Anda di halaman 1dari 9

ANALISA JURNAL KELOMPOK 2

1. Iis Masruroh Nurfatwa (C.0105.18.040)


2. Imas Siti Kurnia (C.0105.18.041)
3. Nursyifa Destiawati (C.0105.18.046)
4. Renny Purwati (C.0105.18.049)
5. Siti Aggahra (C.0105.18.052)
6. Yuniwira Susanti Hulu (Univ. Prima Indonesia)

No Judul Nama Penerbit Tahun Metodelogi Hasil


Penelitian Peneliti Terbit Penelitian
1 GAMBARA 1. Yupira Jurnal Januar Metode penelitian : Hasil
N STATUS Dera Keperawat i 2019 Metode yang penelitian
DEMENSIA Sopyanti an digunakan pada jurnal ini yaitu
DAN 2. Citra Komprehe penelitian ini adalah sebagian besar
DEPRESI Windani nsif Vol. 5 deskriptif dengan responden
PADA Mamban No. 1 pendekatan kuatitatif memiliki
LANSIA DI g Sari demensia
WILAYAH 3. Nina Desain dalam kategori
KERJA Sumarni penelitian : ringan dan
PUSKESMA statistik deskriptif juga lansia
S GUNTUR dengan distribusi yang depresi
KELURAHA frekuensi. dalam kategori
N ringan, yang
SUKAMENT jumlah sampel : akan
RI GARUT Pengambilan sampel berdampak
menggunakan teknik menggagu
simple random pola
sampling dengan kehidupan
memilih responden aktivitas
yang sesuai dengan sehari-harinya,
kriteria yaitu sebasar yang
112 responden cenderung
akan menigkat
criteria inklusi : jika terus
dibiarkan dan
criteria eksklusi : dianggap hal
biasa oleh
intervensi : masyarakat.
Petugas kesehatan Depresi
diharapkan dapat dianggap
menjadikan hasil berpengaruh
penelitian ini sebagai dalam
dasar dalam timbulnya
mengembangkan demensia,
program kegiatan namun ada
kesehatan lansia juga penelitian
seperti posbindu yang
pada lansia dengan mengganggap
memberikan demensia
penyuluhan berupa dapat timbul
informasi dan karena depresi
edukasi terkait dan muncul
demensia dan hanya sesaat
depresi, membina yang sering
lansia dalam disebut
menjaga fungsi sebagai
kognitif dan sindroma
psikososialnya demensia dari
(olahraga, membaca depresi atau
buku, kegiatan demensia.
keterampilan).

2 Infeksi Jamur I Nyoman Bali 24 Metode penelitian : Hasil peme-


Kuku Aryasa, Ni Medika Juli Metode penelitian riksaan jamur
(Onychomico Wayan Desi Jurnal. 2020 yang digunakan kuku pada
sis) pada Bintari, I Vol 7 No adalah penelitian spesimen
Lansia di Dewa 1, 2020: deskriptif kero-kan kuku
Panti Sosial Agung 116-124 lansia dengan
Tresna Ketut Desain metode
Werdha Sudarsana penelitian : Desain pengamatan
Wana Seraya penelitian yang langsung di-
digunakan adalah temukan 1
observasional sampel
deskriptif (6,67%) yang
hasilnya
positif dan
Jumlah sampel : sebanyak 14
Populasi dalam sampel
penelitian ini adalah (93,33%)
lansia yang negatif.
merupakan anggota Sampel positif
Panti Sosial Trisna teriden-tifikasi
Werdha Wana pada
Seraya yang responden
berjumlah 32 orang wanita
(Sampel 5)
dengan
Kriteria inklusi : ditemukannya
Kriteria inklusi hifa pada
meliputi lansia yang sampel
mampu kerokan
berkomunikasi kuku kaki
dengan baik; lansia berdasarkan
dengan salah satu pe-ngamatan
kondisi kuku mikroskopis.
diantaranya Sedangkan
berwarna kuning/ sebanyak
kecoklatan, tidak 14 sampel
mengkilat, tidak rata dinyatakan
atau onycholisis. negatif karena
berdasarkan
Kriteria eksklusi : pengamatan
Sedangkan kriteria langsung tidak
ekslusi meliputi ditemukan
lansia dengan adanya hifa
gangguan mental atau konidia
dan demensia pada preparat
serta lansia yang kerokan kuku.
berada di ruang
isolasi khusus

Intervensi :
Responden yang
akan diambil
sampelnya dipandu
untuk mengisi
informed consent,
kuisioner dan
diberikan penjelasan
terkait pemeriksaan
yang akan dilakukan.
Kuku kaki yang akan
diambil sampelnya
dibersihkan dengan
kapas alkohol 70%.
Bagian kuku yang
bergejala diambil
sampelnya dengan
cara dikerok dengan
menggunakan
skalpel steril dan
disposable dengan
arah dari atas ke
bawah. Sampel
ditampung pada
kertas kering dan
dimasukkan ke
dalam pot steril
untuk
selanjutnya dilaku-
kan pemeriksaan di
laboratorium. Peme-
riksaan sampel
kerokan kuku
dengan menggu-
nakan direct
microscopy meng-
gunakan larutan
KOH 10%.
Sampel diletakkan di
atas object glass dan
ditetesi KOH 10%,
ditutup dengan cover
glass dan didiaman
selama 30 menit.
Preparat selanjutnya
diamati di bawah
mikroskop dan
dilakukan penga-
matan terhadap ada
atau tidaknya hifa,
konidia atau sel
yeast/ ragi.

3 HUBUNGA Adi Darma e-Jurnal Mei Metode penelitian : Hasil :


N ANTARA Effendi, Pustaka 2014 Jenis penelitian ini Berdasarkan
AKTIVITAS Alif Kesehatan, adalah analitik hasil
FISIK DAN Mardijana, vol. 2 (no. observasional penelitian,
KEJADIAN Rosita Dewi 2), Mei dengan desain cross dapat
DEMENSIA 2014 sectional disimpulkan
PADA bahwa
LANSIA DI terdapat
UPT Desain penelitian : hubungan
PELAYANA Tejnik pengambilan antara
N SOSIAL sample aktivitas fisik
LANJUT menggunakan dan kejadian
USIA metode purposive demensia pada
JEMBER sampling, yaitu lansia di UPT
metode pengambilan Pelayanan
sampel yang Sosial Lanjut
didasarkan pada Usia Jember.
suatu pertimbangan Dari 43
tertentu yang dibuat responden
oleh peneliti sendiri, yang diteliti,
berdasarkan ciri atau sebagian besar
sifatsifat populasi mempunyai
yang sudah diketahui aktivitas fisik
sebelumnya yang rendah
kemudian dan sebagian
menetapkan berapa besar
besar jumlah sampel mengalami
demensia

Jumlah sampel :
Pada penelitian ini
didapatkan data
bahwa responden
yang memiliki
aktivitas fisik rendah
sejumlah 24 orang
mengalami demensia
di UPT Pelayanan
Sosial Lanjut Usia
Jember

Intervensi :
Pada penelitian ini
didapatkan data
bahwa responden
yang memiliki
aktivitas fisik rendah
sejumlah 24 orang
mengalami
demensia. Pada
responden yang
memiliki aktivitas
fisik sedang
sejumlah 9 orang
mengalami
kemungkinan
demensia dan
sejumlah 5 orang
mengalami
demensia. Pada
responden yang
memiliki aktivitas
fisik tinggi sejumlah
5 orang tidak
mengalami
demensia. Menurut
penelitian yang
banyak melakukan
aktivitas fisik
maupun olahraga di
dalamnya memiliki
memori atau daya
ingat yang lebih
tinggi daripada
seseorang yang
jarang melakukan
aktivitas fisik.

4 HUBUNGA Amadea Fakultas VOL Metode yang  Tidak


Rigenastiti, Kedoktera UME: digunakan dalam terdapat
N VISUS
The Maria n 03 – penelitian ini adalah hubungan
DENGAN Meiwati Universita NOM observasional- antara visus
Widagdo, s Kristen OR 02 analitik dengan mata terbaik
RISIKO
Yanti Ivana Duta – desain cross dengan
JATUH Suryanto Wacana Oktob sectional risiko jatuh
er pada lansia.
PADA
2018]  Terdapat
LANSIA hubungan
KELURAHA antara visus
mata
N BACIRO terburuk
KOTA dengan
risiko jatuh
YOGYAKA pada lansia.
RTA
5 Sosialisasi Budi Yanti, Jurnal Tahun Metode Penelitian Dari
Waspada Herry Pengandia 2020 Penelitian ini pertanyaan
Infeksi Priyanto, T. n dilakukan dengan yang
Corona Virus Zulfikar Masyaraka survei langsung ke disampaikan
pada Lansia t Volume lapangan oleh penghuni
di Panti 3 No. 1 panti jompo
Jompo Jumlah Sampel saat diskusi
Rumoh Sampel yang dilakukan
Seujahtra, digunakan sebanyak menunjukkan
Dinas Sosial 30 orang bahwa mereka
Aceh memiliki daya
Kriteria Inklusi Tarik
Penghuni panti besar untuk
jompo Rumoh mengetahui
Seujahtra, tidak lebih banyak
dalam keterbatasan tentang infesi
melakukan mobilitas corona virus
sehingga
Kriteria Eksklusi penularan
Lansia yang tidak dapat dicegah.
bisa dan atau Para penghuni
mengalami panti jompo
keterbatasan membutuhkan
mobilitas bantuan
penjelasan
Intervensi tentang hidup
Survei lapangan, sehat di hari
berkoordinasi tua dan tetap
dengan dinas sosial mandiri dalam
Aceh, melakukan keseharian
sosialisasi dengan sehingga
cara menyampaikan mampu
materi terkait infeksi waspada
virus corona terhadap
wabah corona
virus. Hal
yang paling
penting adalah
penghuni panti
jompo
mampu
melakukan
cuci tangan
dengan
benar dan
memakai
masker bedah
dengan benar
melalui
kegiatan
pendampingan
yang
dilakukan oleh
tim
pengabdian
masyarakat
ini.
6 Hubungan Gege Agus Jurnal 21 Desain penelitian : Terdapat 13
Gangguan Apriyanta, Penyakit Dese desain penelitian orang lansia
Pendengaran R.A Tuty Dalam mber potong lintang dan (43.3%)
dan Flairty Kuswardha Udayana, 2020 kedua, desain mengalami
pada Lansia ni, Gusti Volume 2 penelitian yang frailty.
di Panti Putu Suka No. 2 berupa potong Ketergantunga
Sosial Tresna Aryana lintang tidak dapat n, gangguan
Werdha mencerminkan kognitif dan
Wana Seraya hubungan kausal gangguan
Denpasar antara variabel bebas pendengaran
(tingkat merupakan
kemandirian, variabel yang
gangguan berhubungan
pendengaran dan dengan
kognitif) dengan terjadinya
variable tergantung frailty pada
(frailty. penelitian
Jumlah sampel :
Populasidalampeneli
tianiniadalahlansia
yang tresna werdha
wana seraya
Denpasar 43 orang

Intervensi: Pada
penelitian ini
didapatkan 12 lansia
(92.3%) dengan
gangguan
pendengaran
mengalami frailty.
Frailty didefinisikan
sebagai sindrom
klinis yang
mencakup tiga atau
lebih gejala berikut:
penurunan berat
badan yang tidak
direncanakan dalam
1 tahun terakhir (>10
pounds atau setara
4.54 kg), kelelahan,
kelemahan (kekuatan
menggenggam),
kecepatan berjalan
yang lambat dan
aktivitas yang
rendah.4 Frailty
meningkatkan risiko
luaran kesehatan
yang buruk seperti
jatuh, rawat inap,
dan kematian. Risiko
frailty pada lansia
dengan gangguan
pendengaran
meningkat 63% dan
tampak bahwa
gangguan
pendengaran
merupakan faktor
risiko independen
terhadap terjadinya
frailty dengan risiko
tinggi terjadinya
jatuh.20 Gangguan
pendengaran
dihubungkan dengan
luaran kesehatan
terkait frailty seperti
aktivitas fisik yang
rendah, kecepatan
berjalan lambat, dan
insiden jatuh. Frailty
juga dilaporkan
dihubungkan dengan
gangguan kognitif
dan insiden
demensia.

Anda mungkin juga menyukai