123-Article-424-1-10-20200803 (1) .Pdfbagasara
123-Article-424-1-10-20200803 (1) .Pdfbagasara
PASIEN SKIZOFRENIA
I Dw. Gd. Ngurah Ari Baskara1, I Wayan Darsana2, Ni Made Ayu Wulan Indrayani 3
1
Program Studi Keperawatan, STIKES Wira Medika Bali, Denpasar, Bali, Indonesia
2
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, Bangli, Bali, Indonesia
3
Program Studi Keperawatan, STIKES Wira Medika Bali, Denpasar Bali, Indonesia
Korespondensi : dewaaribaskara666@gmail.com
ABSTRAK
Pasien skizofrenia sering mengabaikan perawatan dirinya karena stressor yang berat dan
sulit ditangani pasien. Akibatnya pasien kurang memperhatikan perawatan diri, sehingga tidak
mau merawat dirinya sendiri seperti mandi, berpakaian, berhias, makan, maupun buang air besar
dan buang air kecil. Tujuan ini untuk mengetahui gambaran kemandirian melakukan perawatan
diri pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan
desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel
sebanyak 93 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur kemandirian melaksanakan perawatan diri
menggunakan lembar observasi dengan skala pengkajian Gordon. Hasil penelitian menunjukkan
kemandirian melakukan perawatan diri mandi sebagian besar yaitu 73 responden (78,5%) dalam
kategori memerlukan bantuan, berpakian sebagian besar responden yaitu 76 responden (81,7%)
dalam kategori memerlukan bantuan, perawatan diri makan sebagian besar responden yaitu 73
responden (78,5%) dalam kategori memerlukan bantuan, toileting sebagian besar yaitu 47
responden (78,5%) dalam kategori memerlukan bantuan. Kemandirian melakukan perawatan
diri pada pasien skizofrenia sebagian besar responden yaitu 59 responden (63,4%) dalam
kategori memerlukan bantuan. Disarankan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
referensi perawatan klien dengan deficit perawatan diri, agar membuat kebijakan untuk pasien
ganti pakaian agar bisa diusahakan ganti pakaian setiap hari
ABSTRACT
Schizophrenic patients often neglect self-care because of severe stressors and difficult to
handle patients. As a result the patient is less concerned with self-care, so do not want to care
for themselves such as bathing, dressing, ornamental, eating, or defecating and urinating. This
goal is to know the picture of self-care self-sufficiency in schizophrenic patients at Bali
Province Mental Hospital. This research uses descriptive quantitative research design with
cross sectional approach. The sample size is 93 people. The sampling technique used is
Purposive sampling. The data collection instrument used to measure independence carries out
self-care using an observation sheet with Gordon's assessment scale. Result of research indicate
self-care self-care most of 73 respondents (78,5%) in category need help, counting most of
respondent that is 76 respondent (81,7%) in category need help, self care eat most of
respondent that is 73 respondents (78.5%) in the category need help, toileting most of the 47
respondents (78.5%) in the category need help. Independence of self-care in patients with
schizophrenia most respondents ie 59 respondents (63.4%) in the category need help. It is
suggested that the results of this study can be used as a reference care client with self care
deficit, in order to make a policy for patients to change clothes in order to cultivate change
clothes every day
toileting sebagian besar yaitu 47 responden jika tidak pasien begitu selesai mandi akan
(78,5%) dalam kategori memerlukan langsung menggunakan pakaian. Pasien saat
bantuan. gosok gigi juga perlu diarahkan dan
Tabel 3 dibimbing, jika tidak pasien tidak akan
Kemandirian Melakukan Perawatan Diri menggosok giginya.
(n=93) Pasien skizofrenia memerlukan
Kemandirian Melakukan bantuan dalam perawatan diri mandi,
N %
Perawatan Diri menurut Keliat (2015) menyatakan pasien
Mandiri 34 36.6 yang mengalami skizofrenia akan
Bantuan 59 63.4 mengalami kemunduran dalam kehidupan
Ketergantungan 0 0 sehari-hari, hal ini ditandai dengan
Total 93 100 hilangnya motivasi dan tanggung jawab,
selain itu pasien cenderung apatis,
Berdasarkan tabel di atas kemandirian menghindari kegiatan dan mengalami
melakukan perawatan diri pada pasien gangguan dalam penampilan. Menurut
skizofrenia sebagian besar yaitu 59 Hawari, (2014) pasien skizofrenia
responden (63,4%) dalam kategori memerlukan pengawasan dan arahan dalam
memerlukan bantuan. melakukan perawatan diri salah satunya
perawatan diri mandi, hal ini terjadi karena
seseorang yang menderita gangguan jiwa
PEMBAHASAN skizofrenia mengalami kemunduran dalam
Kemandirian Melakukan Perawatan Diri berbagai aspek kehidupan sepertihalnya
Mandi pada Pasien Skizofrenia. ketidaktertarikan untuk melakukan
Hasil penelitian ini menunjukkan perawatan diri mandi. Yosep (2016)
kemandirian melakukan perawatan diri mengatakan pasien skizofrenia sering
mandi pada pasien skizofrenia sebagian terlihat adanya kemunduran yang ditandai
besar yaitu 73 responden (78,5%) dalam dengan hilangnya motivasi dan tanggung
kategori memerlukan bantuan. Hasil jawab, apatis, menghindar dari kegiatan, dan
penelitian ini menunjukkan bahwa pasien hubungan sosial. Kemampuan dasar sering
skizofrenia saat melakukan perawatan diri terganggu, seperti kebersihan diri,
masih memerlukan pengawasan dan arahan penampilan dan sosialisasi (Yosep, 2016).
dari perawat dalam melakukan perawatan Hasil penelitian ini didukung oleh
diri mandi seperti pasien masih disuruh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
untuk menggosok seluruh tubuhnya dengan Andayani (2015) yang meneliti tentang
sabun, menggunakan handuk selesai mandi. hubungan karakteristik pasien skizofrenia
Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti dengan tingkat kemampuan perawatan diri
bahwa saat pasien skizofrenia mandi, pasien di ruang rawat inap psikiatri wanita Rumah
masih dipersiapkan keperluan melakukan Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Hasil
perawatan diri mandi seperti sabun, shampo penelitian didapatkan tingkat kemampuan
dan handuk, saat pasien mandi bisa perawatan diri mandi paling banyak adalah
melakukan sendiri seperti mengguyur 40,7% responden membutuhkan pertolongan
seluruh tubuh dengan air tetapi saat orang lain untuk bantuan, pengawasan,
menggunakan sabun masih perlu diarahkan pendidikan sebanyak 35,6 %. Hasil
karena pasien hanya menggunakan sabuh penelitian ini juga sesuai dengan hasil
untuk bagian tertentu saja dari tubuhnya penelitian Trihardani (2015) tentang tingkat
seperti tangan dan perut sedangkan pemenuhan aktivitas sehari – hari pasien
punggung dan kaki kadang-kadang tidak. skizofrenia di Lingkup Kerja Puskesmas
Pasien jika tidak diarahkan akan cepat Gombong II. Hasil penelitian tentang
selesai mandi dan hanya mengguyur tingkat pemenuhan aktivitas mandi/
badannya dengan air lalu selesai, sehingga kebersihan diri penderita skizofrenia di
harus diarahkan dalam penggunaan sabun. lingkup kerja Puskesmas Gombong II
penggunaan handuk juga harus diarahkan didapatkan persentase terbesar dengan
(kurang energi dan dorongan), dan kurang skizofrenia dalam memenuhi kebutuhan
tekun dalam bekerja. Klien skizofrenia perawatan terhadap dirinya. Hal ini
dengan gejala negatif (afek datar, defisit disebabkan karena pasien skizofrenia
perawatan diri, menarik diri), atau gejala semakin tidak perduli dengan keadaan
kognitif (kurangnya kemampuan memahami dirinya sendiri, harga diri semakin rendah
dan menggunakan informasi dan sulit fokus) dan perasaan tidak berharga.
mempengaruhi perilaku kemampuan klien Hasil penelitian ini didukung oleh
dalam merawat dirinya. penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Meisaroh, (2014) yang meneliti tentang
Kemandirian Melakukan Perawatan Diri : personal hygiene pada penderita gangguan
Makan dan Minum pada Pasien Skizofrenia. jiwa di Poli RSJ Dr. Radjiman
Hasil penelitian ini menunjukkan Wediodiningrat Lawang. Hasil penelitian
bahwa kemandirian melakukan perawatan didapatkan tingkat kemampuan perawatan
diri makan dan minum pada pasien diri makan responden bervariasi, paling
skizofrenia sebagian besar yaitu 73 banyak adalah responden yang
responden (78,5%) dalam kategori membutuhkan peralatan atau alat bantu
memerlukan bantuan. Hasil penelitian ini sebanyak 36 orang (61,0%). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pasien skizofrenia saat ini juga sesuai dengan hasil penelitian
melakukan perawatan diri masih Rezkiyah, (2015) tentang faktor-faktor yang
memerlukan pengawasan dan arahan dari berhubungan dengan defisit perawatan diri
perawat dalam melakukan perawatan diri pada pasien halusinasi pendengaran dan
makan seperti saat pasien masih disuruh penglihatan di Rumah Sakit Khusus Daerah
untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah (RSKD) Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil
makan serta mencuci piring sendiri. Hal ini menunjukkan mayoritas responden
sesuai dengan hasil pengamatan peneliti mengalami defisit perawatan diri sebanyak
bahwa untuk aktivitas perawatan diri makan 22 responden (59,5%)
dirumah sakit jiwa pasien tidak Hasil penelitian ini menunjukkan
mempersiapkan makanan sejak dari bahwa pasien skizofrenia saat melakukan
pengolahan karena sudah diolah atau perawatan diri masih memerlukan
dimasak di instalasi gizi, akan tetapi pengawasan dan arahan dari perawat dalam
beberapa pasien dimandirikan untuk melakukan perawatan diri makan, menurut
mengambil makanan sendiri kedapur serta pendapat peneliti hal ini disebabkan karena
diarahkan dan diawasi untuk membagi pasien skizofrenia dengan gejala negatif
makanan sendiri. Saat makan pasien masih cenderung menetap setelah gejala psikotik
diarahkan untuk duduk dengan rapi berkurang dan menjadi penghambat utama
kemudian berdoa sebelum makan, hal ini dalam pemulihan dan perbaikan fungsi
dilakukan untuk menghindari pasien berebut dalam kehidupan sehari-hari seperti
saat mengambil makanan. Pasien juga masih perasaan tidak perduli terhadap aktivitas,
diarahkan sebelum dan setelah makan harus yaitu tidak adanya keinginan, ambisi, atau
mencuci tangan, saat makan diarahkan agar dorongan untuk bertindak atau melakukan
makanan tidak berserakan dan selesai makan tugas-tugas sehingga klien sering
pasien diarahkan mencuci piring sendiri mengabaikan perawatan dirinya.
sehingga mereka diharapkan mampu
memenuhi aktivitas makan sendiri. Kemandirian Melakukan Perawatan Diri :
Menurut Townsend (2016) defisit Toileting pada Pasien Skizofrenia.
perawatan diri diantaranya perawatan diri Hasil penelitian ini menunjukkan
makan merupakan masalah yang seringkali bahwa kemandirian melakukan perawatan
terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Hal diri sebagian besar yaitu 47 responden
ini dikarenakan pasien dengan skizofrenia (78,5%) dalam kategori memerlukan
mengalami gangguan fungsi kognitif yang bantuan. Hasil penelitian ini menunjukkan
dapat mengakibatkan ketidakmampuan bahwa pasien skizofrenia saat melakukan
untuk mengatur dan mengelola aktivitasnya perawatan diri masih memerlukan
secara mandiri. Kemandirian pasien pengawasan dan arahan dari perawat dalam