Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Cendikia Muda

Volume 3, Nomor 2, Juni 2023


ISSN : 2807-3469

PENERAPAN SENAM KAKI DIABETES MELITUS TERHADAP


KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS
DI PUSKESMAS YOSOMULYO
THE APPLICATION OF DIABETES MELLITUS FOOT EXERCISE TO
BLOOD GLUCOSE LEVELS IN DIABETES MELLITUS PATIENTS
AT PUSKESMAS YOSOMULYO
Esti Indriyani1, Ludiana 2, Tri Kesuma Dewi 3
1,2,3
Program DIII Keperawatan Akper Dharma Wacana Metro
Email: estiindriyani59058@gmail.com

ABSTRAK

Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat
gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan
pembuluh. Perubahan vaskular di ekstremitas bawah dapat mengakibatkan terjadinya arterioklorosis
sehingga terjadi komplikasi yang mengenai kaki. Komponen latihan jasmani atau olahraga sangat
penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah
dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Salah
satu olahraga yang dianjurkan terutama pada penderita usia lanjut adalah senam kaki, dimana
tujuannya adalah untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah terjadinya kaki diabetes.
Tujuan: Mengetahui gambaran penerapan senam kaki terhadap penurunan kadar glukosa darah
pasien DM tipe 2 di Puskesmas Yosomulyo. Metode: Menggunakan desain studi kasus. Subyek
yang di gunakan adalah 2 orang pasien dengan diabetes melitus (DM). Penerapan dilakukan 1 kali
sehari selama 4 hari dengan durasi 25 menit. Hasil: Hasil pengkajian sebelum penerapan senam kaki
diabetes, kadar gula darah subyek 1 492 mg/dl dan subyek 2 sebesar 266 mg/dl. Hasil pengkajian
setelah penerapan kaki diabetes, kadar gula darah subyek 1 436 mg/dl dan subyek 2 sebesar 130
mg/dl. Kesimpulan: Penerapan terapi senam kaki diabetes yang dilakukan penulis mampu
menurunkan kadar gula darah pada penderita DM. Bagi penderita DM mampu imenerapkan senam
kaki diabetes dengan baik dan benar.

Kata Kunci : Diabetes Melitus, Gula Darah, Senam Kaki

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a state of chronic hyperglycemia accompanied by various metabolic disorders


due to hormonal disorders that cause various chronic complications in the eyes, kidneys, nerves, and
vessels. Vascular changes in the lower extremities can lead to arteriochlorosis resulting in
complications affecting the legs. Components of physical exercise or exercise are very important in
the management of diabetes because of their effect on lowering blood glucose levels by increasing
glucose uptake by muscles and improving insulin use. One of the sports that is recommended
especially for elderly patients is foot exercise, where the aim is to improve blood circulation and
prevent the occurrence of diabetic feet. Objective: To describe the application of foot exercises to
decrease blood glucose levels in type 2 DM patients at Yosomulyo Public Health Center. Methods:
Using a case study design. The subjects used were 2 patients with diabetes mellitus (DM). The
application is carried done once a day for 4 days with a duration of 25 minutes. Results: The results
of the study before the application of diabetic foot exercise showed that the blood sugar level of
subject 1 was 492 mg/dl and subject 2 was 266 mg/dl. The results of the study after the application
of diabetic foot, the blood sugar level of subject 1 was 436 mg/dl and subject 2 was 130 mg/dl.
Conclusion: The application of diabetic foot exercise therapy by the author was able to reduce blood
sugar levels in DM patients. For people with DM, they are able to apply diabetic foot exercises
properly and correctly.

Keywords: Diabetes Mellitus, Blood Sugar, Foot Exercise

Indriyani, Penerapan Senam Kaki 252


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

PENDAHULUAN berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal,


Diabetes melitus (DM) adalah suatu keadaan saraf, dan pembuluh4.
tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin Tanda dan gejala penderita diabetes melitus
sesuai kebutuhan atau tubuh tidak dapat biasanya ditandai dengan banyak kencing karena
memanfaatkan secara optimal insulin yang kadar glukosa darah yang tinggi akan
dihasilkan, terjadi lonjakan kadar gula dalam menyebabkan banyak kencing, banyak minum,
darah melebihi normal. DM merupakan keadaan banyak makan karena keseimbangan kalori yang
hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan negatif sehingga timbul rasa lapar yang sangat
metabolik akibat gangguan hormonal yang besar, penurunan berat badan dan rasa lemah,
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada kesemutan pada kaki di waktu malam hari
mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah1. sehingga menggangu tidur, gangguan
Organisasi Internasional Diabetes Federation penglihatan, gatal, bisul, gangguan ereksi dan
(IDF/ International Diabetes Federation) keputihan5.
memperkirakan sedikitnya terdapat 463 juta Penatalaksanaan yang tidak efektif dalam
orang pada usia 20 – 79 tahun di dunia menderita menangani penyakit DM akan mengakibatkan
diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan komplikasi akut bahkan kronis. Komplikasi akut
angka prevalensi sebesar 9,3 % dari total yaitu perubahan kadar glukosa dan komplikasi
penduduk pada usia yang sama. Prevalensi kronik yaitu perubahan pada sistem
diabetes meningkat seiring penambahan umur kardiovaskular, perubahan pada sistem saraf
penduduk menjadi 19,9 % atau 111,2 juta orang perifer, perubahan mood dan kerentanan
pada umur 65 – 79 tahun. Angka diprediksi terus terhadap infeksi. Perubahan vaskular di
meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun ekstremitas bawah dapat mengakibatkan
2030 dan 700 juta di tahun 2045. Indonesia terjadinya arterioklorosis sehingga terjadi
berada di peringkat ke-7 dari 10 negara dengan komplikasi yang mengenai kaki6.
jumlah penderita diabetes terbanyak, yaitu Komponen latihan jasmani atau olahraga sangat
sebesar 10,7 juta. Prevalensi diabetes di penting dalam penatalaksanaan diabetes karena
Lampung Tahun 2018 sebesar 1,4%2. Penderita efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah
diabetes melitus di Puskesmas Yosomulyo tahun dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh
2021 sebanyak 1.583 orang dan masuk dalam otot dan memperbaiki pemakaian insulin7.
peringkat ke-2 dari semua penyakit yang ada di Olahraga apabila dilakukan sebagaimana
Puskesmas Yosomulyo3. mestinya menguntungkan bagi kesehatan.
Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia Olahraga telah digunakan sebagai bagian
kronik disertai berbagai kelainan metabolik pengobatan diabetes melitus namun tidak semua
akibat gangguan hormonal yang menimbulkan olahraga dianjurkan bagi penderita diabetes
melitus karena dapat menimbulkan hal-hal yang

Indriyani, Penerapan Senam Kaki 253


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

tidak diharapkan. Salah satu olahraga yang 3. Pasien tanpa ulkus di kaki
dianjurkan terutama pada penderita usia lanjut Subyek penerapan adalah 2 orang pasien DM
adalah senam kaki, dimana tujuannya adalah tipe 2. Penerapan dilakukan di Puskesmas
untuk memperlancar peredaran darah dan Yosomulyo Metro Pusat. Penerapan dilakukan 1
8
mencegah terjadinya kaki diabetes . kali sehari selama 4 hari dengan durasi 25 menit.
Latihan senam kaki sangat berpengaruh terhadap Instrumen penerapan yang digunakan dalam
penurunan kadar gula darah dan meningkatkan pengumpulan data adalah SOP (Standar
sensitivitas kaki pada pasien DM. Latihan senam Operasional Prosedur) senam kaki, lembar
kaki dapat memperlancar dan memperbaiki observasi gula darah, glucometer, alkohol, kasa/
sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil dan kapas, test trip, lancet, dan lancing device.
mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki serta
mengatasi keterbatasan sendi gerak. Sensitivitas
sel otot yang berkontraksi terhadap kerja insulin
mengalami peningkatan sehingga kadar gula
darah yang tinggi di pembuluh darah dapat
digunakan oleh sel otot melalui proses
glikogenolisis dan glikolisis dalam
menghasilkan asam piruvat yang terjadi pada
siklus krebs dalama menghasilkan energi9.
Tujuan umum penerapan ini adalah untuk
mengetahui gambaran penerapan senam kaki
terhadap penurunan kadar glukosa darah pasien
DM tipe 2 di Puskesmas Yosomulyo.

METODE
Rancangan penulisan ini menggunakan desain
studi kasus (case study)10. Studi kasus pada
penerapan ini adalah melakukan penerapan
senam kaki diabetes melitus terhadap penurunan
kadar gula pada penderita diabetes di Puskesmas
Yosomulyo. Subyek dalam penerapan ini adalah
2 orang pasien dengan diabetes melitus (DM)
dengan kriteria inklusif sebagai berikut:
1. Bersedia menjadi responden
2. Pasien tanpa komplikasi (penyakit ginjal HASIL
dan katarak)

Indriyani, Penerapan Senam Kaki 254


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

1. Identitas Subyek Penerapan


Tabel 1 Identitas Subyek
Identitas Subyek 1 Subyek 2
Nama Ny. S Tn. S
Usia 65 tahun 70 tahun
Jenis kelamin Perempuan Laki-laki
Suku Jawa Jawa
Tanggal pengkajian 30 Mei 2022 30 Mei 2022
TB/BB 152 cm/ 50 kg 170 cm/ 60 kg
(IMT = 21,64) (IMT = 20,76)
Riwayat masa lalu Subyek memiliki keturunan DM dari Subyek tidak memiliki keturunan
ibu dan kakak. Subyek tidak rajin dengan DM. subyek jarang berolahraga
olahraga serta konsumsi minuman dan suka konsumsi minuman manis
manis berlebih berlebih.
Riwayat kesehatan Kaki kiri subyek mengalami Kaki subyek belum mengalami
neuropasi/kebas neuropasi
Kadar gula 492 mg/ dl 266 mg/ dl
TTV:
- Nadi 82 x/ menit 86 x/ menit
- Suhu tubuh 36,4 oC 36,2 oC
- RR 20 x/ menit 20 x/ menit
- TD 140/80 mmHg 130/80 mmHg

Dari data subyek di atas diketahui bahwa Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa pada awal
subyek 1 berjenis kelamin perempuan dan pengkajian kadar gula sewaktu yang didapatkan pada
subyek 2 berjenis kelamin laki-laki yang subyek 1 sebesar 492 mg/dl dan subyek 2 sebesar 266
menderita DM tipe 2. Kedua subyek tidak mg/dl. Setelah dilakukan penerapan senam kaki
rajin berolahraga dan suka mengkonsumsi diabetes selama 4 hari, nilai kadar gula pada subyek
ninuman manis. Subyek 1 memiliki ibu dan 1 nilai kadar gula masih tinggi (436 mg/dl) sedangkan
kakak dengan riwayat DM sedangkan subyek pada subyek 2 menurun menjadi normal (130 mg/dl)
2 tidak memiliki keturunan DM. di hari ke empat. Pada subyek 1, tidak terjadi
penurunan kadar gula yang nyata karena kaki subyek
2. Nilai Kadar Gula Sewaktu Sebelum dan kesemutan dan kaku terasa tebal sehingga sulit
Sesudah dilakukan Penerapan Terapi digerakkan saat senam kaki diabetes. Selain itu
Senam kaki diabetes subyek juga masih suka minum minuman yang
Tabel 2 Nilai Gula Darah Sewaktu Sebelum manis-manis. Subyek 2 terjadi penurunan kadar gula
dan Sesudah Penerapan Senam Kaki
menjadi normal karena subyek konsisten menjaga
Diabetes
pola makan dan melakukan senam kaki diabetes
No Subyek Penerapan
dengan baik.
Hari 1 Hari 4

Pre Post (mg/dl) PEMBAHASAN


(mg/dl)
1 Ny. S 492 436 1. Karakteristik Responden
a. Jenis kelamin
2 Tn. S 266 130

Indriyani, Penerapan Senam Kaki 255


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

Subyek 1 (Ny. S) berjenis kelamin Berdasarkan hasil penerapan dan


perempuan dan subyek 2 (Tn. S) dikaitkan dengan teori di atas maka usia
berjenis kelamin laki-laki. Pada berpengaruh terhadap kejadian DM tipe
dasarnya, angka kejadian DM tipe 2 2. Kedua subyek berusia lanjut (lebih
bervariasi antara laki-laki dan dari 60 tahun)
perempuan. Kejadian DM pada c. Riwayat DM pada keluarga
perempuan lebih tinggi dibandingkan Subyek 1 memiliki ibu dan kakak
dengan pria terutama pad DM tipe 2, hal dengan riwayat DM sedangkan subyek 2
ini disebabkan oleh penurunan hormon tidak memiliki riwayat DM pada
estrogen akibat menopause. Estrogen orangtua dan saudara. Meski tidak ada
pada dasarnya berfungsi untuk menjaga kaitan HLA yang teridentifikasi, anak
keseimbangan kadar gula darah dan dari penyandang DM tipe 2 memilki
meningkatkan penyimpanan lemak serta peningkatan risiko dua hingga empat
progresteron yang berfungsi untuk kali penyandang DM tipe 2 dan 30 %
menormalkan kadar gula darah dan risiko mengalami intoleransi glukosa
membantu menggunakan lemak sebagai (ketidakmampuan memetabolisme
11
energi . karbohidrat secara normal) 13.
Berdasarkan hasil penerapan dan Berdasarkan hasil penerapan dan
dikaitkan dengan teori di atas maka jenis dikaitkan dengan teori di atas, maka
kelamin tidak berpengaruh terhadap riwayat DM dalam keluarga tidak
kejadian DM tipe 2. Subyek 1 berjenis berpengaruh terhadap kejadian DM tipe
kelamin perempuan dan subyek 2 2. Subyek 1 memiliki ibu dan kakak
berjenis kelamin laki-laki tetapi sama- dengan riwayat DM sedangkan subyek 2
sama menderita DM tipe 2. tidak memiliki riwayat DM pada
b. Usia orangtua dan saudara
Subyek 1 berusia 65 tahun dan subyek d. Pola makan
2 berusia 70 tahun. Subyek mengalami Subyek 1 tidak melakukan pola makan
DM tipe 2. Peningkatan risiko diabetes yang benar karena selalu mengkonsumsi
sesuai dengan usia, khususnya pada usia minuman manis, sedangka subyek 2
di atas 40 tahun karena pada usia lebih menjaga pola makan dengan tidak
tersebut mulai terjadi peningkatan mengkonsumsi minuman manis. Tujuan
intoleransi glukosa. Adanya proses rencana diet adalah memperbaiki kadar
penuaan menyebabkan berkurangnya gula darah, memperbaiki kesehatan
kemampuan sel β pankreas dalam secara keseluruhan, mencegah atau
memperoduksi insulin12. menunda komplikasi dan mencapai atau

Indriyani, Penerapan Senam Kaki 256


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

mempertahankan berat badan yang risiko DM, kedua subyek tidak rajin
masuk akal13. berolahraga sehingga lebih berisiko
Berdasarkan teori di atas, pola makan terkena DM.
berpengaruh terhadap kadar gula darah 2. Nilai kadar gula Sebelum dan Setelah
Penerapan Senam Kaki Diabetes
penderita hipertensi karena subyek 1
tidak melakukan pola makan yang benar Nilai kadar gula pada subyek sebelum
sehingga kadar gula darahnya lebih penerapan subyek 1 sebesar 492 mg/dl dan
tinggi dibandingkan subyek 2. subyek 2 sebesar 266 mg/dl. Diabetes
e. Tidak ada aktifitas fisik melitus (DM) merupakan kelompok
Komponen yang tidak kalah penting penyakit metabolik yang ditandai dengan
dalam penatalaksanaan DM adalah tingginya kadar glukosa di dalam darah
program olahraga yang teratur yang (hiperglikema) yang diakibatkan gangguan
terdiri atas setidaknya 150 menit per sekresi insulin, penurunan kerja insulin atau
minggu. Manfaat olahraga sama bagi akibat keduanya. DM ditandai dengan
setiap orang, dengan atau tanpa DM tingginya kadar glukosa dalam darah yaitu
meningkatkan kebugaran fisik, kadar glukosa darah puasa ≥ 140 mg/dl atau
memperbaiki keadaan emosional, glukosa darah dua jam setelah makan ≥ 200
pengendalian berat badan, dan mg.dl dan gula darah sewaktu ≥200 mg/dl
meningkatkan kapasitas kerja. Pada (Wijaya & Putri, 2013). Kadar gula kedua
penyandang DM, olahraga subyek dalam penerapan ini ≥ 200 mg/dl dan
meningkatkan ambilan glukosa oleh sel masuk dalam kategori DM tipe 2.
otot, yang kemungkinan mengurangi Komponen latihan jasmani atau olahraga
kebutuhan akan insulin. Olahraga juga sangat penting dalam penatalaksanaan
mengurangi kolesterol dan trigliserida, diabetes karena efeknya dapat menurunkan
yang mengurangi risiko penyakit kadar glukosa darah dengan meningkatkan
kardiovaskular. Penyandang DM harus pengambilan glukosa oleh otot dan
berkonsultasi atau dengan tenaga memperbaiki pemakaian insulin7. Intervensi
kesehatan primernya sebelum melalui untuk mencegah atau memperlambat
atau mengganti program olahraga. komplikasi DM tipe 2 banyak
Kemampuan untuk mempertahankan dikembangkan melalui penelitian intervensi
program olahraga dipengaruhi oleh antara lain senam kaki diabetes.
banyak faktor yang berbeda, termasuk Senam kaki sangat berpengaruh terhadap
keletihan dan kadar glukosa6. penurunan kadar gula darah dan
Berdasarkan teori di atas, tidak ada meningkatkan sensitivitas kaki pada pasien
aktivitas fisik berpengaruh terhadap DM. Latihan senam kaki dapat

Indriyani, Penerapan Senam Kaki 257


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

memperlancar dan memperbaiki sirkulasi penderita DM mampu menerapkan senam


darah, memperkuat otot-otot kecil dan kaki diabetes dengan baik dan benar.
mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki DAFTAR PUSTAKA
serta mengatasi keterbatasan sendi gerak. 1. Maghfuri, A. (2016). Perawatan Luka
Sensitivitas sel otot yang berkontraksi Diabetes Melitus. Jakarta: Salemba Medika.
terhadap kerja insulin mengalami 2. Pusat Data dan Informasi Kementerian
peningkatan sehingga kadar gula darah yang Kesehatan RI. (2020). Tetap Produktif,
tinggi di pembuluh darah dapat digunakan Cegah dan Atasi Diabetes Melitus.
oleh sel otot melalui proses glikogenolisis 3. Profil Puskesmas Yosomulyo Metro Pusat.
dan glikolisis dalam menghasilkan asam Metro. Dikutip dari
piruvat yang terjadi pada siklus krebs https://dinkes.metrokota.go.id.
dalama menghasilkan energi9. 4. Kurniawaty, E. (2018). Diabetes Melitus
Kontraksi otot saat melakukan senam kaki Tipe 1 Pada Remaja. Yogyakarta: Graha
akan menyebabkan terbukanya kanal ion Ilmu.
sehingga ion positif masuk dan 5. Wijaya, A. S & Putri, Y. M. (2013).
memperlancar aliran darah serta Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan
menghantarkan impuls saraf yang erat Dewasa). Yogyakarta: Nuha Medika.
hubungannya dengan sirkulasi perifer 6. LeMone, P., Burke, K. M & Bauldoff, G.
terutama pada bagian kaki. Latihan senam (2015). Buku Ajar keperawatan Medikal
kaki mampu memperbaiki sensitivitas Bedah Volume 2 Edisi 5. Alih bahasa:
insulin sehingga dengan sendirinya kadar Subekti, B.N. Jakarta: EGC.
glukosa dalam darah menjadi terkontrol. 7. Smeltzer, S. C (2020). Keperawatan
Sensitivitas sel otot yang berkontraksi Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi
terhadap kerja insulin mengalami 12. Jakarta: EGC.
peningkatan sehingga kadar gula darah yang 8. Widianti, A. T & Proverawati, A. (2018).
tinggi di pembuluh darah dapat digunakan Aplikasi Senam Untuk Kesehatan Senam
oleh otot melalui proses glikogenolisis yang Kesehatan. Yogyakarta: Medical Book.
menghasilkan asam piruvat yang terjadi 9. Suarniati, S., Hasanuddin, F & Nasriani.
pada siklus krebs dalam menghasilkan (2021). Penerapan Senam Kaki pada Pasien
energi9. Diabetes Melitus. Alaudin Scientific Journal
of Nursing, 2021, 2 (10, 32 – 40.
KESIMPULAN
10. Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi
Berdasarkan hasil penerapan di atas penulis
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
dapat menyimpulkan bahwa penerapan
Cipta.
senam kaki diabetes dapat menurunkan kadar
gula darah pada penderita DM. Bagi

Indriyani, Penerapan Senam Kaki 258


Jurnal Cendikia Muda, Volume 3, Nomer 2, Juni 2023

11. Endryanto, E. (2012). Efektifitas Senam Kerja Puskesmas Enemawira. eJournal


Kaki Diabetes Mellitus dengan Koran Keperawatan (eKP) Volume 4 Nomor 1,
terhadap Sensitivitas Kaki pada Pasien Mei 2016.
Diabetes Mellitus Tipe 2. 13. LeMone, P., Burke, K. M & Bauldoff, G.
12. Ruben, G., Rottie, J. V & Karundeng, M. Y. (2020). Buku Ajar keperawatan Medikal
(2016). Pengaruh Senam Kaki Diabetes Bedah Gangguan Endokrin Edisi 5. Alih
terhadap Perubahan Kadar Gula Darah pada bahasa: Subekti, B.N. Jakarta: EGC
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah

Indriyani, Penerapan Senam Kaki 259

Anda mungkin juga menyukai