TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Menurut WHO (2017), Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis terjadi saat
pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau tubuh tidaak dapat secara
darah ialah insulin. Efek umum jika diabetes tidak terkontrol dan dengan
Diabetes Mellitus :
1. Kelainan genetika
anda yang terkena diabetes, maka anda juga dapat berisiko menjadi
penderita diabetes.
2. Stress
9
10
3. Usia
4. Obesitas
Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 disebabkan oleh faktor usia, genetika, obesitas
sekresi insulin yang seharusnya didapat oleh tubuh. Gangguan sekresi insulin
insulin tidak terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel yang pada
akhirnya gula dalam darah tidak dapat dibawa masuk oleh sel. Gula yang
11
tidak dapat masuk ke dalam sel mengakibatkan kadar glukosa dalam darah
glukosa darah.
(Ginting, 2014)
12 12
13
13
Gambar 2.1 Pathway Diabetes Mellitus
Sumber : (Anggit, 2017), (Brunner & Suddart, 2015), (Nanda NIC NOC, 2015) dan (Rohmawardani,2018)
14
4. Gangguan penglihatan
14
15
5. Kelelahan
(Nasekhah, 2016).
Suddart, 2015).
diabetik, ginggifitis.
1. Edukasi
2. Terapi Gizi
a. Jenis makanan
b. Jumlah makanan
yang dilakukan.
4,7 x usia
Pada pria : 66,5 + 13,8 x (BB dalam Kg)+5 x (TB dalam cm)
6,8 x usia
yaitu :
c. Jadwal makan
3. Latihan Fisik
4. Farmakoterapi
a. Obat
2. Golongan Sulfoniluria
hipoglikemia.
4. Golongan Binguanid
menyebabkan hipoglikemi.
b. Insulin
yaitu :
2-4 jam.
20
ataupun hipoglikemi.
kadar glukosa berada diatas maupun dibawah kisaran nilai normal. Pada
makan yang tidak mengikuti anjuran diet. Pasien dengan Diabetes Mellitus
beresiko memiliki kadar glukosa darah yang tidak stabil. Bisa dikatakan
dengan glukosa darah yang stabil yaitu glukosa darah dengan ambang normal
(Wilkinson, 2011).
otot, dan hati, kenaikan glukosa oleh hati serta kekurangan sekrsi insulin
2.3.1 Pengkajian
1. Biodata
2013).
2. Riwayat Kesehatan
kaki, luka sulit untuk sembuh, mudah lelah dan cepat merasa
a) Gangguan hormonal
c) Penyakit pankreas
1. Furosemide (diuretik)
6. Riwayat Kehamilan
7. Riwayat psikososial
a) Pola Nutrisi
b) Pola Eliminasi
(Susilowati, 2014).
c) Pola Aktivitas
(Susilowati, 2014).
2014).
f) Aktualisasi Diri
9. Pemerikaan Fisik
a) Tingkat Kesadaran
b) Tanda-tanda vital
diastole >90
b. Suhu tubuh
>37,5C
c. Frekuensi Pernafasan
(Doenges, 2010)
2013).
1. Kepala
2. Mata
penglihatan.
(Padila, 2012)
3. Hidung
(Doenges, 2010).
4. Telinga
telinga.
infeksi.
6. Leher
7. Thorax
fremitus
2014).
8. Pemeriksaan Jantung
sinistra
midklavikula sinistra.
(Muttaqin, 2012).
9. Pemeriksaan abdomen
(Doenges, 2010)
daerah genetalia.
(Sudarta, 2012).
11. Kulit
(Doenges, 2010)
12. Kuku
(Rohman, 2010).
13. Ekstremitas
(Sudarta, 2012).
(Doenges, 2010).
1. Kadar Glukosa
>200 mg/dl).
>200 mg/dl).
2015).
luas, supaya timulus secara keseluruhan dapat terjadi pada klien (Nursalam,
2015).
adalah :
a. Definisi : D.0027
Variasi kadar glukosa darah naik atau turun dari rentan normal
b. Penyebab :
DS :
DO :
d. Intervensi Keperawatan
bantuan professional
kesehatan).
Kolaborasi :
1. Kolaborasi untuk
pemberian insulin.
2. Jika perlu lakukan
kolaborasi
pemberian cairan
IV.
3. Jika perlu lakukan
kolaborasi untuk
pemberian kallium.
oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah status keehatan yang
sebagai berikut :
3. Berdasarkan sumber-sumber
keperawatan
35
keperawatan.
(self care).
kesehatan.
2.3.6 Evaluasi
sistematis dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah
Teknik penulisan SOAP menurut zaidin Ali (2009) adalah sebagai berikut :
penyakit klien.
36
lain :
37
sehingga perlu :
perawat.