Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/321967700

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN PASIEN


STROKE DI INSTALASI REHABILITASI MEDIK RUMAH SAKIT DR. ISKAK
TULUNGAGUNG

Article in majalah kesehatan · September 2017


DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2017.004.03.5

CITATIONS READS

11 3,111

3 authors, including:

Setyoadi Setyoadi
Brawijaya University
46 PUBLICATIONS 117 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Setyoadi Setyoadi on 09 January 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 3, September 2017

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN PASIEN STROKE DI


INSTALASI REHABILITASI MEDIK RUMAH SAKIT DR. ISKAK TULUNGAGUNG

Setyoadi*, Tina Handayani Nasution*, Amanda Kardinasari*

Abstrak
Pasien stroke tidak dapat sepenuhnya mandiri disebabkan adanya gejala sisa yang menyertai setelah
perawatan akut. Keluarga sangat berperan dalam fase pemulihan, sehingga sejak awal perawatan keluarga
diharapkan terlibat dalam penanganan penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan kemandirian pasien stroke di instalasi rawat jalan rehabilitasi medik Rumah Sakit
Dr. Iskak Tulungagung. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan sample secara
purposive sampling dengan jumlah sample 57 pasien. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner Barthel index dan kuesioner dukungan keluarga. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan
dukungan keluarga skor rata-rata adalah 87,84 termasuk kategori baik. Sementara skor rata-rata
kemandirian pasien stroke adalah 81,75 termasuk kategori sesang. Hasil uji statistik menunjukkan nilai
signifikasi p = 0,00 (α = 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara dukungan
keluarga dengan kemandirian. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan petugas kesehatan dapat
melibatkan peran keluarga dalam proses pemulihan pada pasien pasca stroke yang menjalani perawatan di
rumah.

Kata kunci: dukungan keluarga, kemandirian, stroke

THE CORRELATION OF FAMILY SUPPORT WITH STROKE PATIENTS’ INDEPENDENCE AT


MEDICAL REHABILITATION CENTER OF DR. ISKAK HOSPITAL TULUNGAGUNG

Abstract
Stroke patients cannot fully support themselves after acute care. During the recovery phase, family
plays an important role, they served as a source of support even during the healing and rehabilitation phase.
The purpose of this study is to identify the correlation of family support with stroke patients’ independence in
the medical rehabilitation center of Dr. Iskak hospital Tulungagung. It is a descriptive research that use
purposive sampling method. The research data were collected by using Barthel Index’s Instrument and family
support instrument. Based on the results of the study, out of 57 respondents, the average score for family
support was 87,84 while the stroke patients’ independence receives an average score of 81,75. Statistical
analysis showed significant value p = 0.00 (α = 0.05) In conclusion, by giving a better family support the
stroke patients can gradually become more independent. It is advised that the paramedics should improve
their role in providing education about the importance of family support towards stroke patients’ family during
the recovery process at home.

Keywords: family support, independent, stroke

* Program Studi Ilmu Keperawatan, FK UB


E-mail: setyoadimalang@gmail.com

139
Setyoadi, et al. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian …..

Pendahuluan mencapai US$ 140.000/pasien atau sekitar


1,4 millar rupiah/pasien.7
Stroke adalah keadaan yang muncul Penelitian Cameron et al (2014),
ketika pembuluh darah otak gagal mensuplai sebanyak 50% dari penderita stroke
oksigen ke sel-sel otak.1 Sel otak akan mengalami kesulitan melakukan aktivitas,
rusak ketika tidak menerima oksigen dan termasuk mandi, jalan kaki, naik tangga,
nutrisi dari darah. Gejala stroke terjadi melakukan pekerjaan rumah tangga,
secara tiba-tiba yaitu; kelemahan pada satu menyiapkan makanan dan bepergian.8
sisi tubuh, kebingungan, kesulitan berbicara Penderita stroke tidak dapat mandiri dan
atau memahami pembicaraan, masalah memerlukan bantuan dalam pemenuhan
penglihatan, kesulitan berjalan, kehilangan kebutuhan sehari-hari. Sepertiga dari
keseimbangan dan sakit kepala.2 penderita stroke memerlukan perawatan
Menurut BKKBN (2009), penyakit lanjutan minimal selama 3 bulan untuk
stroke dan jantung dahulu dianggap sebagai meningkatkan kemampuan mandiri.9
penyakit degeneratif yaitu penyakit untuk Kemandirian adalah kemampuan untuk
usia di atas 60 tahun.3 Saat ini stroke dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri.
terjadi pada usia berapapun dengan 75% Kemandirian mengandung pengertian suatu
terjadi pada usia di atas 65 tahun dan hampir keadaan dimana seseorang yang memiliki
25% terjadi pada usia di bawah 65 tahun. hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan
Meningkatnya kejadian stroke pada individu dirinya, mampu mengambil keputusan dan
usia 20 hingga 25 tahun berdampak inisiatif untuk mengatasi masalah yang
terhadap menurunnya tingkat produktivitas.4 dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam
WHO (2011) menyebutkan terdapat mengerjakan tugas-tugasnya, bertanggung
15.000.000 orang yang di dunia mengalami jawab terhadap apa yang dilakukan.10
stroke setiap tahunnya.5 Pada tahun 2010, Pasien stroke tidak dapat sepenuhnya
prevalensi stroke di seluruh dunia adalah 33 mandiri, sehingga membutuhkan bantuan
juta jiwa, dengan 16,9 juta jiwa mengalami orang lain atau anggota keluarga.11 Perawat
stroke untuk pertama kali. Dari jumlah memiliki peran penting untuk memberikan
tersebut, 5 juta jiwa meninggal dan 5 juta asuhan keperawatan yang berfokus pada
jiwa mengalami cacat.6 Secara umum, stroke proses rehabilitasi dengan cara
merupakan penyebab utama kedua menggunakan pendekatan upaya promotif
kematian di negara-negara maju dengan 4,5 dan preventif untuk mencegah kecacatan
juta kematian setiap tahun.1 lebih lanjut.Upaya pencegahan (preventif)
Gangguan fungsi akibat stroke secara dilakukan untuk mengendalikan serangan
langsung menyebabkan gangguan ulang dan mencegah kecacatan. Upaya
kecacatan fisik, peningkatan beban ekonomi, promotif untuk meningkatkan kualitas hidup
beban perawatan di keluarga, penurunan pasien stroke dan keluarga yang
kualitas hidup, dan peningkatan mortalitas. memberikan perawatan di rumah.12
Stroke merupakan penyebab utama Rehabilitasi pada pasien stroke
kecacatan pada orang dewasa. Prevalensi bertujuan untuk memperbaiki mobilitas dan
kecacatan akibat stroke diperkirakan sekitar pencapaian perawatan diri secara mandiri
33-460 per 100.000 jiwa.6 Penderita stroke oleh pasien.13 Kepatuhan pasien stroke
yang bertahan hidup dengan kecacatan mematuhi dalam rehabilitasi memerlukan
merupakan beban ekonomi bagi keluarga dukungan keluarga untuk mencapai hasil
dan sistem asuransi kesehatan. Biaya fungsional yang maksimal. Keluarga sangat
pengobatan dan rehabilitasi pasca stroke berperan dalam fase pemulihan ini, sehingga

140
Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 3, September 2017

sejak awal perawatan keluarga diharapkan keluarga. Berdasarkan fenomena tersebut


terlibat dalam penanganan penderita.11 perlu adanya penelitian yang melihat
Sasaran subjek proses rehabilitasi hubungan antara dukungan keluarga dan
pada pasien stroke adalah pasien dan tingkat kemandirian pasien stroke.
keluarga. Proses penyembuhan dan
rehabilitasi pasien stroke dapat terjadi dalam Bahan dan Metode
waktu lama, yang membutuhkan kesabaran
dan ketekunan pasien dan keluarga. Dalam Penelitian ini menggunakan desain
masa rehabilitasi seringkali pasien stroke penelitian deskriptif korelasional dengan
malas untuk melakukan latihan dalam metode pendekatan cross sectional.
menjaga mobilitas seperti melakukan latihan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
rentang gerak, maka dari itu sangat penderita pasien stroke di Instalasi
diperlukan dukungan dari keluarga untuk Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Dr. Iskak
memberikan pengertian kepada pasien dan Tulungagung. Besar sampel dalam
melatih serta membantu pasien untuk selalu penelitian ini adalah sebanyak 57 responden
melakukan latihan rentang gerak.13 yang diambil dengan cara purposive
Keluarga memiliki peran penting; yaitu sampling.
mampu mengenal masalah kesehatan, Pada penelitian ini, variabel
mengambil keputusan untuk mengambil independen adalah dukungan keluarga pada
tindakan yang tepat bagi keluarga, pasien stroke. Variabel dependen adalah
memberikan perawatan kepada anggota kemandirian pada pasien stroke. Alat ukur
keluarga yang sakit, yang tidak dapat yang digunakan adalah kuisioner. Lembar
membantu diri karena cacat atau umur kuesioner variabel independen terdiri dari 25
terlalu muda, mempertahankan suasana pertanyaan, sedangkan variabel dependen
rumah yang menguntungkan untuk terdiri dari 10 pertanyaan. Kategori penilaian
kesehatan dan perkembangan kepribadian dukungan keluarga yaitu <55 dikategorikan
dan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang dukungan keluarga kurang, 56-75
ada.14 Peran keluarga memberikan bantuan dikategorikan dukungan keluarga cukup, dan
selama masa penyembuhan dan pemulihan 76-100 dikategorikan dukungan keluarga
klien. Dukungan keluarga yang besar dapat baik. Kategori kemandirian pasien stroke
meningkatkan keberhasilan rehabilitasi, yaitu 0-20 dikategorikan ketergantungan
penyembuhan atau pemulihan.15 total, 21-60 dikategorikan ketergantungan
Berdasarkan hasil studi pendahuluan, berat, 61-90 dikategorikan ketergantungan
pasien stroke rawat jalan di instalasi sedang, 91-99 dikategorikan ketergantungan
rehabilitasi medik rumah sakit Dr. Iskak ringan, 100 dikategorikan mandiri.
Tulungagung mencapai 709 pada tahun Data yang diperoleh selanjutnya
2014. Rumah sakit mencatat stroke dianalisis mengunakan uji korelasi Pearson.
merupakan penyakit urutan ke-4 di instalasi Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan
rawat jalan rehabilitasi medik. Ketika pasien dukungan keluarga dengan kemandirian
datang, pasien selalu ditemani dengan pasien stroke di Instalasi Rehabilitasi Medik
keluarga, karena keterbatasan yang dimiliki. Rumah Sakit Dr. Iskak Tulungagung.
Hasil wawancara terhadap 5 keluarga yang
sedang berkunjung ke rehab medik Hasil
mengatakan mengalami kesulitan untuk
membantu memenuhi kebutuhan dan tidak Distribusi data demografi pasien stroke
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh meliputi jenis kelamin, usia, status

141
Setyoadi, et al. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian …..

pernikahan, lama menderita stroke,


komplikasi, keluarga yang tinggal serumah
dan caregiver.

Tabel 1. Karakteristik demografi responden


Demografi Jumlah Persenatase (%)
(orang)
Jenis kelamin perempuan 22 38,60

Laki-laki 35 61,40

Status Menikah 51 89.48

Janda 5 8.77

Duda 1 1.75

Komplikasi Tidak ada 47 82.46

DM 6 10.53

Jantung 4 7.02

Tipe keluarga Keluarga Inti 48 84.21

Keluarga Besar 9 15.79

Care giver Pasangan 37 64.91

Anak 11 19.30

Pasangan, Anak 9 15.79

Usia Min 37 tahun Rata-Rata

Max 83 tahun 58 tahun

Lama Menderita 1 bulan 80 bulan 18 bulan


Stroke

Berdasarkan Tabel 1 sebagian besar Sebagian besar responden tidak mempunyai


responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 35 penyakit komplikasi dengan jumlah 47 orang
orang dengan persentase 61,40%, usia (82,46%). Sebanyak 84,21% responden
responden pasien stroke paling muda adalah tinggal bersama keluarga inti yang terdiri dari
37 tahun sedangkan usia paling tua adalah pasangan dan anak, sedangkan sisanya
83 tahun. Dengan usia rata-rata adalah 58 tinggal bersama keluarga besar yang terdiri
tahun. Pasien stroke berstatus menikah dari pasangan, anak, menantu dan cucu,
dengan jumlah 51 orang atau sekitar dan responden yang dirawat oleh pasangan
89,48%, lama responden terserang stroke dengan jumlah 37 orang atau sekitar
adalah rentang 1 bulan hingga 80 bulan. 64,91%.
Dengan rata-rata lama terserang 18 bulan.

142
Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 3, September 2017

Dukungan Keluarga Pasien Stroke: Pada Tabel 4 di atas ditunjukkan


variabel kemandirian berdasarkan kriteria
Tabel 2. Distribusi karakteristik dukungan yang telah ditentukan. Dari 57 responden,
keluarga didapatkan skor tertinggi adalah 100 dan
Variabel Jumlah SD Rata- Min Maks skor terendah 15. Rata-rata mendapatkan
+/- rata skor 81,75 yang berati ketergantungan
Dukungan 57 9,53 87,84 62 100 sedang.
keluarga
Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui Kemandirian Pasien Stroke:
hasil skor variabel dukungan keluarga
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Tabel 5. Analisis hubungan dukungan
Dari 57 responden, didapatkan skor tertinggi keluarga dengan kemandirian
adalah 100 dan skor terendah adalah 67. Variabel rhitung P value Keterangan
Rata-rata dukungan keluarga mendapatkan Dukungan 0,737 0,00 Ada
skor 87,84 yang berarti dukungan keluarga Keluarga Hubungan
baik. Kemandirian

Tabel 3. Distribusi jenis dukungan keluarga Berdasarkan hasil analisis yang tertera
pada tabel di atas, diperoleh nilai rhitung
sebesar 0,737 dengan nilai signifikansi p =
0,000 < 0,05 sehingga diputuskan H1
diterima. Dapat diartikan bahwa terdapat
hubungan antara dukungan keluarga dan
kemandirian dan hubungan ini termasuk
kuat. Nilai koefisien yang bertanda positif (+)
mempunyai makna apabila dukungan
Berdasarkan Tabel 3 di atas keluarga responden baik, maka responden
diketahui jenis dukungan keluarga yang akan semakin mandiri.
diterima pasien stroke terbanyak adalah
dukungan informasional (89,47%) dan Pembahasan
dukungan emosional (89,47%). Jenis
dukungan keluarga yang paling sedikit
Dukungan Keluarga pada Pasien Stroke di
diberikan adalah dukungan penghargaan
Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Dr.
(77,2%).
Iskak Tulungagung:
Kemandirian Pasien Stroke: Hasil penelitian dukungan keluarga dari
57 pasien stroke di Instalasi Rehabilitasi
Tabel 4. Frekuensi responden berdasarkan Medik Rumah Sakit Dr. Iskak menunjukkan
kemandirian bahwa sebagian besar pasien stroke
Variabel Jumlah SD Rata- Min Maks mendapatkan dukungan keluarga yang baik
+/- rata yaitu sebanyak 50 orang (87,72%),
Kemandirian 57 14,86 81,75 15 100 dukungan keluarga yang cukup sebanyak 7
orang (12,28%), dan tidak ada responden
yang berada pada kategori dukungan
keluarga kurang. Hasil penelitian ini sejalan

143
Setyoadi, et al. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian …..

dengan penelitian Endriyani (2011) tentang terhadap kepatuhan proses pengobatan


dukungan keluarga pada pasien pasca diabetes mellitus.19
stroke yaitu sebanyak 82,5% pasien stroke Jenis dukungan keluarga dibagi
mendapatkan dukungan keluarga “baik” dan menjadi 4 komponen yaitu dukungan
18,5% pasien mendapatkan dukungan informasional, dukungan penghargaan,
keluarga “cukup”.16 dukungan instrumental dan dukungan
Dukungan keluarga adalah suatu emosional.15 Berdasarkan hasil penelitian,
bentuk hubungan interpersonal yang terdiri jenis dukungan keluarga yang paling banyak
atas sikap, tindakan, dan penerimaan diterima adalah dukungan informasional dan
terhadap anggota keluarga, sehingga dukungan emosional. Selanjutnya dukungan
anggota keluarga ada yang instrumental dan jenis dukungan yang paling
memperhatikan.15 Dukungan keluarga yang sedikit didapatkan adalah dukungan
baik pada pasien stroke menunjukkan penghargaan.
bahwa keluarga senantiasa ikut berupaya Jenis dukungan informasional paling
dalam hal penyembuhan dan pemulihan banyak diterima pasien stroke dalam
pasien. Data menunjukkan sebanyak 57 penelitian ini yaitu sebanyak 51 responden
keluarga (100%) pasien datang bersama (89,47%). Berbeda dengan penelitian yang
keluarga saat menjalani rawat jalan di rehab dilakukan oleh Wurtuningsih (2012) yang
medik. menyimpulkan bahwa dalam dukungan
Sebanyak 84,21% pasien stroke tinggal informasional tidak banyak diberikan
bersama keluarga inti yang terdiri dari ayah, keluarga karena takut menyebabkan pasien
ibu dan anak. Keluarga merupakan bagian banyak memikirkan tentang penyakitnya.20
dari pasien yang paling dekat dan tidak Dukungan informasional merupakan
dapat dipisahkan. Pasien akan merasa tanggung jawab bersama termasuk dalam
senang dan tentram apabila mendapatkan memberikan solusi dari masalah, nasehat
perhatian dan dukungan dari keluarganya, atau arahan, dan memberikan informasi-
karena dengan dukungan tersebut akan informasi penting yang dibutuhkan pasien
menimbulkan kepercayaan diri untuk dalam proses penyembuhan. Pasien
menghadapi atau mengelola penyakitnya mendapatkan dukungan informasional yang
dengan lebih baik.17 baik karena saat ini sangat mudah
Berdasarkan hasil penelitian, pasien mengakses informasi mengenai suatu
stroke yang berstatus menikah sebanyak 51 penyakit dari dokter, perawat, terapis, media
responden (89,47%). Status menikah cetak dan media elektronik.21 Berdasarkan
menguntungkan bagi kesembuhan pasien jawaban pertanyaan dalam kuesioner,
stroke karena mendapatkan perhatian dan sekitar 91,23% keluarga pasien selalu
perawatan dari pasangan. Caregiver pasien mengingatkan pasien untuk kontrol ke rumah
stroke dalam penelitian ini sebagian besar sakit. Selain itu, keluarga pasien stroke di
atau 37 orang (64,91%) adalah instalasi rehabilitasi medik selalu
pasangannya. Pasangan hidup memiliki memberikan nasehat tentang makanan dan
fungsi sebagai supporting dalam berbagai gaya hidup yang bisa memicu terjadinya
hal misalnya emosi, problem solving, stroke, memberikan informasi upaya
keuangan, maupun pengasuhan.18 penyembuhan, mengingatkan untuk kontrol
Pernyataan tersebut sejalan dengan dan latihan gerak tubuh.
penelitian Pratita, 2012 yang menyatakan Dukungan emosional meliputi bentuk
dukungan pasangan memiliki pengaruh dukungan keluarga dalam bentuk perhatian,
kasih sayang, dan simpati.22 Adanya

144
Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 3, September 2017

dukungan emosional kepada keluarga dapat Kemandirian Pasien Stroke di Instalasi


memberikan perlindungan psikososial dan Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Dr. Iskak
dukungan terhadap anggotanya. Hasil Tulungagung:
penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 51 Kemandirian adalah kemampuan diri
responden (89,47%) telah mendapatkan sendiri dalam mencukupi kebutuhan tanpa
dukungan emosional yang baik dari memerlukan bantuan dari orang lain. Stroke
keluarga. Dukungan emosional ditunjukkan menyebabkan gangguan yang mempunyai
keluarga dengan selalu mendengarkan dampak terhadap kemandirian seseorang.
keluhan-keluhan yang diungkapkan pasien, Kemandirian seseorang dinilai dengan
menjaga perasaan agar tidak tersinggung, menggunakan instumen Barthel index yang
menghibur saat pasien sedih dan meliputi 10 aktivitas yaitu makan, mandi,
mengungkapkan rasa sayangnya dengan merawat diri, berpakaian, buang air besar,
perkataan maupun perbuatan. buang air kecil, penggunaan toilet,
Berdasarkan hasil penelitian berpindah, mobilitas dan menggunakan
didapatkan bahwa 50 pasien (87,72%) tangga.23 Hasil penelitian menunjukkan
mendapatkan dukungan instrumental yang tingkat kemandirian termasuk dalam kategori
baik. Hasil ini menunjukkan bahwa keluarga sedang dengan means 81,75.
telah menjalankan fungsi perawatan Prevalensi ketergantungan akibat
kesehatan dan fungsi ekonomi keluarga stroke diperkirakan sekitar 33-460 per
dengan baik. Fungsi perawatan kesehatan 100.000 penduduk.24 Hasil penelitian ini, dari
dapat berupa menyediakan kebutuhan 57 pasien stroke mengalami gangguan
sehari-hari seperti makan, pakaian, tempat kemandirian dengan kriteria ketergantungan
istirahat yang nyaman dan membantu pasien sedang 41 pasien (71,93%), ketergantungan
minum obat. Fungsi ekonomi keluarga ringan 7 pasien (12,28%), mandiri 4 pasien
berupa penyediaan finansial yang cukup (7,02%) dan ketergantungan total 1 pasien.
untuk perawatan dan pengobatan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Dukungan penghargaan bertindak Endriyani (2011) bahwa sebagian besar
sebagai umpan balik terhadap apa yang pasien stroke berada pada kondisi
sudah individu lakukan. Hasil penelitian ketergantungan sedang sebanyak 70,4%
menunjukkan bahwa sebanyak 44 pasien responden. Menurut Javier (2012), 15%
(77,2%) telah mendapatkan dukungan hingga 30% penderita stroke memiliki
dengan baik. Dukungan penghargaan gangguan fisiologis permanen yang
ditunjukkan dengan keluarga selalu mengakibatkan penderitanya mengalami
memberikan pujian apabila pasien stroke gangguan kemandirian dalam melakukan
mengalami kemajuan, memberikan kegiatan.24 Pasien stroke di instalasi
semangat dan tetap meminta pendapat rehabilitasi medik rumah sakit Dr. Iskak
kepada penderita atas pemecahan masalah didominasi rentang usia 56-65 tahun yaitu
keluarga sehingga pasien tetap merasa sebanyak 29 pasien (50,87%) dan
dihargai. dihubungkan dengan kondisi kemandirian
yang paling banyak ditemui adalah
ketergantungan sedang (71,93%).
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin,
jumlah responden laki-laki sebanyak 35
orang (67%), sementara perempuan 22
orang (35,60%). Hasil penelitian lain juga
menyebutkan bahwa laki-laki lebih mudah

145
Setyoadi, et al. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian …..

terkena stroke karena mempunyai pasien stroke maka kemandirian pasien


angka faktor risiko yang lebih tinggi stroke akan meningkat. Berdasarkan hasil
(hipertensi, merokok dan alkohol).12 Namun kuesioner dalam penelitian ini keluarga
penelitian Ardi (2010), tidak ditemukan selalu optimis pasien stroke akan pulih
perbedaan kemandirian antara laki-laki kembali dengan melakukan latihan dan rajin
dengan perempuan, hal ini disebabkan oleh kontrol. Sehingga pasien stroke akan
adanya manifestasi yang dialami pasien merasa termotivasi dan semangat
stroke yaitu kelemahan fisik memiliki melakukan latihan dan menjalani
dampak yang sama terhadap pengobatan. Dukungan keluarga terbukti
ketidakmampuan dalam memenuhi aktivitas berhubungan dengan menurunnya
sehari-hari seperti makan, mandi, merawat mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit,
diri, berpindah dan lain-lain.25 fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi.15
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa Penelitian lain juga menyatakan
paling banyak (11 responden) dengan lama terdapat hubungan peran keluarga dalam
stroke 12 bulan dengan tingkat kemandirian merawat dan memotivasi pasien pasca
72,72% ketergantungan sedang. stroke dengan kepatuhan penderita dalam
Berdasarkan analisis lamanya menderita mengikuti pengobatan dan pelaksanaan
stroke dan tingkat kemandirian, lama stroke rehabilitasi. 27 Keluarga adalah unit yang
tidak mempengaruhi kemandirian pasien. paling dekat dengan pasien yang memiliki
Menurut Irfan (2012), tingkat keparahan peran sebagai motivator atau pendukung
stroke tergantung pada bagian mana yang serta sebagai edukator bagi anggota
mengalami kerusakan akibat pengumpulan keluarga lain dalam melaksanakan program
darah atau perdarahan, besar atau luasnya kesehatan secara mandiri. Jika tidak ada
kerusakan dan seberapa banyak yang dukungan dari keluarga, maka keberhasilan
mampu ditangani.20 pemulihan (rehabilitasi) semakin kecil. Oleh
karena itu, dukungan keluarga sangat
Analisis Dukungan Keluarga dengan diperlukan dalam mendampingi pasien
Kemandirian Pasien Stroke di Instalasi stroke mengikuti rehabilitasi.15
Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Dr. Iskak
Tulungagung: Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis didapatkan
hubungan yang signifikan antara dukungan Penelitian ini menyimpulkan bahwa
keluarga dan tingkat kemandirian pasien. dukungan keluarga pasien stroke di Instalasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Dr. Iskak
sebelumnya oleh Rosiana (2012) yang mayoritas memiliki dukungan keluarga yang
menyebutkan bahwa sebagian besar baik yaitu sebanyak 87,72%. Sebagian
responden telah memperoleh dukungan besar kemandirian pasien stroke masuk
keluarga yang baik. Kesesuaian penelitian dalam klasifikasi ketergantungan sedang
ini dengan penelitian sebelumnya dapat yaitu sebanyak 71,93%. Terdapat hubungan
ditunjukkan bahwa semakin tinggi atau positif dukungan keluarga dengan
semakin baik dukungan keluarga, maka kemandirian pasien stroke, sehingga
semakin patuh pasien stroke dalam semakin baik dukungan keluarga maka
menjalani rehabilitasi dan peningkatan semakin mandiri pasien stroke.
kemandirian.26
Menurut peneliti, apabila keluarga
memberikan dukungan yang baik kepada

146
Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 3, September 2017

Saran Prevention, Diagnosis and Therapy.


Stroke. 2008; 40:1407-1431.
1. Bagi Petugas Kesehatan 6 Stroke Association. Impact of Stroke
Diharapkan petugas kesehatan dapat (Stroke Statistics). (Online).
meningkatkan peran dalam berkolaborasi 2015.http://www.strokeassociation.org/
dengan keluarga dan pasien dalam STROKEORG/AboutStroke/Impact-of-
melakukan latihan dan menjaga mobilitas Stroke-Stroke
seperti melakukan latihan rentang gerak. statistics_UCM_310728_Article.jsp#.Vl
Keluarga dan pasien dapat saling G6DdLhDIU. Diakses November 2015.
memberikan dukungan dalam meningkatkan 7 Widjaja H, Putra IBK, Nuartina AABN.
fungsi fisiologis tubuh pasien stroke dirumah. Neurorestorasi Pasca-stroke: Harapan
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Baru Penderita Stroke. CDK-227. 2015;
a. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya 42(4):257- 261
untuk mengembangkan penelitian 8 Cameron et al. Randomized Clinical
tentang hubungan dukungan keluarga Trial of the Timing It Right Stroke
dengan kemandirian pasien stroke Family Support Program:Research
dengan jumlah sampel yang seimbang Protocol. BMC. 2014; 14:18.
antara wanita dan pria sehingga terlihat 9 Langhorne P, Bernhardt J, Kwakkel G.
jelas hubungan yang dihasilkan. Stroke Rehabilitation. Elsevier. 2011;
b. Diharapkan dapat mengembangkan 377(9778):1693-702.
penelitian selanjutnya yang berhubungan 10 Mu’tadin Z. Pengantar Pendidikan dan
dengan kemandirian pasien stroke Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta:
dengan faktor-faktor lain yang belum Andi Offset. 2002.
pernah diteliti seperti kondisi ekonomi, 11 Mulyatsih E dan Ahmad A. Stroke;
jenis stroke dan tingkat kecacatan. Petunjuk Perawatan Pasien Pasca
Stroke di Rumah. Jakarta: FK
Universitas Indonesia. 2010.
Daftar Pustaka 12 KEMENKES. Presiden Resmikan RS
Pusat Otak Nasional, (Online).
1 Gillen G. Stroke rehabilitation: A 2014.http://www.depkes.go.id/article/vie
function-based Approach. 4th Edition. w/201407200001/presiden-resmikan-
United States of America: Elsevier. rs-pusat-otak-nasional.html. Diakses
2015. November 2014.
2 National Institute of Neurological 13 Smeltzer C, Suzanne, Brunner &
Disorders and Stroke. Brain Basics: Suddarth. Buku Ajar Keperawatan
Preventing Stroke. (Online). 2009. Medikal Bedah. EGC: Jakarta. 2002.
3 BKKBN. (Online). 2009. 14 Setiadi. Konsep dan Proses
http://nad.bkkbn.go.id/. Diakses Keperawatan Keluarga. Edisi kedua.
November 2015. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010.
4 CDC. Stroke Maps and Data Sources. 15 Friedman M. Buku Ajar Keperawatan
(Online). 2014. keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
http://www.cdc.gov/stroke/maps_data.h Edisi kelima. Jakarta: EGC. 2010.
tml. Diakses November 2015. 16 Endriyani L. Hubungan Dukungan
5 World Health Organization. Keluarga dengan Kemandirian
Recommendations on Stroke Activities Of Daily Living Pasien Post

147
Setyoadi, et al. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian …..

Stroke di RSU PKU Muhammadiyah 23 Suparyanto. Konsep Dukungan


Bantul. 2011. Keluarga. (Online) . 2012.
17 Nainggolan. Dasar-dasar Keperawatan http://drsuparyantoblogspot.com/2012/0
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. 3/konsep-dukungan-keluarga.html.
2012. Diakses 28 September 2014.
18 Papalia DE, et al. Human Development 24 Javier F. Determining Quality of Life in
(PsikologiPerkembangan). Jakarta: Stroke Survivors. Expert Rev
Kencana. 2009. Pharmacoecon Outcomes Res. 2012;
19 Pratita N. Hubungan Dukungan 12(2):199-211.
Pasangan dan Health Locus Of Control 25 Ardi. Analisis Hubungan
dengan Kepatuhan dalam Menjalani Ketidakmampuan Fisik Dan Kognitif
Proses Pengobatan pada Penderita Dengan Keputusasaan Pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe-2. Jurnal Stroke Di Makassar. Depok: FIK UI.
Mahasiswa Ilmiah Universitas 2011.
Brawijaya. 2012; 1(1). 26 Rosiana E. Hubungan Dukungan
20 Wurtuningsih B. Dukungan Keluarga Keluarga dengan Kepatuhan Menjalani
pada Pasien Stroke di Ruang Saraf Fisioterapi pada Klien Pasca Stroke di
RSUP Dr. Kariadi Semarang. Med Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD
Hosp. 2012; 1(1): 57-59. Sleman Yogyakarta. Yogyakarta:
21 Nurkhayati D. Gambaran Dukungan Universitas Respati. 2012. P 11-15.
Sosial Keluarga pada Pasien Gagal 27 Kosassy SM. Hubungan Peran
Ginjal Kronik yang Menjalani Keluarga Dalam Merawat dan
Hemodialisis Di Instalasi Dialisis RS Dr. Memotivasi Penderita Pasca Stroke
Sardjito. Yogyakarta: Universitas dengan Kepatuhan Penderita Mengikuti
Gadjah Mada. 2005. Rehabilitasi di Unit Rehabilitasi Medik
22 Kaakinen JR, Hanson SMH. RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun
Theoretical Foundations for Family 2011. Padang: Universitas Andalas.
Health Nursing Practice. Di dalam: 2011.
Bomar PJ (Editor). Promoting Health in
Families: Applying Family Research
and Theory to Nursing Practice. 3.
Philadelphia: Saunders. 2004. P 93–
116.

148

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai