. Gurgling, mengi, weezing, - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
ronkhi kering) (Ht, Na, K, Cl, BUN)
- Monitor sputum (jumlah, warna, - Monitor status hemodinamik (MAP,
aroma) CVP, PAP)
2. Terapeutik 2. Terapeutik
- Posisikan semi-Fowler atau Fowler - Catat intake output dan hitung balance
- Berikan oksigen, jika perlu cairan 24 jam
3. Edukasi - Berikan asupan cairan
- Anjurkan asupan cairan 2000 - Berikan cairan intravena
ml/hari, jika tidak kontraindikasi. 3. Kolaborasi
4. Kolaborasi - Kolaborasi pemberian diuretik
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, SLKI:
ekspektoran, mukolitik, jika perlu. Keseimbangan cairan (L. 03020)
SLKI: - Asupan cairan meningkat
Pola napas (L.01004) - Asupan makanan meningkat
- Frekuensi napas membaik - Kelembaban membran mukosa meningkat
- Kedalaman napas membaik - Mata yang cekung membaik
- Penggunaan otot bantu napas menurun
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan. (2019). Asuhan Keperawatan pada Ny, A deengan Chronic Kidney Disease
(CKD) dengan Pemberian Inovasi intervensi Terapi Musk di Ambun Suri Lantai IV,
KIA-N. STIKES Perintis Padang
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia