Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TIDAK TERSTRUKTUR

Membuat tulisan tentang salah satu penyakit pada system koordinasi dan cara
penanganannya

Nama: Meilindya dwi kurnia


Absen: 23
Kelas: XI Ips 2

Penyakit pada sistem koordinasi dan penanganannya :

1. Ataksia

Ataksia adalah kelainan degeneratif yang memengaruhi otak, batang otak, dan sumsum
tulang belakang.

Penderitanya akan sering mengalami kikuk, salah gerakan, tidak stabil, limbung, tremor, atau
sulit berkoordinasi dalam melakukan gerakan tertentu.

Pergerakan orang yang mengalami ataksia juga akan terlihat kaku dan tidak selaras. Ia pun
kerap jatuh, terbata-bata dalam berbicara, serta memiliki pergerakan otot mata yang tidak
sama.

Ataksia atau disebut dengan Ataksia Friedreich dapat terjadi karena keturunan. Seorang anak
dapat mengalami penyakit ini karena kedua orangtuanya memiliki gen tersebut dan
mewarisinya dalam pohon keluarga.

Penyakit ini biasanya ditandai dengan anak yang lahir dengan kondisi kaki pekuk tulang
(clubfoot) belakang bengkok (skoliosis), atau keduanya.

Masalah sistem motorik pada manusia ini bersifat progresif. Anak mulai akan limbung saat
usianya 5-15 tahun, kemudian pergerakannya tidak terkendali, dan ucapannya sulit dipahami.

Menurut ahli, saat anak berusia 20 tahun, ia mungkin sudah harus duduk di kursi roda dan
berisiko mengalami serangan jantung di usia pertengahan.
Penanganan Ataksia dapat berupa :

- Obat – obatan
- Alat bantu
Pada pasien ataksia yang tidak bisa disembuhkan, misalnya akibat multiple
sclerosis atau cerebral palsy, dokter akan menyarankan penggunaan alat bantu. Beberapa alat
bantu tersebut adalah tongkat atau penyangga untuk berjalan, alat bantu komunikasi untuk
berbicara, dan perlengkapan makan yang dimodifikasi
- Kacamata dengan prisma
Dokter dapat meresepkan kacamata khusus untuk membantu pasien ataksia yang mengalami
penglihatan ganda.
Di samping metode di atas, dokter juga dapat melakukan terapi untuk membantu pasien agar
bisa melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri, antara lain:

 Terapi fisik, untuk membantu koordinasi dan meningkatkan keleluasan pasien dalam
bergerak
 Terapi bicara, untuk meningkatkan kemampuan dalam berbicara dan menelan
 Terapi okupasi, untuk membantu pasien dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari,
seperti makan sendiri.

2. Tremor

Tremor adalah gemetar yang tidak dapat dikontrol oleh tubuh, dan biasanya terjadi pada salah
satu atau kedua tangan. Kondisi ini dapat memburuk ketika penderitanya mencoba
melakukan gerakan tertentu.

Penderita masalah pada sistem motorik pada manusia ini biasanya adalah orang tua yang
berusia di atas 65 tahun, dan 50 persen di antaranya memiliki anggota keluarga dengan
kondisi yang sama.

Tremor biasanya tidak mengakibatkan komplikasi serius, tapi dapat menghambat seseorang
dalam beraktivitas sehari-hari.

Penanganan penyakkit tremor dapat berupa :

- Obat – obatan
- Terapi
 Terapi fisik (fisioterapi), untuk melatih dan meningkatkan kemampuan koordinasi
tubuh pasien
 Terapi wicara, untuk membantu pasien yang mengalami gangguan bicara, sulit
berkomunikasi, dan sulit menelan
 Terapi okupasi, untuk membantu pasien untuk meningkatkan kemampuan dalam
beraktivitas sehari-hari
- Operasi
Jika tremor sangat parah, sangat mengganggu aktivitas, dan tidak mereda dengan cara-cara
yang telah disebutkan sebelumnya, dokter dapat melakukan pemasangan implan DBS (deep
brain stimulation), untuk mengendalikan impuls yang ada di otak. Tindakan ini diharapkan
dapat mengurangi tremor, terutama tremor esensial.
Selain itu, dokter juga dapat menyarankan operasi thalamotomy (pengangkatan bagian otak
yang dicurigai mencetuskan tremor) agar tremor dapat berhenti.

3. Penyakit Huntington

Penyakit Huntington adalah penyakit fatal yang bersifat progresif dan generatif, serta
disebabkan oleh kerusakan sel saraf tertentu pada otak.

Gejala penyakit ini meliputi suka menyentak; gerakan anggota badan, batang tubuh, dan
wajah yang tidak terkendali; hilangnya kemampuan mental secara progresif; dan masalah
kejiwaan lainnya.

Ironisnya, seorang anak dengan satu orangtua yang terkena penyakit Huntington berpeluang
50 persen untuk terkena penyakit yang sama.

Penanganan penyakit huntington dapat berupa :

- Psikoterapi
- Terapi fisik
- Okupasi

4. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson  adalah kelainan progresif yang disebabkan oleh degenerasi sel saraf pada
bagian otak yang disebut substansia nigra. Penyakit ini umumnya menyerang lansia.
Sel saraf ini mengalami kerusakan atau mati sehingga bagian tersebut tidak bisa
memproduksi dopamine.

Gejala penyakit ini adalah tremor, kaku otot, kekakuan anggota badan, hilangnya gerakan
spontan secara bertahap yang sering kali mengarah pada penurunan keterampilan mental atau
waktu reaksi. 

Penderita juga akan mengalami perubahan suara atau penurunan ekspresi wajah, serta
hilangnya gerakan refleks secara bertahap (misalnya berkedip, menelan, dan mengeluarkan
air liur).

Sementara dari segi fisik, postur tubuh penderita Parkinson akan bungkuk, bagian tubuh
menekuk di area siku, lutut dan pinggul, tidak stabil saat berjalan. Penderitanya juga rawan
mengalami depresi atau demensia.

Masih banyak penyakit gangguan sistem koordinasi pada manusia yang lebih jarang terjadi di
Indonesia. Namun, bukan tidak mungkin menyerang Anda.

Jika Anda merasa memiliki masalah ketika berjalan atau memerintahkan bagian tubuh
tertentu untuk melakukan tugasnya, segera periksakan kondisi Anda pada dokter ahli saraf.

Penanganan penyakit Parkinson dapat berupa :

- Obat – obatan
- Terapi
- Oprasi
5. Alzheimer

Gangguan yang satu ini ditandai dengan menurunnya fungsi otak, sehingga daya ingatnya
menurun. Biasanya sih yang mengalami gangguan saraf ini adalah orang lanjut usia.

Penanganan peyakit Alzheimer dapat berupa :

- Obat – obatan
- Psikoterapi

Jadi, kesimpulannya:

Pada penyakit pada system koordinasi itu cara penanganannya hampir sama semua
yaitu dengan obat-obatan, terapi, oprasi dan juga menggunakan alat bantu. Yang
membedakan hanya pada jenis obat – obatan dan jenis oprasi yang digunakan .

Anda mungkin juga menyukai