LITERATURE REVIEW
PENDAHULUAN
lebih dari normal. Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2) termasuk penyakit yang
banyak ditemui pada masyarakat dan sebagian besar factor penyebabnya adalah
perubahan gaya hidup yang kurang sehat. Kasus DM tipe 2 ini terhitung sekitar
90% sampai 95% dari semua kejadian DM yang ada di dunia dan menjadi
ancaman besar bagi dunia, termasuk negara negara Indonesia (Saputri, 2020).
di Indonesia, terhitung 6,7 persen dari seluruh kematian (Milita et al., 2021).
seluruh dunia, yang setara dengan tingkat prevalensi 9,3 persen dari populasi
bertambahnya usia penduduk, mencapai 19,9% dari populasi, atau 111,2 juta
diabetes mellitus di Indonesia adalah 2%, berdasarkan diagnosis dokter pada usia
prevalensi DM di provinsi jawa Timur pada tahun 2018, ada 151.878 kasus
diabetes yang didiagnosis oleh dokter pada populasi umum dari segala usia,
1
2
dari populasi (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Jumlah kasus pada DM menurut
dinas kesehatan (DINKES) Jombang pada tahub 2019 mencapai 34.466 jiwa dari
34.228 jiwa, maka penderita DM sebesar 99,3% pada tahun 2019 (Dinkes
Jombang, 2019).
Faktor pola hidup yang kurang sehat dan kurangnya aktifitas fisik salah
mellitus akan semakin meningkat drastis. Diabetes melitus tipe 2 adalah suatu
kondisi kompleks adanya penurunan fungsi sel pankreas secara bertahap, yang
mungkin menolak efek insulin atau gagal menghasilkan insulin yang memadai
Solusi mengontrol kadar gula darah dapat dilakukan dengan teknik farmasi
dan nonfarmakologi untuk mengatur kadar gula darah pada penderita DMT2.
Jika dibandingkan dengan latihan fisik lainnya, lamanya latihan yoga yang
perubahan yang menguntungkan ini. Dimana aksis HPA dan sistem symphato-
sensitivitas dan eliminasi glukosa. Pada orang dengan Diabetes Mellitus tipe 2,
latihan yoga sembilan kali seminggu lebih bermanfaat dalam menurunkan kadar
gula darah (Siti Hardianti Rukmana, Irwan Hadi, 2018). Peneliti tertarik untuk
TINJAUAN PUSTAKA
kondisi yang parah terjadi saat pankreas gagal memproduksi insulin yang cukup
atau ketika produksi insulin tubuh tidak efisien (Ardhiyanto, 2019). Diabetes
dalam tubuh untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa dalam darah, sehingga
tubuh tidak dapat atau menggunakan insulin dengan benar, yang mengakibatkan
insulin seumur hidup. Pencegah dan penyebab pada DM tipe 1 belum diketahui.
(WHO, 2020)
onset dewasa) resistensi insulin yang disebabkan oleh penggunaan hormon yang
tidak efisien oleh tubuh.Jenis diabetes ini sebagian besar disebabkan karena
DM tipe ini disebabkan etiologi lain, seperti kelainan genetik fungsi sel
beta, cacat genetik pada produksi insulin, penyakit eksokrin pankreas, penyakit
metabolik endokrin lainnya dapat menyebabkan diabetes jenis ini (WHO, 2020).
Skrining prenatal, dari pada gejala yang dilaporkan, digunakan untuk mendeteksi
(insulin alami yang diproduksi oleh pankreas) biasanya normal. DMT2 adalah
kondisi genetik. Faktor genetik berperan besar (DMT2) dari setengah kerabat
insulin adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh tidak berfungsinya reseptor
insulin di sel target. Obesitas dan kehamilan umumnya diperangi oleh resistensi
insulin. Sel beta melepaskan insulin dalam jumlah yang signifikan untuk
menyesuaikan diri dengan obesitas atau kehamilan pada orang sehat. Pasien
dengan predisposisi herediter terhadap diabetes memiliki tubuh yang tidak dapat
2020).
6
a) Umur
diabetes di negara berkembang adalah antara usia 45 dan 64. Diabetes menyerang
b) Jenis kelamin
yang lebih besar dari pada laki-laki karena wanita kemungkinan mengalami
d) Genetik
diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi tersebut daripada anggota
massa tubuh dan faktor lainnya. Orang gemuk memiliki risiko diabetes 7,14 kali
lipat lebih tinggi daripada orang dengan BMI normal (Mirza & Cahyady, 2020).
b) Hipertensi
2,43 kali lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang
1. Gejala Utama (klasik): sering buang air kecil, lapar dan haus sepanjang
gatal di area kewanitaan, keputihan pada wanita, luka memang terkenal sulit untuk
2.1.1 Komplikasi
Kompikasi akut DMT2 terdiri dari 3 macam yaitu (Puspita et al., 2020) :
1. Hipoglikemia
8
Kondisi ini terjadi dimana kadar gula darah turun secara drastis sebab tubuh
Ketociadosis ini masuk dalam komplikasi diabetes dimana tubuh tidak lagi
Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa dengan tingkat kematian 20%.
HHS berkembang ketika kadar gula darah yang sangat tinggi bertahan untuk
waktu yang lama. Rasa haus yang berlebihan, kejang, kelemahan, dan penurunan
kesadaran hingga koma adalah beberapa gejala HHS (Puspita et al., 2020)
Kadar glukosa yang sangat tinggi dapat merusak pembuluh darah pada
Retinopati dapat dideteksi dan diobati cukup dini untuk menghindari atau
2. Kerusakan ginjal
9
Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat menyebabkan gagal
ginjal dan kemungkinan kematian. Ketika ginjal pasien gagal, dia akan
Neuropati diabetik adalah penyakit yang berkembang saat saraf terluka, secara
seperti kesemutan, mati rasa, atau ketidaknyamanan, adalah tanda umum cedera
saraf. Gastroparesis adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh cedera saraf yang
makan adalah beberapa gejalanya. Disfungsi ereksi, yang sering disebut dengan
impotensi, merupakan akibat dari diabetes mellitus pada pria (Puspita et al.,
2020).
Kaki pada penderita DM mudah rusak dan terinfeksi, yang berujung pada
gangren dan ulkus diabetik jika tidak ditangani dengan tepat. Jika kerusakan
2. Penyakit kardiovaskular
kadar gula darah yang tinggi menyebabkan pembuluh darah arteri rusak
2.1.1 Penatalaksanaan
10
2. Diet Diabetes
3. Komposisi Makanan
untuk pasien DMT2. Persentase konsumsi lemak yang disarankan adalah sekitar
Konsumsi lemak tersebut dibatasi tidak >30% dari total kebutuhan kalori.
Konsumsi lemak jenuh harus dijaga < 7% dari total kebutuhan kalori. Asupan
lemak tak jenuh ganda harus < 10% dari total kebutuhan kalori. (Dr. dr. Eva
Decroli, 2019)
4. Diet Mediterania
2. Golongan Sulfonilurea
3. Meglitinid
5. Biguanid
6. GolonganTiazolidinedion
11
7. DPP4- inhibitor
8. SGLT-2 Inhibitor
9. Penggunaan Insulin
Kadar gula darah dapat diperiksa kapan saja, terlepas dari kapan terakhir
makan. Seorang pasien didiagnosis menderita diabetes mellitus (DM) jika kadar
glukosa darahnya 200 mg/dl. Tes glukosa tidak diperlukan untuk pasien ini. (Rizki
Amalia, 2017)
Pada tes glukosa plasma vena puasa, pasien puasa selama 8-12 jam
sebelum tes dan semua obat dicantumkan pada formulir (Rizki Amalia, 2017)
c) Glukosa 2 jam Post Prandial (GD2PP) Tes dilakukan bila ada kecurigaan
DM.
Amalia, 2017).
2. Pemeriksaan HbA1c
dalam sel darah merah tergantung pada umur eritrosit. Nilai HbA1c sesuai dengan
kadar glukosa darah, oleh karena itu kadar HbA1c mewakili rata-rata gula darah
selama tiga bulan sebelumnya. Tes gula darah, di sisi lain, hanya mewakili saat
tes gula darah secara teratur, terutama untuk menghindari masalah yang
2.2.1 Definisi
Kadar glukosa dalam darah disebut sebagai gula darah. Konsentrasi gula
darah, juga dikenal sebagai kadar glukosa serum, dikontrol dengan hati-hati.
Umumnya, kadar gula darah dipertahankan antara 4 dan 8 mmol/l (70 dan 150
kloroform, benzena, dan etil eter. Tingkat lemak (lipid) dalam darah diukur
dengan tes kolesterol, juga dikenal sebagai panel lipid atau profil lipid (Kesehatan,
2017):
1. Kolesterol Total
Kadar kolesterol total yang ideal adalah 200 mg/dL (5,2 mmol/L). Satu-
kolesterol ini dianggap "jahat". Ketika terlalu banyak LDL dalam darah,
darah tetap terbuka dan lancar. Kadar HDL harus lebih dari 40 mg/dL.
4. Trigliserida (TG)
Karena kadar TG sering tinggi pada orang gemuk atau diabetes. kadar
Yoga adalah menyatuan jiwa yang utuh dengan pikiran universal yang
batin dan latihan fisik untuk memperoleh kesehatan fisik dan spiritual
(Pendidikan, 2020).
juga harus dicapai melalui realisasi prinsip-prinsip spiritual, serta fisik dan mental
(Pendidikan, 2020).
1. Hatha Yoga
2. Bhakti Yoga
Jenis yoga yang menekankan pada hati. Jika seorang praktisi yoga dapat
3. Raja yoga
yoga yang menekankan meditasi dan kontemplasi. Yoga ini juga akan
menimbulkan rasa penguasaan diri serta rasa hormat terhadap diri sendiri dan
orang lain. Sutra yoga juga didasarkan pada Raja yoga (Pendidikan, 2020)
4. Jnana yoga
15
menerima semua pendapat dan toleransi agama di masa depan (Pendidikan, 2020).
5. Karma yoga
2020)
6. Tantra yoga
kebenaran (truth) dan mistik juga termasuk dalam latihan yoga (mantra) ini.
Latihan yoga ini dirancang untuk membantu Anda menghargai pelajaran atau
7. Ananda yoga
Ananda yoga adalah latihan yoga lembut yang berfokus pada transmisi
8. Iyengar yoga
9. Kundalini yoga
16
himne, dan meditasi untuk menghasilkan energi spiritual yang diklaim sebagai
gangguan pada fondasi tubuh manusia (atau dasar panggul) (Pendidikan, 2020)
Latihan yoga ini dilakukan di dalam ruangan pada suhu 36-42 °C untuk
mendorong tubuh mengeluarkan racun dan meregangkan tubuh lebih dalam. Ada
dua pendekatan pranayama dan 24 jenis asana yang berbeda di setiap latihan ini
(Pendidikan, 2020)
2020)
agama, nyanyian sansekerta, tanpa kekerasan, meditasi, dan patuh pada tuhan
(Pendidikan, 2020)
(Pendidikan, 2020)
Jenis yoga ini khusus untuk ibu hamilan dan tekninya sudah disesuaikan
17. Viniyoga
Jenis yoga ini digunakan untuk terapi pada orang yang menderita
cedera(Pendidikan, 2020)
A. Pemanasan
Tabel 2.2 langkah-langkah senam yoga untuk diabetes mellitus tipe 2(pemanasan)
A. Inti
20
Gerakan Gambar
1. Seri Gerakan Delapan
1) Hitungan 1-4 kaki maju ke depan
bersamaan ayun kedua tangan
menghadap depan hingga posisi
tangan diatas kepala.
A. Pendinginan
Gerakan Gambar
1. Seri Gerakan Limabelas
1) Duduk bersila dan pandangan ke
depan dan mengatur napas, ambil
napas dan buang napas secara teratur
(pad hitungan 1-4 ambil napas dan
pada hitungan 5-8 buang napas)
3) Mengembangkan postur tubuh yang lebih kuat serta otot yang lebih fleksibel
4) detoksifikasi
7) Mengurangi stres pada tubuh, pikiran, dan pikiran, serta membuat Anda lebih
METODE PENELITIAN
1. Database
sumber data sekunder dengan artikel atau jurnal yang relevan dengan topik
2. Kata Kunci
artikel dan jurnal. “Yoga” DAN “Diabetes mellitus tipe 2” adalah kata kunci
penelitian ini.
25
26
Kriteria
Inklusi Eksklusi
Jurnal nasional dan Subyek yang memenuhi
Population/ problem internasional terkait dengan kriteria inklusi akan
diabetes melitus tipe 2 dikeluarkan atau dihilangkan
dari publikasi internasional
dan nasional yang tidak
memiliki hubungan atau
dampak pada topik.
Intervantion Penelitian menggunakan Penelitian yang
intervention senam yoga menggunakan intervention
terapi farmakologi dan non-
farmakologi selain senam
yoga yaitu senam DM, diet,
dll.
Comparation Tidak ada faktor pembanding Tidak ada faktor pembanding
Outcome Adanya pengaruh pada Tidak adanya pengaruh pada
penderita dibetes melitus tipe penderita diabetes mellitus
2 tipe 2
Study Design One group Pre-post test D Observational study, Book
sign, Cross-Sectional, Quasi chapters, Conference abstrac
eksperimental
Tahun terbit Artikel atau jurnal yang terbit Artikel atau jurnal yang
Tahun 2017 - 2020 terbit sebelum Tahun 2017
Bahasa Bahasa Inggris dan Bahasa Selain dari Bahasa Inggris
Indonesia dan Bahasa Indonesia
Scopus, PubMed Central, Int J Intg Med Sci, Smantik scholar, Google Scholar.
Peneliti ini menggunakan kata kunci “yoga” dan “Diabetes mellitus type 2” untuk
menemukan 3.326 jurnal yang cocok dengan kata kunci ini. Kemudia 1.803 jurnal
Inggris dan Indonesia, dan jurnal penelitian di Assesment lalu jurnal yang di
duplikasi sebanyak 562 jurnal dan jurnal yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi
bejumlah 552 jurnal dan di skrining lagi berdasarkan identifikasi abstrack 110
jurnal penelitian yang memenuhi kriteria penelitian dan setelah itu membuat
ringkasan jurnal yang memuat nama peneliti, tahun terbit, judul, metode, serta
3 Santwana 2018 Volume 11 Yoga as a Therapeutic D : Quasy Experiment Dalam penelitian ini, profil gula darah dan lipid Pubmed
Mondal, no 2 Intervention for the S : purposive sampling secara signifikan berubah pada kelompok yoga
Brajanath Kundu , Management of Type 2 V.I : Yoga setelah 6 minggu dan 12 minggu latihan yoga bila https://pubm
Sukanta Saha Diabetes Mellitus V.D : management dibandingkan dengan baseline, sedangkan tidak ada .nlm.nih.go
I : glukometer perubahan yang diamati pada kelompok tanpa yoga 222/
A : paired t test (uji T berpasangan) [Tabel 5]. Perubahan dicatat dengan penurunan TC
1,35% setelah 6 minggu (P < 0,01, berpasangan
untuktest, pretest vs midtest) dan 2,46% setelah 12
minggu (P < 0,01, berpasangan untuktes, pretes
30
versus posttest)
4 Ibohal Singh N, 2019 Volume 10 The Effect of D : Pre-Experimental, One group Hasil intervensi yoga pada kasus ini gula darah Semantic sc
Balaram Pradhan, Integrated Yoga Pre-post test Design puasa dan pasca prandial berkurang dari garis dasar
Achouba Singh Therapy in the S : Purposive sampling 138 mg% menjadi 98 mg% (pengurangan 36,95%) https://www
Ksh dan Narottam Treatment of a 55- VI : terapi yoga dan 320 mg% menjadi 146 mg% (pengurangan icscholar.or
Kumar4 Year-Old Patient with VD : diabetes melius tipe 2 54,68%). HbA1c menurun dari 7,8% menjadi 6,3%. Effect-of-
Type 2 Diabetes I : melalui Iklan di media tentang Dalam parameter umum, denyut nadi 98 / menit Integrated-Y
Mellitus with pengobatan diabetes dengan distabilkan ke 84 / menit. Tekanan darah 120/80 Therapy-in
Mongoloid Race pendekatan terpadu manajemen yoga mmHg dipertahankan selama masa penelitian. Treatment-
di premis RS JNIMS memotivasi Analisis hasil sebelum dan sesudah intervensi Pradhan/b6
dirinya untuk mengikuti program mengungkapkan bahwa pasien dapat mencapai d10c8697c1
tersebut. peningkatan kesehatan secara keseluruhan secara 2462a9b6a5
A : bivariate dan univariate fisik, mental, sosial dan emosional sehingga
analyzed, uji t-test, memungkinkannya untuk menghentikan
pengobatan konvensional atau dikurangi menjadi
seperempat dosis agen antiglikemik untuk
mempertahankan glikemia yang baik.
5 SamyuktaKudigra 2018 Vol. 11 Effect of yoga therapy D : Quasi experiment dengan Rerata gula darah puasa turun dari 164mg/dl Semantic sc
, Venkatram, No.1 on fasting blood sugar menggunakan pendekatanpre-post menjadi 155mg/dl. Standar deviasi juga
Akanksha(Kudigr and to study the test design. menunjukkan penurunan dari 58,09 menjadi 50,64. https://www
a & Ns, 2018) distribution of S :total sampling icscholar.or
anthropometric V.I :Yoga Effect-of-y
measures in type-2 V.D:kadar gula darah penderita therapy-on-
diabetes diabetes mellitus tipe 2 blood-suga
I : glukometer elektrik Kudigra-
A : Uji paired t test Venkatram/
73ce9d0bcb
2a963855f9
31
6
6 Poojasri , Sharan 2019 Volume 6 Comparative Study To D : Quasi experiment Rerata sebelum diberi tindakan yoga FBS (gula Internationa
B Singh Assess The Role Of S : Purposive sampling darah puasa) 135,7mg/dl dan PPBS (Kadar gula Journal of
Yoga Practice On VI : Yoga Practice darah post prandial) 176.1 mg/dl , dan setelah diberi Integrative
Blood Glucoselevels VD : Blood Glucoselevels tindakan yoga rutin selama 2 bulan mengalami Sciences
Of Diabetes Mellitus I :lembar kuesioner , glukometer penurunan menjadi FBS (132,03 mg/dl) dan PPBS
Type 2 Patients In A : Uji Chi Square (171,03mg/dl). http://imeds
Tertiary Care com/wp-
Institution, Tirupati. content/upl
9/04/IJIMS
9.pdf
7 Siti Hardianti 2018 Volume 6, Pengaruh Senam Yoga D : kuantitiatif , quasy experiment Hasil uji T (paired sample) diketahui bahwa rata- Google sch
Rukmana), Irwan Nomor 2 Terhadap Perubahan design rata hasil pengukuran kadar gula darah sebelum
Hadi), Marthilda Gula Darah Pada S : Probability sampling intervensi adalah 222,5 mg/dl, sedangkan nilai http://www
Suprayitna Pasien Diabetes VI : senam yoga pengukuran kadar gula darah responden setelah qhba.ac.id/i
Mellitus Tipe II di VD : gula darah pada pasien diabetes intervensi adalah 207,6 mg/dl. p/kesehatan
Wilayah Kerja mellitus tipe 2 view/34
Puskesmas I : glukometer
Cakranegara Mataram A : univariat dan bivariat
Tahun 2018
8 Maria Lousiana, 2017 Volume Efektifitas Latihan D : Quasi Eksperimental Design, Berdasarkan hasil kadar gula darah sewaktu-waktu Google sch
Sr. Hermana, Cb, 12, No 2 Fisik Yoga Terhadap One group Pre-post test Design dapat berfluktuasi karena adanya garis sejajar. Nilai
Sondang Sianturi Kadar Gula Darah S : Purposive sampling P untuk garis sejajar adalah 0,0000,05 yang http://www
Sewaktu Pada Diabetes VI : latihan yoga menunjukkan bahwa Ha diterima. Temuan s.unsoed.ac
Mellitus Tipe 2 Di VD : kadar gula darah sewaktu menunjukkan bahwa yoga sebagai aktivitas fisik x.php/jks/ar
Kramat- Jakarta I : Glukometer memiliki dampak signifikan dalam menentukan w/712
A : uji wixoson variasi kadar gula darah pada saat tertentu. Yoga
adalah cara yang baik untuk mengurangi kadar gula
32
9 Ni Nyoman 2020 Volume 8, Penambahan Senam D : Quasi Eksperimental Design, Latihan yoga secara signifikan dapat menurunkan Google shc
Suratmiti, Luh No.3, Yoga Efektif Terhadap pretest-posttes control group design kadar gula darah (nilai p = 0,000 0,05), menurut
Putu Ratna Penurunan Kadar Gula S : Purposive sampling temuan tersebut. Berdasarkan hasil pengujian, https://scho
Sundari, Susy Darah Pada Pasien VI : senam yoga terdapat perubahan yang signifikan pada data gula le.co.id/sch
Purnawati, I Putu Diabetes Melitus Tipe VD : kadar gula darah darah sebelum dan sesudah. hl=id&as_s
Gede Adiatmika, I 2 Yang Memakai Oad C5&as_ylo
Made Muliarta, Di Poliklinik Interna I : informed consent as_yhi=202
Luh Made Indah Rumah Sakit Tk Ii A : Shapiro-wilk test, Levene test, nambahan+
Sri Handari Udayana uji Paired Sample Ttest Yoga+Efek
Adiputra adap+Penu
adar+Gula+
Pada+Pasie
tes+Melitus
2+
+Yang+Me
Oad+Di+Po
+Interna+
+Rumah+S
+Ii+Udayan
=
10 Leni Merdawatia, 2018 Volume Pengaruh Latihan Yoga D : Quasi-exsperiment, non Penurunan kadar gula darah pada individu dengan Google sch
Reni Prima 14, No. 1, terhadap Kadar Gula equivalen Comparisom group diabetes tipe 2 pada group intervensi dan kontrol
Gustya, Rika Darah Pasien Diabetes pretest-postest berbeda. Yoga dapat membantu pasien diabetes tipe http://ners.f
Fatmadonaa, Esi Melitus Tipe 2 S : Purposive sampling 2 menurunkan kadar gula darah. nd.ac.id/ind
Afriantia VI : latihan yoga ners/article/
VD : kadar gula darah pasien DM 2
tipe 2
I : lembar dokumentasi hasil
33
1.1 Hasil
Pada hasil literature yang keasliannya dapat dipertanggung jawabkan dengan
tujuan penelitian. Tampilan hasil tinjauan pustaka dalam tinjauan pustaka meliputi
rangkuman dan pokok-pokok hasil setiap artikel terpilih, yang disajikan dalam
tabel berikut, dan tugas-tugas dalam tabel dijelaskan dalam tabel beserta tren
No Kategori N %
A Tahun publikasi
1. 2017 1 10
2. 2018 5 50
3. 2019 3 30
4. 2020 1 10
Total 10 100
B Desain
1. Quasi experimenntal 9 90
2. Pre-experimental 1 10
Total 10 100
C sampling
1. Incidental sampling 1 10
2. cluster sampling 1 10
3. purposive sampling 6 60
4. total sampling 1 10
5. probabiliti sampling 1 10
Total 10 100
D instrumen
1. Glukometer 7 70
2. lembar quesioner, glukometer 1 10
3. infomem counsent 1 10
lembar dokumentasi hasil pemeriksaan kadar gula
4. 1 10
darah
33
34
Total 10 100
E Variable
VI: yoga
1. 7 70
VD: kadar gula darah
VI: yoga, berjalan,
2. 1 10
VD: kadar gula darah
VI: Yoga
3. 1 10
VD: management
VI: yoga
4. 1 10
VD: kadar gula darah sewaktu
Total 10 100
F Analisis
1. Uji paired t-test 4 40
2. Uji bivariate , Univariate analyted 2 20
4. Uji wilxocon 1 10
review ini di dapatkan bahwa setengahnya artikel yang di ambil pada tahun 2018
sebanyak (70%), sebagian besar menggunakan variable yoga, kadar gula darah
Total 10 100
Berdasarkan tabulasi lama pemberian yoga pengambilan data literatur
review ini di dapatkan bahwa sebagian kecil pemberian yoga 4 minggu, 8 minggu,
No Karakteristik responden N %
1. Berdasarkan umur 4 40
2. Berdasarkan jenis kelamin 1 10
3. Berdaraskan usia, pekerjaan, Ses, merokok, 1 10
alkohol, pengobatan
4. Berdasarkan usia, jenis kelamin, nilai kadar gula 1 10
darah dan status pekerjaan
5. Berdasarkan umur, jenis kelamin, riwayat DM tipe 1 10
2
6. Berdasarkan umur dan kadar gula darah 1 10
7. Berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, status 1 10
pekerjaan, lama menderita DM, Obat metformin
500mg
Total 10 100
1.2 Analisis
Pada bagian ini merupakan analisis penelitian yang berisikan tentang
pengaruh senam yoga pada penderita diabetes melitus tipe 2. Tampilan pada
bagian ini disajikan dalam bentuk tabel 4.2 analisis pengaruh senam yoga pada
Tabel 4.4 analisis pengaruh senam yoga pada penderita diabetes mellitus tipe 2
melakukan yoga dengan teknik asana, teknik 2019), (Rukmana et al., 2018), (Lousiana et
pranayama, meditasi, pembersihan diri dan al., 2017), (Suratmiti el al., 2020),
menguatkan mental. (Merdawati et al.,2019).
Penurunan kadar gula darah dan peningkatkan (Mondal et al., 2018)
profil lipid
Yoga dapat menurunan kadar gula dan peningkatan
profil lipid setelah menjalani latihan yoga (asanas,
kriyas, pranayamas) selama 12 minggu (3
sesi/minggu)
Penuran kadar gula darah, BMI, HbA1c dan (N singh et al., 2019)
peningkatan profil lipid
Yoga mampu menurankan kadar gula darah, BMI,
HbA1c dan peningkatan profil lipid setelah
melakukan teknik yoga yaitu latihan pernapasan,
asana, pranayama, kriya, bhajan, dan meditasi.
Selama 6 hari dalam seminggu di bawah
pengawasan seorang ahli yoga selama 4 bulan
Pada tabel 4.2 dijelaskan bahwa beberapa jurnal didapatkan hasil yang
menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan profil lipid, dan 1 artikel (10%)
menunjukka hasil menurunkan kadar gula darah, BMI, HbA1c dan peningkatan
profil lipid.
Alternate Walking and Yoga on Blood Sugar Levels in Type 2 Diabetes bahwa
yoga dan jalan kaki membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita
diabetes tipe 2. Karena intensitas aktivitas aerobik tidak dapat selalu ditingkatkan
untuk mencapai kontrol glukosa yang lebih baik. Pada penelitian ini 30 responden
dengan diabetes tipe 2 secara acak dialokasikan dalam 3 kelompok - jalan kaki,
yoga dan jalan kaki alternatif dan yoga. Peserta diberikan intervensi 4 minggu
37
dengan 3-5 sesi yang diawasi dan tindak lanjut setiap minggu. Didapatkan nilai
pre-intervensi yaitu kadar gula darah puasa dan post prandial (BSL) dan skor
minggu. Analisis statistik dilakukan untuk mendapatkan nilai dan hasil yang
dihitung. Hasil menunjukkan perbandingan intra kelompok untuk puasa dan post
prandial BSL untuk ketiga kelompok adalah signifikan (p value < 0,05), skor ADS
untuk persepsi pasien pada ketiga kelompok juga signifikan (p value < 0,05)
sebelum dan sesudah intervensi. Pada perbandingan antar kelompok, tidak ada
perbedaan signifikan yang ditemukan antara ketiga kelompok untuk puasa, skor
BSL dan ADS post prandial (p value > 0,05). Kesimpulan: Intervensi yang
diberikan pada ketiga kelompok ditemukan sama efektifnya pada puasa, BSL post
Penelitian yang dilakukan oleh (Fathima & Babu, 2018), tentang Impact
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati variasi kadar glukosa darah antara
praktisi dan non-praktisi yoga dan mengusulkan yoga sebagai metode yang lebih
baik untuk mengelola kadar glukosa darah pada wanita penderita diabetes tipe 2.
Pada penelitian ini dilakukan pada 22 pasien wanita penderita diabetes tipe-2 dari
berbagai tempat di kota Dindigul, Tamil Nadu yang dipilih sebagai subjek dan
dibagi menjadi dua kelompok yang sama yaitu kelompok eksperimen dan kontrol.
menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan dari 168,45 menjadi
138,55 mg/dl, namun terbukti signifikan secara statistik. Temuan ini menunjukkan
38
bahwa kadar glukosa darah penderita diabetes dapat mengambil manfaat dari
untuk menilai pengaruh modul yoga yang diresepkan SVYASA terhadap gula
darah puasa pada diabetes tipe 2. Pada penelitian ini ada 60 peserta dengan
diabetes dalam kelompok usia 25-65 di dan sekitar batas kota Bengaluru yaitu
yang meliputi asana, pranayama, latihan relaksasi, dan kelas meditasi, selama dua
minggu. Hasil analisis Rerata gula darah puasa turun dari 164.2881 menjadi
50,64893. Nilai p adalah 0,012 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara pengukuran sebelum dan sesudah. Maka dengan
Penelitian ini menggunakan kelompok studi terdiri dari 30 pasien yang sedang
berlatih yoga dan kelompok kontrol (yang tidak berlatih yoga) juga terdiri dari 30
(glukosa darah puasa, glukosa darah post prandial) dicatat sebelum dan sesudah
39
penelitian lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok kontrol baik sebelum
maupun setelah masa penelitian. Dalam penelitian ini yoga tidak diambil sebagai
intervensi, tetapi perbandingan dilakukan antara kelompok yang berlatih yoga dan
Pengaruh Senam Yoga Terhadap Perubahan Gula Darah Pada Pasien Diabetes
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh latihan yoga
terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2. Desain penelitian untuk
penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan menggunakan metode Pre and
Post Test Without Control. Partisipan dalam penelitian ini adalah sepuluh orang
Wilayah Kerja Puskesmas Cakra Negara dapat dikatakan bahwa Senam Yoga
Penambahan Senam Yoga Efektif Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Memakai Oad Di Poliklinik Interna Rumah
gula darah pada individu dengan diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini
yang meliputi pre- dan post-test. Responden pada penelitian ini berjumlah 20
Udayana. Kelompok 1 (senam yoga) memiliki pretest gula darah 165.4035,93 dan
pretest gula darah 160, 1028,18 mg/dl dan posttest 169,7528 .56 mg/dl.
Pengaruh Latihan Yoga terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus
Tipe . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa membantu yoga
dalam menurunkan kadar gula darah pada orang yang memiliki diabetes tipe 2.
kelompok kontrol terdiri dari 40 pasien. Selama tiga hari, semua pasien dalam
yoga 12 minggu terhadap gula darah dan profil lipid pada wanita lanjut usia
dengan diabetes mellitus tipe 2 (DMT2). YIG menjalani latihan yoga (Asanas,
membenarkan bahwa yoga dapat menurunkan kadar gula darah dan profil lipid
41
temuan serupa ditemukan oleh Vaishalidkk, Singh dkk, dan Upadhyay dkk.
Demikian pula, (Mondal dkk., et al 2018) dan Saha juga melaporkan efek
menguntungkan dari latihan yoga pada FPG, PPBG, dan profil lipid pada peserta
dengan DMT2. Studi ini telah mengkonfirmasi peran yoga yang bermanfaat dalam
mengontrol DMT2. Kadar FPG, PPBS, dan kolesterol jahat turun secara
hasil kami, dapat dikatakan bahwa yoga adalah metode nonobat, non-invasif, dan
hemat biaya yang memiliki intervensi terapeutik dan efek perlindungan pada gula
darah.
Pada penelitian yang dilakukan oleh (singh et al.,2019) tentang The Effect of
Diabetes Mellitus with Mongoloid Race. Studi kasus ini diambil secara individual
dengan tujuan untuk mempelajari manajemen yang efektif dari DMT2 setelah
memberikan rezim intervensi yoga selama 4 bulan untuk empat pasien DMT2
Institute of Medical Sciences (JNIMS), Imphal , Manipur. Modul yoga yang ideal
disiapkan untuk pasien Diabetes yang terdiri dari latihan pernapasan, asana,
pranayama, kriya, bhajan, dan meditasi. berlatih yoga 6 hari dalam seminggu di
bawah pengawasan seorang ahli yoga selama 4 bulan. Analisis hasil pra dan pasca
yang baik.
Efektifitas Latihan Fisik Yoga Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Pada
sampling adalah pendekatan yang digunakan. Jumlah sampel adalah 48. Uji beda
seminggu sekali selama 12 minggu pada kelompok ini. Tes statistik yang
digunakan meliputi dua bagian: pre-test dan post-test. Yoga memiliki pengaruh
terhadap perubahan kadar gula darah setiap saat (P = 0,003), menurut temuan uji
regresi. Hasil uji beda Wilxoson adalah p = 0,006, menunjukkan adanya perbedaan
darah.
BAB 5
PEMBAHASAN
didapatkan hasil bahwa kadar glukosa darah pada kelompok eksperimen lebih
rendah jika dibandingkan dengan kelompok kontrol baik sebelum maupun setelah
masa penelitian (Fathima & Babu, 2018), (Merdawati et al., 2018). Setelah latihan
yoga penelitian ini menunjukkan hasil ratarata kadar glukosa darah mengalami
(Lousiana et al., 2017). Pada kelompok yoga ditemukan kadar gula puasa dan post
Rerata gula darah puasa turun dari 164.2881 menjadi 155.5392. Standar deviasi
0,012 < 0,05, yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pengukuran
dilakukan oleh (Suratmiti et al., 2020) menyatakan bahwa gerakan yoga dapat
membuka kapiler (pembuluh darah kecil di otot), gerakan yoga yang baik dan
teratur meningkatkan aliran darah ke otot, menurunkan tekanan pada otot dan
42
43
Berdasarkan opini peneliti kadar gula darah dapat diturunkan dengan cara
senam yoga dimana senam yoga tersebut dapat meningkatan aliran darah pada
otot maka peredaran darah menjadi lancar sehingga memudahkn aliran darah
menyebutkan yoga dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan profil
diberikan intervensi yoga selama 12 minggu menunjukkan hasil TC, TG, LDL,
dan VLDL, terjadi penurunan tercatat sebesar 2,46%, 3,00%, 2,98%, dan 8,15%
dan peningkatan HDL sebesar 7,56%, sedangkan pada FPG (Glukosa Plasma)
terjadi penurunan dari 168,30mg/dl menjadi 158.50mg/dl dan PPBG (glukosa post
Berdasarkan fakta tersebut hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan
oleh (Mondal et al., 2018) mengatakan bahwa yoga dapat menurunkan kadar gula
darah puasa, kadar gula darah post prandial, dan kolesterol jahat turun secara
profil lipid setelah yoga dapat disebabkan oleh peningkatan lipase hati dan
profil lipid dapat dilakukan dengan senam yoga sebab pada salah satu teknik yoga
organ tubuh seperti pankreas sehingga memberikan manfaat pada tubuh yaitu
menurunkan kadar gula darah serta dapat meningkatkan profil lipid pada penderita
5.3 Penuran Kadar Gula Darah, BMI, Hba1c Dan Peningkatan Profil Lipid
menyebutkan bahwa yoga dapat menurunkan kadar gula darah, BMI, HbA1c dan
peningkatan profil lipid pada penderita DMT2 menurut (N ibohal singh, 2019).
minggu hasil menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dalam semua
parameter yang diteliti. Berat badan garis dasar dan BMI berkurang dari 70 kg
berkurang dari garis dasar 138 mg% menjadi 98 mg% (pengurangan 36,95%) dan
320 mg% menjadi 146 mg% (pengurangan 54,68%). HbA1c menurun dari 7,8%
menjadi 6,3%. Pada parameter umum, denyut nadi 98/menit stabil menjadi
45
Catatan pra intervensi parameter profil lipid TC-198, TG-190, HDL-37, LDL-135
dan VLDL-38 dinilai ulang setelah intervensi dan ditemukan sebagai TC-139,
Berdasarkan fakta tersebut hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan
oleh (Sivapuram et al., 2021) mengatakan bahwa yoga dapat menurunkan BMI
pada penderita DMT2. Pada teknik yoga (asana dan surya namaskara)
memberikan manfaat yaitu dapat menghilangkan lemak pada perut dan lemak
pada jaringan subkutan sehingga teknik yoga ini dapat menurunkan BMI pada
penderita diabetes mellitus tipe 2. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Poojasri
& M Singh 2019) mengatakan bahwa yoga dapat menurunkan kadar gula darah
dan hba1c dengan gerakan yoga dapat secara langsung meremajakan sel-sel
metabolisme glukosa di jaringan perifer, hati dan jaringan adiposa melalui proses
enzimatik sehingga yoga tidak hanya menurunkan kadar glukosa darah dan
HbA1c tetapi juga menurunkan Low Density Lipid (LDL) dan meningkatkan High
Density Lipid (HDL) sehingga ini dapat dikatakan adanya peningkatan profil lipid
meningkatan profil lipid dengan cara senam yoga, dimana gerakan-gerakan yoga
tersebut dapat memberikan respon positif bagi tubuh dengan mengurangi lemak
tubuh sehingga dapat menurunkan BMI dan gerakan yoga juga menyebabkan
Dengan menurunnya kadar gula darah maka secara otomatis HbA1c dan
kolesterol jahat juga turun dan kolesterol baik naik sehingga dapat meningkatkan
1.1 Kesimpulan
mellitus tipe 2: yoga dapat menurunkan kadar gula darah, BMI, HbA1c, dan
1.2 Saran
yang dapat penulis berikan untuk peneliti selanjutnya adalah: Dapat digunakan
melitus tipe 2.
46
DAFTAR PUSTAKA
Esha, K., Prajakta, S., Ashok, S., & Parag, S. (2019). Original Article Effect of
Alternate Walking and Yoga on Blood Sugar Levels in Type 2 Diabete. 1, 2–
6
Fathima, A. A., & Babu, K. S. (2018). Impact of yogic practices on blood glucose
level of Type-2 diabetes. 3(1), 431–433
Infodatin-2020-Diabetes-Melitus.pdf. (n.d.)
Kemenkes RI. (2019). Buku pintar kader posbindu. Buku Pintar Kader Posbindu,
1–65
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2
019/03/Buku_Pintar_Kader_POSBINDU.pdf
Kesehatan, L. (2017). Posts Tagged ‘ Profil Lipid (Kadar lemak darah). 25-01-
2017. https://infolaboratoriumkesehatan.wordpress.com/tag/profil-lipid-
kadar-lemak-darah/
Kudigra, S., & Ns, A. (2018). Effect of yoga therapy on fasting blood sugar and
to study the distribution of anthropometric measures in type-2 diabetes.
11(1), 44–47. https://doi.org/10.15406/ijcam.2018.11.00345
Merdawati, L., Prima, R., Fatmadona, R., & Afrianti, E. (2018). Pengaruh
Latihan Yoga terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2.
14(1)
Milita, F., Handayani, S., & Setiaji, B. (2021). Kejadian diabetes mellitus tipe II
pada lanjut usia di Indonesia (analisis riskesdas 2018 ). Jurnal Kedokteran
Dan Kesehatan, 17(1), 9–20
Mirza, M., & Cahyady, E. (2020). Gambaran Faktor Risiko Diabetes Mellitus
Tipe-II Pada Pasien Poliklinik Penyakit Dalam di Rumah Sakit Meraxa Kota
Banda Aceh Tahun 2018 Universitas Abulyatama Kandidat: Jurnal Riset dan
Inovasi Pendidikan. ▪ Kandidat, 2(2), 35–41.
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/kandidathttp://jurnal.abulyatama.ac.i
d/index.php/kandidat
Mondal, S., Kundu, B., & Saha, S. (2018). Yoga as a Therapeutic Intervention for
the Management of Type 2 Diabetes Mellitus.
https://doi.org/10.4103/ijoy.IJOY
Puspita, R., sholikah agusti, T., pakha nasirochim, D., & putra erdana, S. (2020).
Buku Saku Diabetes Melitus. UNS Press, November, 70
Rukmana, S. H., Hadi, I., & Suprayitna, M. (2018). Pengaruh Senam Yoga
Terhadap Perubahan Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di
Wilayah Kerja Puskesmas Cakranegara Mataram Tahun 2018. 6, 12–18
Sivapuram, M. S., Srivastava, V., Kaur, N., Anand, A., Nagarathna, R., Patil, S.,
Biman, S., Chander, I., Jyoti, S., & Nagendra, H. R. (2021). Ayurveda Body–
Mind Constitutional Types and Role of Yoga Intervention Among Type 2
Diabetes Mellitus Population of Chandigarh and Panchkula Regions. Annals
of Neurosciences. https://doi.org/10.1177/09727531211000040