Gangguan mental terdiri dari banyak jenis. Akan tetapi, ada beberapa jenis
gangguan kejiwaan yang lebih umum menyerang lansia, di antaranya
adalah:
Depresi yaitu gangguan suasana hati yang membuat seseorang terus
merasa sedih dan kehilangan minat.
Gangguan kecemasan adalah cemas berlebihan dan sangat mudah
khawatir pada hal-hal yang dianggap normal oleh orang lain.
Bipolar disorder yaitu perubahan suasana hati ekstrem yang
membuat orang merasa sangat bahagia dan merasa sedih serta
depresi.
Skizofrenia adalah penyakit kejiwaan yang menyebabkan seseorang
tidak bisa membedakan kenyataan dan khayalan.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Hasil riskesdas tahun 2018 menunjukan prevalensi penyakit depresi
tertinggi ada pada lansia. Tercatat prevalensi depresi pada usia 55-64
tahun sebesar 6,5 persen, usia 65-74 tahun sebesar 8 persen, dan usia di
atas 75 tahun sebesar 8,9 persen.
Jika Anda sebagai keluarga atau pengasuh melihat tanda dan gejala yang
disebutkan di atas pada lansia, segera periksa ke dokter.
Agar komplikasi tidak terjadi dan kualitas hidup lansia dengan penyakit
mental bisa ditingkatkan, mereka perlu menjalani pengobatan. Sebelum
pengobatan dilakukan ahli kejiwaan akan meminta pasien untuk
menjalani serangkaian tes kesehatan dan kemudian menegakkan
diagnosis.
Minum obat-obatan
Ada berbagai obat yang biasanya diresepkan dokter maupun psikiater
pada pasien, seperti:
Selain skizofrenia, tidak ada cara pasti yang sepenuhnya dapat mencegah
gangguan mental seperti gangguan kecemasan, depresi, atau bipolar
pada lansia. Meski begitu, penderitanya masih bisa mungkin menurunkan
beberapa risikonya, seperti: