Anda di halaman 1dari 47

RUMAH SEHAT

Dr. Kholis Ernawati, MKes


Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Tahun 2021
KISI – KISI MK. RUMAH SEHAT
• Mengapa Rumah dan Sanitasi Dasar Pemukiman Perlu
diperhatikan
• Pengertian Rumah, Perumahan Dan Permukiman
• Rumah Sehat dan Fungsi Rumah Sehat
• Komponen Yang Harus Dimiliki Rumah Sehat
• Keterkaitan Rumah dan Kesehatan Penghuni Rumah
• Penilaian Rumah Sehat
• Penilaian Rumah Sehat Dalam Diagnosis Holistik
• Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
• Penilaian PHBS Dalam Diagnosis Holistik
MENGAPA
SANITASI DASAR PERMUKIMAN
PERLU DIPERHATIKAN ?
Adapted from HL Blum, Planning for Health Sciences, NY., 1981
Pengaruh Lingkungan terhadap timbulnya
penyakit :
• Faktor penunjang terjadinya penyakit
(predisposing factor) – sakit gg psikologis
karena rumah terlalu banyak penghuninya
• Penyebab langsung timbulnya penyakit – sakit
gg pada mata karena pencahayaan ruangan
yang kurang
• Media transmisi penyakit – kasus tbc, ispa
• Faktor yang mempengaruhi perjalanan
penyakit – asma karena ventilasi rumah
kurang ms
Komponen-komponen lingkungan merupakan wahana/media
penyebaran penyakit/gangguan kesehatan.

Physical Noise, radiation, ionizing

Pesticide, air pollutant, water


Chemical pollutant, food colouring
Env Components
(Deseases Agent)
Biological Bacterial

Phych-social Socio – environment ???


Udara
Water borne desease Air
Air borne desease Makanan
Food borne desease Tanah
Vektor borne desease MEDIA Vektor
Man borne desease
Manusia
Pengertian Rumah, Perumahan Dan
Permukiman
Pengertian Rumah, Perumahan dan
Permukiman
• Undang-undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman:
− Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga.
− Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan
tempal tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana lingkungan.
− Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung,
baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
− Satuan lingkungan permukiman adalah kawasan perumahan dalam
berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana
dan sarana lingkungan yang terstruktur.
− Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
− Rumah sebagai bangunan merupakan bagian dari suatu
Permukiman yang utuh, dan tidak semata-mata merupakan tempat
bernaung untuk melindungi diri dari segala bahaya, gangguan, dan
pengaruh fisik belaka, melainkan juga merupakan tempat tinggal,
tempat beristirahat setelah menjalani perjuangan hidup sehari-
hari. (C. Djemabut Blaang, Perumahan dan Permukiman, 1986: 28),
− Permukiman adalah satuan kawasan perumahan lengkap dengan
prasarana lingkungan, prasarana umum, dan fasilitas sosial yang
mengandung keterpaduan kepentingan dan keselarasan
pemanfaatan sebagai lingkungan kehidupan.
− Perumahan dan pemukiman merupakan kesatuan fungsional,
sebab pembangunan perumahan harus berlandaskan suatu pola
pemukiman yang menyeluruh, yaitu tidak hanya meliputi
pembangunan fisik rumah saja, melainkan juga dilengkapi dengan
prasarana lingkungan, sarana umum dan fasilitas sosial, terutama di
daerah perkotaan yang mempunyai permasalahan majemuk dan
multidimensional.
Rumah Sehat dan Fungsi Rumah
Sehat
Rumah
• Definisi:
− Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan
area sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal dan
sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992).
− Rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan
jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk
kesehatan kelu arga dan individu (Komisi WHO Mengenai
Kesehatan dan Lingkungan, 2001).
• Fungsi Rumah (Azwar, 1996 ; Mukono, 2000)
− Tempat untuk melepaskan lelah
− Tempat bergaul dan membina rasa kekeluargaan diantara
anggota keluarga,
− Tempat berlindung dan menyimpan barang berhar ga, dan
rumah juga merupakan status lambang social
• Sehat (menurut WHO) : Keadaan sehat jasmani, rohani &
sosial yang baik dan lengkap bukan hanya terhindar dari
penyakit dan kelemahan.
• Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan
beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang
menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan
sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja
secara produktif. Oleh karena itu keberadaan perumahan
yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar
fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.
• Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan
prasarana dan saran a yang terkait, seperti penyediaan air
bersih, sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan
tersedianya pelayanan sosial (Krieger and Higgins, 2002).
Fungsi Rumah Sehat
1. Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih rendah dari
udara di luar rumah, penerangan yang memadai, ventilasi yang
nyaman, dan kebisingan 45-55 dB.A.;
2. Memenuhi kebutuhan kejiwaan;
3. Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular yaitu
memiliki penyediaan air bersih, sarana pembuangan sampah dan
saluran pembuangan air limbah yang saniter dan memenuhi syarat
kesehatan; serta
4. Melindungi penghuninya dari kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
bahaya kebakaran, seperti fondasi rumah yang kokoh, tangga yang
tidak curam, bahaya kebakaran karena arus pendek listrik, keracunan,
bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas

(Sanropie, 1992; Azwar, 1996).


Komponen Yang Harus Dimiliki
Rumah Sehat
Persyaratan Kesehatan Perumahan Dan Lingkungan
Pemukiman Menurut Keputusan Menteri Kesehatan
(Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999)

Persyaratan Rumah Sehat dibagi menjadi 3 kelompok


aspek:
1) Aspek komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding,
lantai, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur dan
pencahayaan.
2) Aspek sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih,
pembuangan kotoran, pembuangan air limbah, sarana
tempat pembuangan sampah.
3) Aspek perilaku penghuni, meliputi membuka jendela
ruangan dirumah, membersihkan rumah dan halaman,
membuang tinja ke jamban, membuang sampah pada
tempat sampah.
1. Aspek komponen rumah yang memenuhi syarat rumah sehat
adalah:
a. Langit-langit
Dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh dari atap, harus
menutup rata kerangka atap serta mudah dibersihkan.
b. Dinding
Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat dinding
sendiri, beban tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul
harus dapat memikul beban diatasnya, dinding harus terpisah dari
pondasi oleh lapisan kedap air agar air tanah tidak meresap naik
sehingga dinding terhindar dari basah, lembab dan tampak bersih
tidak berlumut.
c. Lantai
Lantai harus kuat untuk menahan beban diatasnya, tidak licin,
stabil waktu dipijak, permukaan lantai mudah dibersihkan. Lantai
bukan dari tanah tp dari bahan yang kedap air sehingga tidak
lembab.
d. Pembagian ruangan/ tata ruang
− Ruang untuk istirahat/tidur. Adanya pemisah yang baik antara ruangan
kamar tidur orang tua dengan kamar tidur anak, terutama anak usia
dewasa. Luas kamar sekurangnya 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk
lebih dari 2 orang
− Ruang dapur. Dapur harus mempunyai ruangan tersendiri, karena asap
dari hasil pembakaran dapat membawa dampak negatif terhadap
kesehatan. Ruang dapur harus memiliki ventilasi yang baik agar
udara/asap dari dapur dapat teralirkan keluar.
e. Kamar mandi dan jamban keluarga. Setiap kamar mandi dan jamban
paling sedikit memiliki satu lubang ventilasi untuk berhubungan dengan
udara luar
f. Ventilasi. Ventilasi ialah proses penyediaan udara segar ke dalam suatu
ruangan dan pengeluaran udara kotor suatu ruangan baik alamiah maupun
secara buatan. Ventilasi harus lancar diperlukan untuk menghindari
pengaruh buruk yang dapat merugikan kesehatan. Ventilasi yang baik
dalam ruangan harus mempunyai syarat-syarat, diantaranya:
− Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan.
Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup)
minimum 5%. Jumlah keduanya menjadi 10% kali luas lantai ruangan.
− Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap
kendaraan, dari pabrik, sampah, debu dan lainnya.
− Aliran udara diusahakan Cross Ventilation dengan menempatkan dua
lubang jendela berhadapan antara dua dinding ruangan sehingga
proses aliran udara lebih lancar.
g. Pencahayaan
− Cahaya yang cukup kuat untuk penerangan di dalam rumah
merupakan kebutuhan manusia. Penerangan ini dapat diperoleh
dengan pengaturan cahaya alami dan cahaya buatan.Yang perlu
diperhatikan, pencahayaan jangan sampai menimbulkan kesilauan.
− Pencahayaan Alamiah. Penerangan alami diperoleh dengan
masuknya sinar matahari ke dalam ruangan melalui jendela, celah
maupun bagian lain dari rumah yang terbuka, selain untuk
penerangan, sinar ini juga mengurangi kelembaban ruangan,
mengusir nyamuk atau serangga lainnya dan membunuh kuman
penyebab penyakit tertentu
− Pencahayaan Buatan. Penerangan dengan menggunakan sumber
cahaya buatan, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya.
h. Luas Bangunan Rumah
Luas bangunan rumah sehat harus cukup untuk
penghuni di dalamnya, artinya luas bangunan harus
disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas
bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah
penghuninyaakan menyebabkan kepadatan penghuni
(overcrowded). Hal ini tidak sehat, disamping
menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen, bila salah
satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi akan
mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.
Sesuai kriteria Permenkes tentang rumah sehat,
dikatakan memenuhi syarat jika ≥ 8 m2/ orang.
2. Aspek sarana sanitasi
a. Sarana Air Bersih
− Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak
− Persyaratan air bersih
• Syarat fisik: Air tidak berwarna, tidak berbau, jernih
dengan suhu di bawah suhu udara
• Syarat kimia: Air yang tidak tercemar oleh zat kimia
yang berbahaya bagi kesehatan,
• Syarat bakteriologis: Air tidak boleh mengandung
suatu mikroorganisme (E. Coli).
− Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan
kapasitas minimal 60 liter/ orang/hari
− Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air
bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416
tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.
b. Jamban (sarana pembuangan kotoran)
− Pembuangan kotoran yaitu suatu pembuangan yang
digunakan oleh keluarga atau sejumlah keluarga untuk
buang air besar. Cara pembuangan tinja, prinsipnya yaitu:
1) Kotoran manusia tidak mencemari permukaan tanah.
2) Kotoran manusia tidak mencemari air permukaan/ air
tanah.
3) Kotoran manusia tidak dijamah lalat.
− Jamban tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
− Konstruksi jamban tidak menimbulkan kecelakaan.
c. Pembuangan Air Limbah (SPAL)
− Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah
tangga, industri, dan tempat umum lainnya dan biasanya
mengandung bahan atau zat yang membahayakan
kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian
lingkungan (Chandra, 2007).
d. Sampah
− Sampah adalah semua produk sisa dalam bentuk
padat, sebagai akibat aktifitas manusia, yang dianggap
sudah tidak bermanfaat lagi.
− Syarat tempat sampah:
1) Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan
2) Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik
seranga atau binatang lainnya.
SIMULASI STANDARD RUMAH SEHAT

NO PARAMETER STANDARD
1 Air bersih 30-60;60-120;135 lt/or/hr
2 Pembuangan feces 235 gr,25 lt, 15 or, 1.125 m3
3 Pembuangan sampah 350 gr – 1000gr, 4 or, 4 kg
4 Pembuangan air kotor Saluran & sumur peresapan
5 Vektor penyakit, lalat Ada, minimal
6 Nyamuk Ada, minim, jentik (<5cont/100
rmh)
7 Kecoa Telur, ada, minimal
8 Tikus Feces, kencing, ada, minimal
9 Ventilasi 5%, 10%, 20% L.lantai
10 Penerangan 100, 200 lux, 5-20% L.lantai
11 Suhu udara ruangan, luar 18-200 c, 20-250C
12 Luas kamar tidur/orang 4,5 m2
13 Luas rumah/orang 10 m2
14 Kelembaban 40-50%
15 Konstruksi Kuat dan tidak bocor
LUAS RUMAH MINIMAL YANG SEHAT UNT 4 ORG

NO BAGIAN RUMAH LUAS MINIMAL (M2)


1 Km. Keluarga 9
2 Km. Tamu 9
3 Km. Tidur orang tua 9,3
4 Km. tidur tamu 9,3
5 Km. Tidur anak 6
6 Km. Tidur anak 6
7 Km. Makan 4,55
8 R. Cuci 3
9 R. Seterika 3
10 R. Gudang 1,3
11 R. Dapur 4
12 Kamar Mandi - WC 2,52
69,97 = 70
Keterkaitan Rumah dan
Kesehatan Penghuni Rumah
RUMAH SEHAT DAN DAMPAKNYA

NO PARAMETER DAMPAK
1 Air bersih Water born disease, kanker , kulit, ginjal
2 Pembuangan feces Typus, kolera, disentri, cacing
3 Pembuangan sampah Sarang nyamuk, lalat, tikus
4 Pembuangan air kotor Sarang nyamuk, sumur gali cemar
5 Lalat Typus, kolera, disentri
6 Nyamuk DB, malaria, filiriasis, dll
7 Kecoa
8 Tikus Pes
9 Ventilasi Bronchitis, asma, headstrees
10 Penerangan, suhu Lelah mata, kecelakaan kerja, mudah
lelah
11 Suhu udara ruangan, luar Penyakit pernafasan : TB, ISPA
12 Luas kamar tidur/orang Gangguan psikologis
13 Luas rumah/orang Kurangi privacy
14 Konstruksi Bahaya kecelakaan
STANDARD RUMAH SEHAT DAN PENCEGAHAN
DAMPAKNYA
NO PARAMETER STANDARD DAMPAK PENCEGAHAN

1 Air bersih 30-60;60-120;135 lt/or/hr - Angka kesakitan - Sesuaikan


- Angha kematian standar
2 Pembuangan feces 235 gr,25 lt, 15 or, 1.125 m3
- Epidemi penyakit - Kerja bakti
3 Pembuangan sampah 350 gr – 1000gr, 4 or, 4 kg
menular
4 Pembuangan air kotor Saluran & peresapan - 3M, mengubur,
menguras,
5 Vektor penyakit
menyikat
6 Lalat Terbang
7 Nyamuk Terbang, jentik (<5cont/100 PSN
rmh) Pemberantasan
8 Kecoa Telur, ada TINGGI Sarang Nyamuk
9 Tikus Feces, kencing, ada
10 n Ventilasi 5%, 10%, 20% L.lantai PENGHIJAUAN
11 Peneranga 100, 200 lux, 5-20% L.lantai
12 Suhu udara ruangan 18-200 c, 20-250C
13 Luas kamar 4,5 m2 BAHAN
tidur/orang BANGUNAN
YANG KUAT DAN
14 Luas rumah/orang 10 m2
BAIK
15 Konstruksi Kuat & tidak bocor
Penilaian Rumah Sehat
Penilaian Rumah Sehat (MENKES 2002)

• Bobot:
❑Komponen Fisik Rumah : 31
❑Sanitasi Rumah : 25
❑Perilaku Penghuni : 44
• Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
• Kriteria
❑Rumah Sehat : 1068 – 1255
❑Rumah Tidak Sehat : < 1068
Penilaian Rumah Sehat Dalam
Dignosis Holistik
NO KOMPONEN KRITERIA NILAI BOBOT N x B
RUMAH YG (N) (B)
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH 31

1 Langit-langit a. Tidak ada 0


b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan 1
kecelakaan
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2

2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman 1


bambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan 2
bata atau
batu yang tidak d iplester/papan yang tidak
kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang 3
diplester)
papan kedap air.

3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan 1
tanah/plesteran
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah 2
panggung).

4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0


b. Ada 1
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1

6 Ventilasi a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas 1
lantai
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2

7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas 1
lantai dapur
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas 2
lantai dapur
(asap keluar dengan sempurna) atau ada
exhaust fan
atau ada peralatan lain yang sejenis.

8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk 0


membaca
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk 1
II SARANA SANITASI

1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0


(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi 1
syarat kesh.
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat 2
kesh.
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat 4
kesh.

2 Jamban (saran a. Tidak ada. 0


pembua-
ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, 1
disalurkan ke
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan 2
ke sungai
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4
3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di 0
halaman
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air 1
(jarak
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber 3
air (jarak
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran 4
kota) untuk
diolah lebih lanjut.

4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0


Sampah/Tempat b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
Sampah
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
III PERILAKU PENGHUNI 44

1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2

3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0


dan halaman b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2

4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam 0


sembarangan
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2

5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam 0


sembarangan
pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2

TOTAL HASIL PENILAIAN


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Lima Tatanan PHBS

❑ PHBS di Rumah Tangga


❑ PHBS di Sekolah
❑ PHBS di Tempat Kerja
❑ PHBS di Tempat-tempat Umum
❑ PHBS di Institusi Kesehatan
PHBS TATANAN
RUMAH TANGGA

36
Pengertian:
“....Upaya untuk memberdayakan anggota RT agar tahu,
mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat ....”

Sasaran:
❖PUS
❖Ibu Hamil & Ibu Menyusui
❖Anak & Remaja
❖Usila
❖Pengasuh Anak

37
Indikator PHBS Tatanan RT
1. Pertolongan Persalinan o/ Nakes
2. Bayi diberi ASI Eksklusif
3. Mempunyai JPKM
4. Ketersediaan Air Bersih
5. Ketersediaan Jamban Sehat
6. Kesesuaian Luas lantai dgn Jumlah Penghuni
7. Lantai Rumah bukan Tanah
8. Tidak Merokok di dalam Rumah
9. Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari
10. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari

38
Indikator Individu dan RT

•Delapan indikator individu (cuci tangan, BAB


dengan jamban, konsumsi sayur dan buah,
aktivitas fisik, merokok dalam rumah,
persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi
ASI eksklusif, menimbang balita),
•Dua indikator rumah tangga (sumber air
bersih dan memberantas jentik nyamuk).
10 indikator PHBS dalam Riskesdas 2013
Pengertian indikator yang digunakan dalam PHBS Riskesdas 2013 ini adalah sebagai
berikut:
1. Persalinan oleh tenaga kesehatan
Persalinan yang terakhir yang ditolong oleh tenaga kesehatan dari riwayat persalinan
dalam tiga tahun terakhir sebelum survei (kurun waktu tahun 2010 sampai tahun
2013)
2. Melakukan penimbangan bayi dan balita
Individu usia 0 sampai 59 bulan yang mempunyai riwayat pernah ditimbang dalam
enam bulan terakhir.
3. Memberikan ASI eksklusif,
Riwayat pernah diberikan ASI eksklusif diantara individu baduta (usia 0 – 23
bulan). Pengertian pemberian ASI eksklusif dalam analisis ini adalah riwayat
pemberian ASI eksklusif pada usia baduta yang saat pertama kali diberi minuman atau
makanan berumur enam bulan dan atau pada bayi usia <= 6 bulan yang hanya
mendapatkan ASI saja dalam 24 jam terakhir saat wawancara.
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun saat sebelum
menyiapkan makanan, setiap kali tangan kotor, setelah
buang air besar, setelah menggunakan pestisida (bila
menggunakan), setelah menceboki bayi dan sebelum
menyusui bayi (bila sedang menyusui).
5. Memakai jamban sehat
Perilaku buang air besar menggunakan jamban saja.
6. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Indikator ini diukur berdasarkan individu yang biasa melakukan
aktifitas fisik berat atau sedang dalam tujuh hari seminggu.
7. Konsumsi buah dan sayur setiap hari
Perilaku konsumsi buah dan sayur diukur berdasarkan individu
yang biasa konsumsi buah dan sayur selama tujuh hari dalam
seminggu.
8. Tidak merokok dalam rumah
Rumah tangga yang yang tidak mempunyai individu dengan kebiasaan
merokok di dalam rumah pada saat ada anggota rumah tangga lainnya serta
memperhitungkan juga rumah tangga yang tidak ada anggota rumah tangga
yang merokok.
9. Penggunaan air bersih
Perilaku menggunakan air bersih didapatkan dari data rumah tangga yang
menggunakan sumber air bersih dengan kategori baik untuk seluruh keperluan
rumah tangga. Kriteria penggunaan air bersih baik adalah sumber air dari air
ledeng/PDAM, sumur bor/pompa sumur gali terlindung, mata air terlindung,
dan penampungan air hujan.
10. Memberantas jentik nyamuk
Rumah tangga dengan perilaku memberantas jentik nyamuk dalam indikator
ini adalah rumah tangga yang menguras bak mandi satu kali atau lebih
dalam seminggu atau yang tidak menggunakan bak mandi dan tidak
mandi di sungai.
Penentuan Kategori PHBS

Batasan kriteria rumah tangga dengan PHBS baik adalah


rumah tangga yang memenuhi indikator baik sebesar 6
indikator atau lebih untuk rumah tangga yang punya balita
dan 5 indikator atau lebih untuk rumah tangga yang tidak
mempunyai balita.
Penilaian PHBS Dalam Diagnosis
Holistik
N. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

No. Indikator PHBS Jawaban


Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga Kesehatan ✓
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan ✓
3. Menimbang berat badan balita setiap bulan ✓
4. Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat ✓
Kesehatan
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun ✓
6. Menggunakan jamban sehat ✓
7. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di ✓
rumah dan Lingkungannya sekali seminggu
8. Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari ✓
9. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga ✓
10 Tidak merokok di dalam rumah ✓

Kesimpulan: ???
Evaluasi

1. Jelaskan tentang factor risiko lingkungan yang mempengaruhi


sehat sakit seseorang
2. Jelaskan tentang aspek faktor lingkungan pada diagnosis holistic
3. Jelaskan tentang penilaian rumah sehat
4. Jelaskan tentang pengaruh aspek rumah pada kejadian sakit
individu yang tinggal dalam rumah
5. Jelaskan tentang tata laksana yang tepat jika aspek rumah menjadi
salah satu aspek pada DH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai