Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, Vol. 1, No.

2, Agustus 2016

PENGALAMAN CAREGIVER PADA PASIEN STROKE:


A QUALITATIVE SYSTEMATIC REVIEW

Nanda Masraini Daulay


Staf Pengajar STIKes Aufa Royhan Padangsidimpuan
E-mail : nanda_daulay88@yahoo.com

Abstrak

Latar belakang: Kecacatan akibat stroke tidak hanya berdampak bagi pasien stroke, akan tetapi juga
berdampak bagi anggota keluarga yang akan menjadi caregiver. Perhatian pada caregiver ini penting
karena keberhasilan pengobatan dan perawatan pasien stroke tidak lepas dari bantuan dan dukungan
yang diberikan.
Tujuan: untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengalaman caregiver dalam
merawat pasien stroke sehingga dapat diberikan evidence based care untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien stroke dan caregiver.
Metode: Review sistematik ini menggunakan pencarian melalui database elektronik antara lain:
ProQuest, CINAHL, SAGEPUB dan Google yang dipublikasikan antara tahun 2000-2013. Dan hasil
akhir mengidentifikasi 60 jurnal penelitian yang terkait.
Hasil: Dari 60 jurnal penelitian yang didapat hanya 8 jurnal penelitian yang termasuk dalam kriteria
inklusi. Hasil dari review sistematik ini didapatkan tema bahwa caregiving adalah kewajiban, keluhan
fisik, dampak psikologis dan kebutuhan caregiver. Caregiver menderita masalah fisik seperti
kelelahan, keletihan, pusing, masalah tidur, nyeri, dan kelemahan. Ketakutan, cemas, dan
ketidakpastian mempengaruhi status emosi caregiver. Pada umumnya, caregiver merasa terabaikan,
mereka membutuhkan informasi terkait penyakit pasien, cara merawat pasien stroke, dan sumber-
sumber komunitas pelayanan kesehatan.
Kesimpulan: Manajemen untuk pasien stroke di rumah tergantung pada caregiver yang sehat,
dipersiapkan dengan baik dan terlatih. Perawat memiliki peran penting dalam mendengarkan keluhan
caregiver, kebutuhan, merespon secara positif dan mendukung mereka sepanjang lintasan caregiving
mereka.

Keyword: Caregiver, Pasien Stroke, Qualitative Study

PENDAHULUAN
Penyakit stroke merupakan penyebab meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun
kematian nomor tiga di dunia dan penyebab berat (Yayasan Stroke Indonesia, 2009).
paling sering kecacatan pada orang dewasa Kecacatan akibat stroke tidak hanya
(Abubakar & Isezuo, 2012). Stroke juga berdampak bagi penyandangnya, akan tetapi juga
merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak berdampak bagi anggota keluarga. Penderita
di Amerika Serikat. Saat ini ada 4 juta orang di stroke yang mengalami kecacatan bergantung
Amerika Serikat yang hidup dalam keterbatasan pada dukungan emosional dan fisik dari informal
fisik akibat stroke dan 15-30% di antaranya caregiver yang biasanya adalah anggota keluarga
menderita cacat menetap (Centers for Disease (Akosile, Okoye, Nwankwo, Akosile & Mbada,
Control and Prevention, 2009). Jumlah penderita 2011).
stroke di Indonesia mencapai 500.000 penduduk Keluarga sebagai caregiver merupakan mitra
setiap tahunnya, sekitar 2,5% atau 125.000 orang penting dalam pemberian pelayanan perawatan
kesehatan yang kompleks seperti halnya selama

49
Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, Vol. 1, No. 2, Agustus 2016

