Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN SELFCARE

PADA PENDERITA STROKE DI RUANG FLAMBOYAN


RUMAH SAKIT MARDI WALUYO
KOTA METRO TAHUN 2021

Venantius Brian Bangkit Wijaya 1 1)


Program Studi Keperawatan, Universitas Mitra Indonesia
e-mail; venantiusbryan17@gmail.com

Abstrak

Stroke merupakan kegawatan neurologi yang serius menduduki peringkat tinggi sebagai penyebab
kematian yaitu 11,5%. Pasien dengan stroke sebagian besar mengalami kelemahan pada motoriknya
menyebabkan mereka mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan perawatan diri (Self
care) dengan melakukan pencegahan keputusasaan pada penderita stroke antara lain dengan
memiliki suatu Self efficacy (keyakinan) yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan Self efficacy dengan Self care pada penderita stroke di Ruang Flamboyan Rumah Sakit
Mardi Waluyo Kota Metro tahun 2021.
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif, dengan desain analitik observasional menggunakan
pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita stroke Di Rumah Sakit
Mardi Waluyo Kota Metro sejumlah 36 orang. Sampel menggunakan total sampling yaitu 36
responden. Variabel independent Self efficacy dan Variabel dependent Self care. Pengumpulan data
menggunakan lembar kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan uji Chi Square test.
Hasil penelitian diketahui Self efficacy pada penderita stroke di Ruang Flamboyan Rumah Sakit
Umum Daerah Jombang menunjukkan sebagian besar memiliki self efficacy tinggi, sebagian besar
memiliki self care partial. Ada hubungan self efficacy dengan self care pada penderita stroke
Ruang Flamboyan Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro. Perawat di Ruang Flamboyan Rumah Sakit
Mardi Waluyo Metro diharapkan dapat memberi informasi dan edukasi pelayanan keperawatan
khususnya tentang self efficacy dengan self care pada penderita stroke dan keluarga pasien agar
dapat memberikan dukungan khususnya kognitif kepada pasien mengenai self efficacy.

Kata Kunci : Self efficacy, Self care, penderita stroke


Kepustakaan : 45 (2005-2021)

ABTARCT

Stroke is a serious neurological emergency that ranks high as a cause of death, namely 11.5%.
Patients with stroke mostly experience weakness in their motor skills causing them to experience a
decreased ability to perform self-care by preventing discouragement in stroke patients, among
others, by having a large self-efficacy (belief). This study aims to analyze the relationship between
self-efficacy and self-care in stroke patients in the Flamboyan Room, Mardi Waluyo Hospital,
Metro City in 2021.
This type of research is a quantitative study, with an observational analytic design using a cross-
sectional approach. The population in this study were 36 people with stroke at Mardi Waluyo
Hospital, Metro City. The sample uses a total sampling of 36 respondents. The independent
variable is self efficacy and the dependent variable is self care. Collecting data using
questionnaires and observation sheets. Data analysis using Chi Square test.
The results showed that self-efficacy in stroke patients in the Flamboyan Room of the Jombang
Regional General Hospital showed that most had high self-efficacy, most had partial self-care.
There is a relationship between self-efficacy and self-care in stroke patients in the Flamboyan
Room, Mardi Waluyo Metro Hospital. Nurses in the Flamboyant Room at Mardi Waluyo Metro
Hospital are expected to provide information and education on nursing services, especially about
self-efficacy with self-care for stroke patients and their families in order to provide support,
especially cognitive to patients regarding self-efficacy.

Kata Kunci : Self efficacy, Self care, penderita stroke


Kepustakaan : 45 (2005-2021)

1. PENDAHULUAN

Stroke merupakan kegawatan neurologi orang-orang disekitarnya sering


yang serius menduduki peringkat tinggi menganggap bahwa dirinya tidak
sebagai penyebab kematian.WHO mampu melakukan apapun terutama
mendefinisikan stroke merupakan suatu dalam hal Selfcare. Faktor-faktor
tanda klinis yang berkembang cepat yang mempengaruhi perilaku
akibat gangguan otak fokal (atau Selfcare menurut middle
global) dengan gejala-gejala yang rangetheory of chronicillness yaitu:
berlangsung selama 24 jam atau lebih pengalaman dan keterampilan,
dan dapat menyebabkan kematian tanpa motivasi, keyakinan dannilai
adanya penyebab lain yang jelas selain budaya, confidence (keyakinan)
vaskuler menurut meliputi: Selfefficacy, selfesteem,
KabiG.Y.C.R,Tumewag R, Kembuan kebiasaan, kemampuan fungsional
M.A.H.N(2015). dan kognitif, dukungan sosial, serta
Data Organisasi Kesehatan Dunia fasilitas
(WHO) tahun 2016 menunjukkan, Perawatan diri (Selfcare) seseorang
stroke menempati peringkat kedua penderita stroke dipengaruhi oleh
sebagai penyakit tidak menular Selfefficacy (keyakinan). Selain
penyebab kematian yaitu 11,5%. upaya perawatan diri yang optimal,
Stroke juga menjadi peringkat perlu dilakukan pencegahan
ketiga penyebab utama kecacatan di keputusasaan pada penderita pasca
seluruh dunia. Selain itu, hasil Riset stroke antara lain dengan memiliki
Kesehatan Dasar (Riskesdas) suatu Selfefficacy (keyakinan) yang
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) besar (Restin, 2018). Dengan
RI tahun 2018 menunjukan, memberikan edukasi yang benar
prevalensi stroke berdasarkan kepada penderita stroke dan
diagnosis pada penduduk berusia memberdayakan keluarga mengenai
lebih dari 15 tahun adalah 10,85%. perawatan diri (Selfcare) dapat
Menurut Orem, Dorothea etal membantu mengoptimalkan
(2001) dalam Ramawati, Dian., etal pemulihan secara komprehensif.
(2012)Selfcare (perawatan diri Sedangkan dalam meningkatkan
sendiri) adalah aktivitas dan inisiatif perilaku perawatan diri (Selfcare)
oleh individu itu sendiri dalam perlu diberikan edukasi terkait
memenuhi serta mempertahankan pentingnya Selfefficacy (keyakinan)
kehidupan, kesehatan dan pada diri penderita stroke (Ismatika,
kesejahteraan. Dalam hal pasien 2017).
pasca stroke akansering mengalami Dari survey awal yang dilakukan
keputusasaan sampai depresi karena oleh peneliti di Rumah Sakit Mardi
Waluyo Kota Metro, penyakit stroke rehabilitasi stroke berkisar43-70
menempati urutan penyakit terbesar tahun. Menurut data rekam medis
kedua setelah penyakit Diabetes, pasien pasca stroke di poli saraf
dalam tiga bulan terakhir (Januari- Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota
Maret) pasien bisa mencapai 40-50 Metro sebesar 75% pasien
orang (Rekam Medik Rumah Sakit mengalami kelemahan motorik, 5 %
Mardi Waluyo Kota Metro, 2021) susah menelan, 2%gangguan BAB,
Jumlah pasien pasca stroke yang 13% nyeri tangan, dan5%
mengikuti rehabilitasi di poli mengalami pelo.
saraf(fisioterapi) Rumah Sakit
Mardi Waluyo Kota Metro adalah
36 pasien (rata-rata satu bulan).
Menurut data rekammedis usia
pasien pasca stroke yang mengikuti

2. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro
kuantitatif. Penelitian kuantitatif bersifat dengan periode penelitian 01 Juni-25
induktif, objektif dan ilmiah di mana data Juni 2021. Variabel bebas
yang diperoleh berupa angka-angka (independentvariable) merupakan
(score, nilai) atau pernyataan-pernyataan variabel yang menjadi sebab timbulnya
yang di nilai, dan dianalisis dengan atau berubahnya variabel terikat.
analisis statistik. Pendekatan Variabel bebas dalam penelitian ini Self
crosssectional yaitu pengamatan hanya efficacy. Variabel terikat
dilakukan sekali sesuai dengan waktu (dependentvariable) merupakan variabel
yang ditentukan oleh peneliti dengan yang muncul akibat adanya variabel
melihat adanya hubungan antara variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian
dependen dan independen. Populasi ini adalah Self care. Data yang tela h
penelitian adalah penderita stroke Di diambi l kemudia n diola h menggunaka n
Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro progra m komputer. Analisis data secara
sejumlah 36 orang. Sampel dalam univariat digunaka n untu k mencari
penelitian ini menggunakan total sampel distribusi frekuensi karakteristi k
sejumlah 36 responden. . Total sampling responde n berdasarka n usia, jenis
adalah teknik pengambilan sampel kelami n, pendidika n da n pekerjaa n.
dimana jumlah sampel sama dengan Analisis bivariat digunaka n untu k
populasi. Alasan mengambil total mengetahui ada tidaknya hubunga n dari
sampling karena jumlah populasi yang kedua variabe l independe n da n variabe l
kurang dari 100. Jadi jumlah sampel depende n denga n menggunaka n uji
dalam penelitian ini adalah sebanyak 36 statisti k Chi Square denga n tingkat
orang dalam waktu satu bulan. Penelitian kepercayaa n 95% da n α = 0,05.
dilaksanakan di Ruang Flamboyan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Distribusi frekuensi karakteristi k da n pekerjaa n. Adapu n karakteristi k


responde n da n hasi l penelitia n yang responde n seperti yang disajika n pada
meliputi usia, jenis kelami n, pendidika n tabe l dibawa h ini.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Di Ruang Flamboyan
Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro Tahun 2021

Karakteristik Jumlah Persentase (%)


Usia
- < 40 Tahun 4 11.1
- 41- 50 Tahun 12 33.3
- 51- 60 Tahun 17 47.2
- 61-70 Tahun 2 5.6
- > 70 Tahun 1 2.8

Jenis Kelamin:
- Laki-laki 21 58.3
- Perempuan 15 41.7

Pendidikan:
- SD 13 36.1
- SMP 10 27.8
- SMA 4 11.1
- PT 9 25.0

Pekerjaan:
- Tidak bekerja 10 27.8
- Wiraswasta 7 19.4
- Petani 7 19.4
- Buruh 3 8.3
- PNS 3 8.3
- Lain-lain 6 16.7

Total 36 100.0
perempuan 21 responden (58.3%),
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa dari berpendidikan akhir SD yaitu sebanyak
36 responden yang diteliti, sebagian besar 13 responden (36.1%), dan tidak
berusia 51-60 tahunyaitu sebanyak 17 bekerja sebanyak 10 responden
responden (47,2%), berjenis kelamin (27.8%).

Tabel 4.2 - Sangat


Distribusi Frekuensi Responden Tidak Yakin
Berdasarkan Self efficacyDi Ruang
Flamboyan Rumah Sakit Mardi Waluyo Total 36 100,0
Kota Metro Tahun 2021
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa
Self efficacy Jumlah Persentase dari 36 responden yang diteliti, sebagian
(%) besar responden denganSelf efficacy
- Sangat 27 75.0 sangat yakin sebanyak 27 responden
Yakin 6 16.7 (75,0%), sedangkan responden dengan
- Yakin 3 8.3 Self efficacy tidak yakin sebanyak3
- Tidak Yakin 0 0.0 responden (8,3%).
(%)
- Mandiri 14 38.9
- Partial 21 58.3
- Total 1 2.8

Total 31 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa


Tabel 4.3 dari 36 responden yang diteliti, sebagian
Distribusi Frekuensi Responden besar responden dengan self care
Berdasarkan Self care Di Ruang partial yaitu sebanyak 22 responden
Flamboyan Rumah Sakit Mardi Waluyo (61,1%),sedangkan responden dengan
Kota Metro Tahun 2021 self care total sebanyak1 responden
(2,8%).
Self care Jumlah Persentase
Tabel 4.4
Hubungan Self efficacy Dengan Self care
Pada Penderita Stroke di Ruang Flamboyan
Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro
Tahun 2021 1. Self efficacy
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan bahwa
Self care dari 36 responden pasien stroke sebagian
Self efficacy Total Partial Mandiri besar memiliki self efficacy yang tinggi
n % N % n sebanyak 27 responden, self efficacy
Tidak Yakin 1 33.3 2 66.7 0
Yakin 0 0 5 16.7 1
yang sedang sebanyak 6 responden serta
Sangat Yakin 0 0 14 51.9 13 Sebagian kecil yang memiliki self
Total 1 2.8 22 61.1 13 efficacy rendah sebanyak 3 responden.
Dari hasil penelitian, peneliti
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas berpendapat bahwa Self efficacy yang
menunjukkan hasil dari tabulasi silang tinggi pada pasien penderita stroke
menggunakan bantuan perangkat dengan empat parameter yang
komputer dengan proses crosstab Rank diantaranya: kognitif, motivasi, afektif,
Spearman bahwa self efficacy yang dan selektif terdapat pada parameter
sangat yakin sebanyak 27 responden motivasi. Keyakinan yang dimiliki oleh
(75%), terdiri dari partial care 14 pasien akan mendorongserta memotivasi
responden (38,9%) dan mandiri care 13 pasien untuk melakukan kontrol diri
responden (36,1%). Self efficacy yang dalam mengelola pemenuhan kebutuhan
yakin sebanyak 6 responden (75%), perawatan diri dengan tujuan tercapainya
terdiri dari partial care 6 responden derajat kesehatan secara komprehensif.
(16,7%). Self efficacy yang tidak yakin Individu menilai bahwa kemampuan,
sebanyak 3 responden (8,3%), terdiri potensi, dan kecenderungan yang ada
dari total care sebanyak 1 responden pada individu dipadukan dengan
(2,8%) dan partial care 2 responden tuntutan lingkungannya. Penelitian ini
(61,1%). Hasil uji Chi Square test. didukung oleh Srigati (2016), bahwa
ditemukan hasil bahwa signifikansi ρ Self efficacy adalah keyakinan individu
0,006 dengan ρ lebih kecil dari α (0,05) akan kemampuannya untuk mengatur
sehingga dapat dinyatakan H1 diterima dan melakukan serangkaian tindakan
atau ada hubungan Self efficacy dengan tertentu yang dibutuhkan untuk
Self care Pada Penderita Stroke Di mendapatkan hasil sesuai yang
Ruang Flamboyan Rumah Sakit Mardi diharapkan. Self efficacy pada individu
Waluyo Kota Metro. terletak bukan pada self efficacy yang
tinggi atau rendah, tetapi mampu untuk
mempengaruhi karakteristik yang ada menggunakan bantuan perangkat
sesuai situasi, dan tugas terkait. komputer dengan proses srosstab Rank
Spearman bahwa self efficacy yang
2. Self care tinggi sebanyak 27 responden (75%),
Berdasarkan penelitian yang telah terdiri dari partial care 14 responden
dilakukan menunjukkan hasil bahwa dari (38,9%) dan mandiri care 13 responden
36 responden telah menyelesaikan (36,1%). Self efficacy yang sedang
kusioner dan telah dilakukanobservasi. sebanyak 6 responden (75%), terdiri dari
Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa self partial care 6 responden (16,7%). Self
care partial sebanyak 22 responden, dan efficacy yang rendah sebanyak 3
self care mandiri dilakukan sebanyak 13 responden (8,3%), terdiri dari total care
responden, serta yang membutuhkan self sebanyak 1 responden (2,8%) dan
care total sebanyak 1 responden. partial care 2 responden (61,1%).
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas Sebanyak 1 responden yang mengalami
menunjukkan bahwa sebagian besar (47, total care merasa tidak yakin dia bisa
2%) responden berusia 51-60 tahun. melakukan selfcare karna merasa tidak
Menurut peneliti bahwa umur dapat bisa melakukan kegiatan seperti dulu dan
mempengaruhi sistem metabolisme memilih pasrah dan cenderung hanya
tubuh, diantaranya penurunan beraktivitas di tempat tidur dibantu
pencernaan, aktivitas fisik, mental, dan keluarga. Peneliti sudah melakukan
sosial secara bertahap. Semakin tinggi edukasi dan meminta responden untuk
umur seseorang maka dapat berdampak mencoba, tetapi responden tidak mau
pada kesehatan sehingga self care tidak mencoba melakukan dan tetap merasa
dapat dilakukansecara rutin dan tidak tidak yakin.Hasil uji Chi Square test
mampu terpenuhi secara adekuat. Teori ditemukan hasil bahwa signifikansi ρ
Orem (2001) dalam Kusniawati (2011) 0,006 dengan ρ lebih kecil dari α (0,05)
menjelaskan kelompok umur merupakan sehingga dapat dinyatakan H1 diterima
masa pertumbuhan dimana kemampuan atau ada hubungan Self efficacy dengan
kognitif dan numerik mengalami Self care Pada Penderita Stroke Di
peurunan. Perubahan fisik dan tingkah Ruang Flamboyan Rumah Sakit Mardi
laku pada seseorang mengalami Waluyo Metro. Menurut peneliti bahwa
pencernaan, aktivitas fisik, mental, individu yang memiliki self efficacy
koneksi jantung menurun, mobilisasi, yang tinggi dapat mempengaruhi self
dan social secara bertahap. Hasil care penderita stroke . Self efficacy yang
penelitian pada tabel 4.2 menunjukkan tinggi dapat menunjukkan minat dan
bahwa sebagian besar sebanyak 21 keterlibatan dalam suatu tindakan
responden (58,3%) berjenis kelamin termasuk program perawatan yang
laki-laki. Menurut peneliti bahwa jenis diberikan. Program perawatan yang
kelamin dapat mempengaruhi diberikan pada penderita stroke adalah
kemampuan perawatan diri terutama pemenuhan perawatan diri (self care)
pada laki-laki. Laki-laki lebih banyak yang dapat membantu individu dalam
melakukan penyimpangan kesehatan mencapai terwujudnya derajat kesehatan
yaitu kurangnya manajemen yang optimal. Menurut Wantiyah (2010)
perawatandiri, kebiasaan merokok, serta menyimpulkan bahwa self efficacy dapat
kebersihan lingkungan. yang akan mempengaruhi pasien dalam
member pengaruh terhadap perawatan peningkatan pemenuhan kebutuhan
diri dibandingkan perempuan. perawatan diri. Self efficacy memiliki
peran dalam menganalisis dan
3. Hubungan self efficacy dengan pemeliharaan perilaku kesehatan,
selfcare pada penderita stroke sehingga diyakini bahwa peningkatan
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas self efficacy pada individu dapat
menunjukkan hasil dari tabulasi silang memberikan motivasi dan keberhasilan
dalam pemenuhan kebutuhan pearawatn
diri secara optimal.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penjelasan diatas dapat


disimpulankan bahwa Self efficacy Saran bagi responden diharapkan dapat
pada penderita stroke di Ruang memberikan edukasi yang maksimal serta
Flamboyan Rumah Sakit Mardi dapat meningkatkan kognitif sehingga
Waluyo Metro berjumlah 27 pasien dapat lebih mematuhi tindakan
responden memiliki self efficacy medis untuk kesembuhan atas
tinggi, 6 responden memiliki self penyakitnya. Bagi perawat di Ruang
efficacy sedang dan 3 responden Flamboyan Rumah Sakit Mardi Waluyo
memiliki self efficacy rendah. Hal ini Metro diharapkan dapat memberi
menunjukkan sebagian besar memiliki informasi dan edukasi pelayanan
self efficacy tinggi, Self care pada keperawatan khususnya tentang
penderita stroke Ruang Flamboyan peningkatan self efficacy dengan self
Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro care pada penderita stroke dan keluarga
berjumlah 22 responden partial care, pasien agar dapat memberikan dukungan
13 responden mandiri care, dan 1 khususnya kognitif kepada pasien
responden total care . Hal ini mengenai self efficacy.
menunjukkan sebagian besar memiliki Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
self care partial dan ada hubungan dapat mengembangkan penelitian tentang
self efficacy dengan self care pada hubungan self efficacy mengenai
penderita stroke Ruang Flamboyan parameter kognitif dengan self care pada
Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro. pasien stroke dengan lebih berfokus pada
toileting dan berpindah dari tempat tidur
ataupun sebaliknya.

5. REFERENSI
Anwar Prabu Mangkunegara, 2009.
Aguslina, Fazidah. 2005. Determinan Manajemen sumber daya manusia.
kejadian stroke pada penderita Remaja Rosdakarya. Bandung
rawat inap pada RSUP Haji Adam Artha, N. M. W. I., & Supriyadi, S.
Malik Medan. Fakultas ilmu (2013). Hubungan Antara Kecerdasan
kesehatan masyarakat. Universitas Emosi dan Selfefficacy dalam
Sumatera Utara. Medan. Pemecahan Masalah Penyesuaian Diri
American HeartAssociation (AHA). Remaja Awal. Jurnal Psikologi
(2015). Let’s talk about stroke: Udayana, 1(1).
factsheet. [Artikel]. Arya W.W. (2011). Strategi Mengatasi &
Anggoniawan, M. S. (2018). Hubungan Bangkit dari Stroke. Yogyakarta:
Dukungan Keluarga Dengan Pustaka Pelajar.
Selfcare Pada Pasien Stroke Non Astuti. (2019). Hubungan Selfefficacy
Hemoragik (Di Ruang Flamboyan Dengan Selfcare Pada Penderita
Rumah Sakit Umum Jombang) Stroke Studi Ruang Flamboyan
(Doctoraldissertation, STIKES Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro
Insan Cendekia Medika Jombang). (Doctoraldissertation, STIKes Insan
Cendekia Medika Jombang).
Bornstein, N. M. (Ed.). (2009). Stroke: 2015. Jurnal Administrasi Rumah
practicalguideforclinicians. Sakit Indonesia, 3(3).
KargerMedicalandScientificPublis Ismatika, I., & Soleha, U. (2017).
hers. Hubungan selfefficacy dengan
Calvin S &Lindzey, Gardner. 2012. perilaku selfcare pasien pasca
TheoriesofPersonality. Psikologi. stroke di Rumah Sakit Islam
Kepribadian 1 : Teori- Surabaya.
TeoriPsikodinamik. Yogyakarta: JournalofHealthSciences, 10(2).
Kanisius. Ivancevich, John. 2007. Perilaku &
Dewanto, W., & Retnowati, S. (2015). Manajemen Organisasi. Jakarta:
Intervensi kebersyukuran dan Erlangga.
kesejahteraan penyandang Julianti, N. (2015). Haemorrhagic
disabilitas fisik. Gadjah Mada Stroke On Elderly Man
Journalof Professional Psychology WithUncontrolledHypertension.
(GamaJPP), 1(1), 33-47. Jurnal Agromedicine, 2(1), 32-38.
Djohan. 2009. Psikologi Musik. Junaidi, Iskandar., 2011. Stroke
Yogyakarta: Penerbit Best Waspadai Ancamannya.
Publisher. Yogyakarta : ANDI
Dourman, Karel. (2013). Waspadai Kabi, G. Y., Tumewah, R., &
Stroke Usia Muda. Jakarta : Kembuan, M. A. (2015).
Penerbit Cerdas. Sehat Gambaran faktor risiko pada
Fadlulloh, S. F., Upoyo, A. S., & penderita stroke iskemik yang
Hartanto, Y. D. (2014). Hubungan dirawat inap neurologi RSUP Prof.
Tingkat Ketergantungan dalam Dr. RD Kandou Manado periode
Pemenuhan Aktivitas Kehidupan Juli 2012-Juni 2013. e-CliniC,
Sehari-Hari (AKS) dengan Harga 3(1).
Diri Penderita Stroke di Poliklinik Krakauer, J. W., Ghez, C., &Ghilardi,
Syaraf RSUD Prof. Dr. Margono M. F. (2005).
SoekarjoPurwokerto. Jurnal Adaptationtovisuomotortransforma
Keperawatan Soedirman, 9(2), tions: consolidation, interference,
134-145. andforgetting.
Farida, I., & Amalia, N. (2009). JournalofNeuroscience, 25(2), 473-
Mengantisipasi stroke: petunjuk 478.
mudah, lengkap, dan praktis sehari- Kristiani, R. B., Orizani, C. M., &
hari. Buku Biru. Susanti, S. (2015). Pengaruh
Goldstein, L.B. dkk., Bermain Slime terhadap Rentang
2011,GuidelinesforthePrimaryPrev Sendi Phalang Pasien Stroke di
entionof Stroke Rumah Sakit Adi Husada
AGuidelineforHealthcareProfessio Surabaya. Jurnal Kesehatan
nalsFromtheAmerican Vokasional, 4(4), 196-200.
HeartAssociation/AmericanStroke Mahoney, F. L, &Barthel, D. (2015).
Associationhttp://stroke.ahajournal FunctionalEvaluation: The Barthel
s.org/diakses tanggal 20 April 2021 Index. Maryland State
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2014. MedikalJournal. 14: 56-61
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Pinasti, W. (2011). Pengaruh self-
Edisi 12. Jakarta: EGC efficacy, locusofcontrol dan faktor
Iskandar, E. (2018). Tata Kelola dan demografis terhadap kematangan
Kepatuhan Penerapan Standar karir mahasiswa UIN Syarif
PatientSafety Penyakit Stroke di Hidayatullah Jakarta.
Rumah Sakit Dr. Pinto, S., &Caple, C. (2010). Stroke:
KanujosoDjatiwibowo Tahun riskandprotectivefactors. Glendale,
California: CinahlInformation SelfcarePasien Pasca Stroke di
Systems. Rumah Sakit Islam Surabaya,
Pinzon, R., &Asanti, L. (2010). Awas Fakultaskeperawatan dan
stroke! pengertian, gejala, Kebidanan Universitas Nahdlatul
tindakan, perawatan dan Ulama Surabaya
pencegahan. Penerbit Andi. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Potter, P.A & Perry, A.G. (2013).Buku Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Ajar Fundamental Keperawatan Bandung: PT Alfabet.
Buku 3.Edisi : 7. Renata Sulistyowati, D. (2020). Hubungan
Komalasari, Dian Evriyani, Selfefficacy Dengan Perilaku
EnieNovieastari, AlfrinaHany dan Selfcare (Dengan Pendekatan Teori
sari Kurnianingsih (Ahli Bahasa). Orem) Pasien Stroke Di Poli Saraf
Jakarta: SalembaMedika Rsud Prof. Dr. Wz Johannes
Price, S.A., Wilson, L.M. 2013. Kupang(Doctoraldissertation,
Patofisiologi Konsep Klinis Universitas Citra Bangsa).
Proses-Proses. Penyakit. Edisi VI. Syairi, A. (2013). Tingkat Pengetahuan
Jakarta: EGC. Keluarga Pasien Tentang Self-care
Ramawati, D., Allenidekania, A., (Perawatan Diri) Pada Anggota
&Besral, B. (2012). Kemampuan Keluarga Yang Mengalami Stroke
perawatan diri anak tuna grahita di RSUD Tangerang Tahun 2013.
berdasarkan faktor eksternal dan Wirasakti, B. Z. (2012).
internal anak. Indonesian CorrelationRiskFactorsPathophysio
JournalofNursing, 15(2), 89-96. logyOf Stroke By Stroke Patient In
Restin. (2018). HubunganAntara Yogyakarta Sleman Hospital
Selfefficacy DenganPenerimaan Period 1 January–31 December
Diri Pada PasienPenyakit Jantung, 2011 (Doctoraldissertation,
Program studi psikologi Fakultas Islamic UniversityOf Indonesia).
Psikologi DanIlmu Sosial Budaya Yang, Y. R., Yen, J. G., Wang, R. Y.,
Universitas Islam Indonesia Yen, L. L., &Lieu, F. K. (2005).
Yogyakarta Gait
Riswandani, R. A., & Setiawati, E. M. outcomesafteradditionalbackwardw
(2019). Hubungan Efikasi Diri alkingtraining in patientswith
dengan Selfcare pada Penderita stroke: a
Hipertensi di Puskesmas gamping randomizedcontrolledtrial.
1 Sleman Yogyakarta. Clinicalrehabilitation, 19(3), 264-
Saraswati, Sylvia. 2009. Faktor 273.
penyebab stroke. Diakses tanggal
31 Oktober 2014. Dari
http://www.penyebabstroke ringan
dan komplikasi stroke.com/
Sari, D. R. (2014). Faktor-faktor Yang
Berhubungan Dengan Depresi pada
Pasien Paska Stroke di Ruang
Rawat Jalan Rumah Sakit Stroke
Nasional (RSSN) Bukittinggi
Tahun 2014. 'AFIYAH, 2(1).
Smeltzer, S.C. &Bare, B.G. (2013).
Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Brunner&Suddarth, edisi 8.
Jakarta : EGC
Soleha, Ismatika.(2017). Hubungan
Selfefficacy Dengan Perilaku

Anda mungkin juga menyukai