Bunda Delima
Vol 4, No.1 Februari 2022, PP. 52-60
Kata kunci : DM tipe II, Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah, Latihan Senam Kaki.
ABSTRACT
Keywords : DM type II, Blood Glucose Level Instability, Foot Gymnastics Exercise.
Pendahuluan
Diabetes merupakan penyakit kronis kasus diabetes melitus tersebut juga akan
yang sangat berbahaya dan disebut juga terus meningkat, untuk mencegah terjadinya
sebagai sillent killer selain penyakit Jantung. komplikasi pada pasien diabetes melitus
Diabetes Melitus merupakan salah satu maka perlu di lakukan terapi yang sesuai
masalah kesehatan yang besar, dimana dengan 5 pilar diabetes melitus, salah satu
angka kejadiannya masih cukup tinggi. pilar diabetes melitus yaitu dengan senam
Diabetes Melitus merupakan kelompok kaki.
gangguan metabolik heterogen yang
menyebabkan hiperglikemia, yang Senam kaki dapat memperbaiki
diakibatkan karena ketidakadekuatan sirkulasi darah sehingga nutrisi ke jaringan
produksi insulin, ketidakadekuatan sekresi lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil,
insulin, atau kombinasi keduannya (Hardika mencegah kelainan bentuk kaki, menguatkan
B D, 2018). otot betis dan otot paha dan dapat
menurunkan glukosa darah serta mengatasi
Internasional Diabetes Federation keterbatasan gerak sendi yang sering dialami
(IDF) (2018), memperkirakan sedikitnya oleh penderita diabetes melitus tipe II, untuk
terdapat 436 juta orang pada usia 20-70 itu peran paramedis terutama perawat sangat
tahun di dunia atau setara dengan angka dibutuhkan karena dapat berperan penting
prevalensi sebesar 9,3% dari total penduduk dalam membimbing pasien untuk melakukan
pada usia yang sama. Angka diprediksi akan senam kaki sampai penderita dapat
terus meningkat hingga mencapai 578 juta melakukan senam kaki secara mandiri
orang di tahun 2030 dan 700 juta orang di (Indarwati, 2012).
tahun 2045. Berdasarkan data dari Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018), Saat melakukan latihan senam kaki
Departrmen kesehatan menunjukan bahwa kebutuhan energi akan meningkat, otot
prevalensi diabetes melitus di Indonesia menjadi lebih aktif dan pemakaian glukosa
mengalami peningkatan dari tahun 2013 mengalami penurunan yang mengakibatkan
sebesar 6,9% menjadi 8,5% pada tahun terjadi penurunan kadar glukosa darah
2018, prevalensi terkecil terdapat di Provinsi sehingga hasil kadar gula darah dapat
NTT sebesar 0,8% dan terbesar berada di berubah (Perkeni, 2012).
Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah 3,4%
(Depkes, 2018). Berdasarkan Riskesdas
(2018), Prevalensi diabetes melitus
Kajian Literature
menunjukan bahwa perempuan lebih banyak Diabetes melitus adalah penyakit kronis
dari laki-laki yaitu perempuan (1,7%) yang umum terjadi pada dewasa yang
sedangkan laki-laki (1,4%). membutuhkan supervisi medis berkelanjutan
dan edukasi perawat mandiri pada pasien,
namun tergantung pada tipe DM dan usia
Laporan Riset Kesehatan Dasar
pasien, kebutuhan dan asuhan keperaawatan
(RISKESDAS) Lampung (2018),
pada pasien sangat berbeda (LeMone, Burke
berdasarkan diagnosa Dokter prevalensi
dan Bouldoff, 2019). Diabetes melitus
diabetes melitus di Lampung adalah (1,4%).
merupakan penyakit kronis progresif yang
Corina dalam Saputri, R. D (2018),
ditandai dengan ketidak mampuan tubuh
menunjukan bahwa komplikasi kronis
untuk melakukan metabolisme karbohidrat,
terbanyak pada pasien diabetes melitus tipe
lemak dan protein, mengarah ke
II pada bulan Juli – September 2017 adalah
hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi).
komplikasi mikrovaskular yaitu sebanyak
Diabetes melitus terkadang dirujuk sebagai
(57%), komplikasi terbanyak neuropati
“Gula tinggi”, baik oleh klien maupun
diabetik (45,6%), nefropati diabetik (33,7%)
penyedia layanan kesehatan (Black &
dan retinopati diabetik (20,7%), sedangkan
Hawks, 2014).
komplikasi makrovaskular (43%) dengan
komplikasi terbanyak adalah diabetik kaki
Glukosa merupakan salah satu unsur
(29,9%), penyakit jantung koroner (27,8%)
nutrien yang utama dan dapat digunakan
dan serebrovaskular yaitu sebanyak (19,4%).
untuk metabolisme di dalam tubuh. Pada
Berdasarkan prevalensi tersebut maka
periode puasa pankreas secara terus menerus
peluang untuk terjadinya komplikasi dari
B. Nilai kadar glukosa darah Pre dan Post II (Yulita, Waluyo, Azzam, 2019).
pada masing-masing studi penelitian Perbedaan kadar gula darah pada
adalah : pasien diabetes melitus tipe 2
1) Pengaruh senam kaki terhadap sebelum dan sesudah intervensi
penurunan skor neuropati dan kadar pada kelompok intervensi dan
glukosa darah pada pasien Dm tipe kontrol
2) Penurunan gula darah pada pasien pada pasien diabetes melitus tipe 2
diabetes melitus tipe II melalui sebelum dan sesudah intervensi
senam kaki diabetes (Hardika B. D, pada kelompok intervensi.
2018). Perbedaan kadar gula darah
Variabel Mean N SD SE
Gula darah 176,15 20 65,579 15,558
sebelum senam
kaki
Gula darah 118,70 20 34,793 7,780
sesudah senam
kaki
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari 5 Saran
literature yang telah di review didapatkan
hasil sebagai berikut: 1) Bagi Penulis
1. Penderita diabetes melitus tipe II yang Memberikan informasi dan masukan
mengalami masalah ketidakstabilan secara objektif mengenai
kadar glukosa darah, usia rata-rata penanganan gangguan
yaitu 40 – 60 tahun, dan jenis kelamin ketidakstabilan kadar glukosa darah
rata-rata yaitu perempuan, sedangkan pada pasien DM tipe II
pada jurnal 4 dan 5 tidak ditemukan 2) Peneliti selanjutnya
adanya karakteristik jenis kelamin. Peneliti mencari inovasi terbaru
2. Rata-rata terjadi penurunan nilai kadar dibidang kesehatan khususnya
glukosa darah setelah dilakukan latihan dibidang non farmakologi untuk
senam kaki pada pasien diabetes mencegah terjadinya komplikasi
melitus tipe II, tetapi pada jurnal ke 3 diabetik food pada penyakit diabetes
kriteria penelitian kadar glukosa darah melitus tipe II
menggunakan kategori baik, sedang 3) Bagi institusi
dan buruk. Menambahkan sumber referensi
yang terbaru khususnya tentang
referensi latihan senam kaki
sehingga mahasiswa dan mahasiswi
mudah dalam mencari sumber
referensi saat diperlukan.
Referensi
Arifianto, Aini dan Afifah. (2018). Diabete. MEDISAINS: Jurnal
Pengaruh Senam Kaki Diabetes Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan Vol 16
Melitus Terhadap Nilai Kadar Gula No 2.
Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Lariwu C dan Ratu D, A. (2017). Pengaruh
Tipe 2 Di Puskesmas Pamotan Senam Kaki Diabetes Melitus
Kabupaten Rembang. Journal The 1st Terhadap Penurunan Kadar Gula
Widya Husada Nursing Conference. Darah Pada Pasien Diabetes Melitus
Bauldoff G, Burke K. M, Lemone P. Tipe II di Klinik Husada Manado.
(2019). Keperawatan Medikal Journal Of Community &
Bedah. Jakarta : EGC. Emergency, Vol 5 No 2
Black, Joyce M & Hawks, Jane Nurlinawati, Kamariyah & Yuliana. (2018).
Hokanson. 2014. Keperawatan Pengaruh Senam Kaki Terhadap
Medikal Bedah Manajemen Klinis Perubahan Kadar Gula Darah Pada
untuk Hasil yang Diharapkan edisi Penderita Dm di Wilayah Kerja
8 volume 3. Singapura: Elsevier. Puskesmas Simpang Sungai Duren
Brunner & Suddarth (2013). Buku Ajar Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal
Keperawatan Medikal Bedah Edisi Ilmiah Ilmu Terapan Universitas
8 Volume 2. Jakarta: EGC. Jambi. Volume 1 Nomor 1.
Hardika B. D. (2018). Penurunan Gula Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar
Darah Pada Pasien Diabetes Badan Penelitian dan
Melitus Tipe II Melalui Senam Kaki Pengembangan Kesehatan.