Anda di halaman 1dari 13

Original Article

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk


Volume 19 No 1 Juni 2023 hal 70-82 p-ISSN 1858-0696
DOI: 10.26753/jikk.v19i1.1092 e-ISSN 2598-9855

HUBUNGAN SELF MANAGEMENT DENGAN TINGKAT


KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PADA PENDERITA PASCA STROKE

Nurul Laili*, M. Taukhid


STIKES Karya Husada Kediri, Jalan Soekarno Hatta No7, Pare,Kediri,Jawa Timur, Indonesia
*corresponding author: nurullaili230279@gmail.com

Informasi Artikel Abstrak


Submit: Perubahan fisik akibat dari gejala sisa pasca Stroke mengakibatkan penderita sulit untuk
16/05/2023 melakukan aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL) sehingga dapat menganggu
Revisi: kemandirian penderita. Tingkat kemandirian penderita dioptimalkan menjadi tidak
30/05/2023 bergantung orang lain melalui proses Self Management, untuk memberikan motivasi,
semangat, dan pengelolaan emosi yang baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan
Accepted:
Self Management dengan tingkat kemandirian pada penderita pasca Stroke di Rumah Sakit
08/06/2023 Amelia. Metode penelitian cross sectional. Populasi penelitian yaitu 60 responden. Melalui
teknik purposive sampling didapatkan sampel sejumlah 52 responden. Alat ukur Self
Management menggunakan kuesioner SSSMQ (The Southampton Stroke Self-Management
Questionnaire) dan tingkat kemandirian Activity Daily Living (ADL) menggunakan Barthel
Indeks yang dilakukan langsung di masing-masing rumah responden. Hasil penelitian
didapatkan sebagian besar responden (82,7%) memiliki Self Management kategori baik dan
sebagian besar responden (88,5%) tingkat kemandirian dalam kategori mandiri. Data
dianalisis dengan Rank Spearmen menunjukkan hasil p value 0,000 berarti ada hubungan Self
Management dengan tingkat kemandirian pada penderita pasca Stroke. Faktor-faktor yang
Kata kunci: mempengaruhi diantaranya faktor umur, jumlah serangan, fungsi anggota gerak,
Self Management, pendampingan ke rumah sakit dan pekerjaan. Penderita pasca Stroke dapat menerapkan Self
Activity Daily Living, Management yang baik dengan cara beradaptasi terhadap gejala sisa, melatih aktivitas diri dan
Pasca Stroke mengontrol emosi saat beraktifitas.
Abstract
Physical changes resulting from post-stroke sequelae make it difficult for sufferers to carry
out daily activities (Activity Daily Living/ADL) so that they can interfere with the sufferer's
independence. The patient's level of independence is optimized to be independent of others
through the Self Management process, to provide motivation, enthusiasm, and good emotional
management. The research objective was to determine the relationship between Self
Management and the level of independence in post-stroke sufferers at Amelia Hospital. Cross
sectional research method. The research population is 60 respondents. Through purposive
sampling technique obtained a sample of 52 respondents. The Self Management measuring
tool used the SSSMQ (The Southampton Stroke Self-Management Questionnaire)
questionnaire and the level of independence in Activity Daily Living (ADL) used the Barthel
Index which was carried out directly at each respondent's house. The results showed that most
of the respondents (82.7%) had a good category of self-management and most of the
respondents (88.5%) had a level of independence in the independent category. The data were
analyzed by Rank Spearmen showing a p value of 0.000 meaning that there is a relationship
Keywords: between Self Management and the level of independence in post-stroke sufferers. Factors that
Self Management, influence include age, number of attacks, limb function, accompaniment to hospital and work.
Activity Daily Living, Post-stroke sufferers can apply good self-management by adapting to sequelae, practicing
Post Stroke self-activity and controlling emotions during activities.

PENDAHULUAN buang air kecil, buang air besar, makan dan


Aktivitas sehari-hari menjadi hal berpindah tempat. Hal tersebut, diperlukan
yang penting dilakukan untuk memenuhi ketika seseorang masih hidup mulai dari
kebutuhan dan tuntutan hidup setiap orang. bayi sampai usia lanjut. Kemandirian dalam
Aktivitas sehari-hari untuk merawat diri aktivitas sehari-hari/ Activity Daily Living
secara mandiri seperti mandi, berpakaian, (ADL) pada pasien stroke mengalami

70
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

penurunan fungsi anggota gerak dari atau 21 responden, kategori dependent/


dampak gejala sisa stroke yaitu kecacatan tergantung sedang didapatkan hampir
pada fisik. Gejala sisa biasanya kelumpuhan setengahnya (45%) atau 18 responden dan
pada satu kaki atau tangan serta bagian dari kategori dependent/ tergantung ringan
wajah, gangguan penglihatan dan gangguan didapatkan (2,5%) atau 1 responden
bicara (Marviana et al., 2020). Kondisi (Juniarti Ami Suseno, 2013). Penelitian
tersebut, membuat pasien pasca Stroke akan menyebutkan pasien pasca Stroke memiliki
mengalami penurunan pada tingkat tingkat kemandirian ADL dalam kategori
kemandirian melakukan ADL. Penurunan mandiri. Disebutkan bahwa terdapat
tingkat kemandirian yang diakibatkan oleh hubungan yang signifikan antara hubungan
Stroke merupakan suatu kondisi disfungsi keluarga dengan tingkat kemandirian ADL
neurologis mendadak dalam waktu 24 jam pasien pasca Stroke di Poliklinik Neurologi
yang disebabkan oleh gangguan aliran RSU GMIM Pancaran Kasih Bunda (Tatali
darah. Stroke menjadi salah satu penyakit et al., 2018).
degeneratif yang terus meningkat dan Kemandirian merupakan kemampuan
menjadi penyebab utama yang kedua individu untuk mengatasi atau mengurus
kematian di seluruh dunia. diri sendiri tanpa bergantung pada orang
Data penelitian menyebutkan pasien lain. ADL pasien pasca Stroke mengalami
pasca Stroke memiliki Self Management penurunan fungsi pergerakan anggota tubuh
baik sebanyak 13,15% (5 orang), Self akibat dari gejala sisa. Gejala sisa biasanya
Management sedang sebanyak 39,47% (15 terjadi kelumpuhan pada satu kaki atau
orang), dan Self Management kurang tangan serta bagian dari wajah, gangguan
sebanyak 47,36% (18 orang). Pada penglihatan dan gangguan bicara. Kondisi
penerapan hubungan Self Management tersebut, berdampak pada kemandirian
dengan kualitas hidup pasien pasca Stroke dalam melakukan ADL seperti makan,
di RSUD Encik Mariyam diperoleh hasil mandi, berpakaian, buang air kecil dan
terdapat hubungan yang signifikan antara buang air besar. Gejala akibat kelumpuhan
Self Management dengan kualitas hidup. pada bagian tangan atau kaki karena adanya
Derajat kemaknaan α = 0,00, diperoleh hasil penurunan pada saraf motorik. Fungsi
p=0,000 dimana (p≤0,05), dengan kekuatan sensorik dan motorik mengalami disfungsi
(r=0,967) yaitu sangat kuat dan arah yang berakhir pada penurunan aktivitas.
hubungan positif artinya koefisien korelasi Pada otak terdapat beberapa bagian
adalah signifikan, sehingga H0 ditolak dan yaitu otak besar atau serebelum dan batang
Ha diterima, yang berarti ada hubungan Self otak. Secara fungsi sereblum dibagi
Management dengan kualitas hidup pasien menjadi tiga area yaitu area sensorik, area
pasca Stroke di RSUD Encik Mariyam motorik, dan area asosiasi. Cerebrum
(Marviana et al., 2020). merupakan bagian terbesar dari otak terbagi
Dari 366 pasien 60% ADL tergantung menjadi 2 yaitu otak kanan dan kiri.
selama 36-48 jam setelah Stroke. Pasien Belahan otak kanan berfungsi untuk
mandiri tanpa bantuan dengan ADL 80 mengontrol pergerakan di sisi kiri tubuh dan
(21%), sementara membutuhkan bantuan belahan otak kiri mengontrol gerakan di sisi
90 (36%) setelah satu tahun hasil penelitian kanan tubuh. Gejala sisa tersebut yaitu
yang dilakukan Hannah E Wurzinger di gangguan saraf facialis, saraf okulomotor
Swedia (E Wurzinger H, Abzhandadze T, dan saraf trigeminal. Gejala akibat
Rafsten L, 2021). Hasil penelitian kelumpuhan pada bagian tangan atau kaki
didapatkan kemampuan Activity Daily terdapatnya gangguan pada saraf motorik.
Living (ADL) pada pasien pasca Stroke di Kondisi tersebut, berdampak pada
wilayah kerja Puskesmas Ngariboyo kemandirian dalam melakukan ADL seperti
Kecamatan Ngariboyo Kebupaten Magetan makan, mandi, berpakaian, buang air kecil
didapatkan dalam kategori dependent/ dan buang air besar. Kemandirian dapat
tergantung berat sebagian besar (52,5%) dioptimalkan melalui proses perawatan diri.

71
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

Self Management merupakan mempengaruhi kemandirian aktivitas yang


kemampuan individu untuk mengatasi berdampak pada kualitas hidup penderita.
gejala, perawatan, efek fisik dan psikologis, Peningkatan resiko komplikasi pada
dan perubahan gaya hidup (Marviana et al., penderita pasca Stroke memerlukan upaya
2020). Self Management memiliki penerapan perilaku manajemen perawatan
komponen dasar yang meliputi pemecahan diri/self managementyang mampu
masalah, pengambilan keputusan, memberikan motivasi untuk meningkatkan
pemanfaatan sumber, dan hubungan antar kondisi diri dengan perubahan perilaku.
klien dan petugas yang dapat meningkatkan Penderita Stroke mengalami
kemampuan koping untuk menyesuaikan peningkatan dari tahun ke tahun. Pasien
diri dalam mengatur kehidupan pasca pasca Stroke biasanya terjadi gejala sisa
stroke. Keberhasilan penatalaksanaan dapat dari serangan yang mengakibatkan
dipengaruhi oleh diri sendiri, intervensi, kecacatan fisik. Gejala sisa pada pasien
fasilitas dan lingkungan penderita pasca pasca stroke berpengaruh pada fungsi
stroke dalam melakukan perawatan diri. kemandirian. Maka dilakukan upaya untuk
Perubahan perilaku hidup yang positif memperbaiki kemampuan koping
pada pasien pasca Stroke dengan penerapan menyesuaikan diri dalam mengatur
manajemen diri atau Self Management akan kehidupan pasca stroke. Salah satu upaya
memberikan dampak peningkatan motivasi, yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
semangat, dan pengelolaan emosi yang baik ADL dengan Self Management. Beberapa
akibat perubahan fisik yang dialami. Pasien penelitian membuktikan bahwa Self
mampu menjalankan ADL seperti mandi, Management efektif meningkatkan kualitas
makan, buang air kecil atau buang air besar, hidup penderita penyakit kronis. Dari
dan berpakaian. Self Management yang fenomena tersebut, didapatkan rumusan
kurang berdampak pada peningkatan masalah penelitian yaitu “adakah hubungan
kecemasan akan perubahan fisiknya Self Management dengan tingkat
sehingga tidak bersemangat untuk kemandirian Activity Daily Living (ADL)
melakukan kegiatan dan menurunkan pada penderita Pasca Stroke?”. Tujuan
produktifitas (Handayani, 2018). Kondisi penelitian adalah mengidentifikasi Self
tersebut, mengakibatkan pasien menjadi Management penderita Pasca Stroke,
kesulitan melakukan ADL dan akan mengidentifikasi tingkat kemandirian
mengalami ketergantungan pada orang lain Activity Daily Living (ADL) penderita
atau keluarga. pasca stroke dan menganalisa hubungan
Pasca Stroke memerlukan perawatan Self Management dengan tingkat
pasca serangan untuk dapat kemandirian Activity Daily Living (ADL)
mengoptimalkan fungsi tubuh dari proses penderita Pasca Stroke. Manfaat penelitian
rehabilitasi. Self Management menjadi sebagai informasi tentang penerapan Self
salah satu penatalaksanaan yang dapat Management untuk pengembangan model
dilakukan oleh penderita pasca Stroke. Self pendidikan kesehatan atau edukasi sebagai
Management merupakan sebuah metode upaya peningkatan kemandirian pada
intervensi untuk mendukung dan mengatur penderita Pasca Stroke terkait Activity Daily
koping individu yang mengalami penyakit Living (ADL).
kronis termasuk pada pasien pasca Stroke
(Fernandez-Martin et al., 2015). Dari hasil METODE
penelitian yang dilakukan oleh Marviana Jenis penelitian yang digunakan
(2020) menyebutkan bahwa terdapat dalam penelitian ini adalah kuantitatif
hubungan yang signifikan antara Self dengan pendekatan cross sectional. Peneliti
Management dengan kualitas hidup pada memberikan informend consent kepada
pasien pasca Stroke. Berdasarkan uraian penderita pasca Stroke untuk memberikan
latar belakang diatas, implikasi gejala sisa penjelasan maksud, tujuan, dan prosedur
penderita pasca Stroke dapat penelitian. Apabila responden setuju untuk

72
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

berpartisipasi dalam kegiatan penelitian dengan kesimpulan jika p-value >0,05 maka
serta sesuai dengan kriteria selanjutnya H1 ditolak yang berarti tidak ada hubungan
diminta menandatangani surat ketersedian dan jika p-value ≤0,05 maka H1 diterima
menjadi responden. Peneliti memberikan yang berarti ada hubungan antara dua
kuisioner Self Management dan kuisioner variabel Self Management dengan tingkat
tingkat kemandirian Activity Daily Living kemandirian Activity Daily Living (ADL).
(ADL) kepada responden. Setelah data Penelitian lolos uji etik melalui tim etik
terkumpul dilakukan pengolahan data kesehatan di institusi yang meliputi prinsip
meliputi editing, coding, scoring, manfaat, menghargai hak asasi manusia dan
tabulating, dan analisa data. Penelitian ini keadilan.
dilakukan selama dua bulan di RS Amelia
Pare, pada bulan Januari-Februari 2023.
Populasi pada penelitian ini adalah semua HASIL DAN PEMBAHASAN
penderita pasca Stroke yang ada di Rumah Hasil penelitian menunjukkan data
Sakit Amelia berjumlah 60 penderita Pasca lebih dari setengah (67.3%) responden
Stroke pada bulan Agustus sampai bulan berusia lebih dari 50 tahun, sebagian besar
Oktober 2022. Tehnik Sampling (59.6%) berjenis kelamin perempuan,
menggunakan purposive sampling. Sampel hampir semua (78.8%) bekerja, dengan
dalam penelitian ini sejumlah 54 reponden pendidikan sebanyak (48.1%) tidak
penderita Pasca Stroke. Analisis univariat sekolah, hampir semua (90.4%) mengalami
bertujuan untuk menjelaskan setiap jumlah serangan sebanyak satu kali,
karakteristik dari variabel penelitian. responden mengalami kelumpuhan (80.8%)
Analisis bivariate yang dilakukan pada pada anggota gerak, semua responden
kedua variabel yang diduga berhubungan (100%) memiliki penyakit penyerta, lebih
atau berkorelasi. Untuk membuktikan dari setengah (46.2%) didampingi oleh anak
adanya hubungan self management dengan saat di rumah sakit. Responden rata-rata
tingkat kemandirian Activity Daily Living (32.7%) bekerja sebagai petani, lebih dari
(ADL) pada penderita pasca Stroke maka setengah (51.9%) responden berobat
digunakan uji Spearman Rank. Proses dengan jenis mandiri atau tanpa
kesalahan (α) sebesar 0,05 sehingga menggunakan asuransi, sebagian besar
kesimpulan pada peneitian ini adalah jika p- (63.5%) dengan menggunakan mobil,
value >0,05 maka H1 ditolak yang berarti semua responden (100%) mendapatkan
tidak ada hubungan. Jika p-value ≤0,05 fasilitas kesehatan untuk pengobatan dari
maka H1 diterima yang berarti ada dokter, serta semua intervensi yang
hubungan. Uji Spearman Rank dengan diberikan (100%) jelas dan mudah
ketentuan kesalahan (α) sebesar 0,05 dipahami. (Tabel 1).

Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden di RS Amelia Pare Kediri 2023 (n=52)


n %
Usia
30-40 Tahun 2 3.8
41-50 Tahun 15 28.8
>50 Tahun 35 67.3
Jenis Kelamin
Laki-laki 21 40.4
Perempuan 31 59.6
Status pekerjaan
Bekerja 41 78.8
Tidak bekerja 11 21.2
Pendidikan
Tidak sekolah 25 48.1
SD 15 28.8

73
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

SMP 2 3.8
SMA 9 17.3
Perguruan tinggi 1 1.9
Jumlah serangan
Satu kali 47 90.4
Lebih dari 1 kali 5 9.5
Fungsi anggota gerak
Kelumpuhan 42 80.0
Gangguan 10 19.2
Penyakit penyerta
Tidak ada 0 0
Ada 52 100
Pendampingan di Rumah Sakit
Istri/ Suami 16 30.8
Anak 24 46.2
Saudara 12 23.1
Keluarga 0 0
Pekerjaan
Ibu rumah tangga 13 25
Petani 17 32.7
Buruh 8 15.4
Swasta 4 7.7
Pedagang 4 15.4
Wirausaha 2 3.8
Asuransi yang dipilih
BPJS 20 38.5
Mandiri atau tanpa asuransi 27 51.9
Asuransi ketenagakerjaan 0 0
Asuransi lainnya 5 9.6
Kendaraan ke Rumah Sakit
Mobil 33 63.5
Motor 19 36.5
Fasilitas pengobatan yang didapat
Dokter 52 100
Keluarga 0 0
Intervensi yang diberikan saat
pengobatan 52 100
Jelas, mudah dipahami 0 0
Bingung, sulit dipahami 0 0
Tidak paham

Tabel 2 Distribusi Self Management di di RS Amelia Pare Kediri 2023 (n=52)


n %
Baik 43 82.7
Cukup 9 17.3
Kurang 0 0

Tabel 3 Tingkat Kemandirian Activity Daily Living (ADL) (n-52)


n %
Mandiri 46 88.5
Ketergantungan Ringan 6 11.5
Ketergantungan Sedang 0 0
Ketergantungan Berat 0 0

74
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

Tabel 4. Tabulasi analisis hubungan Self Management dengan Tingkat Kemandirian Activity
Daily Living (ADL) pada penderita Pasca Stroke

Kemandirian
Self Ketergantungan Ketergantungan Ketergantungan
Total
Management Mandiri Ringan Sedang Berat
n % n % n % n % n %
Baik 42 97.7 1 2.3 0 0 0 0 43 100
Cukup 4 44.4 5 55.6 0 0 0 0 9 100
Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 46 88.5 6 11.5 0 0 0 0 52 100
Uji Spearman Rho p-value 0.000 α = 0,05 (r) = 0.630

Hasil penelitian yang dilakukan Sehingga pengetahuan yang diperoleh


terhadap responden di masing-masing semakin membaik, dengan pengalaman
rumah responden, sebagian besar (82.7%) hidup, emosi, pengetahuan dan keyakinan
responden memiliki Self Management yang lebih matang. Seseorang dengan
pasca Stroke dalam kategori baik. Self pengetahuan serta pengalaman hidup akan
Management merupakan suatu intervensi terbiasa dalam menyikapi penyakit yang
yang telah direkomendasikan sebagai dialami dan akan lebih peduli terhadap
metode untuk mendukung individu, dan penyakitnya. Sehingga Self Management
mengatur koping individu dengan penyakit yang dimiliki baik.
kronis termasuk pada pasien pasca Stroke. Faktor lainnya yaitu jenis kelamin,
Program ini bertujuan untuk memberikan hasil penelitian yang dilakukan pada
latihan kepada seseorang yang menderita responden sebagian besar (59,6%)
Stroke atau mengalami Stroke yang sangat perempuan. Hal ini sejalan dengan
diperlukan oleh mereka dalam mengontrol penelitian Elsa Marviana (2020) bahwa
keadaan serta masalah sosial yang mereka perempuan lebih banyak dibandingkan laki-
hadapi dengan lebih baik lagi (Fernandes laki dalam Self Management (Elsa
Martin, 2015). Marviana, 2020). Perempuan ketika sakit
Pada penelitian ini self management banyak yang menyikapinya seperti
responden berada dalam kategori baik, langsung membeli obat atau cara untuk
karena dipengaruhi oleh umur, jenis segera sembuh. Berbeda dengan laki-laki
kelamin, status pekerjaan, tingkat yang kurang peduli terhadap sakitnya.
pendidikan, jumlah serangan, fungsi Status pekerjaan seseorang dapat
anggota gerak, penyakit penyerta, mempengaruhi Self Management dimana
pendampingan di rumah sakit, pekerjaan, dari hasil penelitian yang dilakukan
fasilitas kesehatan pengobatan yang sebagian besar responden bekerja sebagai
didapatkan, dan intervensi yang diberikan petani. Penelitian yang relevan dilakukan
saat pengobatan. Beberapa faktor yang oleh Lee et al (2017) hasil penelitian
dapat mempengaruhi Self Management menunjukkan bahwa status pekerjaan
yaitu faktor terkait dengan diri sendiri adalah faktor yang signifikan dalam
seperti usia, Berdasarkan hasil penelitian kemampuan Self Management setelah
yang dilakukan pada responden sebagian Stroke. Orang yang bekerja memiliki
besar berusia lebih dari 50 tahun. Sejalan kemungkinan yang lebih tinggi untuk dapat
dengan penelitian yang dilakukan oleh melakukan Self Management yang baik
Hella Meldy Tursina (2022) usia dapat daripada yang tidak bekerja (Lee, 2017).
mempengaruhi kemampuan Self Pekerjaan petani dengan segala kegiatan
Management serta durasi lama sakit pasien setiap harinya akan membuat seseorang
(Hella Meldy Tursina, 2022). Semakin untuk terdorong dalam melakukan kegiatan
bertambah usia akan semakin berkembang sehari-hari. Respon adaptasi yang dimiliki
pula daya tangkap dan pola pikirnya. cepat, sehingga tidak ada malas untuk

75
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

bergerak. Berbeda dengan seseorang yang pasca Stroke yang mengakibatkan


tidak bekerja kebanyakan malas untuk penurunan motivasi untuk melakukan
bergerak dalam beraktivitas. Maka, latihan sehingga peningkatan kelumpuhan
pekerjaan membuat seseorang melakukan (Fryer, 2016). Meskipun Stroke merupakan
kegiatan yang menghasilkan Self serangan akut, namun dapat menyebabkan
Management baik. keadaan kronis yang merupakan sebab
Berdasarkan hasil penelitian pada kelumpuhan fisik jangka panjang. Jenis
tingkat pendidikan responden sebagian kelimpuhan yang umum terjadi adalah
besar tidak sekolah. Salah satu penelitian keterbatasan aktivitas fisik, kelumpuhan
yang dilakukan oleh Ali (2016) menemukan tangan, kesulitan menggemggam atau
bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi memegang sesuatu dan kesulitan berbicara
terkait dengan kemampuan Self (Fryer, 2016). Kelumpuhan sering kali
Management yang lebih baik. Pasien pasca membuat penderita gelisah akan
Stroke yang memiliki tingkat pendidikan kondisinya. Seseorang akan beradaptasi
yang lebih tinggi memiliki kemampuan dengan keadaan yang baru, terkadang
yang lebih baik dalam mengelola aspek- membuat tidak bersemangat untuk
aspek kehidupan sehari-hari, seperti melakukan berbagai kegiatan yang bisa
pengobatan dan aktivitas sehari-hari (Ali et dilakukan.
al, 2016). Pendidikan menurut Notoadmojo Berdasarkan hasil penelitian sebagian
(2012) berpengaruh pada perilaku sehat besar (100%) memiliki penyakit penyerta.
yaitu perilaku-perilaku yang berkaitan Penyakit penyerta yang biasa muncul yaitu
dengan upaya atau kegiatan seseorang Hipertensi, Diabetes, dan kolesterol.
untuk mempertahankan dan meningkatkan Adapun penyakit penyerta yang sering
kesehatannya. Pendidikan dulu dipandang muncul yaitu Hipertensi. Puspita (2020)
tidak terlalu penting dan tidak diperlukan mengatakan Hipertensi merupakan faktor
bagi kehidupan sehari-hari akan tetapi pencetus utama terjadinya kejadian Stroke,
sekarang dianggap lebih penting. Meskipun baik Stroke hemoragik ataupun iskemik.
penderita pasca Stroke yang tidak sekolah, Hipertensi menyebabkan peningkatan
seseorang tersebut belajar dari pengalaman tekanan darah perifer sehingga
yang pernah dilalui. Pengalaman membuat menyebabkan system hemodinamik yang
cara berpikir seseorang menjadi rasional buruk dan terjadilah penebalan pembuluh
sehingga Self Management baik. darah serta hipertrofi dari otot jantung
Hasil penelitian yang dilakukan (Puspitasari, 2020). Faktor utama penyebab
sebagian besar (90,4%) mengalami penyakit stroke diantaranya adalah
serangan sebanyak satu kali. Sejalan Hipertensi. Seseorang yang tidak
dengan penelitian yang dilakukan oleh menyadari menderita Hipertensi, akan
Brilianti (2016) mengatakan bahwa jumlah berisiko terjadi Stroke dan hal ini tidak
serangan akan mempengaruhi Self difahami oleh penderita.
Management. Serangan yang kedua dan Hasil penelitian sebagian besar
seterusnya bisa terjadi karena gaya hidup (46,2%) pendampingan di rumah sakit oleh
kurang baik yang dilakukan secara terus anak. Setiap anggota keluarga hanya ingin
menerus (Brillianti, 2016). Jumlah serangan berada dekat dengan orang yang mereka
akan mempengaruhi seseorang untuk cintai selama setiap kali sakit dirumah sakit.
berfikir bagaimana cara dia bertahan serta Salah satu caranya dengan pendampingan
sembuh tanpa harus mengalami serangan yang bertujuan mereka dapat ikut dalam
kedua. Seseorang mampu bertahan tanpa perawatan secara langsung (Anggriyani,
serangan kedua menandakan Self 2017). Setiap orang yang sakit akan
Management yang baik dalam proses didampingi oleh anggota keluarga baik
penyembuhan. Fungsi anggota gerak anak, suami, istri, dan saudara. Kehadiran
sebagian besar (88.8%) mengalami orang tercinta khususnya anggota keluarga
kelumpuhan. Hal ini bisa disebabkan dari

76
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

membuat penderita merasa nyaman, aman, yang mencakup makan, mandi, berpakaian,
dan semangat untuk sembuh. berpindah, kontinen dan toileting. Activity
Fasilitas kesehatan yang didapatkan daily living merupakan suatu bentuk
sebagian besar (100%) dari dokter. Dokter kemampuan seseorang untuk melakukan
dalam menjalankan profesinya sebagai aktivitas sehari-hari secara mandiri
seorang dokter memberikan perawatan (Riestiana, 2019).
yang sebagaimana mestinya, memberikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
informasi mengenai bagaimana cara yang tingkat kemandirian Activity Daily Living
dilakukan untuk melakukan hal dalam (ADL) dipengaruhi oleh umur responden
pencegahan terhadap penyakit yang dialami sebagian besar berusia lebih dari 50 tahun.
serta memberikan perawatan yang baik Tahap akhir proses penuaan pada
kepada pasiennya sendiri. Sebagaimana pertumbuhan dan perkembangan manusia
penelitian yang dilakukan oleh Nila Vicky merupakan istilah dari lanjut usia. Hasil
Anggraheni (2013) faktor fasilitas penelitian Ezema (2019) juga menunjukkan
merupakan salah satu faktor yang bahwa terdapat hubungan antara usia
berdampak terhadap pemilihan fasilitas dengan kemandirian aktivitas hidup sehari-
kesehatan. Sehingga diperlukan sistem hari pasien pasca stroke (Ezema, 2019).
yang dapat membantu dalam pemulihan Hasil penelitian Mayasari, et al (2019)
keputusan dan juga pencarian fasilitas menyebutkan penderita pasca Stroke pada
kesehatan yang memiliki fasilitas praktik usia tua tidak dapat menjalankan
dokter dengan spesialisasi yang sesuai aktivitasnya sehari-hari secara optimal,
dengan kebutuhan (Anggraeni, 2013). sehingga mengakibatkan aktivitasnya
Pelayanan kesehatan menjadi tolak ukur menjadi terganggu dan juga mempengaruhi
fasilitas yang dapat di gunakan oleh kemandirian (Mayasari et al, 2019). Orang
penderita untuk mendapatkan informasi, yang lebih tua kebanyakan tidak mau untuk
salah satunya dari tenaga medis yaitu berdiam diri dirumah tanpa melakukan
dokter. suatu kegiatan. Hal tersebut, mempengaruhi
Hasil penelitian intervensi yang tingkat kemandirian melakukan aktivitas
diberikan saat pengobatan sebagian besar sehari-hari karena penderita selalu berusaha
(100%) jelas, mudah dipahami. Lancar atau ingin melakukan kegiatan baik dari
berkomunikasi dengan klien, sikap caring hal-hal kecil membuat kemandirian
dalam asuhan keperawatan dapat meningkat.
membangun rasa saling percaya dengan Berdasarkan hasil penelitian hampir
klien karena dapat berjalan lancar sehingga semua (59,6%) berjenis kelamin
dalam memberikan asuhan keperawatan perempuan. Sebuah penelitian juga
menjadi mudah (Rahmawani, 2020). mengatakan dari 50 responden, mayoritas
Menyampaikan informasi secara singkat paling banyak yaitu berjenis kelamin
namun tidak mengurangi dari maksut perempuan dengan jumlah 33 (66%).
tersebut membuat seseorang mudah Terdapat 47 responden (94%) lansia
memahami serta menerima informasi mempunyai tingkat kemandirian yang
tersebut. Penjelasan yang diberikan dengan mandiri, sedangkan 3 responden (6%)
mudah membuat klien berkeinginan untuk dikatakan tidak mandiri (Rosa Aria, p.
melakukan perubahan atau kegiatan sebagai 2020). Perempuan ketika sakit memiliki
bentuk dari penerapan informasi atau saran sikap yang peduli terhadap keadaannya.
yang diberikan. Seseorang akan segera untuk berobat agar
Dari hasil penelitian didapatkan cepat sembuh. Disisi lain juga melakukan
hampir seluruh responden (88.5%) aktivitas sehari-hari sebagai upaya tidak
memiliki tingkat kemandirian dalam bergantung dengan orang lain.
kategori mandiri pada aktivitas sehari-hari. Penelitian ini sebagian besar jumlah
Activity daily living adalah yang biasa serangan (90,4%) yang mengalami
dilakukan dalam sepanjang hari normal serangan sebanyak satu kali. Serangan satu

77
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

kali biasanya membuat penderita menjaga Hasil penelitian pendampingan ke


pola hidupnya agar tidak masuk pada rumah sakit sebanyak (46,2%) yang mana
serangan selanjutnya. Faktor risiko Stroke pendampingan dilakukan oleh anak.
berulang dapat diakibatkan oleh Hipertensi. Keluarga terutama anak berperan banyak
Sethi R (2021) menyebutkan bahwa usia 50 terutama dalam menentukan cara asuhan
tahun atau lebih dengan peningkatan yang diperlukan oleh anggota keluarganya.
tekanan darah lebih ≥ 140 mmHg memiliki Pada umumnya, fungsi yang dijalankan
risiko terjadinya Stroke berulang pada 5 seperti menyelesaikan masalah, saling
tahun sebesar 33,9% dan pada 10 tahun peduli antar anggotanya tidak merubah
sebesar 70%. Setiap 1 mmHg peningkatan substansinya dari masa ke masa (Neff,
tekanan darah sistolik pada 5 tahun dan 10 2012). Namun bagaimana keluarga
tahun selanjutnya meningkatkan risiko melakukannya dan siapa saja yang terlibat
Stroke berulang sebesar 4% (Sethi R, 2021). dalam proses tersebut dapat merubah dari
Stroke berulang dapat memberikan efek masa ke masa dan bervariasi diantara
tingkatan Stroke lebih parah, sehingga berbagai budaya (Lestari, 2014).
membuat kegiatan sehari-hari terganggu Lingkungan keluarga menjadi lebih penting
akibat efek dari serangan. karena membantu proses perawatan,
Hasil penelitian sebagian besar fungsi meskipun tidak sepenuhnya normal.
anggota gerak (88.8%) mengalami Keluarga dapat membantu pasien untuk
kelumpuahan. Permasalahan yang terjadi berlatih di rumah dalam mencapai
pada penderita Stroke adalah terjadinya kemandirian aktivitas sehari-hari dengan
kelumpuhan gerak berakibat pada cara keluarga dapat mengajarkan,
menurunnya kemampuan dalam memenuhi membantu dan memotivasi pasien seperti
kebutuhan hariannya. Penelitian yang mengajarkan cara berjalan dengan berdiri
dilakukan didapatkan semua pasien Stroke disisi tubuh pasien yang lemah agar pasien
memiliki ketergantungan dalam pemenuhan merasa aman saat berjalan (Pandji, 2013).
aktivitas kehidupan sehari-hari dengan Berdasarkan hasil penelitian yang
tingkat ketergantungan sedang sebanyak telah dilakukan sebagian besar responden
39,5% dan ketergantungan berat sebanyak mempunyai Self Management pasca Stroke
33,3%. Penderita Stroke memiliki baik (82.7%). Sedangkan tingkat
kecenderungan untuk memiliki kemandirian Activity Daily Living (ADL)
ketergantungan sedang dan berat dalam hampir seluruh responden (88.5%).
pemenuhan aktivitas sehari-hari (Elisabet, Didapatkan nilai p-value = 0.000, α =
2013). Penderita yang mengalami (0,05) yang berarti ada hubungan antara
kelumpuhan biasanya akan ketergantungan Self Management dengan tingkat
dengan orang lain. kemandirian Activity Daily Living (ADL)
Penyakit penyerta sebagian besar dengan nilai coefficient correlasi (r) 0,630
(100%) memiliki atau ada penyakit termasuk hubungan tingkat yang kuat.
penyerta. Penelitian yang dilakukan oleh Bahwa semakin baik Self Management
Cahyati (2018) sebagian besar responden pada penderita pasca Stroke maka semakin
82,7% memiliki penyai penyerta. Dimana mandiri penderita pasca Stroke pada tingkat
pasien dengan penyakit penyerta akan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.
memberikan dampak yang kurang baik Self Management didefinisikan dalam
terhadap proses penyembuhan Stroke, cara yang berbeda-beda, tetapi cara umum
karena pengobatan dan perawatan tidak hal ini dideskripsikan sebagai kemampuan
berfokus dalam menagani Stroke tetapi juga individu untuk mengatur gejala-gejala,
dalam menangani penyakit penyerta pengobatan, konsekuensi fisik dan psikis,
(Cahyati, 2018). Penyakit penyerta yang dan perubahan gaya hidup yang melekat
dimiliki oleh penderita membuat penderita pada kehidupan seseorang dengan penyakit
untuk berusaha dalam kegiatan sehari-hari kronis (Lennon, 2013). Activity Daily
sehingga mencegah keparahan penyakit. Living (ADL) merupakan keterampilan

78
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

dasar yang dimiliki seseorang untuk atau baik. Status fungsional adalah
merawat dirinya sendiri. ADL juga kemampuan untuk melakukan aktivitas
merupakan aktivitas pokok perawatan diri yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari
meliputi ke toilet, makan, berpakaian, berupa kegiatan fisik serta fungsi sosial dan
berdandan, mandi, dan berpindah tempat kognitif (Sunarti, 2019). Aktivitas fisik
(Dewayani, 2014). yang dilakukan lebih awal pada pasien post
Penderita pasca stroke akan Stroke sangat menguntungkan. Aktivitas
mengalami gejala sisa yang membuat fisik merupakan perilaku yang sehat
seseorang akan mengalami beberapa efek melalui modifikasi tertentu dapat
fisik. Dari perubahan yang terjadi perlu menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler
melakukan manajemen diri untuk dan melindungi kekambuhan Stroke.
berperilaku secara positif dan optimis. Modifikasi dapat dilakukan dalam bentuk
Bertujuan untuk meningkatkan Self aktivitas dasar berbentuk kegiatan sehari-
Management pada diri penderita, sehingga hari di rumah (Agustiyaningsih, 2020).
dapat melakukan kegiatan sehati-hari atau Kegiatan sehari-hari yang dapat dilakukan
Activity Daily Living (ADL). Informasi Self seperti makan, mandi, berpakaian, buang air
Management dapat didapatkan dari proses kecil, buang air besar, serta naik turun
pengobatan yang dilakukan sebelumnya, tangga. Sehingga Self Management yang
melalui dokter maupun perawat yang telah baik akan membuat aktivitas seseorang juga
menanganinya. Faktor lain yang meningkat atau mandiri tanpa harus
mendukung Self Management yaitu faktor bergantung dengan orang lain.
lingkungan. Lingkungan yang nyaman
dimulai dari keluarga kecil yang selalu SIMPULAN DAN SARAN
mendukung anggota keluarganya membuat Self Management pada penderita
yang sakit merasa diperhatikan. lingkungan pasca Stroke sebagian besar dalam kategori
yang sedemikian rupa dapat meningkatkan baik. Tingkat kemandirian Activity Daily
Self Management seseorang. Peningkatan Living (ADL) pada penderita pasca Stroke
dari Self Management yang baik, maka hampir seluruh responden dengan kategori
kemandirian seseorang akan ikut mandiri. Ada hubungan Self Management
meningkat. dengan tingkat kemandirian Activity Daily
Self Management adalah sebuah Living (ADL) pada penderita pasca stroke
proses atau dorongan dimana seseorang di rumah sakit Amelia. Tingkat hubungan
mampu merubah sikap yang berasal dari kuat dan arah hubungan positif yang berarti
diri sendiri dengan suatu strategi yang dapat semakin baik Self Management maka
mengendalikan untuk mencapai hal-hal semakin mandiri tingkat kemandirian
menjadi lebih baik. Sedangkan Self Activity Daily Living (ADL) pada penderita
Management merupakah seseorang yang pasca Stroke. Pemberian informasi terkait
memiliki keahlian untuk mengendalikan Self Management melalui pendidikan
diri seperti fisik, emosi, pikiran dengan kesehatan atau edukasi karena Self
memanfaatkan kemampuan yang dimiliki Management bermanfaat untuk pasien
setiap individu (Ardini, 2017). Jadi Self terutama pasien yang sedang atau setelah
Management seseorang menjadi lebih baik mengalami Stroke. Penelitian selanjutnya,
karena adanya sebuah usaha dan motivasi dapat mengembangkan tentang
yang muncul pada diri seseorang. Apabila karakteristik individu yang mempengaruhi
individu mampu mengelola dirinya dengan self managament, khususnya untuk
baik, maka dapat dikatakan bahwa individu penyakit degeneratif.
tersebut telah memiliki kemampuan Self
Management yang baik. DAFTAR PUSTAKA
Self Management yang baik membuat Agustiyaningsih, T. O. (2020). Identifikasi
status fungsional seseorang dalam Aktivitas Fisik pada Pasien Pasca
melakukan aktivitas sehari-hari meningkat

79
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

Stroke. Jurnal Keperawatan , Vol. Cahyati, Y. (2018). Gambaran Kemampuan


11, No. 1, 91-96. Fungsional Pasien Stroke di RSUD
Aini, D. N., Arifianto, & Auliazardhi, Y. Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Buletin
(2017). Faktor-Faktor yang Media Informasi Kesehatan,
Berhubungan Dengan Kemandirian Volume 14 No. 2, 165.
Activity of Daily Living (ADL) Pada Chaplin, H., Hazan, J., &Wilson, P. (2012).
Pasien Post Stroke di Rehabilitasi Self - management for people with
Medik RSUD Tugurejo Semarang. long-term neurological conditions.
Jurnal NERS Widya Husada, 3(1), 1– British Journal of Community
11. Nursing,17(6), 250–257.
http://stikeswh.ac.id:8082/journal/in https://doi.org/10.12968/bjcn.2012.1
dex.php/jners 7.6.250
Anggraeni, N. V. (2013). Faktor-Faktor Dewayani., (2014). Alat Ukur Aktivitas
yang Mempengaruhi Pengambilan Sehari-hari. Surabaya: Fakultas
Keputusan Masyarakat untuk Kedokteran Airlangga
Memilih Jasa Pelayanan Kesehatan E Wurzinger H, Abzhandadze T, Rafsten
di Rumah Sakit PKU L, S. K. (2021). Dependency in
Muhammadiyah Simo Kabupaten Activities of Daily Living During the
Boyolali First Year After Stroke. Front Neurol.
Anggriyani, D. (2017). Analisis Perbedaan doi:10.3389/fneur.2021.736684.
Sikap Anggota Keluarga Dan PMID: 34819908; PMCID:
Perawat Terhadap Pendampingan PMC8606514
Keluarga Saat dilakukan Tindakan Elisabeth, D. T. (2013). Tingkat
Invasif di IGD dan ICU Puskesmas Ketergantungan Activity Daily
Ketapang Probolinggo Living (ADL) pada Pasien Stroke
Ardini, D. (2017). Hubungan Manajemen Infark Hemiparese. Jurnal STIKES,
Diri Dan Orientasi Masa Depan Volume 6, No. 2
Dengan Prokrastinasi Akademik Elsa Marviana, S. M. (2020). Hubungan
Pada Mahasiswa Aktif Kuliah Dan Self-Management dengan Kualitas
Organisasi. ejournal psikologi , 5 Hidup Pasien Pasca Stroke Di
No. 4, 877 RSUD Encik Mariyam
Boger, E. J., Hankins, M., Demain, S. H., Ezema, C. I. (2019). Influence of Post-
& Latter, S. M. (2015). Development Stroke Depression on Functional
and psychometric evaluation of anew Independence in Activities of Daily
patient - reported outcom emeasure Living. Ethiop J Health S29(1),
for stroke self-management: 841–846
TheSouthampton Stroke Self - Fernandez-Martin, J.L., Martinez-
Management Questionnaire Camblor, P., Dionisi, M. P., Floege,
(SSSMQ). Health and Qualityof Life J.,Ketteler, M.,London, G., Locatelli,
Outcomes, 13(1), 1–10. F., Gorriz, J. L., Rutkowski, B.,
https://doi.org/10.1186/s12955-015- Ferreira, A., Bos, W. J., Covic, A.,
0349-7 Rodriguez-Garcia, M., Sanchez, J. E.,
Boger, E. (2014). Self-management Rodriguez- Puyol, D., & Cannata-
following stroke: Concept and Andia, J. B. (2015). Improvement of
Measurement. Social Sciences, 496. mineral and bone metabolism markers
https://eprints.soton.ac.uk/id/eprint/3 is associated with better survival in
62824 haemodialysis patients: The
Brillianti, P. A. (2016). Hubungan Self - COSMOS study. Nephrology Dialysis
Management Dengan Kualitas Hidup Transplantation, 30(9),1542–1551.
Pasien Pasca Stroke di Wilayah https://doi.org/10.1093/ndt/gfv099
Puskesmas Pisangan Ciputat

80
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

Fryer, C. E. (2016). Self - management Malik Medan Tahun 2019. Jurusan


programs for quality of life in Keperawatan Poltekes Kemenkes
people with stroke. Cochrane Medan, 1–10.
Database of Systematic Reviews, 8. Pamungkas, P. D. (2019). Pengaruh
doi:https://doi.org/10.1002/146518 Program Stroke Self Management
58.CD010442 terhadap Kualitas Hidup Pasien Pasca
Handayani, F. (2018). Self Management Stroke di Kota Pontianak. Jurnal
pada Pasien Stroke. Prosiding ProNers, 3(1).
Seminar Nasional Keperawatan Pandji, D. (2013). Stroke bukan akhir
2018, 8, 19–21. segalanya. In D. Pandji, Stroke
http://repo.stikesicme- bukan akhir segalanya. PT. Elex
jbg.ac.id/id/eprint/4277%0A Media Komputindo
Hariandja, J. (2013). Identifikasi Parke, H.L., Epiphaniou,E., Pearce, G.,
Kebutuhan akan Sistem Rehabilitasi Taylor, S. J. C.,Sheikh, A., Griffiths,
Berbasis Teknologi Terjangkau untuk C.J., Greenhalgh,T., &Pinnock, H.
Penderita Stroke di Indonesia. (2015). Self - management support
Journal Unpar,2,0–31 interventions for stroke survivors: A
Hella Meldy Tursina, E. M. (2022). Faktor- systematicmeta - review. PLoS
Faktor Yang Mempengaruhi Self ONE,10(7), 1–23.
Management (Manajemen Diri) https://doi.org/10.1371/journal.pone.
pada Pasien Hipertensi. Jurnal 0131448
Keperawatan Cikini, 3 Pratama, I. H. (2017). Identifikasi Tingkat
Hidayat, S. (2019). Hubungan Self Kemandirian Lansia dalam
Management Dengan Kualitas Hidup Melakukan Aktivitas Sehari– Hari di
Pasien Pasca Stroke Panti Sosial Tresna Werdha Minaula
http://journal.um- Kendari. Karya Tulis Ilmiah
surabaya.ac.id/index.php/IAHS/articl Poltekkes Kendari, 1–82
e/view/7905 Purwanti, O. S., & Maliya, A. (2016).
Lee, e. a. (2017). Examining a participation Rehabilitasi Pasien Pasca Stroke.
– focused stroke self management Berita Ilmu Keperawatan, 1(1),43–46
intervension in a day rehabilitation Puspitasari, P. N. (2020). Hubungan
Lennon, S. M. (2013). elf-management Hipertensi Terhadap Kejadian
programmes for people post stroke: Stroke. Jurnal Ilmiah Kesehatan
A systematic review Clinical Sandi Husada, Volume 12 .
Rehabilitation. 27(10), 867–878. doi:10.35816/jiskh.v10i2.435
doi:https://doi.org/10.1177/026921 Riestiana, M. (2019). Hubungan Tingkat
5513481045 Kemandirian Dalam Activity Daily
Marviana, E., Muharni, S., &Wardhani, U. Living (ADL) Dengan Kecemasan
C. (2020). Hubungan Self- Pada Lansia Di Panti Werdha
Management Dengan Kualitas Hidup Nirwanapuri Samarinda.
Pasien Pasca Stroke di RSUD Encik Risfi, S., & Hasneli, H. (2019).
Mariyam. Jurnal Health Sains, 1(4), Kemandirian Pada Usia Lanjut. Al-
178–183. Qalb :Jurnal Psikologi Islam, 10(2),
https://doi.org/10.46799/jhs.v1i4.38 152–165.
Mutiarasari, D. (2019). Ischemic Stroke: https://doi.org/10.15548/alqalb.v10i2
Symptoms, Risk Factors, and .958
Prevention. Jurnal Ilmiah Kedokteran Rosa Aria, d. I. (2019). Kemandirian Lanjut
Medika Tandulako, 1(1), 60–73. Usia dalam Aktifitas Sehari-Hari Di
Nasution, L.(2019). Faktor–Faktor yang Wilayah Kerja Puskesmas Nusa
mempengaruhi Terjadinya Stroke di Indah Bengkulu
Ruang Unit Stroke RSUPH Adam

81
Volume 19 No 1 2023 https://ejournal.unimugo.ac.id/jikk

Sethi R, H. J. (2021). Correlation between Sunarti, S. R. (2019). Prinsip Dasar


Stroke Risk and systolic blood Kesehatan Lanjut Usia (Geriatri) .
pressure in patients over 50 years Malang:UB Press
with uncontrolled hyper-tention. Tatali, A. J., Kundre, R., (2018). Hubungan
Cardiovasc Ther, 1-7 Dukungan Keluarga dengan Tingkat
Sriwahyuni, Darmawan, S., & Putri, W., Kemandirian Activity Daily Living
(2020). Self Management Pasien (ADL) pada Pasien Stroke Pasca
Pasca Stroke di RSKD Dadi Provinsi Stroke di Poliklinik Kasih Manado.
Sulawesi Selatan. Indonesia E-Journal Keperawatan,6
Academia Health Sciences Journal,I
(2), 8–9

82

Anda mungkin juga menyukai