Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA


SURAKARTA
2020

HUBUNGAN PELAYANAN HOME CARE METODE 5M DENGAN


KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI UNIT HOME CARE
RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

1) 2)
Vera Wilis Sedayu WahyuningsihSafitri, S.Kep., Ns., M.Kep ,
3)
Maula Mar’atus S, S.Kep., Ns., M.Kep.
1)
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
2)
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
3)
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

ABSTRAK

Home Care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan


komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal
mereka. Kebutuhan akan layanan Home Care sangatlah tinggi, hal ini seiring
dengan peningkatan prevalensi penyakit kronis. Kebutuhan Home Care bagi
pasien berkaitan dengan kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan Home
Care, meliputi aspek Man, Machines, Money, Method, Materials. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelayanan Home Care metode
5M dengan kepuasan keluarga pasien di Unit Home care Rumah Sakit Kasih Ibu
Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan
rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian 48 orang menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel
yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 43 responden. Analisis bivariat lebih
ditekankan pada bentuk hubungan korelasional menggunakan uji chi square.
Hasil uji chi square didapatkan p value 0,000 < 0,05 sehingga Ha diterima.
Didapatkan nilai OR = 3,162, artinya pelayanan Home Care metode 5M yang
kurang mempunyai peluang 3,16 kali untuk kepuasan keluarga pasien yang
kurang dibanding pelayanan Home Care metode 5M yang baik.
Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan pelayanan Home Care
metode 5M dengan kepuasan keluarga pasien di unit Home Care Rumah Sakit
Kasih Ibu Surakarta.

Kata Kunci : Home Care Metode 5M, Kepuasan Keluarga Pasien


Daftar Pustaka : 42 (2009-2019)

1
BACHELOR’S DEGREE PROGRAM IN NURSING
KUSUMA HUSADA COLLEGE OF HEALTH SCIENCES OF SURAKARTA
2020

CORRELATION BETWEEN 5M-METHOD HOME CARE SERVICES AND


FAMILY SATISFACTION OF PATIENTS AT KASIH IBU HOSPITAL OF
SURAKARTA
1) 2)
Vera Wilis Sedayu WahyuningsihSafitri, S.Kep., Ns., M.Kep ,
3)
Maula Mar’atus S, S.Kep., Ns., M.Kep.
E-mail:
1)
Student of Bachelor’s Degree Program in Nursing, Kusuma Husada College of
Health Sciences of Surakarta
2)
Lecturer of Bachelor’s Degree Program in Nursing, Kusuma Husada College of
Health Sciences of Surakarta
3)
Lecturer of Bachelor’s Degree Program in Nursing, Kusuma Husada College of
Health Sciences of Surakarta

ABSTRACT

Home care is a continuous and comprehensive health service extended to


individuals and families in their home. The need for home care is very high along
with the increasing prevalence of chronic diseases. The home care for patients is
related to the satisfaction of patients themselves and their families toward the
home care services which include the aspects of Man, Machines, Money, Method,
Materials (5M). The objective of this research is to investigate the correlation
between 5M-method home care services and family satisfaction of patients at
Home Care Unit of Kasih Ibu Hospital of Surakarta.
This research used the descriptive correlational research method with
cross-sectional design. Purposive sampling was used to determine its samples.
They consisted of 43 out of 48 respondents. The data of the research were
analyzed by using the bivariate analysis which was focused on the form of
correlation by using the Chi-Square Test.
The result of the Chi-Square Test shows that the p-value was 0.000 which
was less than 0.05 meaning that Ha was verified, and the OR-value was 3.162
meaning that the less good 5M-method home care services had the chance as
many as 3.16 times to fulfill the low family satisfaction of patients than the
good5M-method home care services.
Thus, 5M-method home care services had a correlation with the family
satisfaction of patients at Home Care Unit of Kasih Ibu Hospital of Surakarta.

Keywords : Home care, 5M-method, family satisfaction of patients


References : 42 (2009-2019)

2
I. PENDAHULUAN membutuhkan waktu relatif lama (Azis,
Home Care adalah pelayanan 2018). Adanya transisi epidemiologis
kesehatan yang berkesinambungan dan yang mengakibatkan semakin
komprehensif yang diberikan kepada meningkatknya kasus penyakit kronis
individu dan keluarga ditempat tinggal dibandingkan penyakit akut, sehingga
mereka yang bertujuan meningkatkan, terjadi peningkatan jumlah kasus
mempertahankan atau memulihkan penyakit terminal yang tidak efektif dan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat efisien dirawat di rumah sakit (Depkes
kemandirian dan meminimalkan akibat RI,2012).
dari penyakit (Depkes, 2012). Rumah sakit di Jawa Tengah
Kebutuhan akan layanan Home Care mayoritas yang menyediakan fasilitas
sangatlah tinggi, hal ini seiring dengan Home Care untuk pasiennya. Sebanyak
peningkatan prevalensi penyakit kronis 15 rumah sakit yang melakukan Home
atau long life desease, seperti stroke, Care dan lebih dari 170 tenaga
penyakit jantung dan diabetes mellitus. kesehatan yang berperan dalam Home
Prinsip pelayanan Home Care tidak Care (Survey Kompas, 2011). Jumlah
jauh berbeda dengan pelayanan yang pasien di Rumah Sakit Kasih Ibu
diberikan di rumah sakit yaitu harus Surakarta bagian unit Home Care pada
berfokus pada kebutuhan pasien bulan januari 2018 sejumlah 48 pasien
(Prasetyo, dkk, 2012). dengan penyakit yang berbeda-beda,
Perkembangan Home Care di antara lain stroke, ulkus dekubitus, post
Indonesia sudah semakin maju sehingga operasi, dan ulkus diabetes mellitus dan
banyak masyarakat yang mengetahui laktasi.
Home Car edan mencoba menggunakan Rata-rata kunjungan perhari 5
jasa pelayanan Home Care. Saat ini sampai 8 kunjungan. Kegiatan
banyak kasus–kasus penyakit pelayanan kesehatan Home Care yang
degenerative yang memerlukan paling banyak diberikan oleh unit Home
perawatan yang relatif lama seperti Care RS Kasih Ibu meliputi : pelayanan
kasus pasien pasca stroke yang medis, pelayanan dan asuhan
mengalami komplikasi kelumpuhan dan keperawatan, pemasangan atau
memerlukan pelayanan rehabilitasi yang penggantian alat kesehatan misalnya

3
selang lambung, katheter, perawatan Penelitian yang dilakukan oleh
luka, pemberian obat melalui muskuler Handayani (2016) tentang tingkat
dan intravena. kepuasan pasien terhadap pelayanan
Upaya meningkatkan kepuasan kesehatan di puskesmas Baturetno,
pasien dan keluarga terhadap pelayanan didapatkan hasil sebanyak 72,58 %
Home Care di Rumah Sakit Kasih Ibu pasien merasa puas dengan pelayanan
maka digunakan metode 5M. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas
Home Care dengan metode 5M di puskesmas Baturetno.Hasil studi
merupakan pelayanan Home Care pendahuluan yang dilakukan pada
unggulan yang meliputi aspek Man tanggal 8 Januari 2019 dengan
(tenaga), Machines (peralatan), Money melakukan wawancara dengan 5 pasien
(pembiayaan), Method (standar), Home Care diketahui bahwa pasien
Materials (dokumentasi/laporan). Home Care Rumah Sakit Kasih Ibu
Penelitian Kasim, Pali, dan Ahri (2018) Surakarta terdapat masalah yaitu
tentang evaluasi program layanan Home seringnya terjadi keterlambatan
Care di wilayah kerja Puskesmas Batua kunjungan pengobatan di rumah pasien
kota Makassar yang hanya dikarenakan petugas tidak standbay
mendeskripsikan pelayanan 5M, namun pada saat di hubungi dan membuat
tidak menjelaskan dan menghubungkan pasien lama menunggu sehinga pasien
antara pelayanan Home Care dengan harus di rujuk ke rumah sakit lain.
kepuasan keluarga pasien. Berdasarkan latar belakang
Penelitian Roselya, dkk (2013) tersebut peneliti tertarik untuk
yang meneliti tentang perbedaan tingkat melakukan penelitan dengan judul
kepuasan pasien hospital care dan Home “Hubungan Pelayanan Home Care
Care terhadap mutu pelayanan, Metode 5M dengan Kepuasan Keluarga
dijelaskan bahwa terdapat perbedaan Pasien di Unit Home CareRumah Sakit
kepuasan pasien hospital care dan Home Kasih Ibu Surakarta”.
Care terhadap mutu pelayanan di rumah Tujuan dalam penelitian ini
sakit. Kepuasan adalah perasaan senang adalah untuk mengetahui hubungan
seseorang yang berasal dari pelayanan Home Care metode 5M
perbandingan antara kesenangan
dengan kepuasan keluarga pasien di
terhadap aktivitas dan suatu produk
Unit Home Care Rumah Sakit Kasih
dengan harapannya (Nursalam; 2011).
Ibu Surakarta. Hasil dari penelitian

4
ini diharapkan dapat bermanfaat bagi yang digunakan untuk mengukur tingkat
rumah sakit atau institusi lain dalam kepuasan pasien berupa lembar survei

meningkatan pelayanan terhadap tingkat kepuasan yang biasa digunakan


untuk menggali tingkat kepuasan
pelanggan.
keluarga.
Uji validitas dan reliabilitas
II. METODE PENELITIAN
instrumen pelayanan Home Care metode
Penelitian ini merupakan
5M dan kepuasan keluarga dilakukan uji
penelitian deskriptif korelasional dengan
validitas expert kepada dosen ahli
rancangan penelitian menggunakan
managemen keperawatan. Kemudian
pendekatan Cross Sectional. Populasi
dilakukan uji validitas construct di Unit
dalam penelitian ini adalah seluruh
Home Care Rumah sakit PKU
pasien yang dilayani di unit Home Care
Muhammadiyah Surakarta, hal ini
Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta pada
dikarenakan di rumah tersebut sama-
bulan januari 2019 sebanyak 48
sama rumah sakit bertipe B dengan
responden, besar sampel dalam
adanya pelayanan Home Care yang
penelitian ini adalah 43 responden
mempunyai karakteristik yang tidak jauh
(keluarga pasien yang anggota
berbeda di Rumah Sakit Kasih Ibu
keluarganya menjalani perawatan Home
Surakarta.
Care). Teknik pengambilan sampel
Perhitungan uji validitas
dalam penelitian ini digunakan teknik
instrumen ini dilakukan dengan Program
sampel non probabilitas dengan
komputerisasi product moment pearson
menggunakan purposive sampling.
dilanjutkan untuk uji reliabilitas dengan
Variabel independen dalam
menggunakan alpha cronbach.
penelitian ini adalah pelayanan Home
Kuesioner pelayanan Home Care
Care metode 5M sedangkanvariabel
metode 5M didapatkan nilai alpha
dependen dalam penelitian ini adalah
cronbach 0,918 dan kepuasan keluarga
kepuasan keluarga pasien. Instrumen
didapatkan nilai alpha cronbach 0,925
penelitian yang digunakan dalam
sehingga kuesioner kepuasan keluarga
menilai pelayanan Home Care metode
reliabel untuk digunakan.
5M adalah kuesioner yang disadur dari
Analisis univariat pada
SOP rumah sakit, kemudian dibuat suatu
penelitian ini menjelaskan karakteristik
lembar pernyataan yang diisi oleh
responden berupa usia, jenis kelamin
keluarga pasien, sedangkan instrumen
dan pendidikan serta setiap variabel

5
yaitu kepuasan keluarga dan pelayanan penelitian yang telah ditentukan oleh
Home Care metode 5M. Analisis peneliti.
bivariat pada penelitian ini dilakukan Analisis univariat dalam
untuk menguji hipotesis hubungan yang penelitian ini meliputi usia, jenis
signifikan yaitu hubungan antara kelamin, jumlah kunjungan perawatan
pelayanan Home Care metode 5M Home Care, tingkat pendidikan,
dengan kepuasan keluarga pasien di Unit pelayanan Home Care metode 5M dan
Home Care Rumah Sakit Kasih Ibu kepuasan keluarga pasien di unit Home
Surakarta. Sebelum pengujian hipotesis, Care Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.
dilakukan uji normalitas dengan uji Tabel 1 Distribusi frekuensi
shapiro wilk. Uji ini didapatkan data responden menurut usia
berdistribusi normal sehingga cut of Usia Frekuensi Presentase
Dewasa awal ( 5 11,6
point menggunakan nilai mean.
26-35 th)
Uji hubungan dalam analisis Dewasa akhir 4 9,3
(36-45th)
bivariat lebih ditekankan pada bentuk Lansia awal 3 7,0
hubungan korelasional menggunakan uji (46-55 th)
Lansia akhir 9 20,9
Chi Square atau Chi Kuadrat dengan (56-65 th)
Manula 22 51,2
pengambilan keputusan apabila P < 0.05 (> 65 th)
artinya ada korelasi antara variabel Total 43 100%
Berdasarkan Tabel 1 diketahui
tetapi jika P > 0,05 artinya tidak ada
bahwa mayoritas usia responden adalah
hubungan antara variabel.
Manula (>65 th) sebanyak 22 responden
(51,2%).
III. HASIL PENELITIAN
Tabel 2 Distribusi frekuensi jenis
Penelitian dilakukan di rumah
kelamin
pasien yang menjalani rawat jalan di
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
unit Home Care Rumah Sakit Kasih Ibu
Laki-Laki 16 37,2
Surakarta. Penelitian dilakukan pada
Perempuan 27 62,8
akhir bulan Juni 2019 dengan 43
Total 43 100%
responden yang sesuai dengan kriteria
Berdasarkan Tabel 2 diketahui
inklusi dan eksklusi. Semua responden
bahwa lebih banyak jenis kelamin
setuju untuk dilakukan penelitian dan
perempuan sebanyak 27 responden
tidak ada yang menolak untuk
(62,8%).
dilakukannya penelitian. Sehingga hasil
penelitian dapat memenuhi tujuan

