ABSTRACT
Post-stroke patients admitted to hospital in fact did not get a good discharge planning for the family,
therefore this study aims to examine the effect of giving discharge discharges on the ability of families in post-
stroke care at home. The method of this research is the design of correlation with the population whose sample
is the family of patients after stroke. The research was carried out on January 2, 2019 until February 10, 2019.
The results showed post-stroke family ability at home before discharge planning with Mean = 12.2 and with
Standard Deviation 2.1 and results of post-stroke family abilities at home after discharge planning with Mean =
21.3 and with Standard Deviation 2.9. Statistical test results obtained p value 0,000. It was concluded that this
study had the effect of discharge planning on the ability of families in post-stroke care at home. And it was
suggested to hospital staff to provide discharge planning about to treat post-stroke at home such as diet,
exercise and ADL including: to the toilet, eat, dress, bathe, and move places.
ABSTRAK
Pasien pasca stroke dirawat dirumah sakit dalam kenyataanya belum mendapatkan discharge
planning yang baik pada keluarga, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang
pengaruh pemberian discharge plannig terhadap kemampuan keluarga dalam perawatan pasca stroke
di rumah. Metode penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan populasi yang sampelnya adalah
keluarga pasien pasca stroke yang berjumlah 10 orang. Waktu penelitian dilakukan tanggal 2 Januari
2019 sampai dengan 10 Februari 2019. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan keluarga pasca
stroke di rumah sebelum pemberian discharge planning dengan Mean = 12.2 dan dengan Standar
Deviasi 2.1 dan hasil kemampuan keluarga pasca stroke di rumah sesudah pemberian discharge
planning dengan Mean = 21.3 dan dengan Standar Deviasi 2.9. Hasil uji statistik didapatkan p value
0,000. Disimpulkan penelitian ini ada pengaruh Pemberian discharge planning terhadap kemampuan
keluarga dalam perawatan pasca stroke di rumah. Dan disarankan kepada petugas Rumah sakit untuk
memberikan discharge planning tentang perawatan pasca stroke dirumah seperti, diet, latihan gerakan
sendidan ADL meliputi antara lain : ke toilet, makan, berpakaian, mandi, dan berpindah tempat.
54
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
pelayanan fase akut adalah mengatur posisi mencuci, cara memberikan obat secara benar,
tidur pasien senyaman mungkin dan memasang waktu pemberian obat datang kontrol kerumah
oksigen. Pelayanan yang dilakukan mencakup sakit tepat waktu dan lain lain (Potter, 2018)
pelayanan kesehatan secara menyeluruh, mulai Hasil penelitian (D.J Clarke, 2015)
dari promotif, preventif, kuratif, sampai dengan menyebutkan bahwa discharge planning
rehabilitasi (Mutaqin, 2008). sebagian besar pasien pasca stroke di rumah
Stroke memberikan dampak pada sakit memiliki pengetahuan yang kurang
pasien, keluarga dan masyarakat. Dampak sebanyak 67,6%, sebagian kecil pasca stroke
stroke terhadap pasien berupa dampak fisik, memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak
psikologis, sosial dan ekonomi. Dampak fisik 1,9%, setelah dilakukan discharge planning
menyebabkan kececatan, baik ringan maupun hampir seluruh pasien stroke memiliki tingkat
berat yang dimulai dari menurunnya kualitas pengetahuan baik sebanyak 62,0%, sedangkan
hidup seseorang terhadap pasca stroke karena pengetahuan kurang sebanyak 2,8%.
aktivitas terganggu sehingga membutuhkan Selanjutnya hasil penelitian lainnya
bantuan orang lain (Elaine T. Miller & RN, menunjukaan adanya Hubungan program
CRRN, FAHA, 2007). pemulangan dengan kemampuan keluarga
Dampak psikologis khususnya pada dalam perawatan di rumah pada agregat
pasien stroke terlihat perubahan pada emosi, dewasa pasca stroke (Yaslina, Junaiti Sahar,
kognitif dan perilaku pasien yang berubah. Etty Rekawati, 2011)
terlihat mekanisme koping berubah. Sedangkan
secara sosial dan ekonomi akan berdampak METODOLOGI PENELITIAN
pada biaya perawatan dan pengobatan yang Desain penelitian ini adalah quasi
mahal sehingga bisa mempengaruhi keuangan Experiments adalah non equivalent control-
di rumah tangga (Mutaqin, 2008) group before-after desaign. Quasi experiments
Peran keluarga dalam perawatan pasca terlihat seperti halnya true experiment sebab
stroke di rumah sangat dibutuhkan dalam penelitian ini juga memberikan manipulasi
kesembuhan pasien dengan memberikan terhadap independent variable. Namun
dukungan sosial, keluarga pemberi motivasi kelemahan penelitian ini terletak pada lock of
dan keluarga membantu mencari pengobatan randomizatuon or control group features of
(Friedman, Bowden, 2018). true experiment(Wasis, 2006).
Dalam perawatan setelah pulang Penelitian ini menggunakan kasus,
keluarga dan diberi informasi atau edukasi oleh tetapi tanpa randominasi. Kelompok perlakuan
perawat untuk perawatan pasien, yang terdiri maupun kelompok kontrol dipilih secara non
dari berbagai disiplin ilmu yang bermamfaat random (NR), selanjutnya sebelum dan sesudah
bagi pasien dan keluarga dalam pencegahan, perlakuan dilakukan pengukuran atau observasi
pemulihan penyakit (Potter, 2018). terhadap kedua kelompok tersebut (Suardana I
Menurut hasil penelitian (Yaslina, Ketut, 2012). Sampel dalam penelitian ini
Junaiti Sahar, 2011) didapatkan bahwa berjumlah10 orang dengan kriterianya adalah
mayoritas agregat dewasa pasca stroke klien stroke pasca rawat inap dan tinggal
dilakukan pelaksnaan program pemulangan bersama keluarga. Penelitian dilakukan selama
dilakukan dengan baik yaitu 88 (61,1%) ±5 minggu dengan memberikan discharge
dimana prosesnya dimulai dari tahap persiapan, planing pada klien dan keluarga selama 3 hari
pelaksanaan dan akhir pelaksaan. di rumah sakit, selanjutnya 1 minggu setelah
Peran perawat di rumah sakit adalah intervensi klien dilakukan kunjungan ke rumah.
bekerja sebagai pemberi pelayanan kesehatan Keluarga dinilai kemampuan melakukan
secara profesional karena perawat berperan perawatan pasca stroke di rumah sebelum dan
sebagai pengelola kasus dan pelaksana sesudah pemberian discharge planning dengan
perawatan pasien. Sebelum pulang perawat menggunakan kuesioner dan obeservasi.
memberikan pelayanan berupa perawatan Berikut ini diuraikan tahap pengumpulan data :
sebelum pulangyaitu discharge planning stroke
dengan memberikan informasi dan Tahap satu dirumah sakit.
mengajarkan keluarga tentang bagaimana Peneliti melakukan penelitian selama
pasien membantu pindah dari tempat tidur ke 10 hari di Rumah sakit Adnan WD kota
kursi, membantu dalam berpakaian, mandi dan payakumbuh dengan jumlah responden 10
55
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
orang. Dan menjelas tentang perlunya (distribusi frekuensi dan untuk melihat
perawatan dirumah tentang diit, latihan ROM persentase) dari masing – masing variabel.
dan ADL dan menjelaskan perlunya perawatan Analisa bivariat dianalisis dengan
diri pasien nantinya. Pada tahap pelaksaan ini menggunakan T-tests, dengan derajat
peneliti melakukan penelitian mulai tangga 2 kepercayaan 95% atau α = 0,05.
Januari 2019 sampai dengan 4 Februari 2019.
Tahap ini peneliti lakukan di RSUD dr Adnaan HASIL PENELITIAN DAN
WD kota Payakumbuh. PEMBAHASAN
56
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
pasca stroke di rumah sesudah pemberian kali anggota keluarganya mengalami penyakit
discharge planning dengan Mean 21.3 dan stroke, hal ini tentu dapat mempengaruhi
dengan Standar Deviasi 2.9. terhadap pengalaman dalam perawatan pasca
Menurut hasil penelitian (Yaslina, stroke di rumah. Dimana responden khusunya
Junaiti Sahar, 2011), tentang perawatan pasca keluarga belum memiliki pemahaman atau
stroke dirumah terdiri dari pearawatan diri, dan pengetahuan dan keterampilan perawatan
pengontrolan faktor resiko. Hasil pengumpulan stroke di rumah.
data yang digunakan perawatan di rumah pada Menurut (Mrcgp, Chantal Simon, 2008)
agregat dewasa pasca stroke hampir sama. menyebutkan bahwa keluarga berperan penting
Perawatan pasca stroke di rumah dilakukan dalam meningkatkan kemampuan perawatan
dengan baik sedikit lebih banyak yaitu 50 % pasca stroke di rumah dalam menentukan cara
dibandingkan dengan perawatan pasca stroke di yang diperlukan oleh pasien di rumah sehingga
rumah dilakukan kurang sebanyak 49,3 %. akan menurunkan angka kekambuhan.
Menurut penelitian (Ulfah Anisah, Menurut (Friedman, Bowden, 2018)
2016) mengatakan hasil penelitian didapatkan menyatakan bahwa beberapa hasil penelitian
gambaran pelaksanan discharge plannig pada keluarga memiliki fungsi strategis dalam
pasien stroke berada pada kategori baik yaitu menurunkan angka kekambuhan dengan
sebanyak 23 orang (76,7%). Perawat dan tim meningkatkan kemandirian dan taraf hidupnya
medis diharapkan dapat mempertahankan dan serta pasien dapat beradaptasi kembali pada
meningkatkan pelayanan discharge planning masyarakat dan bisa bersosial kembali. Bantuan
khususnya pada pasien stroke untuk yang telah diberikan oleh keluarga apa yang
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan telah diajarkan oleh perawat sehingga keluarga
kualitas hidup pasien stroke. Pada umumnya bisa melakukan pertolongan minsalnya tentang
Anggota keluarga terhadap kemampuan gerak sendi yang telah diajarkan.
keperawatan pasca stroke belum optimal kerana Stroke merupakan salah satu penyakit
masih belum sempurnanya discarge planning kronik yang membutuhkan pemulihan dan
yang diberikan di Rumah sakit terhadap penyembuhan yang lama. Proses pemulihan
keluarga dan pasien. Maka dari itu anggota stroke membutuhkan waktu yang lama
keluarga difokuskan untuk perawatan dirumah sehingga keluarga perlu mendorong pasien
dengan pemberian discharge planning yang untuk melakukan terapi lanjutan setelah di
baik pula. rumah dan memebutuhkan dorongan keluarga
Dalam perawatan di rumah anggota secara finansial terhadap biaya pengobatan dan
keluarga dengan cara memandirikan keluarga perawatan pasien stroke (Fitzpatrick et al.,
dalam melakukan pemeliharaan kesehatan para 2008).
anggotanya harus melalui 5 tugas kesehatan Menurut asumsi peneliti kemampuan
keluarga diantaranya, mampu memutuskan perawatan pasca stroke setelah dilakukan
tindakan kesehatan yang tepat bagi edukasi di RSUD Adnan WD maka
keluarganya, mampu merawat anggota menunjukkan peningkatan pengetahuan,
keluaraganya yang mengalami gangguan pengetahuan responden sudah meningkat,
kesehatan, mampu mempertahankan suasana di karena responden sudah mulai mengetahui apa
rumah, mampu memodifikasi lingkungan untuk itu stroke dan tanda gejala dan lain-lainnya.
menjamin kesehatan anggota keluarganya dan Dan responden mau dan mampu melakukan
mampu memamfaatkan fasilitas pelayanan tindakan keperawatan pasien pasca stroke
kesehatan disekitarnya bagi keluarga melalui terhadap apa yang telah diberikan edukasi
keterlibatan aktif anggota keluarga yang lain. kepada responden. Sehingga pada penelitian ini
Menurut asumsi peneliti masih bisa bermamfaat bagi responden dan pasien itu
rendahnya nilai rata-rata kemampuan sendiri (Rachmat, 2017).
perawatan pasca stroke sebelum dilakukan Selanjutnya pada tabel 2 didapatkan
pendidikan kesehatan hal ini dapat disebabkan rata-rata kemampuan peawatan pasca stroke
oleh pengetahuan responden masih rendah atau sebelum adalah 12.2 dengan standar deviasi
responden belum mengetahui apa itu stroke dan 2.14. Rata-rata sesudah adalah 21.3 dengan
tanda gejala dan lain-lainnya yang mereka standar deviasi 2.98. Terlihat perbedaan rata-
ketahui. Faktor lain juga menunjukan bahwa rata kemampuan perawatan pasca stroke
adanya responden yang merupakan pertama sebelum dan sesudah pemberian discharge
57
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
58
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
59