Anda di halaman 1dari 6

Nama: Zuqna Laporan Refleksi Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa

Nama/NIPP : Anggun Heryanti Pratiwi / 20194010122


Tempat Koas : RSJ Grhasia
Puskesmas Kasihan II

1. PENGALAMAN
Anamnesis
Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke Poli Puskesmas Kasihan II
dengan keluhan tengkuk terasa berat sejak 5 hari yang lalu. Keluhan tengkuk terasa berat
bertambah saat pasien kelelahan dan saat banyak pikiran dan membaik saat pasien
beristirahat. Pasien juga mengeluh sesak sejak 2 hari yang lalu, mengeluh sering
sendawa, mulut terasa pahit, keringat dingin, badan terasa kencang dan nyeri ulu hati.
Saat ini pasien masih sering merasa sedih dan sulit tidur. Pasien sulit untuk memulai tidur
dan ketika pagi hari badan terasa pegal. Pasien juga kadang merasa takut memiliki sakit
jantung seperti ayahnya karena berkeringat dingin, tangan dingin dan sesak di dadanya.
Pasien belum minum obat selama 5 hari ini.
Pasien bercerita bahwa belakangan ini pasien memang sedang banyak pikiran.
Pasien merupakan seorang wirausaha warung dan laundry yang memiliki 3 orang anak
yang masih duduk di sekolah dasar dan anak terakhirnya berumur 2 tahun. Pasien sedang
memiliki masalah dengan keluarga suaminya. Pasien merasa dihakimi dan dibicarakan
yang tidak baik oleh mertuanya sejak pasien diketahui memiliki hutang disana-sini.
Namun pasien mengaku berhutang dikarenakan factor ekonomi dan ingin membantu
suaminya yang seorang pegawai dinas social dan pasien tetap membayar hutang-
hutangnya dengan uang hasil usahanya.
Factor kelelahan bekerja, mengurus pekerjaan rumah tangga dan anak yang masih
kecil serta masalah hutang sampai dimusuhi oleh mertua membuat pasien sedih dan
stress. Pasien hanya mengeluh lewat suaminya. Pasien masih bisa beraktivitas sehari-hari
dan bekerja. Pasien memiliki dukungan dari suami dan keluarganya.

RPD:
 Riwayat Penyakit Serupa Sebelumnya
Pasien pernah terdiagnosis dyspepsia dan psikosomatik (F48) pada tanggal 13
Mei 2019 rawat jalan di Puskesmas Kasihan II.
1
 Riwayat Gangguan Jiwa Sebelumnya
Tidak ada
 Faktor Organis yang Mendahului
Tidak ada demam, kejang dan trauma kepala
 Riwayat Penyakit Fisik
Hipertensi (-), diabetes melitus (-), batuk lama (-), dyspepsia (+)
 Riwayat Alergi
Tidak ada
 Riwayat Penggunaan Napza
Tidak ada

RPK:
 Gangguan jiwa (-)
 Kejang (-)

RPSos:
 Pasien tinggal bersama suami dan ketiga anaknya. Hubungan dengan keluarga
suami kurang baik, keluarga mengetahui kondisi pasien dan memberikan
dukungan. Pasien bekerja sebagai wirausaha.
 Konsumsi jamu (-), merokok (-), minum alkohol (-), konsumsi obat-obatan (-).
 Aktivitas sosial cukup, pasien kadang-kadang mengikuti perkumpulan di
lingkungan rumahnya.

Diagnosis:
Axis I : F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
dd : F54 Faktor Psikologis dan Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan
atau Penyakit YDK
Axis II : Tidak ada diagnosis Axis II
Axis III : Tidak ada diagnosis Axis III
Axis IV : Masalah berkaitan dengan primary support group (keluarga)
Axis V : GAF 70-61

2
Terapi:
Non farmakologi : Psikoterapi dan edukasi
Farmakologi : R/ Antasid tab No. X
S 3 dd tab 1 ac
R/ Ranitidin N0. X
S 2 dd tab 1 pc
R/ Becom C No. XV
S 2 dd tab 1
R/ Diazepam tab 2 mg No.V
S 1 dd tab 1

2. PERASAAN TERHADAP PENGALAMAN


Saya merasa bersyukur pada Allah SWT karena sudah dipertemukan dengan
pasien ini karena dengan dipertemukannya saya dengan pasien maka saya bisa belajar
langsung mengenai seperti apa pasien cemas dan bagaimana berkomunikasi
dengannya. Saya juga merasa bersyukur karena Allah SWT masih memberikan
nikmat sehat kepada saya sehingga masih diberi kesempatan untuk belajar. Dari
pasien ini saya belajar bahwa setiap orang memiliki cara tersendiri dalam merespon
adanya suatu stresor dan kita tidak bisa menyamaratakan respon tiap orang. Pada
pasien ini, pasien mengeluh sering kenceng-kenceng dibadan, merasa sesak dan
berkeringat dingin dikarenakan banyaknya beban pikiran. Pasien juga merasa sedih
dikarenakan mertua pasien terlalu menghakimi dan sering berkata jelek terhadap
pasien. Dari semua masalah hidupnya pasien tetap berusaha kuat dan tetap bisa
bekerja dan beraktivitas sehari-hari.

3. EVALUASI
Pasien ini merasa cemas lalu tekanan darahnya meningkat padahal pasien tidak
memiliki riwayat hipertensi. Adakah dampak kecemasan pasien terhadap tekanan darah
yang meningkat?

4. ANALISA KRITIS
Gangguan cemas menyeluruh memiliki pengaruh terhadap tekanan darah. Ada
dua faktor yang paling berpengaruh pada tekanan darah, yaitu curah jantung dan
3
tahanan perifer. Kecemasan akan merangsang respon hormonal dari hipotalamus yang
akan mensekresikan CRF (Cortisocoprin Releasing Factor) yang menyebabkan sekresi
hormon-hormon hipofisis. Salah satu dari hormon tersebut adalah ACTH (Adreno
Corticotropin Hormon). Hormon tersebut akan merangsang korteks adrenal ntuk
mensekresikan kortisol ke dalam sirkulasi darah. Peningkatan kadar kortisol dalam
darah akan mengakibatkan peningkatan renin plasma, angiotensin II dan peningkatan
kepekaan pembuluh darah terhadap katekolamin sehingga terjadi peningkatan tekanan
darah dan sebagai pusat dari sistem saraf otonom.
Kecemasan dapat diekspresikan melalui respons fisiologis, yaitu tubuh memberi
respons dengan mengaktifkan sistem saraf otonom (simpatis maupun parasimpatis).
Sistem saraf simpatis akan mengaktifasi respons tubuh, sedangkan sistem saraf
parasimpatis akan meminimalkan respons tubuh. Reaksi tubuh terhadap kecemasan
adalah “fight or flight” (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar), bila korteks otak
menerima rangsang akan dikirim melalui saraf simpatis ke kelenjar adrenal yang akan
melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) yang merangsang jantung dan pembuluh
darah sehingga efeknya adalah nafas menjadi lebih dalam, nadi meningkat, dan tekanan
darah meningkat atau hipertensi.

5. DOKUMENTASI
Identitas pasien
Nama : Ny. D
Tanggal Lahir : 05/01/1984
Umur : 36 tahun
Alamat : Padiokan lor
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah

Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah : 149/96
Nadi : 97 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,4C
4
Pemeriksaan Status Mental
1. Kesan umum
Tampak wanita dewasa berpenampilan sesuai umur, rawat diri baik.
2. Kesadaran
Composmentis
3. Sikap, perilaku, dan aktivitas psikomotor
Sikap : Kooperatif
Perilaku : Normoaktif
4. Mood dan afek
Mood : Eutimik
Afek : Luas,apropiate,
5. Proses pikir
a. Bentuk pikir : Realistik
b. Isi pikir : Preokupasi (terfokus pad masalah kecemasan pada pasien)
c. Progresi pikir
- Kuantitatif : Cukup bicara
- Kualitatif : Koheren, relevan
6. Persepsi
Halusinasi auditorik (-), halusinasi visual (-)
7. Fungsi sensori dan intelektual
a. Orientasi : Baik
b. Memori : Baik
c. Konsentrasi dan perhatian : Baik
8. Daya nilai
Baik
9. Insight
Baik

5
6. REFERENSI
Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis,
Edisi ketujuh, Jilid satu. Binarupa Aksara, Jakarta 2010.
Anwar, A.H., Setyonegoro, K. (2009). Sebuah Pandangan Konsepsesual Dalam
Anxietas. Jakarta: Yayasan Dharma Usada.

Dosen Pembimbing Refleksi

( dr. Warih Andan Puspitosari, M.Sc, Sp. KJ (K)

Anda mungkin juga menyukai