Anda di halaman 1dari 15

OLAHRAGA YANG TEPAT

BAGI PENDERITA
STROKE

Instalasi Fisioterapi RSUD dr. H. Chasan Boesoirie


Joses Marthinus Dimes, S.Ft.,Ftr
PENGERTIAN STROKE

 Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita


oleh orang-orang di sekitar kita. Penyakit ini dapat terjadi karena
adanya penyempitan atau mungkin pecahnya pembuluh darah di
otak. Dikarenakan pembuluh darah menyempit atau pecah, maka
hal ini mengakibatkan pasokan darah di otak berkurang.
Aktivitas Fisik / Olahraga
 Gerakan tubuh yang diakibatkan kerja otot-otot rangka dan menghasilkan
pengeliaran tenaga dan enegi
 Exercise adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur, terukur dan terus
menurus sehingga dapat meningkatkan kebugaran tubuh.
 Keuntungan aktifitas fisik : meningkatkan daya tahan tubuh pasien, penderita
akan merasa lebih sehat dari hari0hari sebelumnya.
 Olahraga jalan kaki di sekitar rumah juga akan meningkatkan kemampuan
sosialisasi pasien.
Jenis aktivitas
 Jalan : Tujuan Meningkatkan imun. Sehingga pasien lebih sehat dari sebelumnya dan
olahraga jalan kaki sekitar rumah meningkatkan sosialisasinya.
F:
I:
T:
T:

 Senam Aerobic
F:
I:
T:
T:
 Renang
F:
I:
T:
T:
 Keuntungan yang lain adalah meningkatnya daya tahan tubuh pasien. Dengan
begitu si penderita stroke akan merasa lebih sehat dari hari-hari sebelumnya.
Olahraga jalan kaki di sekitar rumah juga akan meningkatkan kemampuan
sosialisasi pasien.
 Otak adalah organ vital yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan
hidup manusia karena saling terkait dengan organ tubuh lainnya. Ketika otak
mengalami gangguan, fungsi organ tubuh lain juga akan terdampak dan bisa
mengakibatkan kondisi serius, seperti cacat fisik hingga membahayakan nyawa.
Salah satu gangguan pada otak yang sering terjadi adalah stroke. Lebih tepatnya,
stroke merupakan suatu masalah kesehatan yang terjadi karena terganggunya
suplai darah ke bagian otak. Kini, kasus stroke di usia muda sudah cukup sering
ditemukan. Oleh karena itu, ada beberapa cara mencegah stroke sejak dini untuk
mengatasi hal tersebut, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berhenti
merokok, rutin berolahraga, dan lain-lain.
 Saat berjalan kaki ia akan bertemu dengan tetangga, saling menyapa, serta
mengobrol dengan orang-orang yang ia temui di jalan. Dengan begitu pasien dapat
melatih kemampuan komunikasinya, menyegarkan kembali daya ingat dan
kemampuan otak, serta lebih termotivasi untuk sembuh.
 Olahraga lainnya yang dapat dijadikan terapi bagi penderita stroke adalah aktifitas
air. Olahraga ini dapat dilakukan dengan pendamping, baik dari pihak keluarga
maupun trainer yang terpercaya. Aktifitas air ini dimulai dari aktifitas ringan, seperti
berjalan di air.
 Olahraga ini juga harus dilakukan secara rutin. Selain itu, tingkat kesulitan latihan
aktifitas air juga harus disesuaikan dengan kemampuan pasien. Aktifitas air ini
bermanfaat untuk menguatkan otot tubuh, meningkatkan konsentrasi, serta menjaga
keseimbangan tubuh pasien.
 Selain itu, kemampuan komunikasi penderita stroke juga akan meningkatkan saat
mendengarkan instruksi dari trainer.
 Kesembuhan penderita stroke akan lebih cepat dengan adanya dukungan
penuh dari keluarga dan orang-orang sekitar. Dukungan tersebut dapat
dilakukan dengan menemani pasien saat berolahraga, serta memotivasi
dengan kata-kata yang halus untuk meyakinkan bahwa pasien pasti bisa
melakukan olahraga-olahraga tersebut. Berikan pula motivasi untuk
mengurangi kecemasan pasien saat melakukan olahraga. Seseorang yang
terkena stroke biasanya ragu untuk berolahraga. Mereka lebih sering merasa
takut jatuh. Anda dapat membantunya dengan menyediakan tongkat sebagai
alat bantu. Pastikan juga ada keluarga yang menemani agar penderita stroke
merasa diperhatikan oleh keluarganya sendiri.
Berikut jenis olahraga yang baik dan
dianjurkan untuk penderita stroke:
 Olahraga berjalan kaki merupakan cara termurah dan termudah yang bisa dilakukan
kapan saja dan dimana saja, yang bila dilakukan secara rutin sangat bermanfaat untuk
membantu meningkatkan kesehatan penderita stroke baik dari segi fisik, mobilitas, dan
juga kualitas hidupnya. Pada studi yang melibatkan 128 penderita stroke di Jamaika
tersebut membuktikan bahwa latihan berjalan kaki secara rutin selama tiga minggu
dapat meningkatkan kualitas pasien, dari mulai meningkatnya kesehatan fisik, daya
tahan tubuh lebih bagus, dan denyut jantung lebih baik, selain itu, berjalan kaki sangat
efektif untuk mengontrol tekanan darah, menjaga berat badan, dan menurunkan kadar
lemak dalam tubuh.
 Latihan di air dinilai sangat membantu penderita stroke. Hal itu terjadi karena
pengaruh daya apung air yang membuat tubuh lebih ringan dibandingkan ketika
berjalan di darat yang lebih berat akibat gaya tarik gravitasi bumi. Renang menjadi
salah satu terapi yang bermanfaat untuk menyembuhkan saraf yang rusak atau
mengalami gangguan pada penderita stroke, yakni dengan cara merangsang sel-sel
sensorik dan otak, serta menguatkan ketahanan otot.
 Latihan bisa dimulai dengan menggerakkan tangan, kaki, kemudian seluruh
anggota badan. Dengan melakukan terapi latihan air secara rutin, maka
penderita akan mendapatkan banyak manfaat, antara lain : sirkulasi darah
lancar, oksigenasi otak meningkat, daya kerja otot meningkat, mengurangi
otot kaku, memberi efek relaksasi, dan meningkatkan kemampuan gerak
penderita.
 Selain baik untuk mencegah stroke, senam aerobik juga membantu kesehatan
dan kebugaran penderita stroke. Latihan senam aerobik secara rutin dapat
meningkatkan pasokan oksigen, menguatkan otot tubuh, serta menambah
kelenturan. Aerobik yang cocok bagi penderita stroke adalah low impact,
misalnya : senam lansia, senam pernafasan, senam stroke, senam lantai, dan
lain sebagainya.
Untuk pasien pasca stroke ringan (hemiparesis kiri), apakah ada program
khusus untuk dapat mulai berolahraga? sebelumnya pasien rajin lari pagi d
bersepeda. Terimakasih
 Selamat pagi, untuk pasien stroke ringan dengan hemiparesis kiri, maka yang perlu dipastikan
adalah fungsi apa saja yang ikut terganggu selain paresis / kelemahan otot. Karena untuk
berolahraga diperlukan informasi minimal terkait : kekuatan otot, keseimbangan, koordinasi dan
kebugaran kardiorespirasi setelah stroke. Bila kekuatan otot sudah cukup baik, spastisitas tidak
dominan, keseimbangan baik, koordinasi baik demikian juga koordinasinya yang tidak
menyebabkan adanya risiko jatuh, tidak ada hambatan untuk melakukan olahraga sedini mungkin
setelah dinyatakan faktor risiko pencetus stroke stabil atau terkontrol. Jadi langkah pertama
pastikan kapasitas fungsional dan gangguna fungsional yang ada saat ini apa, langkah kedua
tentukan jenis olah raga yang aman sesuai dengan kondisi saat ini dan langkah ketiga mulai
dengan intensitas yang sesuai. Mengenai waktu, bisa secepatnya, selama semua faktor risiko
terkontrol / sudah kita sesuaikan saat menentukan dosis latihan.
INTRO
Otak adalah organ vital yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup manusia karena
saling terkait dengan organ tubuh lainnya. Ketika otak mengalami gangguan, fungsi organ tubuh lain
juga akan terdampak dan bisa mengakibatkan kondisi serius, seperti cacat fisik hingga membahayakan
nyawa. Salah satu gangguan pada otak yang sering terjadi adalah stroke. Lebih tepatnya, stroke
merupakan suatu masalah kesehatan yang terjadi karena terganggunya suplai darah ke bagian otak.
Kini, kasus stroke di usia muda sudah cukup sering ditemukan. Oleh karena itu, ada beberapa cara
mencegah stroke sejak dini untuk mengatasi hal tersebut, seperti mengonsumsi makanan bergizi,
berhenti merokok, rutin berolahraga, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai