ABSTRAK
Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat
gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan
pembuluh. Perubahan vaskular di ekstremitas bawah dapat mengakibatkan terjadinya arterioklorosis
sehingga terjadi komplikasi yang mengenai kaki. Komponen latihan jasmani atau olahraga sangat
penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah
dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Salah
satu olahraga yang dianjurkan terutama pada penderita usia lanjut adalah senam kaki, dimana
tujuannya adalah untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah terjadinya kaki diabetes.
Tujuan: Mengetahui gambaran penerapan senam kaki terhadap penurunan kadar glukosa darah
pasien DM tipe 2 di Puskesmas Yosomulyo. Metode: Menggunakan desain studi kasus. Subyek
yang di gunakan adalah 2 orang pasien dengan diabetes melitus (DM). Penerapan dilakukan 1 kali
sehari selama 4 hari dengan durasi 25 menit. Hasil: Hasil pengkajian sebelum penerapan senam kaki
diabetes, kadar gula darah subyek 1 492 mg/dl dan subyek 2 sebesar 266 mg/dl. Hasil pengkajian
setelah penerapan kaki diabetes, kadar gula darah subyek 1 436 mg/dl dan subyek 2 sebesar 130
mg/dl. Kesimpulan: Penerapan terapi senam kaki diabetes yang dilakukan penulis mampu
menurunkan kadar gula darah pada penderita DM. Bagi penderita DM mampu imenerapkan senam
kaki diabetes dengan baik dan benar.
ABSTRACT
tidak diharapkan. Salah satu olahraga yang 3. Pasien tanpa ulkus di kaki
dianjurkan terutama pada penderita usia lanjut Subyek penerapan adalah 2 orang pasien DM
adalah senam kaki, dimana tujuannya adalah tipe 2. Penerapan dilakukan di Puskesmas
untuk memperlancar peredaran darah dan Yosomulyo Metro Pusat. Penerapan dilakukan 1
8
mencegah terjadinya kaki diabetes . kali sehari selama 4 hari dengan durasi 25 menit.
Latihan senam kaki sangat berpengaruh terhadap Instrumen penerapan yang digunakan dalam
penurunan kadar gula darah dan meningkatkan pengumpulan data adalah SOP (Standar
sensitivitas kaki pada pasien DM. Latihan senam Operasional Prosedur) senam kaki, lembar
kaki dapat memperlancar dan memperbaiki observasi gula darah, glucometer, alkohol, kasa/
sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil dan kapas, test trip, lancet, dan lancing device.
mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki serta
mengatasi keterbatasan sendi gerak. Sensitivitas
sel otot yang berkontraksi terhadap kerja insulin
mengalami peningkatan sehingga kadar gula
darah yang tinggi di pembuluh darah dapat
digunakan oleh sel otot melalui proses
glikogenolisis dan glikolisis dalam
menghasilkan asam piruvat yang terjadi pada
siklus krebs dalama menghasilkan energi9.
Tujuan umum penerapan ini adalah untuk
mengetahui gambaran penerapan senam kaki
terhadap penurunan kadar glukosa darah pasien
DM tipe 2 di Puskesmas Yosomulyo.
METODE
Rancangan penulisan ini menggunakan desain
studi kasus (case study)10. Studi kasus pada
penerapan ini adalah melakukan penerapan
senam kaki diabetes melitus terhadap penurunan
kadar gula pada penderita diabetes di Puskesmas
Yosomulyo. Subyek dalam penerapan ini adalah
2 orang pasien dengan diabetes melitus (DM)
dengan kriteria inklusif sebagai berikut:
1. Bersedia menjadi responden
2. Pasien tanpa komplikasi (penyakit ginjal HASIL
dan katarak)
Dari data subyek di atas diketahui bahwa Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa pada awal
subyek 1 berjenis kelamin perempuan dan pengkajian kadar gula sewaktu yang didapatkan pada
subyek 2 berjenis kelamin laki-laki yang subyek 1 sebesar 492 mg/dl dan subyek 2 sebesar 266
menderita DM tipe 2. Kedua subyek tidak mg/dl. Setelah dilakukan penerapan senam kaki
rajin berolahraga dan suka mengkonsumsi diabetes selama 4 hari, nilai kadar gula pada subyek
ninuman manis. Subyek 1 memiliki ibu dan 1 nilai kadar gula masih tinggi (436 mg/dl) sedangkan
kakak dengan riwayat DM sedangkan subyek pada subyek 2 menurun menjadi normal (130 mg/dl)
2 tidak memiliki keturunan DM. di hari ke empat. Pada subyek 1, tidak terjadi
penurunan kadar gula yang nyata karena kaki subyek
2. Nilai Kadar Gula Sewaktu Sebelum dan kesemutan dan kaku terasa tebal sehingga sulit
Sesudah dilakukan Penerapan Terapi digerakkan saat senam kaki diabetes. Selain itu
Senam kaki diabetes subyek juga masih suka minum minuman yang
Tabel 2 Nilai Gula Darah Sewaktu Sebelum manis-manis. Subyek 2 terjadi penurunan kadar gula
dan Sesudah Penerapan Senam Kaki
menjadi normal karena subyek konsisten menjaga
Diabetes
pola makan dan melakukan senam kaki diabetes
No Subyek Penerapan
dengan baik.
Hari 1 Hari 4
mempertahankan berat badan yang risiko DM, kedua subyek tidak rajin
masuk akal13. berolahraga sehingga lebih berisiko
Berdasarkan teori di atas, pola makan terkena DM.
berpengaruh terhadap kadar gula darah 2. Nilai kadar gula Sebelum dan Setelah
Penerapan Senam Kaki Diabetes
penderita hipertensi karena subyek 1
tidak melakukan pola makan yang benar Nilai kadar gula pada subyek sebelum
sehingga kadar gula darahnya lebih penerapan subyek 1 sebesar 492 mg/dl dan
tinggi dibandingkan subyek 2. subyek 2 sebesar 266 mg/dl. Diabetes
e. Tidak ada aktifitas fisik melitus (DM) merupakan kelompok
Komponen yang tidak kalah penting penyakit metabolik yang ditandai dengan
dalam penatalaksanaan DM adalah tingginya kadar glukosa di dalam darah
program olahraga yang teratur yang (hiperglikema) yang diakibatkan gangguan
terdiri atas setidaknya 150 menit per sekresi insulin, penurunan kerja insulin atau
minggu. Manfaat olahraga sama bagi akibat keduanya. DM ditandai dengan
setiap orang, dengan atau tanpa DM tingginya kadar glukosa dalam darah yaitu
meningkatkan kebugaran fisik, kadar glukosa darah puasa ≥ 140 mg/dl atau
memperbaiki keadaan emosional, glukosa darah dua jam setelah makan ≥ 200
pengendalian berat badan, dan mg.dl dan gula darah sewaktu ≥200 mg/dl
meningkatkan kapasitas kerja. Pada (Wijaya & Putri, 2013). Kadar gula kedua
penyandang DM, olahraga subyek dalam penerapan ini ≥ 200 mg/dl dan
meningkatkan ambilan glukosa oleh sel masuk dalam kategori DM tipe 2.
otot, yang kemungkinan mengurangi Komponen latihan jasmani atau olahraga
kebutuhan akan insulin. Olahraga juga sangat penting dalam penatalaksanaan
mengurangi kolesterol dan trigliserida, diabetes karena efeknya dapat menurunkan
yang mengurangi risiko penyakit kadar glukosa darah dengan meningkatkan
kardiovaskular. Penyandang DM harus pengambilan glukosa oleh otot dan
berkonsultasi atau dengan tenaga memperbaiki pemakaian insulin7. Intervensi
kesehatan primernya sebelum melalui untuk mencegah atau memperlambat
atau mengganti program olahraga. komplikasi DM tipe 2 banyak
Kemampuan untuk mempertahankan dikembangkan melalui penelitian intervensi
program olahraga dipengaruhi oleh antara lain senam kaki diabetes.
banyak faktor yang berbeda, termasuk Senam kaki sangat berpengaruh terhadap
keletihan dan kadar glukosa6. penurunan kadar gula darah dan
Berdasarkan teori di atas, tidak ada meningkatkan sensitivitas kaki pada pasien
aktivitas fisik berpengaruh terhadap DM. Latihan senam kaki dapat