SISTEM PERNAPASAN
KELOMPOK 3
ELAN D. TAIB
FITRIANI RITUTAMBU
MOH. RIZKY F. HAMZAH
MOH. RIFQI K. HADIA
NIFTAHUDIN TUKI
RAMDAN ISMUNANDAR BAKARI
SITI HASRIN NURAINUN MAHMUD
Apa itu bronkitis?
3. Polusi 4. Keturunan
Klasifikasi
Aktivitas/Istirahat
Gejala:
Keletihan, kelelahan, malaise, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari karena sulit bernapas, ketidakmampuan untuk tidur, perlu tidur
dalam posisi duduk tinggi, dispnea pada saat istirahat atau respons terhadap
aktivitas atau latihan.
Tanda:
Keletihan, gelisah, insomnia, kelemahan umum/kehilangan massa otot.
Aktivitas/Istirahat
Gejala:
Keletihan, kelelahan, malaise, ketidakmampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari karena sulit bernapas,
ketidakmampuan untuk tidur, perlu tidur dalam posisi duduk
tinggi, dispnea pada saat istirahat atau respons terhadap
aktivitas atau latihan.
Tanda:
Keletihan, gelisah, insomnia, kelemahan umum/kehilangan
massa otot.
Integritas ego
Gejala:
Peningkatan faktor resiko, perubahan pola hidup.
Tanda:
Ansietas, ketakutan.
Makanan/Cairan
Gejala:
Mual/muntah, ketidakmampuan untuk makan karena distres
pernapasan, peningkatan berat badan menunjukkan edema.
Tanda:
Turgor kulit buruk, edema dependen, berkeringat, palpitasi abdominal
dapat menyatakan hepatomegali.
Personal Higiene
Gejala:
Penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan bantuan melakukan
aktivitas sehari-hari.
Tanda:
Kebersihan buruk, bau badan
Lanjutan Askep
Pernapasan
Gejala:
Batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari (terutama pada saat
bangun) selama minimal 3 bulan berturut-turut tiap tahun sedikitnya 2
tahun, produksi sputum (hijau, putih, atau kuning) dapat banyak sekali,
riwayat pneumonia berulang, terpajan pada polusi kimia/iritasi
pernapasan dalam jangka panjang, penggunaan oksigen pada malam hari
atau terus menerus.
Tanda:
Pernapasan: biasanya cepat, dapat lambat; fase ekspirasi memanjang
dengan mendengkur, lebih memilih posisi tiga titik (“tripot”) untuk
bernapas, penggunaan otot bantu pernapasan.
Dada: dapat terlihat hiperinflasi dengan peninggian diameter AP (bentuk-
barrel), gerakan diafragma minimal.
Bunyi napas: menyebar, lembut, atau lembab kasar.
Perkusi: bunyi pekak pada area paru, kesulitan bicara kalimat atau lebih
dari 4 atau 5 kata sekaligus.
Warna: pucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku, warna merah/biru
menggembung.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Gangguan pertukaran gas b/d ketidaksamaan
ventilasi-perfusi.
• Bersihan jalan napas tidak efektif b/d
bronkokonstriksi, peningkatan produksi lendir, batuk
tidak efektif, dan infeksi bronkopulmonal.
• Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia,
mual/muntah, dispnea, kelemahan.
• Defisit perawatan diri b/d keletihan sekunder akibat
peningkatan upaya pernapasan dan insufisiensi
ventilasi dan oksigenasi.
Intervensi