Anda di halaman 1dari 8

Studi Kasus

Peningkatan Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2


yang Dilakukan Senam Kaki Diabetes

Widya Artikaria1, Machmudah Machmudah1


1 Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Diabetes Mellitus merupakan penyakit silent killer yang ditandai dengan
• Submit 2 April 2022 peningkatan kadar glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin atau
• Diterima 2 Agustus 2022 penggunaan insulin dalam metabolisme yang tidak adekuat. Tidak lancarnya
• Diterbitkan 20 Agustus aliran darah ke perifer adalah salah satu komplikasi diabetes yang biasa
2022 terjadi pada setiap orang yang menderita diabetes mellitus. Tindakan yang
paling berpengaruh pada pasien DM yaitu dengan melakukan latihan
Kata kunci: jasmani salah satunya adalah senam kaki. Studi kasus ini bertujuan untuk
Angkle Brachial Index; mengetahui peningkatan peredaran darah perifer pada pasien diabetes
Senam Kaki mellitus setelah dilakukan senam kaki. Subjek studi kasus yaitu pasien
diabetes mellitus yang menjalani perawatan rawat inap di Ruang Cattleya
RSUD DR Gondosuwarno Ungaran. Subjek studi kasus berjumlah 2 pasien.
Intervensi yang diberikan berupa senam kaki. Pengambilan data dilakukan
selama 3 kali pertemuan menggunakan Angkle Brachial Index. Hasil studi
kasus menunjukkan tindakan senam kaki diabetes mampu melancarkan
peredaran darah perifer pada pasien diabetes mellitus ditandai dengan
adanya peningkatan nilai Angkle Brachial Index setelah dilakukan senam
kaki. Subjek studi kasus 1 dan 2 secara keseluruhan sebelum dilakukan
intervensi senam kaki diabetes didapatkan skor 0,86 dan 0,8, sesudah
dilakukan senam kaki diabetes mengalami peningkatan dengan skor 0,07
dan 1,09 pada Angkle Brachial Index.

PENDAHULUAN menimbulkan gejala hiperglikemia,


sehingga untuk mempertahankan glukosa
Penyakit kronik yang umum terjadi pada darah yang stabil membutuhkan terapi
orang dewasa yang smembutuhkan insulin atau obat pemacu sekresi insulin.
pendekatan serta pengobatan medis yang Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah
berkelanjutan dan membutuhkan edukasi satu penyakit yang berdampak pada
perawatan mandiri, salah satunya adalah produktivitas dan dapat menurunkan
penyakit diabetes mellitus (DM). Diabetes sumber daya manusia, penyakit ini tidak
Mellitus merupakan penyakit silent killer hanya berpengaruh pada satu individu,
yang ditandai dengan peningkatan kadar tetapi sistem kesehatan suatu Negara.
glukosa darah dan kegagalan sekresi insulin Meningkatnya prevalensi DM di beberapa
atau penggunaan insulin dalam negara berkembang akibat peningkatan
metabolisme yang tidak adekuat. Kegagalan kemakmuran di berbagai negara yang
sekresi atau ketidak adekuatan penggunaan bersangkutan dan akhir-akhir ini banyak
insulin dalam metabolisme tersebut disoroti (Trianto & Hastuti, 2017).

Corresponding author:
Widya Artikaria
artikariawidya@gmail.com
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022
e-ISSN: 2723-8067
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v3i2.9401
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022/ page 133-140 134
Widya Artikaria - Peningkatan Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 yang Dilakukan Senam
Kaki Diabetes

Peningkatan kadar gula darah akan memicu Komplikasi mikrovaskuler meliputi


produksi hormon insulin oleh kelenjar retinopati, nefropati dan neuropati
pankreas, hal ini berkaitan dengan kadar sedangkan kerusakan makrovaskuler
gula darah meninggi secara terus–menerus meliputi penyakit arteri koroner, kerusakan
sehingga berakibat rusaknya pembuluh pembuluh darah serebral dan juga
darah, saraf dan struktur internal lainnya. kerusakan pembuluh darah perifer tungkai
Zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam yang biasa disebut dengan kaki diabetes
dinding pembuluh darah menyebabkan (Lewis, Dirksen, Heitkemper, Bucher, &
pembuluh darah menebal. Akibat Camera, 2011; Waspadji, 2014).
penebalan ini maka aliran darah akan Pengelolaan penderita DM tipe 2 dapat
berkurang terutama yang menuju ke kulit dilakukan dengan melaksanakan empat
dan saraf (Wahyuni, 2016). Penyebab pilar DM yaitu edukasi, terapi gizi medis,
penyakit DM Tipe 2 yang sering dijumpai latihan jasmani, dan intervensi
terjadinya diabetes melitus diantaranya farmakologis (American Diabetes
kurang olah raga dan kebiasaan makan Association, 2012). Latihan jasmani secara
banyak kalori, riwayat diabetes dalam teratur dapat menurunkan kadar gula
keluarga, usia, riwayat diabetes gestasional darah, menjaga kebugaran juga dapat
terdahulu, selain itu gaya hidup stres, pola menurunkan berat badan serta
makan yang salah, dan adanya infeksi dapat memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga
menjadi faktor penyebab timbulnya DM akan mengendalikan kadar glukosa darah.
Tipe 2 (Trianto & Hastuti, 2017). Senam kaki diabetik merupakan senam
alami yang praktis dalam meningkatkan
Jumlah penderita diabetes meningkat setiap perfusi ke perifer serta sebagai pencegahan
tahunnya. Temuan pada edisi ke 9 oleh komplikasi pada pasien DM tipe 2
International Diabetes Federation (2019) khususnya ke daerah kaki (Megawati et al.,
mengkonfirmasi bahwa diabetes adalah 2020).
salah satu keadaan darurat kesehatan
global yang paling cepat berkembang di Penatalaksanaan untuk mencegah
abad ke-21. Pada 2019, diperkirakan 463 terjadinya komplikasi tersebut dapat
juta orang mengidap diabetes dan jumlah dilakukan terapi diabetes. Penatalaksanaan
ini diproyeksikan mencapai 578 juta pada diabetes terdiri dari lima komponen yaitu
2030, dan 700 juta. diet, latihan jasmani, pemantauan kadar
glukosa, terapi dan pendidikan. Komponen
pada 2045. Dua pertiga pengidap diabetes latihan jasmani atau olah raga sangat
tinggal di daerah perkotaan. Indonesia penting dalam penatalaksanaan diabetes
merupakan Negara berkembang dengan karena efeknya dapat menurunkan kadar
memiliki jumlah penderita diabetes glukosa darah dengan meningkatkan
mellitus terbanyak ke tujuh di dunia pada pengambilan glukosa oleh otot dan
tahun 2019 dan diperkirakan pada tahun memperbaiki pemakaian insulin. (Trianto &
2030 sampai 2045 akan semakin meningkat Hastuti, 2017). Penatalaksanaan yang tidak
jumlahnya. Sementara untuk diabetes efektif dalam menangani penyakit DM akan
mellitus yang tidak terdiagnosa, Indonesia mengakibatkan komplikasi akut bahkan
menempati urutan ke lima dunia setelah kronis. Komplikasi dari DM terdiri dari
China, India, USA dan Pakistan (IIDF, 2019). komplikasi akut yaitu perubahan kadar
Komplikasi dari DM tipe 2 secara jangka glukosa dan komplikasi kronik yaitu
panjang dapat berupa mikroangiopati dan perubahan pada sistem kardiovaskular,
makroangiopati. perubahan pada sistem saraf perifer,
perubahan mood, dan peningkatan
kerentanan terhadap infeksi. Selain itu,

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022/ page 133-140 135
Widya Artikaria - Peningkatan Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 yang Dilakukan Senam
Kaki Diabetes

perubahan vaskular di ekstremitas bawah menunjukan dapat melancarkan peredaran


pada penyandang DM dapat mengakibatkan darah pada tungkai bawah dengan rentang
terjadinya arteriosklerosis sehingga terjadi nilai normal 0,90-1,2. Nilai ini didapatkan
komplikasi yang mengenai kaki yang dari hasil perbandingan tekanan sistolik
menyebabkan tingginya insidensi amputasi pada daerah kaki dan tangan (Gitarja,
pada pasien DM. Tingkat keparahan DM 2015).
Tipe 2 berperan penting dalam terjadinya
Penyakit Arteri Perifer (PAP). Sekitar 75% Dari beberapa penelitian diatas yang
penyandang DM Tipe 2 akhirnya meninggal menunjukkan adanya pengaruh senam kaki
karena penyakit vaskular. Berdasarkan data diabetes terhadap Angkle Brachial Index,
tersebut, usaha pencegahan yang dapat maka penulis tertarik melakukan
dilakukan untuk mencegah agar tidak penerapan “senam kaki diabetes untuk
terjadi kecacatan lebih lanjut walaupun Peningkatan Ankle Brachial Index Pada
sudah terjadi penyakit adalah pecegahan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Ruang
tersier misalnya berupa senam diabetes Catleya RSUD Dr.Gondo Suwarno Kota
(Mangiwa et al., 2017). Semarang Jawa Tengah”.

Senam kaki diabetes juga digunakan METODE


sebagai latihan kaki. Latihan atau gerakan-
gerakan yang dilakukan oleh kedua kaki Metode yang digunakan pada karya ilmiah
secara bergantian atau bersamaan ini adalah dengan studi kasus pendekatan
bermanfaat untuk memperkuat atau proses asuhan keperawatan yang meliputi
melenturkan otot-otot di daerah tungkai pengkajian, diagnosis, perencanaan,
bawah terutama pada kedua pergelangan implementasi dan evaluasi. Subjek studi
kaki dan jari-jari kaki. Pada prinsipnya, kasus yang digunakan sebanyak 2 pasien
senam kaki dilakukan dengan dengan penyakit diabetes mellitus yang
menggerakkan seluruh sendi kaki dan dirawat di ruang Cattlea RSUD DR
disesuaikan dengan kemampuan pasien. Gondosuwarno Ungaran, dengan kriteria
Senam kaki diabetes ini salah satu tujuan inklusi antara lain pasien penderita
yang diharapkan dapat melancarkan diabetes mellitus tipe 2. Studi kasus ini
peredaran darah pada daerah kaki dan dilakukan pada tanggal 24-26 November,
dapat diukur melalui pemeriksaan non studi kasus dilakukan dengan memberikan
invasive salah satunya dengan pemeriksaan asuhan keperawatan mulai pengkajian
Ankle Brachial Index (Mangiwa et al., 2017). sampai dengan evaluasi.
Ankle Brachial Index merupakan
pemeriksaan non invasive pada pembuluh Instrument yang digunakan pada studi ini
darah yang berfungsi untuk mendeteksi yaitu berupa pengukuran nilai Angkle
tanda dan gejala klinis dari iskhemia, Brachial Index, SOP tindakan senam kaki,
penurunan perfusi perifer yang dapat media senam kaki berupa Koran atau
mengakibatkan angiopati dan neuropati kertas, metode yang dilakukan
diabetik. Ankle Brachial Index adalah menggunakan pendekatan one group pre-
metode sederhana dengan mengukur post test design, observasi pasien dan
tekanan darah pada daerah ankle (kaki) dan rekam medis. Pengelolaan data
brachial (tangan) menggunakan aneroid menggunakan analisis deskriptif. Analisis
sphygmomanometer dan Doppler Vaskuler deskriptif digunakan untuk menganalisis
kemudian nilai yang diambil adalah nilai data dengan cara mendeskripsikan data
sistolik tertinggi pada kedua kaki dibagi yang terkumpul untuk membuat suatu
tekanan sistolik tertinggi dikedua tangan. kesimpulan (Notoatmodjo,S. 2018).
Hasil pengukuran Ankle Brachial Index

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022/ page 133-140 136
Widya Artikaria - Peningkatan Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 yang Dilakukan Senam
Kaki Diabetes

Pemberian terapi senam kaki digunakan tanggal 24 sampai dengan 26 November


selama pasien berada di ruang Cattlea RSUD 2021. Data pengkajian awal dari kedua
DR Gondosuwarno Ungaran dan pasien kemudian dilakukan analisis yang
diobservasi sebelum pulang, waktu dirumuskan diagnosa keperawatan.
pemberian senam kaki selama 15 menit Diagnosa keperawatan pada pasien 1 yaitu
selama 3 hari. disfungsi neurovaskuler perifer
berhubungan dengan hiperglikemi
HASIL (D.0067). Pada pasien ke 2 yaitu disfungsi
neurovaskuler perifer berhubungan dengan
Hasil studi kasus dilakukan pada kedua hiperglikemi (D.0067).
pasien selama di ruang Cattleya RSUD DR
Gondosuwarno Ungaran, dimulai pada

Tabel 1
Karakteristik subjek studi
Variabel 1 KASUS 1 KASUS 2
Umur 51 Tahun 49 Tahun
Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki
Diagnosa Medis Diabetes Mellitus dengan Diabetes mellitus dengan GDP
GDP 256mg/dl GDS 347 mg/dl 238 mg/dl GDS 316 mg/dl

Keluhan Pasien mengatakan kaki terasa Pasien mengatakan kaki terasa


kebas/ kesemutan, dan untuk kaku dan untuk berjalan harus
beraktivitas terasa lemas. berpegangan dinding.

Intervensi keperawatan untuk kedua pasien informasikan tanda dan gejala darurat yang
yaitu perawatan sirkulasi (I.02079). harus dilaporkan (mis, rasa sakit yang tidak
Perawatan sirkulasi yang direncanakan hilang saat istirahat, luka tidak sembuh,
yaitu: Observasi periksa sirkulasi perifer hilangnya rasa). Intervensi kreperawatan
(mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler, pada kedua pasien terdapat penambahan
warna, suhu, angkle brachial index), spesifikasi pada pengelolaan Risiko
Indentifikasi faktor resiko gangguan Disfungsi Neurovaskuler Perifer yaitu
sirkulasi (mis, diabetes, perokok, orang tua, pemberian berupa terapi non farmakologi
hipertensi, dan kadar kolestrol tinggi). yaitu senam kaki untuk meningkatkan
Terapeutik hindari pemasangan infus atau kekuatan otot dan ekstremitas serta
pengambilan darah diarea keterbatasan meningkatkan suplai darah perifer area
perfusi, hindari penekanan dan kaki pada pasien diabetes mellitus dengan
pemasangan tourniquet pada area yang diagnose medis hiperglikemi.
cedera, lakukan hidrasi, lakukan perawatan
kaki dan kuku. Edukasi anjurkan berhenti Intervensi kepereawatan yang diberikan
merokok, anjurkan berolahragarutin, untuk mengatasi masalah keperawatan
anjurkan menggunakan obat penurun tersebut diberikan tindakan senam kaki
tekanan darah, antikoagula, dan penurunan yang mampu meningkatkan kekuatan otot
kolestrol, jika perlu, ajarkan program diet dan ekstremitas serta meningkatkan supali
untuk memperbaiki sirkulasi (mis, rendah darah perifer dan
lemak jenuh, minyak makan omega 3),

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022/ page 133-140 137
Widya Artikaria - Peningkatan Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 yang Dilakukan Senam
Kaki Diabetes

penurunan angkle brachila index dalam Sedangkan hasil studi pada pasien 2, hari
rentang normal pada area kaki pada pasien Rabu 24 November 2021 jam 08:30 WIB
diabetes mellitus dengan diagnose medis sampai dengan hari jumat 26 November
hiperglikemi. Pemberian senam kaki ini 2021 jam 14:30 WIB, diberikan tindakan
dilakukan 10 menit. Setelah itu dilakukan senam kaki pasien didapatkan hasil,
pengkajian sebelum diberikan tindakan dan Subjektif : Pasien mengatakan sudah dapat
dilakuakn evaluasi setelah selesai digunakan untuk aktivitas lagi, objektif :
pemberian tindakan senam kaki pada kedua Kaki pasien tampak kemerahan, Akral kaki
pasien. pasien teraba hangat, CRT <3 detik, Turgor
kulit lembab, Tekanan darah Lengan :
Hasil implementasi pada pasien 1, hari Rabu 120/78 mmHg, Kaki : 110/72 mmHg, Index
24 November 2021 jam angkle brachila : 1,09. Faktor pendukung
selama dilakukan pemberian tindakan
08.00 WIB sampai dengan hari Jumat 26 senam kaki adalah tindakan dilakukan
November 2021 jam 14.00, diberikan secara teratur dan degan sungguh-sungguh.
tindakan senam kaki pasien, Subjektif:
pasien mengatakan kaki sudah dapat Data pengkajian awal dari kedua pasien
digunakan untuk aktivitas lagi, Objektif : kemudia analisis yang dirumuskan
Pasien mengatakan kaki sudah dapat diagnosa keperawatan. Diagnosa
digunakan untuk aktivitas lagi, objektif : keperawatan pada pasien 1 yaitu disfungsi
Kaki pasien tampak kemerahan, Akral kaki neurovaskuler perifer berhubungan dengan
pasien teraba hangat, CRT <3 detik, Turgor hiperglikemi (D.0067). Pada pasien ke 2
kulit lembab, Kaki kaku sudah elastis yaitu disfungsi neurovaskuler perifer
kembali, Tekanan darah Lengan : 150/86 berhubungan dengan hiperglikemi
mmHg Kaki : 140/83 mmHg, Index angke (D.0067)
brachial : 1,07,.

Tabel 2
Hasil Sebelum Dan Setelah Dilakukan Intervensi Senam Kaki Diabetes Pada Ke Dua Pasien
Senam Kaki Tanggal Kasus 1 Kasus 2
Sebelum Rabu, 24- - Pasen mengatakan kaki terasa - Pasien mengatakan kakiterasa
Intervensi 11-2021 kebas,kesemutandan beraktivitas kebas dan kesemutan
merasakan kesemutan. - Pasien mengatakan lemasketika
- CRT > 3detik beraktivitas
- Akral teraba dingin - Kaki tampak pucat
- Warna kulit ekstremitasbawah pucar - Akral kaki pasien terabadingin
- GDP 256 mg/dl - CRT > 3 detik
- GDS 347 mg/dl - Tugor kulit kering
- Tekanan darah - Tekanan darah :
- Lengen : 190/89 mmHg - Lengen : 120/70 mmHg
- Kaki : 220/115 mmHg - Kaki : 150/92 mmHg
- Angkle brachial indek :0,86 - Angkle brachial indek : 0,8
Sesudah Jumat, 26- - Pasien mengatakan kakisudah dapat - Pasien mengatakan sudah dapat
Intervensi 11-2021 digunakanuntuk aktivitas digunakan untuk beraktivitas
- Kaki pasien tampakkemerahan - Kaki pasien tampak
- Akral kaki pasien terabahangat kemerahan
- CRT < 3 detik - Akral kaki pasien tampakhangat
- Tugor kulit lembab - CRT < 3 detik
- Kaki kaku sudah elastiskembali - Tugor kulit lembab
- Tekanan darah : - Tekanan darah :
- Lengen : 150/86mmHg - Lengan : 120/70 mmHg
- Kaki : 140/83 mmHg - Kaki : 110/72 mmHg
- Angkle brachial indek : 1,07 - Angkle brachial indek :1,09

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022/ page 133-140 138
Widya Artikaria - Peningkatan Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 yang Dilakukan Senam
Kaki Diabetes

1.2

0.8

0.6 Pasien 1
Pasien 2
0.4

0.2

0
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Grafik 1
Hasil Angkle Brachial Index Intervensi pemberian tindakan senam kaki

Berdasarkan grafik 1 diatas diperoleh hasil mendapatkan nutrisi dan kurang oksigen
terjadi penurunan Angkle Brachial Index serta neuropathy. Pada pasien DM hal
pada pasien yang mengalami hiperglikemi
dengan tindakan senam kaki. Pemberian yang ditakuti adalah adanya luka ganggren
tidakan senam kaki dimulai pada saat di yang susah untuk disembuhkan
rawat di ruang Cattleya RSUD DR (Agustianingsih, 2013).
Gondosuwarno Ungaran.
Senam kaki diabettik merupakan cara yang
PEMBAHASAN tepat untuk melancarkan sirkulasi terutama
ke daerah kaki. Senam kaki merupakan
Sirkulasi darah kaki adalah aliran darah salah satu senam aerobic yang variasi
yang dipompakan jantung keseluruh tubuh gerakan-gerakannya pada daerah kaki
salah satunya kaki yang dipengaruhi oleh memenuhi kriteria continous, rhythmical,
tiga faktor yaitu viskositas (kekentalan interval, progresif dan endurance sehingga
darah), panjang pembuluh darah dan setiap tahapan gerakan harus dilakukan.
diameter pembuluh darah. DM merupakan Senam yang dianjurkan pada pasien DM
salah satu faktor yang mempengaruhi yang bersifat aerobik artinya membutuhkan
tekanan aliran darah karena faktor oksigen dan dapat membantu sirkulasi
viskositas akibat penumpukan gula darah. darah, memperkuat otot-otot kecil kaki,
Kekentalan darah mengakibatkan aliran mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
darah terganggu ke seluruh tubuh dan yang dapat meningkatkan potensi luka
menyebabkan penurunan perfusi ke diabetik di kaki, meningkatkan produksi
jaringan tubuh. Penurunan perfusi yang insulin yang dipakai dalam transport
terberat adalah pada daerah distal atau kaki glukosa ke sel sehingga membantu
apabila keadaan ini berlangsung lama dapat menurunkan glukosa dalam darah (Dewi et
menimbulkan komplikasi seperti PAD dan al., 2018). Gerakan-gerakan kaki yang
pada DM adalah dapat menyebabkan luka dilakukan selama senam kaki diabetik sama
ganggren. Luka ganggren muncul akibat halnya dengan pijat kaki yaitu memberikan
penurunan perfusi sehingga jaringan tidak tekanan dan gerakan pada kaki