6
Tabel 3 Distribusi jumlah Berdasarkan Tabel 5 diketahui
kunjungan bahwa lebih banyak pelayananHome
Care metode 5M adalah baik sebanyak
Jum Penilaian
29 responden (67,4%).
lah Mi Ma Mea SD Media
n x n n Tabel 6 Distribusi frekuensi

Sebe 3 15 6,79 3,4 6 kepuasan keluarga pasien


lum 8
Tingkat Frekuensi Presentase
Berdasarkan Tabel 3 diketahui
Kepuasan
bahwa jumlah kunjungan pasien dengan
Keluarga
rata-rata 6,79 kali, dengan nilai median
Pasien Di
6 kali, minimal 3 kali dan maksimal 15 Unit Home
kali. Care
Tabel 4 Distribusi frekuensi Kurang 18 41,9
berdasarkan pendidikan Baik 25 58,1
Total 43 100%
Tingkat Frekuensi Presentase
Pendidikan Berdasarkan Tabel 6 diketahui
SD 10 23,3
SMP 4 9,3 bahwa lebih banyak tingkat kepuasan
SMA 10 23,3 keluarga pasien di unit Home
S1 14 32,6
S2 5 11,6 Careadalah baik sebanyak 25 responden
Total 43 100%
(58,1%).
Berdasarkan Tabel 4 diketahui
bahwa mayoritas pendidikan responden
ANALISIS BIVARIAT
adalah S1 sebanyak 14 responden
4.2. Analisa hubungan pelayanan
(32,6%).
Home Care metode 5M dengan
Tabel 5 Distribusi frekuensi
kepuasan keluarga pasien di unit Home
pelayanan Home Care metode
Care Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.
5M

Pelayanan Frekuensi Presentase


Home Care
Metode 5M
Kurang 14 32,6
Baik 29 67,4
Total 43 100%

7
Tabel 7 Hasil Uji Chi Square

Kepuasan OR P-
Variabel (95% CI) Value
Kurang % Baik % Total
Pelayanan Kurang 14 32,6 0 0 14 3,162
Baik 4 9,3 25 58,1 29 2,8-11,3
0,000
Total 18 41,9 25 58,1 43

Tabel 7 menunjukkan hasil sebanyak 22 responden (51,2%).


analisa hubungan pelayanan Home Care Menurut peneliti lansia lebih banyak
metode 5M dengan kepuasan keluarga menggunakan jasa Home Care
pasien diperoleh bahwa kepuasan dikarenakan lansia mengalami berbagai
keluarga kurang sebanyak 14 (32,6%) macam penyakit seiring bertambahnya
mendapatkan pelayanan Home Care usia. Penelitian Aziz dkk (2018)
metode 5M kurang, kepuasan keluarga mengatakan layanan Home Care lebih
baik sebanyak 25 (58,1%) mendapatkan banyak digunakan lansia usia 61-80
pelayanan Home Care metode 5M baik. tahun sebanyak 36 responden (53,7%).
Hasil uji chi square di dapatkan Lansia mengalami kemunduran struktur
p value 0,000 (<0,05) sehingga dapat dan fungsi organ sehingga lansia lebih
disimpulkan terdapat hubungan banyak memanfaatkan pelayanan
pelayanan Home Care metode 5M kesehatan (Kurnianto, 2015).
dengan kepuasan keluarga pasien di Unit Hasil penelitian ini menunjukan
Home Care Rumah Sakit Kasih Ibu bahwa mayoritas pendidikan responden
Surakarta. Hasil analisis diperoleh nilai adalah S1 sebanyak 14 responden
OR = 3,162 artinya pelayanan Home (32,6%). Hasil penelitian Sari & Nuraini
Care metode 5M yang kurang (2016) mengatakan mayoritas pasien
mempunyai peluang 3,16 kali untuk yang menggunakan layanan Home Care
kepuasan keluarga pasien yang kurang adalah S1 sebanyak 16 responden
dibanding pelayanan Home Care metode (37,2%). Tingkat pendidikan yang tinggi
5M yang baik. akan berpengaruh pada tingkat
pengetahuan, yang mana tingkat
IV. PEMBAHASAN pengetahuan yang tinggi akan dapat
Penelitian yang dilakukan menjaga kesehatannya (Nurayati &
dengan menggunakan 43 responden ini, Adriani, 2017). Menurut peneliti sarjana
mendapatkan hasil bahwa mayoritas merupakan tingkat pendidikan yang
usia responden adalah Manula (>65 th) tinggi sehingga mempengaruhi harapan

8
dan persepsi terhadap kualitas pelayanan penerapan proses keperawatan di rumah
yang tinggi sehingga akan berpengaruh terjadi proses alih peran dari perawat
pada penilaian kepuasan. kepada keluarga secara bertahap dan
Hasil penelitian ini diketahui berkelanjutan untuk mencapai
bahwa mayoritas jenis kelamin kemandirian keluarga.
responden adalah perempuan sebanyak Menurut peneliti saat perawat
27 responden (62,8%). Hasil penelitian memberikan mutu pelayanan yang baik
Melita & Najib (2018) mengatakan maka pasien dan keluarga akan
mayoritas responden yang melakukan merasakan puas sehingga pasien akan
perawatan kesehatan adalah perempuan terus menggunakan jasa sampai pasien
sebanyak 64 responden (91,4%). sembuh dan tidak memerlukan lagi
Perempuan lebih peka dan sensitif pelayanan kesehatan.
terhadap masalah kesehatan yang Hasil penelitian menunjukkan
dialaminya, sehingga perempuan lebih bahwa mayoritas pelayanan Home Care
sering menggunakan fasilitas-fasilitas metode 5M adalah baik sebanyak 29
kesehatan untuk memelihara responden (67,4%). Hasil penelitian
kesehatannya (Heniwati, 2014). tersebut sejalan dengan penelitian yang
Menurut asumsi peneliti dilakukan oleh Rahmi & Ramadhani
perempuan lebih memperhatikan (2017) didapatkan hasil bahwa
kesehatannya sehingga ketika sakit manajemen pelayanan Home Care
perempuan akan menggunakan fasilitas mayoritas baik sebanyak 50%.
dan pelayanan kesehatan secara Penelitian Aziz dkk (2018) mengatakan
maksimal. Persepsi kepuasan pasien layanan Home Care yang diberikan oleh
perempuan tergantung pada cara perawat mayoritas baik sebanyak 5
pandang dan respon terhadap pelayanan responden (71,4%). Selain itu pelayanan
kesehatan. Home Care harus dilakukan secara
Hasil penelitian ini berkelanjutan oleh karena itu perlu
menunjukkan jumlah kunjungan Home adanya pedoman yang tepat bagi
Care dengan rata-rata 6,79 kali, dengan perawat dalam melakukan praktik Home
nilai median 6 kali, minimal 3 kali dan Care. Menurut peneliti pelayanan Home
maksimal 15 kali. Penelitian Ersida dkk Care yang baik secara komprehensif dan
(2016) mengatakan jumlah kunjungan terstruktur menggunakan 5M (Man,
Home Care dilakukan lebih dari 3 kali. Money, Material, Machines dan
Kunjungan Home Care berguna untuk Method) akan mendatangkan minat

9
masyarakat untuk kembali menggunakan kembalian beserta nota kasir diberikan
jasa saat membutuhkan. kepada keluarga.
Menurut Gina & Kurniawan RS Kasih Ibu dalam
(2019) intervensi yang dilakukan meningkatkan pelayanan dari segi
terhadap peningkatan Man melalui Material (dokumentasi) sudah
knowledge, skill dan attitude. Di RS menggunakan program berbasis online
Kasih ibu setiap perawat diwajibkan yaitu Hysis. Dalam memperlancar
memiliki sertifikat BTCLS dan pelatihan komunikasi antar anggota tim juga di
code blue. Unit home care RS Kasih Ibu gunakan grup WA perawat Home Care.
memiliki 3 staf perawat dengan latar Peningkatan pelayanan Home
belakang pendidikan D3 keperawatan, 1 Care juga di imbangi dengan
dokter umum dan 1 sopir khusus unit peningkatan dalam segi Machines atau
Home Care. peralatan yang digunakan. Tim Home
Pelayanan Home Care dari segi Care RS Kasih Ibu memiliki mobil
Money, metode pembayaran merupakan khusus untuk kunjungan Home Care,
suatu hal yang dapat mempengaruhi seragam perawat khusus, tas khusus
kepuasan keluarga karena keluarga yang berisikan peralatan medis dan obat-
beranggapan bahwa semakin sederhana obatan yang lengkap, dalam
metode pembayaran akan semakin memudahkan berkomunikasi dengan
memudahkan pasien atau keluarga pasien atau keluarga unit Home Care
dalam melakukan transaksi. sudah memiliki handphone khusus yang
Rumah Sakit Kasih Ibu dalam selalu dibawa oleh perawat Home Care
melakukan pembayaran di unit Home yang bertugas.
Care menggunakan sistem pembayaran RS Kasih Ibu sangat
tunai, perawat akan memberikan nota memperhatikan pemberian pelayanan
tertulis kepada keluarga kemudian yang sesuai dengan standar (Method),
keluarga membayar kepada perawat hal tersebut dapat diketahui dari
dirumah pasien. Perawat melakukan tersedianya SOP khusus di unit Home
pembayaran di kasir rumah sakit Care yang dapat digunakan oleh perawat
sehingga akan diperoleh nota resmi dari sebagai acuan dalam memberikan
kasir, apabila terdapat kelebihan uang pelayanan kepada pasien.
pembayaran perawat Home Care Hasil penelitian menunjukkan
mengkonfirmasi kepada keluarga pasien bahwa mayoritas kepuasan keluarga
dan pada kunjungan berikutnya sisa pasien di unit Home Care adalah baik

10
sebanyak 25 responden (58,1%). penjelasan yang bijaksana, penjelasan
Keluarga pasien mengatakan puas yang mendetail dan membina,
sehingga dikatakan bahwa pada penjelasan yang mengarahkan dan
umumnya sebagian besar keluarga membujuk agar menyikapi segala
pasien merasakan pelayanan bentuk-bentuk prosedur dan mekanisme
keperawatan sudah sesuai dengan kerja yang berlaku di unit Home Care.
harapan keluarga pasien atau dapat Jaminan (Assurance) merupakan
melampaui harapan keluarga pasien, kepastian atas pelayanan yang diberikan,
sehingga keluarga pasien menyatakan unit Home Care selalu memperhatikan
puas dengan pelayanan yang diberikan. kualitas dari pemberi pelayanan yang
Menurut Elmi & Zalmiati bersertifikat dan kompeten sehingga
(2017) perilaku caring perawat dapat dalam petugas akan memberikan
meningkatkan kepuasan keluarga. Hasil pelayanan dengan cepat, tepat, mudah,
penelitian Fahrepi dkk (2019) terdapat lancar dan berkualitas. Dibuktikan
hubungan kualitas pelayanan Home dengan nilai kepuasan yang tertinggi
Care dangan tingkat kepuasan keluarga. yang dinilai oleh pelanggan dengan
Menurut peneliti kepuasan keluarga presentase sebesar 74.4%.
akan meningkat apabila perawat Bukti fisik (Tangible)
memberikan pelayanan yang baik merupakan bentuk aktualisasi nyata
dengan mengkaji kebutuhan-kebutuhan secara fisik dapat terlihat atau digunakan
yang pasien perlukan. Keluarga pasien oleh pegawai, unit Home Care sudah
akan menilai baik saat perawat secara memiliki peralatan dan obat-obatan yang
maksimal memberikan pelayanan. lengkap yang digunakan untuk
Kualitas pelayanan yang menunjang pelayanan pasien, perawat
berkaitan dengan kepuasan ditentukan Home Care memiliki seragam khusus,
oleh lima unsur yang biasa dikenal perawat selalu berpenampilan rapi,
dengan istilah layanan “RATER” bersih dan sopan, perawat selalu
(Responsiveness, Assurance, Tangible, bersikap ramah kepada pasien dan
Empathy dan Reliability) (Parasuraman, keluarga setiap kali kunjungan. Dalam
2001 dalam Nursalam, 2016).Daya dimensi Tangible didapatkan presentase
tanggap (Responsivenes) dalam puas sebesar 65.1%.
pelayanan Home Care metode 5M Empati (Empathy) dalam suatu
mendapatkan nilai puas sebesar 55.8%, pelayanan adalah adanya suatu
dalam dimensi ini perawat memberikan perhatian, keseriusan, simpatik,

11
pengertian dan keterlibatan pihak-pihak metode 5M kurang, Kepuasan keluarga
yang berkepentingan dengan pelayanan, baik sebanyak 25 (58,1%) mendapatkan
perawat Home Care selalu memberikan pelayanan Home Care metode 5M baik.
perhatian dan respon terhadap keluhan- Hasil uji chi square di dapatkan p
keluhan pasien dan keluarga, perawat value 0,000 (<0,005) sehingga dapat
memberikan asuhan keperawatan disimpulkan terdapat hubungan
dengan serius dan memperhatikan SOP pelayanan Home Care metode 5M
yang berlaku. Dimensi Empathy dengan kepuasan keluarga pasien di Unit
memperoleh presentase puas sebesar Home Care Rumah Sakit Kasih Ibu
sebesar 67.4%. Surakarta. Hasil analisis diperoleh nilai
Keandalan (Reliability) merupa- OR = 3,162, artinya pelayanan Home
kan suatu karakteristik dari pegawai Care metode 5M yang kurang
yang memiliki prestasi kerja tinggi. mempunyai peluang 3,16 kali untuk
Hasil penelitian menunjukkan presentase kepuasan keluarga pasien yang kurang
puas sebesar 65.1% dengan pelayanan. jika dibandingkan pelayanan Home Care
Dalam setiap kunjungan Home Care metode 5M yang baik.
petugas (dokter dan perawat) selalu Penelitian oleh Fatmalia (2015)
memantau keadaan pasien dan juga menghasilkan bahwa pelayanan
memberikan penjelasan yang mendetail yang baik akan sangat menentukan
mengenai penyakit dan obat-obatan kepuasan pasien dan keluarga pasien.
yang diberikan sesuai dengan Pelayanan yang baik berhubungan
kompetensi petugas. adalah persepsi kehandalan, persepsi
daya tanggap, persepsi jaminan dan
Hubungan Pelayanan Home Care persepsi empati. Secara bersama-sama

Metode 5M Dengan Keluarga persepsi kehandalan, persepsi daya

Pasien Di Unit Home Care Rumah tanggap, persepsi jaminan dan persepsi

Sakit Kasih Ibu Surakarta empati adalah faktor yang sangat kuat
mempengaruhi kepuasan pasien dan
Hasil uji statistik hubungan keluarga pasien. Pelayanan yang dicapai
pelayanan Home Care metode 5M melalui berbagai kegiatan dan tiap
dengan kepuasan keluarga pasien
kegiatan diperlukan sumber daya
diperoleh bahwa kepuasan keluarga
manusia (Man) yang berkualitas,
kurang sebanyak 14 (32,6%)
anggaran organisasi yang tersedia
mendapatkan pelayanan Home Care
(Money), fasilitas peralatan yang

12
dibutuhkan (Materials), peralatan teknis memuaskan. Kualitas pelayanan yang
(Machine) dan aturan atau pedoman baik sebagai bukti pelayanan yang baik,
yang berhubungan dengan kebijakan maka keluarga pasien akan merasa
organisasi (Methods) (Batmomolin & senang dan percaya dengan pelayanan
Noya, 2014). yang diberikan kepada pasien dan
Menurut Ratminto (2010) yang keluarga pasien. Sebaliknya jika
menjelaskan suatu kualitas pelayanan persepsi keluarga pasien terhadap
kesehatan (service quality) mengacu pelayanan tersebut buruk maka
pada lima dimensi mutu pelayanan kepuasan keluarga pasien juga akan
untuk mewujudkan kepuasan yaitu semakin rendah. Hal ini sejalan dengan
Reliability, Responsiveness, Empathy, penelitian yang dilakukan oleh
Assurance, dan Tangible. Kelima hal Wisnalmawati (2015) yang
tersebut memegang peranan penting menunjukkan rata-rata pasien
dalam industri jasa seperti pelayanan menggunakan kembali pelayanan
kesehatan. Pelanggan dalam hal ini kesehatan adalah karena merasa puas
pasien dan keluarga akan merasa puas dengan pelayanan sebelumnya.
jika mereka memperoleh pelayanan
yang baik atau sesuai dengan yang V. KESIMPULAN
diharapkan (Muninjaya, 2011). a. Hasil karakteristik usia responden
Menurut peneliti pelayanan Home mayoritas adalah manula (>65 th)
Care yang baik meliputi penampilan sebanyak 51,2%, karakteristik
fisik peralatan dan perawat baik, pendidikan responden mayoritas
kehandalan perawat dalam memberikan adalah S1 sebanyak 32,6%,
pelayanan, daya tanggap perawat yang karakteristik jenis kelamin
baik terhadap pasien, pemberian responden lebih banyak adalah
pelayanan perawat yang terjamin, dan perempuan sebanyak 62,8%,
empati perawat kepada pasien dan karakteristik jumlah kunjungan
keluarga pasien yang baik dapat responden rata-rata 6,79 kali.
memberikan kepuasan kepada keluarga b. Pelayanan Home Care metode 5M
pasien. Parasuraman (2001 dalam di unit Home Care Rumah Sakit
Nursalam, 2016) menyatakan bahwa Kasih Ibu Surakarta lebih banyak
konsep kualiatas layanan merupakan adalah baik sebanyak 67,4%
suatu yang kompleks tentang mutu,
tentang memuaskan atau tidak

13
dengan tingkat kepuasan baik motivasi perawat atau
sebanyak 58,1%. melakukan penelitian dengan
c. Ada hubungan pelayanan Home Care menggunakan metode lain untuk
metode 5M dengan kepuasan mengetahui faktor-faktor yang
keluarga pasien di unit Home Care mempengaruhi pelayanan Home
Rumah Sakit Kasih Ibu Caremetode 5M.
Surakartadengan nilai siginifikasi p
value = 0,000 < 0,05 diperoleh nilai DAFTAR PUSTAKA

OR = 3,162. Aziz K, Palu B, Ahri R.(2018).Pengaruh


Kualitas Layanan Home Care
Terhadap Kepuasan Dan
VI. SARAN Kepercayaan Pasien Di
a. Bagi Rumah Sakit diharapkan Kecamatan Panakkukang Kota
Makassar.Jurnal
penelitian ini memberikan Kesehatan.1(3):304-309
informasi kepada Rumah Sakit Batmomolin A, Noya
terkait banyaknya permintaan L.(2014).Hubungan Faktor
Individu Dengan Komitmen
Home Care diharapkan Perawat Pada Organisasi Di
menambahkan tenaga Rumah Sakit Hati Kudus Langgur
Kabupaten Maluku Tenggara
keperawatan untuk Tahun 2013.Jurnal Kesehatan
meningkatkan pelayanan Terpadu.6(1).31 – 44
terhadap pasien dan keluarga di Depkes RI. (2009). Profil Kesehatan
Indonesia 2008. Jakarta.
unit Home Care dengan
Diperoleh
menggunakan metode 5M yang http://www.depkes.go.id/
meliputi: Man, Machines, Elmi N, Zalmiati Z.(2017).Perilaku
Money, Method,Materials. Caring Perawat Meningkatkan
Kepuasan Keluarga Pasien
b. Bagi institusi pendidikan hasil Penderita TB Paru.Jurnal Ilmu
penelitian ini dapat berguna Kesehatan
POLTEKITA.11(1):1090-1097
sebagai bahan bacaan dan acuan
Ersida, Hermansyah, Mutiawati
belajar mahasiswa di bidang E.(2016). Home Visit Perawat dan
manajemen keperawatan. Kemandirian Keluarga dalam
Perawatan Halusinasi pada Pasien
c. Bagi Peneliti Lainhendaknya Schizophrenia.Jurnal Ilmu
dapat mengembangkan Keperawatan (2016) 4:1

penelitian ini, misalnya dengan Fahrepi R, Rate S, Hadi


A.(2019).Hubungan Kualitas
menambahkan beberapa variabel Pelayanan Home Care Dengan
yaitu sikap, ketrampilan dan Tingkat Kepuasan Keluarga

14
Pasien Di Wilayah Kerja Melitus Tipe 2.Amerta
Puskesmas Batua Kota Nutr.1(5):80-87
Makassar.PROMOTIF: Jurnal
Kesehatan Masyarakat.9(1):122- Nursalam. (2011). Konsep dan
129 Penerapan Metodelogi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Fatmalia, K. (2015). Gambaran Salemba Medika.
Kepuasan Pasien dan Keluarga .(2016). Manajemen
Terhadap Pelayanan Keperawatan Keperawatan: Aplikasi Dalam
Mengguna kan 5 (Lima) Dimensi Praktik Keperawatan Profesional
Mutu di Ruang Rawat Inap Kelas Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika
III Rumah Sakit Umum Daerah Prasetia, E. (2012). Faktor-faktor yang
Ungaran. Diakses melalui: Berhubungan dengan Kepuasan
http://perpusnwu.web.id. Konsumen dalam Pendayagunaan
Jasa Pelayanan Kesehatan Balai
Gina M, Kurniawan Y.(2019).Field Pengobatan Swasta Di Desa
Experience : Manajemen Strategis Kaladawa Kecamatan Talang
pada Proses Manajemen Kabupaten Tegal. Skripsi STIKes
Keperawatan.Jurnal Kendal.
MKK.2(2):204-210
Ratminto, A. (2010). Manajemen
Heniwati. (2014). Faktor-Faktor Yang Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka
Mempengaruhi Pemanfaatan Pelajar.
Pelayanan Posyandu Lansia di
Wilayah Kerja Puskesmas Roselya S.(2013).Perbedaan Tingkat
Kabupaten Aceh Timur [Tesis]. Kepuasan Pasien Hospital Care
Universitas Sumatera Utara. Dan Home Care Terhadap Mutu
Pelayanan Di Rumah Sakit
Kasim N, Palu B dan Ahri RA. (2018). Kanjuruhan Kepanjen Dan Home
Evaluasi Program Layanan Home Care Adonara Medica Malang.
Care Di Wilayah Kerja Other thesis, University of
Puskesmas Batua Kota Makassar Muhammadiyah Malang. Diakses
Tahun 2018. Jurnal Kesehatan, di http://eprints.umm.ac.id/28458/
Vol. 1 No. 3 (Juli, 2018)
Kurnianto D.(2015). Menjaga kesehatan Sari L, Nuraini T.(2016). Kepuasan
di usia lanjut.Jurnal Olahraga Pasien Diabetes Melitus terhadap
Prestasi.11(2):19-25 Perawatan Paliatif: Tingkat
Terendah pada Dimensi Tampilan
Melita, Najib M.(2018).Faktor-faktor Fisik. Jurnal Keperawatan
yang berhubungan dengan Indonesia.19(2): 100-106
kunjungan lansia ke posbindu
lansia di wilayah kerja puskesmas Wisnalmawati. (2015). Pengaruh
kelurahan bintara kota bekasi Persepsi Dimensi Kualitas
tahun 2017. Jurnal Kebijakan Layanan Terhadap Niat
Kesehatan Indonesia 7(4):158–67 pembelian Ulang. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, 3(10):153-165.
Muninjaya, A. A. G. (2011). Manajemen
Mutu Pelayanan Kesehatan.
Jakarta: EGC.
Nurayati l, Adriani M.(2017). Hubungan
Aktifitas Fisik dengan Kadar Gula
Darah Puasa Penderita Diabetes

15

Anda mungkin juga menyukai