ABSTRAK
Stroke atau Cerebro Vaskuler Accident (CVA) merupakan gangguan peredaran darah di daerah cerebral, yang
disebebkan oleh pecahnya pembulih darah (stroke haemorhagic) atau karena sumbatan (stroke iscemic).
Manifestasi klinis stroke ini tergantung pada daerah serebri mana yang mengalami gangguan vaskularisasi.
Tanda umum yang terjadi pada penderita stroke adalah terjadi kelemahan tubuh sampai dengan kelumpuhan
total, baik seluruh tubuh maupun sebagian tubuh. Prevalensi stroke saat ini terbanyak masih dialami oleh lansia,
diatas 50 tahun, walaupun angka tersebut telah bergeser, dan banyak juga terjadi pada usia produktif, dan ini
berhubungan dengan sedentary lifestyle. Setelah terjadi serangan stroke pada lansia, biasanya lansia masih
mengalami gejala sisa. Gejala sisa inilah yang membuat lansia mengalami stress psikologis, salah satunya
diakibatkan oleh kurangnya sumber informasi terkait perawatan post stroke. Jenis penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif, pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur, jumlah partisipan 5 orang
dengan kriteria ; lansia diatas 45 tahun, pernah mengalami stroke, dan bersedia menjadi partisipan pnelitian ini.
Didapatkan 7 sub tema, yaitu positif belief, usaha untuk sehat, ansietas (cemas), kurang pengetahuan, kelemahan
fisik, perlu dukungan fisik, kurang dukungan psikologis, dan menghasilkan 3 tema besar ; yaitu memiliki
harapan, hambatan dari dalam diri dan perlunya dukungan eksternal. Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya
Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan pertama juga menyediakan layanan kunjungan rumah pada pasien post
stroke sehingga meminimalkan komplikasi, terutama masalah psikologis. Rekomendasi untuk peneliti
selanjutnya adalah penelitian kuantitatif yang menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan
psikologis lansia dengan post stroke, sehingga didapatkan kuesioner baku untuk menilai kondisi psikologis
lansia dengan post stroke.
beberapa sub tema. Sub tema ini dianalisis (P3)“pasrah kemwon, ta syukuri nopo
menjadi beberapa buah tema, kemudian mawon ingkang kulo raosaken ben cepet
dilakukan pembahasan dengan cara mantun”
membandingkan apakah hasil penelitian (pasrah saja, saya syukuri apa saja yang
sama atau berbeda dengan penelitian yang saya rasakan agar cepat sembuh).
telah ada, kemudian membahasnya, dan
membuat kesimpulan. Sub Tema : Usaha Untuk Sehat
Partisipan mengatakan melakukan Usaha
HASIL PENELITIAN Untuk Sehat :
Setelah dilakukan wawancara, (P3)“enjang kaliyan sonten mlampah
menyusun transkip verbatim, dan analisis lampah datheng sabin dikancani kaliyan
data, maka diadapatkan 3 tema besar yang putu kulo niki”
dihasilkan dari 7 sub tema : (pagi dan sore jalan jalan ke sawah diemani
oleh cucu).
Tabel Tema dan Subtema
No Tema Sub Tema (P5)“paling nggih namung mlampah
1 Memiliki Positif Belief mlampah supados mboten lemes niku mas”
Harapan Usaha untuk sehat (hanya jalan jalan supaya tidak lemas).
2 Hambatan Ansietas
dari Kurang (P2) “biasanipun mlampah lampah
dalam diri pengetahuan mawon, lha kulo mboten ngertos latian
Kelemahan Fisik stroke niku nopo mawon kok mas”
3 Perlu Perlu dukungan (biasanya jalan jalan saja karena tidak tahu
dukungan fisik latihan stroke apa saja).
eksternal Kurang dukungan
psikologis Tema 2 : Hambatan Dari Dalam Diri
Tema 1: Memiliki Harapan Tema Hambatan dari Dalam Diri
Didapatkan tema mengenai memiliki dihasilkan dari sub tema ansietas
harapan. Tema ini didapatkan dari 2 sub (kecemasan), kurang pengetahuan, dan
tema, yaitu positif belief dan usaha untuk kelemahan fisik.
sehat. Sub Tema : Ansietas (Kecemasan)
Sub Tema : Positif Belief Partisipan mengatakan bahwa mengalami
Positif Belief ini diungkapkan oleh kecemasan
partisipan berikut : (P2)“kula sakit stroke sampun tigang taun,
(P1)“sakit stroke niki sampun sekawan rumiyin mboten mangertos sakit punapa,
taun, rumiyin nate dirawat wonten saenggo ajrih lan kuatir”
puskesmas ngadirejo setunggal minggu. (saya sakit stroke sudah tiga tahun, dulu
Awitanipun nggih kuatir, naming sakniki tidak mengerti sakit apa, sehingga takut dan
sampun saget nrimo” khawatir).
(sakit stroke sudah empat tahun, dahulu
pernah dirawat di puskesmas selama satu (P3) “sakit lemes-lemes niki mpun 2 tahun,
minggu. Awalnya memang khawatir, tetapi raosipun ajrih, naming wonten kaluargo
sekarang sudah bisa menerima). ingkang ndukung dadosipun radi ayem ati
kula”
(P2)“kulo nrimo mawon ah, mboten (sakit lemas lemas ini sudah dua tahun,
wonten gunanipun menawi gelo” rasanya takut, tetapi ada keluarga yang
(saya menerima saja lah, tidak ada gunanya mendukung jadi hati saya terasa lebih
kalau menyesal). tenang).
10
Jurnal Keperawatan Dirgahayu
Volume 4, Nomor 1 Maret 2022
EISSN: 2685-3086
(P5) ‘pengen cepet mantun supados saget (fasilitas kesehatan itu penting, untuk
dating sabin maleh, tapi kadang mikir berobat kalau sakit).
pripun menawi mboten saget mantun”
(pengen cepat sembuh supaya bisa ke (P5)“lah, lha nggih penting, menawi
sawah lagi, tapi kadang memikirkan mboten wonten pripun jal tiyang sakit
bagaimana kalau tidak bisa sembuh lagi). anggenipun berobat”
(lah, lha iya penting lah, kalau tidak ada
Sub Tema : Kurang Pengetahuan bagaimana orang berobat kalau sakit?).
Partisipan mengungkapkan bahwa tidak
mengetahui mengenai cara perawatan post Sub Tema : Kurang dukungan
stroke : psikologis
(P5)“daharanipun kulo nggih sami mawon Partisipan mengatakan bahwa kurang
kaliyan bojo lan anak kulo” mendapatkan dukungan psikologis.
(makanan saya sama seperti istri dan anak (P2)“mboten wonten petugas kesehatan
saya). ingkang datheng ngriki”
(tidak ada petugas kesehatan yang kesini).
(P1) “wah, menawi kulo nggih daharipun
sami mawon kalih tiyang sakomah mas” (P1)“rumiyin wonten mantri ingkang
(wah, kalau saya makannya sih sama saja ngriki mas, tapi namung maringi
seperti orang lain serumah). penyuluhan tok..”
(dulu ada mantri yang kesini, tetapi hanya
Sub Tema : Kelemahan Fisik member penyuluhan).
Partisipan mengatakan bahwa mengalami
mati separuh tubuh. (P5) “mboten wonten mantri ingkang mriki
(P1)“kulo nyambut damel kados mas”
biasanipun tapi sakedap, amargi sampun (tidak ada mantri yang kesini).
mboten rosa”
(saya bekerja seperti biasanya tetapi hanya PEMBAHASAN
sebentar karena sudah tidak sekuat dulu). Tema pertama adalah memiliki
harapan. Harapan sendiri dibentuk dari
(P3)“sukunipun kraos abot niki mas adanya motivasi dan optimis akan
menawi mlampah radi tebih” menggapainya sesuatu yang diharapkan
(kaki saya ini terasa berat mas kalau tersebut akan terjadi. Hasil penelitian ini
berjalan agak jauh). didukung oleh penelitian dari (Arafat et
al., 2018), yang menjelaskan bahwa
(P4)“kesemuten kaliyan lemes menawi keyakinan terhadap sang Pencipta akan
katah lampah dateng mande “ meningkatkan harapan, dan mempercepat
(kesemutan dan lemas kalau sering jalan ke adaptasi post stroke. Dukungan keluarga
warung). merupakan koping adaptif lansia post
stroke dalam memupuk keyakinan untuk
Tema 3 : Perlu Dukungan Eksternal sembuh (Reverté-Villarroya et al., 2021).
Tema ini dihasilkan dari sub tema perlu Keyakinan terhadap Sang Pencipta, sesuai
dukungan fisik dan kurang dukungan dengan kepercayaannya juga mempercepat
psikologis adaptasi post stroke lansia (Omu et al.,
Sub Tema : Perlu Dukungan fisik 2014). Perawat atau petugas kesehatan dan
Pernyataan memerlukan dukungan fisik ini keluarga seharusnya bekerjasama untuk
diungkapkan oleh partisipan. mempercepat kesembuhan lansia post
(P2) “fasilitas kesehtan niku nggih penting stroke dengan cara saling mendukung
to mas kagem berobat menawi sakit” dalam memberikan terapi, baik untuk fisik
11
Jurnal Keperawatan Dirgahayu
Volume 4, Nomor 1 Maret 2022
EISSN: 2685-3086
EISSN: 2685-3086
DAFTAR PUSTAKA influencing factors of chronic
Arafat, R., Sitorus, R., Mustikasari, & post-traumatic stress disorder in
Majid, A. (2018). Spiritual patients with myocardial
Coping in People Living with infarction, transient ischemic
Stroke. International Journal of attack (TIA) and stroke – an
Caring Sciences, 11(2), 658– exploratory, descriptive study.
662. BMC Psychiatry, 21(1), 1–11.
www.internationaljournalofcarin https://doi.org/10.1186/s12888-
gsciences.org 021-03303-1
EISSN: 2685-3086
Geurts, A. C. H. (2012). The Neuropsychologia, 13(2), 43–49.
effectiveness of an augmented https://doi.org/10.5114/nan.2018
cognitive behavioural .79604
intervention for post-stroke
depression with or without Reverté-Villarroya, S., Suñer-Soler, R.,
anxiety (PSDA): the Font-Mayolas, S., Dávalos
Restore4Stroke-PSDA trial. Errando, A., Sauras-Colón, E.,
BMC Neurology, 12(1), 1. Gras-Navarro, A., Adell-Lleixà,
https://doi.org/10.1186/1471- M., Casanova-Garrigós, G., Gil-
2377-12-51 Mateu, E., & Berenguer-Poblet,
M. (2021). Influence of pain and
Lin, C. S., Shih, C. C., Yeh, C. C., Hu, discomfort in stroke patients on
C. J., Chung, C. L., Chen, T. L., coping strategies and changes in
& Liao, C. C. (2017). Risk of behavior and lifestyle. Brain
stroke and post-stroke adverse Sciences, 11(6).
events in patients with https://doi.org/10.3390/brainsci1
exacerbations of chronic 1060804
obstructive pulmonary disease.
PLoS ONE, 12(1), 1–15. Snaphaan, L., & de Leeuw, F. E.
https://doi.org/10.1371/journal.p (2009). Post-stroke depression:
one.0169429 Systematic review on pre- and
post-stroke clinical and
Menon, R. G., Raghavan, P., & Regatte, neuroimaging correlates. Aging
R. R. (2019). Quantifying Health, 5(3), 427–443.
muscle glycosaminoglycan https://doi.org/10.2217/ahe.09.1
levels in patients with post- 6
stroke muscle stiffness using
T1ρ MRI. Scientific Reports, Vaughan-Graham, J., Brooks, D., Rose,
9(1), 1–9. L., Nejat, G., Pons, J., &
https://doi.org/10.1038/s41598- Patterson, K. (2020).
019-50715-x Exoskeleton use in post-stroke
gait rehabilitation: A qualitative
Omu, O., Al-Obaidi, S., & Reynolds, F. study of the perspectives of
(2014). Religious Faith and persons post-stroke and
Psychosocial Adaptation among physiotherapists. Journal of
Stroke Patients in Kuwait: A NeuroEngineering and
Mixed Method Study. Journal of Rehabilitation, 17(1), 1–16.
Religion and Health, 53(2), https://doi.org/10.1186/s12984-
538–551. 020-00750-x
https://doi.org/10.1007/s10943-
012-9662-1 Wijeratne, T., & Sales, C. (2021).
Understanding why post-stroke
Patel, A. V., Shah, S. H., Patel, K., depression may be the norm
Mehta, P. I., Amin, N., Shah, C., rather than the exception: The
& Prajapati, S. H. (2018). anatomical and
Prevalence of post-stroke neuroinflammatory correlates of
anxiety and its association with post-stroke depression. Journal
socio-demographical factors, of Clinical Medicine, 10(8).
post-stroke depression, and https://doi.org/10.3390/jcm1008
disability. Neuropsychiatria i 1674
14
Jurnal Keperawatan Dirgahayu
Volume 4, Nomor 1 Maret 2022
EISSN: 2685-3086
Yafet Pradikatama, Emy Sutiyarsih, E. desa pandansari kecamatan
L. (2021). Pelatihan kader poncokusumo kabupaten
kesehatan tentang terapi thought malang. Jurnal Pengabdian
stopping untuk mengatasi Masyarakat Humanis, 6(2), 18-
kecemasan di dusun wonosari, 22