Anda di halaman 1dari 6

P-ISSN : 2355-9853

Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)


E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

PENGARUH PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING TERHADAP KEMAMPUAN


KELUARGA DALAM PERAWATAN PASCA STROKE DI RUMAH
TAHUN 2019

Yaslina, Maidaliza, Itra hayati


STIKes Perintis Padang
Email: yaslina03@yahoo.com

Submission: 18-06-2019, Reviewed: 23-06-2018, Accepted: 26-06-2019

ABSTRACT

Post-stroke patients admitted to hospital in fact did not get a good discharge planning for the family,
therefore this study aims to examine the effect of giving discharge discharges on the ability of families in post-
stroke care at home. The method of this research is the design of correlation with the population whose sample
is the family of patients after stroke. The research was carried out on January 2, 2019 until February 10, 2019.
The results showed post-stroke family ability at home before discharge planning with Mean = 12.2 and with
Standard Deviation 2.1 and results of post-stroke family abilities at home after discharge planning with Mean =
21.3 and with Standard Deviation 2.9. Statistical test results obtained p value 0,000. It was concluded that this
study had the effect of discharge planning on the ability of families in post-stroke care at home. And it was
suggested to hospital staff to provide discharge planning about to treat post-stroke at home such as diet,
exercise and ADL including: to the toilet, eat, dress, bathe, and move places.

Keywords: Discharge planning stroke, family ability, post-stroke

ABSTRAK

Pasien pasca stroke dirawat dirumah sakit dalam kenyataanya belum mendapatkan discharge
planning yang baik pada keluarga, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang
pengaruh pemberian discharge plannig terhadap kemampuan keluarga dalam perawatan pasca stroke
di rumah. Metode penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan populasi yang sampelnya adalah
keluarga pasien pasca stroke yang berjumlah 10 orang. Waktu penelitian dilakukan tanggal 2 Januari
2019 sampai dengan 10 Februari 2019. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan keluarga pasca
stroke di rumah sebelum pemberian discharge planning dengan Mean = 12.2 dan dengan Standar
Deviasi 2.1 dan hasil kemampuan keluarga pasca stroke di rumah sesudah pemberian discharge
planning dengan Mean = 21.3 dan dengan Standar Deviasi 2.9. Hasil uji statistik didapatkan p value
0,000. Disimpulkan penelitian ini ada pengaruh Pemberian discharge planning terhadap kemampuan
keluarga dalam perawatan pasca stroke di rumah. Dan disarankan kepada petugas Rumah sakit untuk
memberikan discharge planning tentang perawatan pasca stroke dirumah seperti, diet, latihan gerakan
sendidan ADL meliputi antara lain : ke toilet, makan, berpakaian, mandi, dan berpindah tempat.

Kata kunci: Discharge planning stroke, Kemampuan keluarga, Pasca stroke

PENDAHULUAN Indonesia berdasarkan diagnosa tenaga


Pembangunan kesehatan di Indonesia kesehatan dengan gejala sebesar tahun 12,1 per
perlu ditingkatkan dalam pelayanan kesehatan mil. Sementara data berdasarkan propinsi di
masyarakat dan pemberdayaan dibidang Indonesia adalah Bangka Belitung (14,6%),
kesehatan, (Rachmat, 2017). Salah satu Sumatera Barat (12,2%), Aceh (10,5%),
rencana pembangunan kesehatan di Indonesia Sumatera Utara (10,3%), Bengkulu (9,4%),
adalah Indikator kesehatan Sustainable Kepulauan Riau (8,5%), Sumatera Selatan
Developmen Goals (SDGs). Program SDGs di (7,8%), Lampung (5,4%), Jambi (5,3%) dan
Indonesia dilakukan berupa isu pengendalian Riau (5,2%). Prevalensi stroke mengalami
tembakau dan penanggulangan Penyakit Tidak kenaikan dari tahun 2013 ke tahun 2018
Menular(Kementerian Kesehatan, 2017). dimana dari 7% menjadi 10,9%.
Berdasarkan data (Kementerian Di rumah sakit pasien memerlukan
Kesehatan RI, 2014) Prevalensi stroke di perawatan kesehatan yang optimal. Contoh

