Disusun Oleh :
Muhammad Sidik (P07120521032)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Resiko Nutrisi
Pelepasan Poliuria Intake tidak adekuat Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh
perifer
7. Manifestasi Klinis
1. Pengkajian
a. Aktivitas istirahat
m. Pemeriksaan Penunjang
1) Insulin darah
2. Diagnosa
Edukasi
1. Anjurkan membawa karbohidrat sederhana
setiap saat
2. Anjurkan monitor kadar gula darah
3. Ajarkan pengelolaan hipoglikemia
4. Ajarkan perawatan mandiri untuk
mencegah hipoglikemia
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian dekstrose, jika perlu
2. Kolaborasikan pemberian glukogen, jika
perlu
2. Kategori : Psikologis Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Sub Kategori : Nyeri dan
Kenyamanan Definisi: Definisi:
Kode : D.0077 Pengalaman sensorik atau emosional yang Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual sensorik atau emosional dengan onset
Nyeri Akut atau fungsional dengan onset mendadak atau mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
lambat dan berintensitas ringan hingga berat hingga berat dan konstan.
Definisi: dan konsisten. Tindakan
Pengalaman sensorik atau emosional Observasi
yang berkaitan dengan kerusakan Ekspektasi: Menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
jaringan aktual atau fungsional, Kriteria Hasil: frekwensi, kualitas, intensitas nyeri
dengan onset mendadak atau lambat 1. Kemampuan menuntaskan aktivitas 2. Identifikasi skala nyeri
dan berintegritas ringan hingga berat Keterangan: 3. Identivikasi respon nyeri non verbal
yang berlangsung kurang dari 3 1 = Menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
bulan. 2 = Cukup Menurun memperingan nyeri
3 = Sedang 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
Penyebab 4 = Cukup Meningkat tentang nyeri
1. Agen pencedra fisiologis (mis, 5 = Meningkat 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap
inflamasi, iskemia, neoplasma) 2. Keluhan nyeri respon nyeri
2. Agen pencedra kimiawi (mis, 3. Meringis 7. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap
terbakar, bahan kimia iritan) 4. Sikap protektif kualitas hidup
3. Agen pencedra fisik (mis, abses 5. Gelisah 8. Monitor keberhasilan terapi komplementer
amputasi terbakar, terpotong, 6. Kesulitan tidur 23.Menarik diri yang sudah diberikan
mengangkat beban berat, 7. Berfokus pada diri sendiri 9. Monitor efek samping penggunaan
prosedur operasi, trauma latihan 8. Diaforesis analgetik
fisik yang berlebihan) 9. Perasaan depresi (tertekan)
Gejala dan Tanda Mayor 10. Perasaan takut mengalami cedera Terapeutik
a. Subjektif berulang 1. Berikan teknik non farmakologis untuk
1. Mengeluh nyeri 11. Anoreksia mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
b. Objektif 12. Perineum terasa tertekan hypnosis, akupresur, terapi musik,
1. Tampak meringis 13. Uterus teraba membulat biofeedback, terapi pijat, aroma terapi,
2. Bersikap protektif (mis. 14. Ketegangan otot teknik imajinasi terbimbing, kompres
Waspada, posisi menghindari 15. Pupil dilatasi hangat atau dingin, terapi bermain)
nyeri) 16. Muntah 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
3. Gelisah 17. Mual nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
4. Frekwensi nadi meningkat Keterangan: dan kebisingan)
5. Sulit Tidur 1 = Meningkat 3. Fasilitasi istirahat tidur
2 = Cukup Meningkat 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
Gejala dan Tanda Minor 3 = Sedang dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
a. Subjektif 4 = Cukup Menurun
(tidak tersedia) 5 = Menurun Edukasi
b. Objektif 18. Frekwensi nadi 1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
1. Tekanan darah meningkat 19. Pola napas nyeri
2. Pola napas berubah 20. Tekanan darah 2. Jelaskan strategi meredahkan nyeri
3. Nafsu makan berubah 21. Proses berpikir 3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Proses berfikir terganggu 22. Fokus 4. Anjurkan menggunakan analgesik secara
5. Menarik diri 23. Fungsi berkemih tepat
6. Berfokus pada diri sendiri 24. Perilaku 5. Anjurkan teknik non farmakologis untuk
7. Diaforesis 25. Nafsu makan mengurangi rasa nyeri
26. Pola tidur Kolaborasi
Kondisi Klinis Terkait Keterangan: 1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
1. Kondisi pembedahan 1 = Memburuk
2. Cedera traumatis 2 = Cukup Memburuk
3. Infeksi 3 = Sedang
4. Sindroma coroner akut 4 = Cukup Membaik
5. Glaukoma 5 = Membaik
3. Kategori : Fisiologis Status Nutrisi (L.03030) Manajemen nutrisi (I.03119)
Sub Kategori : Nutrisi dan cairan
Kode : D.0019 Definisi: Definisi:
Keadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi
Defisit nutrisi kebutuhan metabolisme yang seimbang
Ekspektasi: Membaik Tindakan
Definisi: Observasi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk Kriteria Hasil: 1. Identifikasi status nutrisi
memenuhi kebutuhan metabolisme 1. Porsi makanan yang di habiskan 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
2. Kekuatan otot pengunyah 3. Identifikasi makanan yang disukai
Penyebab 3. Kekuatan otot menelan 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
1. Ketidakmampuan menelan 4. Serum albumin nutrient
5. Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan 5. Identifikasi perlunya penggunaan selang
Makanan Nutrisi Nasogastrik
2. Ketidakmampuan 6. Pengetahuan tentang pilihan makanan yang 6. Monitor asupan makanan
mencerna makanan sehat 7. Monitor berat badan
3. Ketidakmampuan 7. Pengetahuan tentang pilihan minuman 8. Monitor hasil lab pemeriksaan laboratorium
mengabsorbsi nutrient yang sehat
4. Peningkatan kebutuhan 8. Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi Terapeutik
metabolisme yang tepat 1. Lakukan oral hygiene sebelum makan,jika
5. Faktor ekonomi (mis. 9. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang perlu
Finansial tidak mencukupi) aman 2. Fasilitasi menentukan pedoman diet
6. Faktor psikologis (mis. 10. Penyiapan dan penyimpanan minuman (mis.piramida makanan)
Stress,keengganan untuk makan) yang aman 3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
11. Sikap terhadap makanan / minuman yang sesuai
Gejala dan Tanda Mayor sesuai dengan tujuan kesehatan 4. Berikan makanan tinggi serat untuk
a. Subjektif ( tidak tersedia) Keterangan: mencegah konstipasi
b. Objektif 1 = Menurun 5. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
1. Berat badan menurun 2 = Cukup Menurun protein
minimal 10% dibawah 3 = Sedang 6. Berikan suplemen makanan, jika perlu
rentang ideal 4 = Cukup Meningkat 7. Hentikan pemberian makan melalui selang
Gejala dan Tanda Minor 5 = Meningkat nasogastrik jika asupan oral dapat
a. Subjektif 12. Perasaan cepat kenyang ditoleransi
1. Cepat kenyang setelah makan 13. Nyeri abdomen
2. Kram/nyeri abdomen 14. Sariawan Edukasi
3. Nafsu makan menurun 15. Rambut rontok 1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
b. Objektif 16. Diare 2. Ajarkan diet yang diprogramkan
1. Bising usus hiperaktif Keterangan:
2. Otot pengunyah lemah 1 = Menurun Kolaborasi
3. Otot menelan lemah 2 = Cukup Menurun 1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
4. Membran mukosa pucat 3 = Sedang makan (mis.pereda nyeri,antiemetic), jika
5. Sariawan 4 = Cukup Meningkat perlu
6. Serum albumin turun 5 = Meningkat 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
7. Rambut rontok berlebihan 17. Berat badan menentukan jumlah kalori dan jenis
8. Diare 18. Indeks massa tubuh (IMT) nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
19. Frekuensi makan
Kondisi Klinis Terkait 20. Bising usus Pemberian makanan (I.03125)
1. Stroke 21. Tebal lipatan kulit trisep Definisi :
2. Parkinson 22. Membran mukosa Memberikan asupan nutrisi melalui oral pada
3. Mobius syndrome Keterangan: pasien yang tidak mampu makan secara
4. Cerebral palsy 1 = Menurun mandiri
5. Cleft lip 2 = Cukup Menurun
6. Cleft palate 3 = Sedang Tindakan:
7. Amyotropic lateral sclerosis 4 = Cukup Meningkat Observasi
8. Kerusakan neuromuskuler 5 = Meningkat 1. Identifikasi makanan yang di programkan
9. Luka bakar 2. Identifikasi kemampuan menelan
10.Kanker Nafsu makan (L.03024) 3. Periksa mulut untuk residu pada akhir
11.Infeksi Kriteria Hasil makan
12.AIDS 1. Keinginan makan
13.Penyakit Crohn’s 2. Asupan makanan Terapeutik
14.Enterokolitis 3. Asupan cairan 1. lakukan kebersihan tangan dan mulut
15.Fibrosis kistik 4. Energi untuk makan sebelum makan
5. Kemampuan untuk merasakan makanan 2. sediakan lingkungan yang menyenangkan
6. Kemampuan untuk menikmati makanan selama waktu makan (mis : simpan urinal,
7. Asupan nutrisi pispot agar tidak terlihat
8. Stimulus untuk makan 3. berikan posisi duduk atau semifowler saat
9. Kelaparan makan
Keterangan: 4. berikan makanan hangat, jika
1 = Memburuk memungkinkan
2 = Cukup Memburuk 5. sediakan sedotan sesuai kebutuhan
3 = Sedang 6. berikan makanan sesuai keinginan
4 = Cukup Membaik 7. tawarkan mencium aroma makanan untuk
5 = Membaik merangsang nafsu makan
8. cuci muka dan tangan setelah makan
Edukasi
anjurkan orang tua atau keluarga membantu
memberi makan kepada pasien
kolaborasi
1. kolaborasi pemberian analgesik yang
adekuat sebelum makan, jika perlu
2. kolaborasi pemberian antiemetil sebelum
makan, jika perlu
9. Tekanan darah
10.Denyut nadi radial
11.Tekanan arteri rata-rata
12.Membran mukosa
13.Mata cekung
14.Turgor kulit
15.Berat badan
Keterangan:
1 = Memburuk
2 = Cukup Memburuk
3 = Sedang
4 = Cukup Membaik
5 = Membaik
5. Gangguan Integritas Integritas Kulit / Jaringan (L.14125) Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
Kulit/Jaringan (D.0129)
Kategori : Lingkungan Definisi
Definisi
Subkategori : Keamanan dan Mengidentifikasi dan merawat kulit
Kerusakan kulit (dermis dan/atau
proteksi
epidermis) atau jaringan (membran untuk menjaga keutuhan, kelembaban
Penyebab
mukosa, kornea, fasia, otot, tendon,
1. Perubahan sirkulasi dan mencegah perkembangan
tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau
2. Perubahan status nutrisi ligamen mikroorganisme
(kelebihan atau kekurangan 1. Elastisitas Tindakan
3. Kekurangan/kelebihan 2. Hidrasi Observasi
volume cairan 3. Perfusi jaringan
- Identifikasi penyebab gangguan
4. Penurunan mobilitas
Keterangan:
5. Bahan kimia iritatif integritas kulit (mis. perubahan
1 = Menurun
6. Suhu lingkungan yang 2 = Cukup Menurun sirkulasi, perubahan status nutrisi,
ekstrem 3 = Sedang
4 = Cukup Meningkat penurunan kelembaban, suhu
7. Faktor mekanis (mis.
5 = Meningkat lingkungan ekstrem, penurunan
penekanan pada tonjolan
tulang, gesekan) atau faktor 1. Kerusakan jaringan mobilitas)
elektris (elektrodiatermi, 2. Kerusakan lapisan kulit
energi listrik bertegangan 3. Nyeri Terapeutik
tinggi) 4. Perdarahan 1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
8. Efek samping terapi radiasi 5. Kemerahan
9. Kelembaban baring
6. Hematoma
10. Proses penuaan 7. Pigmentasi abnormal 2. Lakukan pemijatan pada area
11. Neuropati perifer 8. Jaringan parut penonjolan tulang, jika perlu
12. Perubahan pigmentasi 9. Nekrosis
3. Bersihkan perineal dengan air
13. Perubahan hormonal 10. Abrasi kornea
14. Kurang terpapar informasi hangat, terutama selama periode
tentang upaya Keterangan:
1 = Meningkat diare
mempertahankan/melindun 2 = Cukup Meningkat 4. Gunakan produk berbahan
gi integritas jaringan 3 = Sedang
4 = Cukup Menurun petroleum dan minyak pada kulit
Gejala dan Tanda Mayor 5 = Menurun
Subjektif kering
(tidak tersedia) 5. Gunakan produk berbahan
Objektif 1. Suhu kulit
1. Kerusakan jaringan 2. Sensasi ringan/alami dan hipoalergik pada
3. Tekstur
dan/atau lapisan kulit kulit sensitif
4. Pertumbuhan rambut
Keterangan: 6. Hindari produk berbahan dasar
Gejala dan Tanda Minor 1 = Memburuk
Subjektif 2 = Cukup Memburuk alkohol pada kulit kering
(tidak tersedia) 3 = Sedang
Objektif 4 = Cukup Membaik Edukasi
1. Nyeri 5 = Membaik
1. Anjurkan menggunakan pelembab
2. Perdarahan
3. Kemerahan (mis. lotion, serum)
4. Hematoma 2. Anjurkan minum air yang cukup
5. Evaluasi
I. PENGKAJIAN
Hari/tanggal : selasa, 11 Januari 2022
Ny. S Tn. A
Sdr. R
Keterangan:
: Laki-laki : Garis keturunan
: Perempuan : Tinggal dalam satu rumah
: Laki-laki meninggal : Garis perkawinan
: Perempuan meninggal
6. Struktur Keluarga
Struktur keluarga Tn. A adalah nuclear family, yaitu keluarga yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak dalam satu rumah.
7. Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. A cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah
tangga
b. Fungsi Sosial
Keluarga Tn. A selalu menjaga interaksi antar anggota keluarga.
Keluarga Tn.A selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial
yang baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti
kegiatan yang ada di masyarakat seperti arisan, kerja bakti, dan lain-
lain.
c. Fungsi Reproduksi
Tn. A dan Ibu S mengatakan tidak ingin memiliki anak lagi karena
usianya yang sudah cukup tua.
d. Fungsi Ekonomi
Tn.A bekerja sebagai petani dan Ibu S juga bekerja sebagai petani.
Kelurga sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
e. Fungsi Perawatan
Keluarga akan membeli obat di apotek jika ada anggota keluarga yang
sakit. Apabila tidak kunjung sembuh kelurga akan memeriksakan ke
pelayanan kesehatan terdekat.
2. Ibu S Sayur
3. Sdri R Bakso
2) Defekasi
NO NAMA TEMPAT FREKWENSI WAKTU
ANGGOTA
KELUARGA
1. Tn.A Kamar Sekitar 1 kali Pagi hari
2. Ibu S mandi / sehari Tidak tentu
3. Sdri R Toilet /
Tidak tentu
WC
f. Hygiene perorangan
- Keluarga Tn.A mandi 2 kali dalam sehari dengan menggunakan
sabun mandi lalu mengganti pakaian setelah mandi
- Keluarga Tn.A menggosok gigi 2 kali sehari dengan
menggunakan pasta gigi saat mandi pagi dan sore
- Keluarga Tn.A keramas 2 – 3 kali dalam satu minggu dengan
menggunakan shampo
- Pada keluarga Tn.A tidak ada yang menggunakan alas kaki di
dalam rumah, tetapi selalu menggunakan alas kaki ketika berada
di luar rumah
- Keluarga Tn.A rutin menggunting kuku
- Keluarga Tn.A mengatakan mencuci tangan sebelum makan
tetapi kadang tidak menggunakan sabun,
- Keluarga Tn.A mengatakan mencuci tangan tanpa sabun sudah
bersih
- Keluarga Tn.A selalu mencuci kaki sebelum tidur
g. Kebiasaan keluarga yang merugikan
Tidak ada
B. FAKTOR SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA
1. Penghasilan
a. Penghasilan Utama
NO NAMA PEKERJAAN TEMPAT WAKTU PENDAPATAN
ANGGOTA KERJA RATA-RATA
KELUARGA /BLN
1. Tn.A Petani Kebun/ladang Pagi – sore >Rp500.000
2. Ibu S Petani Kebun/ladang Pagi - sore >Rp500.000
b. Penghasilan sampingan/tambahan
Tidak ada
2. Penggunaan / Pemanfaatan dana keluarga/bulan
Rata-rata pengeluaran dalam sebulan ± 2 juta/bulan. Pengeluaran digunakan
untuk biaya kehidupan sehari-hari, token listrik, iuran sampah, dll.
Penghasilan yang didapat mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
3. Penggunaan dana : Kurang
4. Pengelolaan keuangan dikelola oleh: Pengelolaan uang pada keluarga Tn.A
dikelola masing-masing sesuai dengan penghasilan yang diperoleh.
5. Hubungan anggota keluarga dalam masyarakat
- Keluarga Tn.A berpartisipasi aktif dalam masyarakat dengan menjadi
anggota dalam masyarakat di wilayah RT tempat tinggalnya.
- Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar harmonis
6. Fasilitas untuk pertemuan masyarakat : Ada, di : Balai RW
2. Sarana memasak
Keluarga Tn.A memasak menggunakan bahan bakar gas dan menggunakan
bahan bakar kayu . Peralatan dapur di simpan di rak piring, terdapat
ventilasi atap dapur. Kebersihan dapur cukup.
3. Sampah
Terdapat sarana pembuangan sampah berupa tempat sampah besar yang
dibuat sendiri oleh keluarga Tn.A. Pengelolaan sampah dilakukan oleh
keluarga Tn.A sendiri dengan cara membakar sampah setiap 3 hari sekali.
Tempat sampah berada di belakang rumah sehingga jarak antara tempat
sampah dengan sumber air ± 10 meter.
4. Sumber air
Sumber air minum pada keluarga Tn.A dari sumur. Jarak sumber air dengan
WC lebih dari 10 meter. Tidak terdapat pencemaran air. Kualitas air baik,
berwarna jernih, tidak terdapat bau dan rasa.
5. Jamban keluarga
Keluarga Tn.A memiliki jamban dengan jenis jamban angsa latrine. Letak
jamban di luar rumah. Jarak jamban dengan sumur yaitu lebih dari 10 meter.
Tidak terdapat vector seperti lalat, kecoa. Kebersihan jamban cukup bersih.
6. Pembuangan Air Limbah
Jenis limbah yang di produksi pada keluarga Tn.A adalah limbah keluarga.
Terdapat saluran pembuangan limbah tertutup yang permanen. Jarak antara
saluran limbah dengan sumur lebih dari 10m.
7. Kandang ternak
Ada, Jarak antara rumah sekitar 15m
8. Halaman
Terdapat halaman rumah yang terletak di depan rumah dengan luas ±5 m2
yang dimanfaatkan untuk berkebun dan tempat parkir.
9. Kamar mandi
Terdapat kamar mandi dengan luas 2,5m2 yang terletak di luar rumah. Bak
mandi tersebut menggunakan ember. Kebersihannya cukup.
10. Lingkungan
Rumah keluarga Tn.A terletak di Dusun Temanggung, Kel. Jetis, Kec.
Saptosari. Jarak dengan tetangga berdekatan. Suasana lingkungannya ramai.
11. Fasilitas pendidikan
- Terdapat PAUD yang berjarak sekitar ± 600 m dari rumah
- Terdapat SD yang berjarak sekitar ± 1 Km dari rumah
- Terdapat MTS yang berjarak sekitar ± 450 dari rumah
12. Fasilitas perdagangan
- Terdapat warung dan toko yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah
- Terdapat pasar yang berjarak sekitar 2,5 Km dari rumah
13. Fasilitas peribadatan
- Terdapat masjid yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah
14. Fasilitas kesehatan
- Terdapat puskesmas yang berjarak sekitar 2,3 Km dari rumah
- Terdapat Bidan Praktik yang berjarak sekitar 700 m dari rumah
15. Sarana hiburan
Terdapat sarana hiburan seperti radio dan tv.
16. Fasilitas Transportasi
Fasilitas transportasi yang bisa digunakan yaitu sepeda dan sepeda motor
D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
a. Dahulu
- Tn A : Tidak Ada
- Ibu S : Diabetes
- Sdri R : Tidak Ada
b. Sekarang
Saat ini Tn A dan Ibu S tampak sehat dan mengatakan tidak memiliki
keluhan kesehatan apapun.
c. Keluarga
Keluarga Tn A mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes
melitus. Serta dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit menular.
DO : Manajemen Kompleksitas
- Hasil GDS saat pengkajian 417 mg/dL Kesehatan program
Keluarga Tidak perawatan/
DS : Efektif pengobatan
- Ibu S mengatakan tidak perlu cek gula (SDKI, 2017
darah dan minum obat rutin karena D.0115
tidak ada keluhan seperti sering Hal. 254)
kencing, sering makan dan sering tidur
- Ibu S mengatakan tidak terlalu paham
tentang penyakit diabetes
- Ibu S mengatakan mengetahui
penanganan diabetes sebatas
mengurangi asupan gula
- Ibu S mengatakan tidak ada yang
mengantar kepuskesmas karena
anaknya mengalami kecelakaan 3
bulan yang lalu
- Keluarga Tn.A mengatakan tidak
paham dan mengerti tentang penyakit
diabetes yang di derita Ny.S
III. PENAPISAN
1. Diagnosa Keperawatan : Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
No Kriteria Skore Pembenaran
1. Sifat Masalah : 3/3 x 1 = 1 Kadar gula darah Ibu S tidak dalam
Actual rentan normal atau kadar gula darah
naik turun
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik :
a. sediakan materi dan media pendididkan
kesehatan
b. jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
c. memberikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
jelaskan factor resiko yang dapat
memperngaruhi kesehatan
VI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
Ketidakstabila a. Mengidentifikasi kemungkinan S :
penyebab hiperglikemia - Ny.S mengatakan
n Kadar Gula
b. Memonitor kadar glukosa tidak merasakan gejala
Darah b.d c. Memonitor tanda dan gejala seperti sering kencing
hiperglikemia sering lapar sering
resistensi
d. Mengkonsultasi dengan medis ngantuk
insulin jika tanda dan gejala - Ny.S mengatakan
hiperglikemia tetap ada atau tidak meminum obat
memburuk rutin semenjak tidak
e. Menganjurkan monitor kadar cek rutin di puskesmas
glukosa darah secara mandiri O:
f. Menganjurkan kepatuhan - Hasil GDS dulu waktu
terhadap diet dan olah raga cek rutin di puskesmas
g. Menganjurkan pengelolaan adalah 150
diabetes - Hasil GDS waktu
pengkajian adalah 470
A: ketidakstabilan kadar gula
darah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Memonitor kadar
glukosa
- Memonitor tanda dan
gejala hiperglikemia
- Mengkonsultasi
dengan medis jika
tanda dan gejala
hiperglikemia tetap
ada atau memburuk
- Menganjurkan
monitor kadar glukosa
darah secara mandiri
- Menganjurkan
kepatuhan terhadap
diet dan olah raga
- Menganjurkan
pengelolaan diabetes
Manajmen S:
a. Mengidentifikasi kebutuhan - Keluarga Tn.A
Kesehatan
keluarga terkait masalah mengatakan siap
Keluarga kesehatan keluarga menerima materi
b. Mengidentifikasi kesiapan dan edukasi
Tidak Efekktif
kemampuan menerima - Keluarga Tn.A
b.d informasi Mengatakan bersedia
c. Meyakin kan keluarga di berikan pelayanan
kompleksitas
keluarga bahwa anggota
program keluarga akan diberikan O:
perawatan / pelayanan yang terbaik - Kluarga tampak
d. Menyediakan materi dan bingung saat di tanya
pengobatan
media pendididkan kesehatan tentang penyakit
e. Menjadwalkan pendidikan diabetes
kesehatan sesuai kesepakatan - Menyediakan media
f. Memberikan kesempatan penyuluhan berupa ppt
untuk bertanya dan poster
g. Mengajarkan mekanisme - Kontrak waktu dengan
koping yang dapat dijalankan keluarga Tn.A
keluarga A: Manajemen kesehatan
h. Menjelaskan factor resiko keluarga tidak efek teratasi
yang dapat memperngaruhi sebagian
kesehatan P: lanjutkan intervensi
- Menyediakan materi
dan media
pendididkan kesehatan
- Menjadwalkan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
- Mengajarkan
mekanisme koping
yang dapat dijalankan
keluarga
- Menjelaskan factor
resiko yang dapat
memperngaruhi
kesehatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
A: Manajemen kesehatan
keluarga tidak efek teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Menyediakan materi
dan media
pendididkan kesehatan
- Mengajarkan
mekanisme koping
yang dapat dijalankan
keluarga
- Menjelaskan factor
resiko yang dapat
memperngaruhi
kesehatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
O:
- Keluarga Tn.A
mampu menjawab
pertanyaan yang
diajukan tentang
materi yang telah
diberikan sebelumnya
- Keluarga Tn.A
mampu mengatasi
masalah kesehatan di
dalam keluarganya
A: Manajemen kesehatan
keluarga tidak efektif teratasi
P: pertahankan intervensi
BAB III
PEMBAHASAN JURNAL
pengetahuan pasien DM Tipe 2 umumnya berada pada tingkat sedang dan tingkat kepatuhan
minum obat yang tergolong tinggi. Terdapat hubungan pengetahuan pasien DM Tipe 2
dengan kepatuhan minum obat dengan tingkat korelasi lemah. Dalam upaya meningkatkan
melalui kegiatan seperti seminar, diskusi, dan bentuk kegiatan lainnya khususnya tentang
penyebab, tanda, gejala dan tatalaksana pada pasien DM, sehingga pengetahuan pasien dapat
lebih meningkat, dan kepatuhan yang tinggi dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendapt dukungan