perawatan pasien pasca stroke. Menurut diberikan oleh caregiver. Penelitian kualitatif
Wilkinson (2009), dengan tren penyakit kronis tentang persepsi keluarga sebagai caregiver di
saat ini, seperti stroke yang menimbulkan Tanzania, oleh Walker (2007), menunjukkan
ketidakberdayaan, kebutuhan perawatan jangka adanya dampak emosional negatif pada
panjang dan berkurangnya masa rawat di rumah caregiver.
sakit, keberadaan keluarga sebagai caregiver Berbagai penelitian terkait caregiver pada
dalam memberikan perawatan sangat berarti bagi pasien stroke sudah banyak dilakukan baik
pemulihan pasien. menggunakan desain kuantitatif maupun
Informal caregiver (anggota keluarga atau kualitatif.
teman) memberikan perawatan kepada individu Pengalaman caregiver dalam merawat pasien
dengan berbagai kondisi, seperti pada lansia, stroke beragam dirasakan masing-masing
demensia dan stroke. Perhatian pada caregiver ini individu, mengingat keunikan yang ada pada diri
penting karena keberhasilan pengobatan dan manusia. Berdasarkan latar belakang tersebut,
perawatan pasien stroke tidak lepas dari bantuan reviewer mencoba melakukan systematic review
dan dukungan yang diberikan. Given, Given & pada beberapa jurnal penelitian kualitatif untuk
Sherwood (2011), menyatakan bahwa caregiver mengetahui lebih dalam bagaimana pengalaman
merupakan sumber dukungan utama individu caregiver dalam merawat pasien stroke.
dengan stroke dan merupakan orang pertama
yang merespon perubahan status pasien selama TUJUAN PENELITIAN
fase perjalanan penyakitnya. Tujuan dari review sistematik ini adalah
Seseorang yang menjadi caregiver dalam untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
keluarga biasanya dilihat dari kedekatan dan mendalam tentang pengalaman caregiver dalam
kesempatannya dalam menjalankan perannya. merawat pasien stroke. Review sistematik ini
Caregiver yang sudah berusia lanjut memiliki juga dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam
level ketidakberdayaan lebih besar (Lowenstein mensintesis penelitian secara empiris sehingga
& Gilbar, 2000). Given et al (2005) menguraikan dapat mengidentifikasi hal-hal terkait dengan
bahwa caregiver usia dewasa pertengahan dan pengalaman caregiver dalam merawat pasien
bekerja memiliki tingkat gejala depresi tertinggi stroke berdasarkan evidence based.
daripada yang lain, memiliki perasaan seolah METODE
akan ditinggalkan pasien, dan gangguan rutinitas Proses yang digunakan untuk melakukan
sehari-hari menjadi sumber konflik mereka. sistematik review adalah reviewer mencari
Beberapa penelitian tentang caregiver beberapa jurnal penelitian yang dipublikasi
menunjukkan hasil bahwa caregiver merasa melalui database elektronik. Adapun database
terbebani dalam merawat pasien stroke dan elektronik yang digunakan antara lain: ProQuest,
berdampak negatif terhadap kesehatannya. Cumulative Index to Nursing and Allied Health
Sekitar 30-48% caregiver keluarga mengalami Literature (CINAHL), SAGEPUB dan Google.
stress psikologis lebih besar dibandingkan dengan Kata kunci (keyword) untuk pencarian dalam
pasien yang dirawatnya. Williams (2003, dalam jurnal bahasa Inggris adalah “caregiver of stroke
Smith & Liehr, 2008) mengungkapkan dalam patient” atau “qualitative caregiver stroke
teori keperawatannya dinamika caregiving (the patient” atau “caregiver experience in stroke
dinamics of caregiving) bahwa komitmen, patient”.
harapan dan hubungan caregiver dengan pasien Kriteria inklusi yang digunakan dalam
baik di masa lalu, sekarang dan masa depan mennyeleksi jurnal penelitian adalah: 1) Artikel
memiliki pengaruh dalam bentuk caring yang dengan desain kualitatif, 2) Artikel dipublikasi

50
Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, Vol. 1, No. 2, Agustus 2016

dalam bahasa Inggris, 3) Artikel yang memiliki paruh baya, telah menikah dan merupakan
konten utama terkait caregiver pada pasien pasangan atau anak perempuan pasien stroke
stroke, 4) Artikel yang dipublikasikan antara (Pornchai, Zaida, Contanca & Rachaneeporn,
tahun 2000-2013. Sedangkan kriteria eksklusi 2005; Pierce, 2001; Cobley, Fisher, Chouliara,
adalah desain penelitian kuantitatif dan jurnal Kerr & Walker, 2012; Strudwick & Morris, 2009;
yang kontennya tidak berhubungan dengan Jones & Morris, 2012).
caregiver pada pasien stroke. Secara kultural, anak-anak pasien stroke
diajarkan untuk merawat kerabat mereka yang
HASIL lebih tua, dan mereka memperoleh nilai ini
Hasil pencarian ditemukan lebih dari 60 melalui pelatihan agama dan orang tua sebagai
jurnal penelitian, hanya 8 jurnal yang sesuai contoh peran sehingga aturan keluarga. Dengan
dengan kriteria inklusi. Jurnal-jurnal yang demikian, setelah dewasa, anak-anak secara
dipublikasikan berkisar antara tahun 2000-2013. efektif dapat bersosialisasi dengan peran
Untuk mengelompokkan sampel dari 8 jurnal, caregiver. Cinta, hubungan seumur hidup,
reviewer mengkajinya berdasarkan tempat asal keterikatan, simpati dengan penerima perawatan,
penelitian dan tema-tema yang terdapat dari dan penerimaan dari situasi caregiving adalah
masing-masing jurnal. Mayoritas penelitian kondisi yang mendukung respon positif dari
dilakukan di negara bagian Amerika Serikat, caregiver untuk wajib melakukan perawatan
Ohio (n=2), United Kingdom (n=2), Thailand lengkap (Pierce, 2001; Ang., et al, 2013;
(n=1), Singapore (n=1), Skotlandia (n=1) dan Strudwick & Morris, 2009; Jones & Morris,
England (n=1). 2012).
Secara metodologi semua penelitian Keluhan Fisik
menggunakan pendekatan kualitatif (n=8) dengan Penderitaan Caregivers dimulai ketika
desain etnografi, fenomenologi interpretatif, dan mereka pertama kali diberitahukan tentang
fenomenologi deskriptif. Ditinjau dari partisipan diagnosis pasien. Selama pasien di rumah sakit,
dalam penelitian adalah caregiver pasien stroke, perhatian besar caregiver yaitu kondisi kesehatan
pasien stroke, perawat, dan ahli neurologi. pasien dan ketakutan bahwa pasien bisa mati.
Ringkasan hasil penelitian pengalaman caregiver Hanya setelah kesehatan pasien stabil, caregiver
dalam merawat pasien stroke mencakup: mulai kembali ke kehidupan rutin mereka dan
caregiving adalah kewajiban, keluhan fisik, melakukan banyak pekerjaan (Pierce, Thompson,
dampak psikologis dan kebutuhan caregiver. Govoni & Steiner, 2012; Kerr & Smith, 2000).
Caregiving adalah Kewajiban Banyak caregiver pasien stroke adalah lansia
Keterlibatan anggota keluarga pasien stroke yang merupakan pasangannya dan mungkin
dalam peran caregiver adalah kejadian yang tak rentan terhadap masalah kesehatan yang serius,
terduga, karena sifat cepat penyakit ini. Keluarga atau sebelumnya memiliki sejarah penyakit
pasien stroke merasa bahwa mereka berkewajiban kronis. Pada saat yang sama, caregiver menderita
secara moral, dan tidak punya pilihan selain masalah akibat perawatan pasien antara lain
untuk menerima peran caregiver dan mereka terkait masalah fisik seperti kelelahan, keletihan,
menganggap caregiving sebagai "bagian integral pusing, masalah tidur, nyeri, dan kelemahan
dari kehidupan" dan sebagai "tugas yang tidak (Pornchai., et al, 2005; Pierce., et al, 2012) .
dapat dihindari" (Jones & Morris, 2012). Karena Akibat Psikologis
caregiving dipandang sebagai tugas seorang Stroke sebagai peristiwa traumatis,
wanita, wanita ditemukan menjadi mayoritas dampaknya tidak hanya pada orang yang terkena,
caregiver utama pasien stroke. Mereka berusia tetapi juga seluruh keluarga. Stres, marah,

51
Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, Vol. 1, No. 2, Agustus 2016