54
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

pelayanan fase akut adalah mengatur posisi mencuci, cara memberikan obat secara benar,
tidur pasien senyaman mungkin dan memasang waktu pemberian obat datang kontrol kerumah
oksigen. Pelayanan yang dilakukan mencakup sakit tepat waktu dan lain lain (Potter, 2018)
pelayanan kesehatan secara menyeluruh, mulai Hasil penelitian (D.J Clarke, 2015)
dari promotif, preventif, kuratif, sampai dengan menyebutkan bahwa discharge planning
rehabilitasi (Mutaqin, 2008). sebagian besar pasien pasca stroke di rumah
Stroke memberikan dampak pada sakit memiliki pengetahuan yang kurang
pasien, keluarga dan masyarakat. Dampak sebanyak 67,6%, sebagian kecil pasca stroke
stroke terhadap pasien berupa dampak fisik, memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak
psikologis, sosial dan ekonomi. Dampak fisik 1,9%, setelah dilakukan discharge planning
menyebabkan kececatan, baik ringan maupun hampir seluruh pasien stroke memiliki tingkat
berat yang dimulai dari menurunnya kualitas pengetahuan baik sebanyak 62,0%, sedangkan
hidup seseorang terhadap pasca stroke karena pengetahuan kurang sebanyak 2,8%.
aktivitas terganggu sehingga membutuhkan Selanjutnya hasil penelitian lainnya
bantuan orang lain (Elaine T. Miller & RN, menunjukaan adanya Hubungan program
CRRN, FAHA, 2007). pemulangan dengan kemampuan keluarga
Dampak psikologis khususnya pada dalam perawatan di rumah pada agregat
pasien stroke terlihat perubahan pada emosi, dewasa pasca stroke (Yaslina, Junaiti Sahar,
kognitif dan perilaku pasien yang berubah. Etty Rekawati, 2011)
terlihat mekanisme koping berubah. Sedangkan
secara sosial dan ekonomi akan berdampak METODOLOGI PENELITIAN
pada biaya perawatan dan pengobatan yang Desain penelitian ini adalah quasi
mahal sehingga bisa mempengaruhi keuangan Experiments adalah non equivalent control-
di rumah tangga (Mutaqin, 2008) group before-after desaign. Quasi experiments
Peran keluarga dalam perawatan pasca terlihat seperti halnya true experiment sebab
stroke di rumah sangat dibutuhkan dalam penelitian ini juga memberikan manipulasi
kesembuhan pasien dengan memberikan terhadap independent variable. Namun
dukungan sosial, keluarga pemberi motivasi kelemahan penelitian ini terletak pada lock of
dan keluarga membantu mencari pengobatan randomizatuon or control group features of
(Friedman, Bowden, 2018). true experiment(Wasis, 2006).
Dalam perawatan setelah pulang Penelitian ini menggunakan kasus,
keluarga dan diberi informasi atau edukasi oleh tetapi tanpa randominasi. Kelompok perlakuan
perawat untuk perawatan pasien, yang terdiri maupun kelompok kontrol dipilih secara non
dari berbagai disiplin ilmu yang bermamfaat random (NR), selanjutnya sebelum dan sesudah
bagi pasien dan keluarga dalam pencegahan, perlakuan dilakukan pengukuran atau observasi
pemulihan penyakit (Potter, 2018). terhadap kedua kelompok tersebut (Suardana I
Menurut hasil penelitian (Yaslina, Ketut, 2012). Sampel dalam penelitian ini
Junaiti Sahar, 2011) didapatkan bahwa berjumlah10 orang dengan kriterianya adalah
mayoritas agregat dewasa pasca stroke klien stroke pasca rawat inap dan tinggal
dilakukan pelaksnaan program pemulangan bersama keluarga. Penelitian dilakukan selama
dilakukan dengan baik yaitu 88 (61,1%) ±5 minggu dengan memberikan discharge
dimana prosesnya dimulai dari tahap persiapan, planing pada klien dan keluarga selama 3 hari
pelaksanaan dan akhir pelaksaan. di rumah sakit, selanjutnya 1 minggu setelah
Peran perawat di rumah sakit adalah intervensi klien dilakukan kunjungan ke rumah.
bekerja sebagai pemberi pelayanan kesehatan Keluarga dinilai kemampuan melakukan
secara profesional karena perawat berperan perawatan pasca stroke di rumah sebelum dan
sebagai pengelola kasus dan pelaksana sesudah pemberian discharge planning dengan
perawatan pasien. Sebelum pulang perawat menggunakan kuesioner dan obeservasi.
memberikan pelayanan berupa perawatan Berikut ini diuraikan tahap pengumpulan data :
sebelum pulangyaitu discharge planning stroke
dengan memberikan informasi dan Tahap satu dirumah sakit.
mengajarkan keluarga tentang bagaimana Peneliti melakukan penelitian selama
pasien membantu pindah dari tempat tidur ke 10 hari di Rumah sakit Adnan WD kota
kursi, membantu dalam berpakaian, mandi dan payakumbuh dengan jumlah responden 10

55
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

orang. Dan menjelas tentang perlunya (distribusi frekuensi dan untuk melihat
perawatan dirumah tentang diit, latihan ROM persentase) dari masing – masing variabel.
dan ADL dan menjelaskan perlunya perawatan Analisa bivariat dianalisis dengan
diri pasien nantinya. Pada tahap pelaksaan ini menggunakan T-tests, dengan derajat
peneliti melakukan penelitian mulai tangga 2 kepercayaan 95% atau α = 0,05.
Januari 2019 sampai dengan 4 Februari 2019.
Tahap ini peneliti lakukan di RSUD dr Adnaan HASIL PENELITIAN DAN
WD kota Payakumbuh. PEMBAHASAN

Tahap dua dirumah responden Tabel 1. Rata rata Kemampuan Keluarga


Pada penelitian post peneliti menemui dalam Perawatan Pasca Stroke
responden mulai pada tanggal 20 Januari 2019 Sebelum Pemberian Discharge
sampai dengan 10 Februari 2019. Peneliti Planning di RSUd dr. Adnaan WD
menyebarkan kuesioner dan juga melakukan Kota Payakumbuh Tahun 2019
observasi berkaitan kemampuan keluarga
dalam perawatan pasca stroke di rumah.
Pengolahan dan analisis data bertujuan Variabel Mean SD N
mengubah data menjadi informasi. Dalam Kemampuan keluarga 1.2 2.1 10
statistika, informasi yang diperoleh sebelum perlakuan
dipergunakan untuk proses pengambilan Kemampuan keluarga 21.3 2.9 10
keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis. sesuadah perlakukan
Kegiatan dalam pengolahan data meliputi
editing, koding, dan tabulasi (Wasis, 2006). Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat dari
Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah 10 orang responden didapatkan rata-rata
dengan menggunakan komputerisasi, disajikan kemampuan keluarga pasca stroke sebelum
dalam bentuk distribusi frekuensi. Analisa data pemberian discharge planning dengan Mean
dilakukan dengan analisa univariat dan analisa 12.2 dan dengan Standar Deviasi 2.1 serta
bivariat. Variabel independen yang diteliti yaitu kemampuan keluarga pasca stroke di rumah
pemberian discharge planning dan variable sesudah pemberian discharge planning dengan
dependen yaitu kemampuan keluarga dalam Mean 21.3 dan dengan Standar Deviasi 2.9.
perawatan pasca stroke dirumah. Tujuannya
adalah mendapatkan gambaran sebaran

Tabel 2. Pengaruh Pemberian Discharge Planning terhadap Kemampuan Keluarga dalam


Perawatan Pasca Stroke di Rumah tahun 2019.

Variabel Mean SD SE N P value


Kemampuan perawatan pasca stroke sebelum 12.2 2.14 0,67
Kemampuan perawatan pasca stroke sesudah 21.3 2.98 0,9
10 0,000
Perbedaan Kemampuan perawatan pasca stroke
9.1 2.84 0,90
sebelum dan sesudah pemberian discharge planning

Berdasarkan tabel 2 rata-rata kemampuan keluarga dalam perawatan pasca


kemampuan peawatan pasca stroke sebelum stroke di rumah.
adalah 12.2 dengan standar deviasi 2.14. Rata-
rata sesudah adalah 21.3 dengan standar deviasi PEMBAHASAN
2.98. Terlihat perbedaan rata-rata kemampuan
perawatan pasca stroke sebelum dan sesudah Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
pemberian discharge planning 9.1 dengan pada tabel 1 dari 10 orang responden
standar deviasi 2.84 dan standar erornya 0,9. didapatkan rata-rata kemampuan keluarga
Hasil uji statistik didapatkan p value 0,000 pasca stroke sebelum pemberian discharge
maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh planning dengan Mean 12.2 dan dengan
pemberian discharge planning terhadap Standar Deviasi 2.1 serta kemampuan keluarga

56
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

pasca stroke di rumah sesudah pemberian kali anggota keluarganya mengalami penyakit
discharge planning dengan Mean 21.3 dan stroke, hal ini tentu dapat mempengaruhi
dengan Standar Deviasi 2.9. terhadap pengalaman dalam perawatan pasca
Menurut hasil penelitian (Yaslina, stroke di rumah. Dimana responden khusunya
Junaiti Sahar, 2011), tentang perawatan pasca keluarga belum memiliki pemahaman atau
stroke dirumah terdiri dari pearawatan diri, dan pengetahuan dan keterampilan perawatan
pengontrolan faktor resiko. Hasil pengumpulan stroke di rumah.
data yang digunakan perawatan di rumah pada Menurut (Mrcgp, Chantal Simon, 2008)
agregat dewasa pasca stroke hampir sama. menyebutkan bahwa keluarga berperan penting
Perawatan pasca stroke di rumah dilakukan dalam meningkatkan kemampuan perawatan
dengan baik sedikit lebih banyak yaitu 50 % pasca stroke di rumah dalam menentukan cara
dibandingkan dengan perawatan pasca stroke di yang diperlukan oleh pasien di rumah sehingga
rumah dilakukan kurang sebanyak 49,3 %. akan menurunkan angka kekambuhan.
Menurut penelitian (Ulfah Anisah, Menurut (Friedman, Bowden, 2018)
2016) mengatakan hasil penelitian didapatkan menyatakan bahwa beberapa hasil penelitian
gambaran pelaksanan discharge plannig pada keluarga memiliki fungsi strategis dalam
pasien stroke berada pada kategori baik yaitu menurunkan angka kekambuhan dengan
sebanyak 23 orang (76,7%). Perawat dan tim meningkatkan kemandirian dan taraf hidupnya
medis diharapkan dapat mempertahankan dan serta pasien dapat beradaptasi kembali pada
meningkatkan pelayanan discharge planning masyarakat dan bisa bersosial kembali. Bantuan
