Anda di halaman 1dari 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN ANTARA REHABILITASI DAN DUKUNGAN KELUARGA


DENGAN KEJADIAN STROKE BERULANG (STUDI KASUS DI RSUD
Dr. ADHYATMA, TUGUREJO SEMARANG)

Ari Udiyono**), Kinanti Fajar Cahyaning Tyas*), Lintang Dian Saraswati**), Henry
Setyawan Susanto**)
)
* Mahasiswa Peminatan Epidemiologi dan Penyakit Tropik
**)Dosen Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
email: kinantifajar06@gmail.com

ABSTRACT
Regional General Hospital dr. Adhyatma Tugurejo Semarang is the second
largest hospital with stroke cases with a prevalence in 2015 of 9%. The
prevalence of recurrent stroke in 2015 was 5%, increasing from last year by 3%.
The purpose of this study case is to study the risk factors that are caused
recurrent stroke (study case at dr. Adhyatma Tugurejo Hospital Semarang). This
research was an observational with approach case control study. The sample of
research with 122 respondents who selected by recording all stroke patients in
2015 and repeated strokes in 2016, then conducted interviews using a
questionnaire. Data were analyzed by frequency distribution and bivariate using
the chi-square statistical test. The results of the research are there was no
relationship between rehabilitation and family support with recurrent stroke..
Suggestions for the need for family care or support related to patient recovery,
not returning to smoking, and fully controlling the risk factors for recurrent
recovery by diligently conducting a health check.

PENDAHULUAN
Stroke berulang merupakan kerusakan pembuluh darah pada
serangan stroke yang terjadi dalam otak yang menyebabkan suplai
waktu kurang atau sama dengan 30 darah menuju ke otak terhenti
hari pasca stroke pertama. sehingga menyebabkan insiden
Umumnya kejadian stroke berulang yang mengarah pada defisit
sama dengan kejadian stroke neurologis. Terhentinya suplai darah
pertama tetapi hingga sekarang ke otak menyebabkan otak
belum ada batasan yang tepat mengalami defisit oksigen, padahal
mengenai stroke berulang, ada kebutuhan oksigen bagi otak cukup
beberapa batasan yang besar yaitu sekitar 20% dari
menyebutkan bahwa stroke berulang kebutuhan total oksigen yang
terjadi karena adanya defisit beredar di seluruh tubuh. Kebutuhan
neurologi yang baru atau berbeda oksigen yang banyak tersebut
dari stroke sebelumnya. Bila diperlukan untuk berfungsinya
kejadian pada sisi anatomi atau seluruh aktivitas otak yang sangat
daerah perdarahan yang sama dan berat. Oksigen diperlukan untuk
dalam jangka waktu kurang atau aktivitas jutaan sel saraf yang ada
sama dengan 21 hari maka dapat pada otak. Sel saraf otak bertugas
dipertimbangkan sebagai stroke mengatur seluruh proses biologi
lanjutan atau stroke berulang.4 yang berlangsung di dalam tubuh,
Stroke bisa terjadi karena adanya termasuk untuk memelihara

728
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

keseimbangan emosi. Jika pasokan fungsi tubuh yang telah melemah


darah yang membawa oksigen dan menjadi lebih buruk lagi kondisinya.2
nutrisi tidak dapat mencapai otak, Diperkirakan 25% orang yang
maka fungsi otak akan terhenti yang sembuh dari stroke yang pertama
akhirnya berujung pada kematian.2 akan mendapatkan stroke berulang
Menurut penelitian dalam kurung waktu 5 tahun.18
Framingham, insiden stroke Peluang terjadinya stroke
berulang dalam kurun waktu 4 tahun berulang berdasarkan faktor risiko
pada pria 42% dan wanita 24%11 tunggal lebih kecil bila dibandingkan
Hasil penelitian Stroke Association dengan kombinasi faktor risiko.19
mengatakan bahwa kemungkinan Terjadinya stroke berulang
terjadinya stroke berulang adalah tergantung seberapa banyak faktor
3,1% dalam 30 hari, 11,1% dalam risiko yang diderita oleh penderita
satu tahun, 26,4% dalam lima tahun paska stroke tersebut. Semakin baik
dan 39,2% dalam waktu 10 tahun.12 tingkat mengontrol faktor risiko
Hasil penelitian yang dilakukan d stroke semakin kecil kemungkinan
RSUD Dr.Sutomo Surabaya juga terjadinya stroke berulang.20 Faktor
membuktikan diantara 180 pasien yang mempengaruhi stroke berulang
stroke sebesar 21,11% mengalami diantaranya adalah faktor yang tidak
stroke berulang. Penelitian di dapat diubah seperti usia, jenis
Bandung juga mendapatkan angka kelamin, riwayat stroke keluarga,
stroke berulang sebesar 13,2% dari riwayat diabetes mellitus, riwayat
1210 pasien stroke dimana 78% kelainan jantung, riwayat
merupakan infark otak dan 21,8% dislipidemia, kebiasaan merokok,
berupa perdarahan intraserebral.13 terapi pencegahan sekunder,
Dampak dari masalah stroke rehabilitasi dan dukungan
berulangadalah selain menimbulkan keluarga.21,22
kecacatan dan kematian juga dapat Peran dan dukungan
menurunkan tingkat produktivitas keluarga sangat berpengaruh secara
apabila yang menderita berusia signifikan terhadap proses
produktif. Dari segi sosial, penderita rehabilitasi pada pasien stroke. Hasil
stroke akan mengalami depresi penelitian menunjukkan bahwa
mental, merasa rendah diri dan keluarga memegang peranan yang
menutup diri dari lingkungan sangat penting dalam proses
masyarakat sehingga akan rehabilitasi pada penderita stroke,
menambah beban kejiwaan bagi yaitu sebesar 80%-90% perawatan
penyandang stroke tersebut. kesehatan lebih diberikan oleh
Sedangkan dampak ekonominya keluarga daripada oleh program
adalah adanya biaya yang besar pendukung formal. Hal ini terjadi
untuk pengobatan stroke berulang karena dalam kehidupan sehari hari,
hingga rehabilitasi.17 Seseorang pasien stroke akan sangat
yang pernah mengalami stroke bergantung pada orang lain
maupun stroke berulang, fungsi khususnya kepada orang terdekat
tubuhnya tidak lagi seperti ketika seperti keluarga.
masih sehat. Beberapa fungsi tubuh Rumah Sakit Umum Daerah
mengalami kemerosotan akibat dr. Adhyatma Tugurejo Semarang
stroke yang dialami walaupun merupakan rumah sakit kedua
tampaknya semua baik-baik saja. terbanyak terdapat kasus stroke
Jika pola hidup tidak dijaga dengan setelah Rumah Sakit Kariadi
baik, maka besar kemungkinan Semarang. Prevalensi kasus stroke

729
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

di RSUD dr. Adhyatma Tugurejo Sedangkan sampel kontrol dalam


Semarang adalah sebesar 9%.26 penelitian ini adalah semua pasien
Berdasarkan hasil studi penderita stroke yang berobat di
pendahuluan yang dilakukan di bagian saraf RSUD dr. Adhyatma
RSUD dr. Adhyatma Tugurejo Tugurejo Semarang periode Januari-
Semarang kejadian stroke berulang Juni 2015 yang didiagnosis belum
selalu mengalami fluktuasi setiap atau tidak mengalami stroke
tahunnya. Prevalensi stroke berulang di periode Januari-Juni
berulang pada tahun 2015 sebesar 2016 berdasarkan riwayat penyakit,
5% meningkat dari tahun lalu yaitu pemeriksaan neurologi dan
sebesar 3%. Terjadinya peningkatan pemeriksaan Head CT Scan yang
jumlah kasus stroke tersebut tercatat dalam rekam medis.
menjadi masalah karena semakin Metode pengambilan sampel
bertambahnya tahun semakin penelitian ini yaitu dengan cara
bertambah pula kasus stroke yang mendata pasien stroke pada tahun
terjadi hal ini menjadi salah satu 2015 dan 2016 hingga memenuhi
indikator bahwa apabila faktor risiko syarat analisis.
tidak dapat dikontrol dengan baik
maka akan menyebabkan stroke HASIL PENELITIAN
berulang dan angka kecacatan Berikut merupakan hasil analisis
bahkan kematian akan meningkat. statistik bivariat:
Berdasarkan latar belakang Tabel 1. Hubungan antara
ini, peneliti pun tertarik untuk rehabilitasi dengan kejadian stroke
menganalisis hubungan antara berulang
rehabilitasi dan dukungan keluarga Kasus Kontrol
dengan kejadian stroke berulang Rehabilitasi
f % f %
(studi kasus di RSUS dr. Adhyatma Rendah 28 45,9 20 32,8
Semarang). Tinggi 33 54,1 41 67,2
Total 61 100,0 61 100,0
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
Berdasarkan tabel 1
analitik observasional dengan
menunjukkan bahwa rendahnya
rancangan case control yaitu suatu
rehabilitasi pada kelompok kasus
penelitian dengan cara
(45,9%) lebih tinggi dibandingakan
membandingkan antara kasus dan
dengan kelompok kontrol (32,8%).
kontrol ber dasarkan faktor risiko.
Hasil uji statistik chi square
Sampel penelitian sebanyak 122
didapatkan nilai p = 0,138 (p>0,05)
responden.
sehingga secara statistik dapat
Sampel kasus dalam
dinyatakan bahwa tidak ada
penelitian ini adalah semua pasien
hubungan antara rehabilitasi dengan
penderita stroke yang berobat di
kejadian stroke berulang. Selain itu
bagian saraf RSUD dr. Adhyatma
didapatkan nilai OR = 1,739; CI 95%
Tugurejo Semarang periode Januari
(0,835-3,625) maka dapat
- Juni 2015 dan didiagnosis
disimpulkan bahwa rehabilitasi
mengalami stroke berulang
bukan merupakan faktor risiko
diperiode Januari - Juni tahun 2016
terjadinya kejadian stroke berulang.
berdasarkan riwayat penyakit,
Tabel 2. Hubungan antara dukungan
pemeriksaan neurologi dan
keluarga dengan kejadian stroke
pemeriksaan Head CT Scan yang
berulang
tercatat dalam rekam medis.

730
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Dukungan Kasus Kontrol semua pasien yang melakukan


keluarga f % f % rehabilitasi dapat sembuh seperti
Rendah 37 60,7 28 45,9 semula, hal tersebut dapat terjadi
Tinggi 24 39,3 33 54,1 karena tergantung keparahan stroke
Total 61 100,0 61 100,0 yang diderita.
Penelitian ini tidak sejalan
Berdasarkan tabel 2 dengan penelitian retrospektif (studi
menunjukkan bahwa rendahnya kohort) di Jepang yang dilakukan
dukungan keluarga pada kelompok oleh Maiko Yagi bahwa ada
kasus (60,7%) lebih tinggi hubungan yang signifikan antara
dibandingkan dengan kelompok rehabilitasi dengan peningkatan
kontrol (45,9%). Hasil uji statistik chi activities of daily living (ADL) pada
square didapatkan nilai p = 0,102 pasien stroke iskemik yaitu dengan
(p>0,05) sehingga secara statistik nilai p < 0,01.65 Salah satu
dapat dinyatakan bahwa tidak ada penurunan fungsi yang dialami oleh
hubungan antara dukungan keluarga pasien stroke iskemik adalah fungsi
dengan kejadian stroke berulang. motoriknya, dimana terjadi
kelemahan atau kelumpuhan lengan
PEMBAHASAN atau tungkai di salah satu sisi
Rehabilitasi stroke adalah tubuh.66
program pemulihan pada kondisi Kepatuhan pasien stroke
stroke yang bertujuan untuk dalam melakukan rehabilitasi tidak
mengoptimalkan kapasitas fisik dan lepas dari dukungan keluarga agar
kemampuan fungsional pasien proses rehabilitasi tersebut dapat
stroke, sehingga mereka mampu mencapai hasil yang fungsional
mandiri dalam melakukan aktivitas maksimal. Pemulihan stroke tidak
sehari-hari. Rehabilitasi medik selalu ditangani di rumah sakit,
sangat diperlukan untuk tetapi bisa dilakukan perawatan
mempertahankan fungsi gerak sendi rawat jalan (homecare) dengan cara
karena pasien stroke akan mendatangkan fisioterapis ke rumah
mengalami gangguan fungsi untuk melatih pasien dan itu harus
motoriknya. Apabila kondisi pasien melibatkan dukungan keluarga
dirasa sudah stabil, tekanan darah dalam hal moril maupun materiil
terkontrol dan tidak ada komplikasi agar pasien tidak merasa depresi
penyakit lain makan rehabilitasi karena pasien tidak hanya
dapat dilakukan sendiri di rumah. menyerang fisiknya saja tetapi
Setelah pasien diperbolehkan menyerang psikis.
pulang, pasien harus tetap Tetapi dalam penelitian ini,
melakukan kontrol rehabilitasi sebagian besar responden tidak
setidaknya tiga kali dalam seminggu. melakukan rehabilitasi karena tidak
Proses rehabilitasi atau adanya dukungan dari keluarga
penyembuhan ini membutuhkan untuk melakukan rehabilitasi di
kesabaran dan ketekunan pasien rumah sakit, tetapi banyak keluarga
dan keluarga. Karena dalam masa yang malah mempercayakan
rehabilitasi akan timbul perasaan kesembuhan pasien melalui terapi
malas dan bosan untuk melakukan pijat saraf karena mereka
latihan gerakan terapi. Lama menganggap rehabilitasi yang
rehabilitasi medik tergantung pada dilakukan diluar rumah sakit lebih
tingkat ketekunan pasien dalam cepat hasilnya dibandingkan dengan
menjalani rehabilitasi. Namun tidak

731
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

rehabilitasi yang dilakukan di rumah Muhammadiyah Gombong.70


sakit. Penderita stroke akan termotivasi
Dukungan keluarga untuk menata kehidupan kembali
merupakan suatu sistem pendukung dalam suasana perhatian dan
yang diberikan oleh keluarga dukungan keluarga yang baik. Pada
terhadap anggota keluarga yang saat menjalani rehabilitasi,
meliputi memberikan dukungan dukungan keluarga khususnya
emosional, bantuan materiil, pasangan yang merawat amat
memberikan informasi dan sangat penting untuk menumbuhkan
pelayanan serta memfasilitasi kepatuhan pasien menjalani
anggota keluarga dalam membuat program medis. Keluarga harus
kontak sosial dengan masyarakat. terlibat secara aktif dalam proses
Keluarga sangat berperan penting rehabilitasi pasien stroke.
dalam meningkatkan kesehatan Rendahnya dukungan
anggota keluarga dan berperan keluarga untuk melakukan
sebagai care giver terhadap rehabilitasi di rumah sakit diduga
penderita dengan penyakit kronik, karena keluarga kurang mempunyai
dimana keluarga harus memahami banyak waktu untuk menemani
dan memperhatikan kondisi pasien melakukan rehabilitasi di
penderita baik fisik, psikologis, sosial rumah sakit dihari kerja, sehingga
dan spiritualnya. banyak pihak keluarga yang
Dukungan sosial sangat mengalihkan rehabilitasi di rumah
berperan dalam menjaga atau sakit dengan rehabilitasi di luar
mempertahankan integritas rumah sakit seperti terapi-terapi
seseorang baik fisik maupun saraf yang dilakukan di hari libur.
psikologis. Seseorang yang sedang
mengalami stress akan mencari KESIMPULAN
dukungan sosial dari orang lain Tidak ada hubungan yang bermakna
dengan harapan akan mengurangi antara dukungan keluarga dengan
stress tersebut. Selain itu dukungan rehabilitasi dalam penelitian ini
sosial akan memberikan pengaruh
positif terhadap kesehatan DAFTAR PUSTAKA
seseorang dimana semakin besar 1. Irfan Muhammad. Fisioterapi
dukungan sosial yang diberikan Bagi Insan Stroke. Cetakan
maka akan semakin baik pula Pe. Yogyakarta: Graha Ilmu;
adaptasi psikososial penderita 2010. 60-61 p. .
terhadap penyakit yang dialaminya. 2. Laksmawati. Faktor Yg
Penelitian ini tidak sejalan Menmpengaruhi Stroke Non
dengan penelitian yang dilakukan Hemoragik Ulang (Studi
oleh Sucita Lestari yang menyatakan Kasus Kontrol di Bangsal
bahwa adanya pengaruh dukungan Bagian Saraf RSUP
penilaian keluarga dengan kejadian Dr.Kariadi). 1999.
stroke berulang dengan nilai p < 3. Risk Factors Associated with
0,05 dan nilai OR = 5,211.69 Recurrent Strokes in Young
Penelitian Rahmawati juga and Elderly Patients: A
menyebutkan bahwa adanya Hospital-based Study. Int J
hubungan bermakna antara Gerontol [Internet]. 2015 Jun
dukungan keluarga dalam proses 1 [cited 2017 Nov
perawatan dengan motivasi sembuh 22];9(2):63–6. Available from:
pada pasien stroke di RS PKU http://www.sciencedirect.com

732
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

/science/article/pii/S1873959 Terhadap Kejadian Stroke di


815000472 Rumah Sakit Umum Daerah
4. Vitahealth. STROKE. Gambiran Kediri. Vol. 1 (3).
Jakarta: Gramedia Pustaka 2008. p. 263–9.
Utama; 2003. 12. Alter M, Lai S-M, Friday G,
5. Harun Cholik. Asuhan Singh V, Kumar VM, Sobel E.
Keperawatan Klien Dengan Stroke Recurrence in
Gangguan Peredaran Darah Diabetics. Stroke [Internet].
Otak “Stroke.” Yogyakarta: 1997 Jun [cited 2019 Mar
ardana Media; 2007. 28];28(6):1153–7. Available
6. Oliveria SA, Chen RS, Davis from:
CC. Hypertension https://www.ahajournals.org/
knowledge, awareness, and doi/10.1161/01.STR.28.6.115
attitudes in a hypertensive 3
population. 2005;20(3):219– 13. Kumral E, Evyapan D,
52. Gökçay F, Karaman B,
7. Chobanian AV, Bakris GL, Orman M. Association of
Black HR, Cushman WC. baseline dyslipidemia with
Seventh report of the Joint stroke recurrence within five-
National Committee on years after ischemic stroke.
Prevention,Detection,Evaluati Int J Stroke [Internet]. 2014
on, and Treatment of High Oct [cited 2016 Aug
Blood Pressure. 21];9(A100):119–26.
Hypertension. Available from:
2003;42(6):1206–52. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p
8. Laksmi Asanti. Penanganan ubmed/25088494
Hipertensi pada Stroke. 14. Makmur T, Anwar Y,
Jakarta; 2013. Nasution D. Gambaran
9. Thapa L, Sharma N, Poudel Stroke Berulang di RS
RS, Bhandari TR, Bhagat R, H.Adam Malik Medan.
Shrestha A, et al. 2002;35(1):1–5.
Knowledge, attitude, and 15. Syahrul Hakim Arnedi Reza.
practice of stroke among high Hubungan Antara
school students in Nepal. J Dislipidemia dengan
Neurosci Rural Pract Kejadian Stroke di Bangsal
[Internet]. 2016 [cited 2018 Rawat Inap IRNA B 1 Bagian
Jan 10];7(4):504–9. Available Neurologi Rumah Sakit
from: Umum Pusat Dr.Kariadi
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p Semarang. Universitas
ubmed/27695228 Muhammadiyah Semarang;
10. Jannah Rahmatul. Analisis 2013.
Faktor-Faktor yang 16. PERDOSSI. Pedoman
Berhubungan dengan Risiko Penatalaksanaan Stroke.
Terjadinya Stroke Iskemik 2007.
Berulang di Unit 17. Penado S, Cano M, Acha O,
Neuriscience Center Hernández JL, Riancho JA.
Mayapada Hospital. Atrial fibrillation as a risk
Uiversitas Esa Unggul; 2004. factor for stroke recurrence.
11. Puspita M, Putro G. Am J Med [Internet]. 2003
Hubungan Gaya Hidup Feb 15 [cited 2019 Apr

733
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

15];114(3):206–10. Available Fungsi Motorik pada pasien


from: Stroke Iskemik di Rumah
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p Sakit PKU MUhammadiyah
ubmed/12637135 Surakarta. 2013;
18. Anwan T Bahri. Kelainan 26. Suwantara Jeanette. Depresi
Jantung Sebagai Faktor pasca-stroke : epidemiologi ,
Resiko Stroke . 2004;(4):1–5. rehabilitasi dan psikoterapi
19. kurniawati Hidayah, Zullies STROKE. 2004;23(4).
Ikawati, Abdul Godir. 27. Lestari Sucita. Pengaruh
Pencegahan Sekunder Untuk Dukungan Sosial Keluarga
Menurunkan Kejadian Stroke Terhadap Kejadian Stroke
Berulang Pada Stroke Berulang di RSUD
Iskemik. J Manaj dan Dr.Pringadi Medan.
Pelayanan Farm ( JMPF ) J Universitas Sumatra Utara;
Manag Pharm Pract. 2015;5. 2012.
20. Laloux P, Lemonnier F, 28. Rahmawati T. Hubungan
Jamart J. Risk Factors and Dukungan Keluarga dalam
Treatment of Stroke at The proses Perawatan dengan
Time of Recurrence. Acta Motivasi Sembuh pada
Neurol Belg. 110:299–302. Pasien Stroke di RS PKU
21. Sari Indah Permata. Faktor- Muhammadiyah Gombong
Faktor Yang Berhubungan Kebumen. Stikes
Dengan Terjadinya Stroke Muhammadiyah Gombong;
Berulang Pada Penderita 2012.
Pasca Stroke. 2015;1–16.
22. Utami Fajar Rahmawati.
Hubungan Upaya
Pencegahan terhadap
Kejadian Stroke Berulang
Pada Penderita Stroke (Studi
Kasus Pada Penderita Stroke
di Poli Saraf Rawat jalan
RSD dr.Soebandi Jember.
2015.
23. Pradipta Tito. Hubungan
Antara merokok dengan
Stroke hemoragik
Berdasarkan Pemeriksaan
CT-Scan Kepala. Surakarta;
1020.
24. Yagi Maiko, Yasunaga
Hideo, Matsui Hiroki, Morita
Kojiro, Fushimi Kiyohide,
Fujimoto Masashi, et al.
Impact of Rehabilitation on
Outcomes in Patients With
Ischemic Stroke. 2017;740–
6.
25. Hubungan Fisioterapi dengan
Peningkatan Kemampuan

734

Anda mungkin juga menyukai