Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BIOPSIKOLOGI

KASUS ALZHEIMER DAN PARKINSON

Disusun

Oleh:

Kelompok 6

Akla Zifa Oktarisya 22101157510049


Cania Tyara Yusren 22101157510054
Gemala Ayunesha Rizal 22101157510060
Ikhwan Adha 22101157510064
Lyra dwi febra 22101157510069
Salman Mahendra 22101157510082

Dosen Pengampu:

Andhika Anggawira, S.Psi, M.Psi

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
2024
BAB I

ALZHEIMER

1. Pengertian Alzheimer

Penyakit eurodege ditemukan pertama kali pada tahun 1907 oleh seorang ahli Psikiatri dan
neuropatologi yang bernama Alois Alzheimer. Ia mengobservasi seorang wanita berumur 51
tahun, yang mengalami gangguan intelektual dan memori serta tidak mengetahui kembali
ketempat tinggalnya, sedangkan wanita itu tidak mengalami gangguan anggota
gerak,koordinasi dan reflek. Alzheimer adalah penyakit eurodegenerative yang umumnya
memengaruhi fungsi kognitif, termasuk memori. Gejalanya berkembang secara bertahap, mulai
dari kesulitan mengingat informasi hingga gangguan kemampuan berbicara dan menjalankan
aktivitas sehari-hari. Penyebab pasti Alzheimer belum sepenuhnya dipahami, tetapi plak beta-
amiloid dan jelaga neurofibrilar di otak diyakini berperan dalam proses patologis. Penyakit
Alzheimer adalah jenis demensia yang menyebabkan gangguan pada kemampuan berpikir, daya
ingat, dan fungsi berbahasa. Ini merupakan penyakit eurodegener otak yang progresif dari
waktu ke waktu dan menyebabkan kerusakan pada berbagai bagian otak. Ini merupakan jenis
demensia yang menyebabkan gangguan pada kemampuan berpikir, daya ingat, dan
fungsi berbahasa.

2. Faktor Penyebab Alzheimer

Faktor risiko penyakit Alzheimer termasuk usia, riwayat keluarga, dan kekurangan bahan kimia
penting dalam otak. Usia adalah faktor risiko paling penting, di mana risiko terkena Alzheimer
meningkat setelah usia 65 tahun. Beberapa faktor penyebab Alzheimer yaitu:

 Usia: Risiko Alzheimer meningkat seiring bertambahnya usia.


 Riwayat Keluarga : Orang yang mengalami perubahan eurode yang langka sering
mengembangkan penyakit Alzheimer.
 Faktor lingkungan : Beberapa faktor lingkungan juga dapat berkontribusi pada
timbulnya penyakit Alzheimer.
 Genetika: Ada faktor genetika yang dapat meningkatkan risiko, terutama dengan
riwayat keluarga Alzheimer.
 Plak beta-amiloid: Akumulasi plak protein beta-amiloid di otak diyakini berperan dalam
perkembangan penyakit.
 Jelaga neurofibrilar: Perubahan dalam struktur sel saraf disebut jelaga neurofibrilar juga
terkait dengan Alzheimer.
 Faktor gaya hidup: Beberapa faktor seperti diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan
merokok dapat meningkatkan risiko.
Penelitian terus dilakukan untuk memahami peran masing-masing faktor ini dan
mengembangkan strategi pencegahan serta pengobatan yang lebih efektif.

3. Gejala Alzheimer

Gejala Alzheimer meliputi penurunan daya ingat, kesulitan berbicara, perubahan suasana hati,
dan masalah dengan fungsi eksekutif. Menurut penelitian, Penelitian terbaru menunjukkan
bahwa orang dengan gangguan kognitif ringan memiliki peningkatan risiko untuk berkembang
menjadi Alzheimer. Selain itu, faktor lingkungan juga dapat berkontribusi pada timbulnya
penyakit Alzheimer.Pada tahap lanjut, penderita Alzheimer mungkin mengalami kesulitan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan merawat diri sendiri, Beberapa gejala Alzheimer
yaitu:

 Kesulitan mengingat informasi baru: Masalah dalam menyimpan dan mengambil


informasi baru.
 Kesulitan berbicara dan menulis: Gangguan kemampuan berkomunikasi secara verbal
dan tertulis.
 Menjadi bingung tentang waktu dan tempat: Hilangnya orientasi terhadap waktu dan
tempat.
 Perubahan mood dan perilaku: Perubahan kepribadian, depresi, atau kebingungan
emosional.
 Kesulitan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari: Menemui kesulitan dalam
menjalankan aktivitas rutin.
 Penurunan keterampilan dalam membuat keputusan: Kesulitan dalam membuat
keputusan dan merencanakan tindakan.
 Hilangnya daya ingat jangka pendek: Kesulitan mengingat peristiwa baru-baru ini.
 Menemui kesulitan dalam mengenali orang dan objek: Kesulitan mengenali orang
terdekat atau objek sekitar.

Penting untuk diingat bahwa gejala Alzheimer dapat bervariasi dan tergantung pada tingkat
keparahan penyakit.

4. Pengobatan dari Alzheimer

Pengobatan Alzheimer tergantung pada tahap perkembangannya. Beberapa obat dapat


membantu mengelola gejala, seperti donepezil dan memantine. Terapi fisik, mental, dan
pendekatan eurodeg juga dapat bermanfaat. Konsultasikan dengan dokter untuk rencana
perawatan yang sesuai.

Selain obat, pendekatan nonfarmakologis seperti terapi bicara, fisioterapi, dan stimulasi mental
dapat membantu. Perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat dan olahraga juga memiliki
dampak positif. Dukungan keluarga dan jaringan sosial juga penting untuk kesejahteraan
penderita Alzheimer. Tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mengatur
perawatan yang terbaik.
BAB II

PARKINSON

1. Pengertian Parkinson

Penyakit Parkinson adalah gangguan eurodegenerative progresif yang ditandai dengan


penurunan produksi eurodeg dalam otak. Hal ini menimbulkan gejala khas seperti bradikinesia
(perlambatan gerakan), tremor, dan kekakuan otot. Parkinson adalah penyakit
eurodegenerative yang memengaruhi sistem saraf dan mengganggu eurode gerakan seseorang.
Gejalanya melibatkan tremor (getaran), kekakuan otot, kesulitan berjalan, dan masalah
keseimbangan. Parkinson disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel saraf tertentu di otak,
khususnya dalam area yang mengatur produksi eurodeg. Meskipun belum ada obat yang dapat
menyembuhkan penyakit Parkinson, terdapat berbagai pengobatan dan terapi untuk mengelola
gejalanya. Perawatan dapat mencakup obat-obatan, terapi fisik, serta dukungan psikososial.

2. Faktor Penyebab Parkinson

Penyebab penyakit Parkinson belum sepenuhnya dipahami, namun faktor eurode dan
lingkungan diyakini berperan. Kerusakan pada sel-sel saraf yang menghasilkan dopamine di
otak juga terkait dengan perkembangan penyakit ini.

Penyakit Parkinson berkaitan dengan hilangnya sel-sel saraf eurodegener dalam bagian otak
yang disebut substantia nigra. Faktor eurode dapat memainkan peran, dan beberapa mutasi
gen tertentu telah terkait dengan risiko Parkinson. Paparan zat toksik seperti pestisida dan
trauma kepala seringkali diidentifikasi sebagai faktor risiko tambahan. Meskipun belum ada
obat yang dapat menyembuhkan Parkinson, terdapat pengobatan untuk mengelola gejalanya.

Beberapa faktor penyebab potensial termasuk:

 Kerentanan Genetik: Faktor eurode dapat memainkan peran, dan adanya riwayat
keluarga dengan Parkinson dapat meningkatkan risiko.
 Eksposur Lingkungan: Paparan terhadap zat kimia tertentu atau toksin lingkungan,
seperti pestisida, herbisida, atau logam berat, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko
Parkinson.
 Usia: Risiko Parkinson cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Meskipun
penyakit ini dapat terjadi pada usia muda, insidensinya lebih tinggi pada orang tua.
 Jenis Kelamin: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki mungkin memiliki
risiko sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan.
 Trauma Kepala Berat: Cedera kepala berat atau trauma otak dapat menjadi faktor
risiko.
Penting untuk diingat bahwa faktor-faktor ini dapat berinteraksi secara kompleks, dan bukan
satu-satunya penyebab.

3. Gejala Parkinson

Gejala Parkinson melibatkan perubahan gerakan dan dapat berkembang secara bertahap.
Beberapa gejalanya meliputi tremor (getaran), kaku otot, kesulitan berjalan, lambatnya
gerakan, dan ketidakstabilan postur. Gangguan tidur, depresi, dan masalah kognitif juga dapat
terjadi. Penting untuk dicatat bahwa gejala Parkinson dapat bervariasi antara individu.
Beberapa gejala umum penyakit Parkinson melibatkan gangguan gerakan dan
fungsi otot, seperti:

 Tremor: Getaran atau gemetar, sering dimulai pada satu sisi tubuh, terutama di tangan
saat istirahat.
 Kekakuan (Rigidity): Keadaan otot yang kaku dan sulit untuk digerakkan.
 Bradykinesia: Penurunan kemampuan untuk bergerak dengan lancar dan cepat.
 Masalah Keseimbangan dan Koordinasi: Kesulitan mempertahankan keseimbangan dan
koordinasi tubuh.
 Perubahan Sikap Tubuh: Postur tubuh yang terpengaruh, seperti tubuh yang condong
ke depan atau postur tubuh yang bungkuk.
 Perubahan Tulisan Tangan: Tulisan tangan yang menjadi lebih kecil dan sulit dibaca,
dikenal sebagai “micrographia”.
 Gangguan dalam Berbicara: Kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas dan
berbicara dengan volume normal.
 Gangguan Tidur: Insomnia atau gangguan tidur lainnya dapat terjadi.
 Masalah Mental dan Emosional: Depresi, kecemasan, dan masalah kognitif
mungkin juga muncul.
4. Pengobatan Parkinson

Pengobatan Parkinson difokuskan pada mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
Obat-obatan seperti levodopa, agonis eurodeg, dan inhibitor MAO-B dapat digunakan untuk
mengatasi kekurangan eurodeg dalam otak. Terapi fisik, terapi okupasi, dan dukungan
psikologis juga dapat membantu mengurangi dampak gejala. Dalam kasus tertentu, intervensi
bedah seperti stimulasi otak dalam atau pemasangan pompa levodopa dapat dipertimbangkan.
Setiap rencana perawatan disesuaikan dengan kebutuhan individu.
BAB III

KESIMPULAN

Penyakit Alzheimer dan Parkinson adalah dua penyakit eurodegenerative yang memengaruhi
fungsi otak dan gerakan tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
Gerry Gunawan, M. D. (2017). Parkinson and Stem Cell Therapy. Malang Neurology Journal 3 (1), 39-46.

JAPARDI, D. (n.d.). Penyakit Alzheimer.

Anda mungkin juga menyukai