Anda di halaman 1dari 13

HASIIL ASESMEN DAN RANCANGAN

PENANGANAN PASIEN
DENGAN RIWAYAT JANTUNG (CONGENITAL HEART DISEASE)
DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KLINIS

Universitas Mercu Buana Yogyakarta


KELOMPOK.7 (JANTUNG)
1. Syeichul Mubarok Alfangiri 190810679
2. Dewi Handayani 190810741
3. Rinda Ratna Juwita 190810746
4. Angga Tri Handaya 200810345
5. M. Fahmi Widya Darmawan210810692
01 DATA IDENTITAS
02 METODE ASESMEN YANG DIGUNAKAN
03 HASIL ASESMEN
CONTENT
04 KESIMPULAN ASESMEN
05 RANCANGAN PENANGANAN
PSIKOLOGI UNTUK KLIEN
04.
01. DATA IDENTITAS

INISIAL : AF
USIA : 48 th
JENIS KELAMIN : Laki - Laki
PEKERJAAN : Dosen
PENDIDIKAN TERAKHIR : Magister Seni
RIWAYAT MEDIS :Jantung Bawaan
(Congenital Heart Disease)

*subjek pasca operasi


02. METODE ASESMEN YANG DIGUNAKAN

1.OBSERVASI
2.WAWANCARA
3.DASS-42
03. HASIL ASESMEN

A. RIWAYAT KESEHATAN
Subjek didiagnosa dengan kebocoran jantung pada usia 3 tahun dan mendapatkan perawatan
medis melalui bedah jantung pada usia 6 tahun. Secara umum, gejala yang dirasakan oleh subjek adalah
rasa sakit yang sangat setelah beraktivitas fisik ringan, seperti berlarian dan atau bermain bersama
teman - temannya. Diagnosa pada awalnya hanya berupa dugaan yang kemudian dibuktikan dengan
EEG jantung.

B. KONDISI PSIKOLOGIS
Subjek pasca diagnosa dan masa perawatan, tidak merasakan adanya beban mental yang berarti.
Hal ini dibuktikan melalui pernyataan subjek bahwa subjek merasakan happy dan bersemangat serta
dapat menyemangati pasien lain pada saat masa perawatan. Subjek juga tidak merasakan adanya
depresi, stress atau kecemasan yang berlebihan yang diakibatkan oleh kondisi medisnya.
03. HASIL ASESMEN

C. PERAN KELUARGA
Kondisi mental subjek juga dipengaruhi oleh peran keluarga khususnya ayah subjek yang
memberikan informasi dengan benar terkait kondisi subjek. Hal ini menjadi penting dikarenakan subjek
mempersepsikan kondisi yang dialaminya adalah suatu kondisi yang terkendali dan dapat disembuhkan
secara medis. Dukungan lain yang diberikan oleh keluarga adalah dengan membantu subjek pada masa
pemulihan pasca operasi.

D. PENGELOLAAN DIRI
Subjek dalam proses pengelolaan dirinya selama masa perawatan dan pasca perawatan memiliki
optimisme yang baik dan mempersepsikan luka operasi yang diterimanya adalah suatu alegori dengan
superhero batman. Hal ini berperan positif kepada kondisi psikis subjek sehingga subjek tidak berfokus
pada sisi negatif dari kondisinya melainkan merasakan semangat positif dan optimisme yang baik.
04. KESIMPULAN ASESMEN

Selama wawancara dilakukan subjek juga tidak menunjukkan adanya repercussion dari kondisi
medisnya. Subjek tidak menunjukkan adanya dampak psikis di kehidupan sehari - harinya selain
tumbuhnya rasa optimis dan kebersyukuran bahwa dirinya telah melewati kondisi medisnya. Sehingga
berdasarkan observasi yang dilakukan, subjek tidak terdampak baik secara psikologis maupun fisik oleh
kondisi medisnya.
05. RANCANGAN PENANGANAN PSIKOLOGI UNTUK KLIEN

Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan, subjek secara umum tidak memerlukan adanya penanganan
psikologis baik secara individu maupun kelompok. Hal ini dilandasi oleh tidak adanya suatu dampak
negatif yang memicu subjek tidak dapat berfungsi sebagai seorang manusia dewasa.

Di sisi lain, kondisi subjek membuktikan bahwa peran keluarga menjadi penting kepada pasien jantung
dimana dengan peran keluarga yang terinformasi dengan baik terhadap kondisi medis pasien dapat
membantu pasien untuk tidak terdampak atau meminimalisir dampak psikologis atas kondisi medis yang
dialami.
05. RANCANGAN PENANGANAN PSIKOLOGI UNTUK KLIEN

Melalui informasi yang benar terkait kondisi medis pasien, keluarga dapat membangun suatu afirmasi
positif yang dapat menguatkan mental pasien yang kemudian dapat meningkatkan resiliensi serta
mempercepat proses penyembuhan. .
Kondisi Klien Saat ini
Beliau sebagai Dosen di salah
satu kampus di Jakarta
06. DOKUMENTASI
07. REFERENSI

Ginting, H. (2014). Peran Psikologi dalam Penanganan Penyakit Jantung Koroner di


Indonesia [Review of Peran Psikologi dalam Penanganan Penyakit Jantung Koroner di Indonesia].
In Prosiding Konferensi Nasional II Psikologi Kesehatan (Jilid 2, pp. 128–148). Fakultas Psikologi
Universitas YARSI.
Kushariadi. (2012).Pengaruh Pemberian Cognitive Support terhadap Koping pada Pasien Congestive
Heart Failure di RSU Dr Soetomo Surabaya. Saintika Medika, 6(1).
Febriana, M., & Nawangsih, E. (2020). Hubungan Mekanisme Koping dengan Kualitas Hidup Penderita
Penyakit Jantung Koroner. Prosiding Psikologi, 6(2), 516-522.‌

Anda mungkin juga menyukai