khususnya pada pasien stroke untuk yang telah diberikan oleh keluarga apa yang
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan telah diajarkan oleh perawat sehingga keluarga
kualitas hidup pasien stroke. Pada umumnya bisa melakukan pertolongan minsalnya tentang
Anggota keluarga terhadap kemampuan gerak sendi yang telah diajarkan.
keperawatan pasca stroke belum optimal kerana Stroke merupakan salah satu penyakit
masih belum sempurnanya discarge planning kronik yang membutuhkan pemulihan dan
yang diberikan di Rumah sakit terhadap penyembuhan yang lama. Proses pemulihan
keluarga dan pasien. Maka dari itu anggota stroke membutuhkan waktu yang lama
keluarga difokuskan untuk perawatan dirumah sehingga keluarga perlu mendorong pasien
dengan pemberian discharge planning yang untuk melakukan terapi lanjutan setelah di
baik pula. rumah dan memebutuhkan dorongan keluarga
Dalam perawatan di rumah anggota secara finansial terhadap biaya pengobatan dan
keluarga dengan cara memandirikan keluarga perawatan pasien stroke (Fitzpatrick et al.,
dalam melakukan pemeliharaan kesehatan para 2008).
anggotanya harus melalui 5 tugas kesehatan Menurut asumsi peneliti kemampuan
keluarga diantaranya, mampu memutuskan perawatan pasca stroke setelah dilakukan
tindakan kesehatan yang tepat bagi edukasi di RSUD Adnan WD maka
keluarganya, mampu merawat anggota menunjukkan peningkatan pengetahuan,
keluaraganya yang mengalami gangguan pengetahuan responden sudah meningkat,
kesehatan, mampu mempertahankan suasana di karena responden sudah mulai mengetahui apa
rumah, mampu memodifikasi lingkungan untuk itu stroke dan tanda gejala dan lain-lainnya.
menjamin kesehatan anggota keluarganya dan Dan responden mau dan mampu melakukan
mampu memamfaatkan fasilitas pelayanan tindakan keperawatan pasien pasca stroke
kesehatan disekitarnya bagi keluarga melalui terhadap apa yang telah diberikan edukasi
keterlibatan aktif anggota keluarga yang lain. kepada responden. Sehingga pada penelitian ini
Menurut asumsi peneliti masih bisa bermamfaat bagi responden dan pasien itu
rendahnya nilai rata-rata kemampuan sendiri (Rachmat, 2017).
perawatan pasca stroke sebelum dilakukan Selanjutnya pada tabel 2 didapatkan
pendidikan kesehatan hal ini dapat disebabkan rata-rata kemampuan peawatan pasca stroke
oleh pengetahuan responden masih rendah atau sebelum adalah 12.2 dengan standar deviasi
responden belum mengetahui apa itu stroke dan 2.14. Rata-rata sesudah adalah 21.3 dengan
tanda gejala dan lain-lainnya yang mereka standar deviasi 2.98. Terlihat perbedaan rata-
ketahui. Faktor lain juga menunjukan bahwa rata kemampuan perawatan pasca stroke
adanya responden yang merupakan pertama sebelum dan sesudah pemberian discharge

57
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

planning 9.1 dengan standar deviasi 2.84 dan REFERENSI


standar erornya 0,9. Hasil uji statistik
didapatkan p value 0,000 maka dapat D.J Clarke, A. F. (2015). Improving post-stroke
disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian recovery: The role of the multidisciplinary
discharge planning terhadap kemampuan health care team. Journal of
keluarga dalam perawatan pasca stroke di Multidisciplinary Healthcare, 8, 433–442.
rumah. https://doi.org/10.2147/JMDH.S68764
Menurut (Fitzpatrick et al., 2008) Elaine T. Miller, D., & RN, CRRN, FAHA, F.
terdapat pengaruh pelaksanaan discharge (2007). Transient Ischemic Attack and
plannning terhadap dukungan keluarga Stroke in Older Adults. Gerontological
keluarga dalam merawat pasien stroke. Nursing, 26–38.
Kejadian stroke tidak hanya menimpa Fitzpatrick, M., Management, S., College, K.,
penderitannya melainkan juga mempengaruhi Foundation, N. H. S., Hill, D., & Se, L.
kehidupan keluarga. Salah seorang anggota (2008). Best practice in management of
keluarga mendadak sakit maka anggota stroke : Effective transfer of care. 4(12),
keluarga yang lain menjadi tidak berdaya, maka 582–588.
akan menghilangnaya peran dikeluaga orang Friedman, Bowden, J. (2018). Friedman.pdf.
yang sakit tersebut dan bisa menjadi beban United Stataes of America: F.A Davis
bagi keluarga itu sendiri. Readaptasi Company.
merupakan sesuatu hal yang penting dalam Kementerian Kesehatan. (2017). Profil
mempertahankan kehidupan yang baru serta Kesehatan Indonesia.
menghadapi keaadaan yang baru. Keluarga Kementerian Kesehatan RI, B. L. (2014). Info
perlu didorong atau diberi motivasi untuk Datin. (Situasi Kesehatan Jantung).
menghadapi keadaan yang nyata. Jika salah Lenni FS. (2010). Gambaran Perilaku
satu anggota keluarga mengalami penyakit Keluarga Terhadap Penderita Pasca
stroke maka seluruh anggota keluarga ikut STroke Dalam Upaya Rehabilitasi. USU.
menderita, bila hanya ada satu anggota Mrcgp, Chantal Simon, et al. (2008). Formal
keluarga yang merawat situasi ini akan menjadi support of stroke survivors and their
sulit (Lenni FS, 2010) informal carers in the community : a
Menurut asumsi peneliti bahwa cohort study. 16, 582–592.
penelitian yang diberikan terhadap kemampuan https://doi.org/10.1111/j.1365-
keluarga dalam perawatan pasca stroke 2524.2008.00782.x
dirumah maka sangatlah bermakna. Maka dari Mutaqin. (2008). Asuhan Keperawatan Klien
itu pasien dan keluarga akan lebih bersamangat Dengan Gangguan Sistem Persarafan.
dalam mengikuti pembelajaran dischrge Jakarta: Salemba Medica.
planning ini sehingga memberikan dukungan Potter, P. (2018). Fundamental of Nursing .pdf.
yang maksimal terhadap pasien dalam proses Philadelphia: Mosby Company.
penyembuhanya. Sehingga pasien merasa Rachmat. (2017). Penguatan Upaya Kesehatan
diperhatika ditengah-tengah keluraga dan Masyarakat dan Pemberdayaan
mendapatkan moril maupun sprituil dalam Masyarakat Bidang Kesehatan di
kehidupan keluraga. Indonesia. Yogyakarta: Gadjahmada.
Suardana I Ketut. (2012). Suardana.pdf.
KESIMPULAN Yogyakarta: CV Andi Ofset.
Rata-rata kemampuan keluarga pasca Ulfah Anisah, A. (2016). PELAKSANAAN
stroke di rumah sebelum pemberian discharge DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN
planning adalah 12.2 dengan standar deviasi STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM
2.14. Rata – rata kemampuan keluarga pasca DAERAH dr . ZAIONEL ABIDIN
stroke di rumah sesudah pemberian discharge IMPLEMENTATION DISCHARGE
planning adalah 21.3 dengan standar deviasi PLANNING FOR PATIEN IN INPATIEN
2.98. Ada pengaruh pemberian discharge NEUROLOGICAL DISEASES OF dr .
planning terhadap kemampuan keluarga dalam ZAINOEL ABIDIN GENERAL
perawatan pasca stroke di rumah dengan p HOSPITAL. 1–6.
value = 0,000. Wasis. (2006). Wasis, Pedoman Riset.pdf.
Jakarta: EGC.

58
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

Yaslina, Junaiti Sahar, E. R. (2011). KLIEN DENGAN DEWASA PASCA


HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA STROKE HUBUNGAN DUKUNGAN
, PROGRAM PEMULANGAN DARI KELUARGA , PROGRAM. Depok,
RUMAH SAKIT DAN KARAKTERISTIK Jakarta: Universitas Indonesia.

59

Anda mungkin juga menyukai