Anda di halaman 1dari 20

Berbagai

Pendekatan dalam
Psikopatologi
Katrim Alifa
Putrikita
Pendekatan dalam Psikopatologi

1. Perspektif Biologis

2. Perspektif Psikologis

3. Perspektif Sosiokultural

4. Perspektif Biopsikososial

2
1.
Perspektif Biologis
Let’s start with the first set of slides

3
Implikasi Faktor Biologis dalam Psikopatologi

▧ Di dalam tubuh kita terdapat berbagai macam hal yang tidak hanya
berkaitan dengan penyakit fisik tetapi juga permasalahan psikologis
▧ Beberapa hal yang sering berkaitan dengan psikopatologi antara lain:
sistem saraf, korteks serebral
▧ Fungsi biologis seperti gangguan fungsi neurotransmitter pada otak,
keturunan/genetik, dan abnormalitas otak yang mendasat
berimplikasi pada perilaku abnormal atau gangguan psikologis pada
individu

4
Implikasi Faktor Biologis dalam Psikopatologi

▧ Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa penderita skizofrenia


bisanya mengalami kelebihan dopamine (neurotransmitter pada otak)
▧ Individu yang memiliki keturunan skizofrenia atau gangguan
psikologis lainnya memiliki resiko yang lebih tinggi
▧ Meskipun demikian, genetika hanya memunculkan kecenderungan
bukan kepastian, karena banyak faktor yang mempengaruhi
munculnya gangguan psikologis

5
2.
Perspektif Psikologis
Let’s start with the first set of slides

6
Psikodinamika

▧ Gangguan psikologis dikaitkan dengan kesadaran dan ketidaksadaran


(proses bawah sadar) dan defence mechanism
▧ Contoh: Kecemasan pada Klien A muncul karena selalu memendam
masalah/represi (defence mechanism) ke alam bawah sadar
▧ Kritik  terlalu menekankan pada impuls/dorongan dan
ketidaksadaran

7
Behavioral

▧ Gangguan psikologis dikaitkan dengan proses belajar yang salah dan


perilaku maladaptif, sementara perilaku normal dikaitkan dengan
proses belajar yang tepat
▧ Contoh: Perilaku menentang pada klien anak B disebabkan karena
meniru dari perilaku ayahnya selama ini (proses belajar)
▧ Kritik  manusia terlalu dianggap seperti mesin, dimana perilakunya
bisa dikontrol sedemikian rupa

8
Humanistik

▧ Gangguan psikologis dikaitkan dengan penerimaan bersyarat


(conditional positive regard) selama proses kehidupan dan self regard
(perasaan berharga)
▧ Contoh: Klien C depresi karena selalu dituntut dan dibandingkan oleh
orangtuanya (conditional positive regard) sehingga menyebabkan
klien merasa tidak berharga dan tidak berdaya
▧ Kritik  terlalu subjektif

9
Kognitif

▧ Gangguan psikologis dikaitkan dengan kesalahan berpikir (distorsi


kognitif)
▧ Contoh: Bulimia nervosa pada klien D disebabkan oleh pemikiran
bahwa klien hanya diterima oleh orang lain jika dirinya kurus
(distorsi kognitif jenis dichotomous thinking)
▧ Kritik  terlalu fokus pada sisi kognitif saja sehingga
mengesampingkan faktor-faktor lain

10
3.
Perspektif Sosiokultural
Let’s start with the first set of slides

11
Perspektif Sosiokultural dalam Psikopatologi

▧ Faktor sosial dan budaya seperti status sosial, etnis, kemiskinan,


rasisme berkaitan dengan gangguan psikologis individu
▧ Misalnya kemiskinan bisa menyebabkan distress pada individu yang
menyebabkan gangguan psikologis yang lebih serius, misalnya
depresi
▧ Rasisme bisa mengakibatkan bullying yang kemudian menyebabkan
kecenderungan bunuh diri pada individu

12
4.
Perspektif
Biopsikososial
Let’s start with the first set of slides

13
Perspektif Biopsikososial dalam Psikopatologi

▧ Perspektif biopsikososial memandang dan menganalisa gangguan


psikologis berdasarkan interaksi faktro biologis, psikologis dan
sosiokultural
▧ Contoh konsep biopsikososial adalah diathesis stress model, yaitu
pandangan bahwa individu memiliki kecenderungan terhadap
gangguan tertentu, tetapi muncul/tidaknya gangguan tersebut
bergantung pada interaksinya dengan pengalaman hidup pemicu stres

14
Diathesis Stress Model

▧ Gangguan psikologis disebabkan oleh kerentanan (diatesis) + stressor lingkungan (stres)


▧ Contoh: memiliki keturunan skizofrenia (diatesis) + ditinggal tunangan menikah dengan
orang lain (stres) menyebabkan munculnya skizofrenia pada individu

15
Metode Penanganan

16
Siapa yang bisa menangani individu dengan gangguan
psikologis?

Psikolog Psikiater
- Lulusan S2-Profesi Psikologi - Psikiater adalah sebutan lain
(Magister Psikologi Profesi) untuk Dokter Spesialis
- Lulusan Pendidikan Profesi Kejiwaan (Sp.Kj)
Psikologi (saat ini sudah tidak - Lulusan Program Pendidikan
ada lagi karena programnya Dokter Spesialis (PPDS)
menjadi Magister Psikologi Psikiatri
Profesi)

17
Penanganan/Terapi/Tritmen pada Gangguan
Psikologis

▧ Psikoterapi individu  asosiasi bebas, desensitisasi sistematis,


person centered, dsb
▧ Psikoterapi kelompok  family therapy, terapi pasangan, support-
group, dsb
▧ Farmakoterapi  obat antikecemasan, antidepresan, antipsikosis
(hanya bisa diberikan Psikiater)

18
Terimakasih 
Any questions?

19
Referensi

▧ Nevid, Rathus & Greene. (2018). Psikologi abnormal pada dunia


yang terus berubah, edidi kesembilan, jilid 1. Jakarta: Erlangga.
▧ Barlow, D.H & Durand, V.M. (2012). Abnormal psychology, an
integrative approach, 6th edition. USA: Wadsworth, Cengage
Learning.
▧ Carlson, N.R. (2015). Psikologi perilaku, edisi kesebelas, jilid 1.
Jakarta: Erlangga

20

Anda mungkin juga menyukai