temperamen, melukai perasaan, putus asa, frustasi untuk keluarga (Pornchai., et al, 2005;
ketidaknyamanan, dan kejenuhan adalah beberapa Ang., et al, 2013).
konsekuensi emosional negatif caregiving Kurang memadainya persiapan untuk tugas-
(Pornchai., et al, 2005; Pierce, 2001; Pierce., et tugas caregiving sering disorot (Cobley., et al,
al, 2012; Jones & Morris, 2012). 2012). Menyediakan caregiver dengan harapan
Perasaan ketidakpastian umumnya dialami yang realistis, kepastian, informasi yang
oleh caregiver. Selama pertemuan dengan tim diperlukan, dan pelatihan keterampilan fisik
perawatan kesehatan, adanya kesadaran mengenai sangat penting. Untuk merasa yakin tentang
potensi penderitaan caregiver karena "perawat keterampilan, caregiver membutuhkan umpan
terlalu sibuk", saling berhubungan dengan balik yang konstruktif dan memvalidasi praktik
pertanyaan yang belum terjawab dan kegagalan mereka dari tenaga pelayanan kesehatan
tim kesehatan dalam memberikan informasi yang profesional (Kerr & Smith, 2000).
cukup dan benar mengenai penyakit menjadi Ketidakpuasan dan keluhan tentang
pencetus ketidakpastian (Pornchai., et al, 2005; kurangnya perawatan holistik yang
Ang., et al, 2013; ). multidisipliner yang diterima dari institusi terkait
Perubahan perilaku pasien, masalah membuat caregiver menginginkan tim kesehatan
keuangan, dukungan yang tidak memadai, tugas profesional yang dapat memfasilitasi peran
caregiving yang terlalu banyak, dan kesulitan mereka yang lebih baik dalam
tidur bisa menjadi sumber caregiving distress mengkoordinasikan perawatan yang diberikan,
(Pierce., et al, 2012). membantu dalam kemajuan pasien dan pengasuh
Caregiver berjuang untuk mengelola kondisi kehidupan menuju normal, menerapkan
kehidupan yang sulit dengan menerapkan strategi penguasaan peran caregiving, dan memiliki
koping berbeda, seperti tetap positif, menjadi sumber daya yang dapat diakses masyarakat.
fleksibel dengan perubahan mendadak, Keluarga pasien stroke merasa bahwa dalam
membandingkan hal baru dengan pengalaman bekerja, akan lebih mudah bagi mereka untuk
merawat pasien sebelumnya, menggunakan memberikan perawatan yang aman dan kompeten
humor, dan dukungan keluarga dan teman-teman jika mereka menerima dukungan profesional dan
(Jones., et al, 2012). Terlibat dalam kegiatan sosial yang memadai (Pornchai., et al, 2005). Hal
keagamaan dan mengandalkan sistem dukungan ini penting bagi tim pelayanan kesehatan untuk
sosial dan tokoh agama, kemampuan koping yang membangun hubungan suportif dengan caregiver,
penting untuk meningkatkan kehidupan caregiver dan peran profesional perawatan kesehatan harus
dan memelihara kesejahteraan fisik dan diperluas untuk mencakup tindak lanjut
emosional mereka (Pornchai., et al, 2005). kunjungan ke rumah caregiver. Sebuah penilaian
Kebutuhan Caregiver kebutuhan keuangan, layanan rujukan yang tepat,
Secara umum, pelayanan kesehatan ditujukan dan peralatan terjangkau ditekankan kebutuhan
bagi pasien, sedangkan kebutuhan caregiver sebagai yang diidentifikasi oleh caregiver (Ang.,
belum terselesaikan. Caregiver seringkali salah et al, 2013). Namun, kepuasan caregiver oleh
mengerti tentang istilah "Stroke". Oleh karena itu, dukungan dan layanan masyarakat jarang
mereka termotivasi untuk menemukan sumber- didokumentasikan.
sumber lain selain tim kesehatan untuk
mendapatkan informasi dan untuk belajar PEMBAHASAN
keterampilan caregiving dengan cara yang Hasil beberapa jurnal penelitian yang
kompeten dan percaya diri. Kadang-kadang, dilakukan review menekankan bahwa caregiving
mencari informasi yang diperlukan bisa sulit dan adalah suatu kewajiban yang harus dijalankan

52
Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, Vol. 1, No. 2, Agustus 2016

keluarga sebagai orang terdekat dari pasien untuk memilih waktu yang baik, intervensi
stroke. Caregiver dalam menjalankan tugasnya pendidikan individual, dan menawarkan panduan
mengalami berbagai perubahan dalam sistem praktis caregiving yang tepat (Banks & Pearson,
kehidupannya yang dapat mengganggu kesehatan 2004). Perawat dapat merekomendasikan situs
pasien antara lain keluhan fisik dan dampak internet caregiving khusus untuk memungkinkan
psikologis. Untuk memperkecil dampak yang caregiver untuk mengakses informasi yang dapat
terjadi serta mempermudah tugas caregiver dipercaya tentang pasien prosedur rumah-peduli
sehingga dapat melakukan perawatan terhadap stroke (Piercy & Chapman, 2001).
pasien stroke secara maksimal, kebutuhan Para pembuat kebijakan harus memiliki
caregiver selama merawat pasien stroke harus peran yang dinamis dalam mengaktifkan program
terpenuhi. Kebutuhan caregiver pasien stroke kemitraan komunitas stroke untuk meningkatkan
antara lain kebutuhan informasi tentang penyakit kualitas hidup bagi pasien dan caregiver pasien
pasien, dukungan sosial dan finansial, dan stroke, untuk meningkatkan sumber daya
dukungan spiritual. keuangan bagi keluarga pasien stroke (Brereton
Dalam prakteknya, pengkajian kebutuhan & Nolan, 2000), melibatkan caregiver dalam
secara holistik diperlukan tidak hanya bagi mengembangkan caregiving terkait kebijakan
pasien, tetapi juga untuk caregiver. Untuk (Sawatzky, Fowler & Kerry, 2003).
membuat caregiver keluarga menjadi
berpengetahuan dan percaya diri, perawat harus KESIMPULAN
menyediakan bahan ajar cara merawat pasien Merawat pasien stroke bisa menjadi
selama di rumah sakit, di mana keterampilan dan pengalaman hidup yang menyedihkan/ disstres
kemampuan caregiver dapat diobservasi. dan lengkap. Manajemen untuk pasien stroke di
Perencanaan pulang individual yang berpusat rumah tergantung pada caregiver yang sehat,
pada keluarga daripada pendekatan berpusat pada dipersiapkan dengan baik dan terlatih. Pada saat
pasien lebih disukai. Sebelum keluar rumah sakit, yang sama, caregiver memiliki berbagai
dan untuk meminimalkan konsekuensi kebutuhan informasi perawatan fisik, peralatan
pengasuhan yang merugikan, perawat harus lebih caregiving terjangkau, dukungan keuangan,
mempersiapkan anggota keluarga untuk dukungan sosial, dan sumber daya yang dapat
mengatasi beberapa situasi pengasuhan yang diakses masyarakat. Perawat memiliki peran
membuat stres. penting dalam hati-hati mendengarkan
Perawat tidak hanya harus mengajar kekhawatiran caregiver, kebutuhan, dan untuk
caregiver untuk memenuhi kebutuhan penderita merespon secara positif dan mendukung mereka
stroke tetapi juga mengajarkan caregiver sepanjang lintasan caregiving mereka. Tujuan
bagaimana untuk mengelola kekhawatiran terkait dari review sistematik ini adalah untuk
dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan memperluas pengetahuan tentang area yang
caregiver. Hal ini jelas bahwa keluarga memiliki sebelumnya diabaikan perawat yaitu pengalaman
tanggung jawab yang besar dan pengaruh pada dan kebutuhan caregiver pasien stroke.
kesejahteraan relatif pasien stroke (Piercy &
Chapman, 2001). Oleh karena itu, salah satu DAFTAR PUSTAKA
implikasi untuk review ini adalah untuk Abubakar, S.A,. & Isezuo, S.A. (2012). Health
menghargai pengalaman dan kebutuhan caregiver Related Quality of Life of Stroke Survivors:
pasien stroke. Experience of a Stroke Unit. International
Adanya penelitian tentang perawatan pasien Journal of Biomedical Science Vol. 8 No. 3.
stroke oleh caregiver dapat membantu perawat

53
Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, Vol. 1, No. 2, Agustus 2016

Akosile, C.O., Okoye, E.C., Nwankwo, M.J., permissions:


Akosile, C.O., & Mbada, C.E. (2011). sagepub.co.uk/journalsPermissions.nav.
Quality of Life and Its Correlates in DOI: 10.1177/0269215512474030
Caregivers of Stroke Survivors from Given, B.A., Given, C.W,. & Sherwood, R.P.
Nigerian Population. Qual Life Res 20: (2011). Family & caregiver needs over the
1379-1384. DOI: 10.1007/s11136-011- course of the cancer trajectory. The Journal
9876-9. Springer Science. of Supportive Oncology. 20 (10)
American Nurses Association. (2012). What is Given, B.A.,et al. (2007). Burden & depression
Nursing. Diakses dari among caregivers of patients with cancer at
http://www.nursingworld.org/EspeciallyFor the end-of-life. Oncology Nursing Forum. 6
You/What-is-Nursing. (31). DOI:10.1188/04. ONF. 1105-1117.
Ang, S.Y., et al. (2013). A Qualitative Study into Jones, L & Morris, R. (2012). Experiences of
Stroke Caregivers‟ Educational Needs– adult stroke survivors and their parent
Perspectives of Caregivers and Healthcare carers: a qualitative study. Clinical
Professionals. Proceedings of Singapore Rehabilitation 27(3) 272–28, Reprints and
Healthcare, Volume 22, Number 3. permissions:
Arksey H and Hirst M (2005) Unpaid caregivers' sagepub.co.uk/journalsPermissions.nav.
access to and use of primary care services. DOI: 10.1177/0269215512455532
Primary Health Care Research and Jullamate, P., Azeredo, Z., Pául, & C.,
Development, vol 6 pp101-116 Subgranon, R. (2005). Thai Stroke Patient
Artal, F.J.C,. & Egido, J.A. (2009). Quality of Caregivers: Who They Are and What They
Life after Stroke: The Importance of a Need. Cerebrovasc Dis 2006;21:128–133.
Good Recovery. Journal of Cerebrovasc DOI: 10.1159/000090211
Dis 2009;27(suppl 1);204-214. DOI: Kerr, S.M & Smith, L.N. (2000). Stroke: an
10.1159/000200461. Karger. exploration of the experience of informal
Banks P & Pearson C. Parallel lives: young caregiving. Clinical Rehabilitation 2001
stroke survivors and their partners coping 15: 428. DOI:
with crisis. Sexual and Relationship 10.1191/026921501678310234
Therapy 2004; 19(4): 413-429. Lowenstein, A. & Gilbar, O. (2000). The
Biegel, D., Sales, E., & Schulz, R. (1991). Family perception of caregiving burden on the part
caregiving in chronic illness: Heart of elderly cancer patients, spouses & adult
disease, cancer, stroke, Alzheimer’s children. Families, system & health: The
disease, and chronic mental illness. Journal of Collaborative family healthcare,
Newburry Park CA: Sage. 18 (3).
Brereton L & Nolan M. You do know he's had a Pierce, L.L., Thompson, T.L., Govoni, A.L., &
stroke, don‟t you? Preparation for family Steiner, V. (2012). Caregivers'
caregiving-the neglected dimension. Incongruence: Emotional Strain in Caring
Journal of Clinical Nursing 2000; 9: 489- for Persons with Stroke. Rehabilitation
506. Nursing; Sep/Oct 2012; 37, 5; ProQuest
Cobley, C.S., Fisher, N.C., Kerr, M., and Walker, Medical Library pg. 258
M.F. (2013). A qualitative study exploring Pierce, L.L. (2001). Caring and expressions of
patients‟ and carers‟ experiences of Early stability by urban family caregivers of
Supported Discharge services after stroke. Persons with Stroke Within African
Clinical Rehabilitation 1–8, Reprints and American Family System. Rehabilitation

54
Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, Vol. 1, No. 2, Agustus 2016

Nursing; May/Jun 2001; 26, 3; ProQuest


Medical Library pg. 100
Piercy K & Chapman J. Adopting the caregiver
role: a family legacy. Family Relations
2001; 50: 386-393.
Smith, Mary Jane; Liehr, Patricia R. (2014).
Middle Range Theory for Nursing. New
York, NY, USA: Springer Publishing
Company.
Strudwick, A & Morris, R. (2009). A qualitative
study exploring the experiences of African-
Caribbean informal stroke carers in the UK.
Clinical Rehabilitation 2010 24: 159. DOI:
10.1177/0269215509343847
Sawatzky J, Fowler-Kerry S. Impact of
caregiving: Listening to the voice of
informal caregivers. Journal of Psychiatric
and Mental Health Nursing 2003; 10: 277-
286.
Wilkinson, A. (2009). Caregiving to CHF/COPD
patients. Palliative care conference.
Diakses dari
http://www.palliativecare.org.au/Portals/46/
Together%20conference/Az%20Anne%20
Wilkinsons.pdf pada tanggal 20 Januari
2014.
Williams, L.A. (2007). Whatever it takes:
Informal Caregiving Dynamics in Blood &
Marrow Transplantation. Oncology Nursing
Forum. 34,379-387.
Yastroki. (2009). Angka kejadian Stroke
Meningkat Tajam. Diakses dari
http://www.yastroki.or.id/read.php?id pada
tanggal 4 Januari 2014.

55

Anda mungkin juga menyukai