Disusun oleh :
Dewi Lovita
Dikry Mohammad Maulid
Hary Maulana Nesta
Noviyandra Salsa Nabila
Ria Triani
Siti Patir Muluk
Hidronefrosis Vaskulerisasi
Suplai darah ginjal turun (ginjal)
Peningkatan tekanan
Iskemia
GFR turun ginjal
Nefron rusak
CKD
Penurunan ekskresi ginjal Pertukaran retensiNa & H2O Sekresi kalium Eksresi Sekresi
menurun mineral eritropoitin turun
Sindrom uremia air
CES meningkat Kelebihan
turun Produksi Hb turun
cairan hiperkalemia
Prurirus
Tekanan kapiler naik
Oksi Hb turun
Gangguan
Gangguan Edema penghantaran
integritas kulit jaringan Tidak mampu krlotrikan jantung Gangguan
mengekresi asam perfusi
Vol Interstisial naik (H) jaringan
Diaritmia
Gangguan Edema paru Peningkatan preload
pertukaran gas
Penurunan RAA Suplai O2
Perubahan proses pikir Asidosis COP jaringan
turun
Anoreksia
mual muntah Intake turun Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
4. Manifestasi Klinis
1. Gejala dini : sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang,
mudah tersinggung, depresi.
2. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia atau mual disertai muntah nafsu makan turun,
nafas dangkal atau sesak nafas baik waktu ada kegiatan atau tidak, oedema yang
disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
- Menurut smeltzer, 2009 antara lain : hipertensi, gagal jantung kongestif dan
oedema pulmoner dan pericarditis.
- Menurut mahas dan Levin (2010) adalah sebagai berikut : Gangguan
kardiovaskuler, Gangguan pulmoner, Gangguan gastrointestinal, Gangguan
musculoskeletal, Gangguan integument, Gangguan endikrin, Gangguan cairan
elektrolit dan keseimbangan asam dan basa, Sistem hematologik.
5. Klasifikasi
a. Gagal ginjal kronik /cronoik renal failure (CRF) dibagi 3 stadium :
Stadium I : penurunan cadangan ginjal
- Kreatinin dan kadar BUN normal
- Asimptomatik
- Tes beban kerja pada ginjal : pemekatan kemih, tes GFR
Stadium II : insufisiensi ginjal
- Kadar BUN meningkat (tergantung pada kadar protein dalam diet)
- Kadar kreatinin serum meningkat
- Nocturia dan poliuri (karena kegagalan pemekatan)
6. Pengkajian keperawatan
a. Keluhan utama
merupakan pernyataan klien mengenai masalah atau penyakit yang mendorong
penderita memeriksakan diri.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Mengapa pasien masuk rumah sakit dan apa yang menjadi masalah utama pasien,
sehingga dapat ditegakkan sebagai prioritas masalah keperawatan yang dapat
muncul.
c. Riwayat kesehatan dahulu
mengidentifikasikan riwayat kesehatan yang dimiliki, hubungan atau dengan
memperberat keadaan penyakit yang sedang diderita saat ini dan faktor
predisposisi penyakit.
d. Riwayat kesehatan keluarga
kaji kesehatan keluarga, apakah dikeluarganya yang menderita penyakit yang
sama seperti klien atau penyakit yang ditularkan atau diturunkan.
e. Riwayat psikosoial spiritual
kaji hubungan klien dengan keluarga, tim kesehatan dan lingkungan sekitar,
tingkat kecemasan dan persepsi klien terhadap penyakit dan harapan klien akan
kesembuhannya serta keyakinan klien mengenai sehat dan sakit.
7. Pemfis persistem :
- Sistem pernafasan: biasanya ditemukan pernafasan kausmaull, nafas bau aseton,
batuk dengan/tanpa sputum kental.
- Sistem kardiovaskuler: adanya data hipertensi, disritmia jantung, nadi lemah,
hipotensi orthostatik, pucat, edema jaringan umum atau pitting edema pada kaki
dan kecenderungan perdarahan. Pada area nefrostomy, pembentukan
fistula/infeksi.
- Sistem pencernaan: biasanya ditemukan keluhan mual, nafsu makan menurun,
nyeri ulu hati, muntah, rasa tidak nyaman dimulut, distensi abdomen, perubahan
turgor kulit/kelembaban dan penampilan tampak lemas.
- Sistem integument: adanya kulit pucat/kekuningan, gatal – gatal, rambut tipis,
kulit kering atau lembab, adanya pemasangan selang melalui luka
pembedahan/insisi.
- Sistem musculoskeletal: ditemukan kelelahan, penurunan rentang gerak.
- Sistem perkemihan: kaji adanya penurunan frekuensi urine, oliguri, anuria,
abdomen kembung, pemasanagan selang/kateter untuk pengeluaran urine, warna
urine kuning tua.
- Sistem reproduksi: adanya penurunan libido, amenorhoe dan infertilitas.
- Sistem persarafan: ditemukan adanya keluhan nyeri/pegal yang disertai adanya
rasa panas terbakar pada area ekstrimitas bawah, kram otot/kejang, kesemutan
keluhan pusing/sakit kepala.
8. Pemeriksaan Diagnostik
- Hematologi : haemoglobin, hematokrit, heritrosit, eritrisit, leukosit, trombosit.
- RFT (renal fungsi tes) : ureum dan kreatinin
- LFT (liver fungsi tes)
- Elektrolit : klorida, kalium, kalsium
- Urine rutin
- ECG
- ECO
- USG abdominal
- CT scan abdominal
- Renogram
9. Penatalaksanaan Klinis
a. Terapi konservatif tujuannya yaitu :
- Mencegah memburuknya fungsi ginjal secara profresi.
- Meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksi asotemia.
- Mempertahankan dan memperbaiki metabolisme secara optimal.
- Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
b. Terapi simtomatik
1) Asidosis metabolik
Jika terjadi harus segera dikoreksi, sebab dapat meningkatkan serum K
(hiperkalemia) :
- Suplemen alkali dengan pemberian kalsium karbonat 5 mg/hari.
- Terapi alkali dengan sodium bikarbonat IV, bila PH <atau sama dengan 7.35
atau serum bikarbonat < atau sama dengan 20 mEq/L.
2) Anemia
- Anemia normokrom normositer
Berhubungan dengan retensi toksin polyamine dan defisiensi hormone
eritopoetin (ESF : Eritroportic Stimulating Faktor). Anemia ini diterapi dengan
pemberian Recombinant Human Erythropoetin (r-HuEPO) dengan pemberian
30-530 Uper kg BB.
- Anemia hemolisis berhubungan dengan toksin asotemia, terapi yang
dibutuhkan adalah membuang toksin asotemia dengan hemodialisis atau
peritoneal dealisis.
- Anemia defisiensi besi berhubungan dengan perdarahan saluran cerna dan
kehilangan besi pada dialiser (terapi pengganti hemodialisis).
3) Kelainan kulit
- Pruritus (uremic itching) keluhan gatal ditemukan pada 25% kasus CKD,
insiden meningkat pada klien yang mengalami HD.
- Easy bruishing yaitu kecendrungan perdarahan pada kulit dan selaput serosa
berhubungan dengan reteksi toksin asotemia dan gangguan fungsi trombosit.
Terapi yang diperlukan adalah dialysis.
10. Analisa Data
- Hematoma ↓
Pruritus
↓
Gangguan integritas kulit
2. Ds : dispnea, pusing, penglihatan kabur CKD Gangguan pertukaran gas
Do : ↓
- PCO2 meningkat/menurun Peningkatan retensi Na&H2O
- PO2 menurun ↓
- Takikardi CES meningkat
- Kesadaran menurun
3. Ds : ortopnea, dispnea, paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) CKD Hypervolemia
Do : ↓
- Edema anasarca dan/atau edema perifer Peningkatan retensi Na&H2O
- Berat badan meningkat dalam waktu singkat ↓
- Jugular venous pressure (JVP) dan/atau central meningkat Kelebihan cairan
- Pernapasan pursed-lip ↓
- Edema ↓
- sianosis ↓
Suplai O2 jaringan menurun
↓
Kelelahan otot
↓
Intoleransi aktivitas
11. Diagnosa Keperawatan
- Gangguan integritas kulit b.d perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penururnan mobilitas, efek samping terapi radiasi, proses
penuaan, perubahan hormonal.
- Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi, perubahan membran alveolus-kapiler
- Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi, kelebihan asupan cairan, kelebihan asupan natrium
- Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas (mis. Nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan)
- Deficit nutrisi b.d Faktor psikologis (mis. Stress, keengganan untuk makan)
- Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas
- Perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan darah, kekurangan volume cairan, kurang aktivitas fisik, hiperglikemia
- Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
Edukasi Edukasi
1. Anjurkan tirah baring 1. Untuk menghindari terjadinya
2. Anjurkan melakukan aktivitas kondisi yang lebih parah pada
secara bertahap pasien
3. Anjurkan menghubungi perawat 2. Untuk menghindari terjadinya
jika tanda dan gejala kelelahan kondisi yang lebih parah pada
tidak berkurang pasien
4. Ajarkan strategi koping untuk 3. Untuk dapat menentukan
mengurangi kelelahan tindakan keperawatan yang
selanjutnya akan dilakukan
Kolaborasi 4. untuk mengatasi situasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi kelelahan pasien
tentang cara meningkatkan Kolaborasi
asupan makanan 1. Untuk meningkatkan nutrisi
pasien