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022/ page 133-140 139
Widya Artikaria - Peningkatan Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 yang Dilakukan Senam
Kaki Diabetes

mempengaruhi hormon yaitu Sebagai sebuah terapi komplementer,


meningkatkan sekresi endorphin yang senam kaki ini bersifat holistic karena
berfungsi sebagai menurunkan sakit, menerapkan perilaku caring perawat
vasodilatasi pembuluh darah sehingga berupa aktivitas yang dapat memberikan
terjadi penurunan tekanan darah terutama pelatihan pada area kaki khususnya pada
sistolik brachialis yang berhubungan penderita diabetes mellitus dengan
langsung dengan nilai ABI (Wahyuni, 2016). komplikasi peredaran darah perifer dengan
Senam kaki menjadikan tubuh menjadi menggunakan pendekatan hubungan
rileks dan melancarkan peredaran darah. terapeutik antara perawat dan pasien. Jika
Peredaran darah yang lancar akibat ditinjau dari segi legal, perawat
digerakkan, menstimulasi darah mengantar diperkenankan menerapkan senam kaki
oksigen dan gizi lebih banyak ke sel-sel sebagai teknik komplementer sebagaimana
tubuh, selain itu membantu membawa telah diatur dalam UU No. 38 tahun 2004
racun lebih banyak untuk dikeluarkan sehingga perawat berpeluang untuk
(Natalia et al., 2012). mempelajari dan menerapkan terapi
tersebut. Sejalan dengan peran perawat
Berbagai peneliatian telah dilakuakn untuk sebagai educator perawat mampu
melihat efektifitas dari senam kaki pada mengajarkan kepada pasien dan juga
penderita diabetes mellitus diantaranya, keluarga mengenai penanganan yang
penelitian oleh (Trianto & Hastuti, 2017) mengalami diabetes mellitus di rumah.
yang menyatakan Ada pengaruh senam kaki
terhadap nilai ankle bracial index (ABI) SIMPULAN
pada pasien DM tipe II di persadia unit
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Hasil Beberapa pendekatan dapat dilakukan
signifikasi (p) nilai ABI yaitu 0,001 atau p < dalam meningkatkan peredaran darah
0,05, dengan perubahan rata-rata nilai ABI perifer pada penderita diabetes mellitus
sebelum dengan sesudah yaitu sebesar 0, namun terkadang memiliki efek samping
05211. Peneliti lainnya oleh (Utama & yang tidak diinginkan. terapi senam kaki
Nainggolan, 2021) didapatkan hasil senam merupakan pendekatanyang dapat
kaki ini berpengaruh dalam meningkatkan dilakukan dalam meningkatkan aliran
nilai ABI terhadap pasien diabetes mellitus. darah area perifer pada penderita diabetes
Selain itu senam ini sangat efektif dilakukan mellitus. Pemberian tindakan senam kaki
karena dapat dilakukan dengan mudah oleh yang dilakukan 10-15 menit mampu
pasien. Jika senam ini dilakukan secara meningkatkan peredaran darah perifer
berulang maka akan pada pasien yang mengalami kesemutan
hingga kaki kaku, terjadi peningkatan
memberikan perubahan yang lebih baik Angkle Brachial Index pada kedua pasien.
pada rentang gerak sendinya. Penelitian Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
dari (Ivo Tomy Pompang’k Toton, 2016) tindakan ini perlu dilakukan secara teratur
didapatkan terdapat perbedaan mean ankle bagi penderita diabetes mellitus di lingkup
brachial index yang bermakna antara pelayanan kesehatan dan juga bisa
kelompok perlakuan yang diberikan diterapkan di rumah jika kesemutan dan
intervensi senam kaki dan kelompok kekakuan otot dirasakan.
kontrol yang tidak diberikan senam kaki,
dimana mean ankle brachial index dengan UCAPAN TERIMAKASIH
senam kaki lebih tinggi dari pada yang tidak
diberikan senam kaki. Trimakasih kepada responden yang
bersedia terlibat dalam studi ini dan para
pembimbing yang telah bersedia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022/ page 133-140 140
Widya Artikaria - Peningkatan Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 yang Dilakukan Senam
Kaki Diabetes

memberikan saran untukn perbaikan dalam Meningkatkan Ankle Brachial Index Pasien
studi kasus ini. Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ipteks Terapan,
9(2).
https://doi.org/10.22216/jit.2015.v9i2.231
REFERENSI
ADA. 2019. Standar of Medical Are In Diabetes 2019
(!st ed., Vol. 42, pp. 2-6). USA: American
Dewi, Y., Wardani, A., Handayani, L. T., & Dewi, S. R.
Diabetes Association. Retrieved from
(2018). 1 , 2 , 3 1. 17.
https://care.diabetesjournal.org/content/42.s
Ivo Tomy Pompang’k Toton. (2016). Ankle Brachial upplement_1
Index Pada Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah
Agustianingsih, N. (2013). Pengaruh Senam Kaki
Kerja Puskesmas Purnama Ivo Tomy Pompang
Diabetik terhadap Sirkulasi Darah Ekstremitas
’ K Toton Nim I31112064 Program Studi Ilmu
Bawah Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas
Keperawatan Ankle Brachial Index Pada Pasien
Kuta I Kabupaten Badung. Program Studi Ilmu
Diabetes Melitus.
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Mangiwa, I., Katuuk, M., & Sumarauw, L. (2017). Udayana.
Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Nilai
Gitarja, W.S. (2015). Perawatan Luka Certified
Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes
Wound Care Clinican Associate Student
Melitus Tipe Ii Di Rumah Sakit Pacaran Kasih
Handbook CWCCA 2015. Bogor : Wocare
Gmim Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT,
Center.
5(1), 105018.
IDF. 2019. IDF DIABETES ATLAS (9thed). BELGIUM:
Megawati, S. W., Utami, R., & Jundiah, R. S. (2020).
International Diabetes federation. Retrivied
Senam Kaki Diabetes Pada Penderita Diabetes
from
Melitus Tipe 2 Untuk Meningkatkan Nilai Ankle
https://www.diabetesatlas.org/en/resources
Brachial Indexs. Jnc, 3(2), 1–6.
/
http://jurnal.unpad.ac.id/jnc/article/view/24
445 Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher,
L., & Camera, I. M. (2011).Medical Surgical
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan
Nursing Assessment and Management of
Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Clinical Problems (8th ed., Vol. 2). St. Louis
Trianto, A., & Hastuti, R. T. (2017). Pengaruh Senam Missouri: Elsevier Mosby
Kaki Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (Abi)
Natalia, N., Hasneli, Y., & Novayelinda, R.
Pada Pasien DM Tipe II Di Persadia Unit Dr.
(2012).Efektifitas senam kaki diabetik dengan
Moewardi Tahun 2015. (Jkg) Jurnal Keperawatan tempurung kelapa terhadap tingkat
Global, 2(2), 79–85. sensitivitas kaki pada pasien diabetes melitus
https://doi.org/10.37341/jkg.v2i2.36 2. Jom Unri, 1–9.
Utama, Y. A., & Nainggolan, S. S. (2021). Pengaruh Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian
Senam Kaki terhadap Nilai Ankle Brachial Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta PPNI.2016.
Index Pada Pasien Diebetes Melitus Tipe II: Standar Doagnosis Keperawatan Indonesia.
Sebuah Tinjauan Sistematis. Jurnal Ilmiah Jakarta: PPNI
Universitas Batanghari Jambi, 21(2), 657.
PPNI.2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i2.1439
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Wahyuni, A. (2016). Senam Kaki Diabetik Efektif Perawat Nasional. Indonesia.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai