NIM : P1337420118055
KELAS : 3 A1
KASUS :
Tn Z berusia 55 tahun tinggal bersama anak. Tn Z Memiliki 2 orang anak laki
laki. Mengingat usianya yg sudah tua, Tn Z mengalami gangguan berjalan serta
berbicara. Tn Z di diagnosa stroke oleh dokter. Sehari-hari Tn Z dirawat oleh istri
dan anak-anak nya dirumah. Sebelumnya Tn Z sempat dirawat dirumah sakit
karena sempat mengalami jatuh di kamar mandi sehingga setelah itu Tn Z
mengalami kesulitan bergerak sehingga dinyatakan stroke, tapi saat ini sudah
dirawat dirumah dan dilakukan rehabilitasi paska stroke . Aktifitas sehari-hari
yang dilakukan dirumah adalah dengan melakukan kegiatan range of motion atau
pergerakan sendi untuk membantu mempertahankan atau meningkatkan kekuatan
otot, memelihara mobilitas persendian, merangsang sirkulasi darah dan mencegah
kelainan bentuk. Terkadang Tn Z berjemur setiap pagi hari .
Pada pasien usia lanjut : studi menemukan bahwa kematian berlebih pada
pasien dalam tahun pertama setelah patah tulang lebih dari 43% dan kematian 5
tahun secara keseluruhan adalah 75%. Rata-rata waktu kematian adalah 767 hari,
atau hanya sebulan atau lebih dari 2 tahun (Stewart, et al., 2011).
Apakah "kematian berlebih" disebabkan oleh patah tulang itu sendiri, oleh
beberapa mekanisme yang tidak diketahui, atau karena tekanan yang menyertai
operasi, rawat inap, rehabilitasi, aktivitas dan fungsi yang berkurang, nyeri, dan
hilangnya kemandirian tidak diselesaikan, bagi lansia sangat penting selalu
diperhatikan kualitas hidup dan kesehatan (Frost, et al., 2013).